Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan
Kerja dalam Keperawatan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
2023
PENDAHULUAN
Lingkungan Hidup sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan tetap
menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup
lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Salah satu faktor yang
menentukan dalam pembangunan adalah lingkungan hidup, dimana lingkungan hidup adalah
tempat pembangunan berlangsung. Pembangunan yang berkesinambungan didefinisikan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi-
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Lahirnya konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan didorong oleh kesadaran-kesadaran terhadap lingkungan.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar,
dengan potensi sumber daya alam yang besar tersebut menjadi suatu keharusan bagi kita semua
untuk menjaga dan melindunginya, sehingga proses pembangunan maupun kegiatan usaha suatu
perusahaan tidak mengakibatkan suatu krisis lingkungan hidup. Krisis lingkungan adalah
ancaman masa depan umat manusia yang mana pertambahan kerusakan lingkungan telah
mencapai dimensi regional, global dan terus berdampak besar. Pemanasan global yang semakin
meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas
lingkungan hidup saat ini, karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang baik. Pengelolaan, penggunaan maupun pemanfaatan sumber daya alam harus
diseimbangkan dengan lingkungan hidup, sehingga diperlukan suatu kebijaksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup yang komprehensif. Hal ini sejalan dengan konsep studi
lingkungan hidup yang mengkhususkan pada ilmu hukum, dengan objek hukumnya adalah
tingkat perlindungan sebagai kebutuhan hidup.
Dalam proses pembangunan yang semakin berkembang dan berkelanjutan dianggap perlu
suatu kajian mengenai dampak akan pembangunan itu sendiri seperti tercantum dalam pasar 22
ayat (1) Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, faktor
utama yang harus menjadi fokus perhatian adalah terkait dengan perizinan, karena faktor
perizinan dapat dijadikan pegangan bagi pelaku usaha yang akan mengelola lingkungan.
Perizinan lingkungan dikaitkan dengan keharusan memperoleh AMDAL (Ananlisis Mengenai
Dampak Lingkungan) sebagai instrumen pencegahan pencemaran lingkungan dimana asas ini
telah dituangkan dalam bentuk produk hukum, sehingga menjadi kewajiban yang harus dipatuhi
oleh setiap orang di Indonesia, artinya untuk terbitnya atau disetujuinya suatu izin lingkungan
hendaknya harus diperoleh lebih dahulu AMDAL.
Hal–hal yang dikaji dalam proses AMDAL adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-
ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak
positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah
untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. Untuk mengukur
atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria
mengenai :
1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Luas wilayah penyebaran dampak.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak.
5. Sifat kumulatif dampak.
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
Menurut PP No. 27/1999 Pasal 3 ayat 1, usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :