Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu ke 4, Sesi 5)

Kelas DFDA – Group 3


No. Nama NIM

1. Sebutkan dan jelaskan tiga efek perseptual dan perilaku berbeda pada nyeri
Menurut Meliala (Meliala, 2004) dalam (Bahrudin, 2017) Nyeri merupakan suatu peristiwa tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan emosiaonal dan sensorik karena adanya kerusakan jaringan baik
secara faktual, potensial, maupun visual. Tetapi peristiwa nyeri yang berkepanjangan tidak hanya berakibat
pada peristiwa emosional maupun sensorik saja melainkan dapat membuat perilaku seperti meringis,
mendesah, menggosok, berbaring bahkan pincang (Keefe, Wilkins, & Cook, 1984). Peristiwa nyeri dapat
terjadi secara tiba-tiba. Nyeri merupakan suatu peristiwa sensorik yang bersifat subjektif dan
multidimensional. Karena nyeri dapat berbeda dalam hal karakteristik, intensitas, penyebaran, dan
periodenya. Hal tersebut tergantung bagaimana karakter dan kerusakan jaringannya. Persepsi nyeri ialah
kesadaran terhadap rasa nyeri. Persepsi nyeri terjadi akibat adanya interaksi antara proses transduksi,
transmisi, modulasi, perspektif psikologis, serta jenis individu lainnya.

Ilustrasi 1. Mekanisme Nyeri; Tranduksi, Trasnsmisi, Modulasi, Persepsi, Interpretasi, dan Perilaku

Organ tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan nyeri disebut reseptor nyeri (Nociseptor). Salah
satu organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor nyeri ialah ujung syaraf bebas pada kulit yang hanya
merespon stimulus yang berpotensi merusak dan berbahaya. Stimulus tersebut mampu menyebabkan rasa
sakit. Nyeri akibat stimulus tersebut dapat ditandai sebagai nyeri nociseptif. Persepsi nyeri terjadi karena
adanya reaksi dari sentral input nociseptif yang berada pada sistem saraf pusat dan perifer (Bahrudin, 2017).

SCIE6057 – Chemistry and Biology


Tugas Kelompok ke-2
(Minggu ke 4, Sesi 5)

Nyeri memiliki tiga efek perseptual dan perilaku yang berbeda (Price, 2000) yaitu:
1. Komponen sensory pertama, yaitu persepsi asli/ murni dari intensitas stimulus nyeri. Komponen sensory
pertama dimediasi oleh jalur dari sumsum tulang belakang ke talamus posterolateral ventral lalu ke
korteks somatosensori primer dan sekunder
2. Komponen sensory kedua, yaitu konsekuensi emosional yang secara langsung timbul akibat nyeri yaitu
rasa ketidaknyamanan atau derajat sejauh mana individu terganggung oleh stimulus nyeri. Komponen
sensory kedua dimediasi oleh jalur yang mencapai korteks cingulate anterior dan korteks insular.
3. Komponen sensory ketiga, yaitu implikasi emosional jangka panjang kepada kenyamanan dan kesehatan
seseorang dimasa mendatang. Komponen sensory ketiga dimediasi oleh jalur yang mencapai korteks
prefontal.

Ilustrasi 2. Diagram skematik yang disederhanakan menunjukkan mekanisme otak yang terlibat dalam tiga persepsi nyeri
(Carlson & Birkett, 2021)

Tentu tidak sedikit pada bagian otak yang ikut berperan dalam proses nyeri nociseptif dan menyadarkan
adanya rasa sakit tersebut. Menurut (Melzack & Casey, 1968) dalam (Ardinata, 2007) terdapat tiga bentuk
reaksi nociseptif diantaranya:

SCIE6057 – Chemistry and Biology


Tugas Kelompok ke-2
(Minggu ke 4, Sesi 5)

3. Cognitive-evaluation
Cognitive-evaluation meliputi perilaku yang dipelajari oleh tiap individu terhadap peristiwa nyeri yang
dirasakan. Atau pengaruh rasa nyeri yang dirasakan terhadap cara berfikir maupu pandangan terhadap diri
sendiri. Pemikiran terhadap rasa nyeri yang ada pada tiap individu dapat implikasikan terhadap
kemampuannya dalam menghadapi rasa nyeri yang dirasakan. Aspek eksternal yang penting dalam Cognitive-
evaluation yaitu pengetahuan. Pengetahuan tentang nyeri dan bagaimana cara menanganinya dapat
mempengaruhi reaksi seseorang terhadap rasa nyeri yang di rasakan. Karena pada dasarnya rasa nyeri dapat
diubah dengan respon fikiran dari individu tersebut.

Referensi
Ardinata, D. (2007). Multidimensional Nyeri. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, 77-81.
Bahrudin, M. (2017, June). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika, pp. 7-13.
Barkwell, D. (2005). Cancer Pain: Voice of Ojibway People. Journal of Pain and Symptom Management, 454-464.
Carlson, N. R., & Birkett, M. A. (2021). Physiology of Behavior 13th Edition. New Jersey: Pearson.
Keefe, F., Wilkins, R., & Cook, W. (1984). Direct Observation of Pain Behavior In Low Back Pain Patients During
Physical Examination. Pain, 59-68.
Meliala, L. (2004). Nyeri Keluhan yang Terabaikan: Konsep Dahulu, Sekarang, dan Yang Akan Datang. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar. DIY Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Melzack, R., & Casey, K. L. (1968). Sensory, Motivational, And Central Control Determinants of Pain: A
Conceptual Model. International Sysmposium of the Skin Senses (pp. 432-443). Montreal: Springfield.
Price, D. D. (2000). Psychological and neural mechanisms of the affective dimension of pain. Science, 288(5472),
1769–1772.

SCIE6057 – Chemistry and Biology

Anda mungkin juga menyukai