Anda di halaman 1dari 26

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

PEDOMAN PELAYANAN LAUNDRY


RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNRAM

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

JL. MAJAPAHIT NO. 62

MATARAM

1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM


NOMOR : 257/UN18/RS/DIR/HK/2022
TENTANG
PEDOMAN UNIT KERJA DI RUANG LOUNDRY CSSD
DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Universitas Mataram mengutamakan keselamatan
pasien dan petugas selalu berupaya untuk mencegah
terjadinya resiko infeksi rumah sakit
2. Bahwa pusat sterilisasi adalah tempat yang penting di dalam
rumah sakit untuk mengendalikan infeksi dan menekan
kejadian infeksi di rumah sakit
: 3. Bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan
rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di
rumah sakit.
: 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir 1,2,3 dan 4 perlu diterbitkan Surat Keputusan
Direktur tentang Pedoman Pelayanan Unit Kerja Loudry di
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram
Mengingat : 1. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang – undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
4. Peraturan Menteri kesehatan nomor 12/2012 tentang standar
Akreditasi Rumah Sakit

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Kesatu : Pedoman Pelayanan Unit Kerja Loundry Rumah Sakit Pendidikan


Universitas Mataram sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ketiga : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Mataram
Pada tanggal : 10 Februari 2019
Direktur RS Universitas Mataram

dr. Ahmad Taufik S., Sp. OT


NIP.19810331 200604 1 002

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR …………………………………………………… 3

DAFTAR ISI ................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………............. 7


A. Latar Belakang ……………………………………………. 7
B. Permasalahan …………………………………………… 8
C. Tujuan Umum…………………………………............ 8
D. Tujuan Khusus........................................................
E. .Ruang Lingkup Pelayanan .........................................
F. Batasan Operasional ……………………………………… 8
G. Landasan Hukum ……………………………………….. 9

BAB II STANDAR KETENAGAAN …………………………….... 10


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia …………………….... 10
B. Distribusi Ketenagaan ……………………………........... 10
C. Tugas dan tanggung jawab …………………................... 10
D. Pengaturan Jaga …………………………………........... 10

BAB III STANDAR FASILITAS ………………………………...... 12


A. Denah Ruangan ……………………………….............. 12
B. Standar Fasilitas …………………………………….... 12

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ................................... 16


A. Pengelolaan LInen ………………………..……… 16
B. Transportasi…………………………… 17
C. Tahap Kerja Linen…………………….. …………………… 17

4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

D. Proses Penerimaan Linen Kotor Dan Pemilihan……………… 18


E. Pencucian ...................................................................... 19
F. Pengeringan dan Setrika ................................................ 20
G. Pelipatan, Penyimpanan Dan Pendistribusian .............. 21
BAB V LOGISTIK ........................................................................................ 22
A. Danan........................................ …………………… 22
BAB VI KESELAMATAN KERJA ……………………………........... 23
A. Latar Belakang ………………………………………….…… 23
B. Prinsip Dasar ……………………………...………………… 23
C. Potensi Bahaya Pada Pencucian ………………………… 46

BAB VII PENGENDALIAN MUTU………….................................... 25


BAB IX PENUTUP ……………………………….......................... 28

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah
melalui pelayanan penunjang medic,khususnys dalam pengelolaan linen
dirumah sakit.Linen dirumah sakit dibutuhkan disetiap ruangan.Kebutuhan akan
linen disetiap ruangan sangat bervariasi,baik jenis jumlah dan kondisinya.Alur
pengelolaan linen cukup panjang,membutuhkan pengelolaan khusus dan tenaga
kesehatan dengan bermacam-macam klasifikasi.Klasifikasi tersebut adalah
ahlimanajemen,tehnisi,perawat,tukang cuci,penjahit,tukang setrika,ahli
sanitasi,serta ahli kesehatandan keselamatan kerja.Untuk memperoleh kualitas
linen yang baik,nyaman dansiap pakai,diperlukan perhatian khusus terhadap
kemungkinan terjadinya pencemaran infeksi dan efek akibat penggunaan bahan-
bahan kimia.
B. PERMASALAHAN
Bahwa dalam pengelolaan linen di rumah sakit sering dijumpai kendala-
kendala-kendala seperti:
1. Kualitas linen yang tidak baik,dalam arti linen sudah kedaluwarsa dan tidak
memenuhi persyaratan
2. Hasil pencucian sulit menghilangkan noda berat seperti darah,bahan
kimia,dan lain-lain.
3. Unit-unit pengguna linen tidak melakukan pembasahan terlebih dahulu
terhadap noda yang ada sehingga noda menjadi kering dan sulit dibersihkan
pada saat proses pencucian.
4. Ruangan tidak memisahkan linen kotor terinfeksi dan linen kotor tidak
terinfeksi.
5. Kurangnya koordinasi antara ruangan danbagian pencucian.
6. Kurangnya kemampuan dalam pemilihan jenis linen.

6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

C. TUJUAN UMUM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan linen di rumah sakit.

D. TUJUAN KHUSUS
1. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di rumah sakit.
2. Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih,kering,rapih
utuh dan Siap pakai
3. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan terjadinya infeksi
silang.
4. Untuk menjamin ketersediaan linen disetiap unit rumah sakit.

E. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Penerimaan linen kotor
2. Pencucian linen.
3. Sterika/Pressing
4. Distribusi linen

F. BATASAN OPERASIONAL
1. Penerimaan linen adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari serah terima
linen kotordari ruang perawatan, kamar operasi, atau poli kepada unit linen,
transportasi ke unit linen, penimbang linen kotor, dan penyortiran linen
kotor berdasarkan jenis bahan dan tingkat kotor, untuk kemudian diserahkan
ke bagian pencucian.
2. Pencucian linen adalah proses membuat linen kotor menjadi bersih. Linen
kotor yang telah melalui proses penerimaan, dicuci baik secara
otomatismenggunakan mesin cuci yang tersedia maupun proses pencucian
secara manual, untuk kemudian diserahkan kepada bagian seterika/pressing.
3. Seterika/pressing adalah proses pengeringan linen setelah melalui proses
pencucian. Seterika/pressing menggunakan mesin pengering dan mesin

7
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

seterika yang tersedia, untuk kemudian didistribusikan kembali ke ruangan,


kamar operasi, atau poli.
4. Distribusi adalah proses pengiriman kembali linen bersih menggunakan
kereta/trolly linen bersih ke ruang perawatan, kamar operasi, atau poli, untuk
kemudian dipakai atau disimpan di ruangan.
G. LANDASAN HUKUM
Landasan hokum pelayanan linen di rumah sakit adalah :
1 UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2 Pedoman pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit tahun 2001.
3 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4 PP No. 20 tahun 1990 tentang Pencemaran Air.
5 PP No.27 tahun 1999 tentang AMDAL.
6 PP No.85/1999 tentang perubahan PP No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah dan Racun.
7 Permenkes RI No.472/Menkes/Peraturan/V/1996 tentang Penggunaan Bahan
Berbahaya bagi Kesehatan.
8 Permenkes No.416/Menkes/Per/lX/1992 tentang Penyediaan Air Bersih dan
Air Minum.
9 Permenkes No 986/Menkes/Per/Xl/1992 tentang Penyehatan Lingkungan
rumah sakit.

8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB ll
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber Daya Manusia yang ada di unit kerja pelayanan linen terdiri dari :
1. Tenaga perawat (Akper), SPK.
2. Tenaga non medis/pekarya minimal SMA.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. 1 (satu) orang kepala urusan (koor) linen
2. 1 (satu) orang Penanggung jawab Penerimaan.
3. 1 (satu) orang Penanggung jawab Pencucian dan pengringan.
4. 1 (satu) orang Penanggung jawab Setrika/Pressing.
5. 1 (satu) orang Penanggung jawab Distribusi.
C. PENGATURAN JAGA.
Pengaturan tenaga kerja di unit Instalasi CSSD Rumah Sakit Universitas
Mataram berdasarkan shift.Tenaga kerja di unit Instalasi CSSD saat ini
berjumlah 5 Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1. Kepala Unit( koor ) : 1 Orang
2. Penanggung Jawab Penerimaan : 1 Orang
3. Penanggung Jawab Pencucian dan pengringan: 1Orang
4. Penanggung Jawab Setrika/Pressing : 1 Orang
5. Penanggung Jawab jawab Distribusi : 1 Orang
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal
sebagai berikut :
1. Kepala Unit: Senin s.d Kamis dimulai pukul 08.00-14.00
Setiap Jumatdimulaipukul 08.00-11.30, SetiapSabtudimulaipukul 08.00-
12.30
2. Penanggung Jawab Penerimaan : Senin s.d Minggujam kerja sesuai dengan
shift pagi dan sore.

9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

3. Penanggung Jawab Pencucian dan pengringan:Senin s.d Minggujam kerja


sesuai dengan shift pagi dan sore.
4. Penanggung Jawab Setrika/Pressing: Senin s.d Minggujam kerja sesuai
dengan shift pagi dan sore.
5. Penanggung Jawab Distribusi : Senin s.d Minggujam kerja sesuai dengan
shift pagi dan sore.

10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS
1. SARANA FISIK
Sarana fisik untuk instalasi pencucian mempunyai
persyaratantersendiri,terutama untuk pemasangan peralatan pencucian
yangbaru.Sebelumpemasangan,datalengkap SPA(sarana,prasarana,alat) di
perlukan untuk memudahkan koordinasi dan jejaring selama
pengopersiannya.Tata letak dan hubungan antar ruanganmemerlukan
perencanaan tehnik yang matang,untuk memudahkan penginstalasian termasuk
listrik,uap,air panas, dan penunjang lainnya,misalnya mendekatkan power
house dengan steam boiler dan penunjang lainnya.Sarana fisik instalasi
pencucian terdiri dari beberapa ruang antara lain :

11
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

1. Ruang penerimaan linen,memuat :


a. Meja penerima yaitu untuk yang terinfeksi dan tidak terinfeksiLinen
yang diterima harus sudah terpisah,kantung warna kuning untuk yang
terinfeksi dan kantung warna putih untuk yang tidak terinfeksi.
b. Timbangan duduk
c. Ruang yang cukup untuk troli pembawa linen kotor untuk dilakukan
desinfeksi sesuai standart Sanitasi Rumah Sakit.
2. Ruang pemisah linen
a. Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang
tidak.Sirkulasi udara perlu di perhatikan dengan memasang fan atau
exhaust fan dengan penerangan minimal kategori pencahayaan D=200-
500 lux sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit,lantai dalam ruangan
ini tidak boleh dari bahan yang licin
3. Ruang pencucian dan pengeringan linen, memuat :
a. Mesin cuci.
b. Mesin pengering
4. Ruang penyetrikaan linen,memuat :
a. Penyetrikaan pressing
b. Sterika listrik.
5. Ruang penyimpanan linen,memuat :
a. Lemari dan rak untuk menyimpan linen.
b. Meja administrasi.
6. Ruang ditribusi
a. memuat meja panjang untuk penyerahan linen bersih kepada pengguna.
2. PRASARANA
a. Prasarana Listrik
Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik yang cukup
besar terutama untuk mesin cuci,mesin pemeras,mesin pengering,dan alat
sterika oleh sebab itu dibutuhkan instalasi yang baik dengan jenis NYY
dan harus disambung langsung dengan panel utama atau Main Panel.

12
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

b. Prasarana Air
Air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya 40% dari kebutuhan
air di rumah sakit atau 200 liter/tempat tidur/hari.Kebutuhan air untuk
proses pencucian harus dengan kualitas sesuai standar,yaitu :
1). Hardness (Calsium,Carbonate,Chloride) standar Baku Mutu : 0 – 90
ppm
2). Iron – Fe (besi) standar Baku Mutu : 0 – 0,01 ppm
c. Prasarana Uap pada instalasi pencucian digunakan pada
prosespencucian,pengeringan dan seterika.Kualitas uap yang baik adalah
dengankekeringanminimum 70% dan temperature ideal 70 oC.

3. PERALATAN DAN BAHAN CUCI


Peralatan pada instalasi pencucian menggunakan bahan pencuci kimiawi
dengan komposisi dan kadar tertentu,agar tidak merusak bahan yang
dicuci/linen,mesinpencuci,kulit petugas yang melaksanakan dan limbah
buangannya tidak merusak lingkungan.
Peralatan yang ada di pencucian antara lain :
a. Mesin cuci (Washing Machine)
b. Mesin peras (Washing Extractor)
c. Mesin pengering (Drying Tumbier)
d. Mesin penyetrika (Flatwork Ironer)
e. Mesin penyetrika pres (Presser Ironer)
Sedangkan bahan kimia yang dipakai adalah :
a. Alkali yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi atau peran deterjen dan
emulsifier serta membuka pori linen.
b. Deterjen (sabun pencuci) mempunyai peran menghilangkan kotoran yang
bersifat asam secara global.
c. Emulsifier mempunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk
minyak dan lemak.

13
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

d. Bleach (pemutih) berfun gsi untuk mengangkat


kotoran/noda,mencerahkan linen dan bertindak sebagai desinfektan,baik
pada linen yang berwarna(ozone) maupun yang putih (Clhorine)
e. Sout (penetral) untuk menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih
sehingga pH nya menjadi 7 atau netral.
f. Softener berfungsi untuk melembutkan linen dan digunakan pada proses
akhir.

4. PEMELIHARAAN RINGAN PERALATAN


a. Pembersihan peralatan sebelum dan sesudah pemakaian,dilakukan setiap
hari dengan menggunakan lap basah dicampur dengan bahan kimia dan
dikeringkan dengan lap kering.
b. Pemeriksaan bagian-bagian yang bergerak dilakukan setiap bulan sekali
yaitu pada bearing,engsel pintu atau roda yang berputar dan memberi
pelumas.
c. Pemeriksaan pipa uap panas dilakukan setiap saat akan dimulai proses
pencucian,terutama pada pipa yang terbungkus.

14
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PENGELOLAAN LINEN DIRUANGAN


Seperti disebutkan di atas yang dimaksud dengan linen yang infeksius
dan non infeksius yang secara spesifik diperlakukan secara khusus dengan
kantung linen yang berbeda:
Persyaratan kantung linen di ruangan-ruangan :
1. Kantung linen infeksius (dapat dipakai ulang )
Kantung linen infeksius terdiri dari dua kantung yang memiliki kriteria :
a. Kantung dalam
- Terbuat dari bahan plastic tahan panas hingga 100 derajat celcius dan
tahan bocor
- Bentuk segi empat dengan bagian yang terbuka merupakan panjang
kantung
- Warna bening
- Ukuran kecil hingga sedang
b. Kantung luar (dapat dipakai ulang )
- Terbuat dari bahan plstik tahan panas hingga 100 derajat celcius dan
tahan bocor
- Bentuk segi empat
- Warna kuning bertulisakan linen infeksius
- Ukuran sedang hingga besar
2.Kantung linen non infeksius (dapat dipakai ulang )
- Terbuat dari bahan plastic tahan panas hingga 100 derajat Celsius dan
tahan bocor
- Bentuk segi empat
- Warna putih bertuliskan linen kotor tidak infeksius
- Ukuran sedang hingga besar
Prosedur untuk linen kotor tidak terinfeksi :

15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

1. Biasanya mencuci dengan hygienic dengan sabun paling tidak 10-15 detik
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan APD :sarung tangan,masker,dan apron.
3. Persiapan alat dan bahan:sikat,spayer,ember, dengan tulisan linen tidak
terinfeksi,kantung linen tidak terinfeksi.
4. Lipat bagian yang terkena noda di bagian dalam lalu masukan linen kotor ke
dalam ember Tertutup dan bawa ke spoel hock.
5. Siapkan troli linen kotor dekat ruang spoel hock
6. Beberapa kantung linen kotor yang sudah tertutup siap di masukan dan di
kumpulkan ke troli Linen kotor untuk dibawa ke laundry.
B. TRANSPORTASI
Transportasi dapat merupakan bahaya potensial dalam penyebaran
organism,jika linen kotor tidak tertutup dan bahan troli tidak mudah di
bersihkan.
Persyaratan alat transportasi linen :
1. Dipisahkan antara troli linen kotor dengan linen bersih,jika tidak,maka
wadah penampung yang terpisah.
2. Bahan troli terbuat dari stainless steel (baja antikarat)
3. .Jika menggunakan wadah dan warna berbeda.
4. Wadah mudah di lepas dan setiap saat habis difungsikan selalu
dicuci(siapkan cadangan – demikian pula dengan trolinya selalu
dibersihkan
5. Muatan/loading linen kotor/bersih tidak berlebihan.
6. Wadah memiliki tutup.
C. TAHAPAN KERJA DI LOUNDRY :
1.Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan.
2.Pemilahan dan penimbangan linen kotor
3.Pencucian
4.Pemerasan
5.Pengeringan

16
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

6.Penyetrikaan
7.Pelipatan
8.Penyimpanan
9.Pendistribusian
D. PROSES PENERIMAAN LINEN KOTOR SENDIRI TERDIRI DARI
TAHAP-TAHAP SEBAGAI BERIKUT
A. Petugas memakai alat pelindung diri (APD)
B. Jadwal Penerimaan Linen pukul 07.30 – 09.00
C. Linen kotor dari ruangan di bawah dengan kereta linen melalui pintu linen
kotor
D. Linen kotor dari masing-masing ruangan ditimbang
E. Berat linen kotor dicatat di buku timbangan
F. Selain berat juga dihitung jumlah tiap macam linen oleh petugas
penerimaan dan petugas pengiriman linen.
E. PEMILAHAN
1) Warna dan jenis
- Linen berwarna hijau (khusus kamar operasi)
- Linen putih, biru, hijau dan merah muda untuk semua ruangan
- Popok bayi
- Baju pasien
2) Jumlah dan jenis noda
- Linen kotor tidak terkena noda darah, debu dan minyak
- Linen kotor kena daerah yang sedikit.
- Linen kotor kena darah yang merata
- Linen kotor terkena bab/ bak
- Linen kotor dari penderita berpenyakit menular / linen infeksius
- Untuk memudahkan pencucian, linen berwarna didahulukan agar tidak
pudar terkena obat pemutih.

17
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

F. PENCUCIAN
Proses pencucian dapat dilakukan secara manual atau otomatis menggunakan
mesin cuci yang tersedia. Pencucian dengan mesin cuci sesuai tahap-tahap
berikut :
1. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD)
2. Linen Kotor infeksius direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
3. Linen kotor yang terkena darah sedikit/bab dicari bagian yang
bernoda,mdisikat, hingga bersih.
4. Linen kotor kena darah merata, bab, minyak gosok
Linen semacam ini sudah disphoel di ruangan, agar tidak bau anyir disiram
creolin, kemudian disabun merata dan disikat, kemudian di bawa ke
pencucian.
Setelah perendaman masukkan linen ke dalam mesin cuci dan dibilas 1
kali.
5. Masukkan sabun berturut – turut L9, L8, L13 sebanyak 450 – 500 ml
untuk linen 60 kg. Untuk linen putih tambahkan L13 sebanyak 100 ml
untuk linen 60 kg. Terakhir masukkan pewangi pakaian L14 sebanyak
200 ml untuk linen 60 kg.
6. Nyalakan mesin cuci selama 45 menit
7. Pembilas dilakukan sebanyak 4 kali
8. Setelah dibilas linen diperas dengan mesin pemeras.
9. Linen yang telah diperas dimasukkan ke mesin pengering sekaligus
disterilisasi dengan uap yang dihasilkan ketel uap / boiler
10. Setelah pengeringan selesai dilakukan maka siap untuk diseterika
11. Petugas mencuci tangan dengan antiseptic
Sabun yang digunakan adalah :
a. Lunix / L 8 untuk noda ringan dan linen berwarn
b. Lunix / L9 untuk noda berat dan linen putih
c. Lunix / L10 untuk noda berat dan linen putih

18
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

d. Lunix / L 13 untuk penetral berfungsi menjaga warna agar tidak pudar


e. Lunix / L14 untuk pewangi pakaian
12. Mesin cuci yang tersedia ada 5 unit khusus linen infeksius menggunakan
2 mesin cuci dan 3 unit untuk mencuci linen non infeksius.
G. PEMERASAN
Proses pemerasan dilakukan dengan mesin pada putaran tinggi selama
sekitar 5-10 menit ( airPerasan sampai tidak menetes lagi).
H. PENGERINGAN
Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering yang mempunyai suhu sampai
dengan 70 UUC selama 10 menit dengan tahapan sebagai berikut :
a. Buka pintu drum masukan cucian basah dan tutup pintu kembali.
b. Pilih program dengan menggunakan tombol “PAY” atau tombol waktu
untuk mengatur lama waktu pengeringan
c. Atur temperature sesuai kebutuan
d. Tekan tombil START,mesin otomatis akan berhenti pada : program P bila
cucian telah kering.
I. SETERIKA / PRESSING
Proses pengeringan dan seterika secara umum mengikuti langkah-langkah
sebagaberikut:
1. Petugas memakai perlengkapan kecuali sarung tangan dan scort
2. Linen seperti speri, stik, selimut, sarung bantal setelah selesai dari mesin
cuci langsung diseterika dengan mesin rol
3. Linen seperti baju bayi, popok bayi dikeringkan dengan mesin
pengeringselama ± 30 menit dengan suhu 70oC. Setelah kering
diseterika dengan mesin press atau manusla dengan suhu 165 O pada
bidang kontak.
4. Petugas mencuci tangan dengan antiseptic.Prosedur pengoperasian
mesin rol, mesin pengering dan mesin press disesuaikan dengan type
masing-masing dan diatur dalam standar prosedur yang disahkan oleh
Karumkit.

19
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

J. PELIPATAN
a.melipat linen mempunyai tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada
saat penggantian linen dimana tempat tidur kosong.
b.Proses pelipatan sekaligus juga melakukan pemantauan antara linen yang
masih baik dan sudah rusak agar tidak dipakai lagi.
K. PENYIMPANAN
Penyimpanan mempunyai tujuan selain melindungi linen dari kontaminasi
ulang baik dari bahaya seperyo mikroorganisme dan pest,juga mengontrol posisi
linen tetap stabil.sebaiknya posisi linen yang terdapat diruang penyimpanan 1,5
par dan 1,5 par di ruangan-ruangan. Ada baiknya lemari Penyimpanan
dipisahkan menurut masing-masing ruangan dan diberi obat ngengat yaitu kapur
barus.Sebelum disimpan sebaiknya linen dibungkus dengan plastic
transparan,sebelum didistribusikan.
L. PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian merupakan aspek administrasi yang penting yaitu
pencatatan linen yang keluar.Disini diterapkan system FIFO yaitu linen yang
tersimpan sebelumnya yaitu 1,5 par yang mengendap di penyimpanan
harusdikeluarkan,sedangkan yang selesai di cuci disiapkan untuk yang
berikutnya,sehingga tidak ada pekerjaan yang menunggu setiap kali selesai
mencuci.Sedangkan linen yang berada di ruangan harus disimpan untuk di
gunakan kembali.Setiap linen yang dikeluarkan harus dicatat sesuai identitas
yang tertera disetiap linen,nomor berapa yang keluar dan nomor berapa yang
disimpan.

20
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB V
LOGISTIK

A. DANA
1. Pembiayaan operasional unit linen adalah dari anggaran operasional bagian
Rektorat yang disusun dan ditetapkan pada setiap tahun anggaran
2. Rencana anggaran tahunan diusulkan ke bagian Rektorat
3. Kebutuhan bahan kimia diajukan setiap awal bulan di bagian Farmasi

21
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan kerja menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan
khususnya pasal 23 tentang kesehatan kerja,menyatakan bahwa kesehatan kerja
harus diselenggarakan disemua tempat kerja,khususnya tempat kerja yang
berisiko bahaya kesehatan,mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan
lebih dari sepuluh.
Pekerja yang berada di sarana kesehatan sangat berfariasi baik jenis
maupun jumlahnya,sesuai fungsi sarana kesehatan tersebut,semua pekerja
dirumah sakit dalam melaksanakan tugasnya selalu berhubungan dengan bahaya
potensial yang tidak ditanggulangi dengan baik dan benar dapat menimbulkan
dampak negative terhadap keselamatan dan kesehatan,yang pada akhirnya akan
menurunkan produktivitas kerja.
Pada hakekatnya kesehatan kerja merupakan penyerasian antara kapasitas
kerja,beban kerja dan lingkungan kerja,bila bahaya dilingkungan kerja tidak
diantisipasi dengan baik akan menjadi beban tambahan bagi pekerjanya.Khusus
untuk petugas rumah sakit di instansi pencucian menerima ancaman kerja
potensial dari lingkungan bila keselamatan kerja tidak diperhatikann dengan
cepat.

B. PRINSIP DASAR USAHA KESEHATAN KERJA


Keselamatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja
dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal
cara/metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja di unit linen
b. Mencegah tibulnya gangguan kesehatan pada anggota linen yang
diakibatkan keadaan/kondisi lingkungan kerja.

22
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

C. POTENSI BAHAYA PADA INSTALASI PENCUCIAN


1. Bahaya Micribiologi
Bahaya micribiologi adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh microorganism hidup seperti bakteri,virus,ricketsia,parasit
dan jamur. Petugas pencucian yang menangani linen kotor senantiasa
kontak dengan bahan dan menghirup udara yang tercemar kuman
pathogen.Penelitian bakteriologis pada instalasi pencucian menunjukan
bahwa jumlah total bakteri meningkat 50 kali selama periode waktu
sebelum cucian mulai diproses.
Microorganisme tersebut adalah :
- Mycobacterium tuberculosis
- Virus Hepatitis B
- Virus HIV (Human Immunodeficiancy Virus )
2. Bahan Kimia
Sebagian besar dari bahaya di intalasi pencucian diakibatkan oleh zat
kimia seperti deterjen,desinfektan,zat pemutih dll. Tingkat risiko yang
diakibatkan tergantung dari besar,luas dan lama pemajanan.Walaupun zat
kimia yang sangat toksik sudah dilarang dan di batasi
pemakaiannya,pemajan terhadap bahan kimia yang membahayakan tidak
dapat dielakan.Oleh karena itu sikap hati-hati terhadap semua jenis bahan
kimia yangdipakai manusia dan potensial masuk kedalam tubuh.Sebagian
dari informasi bahan kimia tersebut dapat di baca pada label kemasan dari
produsennya yang lazim disebut MSDSs.

23
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Guna melihat keberhasilan kegiatan pengelolaan linen di Rumah Sakit


Pendidikan Unram, unit linen perlu mengadakan pemantauan kegiatan pengelolaan
linen dan evaluasi hasil pemeriksaan sarana dan peralatan yang berkaitan dengan
pengelolaan linen. Dari pemantauan dan evaluasi harus dilihat:
a. Apakah dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana/program.
b. Apakah mengalami kesulitan/hambatan-hambatan
Untuk mengetahui tingkat kinerja pengelolaan linen di Rumah Sakit
Pendidikan Unram perlu dilakukan penilaian secara obyektif dengan menggunakan
metode dan instrument penilaian yang baku. Evaluasi dilaksanakan secara terus-
menerus berkesinambungan dan dilihat dari aspek masukan, proses dan keluaran,
sehingga mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kriteria Evaluasi
a. Aspek Masukan/struktur
 Tersedianya pedoman pengelolaan linen
 Tersedianya SOP linen
 Mekanisme prosedur dan unit kerja linen
 Adanya kelompok kerja pelaksanaaan dan atau personel yang bertanggung
jawab melaksanakan pengelolaan linen.
 Adanya program kerja unit linen Rumah Sakit Pendidikan Unram.
 Adanya dana dan sarana untuk program dan kegiatan pengelolaan linen
Rumah Sakit Pendidikan Unram.
b. Aspek Proses
Dilaksanakannya program dan kegiatan unit linen agar sesuai dengan
perencanaan antara lain:
 Upaya penilaian mutu yang melekat dalam pelayanan unit linen

24
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

 Ada upaya perbaikan dan peningkatan mutu secara terus menerus yang
dibina oleh Kaur Linen
c. Aspek Keluaran
 Terdapat hasil pencatatan kegiatan yang sah dan bisa dilaporkan kepada
yang berwenang
 Terdapat rencana lebih lanjut untuk tindak lanjut dari hasil temuan/penilaian
mutu pelayanan dengan berbagai indicator yang ditetapkan.

25
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM RUMAH SAKIT

Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995

Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VIII
PENUTUP
Pedoman kerja unit linen Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram
telah disusun dan ditetapkan sebagai acuan dan pedoman bagi anggota unit linen
dalam melaksanakan pengelolaan linen di Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Mataram
Pedoman ini merupakan pokok-pokok yang perlu dikembangkan agar
dapat dijadikan pegangan oleh semua petugas unit kerja Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Mataramyang terkait.
Guna mewujudkan maksud tersebut pedoman dilengkapi dengan SOP
linen Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram, dengan harapan unit kerja
dapat melaksanakan sesuai dengan visi, misi, falsafah dan tujuan.
Pedoman dapat diperbaiki sesuai kebutuhan dan perkembangan di
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataramuntuk itu diterapkan partisipasi
semua pihak bagi penyempurnaannya.
Harapan kami semoga pedoman ini dapat menjadi salah satu sarana bagi Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Mataram dalam upaya meningkatkan kinerja
layanan melalui unit linen.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati dan menyertai pelayanan kita
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram.

26

Anda mungkin juga menyukai