Anda di halaman 1dari 8

Belajar Dulu Bayar

Belakangan

Buka

Isi Lengkap Pasal Miras dan Zina KUHP yang


Bikin Hotman Paris Gerah
cnnindonesia.com Dec 9, 2022 11:17 AM

Advokat senior Hotman Paris kritik KUHP baru yang mengatur


soal perzinaan dan minuman keras. (CNN Indonesia/Ulfa
Arieza)
Jakarta, CNN Indonesia --

Advokat senior Hotman Paris Hutapea mengkritik setidaknya


tiga pasal yang dinilai bermasalah dalam Rancangan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang kemudian
disahkan menjadi UU melalui Sidang Paripurna pada pada
Selasa (6/12) lalu.

Hotman menilai KUHP baru itu bermasalah dan tidak


mengandung logika hukum bahkan di zaman modern saat ini. Ia
mengkritisi KUHP baru terkait tiga pasal utamanya, yakni pasal
424 terkait Minuman dan Bahan Memabukkan, serta Pasal 411
dan 412 terkait Perzinahan.

"Jadi yang mendukung KUHP yang baru ini tolong dulu otaknya
dipikir ulang deh. Gimana logika hukumnya ini, itu baru tiga
pasal lho, banyak pasal di sini yang logika hukumnya tidak
jalan," ujar Hotman seperti dikutip dari video yang diunggah di
akun media sosialnya tersebut, Jumat (9/12).
Sederet Gambar Aduhai Dari Nita

Gunawan Yang Membuat Jantung

Para Lelaki Berdegub Kencang


Liputan6.com

Hotman lalu melihat salah satu yang bisa berdampak atas


penerapan KUHP baru itu adalah turis mancanegara jadi takut
untuk datang ke Indonesia. Ia juga menyinggung rakyat
Indonesia yang terimbas dari kebijakan tersebut. Oleh
karenanya, ia meminta agar Presiden Joko Widodo menerbitkan
Perppu pembatalan KUHP baru ini.

"Saran saya kepada bapak Jokowi, bapak Jokowi keluarkan


Perppu batalkan ini UU. Baru tiga pasal yang saya bahas sudah
benar-benar di luar nalar hukum saya," kata dia.

Hotman selanjutnya merinci sebab akibat dari tiga pasal


tersebut. Pertama, ia mengingatkan para remaja yang kerap
minum minuman beralkohol untuk berhati-hati apabila tidak
ingin dijebloskan ke dalam penjara. 

Soal ini Hotman merujuk pada pasal 424 KUHP baru yang terdiri


dari lima ayat. Berikut isi lengkap Pasal 424 KUHP baru
berdasarkan naskah per 6 Desember 2022.

Pasal 424 KUHP

(1) Setiap Orang yang menjual atau memberi minuman atau


bahan yang memabukkan kepada orang yang sedang dalam
keadaan mabuk, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun atau pidana denda paling banyak kategori II.

(2) Setiap Orang yang menjual atau memberi minuman atau


bahan yang memabukkan kepada Anak, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling
banyak kategori II.

(3) Setiap Orang yang dengan Kekerasan atau Ancaman


Kekerasan memaksa seseorang meminum atau memakai bahan
yang memabukkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.

Sederet Gambar Aduhai Dari Nita

Gunawan Yang Membuat Jantung

Para Lelaki Berdegub Kencang


Liputan6.com

(4) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai


dengan ayat (3):

a. mengakibatkan Luka Berat, dipidana dengan pidana penjara


paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak
kategori IV; atau

b. mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana


penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.

(5) Jika pelaku Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) sampai dengan ayat (3) melakukan perbuatan tersebut dalam
menjalankan pekerjaannya maka dapat dijatuhi pidana tambahan
berupa pencabutan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86
huruf f. 

Ancaman penjara itu, kata Hotman, juga berlaku bagi para


pegawai bar atau kafe. Hotman menyebut jika seorang pegawai
memberikan minuman beralkohol kepada pengunjung yang
sudah mabuk, bisa dipenjara selama satu tahun.

Kedua, Hotman memberikan pandangannya terkait Pasal 411


dan 412 KUHP yang mengatur soal perzinaan. Hotman
menyebut dalam aturan baru itu, pasal perzinahan dengan
ancaman penjara setahun. Pun dengan aturan kohabitasi alias
kumpul kebo dengan ancaman enam bulan penjara.

Berikut isi lengkap Pasal 411 dan 412 KUHP baru:

Pasal 411 KUHP


(1) Setiap Orang yang melakukan persetubuhan dengan orang
yang bukan suami atau istrinya, dipidana karena perzinaan,
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana
denda paling banyak kategori II.

(2) Terhadap Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan:

a. suami atau istri bagi orang yang terikat perkawinan.

b. Orang Tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat


perkawinan.

(3) Terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


tidak berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25,
Pasal 26, dan Pasal 30.

(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan di


sidang pengadilan belum dimulai.

Pasal 412 KUHP


(1) Setiap Orang yang melakukan hidup bersama sebagai suami
istri di luar perkawinan dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) Bulan atau pidana denda paling banyak kategori II.

(2) Terhadap Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan:

a. suami atau istri bagi orang yang terikat perkawinan; atau

b. Orang Tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat


perkawinan.

(3) Terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


tidak berlaku ketentuan Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 30.

(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan di


sidang pengadilan belum dimulai.

"Jadi misalnya seorang janda punya anak, kalau janda ini


berhubungan intim dengan laki-laki, yang laki-laki ini masih
single bisa masuk penjara ibunya, anaknya yang mengadukan
ibunya," ujarnya.

Respons Komisi III DPR RI


Anggota Komisi III Habiburokhman merespons pernyataan
Hotman Paris terkait pasal bermasalah dalam KUHP baru itu. Ia
menyebut sejumlah pasal yang dipermasalahkan Hotman
seperti bagian perzinahan pasal 411 dan 412 merupakan
aspirasi dan hasil kajian yang telah didiskusikan dengan
sejumlah organisasi keagamaan.

Lebih lanjut, Habiburokhman juga menjelaskan bahwa kedua


pasal tentang perzinahan itu merupakan pasal dengan delik
aduan. Artinya tidak sembarang orang bisa menggunakan pasal
tersebut untuk melaporkan seseorang.

"Jadi jangan khawatir Pak Hotman, ini tidak akan menjadi biang
anarki, karena dua pasal tersebut larangan zina dan kumpul
kebo itu adalah delik aduan. Delik aduan adalah delik yang
hanya bisa berlaku, dilaksanakan, kalau ada yang melapor, dan
yang melapor bukan sembarang orang," ujar Habiburokhman.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Santoso juga


menjelaskan alasan DPR meloloskan pasal 424 tentang
Minuman dan Bahan Memabukkan yang dikritik Hotman
tersebut. Santoso berkata bahwa pasal itu bertujuan untuk
menjaga norma di masyarakat Indonesia.

Dalam pasal 424 pasal 1 yang bermuatkan isi, 'Setiap Orang


yang menjual atau memberi minuman atau bahan yang
memabukkan kepada orang yang sedang dalam keadaan
mabuk, dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun
atau pidana denda paling banyak kategori II'.

"Ini jelas tujuan dari pasal ini adalah untuk menciptakan


ketertiban di masyarakat. Karena orang yang mabuk itu secara
psikologis perilakunya tidak terkendali, yang kemudian dapat
menciptakan gangguan di sekitarnya," ujarnya.

Semua fraksi di DPR menyatakan setuju terhadap pengesahan


RKUHP pada rapat paripurna, Selasa (6/12) lalu. Hanya PKS
yang memberikan catatan terhadap sejumlah pasal penghinaan
terhadap pemerintah dan lembaga negara.

Heboh Video Maria dan Wika Goyang Bareng

IDNews24

Apakah Anda ingin mempertahankan kejantanan Anda setelah usia 40


tahun? Baca selengkapnya di sini!

lecrafft

Posisismu saat tidur akan menunjukkan siapa dirimu


GardensTricks.com

Harga mobil yang tidak terjual di Pejaten Barat akan sangat mengejutkan
anda

Mobil Tidak Terjual | Cari Iklan

Sponsored Links by Taboola

Anda mungkin juga menyukai