Anda di halaman 1dari 6

ALAT PERAGA PAPAN OPERASI LOGIKA MATEMTIKA

(Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi)


Laporan praktikum logika matematika dan himpunan
Dosen Pengampu: Dr. Dewi Risalah,M.Pd

Oleh

1. Dinda
Nim : 212110032
2. Radina faradita
Nim : 212110029
Kelas : A pagi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI
IKIP PGRI PONTIANAK
2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung
kajian logika matematis dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar
matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu computer dan logika
filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif
dari logoka formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika
matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan,, teori rekursi,
teori pembuktian, serta matematika konstruksif. Bidang-bidang ini memiliki hasil
dasar logika yang serupa.
B. Tujuan
Logika dan himpunan bertujuan agar mahasiswa akan memahami teori-teori
dasar himpunan dan logika matematika yang nantinya dapat di gunakan untuk
memecahkan teori-teori matematika yang lebih rumit. Teori dasar yang di maksud
meliputi dafinisi dan macam-macam himpunan, denagn adanya alat ini jadi lebeh
mudah memahami teori tersebut.

BAB II
ISI

A. Alat dan bahan


Dalam membuat alat peraga operasi himpunan konjungsi, disjungsi, impilasi,
dan biimplikasi memerlukan alat dan bahan sebagai berikut:
Alat
1. Gunting
2. Cutter
3. Pensil
4. Spidol

Bahan

1. 2 buah Sterofom
2. 2 buah Kertas manila
3. Double tipe
4. Lem kertas
5. Kelereng

B. Cara pembuatan
1. Siapkan 2 sterofom
2. Kemudian gambarlah sketsa bentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
biimplikasi menggunakan pensil/spidol
3. Setelah selesai menggabar sketsa langkah selanjutnya yaitu memotong bentuk
stektsa dengan menggunakan cutter
4. Tempellah kertas manila di belakang masing masing sterofom yang sudah kita
buat
5. Selanjutnya satukan kedua sterofom (saling membelakangi) dengan menggunakan
double tipe.
6. Berilah keterangan pada tiap-tiap alat peraga operasi logika matematika dengan
table kebenaran
7. Jika sudah selesai maka alat peraga siap di gunakan.
C. Cara menggunakan alat peraga
Konjungsi “dan”
1. Jika p dan q benar letakkan kelereng di bagian strat kemudian kita lepaskan
kelereng otomatis akan mencapai garis finish berarti pernyataan p dan q bernilai
BENAR
2. Jika p salah dan q benar maka kita tutup bagian p dengan menggunakan potongan
sterofom kecil otomatis kelereng tersebut tidak akan mencapai finish berarti p dan
q adalah SALAH
3. Jika p benar dan q nya salah kita tutup bagian q, maka kelereng tersebut tidak
akan mencapai finish. Berarti pernyataannya p dan q adalah SALAH
4. Jika p dan q bernilai salah maka kita tutup bagian p dan q otomatis kelereng
tersebut tidak akan mencapai finish. Berarti pernyataan p dan q adalah SALAH
Disjungsi “atau”
1. Jika p dan q benar letakkan kelereng di bagian strat kemudian kita lepaskan
kelereng otomatis akan mencapai garis finish berarti pernyataan p dan q bernilai
BENAR
2. Jika p salah dan q benar maka kita tutup bagian p dengan menggunakan potongan
sterofom kecil otomatis kelereng tersebut tidak akan mencapai finish berarti p dan
q adalah BENAR
3. Jika p benar dan q nya salah kita tutup bagian q, maka kelereng tersebut tidak
akan mencapai finish. Berarti pernyataannya p dan q adalah BENAR
4. Jika p dan q bernilai salah maka kita tutup bagian p dan q otomatis kelereng
tersebut tidak akan mencapai finish. Berarti pernyataan p dan q adalah SALAH

Implikasi “maka”
1. Jika p dan q benar letakkan kelereng di bagian strat kemudian kita lepaskan
kelereng otomatis akan mencapai garis finish berarti pernyataan p dan q bernilai
BENAR
2. Jika p salah dan q benar maka kita tutup bagian p dengan menggunakan potongan
sterofom kecil otomatis kelereng tersebut tidak akan mencapai finish berarti p dan
q adalah BENAR
3. Jika p benar dan q nya salah kita tutup bagian q, maka kelereng tersebut tidak
akan mencapai finish. Berarti pernyataannya p dan q adalah SALAH
4. Jika p dan q bernilai salah maka kita tutup bagian p dan q otomatis kelereng
tersebut tidak akan mencapai finish. Berarti pernyataan p dan q adalah BENAR
Biimplikasi “ jika dan hanya jika”
1. Jika p dan q benar letakkan kelereng di bagian strat kemudian kita lepaskan
kelereng otomatis akan mencapai garis finish berarti pernyataan p dan q bernilai
BENAR
2. Jika p salah dan q benar maka kita tutup bagian p dengan menggunakan potongan
sterofom kecil otomatis kelereng tersebut tidak akan mencapai finish berarti p dan
q adalah SALAH
3. Jika p benar dan q nya salah kita tutup bagian q, maka kelereng tersebut tidak
akan mencapai finish. Berarti pernyataannya p dan q adalah SALAH
4. Jika p dan q bernilai salah maka kita tutup bagian p dan q otomatis kelereng
tersebut tidak akan mencapai finish. Berarti pernyataan p dan q adalah BENAR

D. Hasil pengamatan
Konjungsi “dan”
p q p ∧q
B B B
B S S
S B S
S S S

Disjungsi “atau”
p q p ∨q
B B B
B S B
S B B
S S S

Implikasi “jika maka”


p q p →q
B B B
B S S
S B B
S S B

Biimplikasi “ jika dan hanya jika “


Disjungsi “atau”
p q p ↔q
B B B
B S S
S B S
S S B

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa ilmu logika
matematika bisa di terapkan untuk membantu cabang ilmu matematika lain, dalam
Menyusun kalimat matematika, lalu membuktikan pernyataan-pernyataan di
dalamnya sehingga pernyataan menjadi bersifat universal dan dapat di paahmi oleh
siswa serta pembelajaran matematika di seluruh penjuru dunia.

Anda mungkin juga menyukai