Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN AMDAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan
Kerja dalam Keperawatan

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

1. Delfi Prameswari 200711080


2. Dian amelia 200711075
3. Hoirunnisa 200711079
4. Meilani Naurulmillah 200711083
5. Nanda Meilizha 200711078
6. Nurliana 200711074
7. Widya Damayanti 200711077

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2023
PENDAHULUAN

Lingkungan Hidup sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan tetap
menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup
lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Salah satu faktor yang
menentukan dalam pembangunan adalah lingkungan hidup, dimana lingkungan hidup adalah
tempat pembangunan berlangsung. Pembangunan yang berkesinambungan didefinisikan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi-
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Lahirnya konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan didorong oleh kesadaran-kesadaran terhadap lingkungan.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar,
dengan potensi sumber daya alam yang besar tersebut menjadi suatu keharusan bagi kita semua
untuk menjaga dan melindunginya, sehingga proses pembangunan maupun kegiatan usaha suatu
perusahaan tidak mengakibatkan suatu krisis lingkungan hidup. Krisis lingkungan adalah
ancaman masa depan umat manusia yang mana pertambahan kerusakan lingkungan telah
mencapai dimensi regional, global dan terus berdampak besar. Pemanasan global yang semakin
meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas
lingkungan hidup saat ini, karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang baik. Pengelolaan, penggunaan maupun pemanfaatan sumber daya alam harus
diseimbangkan dengan lingkungan hidup, sehingga diperlukan suatu kebijaksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup yang komprehensif. Hal ini sejalan dengan konsep studi
lingkungan hidup yang mengkhususkan pada ilmu hukum, dengan objek hukumnya adalah
tingkat perlindungan sebagai kebutuhan hidup.

Dalam proses pembangunan yang semakin berkembang dan berkelanjutan dianggap perlu
suatu kajian mengenai dampak akan pembangunan itu sendiri seperti tercantum dalam pasar 22
ayat (1) Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, faktor
utama yang harus menjadi fokus perhatian adalah terkait dengan perizinan, karena faktor
perizinan dapat dijadikan pegangan bagi pelaku usaha yang akan mengelola lingkungan.
Perizinan lingkungan dikaitkan dengan keharusan memperoleh AMDAL (Ananlisis Mengenai
Dampak Lingkungan) sebagai instrumen pencegahan pencemaran lingkungan dimana asas ini
telah dituangkan dalam bentuk produk hukum, sehingga menjadi kewajiban yang harus dipatuhi
oleh setiap orang di Indonesia, artinya untuk terbitnya atau disetujuinya suatu izin lingkungan
hendaknya harus diperoleh lebih dahulu AMDAL.

AMDAL (Ananlisis Mengenai Dampak Lingkungan) menjadi bentuk kajian mengenai


dampak dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup sebagai
penyeimbang dari pertumbuhan pembangunan yang seringkali menimbulkan dampak yang tidak
terduga terhadap lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sehingga AMDAL diperlukan dalam
setiap proses pembangunan, baik dari perencanaan hingga nantinya pada pengawasan dan jika
terdapat permasalahan, AMDAL memperhatikan tiga aspek lingkungan yang ada, baik fisik-
kimia, ekologi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Dalam perkembangannya instansi yang
terkait dengan urusan (AMDAL) berada dalam lingkup Departemen Lingkungan Hidup.
PEMBAHASAN

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pertama kali diperkenalkan pada


tahun oleh National Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 32/2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL terdiri dari lima dokumen,
yaitu:

1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL).


KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman
kajian ANDAL yang meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji dan
penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan terhadap dampak penting dari suatu rencana
kegiatan.
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).
Mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif
serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan.
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan
lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan
5. Dokumen Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian
ANDAL berisi tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji dan upaya-
upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola
dampak tersebut

Hal–hal yang dikaji dalam proses AMDAL adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-
ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak
positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah
untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. Untuk mengukur
atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria
mengenai :
1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Luas wilayah penyebaran dampak.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak.
5. Sifat kumulatif dampak.
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

Menurut PP No. 27/1999 Pasal 3 ayat 1, usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.


2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharu.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya.
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik

Anda mungkin juga menyukai