Anda di halaman 1dari 45

Tiem Trainer

PAUD AISYIYAH NUR’AINI DIY


KIS RAHAYU, M.S.I

Praktisi PAUD AISYIYAH NUR’AINI


YOGYAKARTA

Asesor BAN PAUD & PNF

Trainer PAUD

S2 Psikologi Pendidikan Islam

HP : 081542404088
TANTANGAN
PENDIDIKAN ABAD 21
MERUBAH MINDSET
GURU
KONVENSIONAL INOVATIF
Anak pasif/duduk manis mendengar guru Melibatkan anak untuk lebih aktif
Menerima informasi dari guru Meggali informasi melalui pengalaman
langsung
Mengerjakan tugas yang sama Berkreasi sesuai kreatifitasnya
Menunggu perintah/contoh dari guru Memilih aktifitas sesuai imajinasi dan minat
anak
Mengerjakan tugas berdasarkan contoh Menemukan ide-ide/mencipta hal-hal baru
Pemecahan masalah bergantung pada Mampu memecahkan masalah melaui
arahan guru pengalaman bermain
Bekerja secara individu Berkolaborasi dengan teman
Banyak menggunakan paper &pencil Menggunakan benda-benda di sekitar
APA ITU STEAM ?

STEAM adalah STEAM :


akronim dari Science, muatan/content yang
Technologies,
Engineering, Art, dapat diintegrasikan
Mathematics. pada pembelajaran
sejak dini melalui
kurikulum 2013
PAUD maupun
Kurikulum Merdeka
Sains sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui hasil pengamatan
dan eksperimen membantu memahami alam serta apa yang terjadi di
dalam secara ilmiah

Sains FIsik (Physical Sains Kehidupan (Life Sains Bumi dan Angkasa
Sciencs). Sains fisik
Science). Sains Kehidupan (Earth and Space Science).
berkaiatan dengan benda-
benda yang tak hidup. berkaitan dengan makhluk Sains Bumi mencakup
- - > s e p e r t i s i fa t b a h a n hidup, seperti manusia, aspek-aspek seperti air,
(warna, bentuk, tekstur, hewan dan tumbuhan. udara, batu, tanah dan
ukuran), magnet, gravitasi, --> pengenalan bagian bencana alam. Sementara
massa jenis, cahaya, berat
tubuh makhluk hidup, sains Antariksa mencakup
dan keseimbangan,
perubahan gaya, dll fungsi, bagian tubuh, cara benda-benda di antariksa
m e m a n f a a t ka n b a g i a n seperti cuaca, terjadinya
tubuh, siklus hidup, serta siang dan malam,
memahami hubungan perubahan musim, dan
makhluk hidup dengan perbedaan suhu.
lingkungannya
Teknologi merupakan produk yang selalu diciptakan dan dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup serta lingkungannya.
Teknologi membantu pengungkapan pengetahuan baru serta penemuan
teknologi.

mengenalkan teknologi sederhana yang mereka gunakan seperti


kertas, sendok, piring dan lain-lain

Interaksi anak mengenalkan fungsi teknologi yang ada di sekitar atau teknologi
usia dini dengan
yang mereka minati atau ingin diketahui
teknologi di
sekitarnya
dapat
mengenalkan konsep sains dan matematika pada teknologi
dikembangkan seperti pengaruh bahan, bentuk dan ukuran terhadap fungsi
melalui teknologi tersebut
kegiatan
mengajarkan cara menggunakan teknologi dengan baik dan
bertanggungjawab
Engineering/Rekayasa : poses menemukan sesuatu dengan menggunakan sains dan
matematika yang dimiliki untuk menghasilkan sebuah teknologi.

menemukan masalah --> mencari apa pokok permasalahannya,


penyebabnya dan apa batasan-batasannya

memunculkan ide --> mengumpulkan ide-ide yang muncul, berdiskusi


terkait ide dan masalah, lalu memilih satu ide/solusi terbaik
membuat rencana --> mencari tahu apa saja yang dibutuhkan,
Proses rekayasa membuat rancangan produk, serta menyusun tahap-tahap yang akan
yang dapat dilakukan
dikembangkan
guru pada anak
usia dini : mengeksekusi --> merealisasikan ide yang ada dengan mengikuti
rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu, melakukan uji coba
untuk mengetahui apakah sudah berhasil menyelesaikan masalah

mengembangkan --> apabila setelah uji coba, ide kita belum dapat
m e ny e l e s a i ka n m a s a l a h y a n g d i h a d a p i a t a u m a s i h b e l u m
dioptimalhkan, proses dilanjutkan dengan mengembangkan ide atau
produk
Art/Seni berperan dalam membantu manusia mampu
mengekspresikan imajinasi dan kreativitas yang dimiliki sehingga
tesedia ruang eksplorasi yang luas dalam mencari solusi terhadap
maslaah yang dihadapi

Seni rupa, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui karya


seperti gambar, lukisan, bentuk, patung atau benda ataupun hasil
kreasii anak

Seni Tari, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui


Bentuk seni
yang dapat
gerakan
dilibatkan dan
Seni Musik, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui
teramati pada
jenjang PAUD : bunyi berirama atau tidak berirama, seperti alat musik perkusi (alat
musik pukul dari lingkungan sekitar) dan lagu

Seni Drama, mengekspresikan imajinasi dan kreativitas melalui


kegiatan bermain peran
Konsep Matematika seperti operasi bilangan, pola, bentuk, konsep
p e n g u k u ra n , d l l m e m b a n t u d a l a m p ro s e s m e n ga m a t i d a n
bereksperimen untuk melihat fakta-fakta sains

konsep bilangan--> konsep mengenal simbol bilangan, dan memahami makna dari
bilangan (menghitung jumlah benda, menyebutkan angka 1-10, dll

operasi bilangan --> penjumlahan dan pengurangan untuk menghitung benda-


benda kongkret
perbandingan --> melakukan perbandingan sama, lebih dari atau kurang dari yang
Konsep berkaitan dengan ukuran atau kuantitas seperti lebih panjang panjang, lebih
matematika sedikit, sama beksar, atau sama banyak
yang
dikenalkan pengelompokan --> melakukan proses pengelompokan sesuai karakteristik
untuk anak tertentu seperti bentuk, ukuran, warna, jumlah dan lain-lain
PAUD
pola --> memahami konsep pola seperti urutan bilangan, gambar, objek, gerakan,
cerita atau suara yang memiliki proses berulang

geometri --> memahami bentuk 2 dan 3 dimensi serta kaitannya dengan hubungan
spasial, sepertu memahami posisi objek dalam sebuah ruang
Cara mengembangkannya menjadi kegiatan pembelajaran

Kerangka
Menentukan
Cerita Peta Konsep Rencana
konsep
Kegiatan

Membuat
Menentukan Membuat rencana
Menemukan peta konsep
cerita oleh kegiatan
konsep dalam yang
guru atau berdasarkan peta
cerita ditemukan
anak konsep dan terkait
dalam cerita
denngan Literasi
dan STEAM
1. Cerita sebagai inspirasi kegiatan bermain
Cerita dihadirkan pada awal kegiatan pembelajaran dapat dijadikan inspirasi
dalam kegiatan bermain. Proses pembelajaran menjadi kontesktual serta
membantu anak memahami kegiatan yang akan dilakukan.
Berikut ini salah satu contoh dengan menggunakan 1 buku cerita.
Contoh Guru menyediakan beberapa buku cerita. Guru memberi kesempatan
kepada anak untuk memilih buku cerita yang diminati.Minat anak
berbeda, sehingga guru perlu mengajak anak mendiskusikan buku
cerita mana yang akan dipilih sesuai kesepakatan bersama
Contoh sumber cerita dengan topik tanah yang subur :
Buku cerita “Si Penggali Ulung”
2. Menemukan konsep dalam cerita

Percakapan dalam buku :


Aku capek sekali hari ini. Lihatlah, aku baru saja selesai menggali
tanah. Galian ini sampai ke dalam
Dari
buku
cerita
Si Konsep yang ditemukan dalam salah satu halaman buku cerita Si
Pengga Penggali Ulung adalah :
li Ulung
---> konsep perasaan terdapat pada kata Aku capek sekali hari ini.
---> konsep aktivitas ditandai dengan kata menggali
---> konsep gerakan ditandai juga dengan kata menggali
3. Membuat peta konsep yang ditemukan dalam cerita

1. Buatlah daftar 2. Kelompokkan 3. Jadikan 4. subtopik 5. konsep-


konsep yang k o n s e p j u d u l c e r i ta bisa diambil konsep yang
ditemukan guru berdasarkan
saat mencermati subyek cerita
sebagai topik d a r i s u b ye k s u d a h
c e r i t a . atau tokoh cerita y a n g cerita atau dipetakan
Celotehan anak dengan hal-hal diletakkan hal-hal terkait berkaitan
s a a t yang terkait. ditengah peta langsung d e n g a n
mendengarkan konsep dengan topik subtopik pada
cerita dapat
melengkapi
d a n percabangan
d a f ta r ko n s e p diletakkan subtopik
yang sudah p a d a
ditemukan guru percabangan
terlebih dahulu topik
• capek * sedih
• nama diri • menggali * meluncur
• kesal * kaget
• kesukaan • berjalan * berlari
• senang
• ciri fisik • melompat

sosem/perasaan
• senter
Identitas diri aktivitas • sekop
• erosi
• eskavator
• longsor
• sendok
• banjir
lingkungan alat teknologi • centong
• tanah rusak
alam • buldoser
Si
Penggali • atas * depan
• jam
posisi • bawah * belakang
• hari Ulung
waktu • kanan * kiri
• bulan
• tahun
ketuhanan/
ibadah • berdoa
tekstur • sholat
cahaya bidang benda • wudlu
bilangan

• licin * halus • gelap • miring


• kasat * keras • terang • datar • urutan bilangan
• kasar * lunak • redup • angka
• jumlah benda
4. membuat rencana kegiatan berdasarkan peta konsep
Pada saat merancang kegiatan, guru dapat memperkirakan konsep-konsep terkait Literasi (L) dan STEAM
yang akan dimunculkan. Konsep-konsep terkait L-STEAM dapat dituliskan dalam rencana kegiatan untuk
memudahkan guru mengenalinya. Namun hal tersebut bukanlah suatu keharusan. Berikut salah satu
contoh kegiatan main diambilkan dari konsep yang ada di slide sebelumnya.

Bagaimana perasaanmu hari ini?

Boneka seperti apa yang ingin kamu buat?

Apa yang bisa kamu lakukan agar galian ini lebih dalam?

Alat apa saja yang digunakan untuk menggali?


Percakapan dalam buku :
“Uwaaaaaaaaaaa...”
Masya Allah...Indahnya!”
Sempi kagum dengan ruang dalam tanah. Kedua senternya membuat
terang ruangan
Dari
buku
cerita
Si Konsep yang ditemukan dalam salah satu halaman buku cerita Si
Pengga
li Ulung
Penggali Ulung adalah :
---> konsep perasaan terdapat pada kata Aku Sempi kagum
---> konsep cahaya ditandai dengan kata kedua senter membuat
terang ruangan
Kegiatan main yang dapat diambil dari konsep di atas :

Apa yang terjadi jika benda ini terkena cahaya?

Bagaimana suasana di dalam tanah?

Ruang dalam seperti apa yang kamu inginkan?

Apa saja yang bisa kamu lihat di saat siang hari?


Pengelolaan Lingkungan Belajar Berbasis Literasi dan
STEAM

Tujuannya :
1. Memantik rasa ingin tahu anak akan tanda, simbol,
tulisan, dan objek yang ada di lingkungan bermain anak.
2. Mendorong anak melakukan observasi, eksplorasi, dan
eksperimen terhadap media dan lingkungan bermainnya.
3. Terpenuhinya Capaian Pembelajaran Elemen Dasar -
Dasar Literasi dan STEAM melalui lingkungan bermain
yang mendorong anak berkomunikasi, berpikir kritis,
kreatif, dan kolaboratif.
Fungsinya :
1. Mempersiapkan lingkungan fisik yang aman,
nyaman, menarik dan mendorong munculnya rasa
ingin tahu anak, bereksplorasi dan bereksperimen.
2. Menyediakan sumber dan media belajar yang
sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
3. M e n d u k u n g a n a k u n t u k b e r i n t e r a k s i ,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan mandiri dalam
menyelesaikan masalah.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
pembelajaran berbasis Literasi dan STEAM

Lingkungan yang memunculkan Literasi dan


STEAM dapat terwujud apabila lingkungan
dikelola dengan menghadirkan simbol,
tanda, gambar, tulisan, dan berbagai macam
material yang memungkinkan anak untuk
bereksplorasi di lingkungan bermain baik di
dalam ruangan (indoor) maupun di luar
ruangan (outdoor).
Indoor
• Kesesuaian dengan tingkat perkembangan anak
• Keselamatan dan kenyamanan
• Menarik dan dapat diperkirakan
• Kesesuaian dengan kegiatan bermain
• Fleksibilitas
• Perbandingan jumlah anak
• Keterjangkauan
• Pelabelan
• Kebersihan
PENTING DIKETAHUI

STEAM bukan belajar materi-materi


melainkan cara berpikir yang
melibatkan rasa ingin tahu, ketekunan,
perhatian, pemecahan masalah, berani
menghadapi tantangan, dan
mengambil resiko
Apa itu Loose Parts ?
• Bahan-bahan yang terbuka,
dapat terpisah, dapat
dijadikan satu kembali,
dibawa, digabungkan,
dijajar, dipindahkan dan
digunakan sendiri ataupun
digabungkan dengan
bahan-bahan lain.
• Dapat berupa benda alam
ataupun sintetis.
• Loose parts menciptakan
lingkungan yang lebih kaya,
memberikan anak sumber
belajar yang diperlukan
untuk bermain.
Mengapa Loose Parts ?
• Sesuai pilihan anak.
• Dapat diadaptasi dan
dimanipulasi dalam banyak cara.
• Mendorong kreativitas dan
imanjinasi.
• Mengembangkan lebih banyak
keterampilan dan kompetensi
• Dapat digunakan dengan cara-
cara yang berbeda.
• Dapat dikombinasikan dengan
bahan-bahan lain.
• Mendorong pembelajaran
terbuka.
• Loose parts vs mainan modern.
Apa Saja Komponen Loose Parts?
• Loose parts merupakan
barang-barang yang
terbuka, yang mudah
ditemukan di
lingkungan sehari-hari.
• Barang-barang itu pada
umumnya terdiri dari 7
komponen, yang
bervariasi, yang dapat
diraba anak dengan
tekstur yang berbeda-
beda.
Bahan alam
• batu
• tanah
• pasir
• lumpur
• air
• ranting
• daun
• buah
• biji
• bunga
• kerang
• bulu
• potongan kayu
Plastik

• sedotan
• botol-botol plastik
• tutup-tutup botol
• pipa pralon
• selang
• ember
• corong
• dsb
Logam
• kaleng
• uang koin
• perkakas dapur
• mur, baut, paku
• sendok dan garpu
• plat mobil
• kunci
Kayu & bambu

• seruling
• tongkat
• balok
• kepingan puzzel
• dsb
Benang & kain
• kapas
• kain perca
• tali
• pita
• karet
• dsb
Kaca & keramik
• botol kaca
• gelas kaca
• cermin
• manik-manik
• kelereng
• ubin keramik
• kacamata
• dsb
Bekas kemasan
• kardus
• gulungan tissue
• gulungan benang
• bungkus makanan
• karton wadah telur
• dsb
Dampak
• Anak bermain sesuai
dengan idenya.
• Lebih terbuka
• Tidak bergantung pada
arahan guru
• Lebih kreatif dan imajinatif
dibandingkan bermain
dengan APE pabrik
Manfaat utama anak bermain dengan
loose parts

• Mengembangkan • Mengembangkan
keterampilan inkuiri. berbagai aspek
perkembangan anak.
• Mengajarkan anak
untuk bertanya. • Mengembangkan
imajinasi dan
kreativitas.
Invitasi
• Invitasi merupakan penataan
benda-benda yang dipilih dan
ditata (dipajang) di kelas yang
mengundang anak untuk
menggunakannya dalam
pembelajaran.
• Benda-benda yang dipajang akan
menawarkan pilihan pada anak
untuk memasuki dunia
pengetahuan. Benda-benda yang
dipajang menjadi alat untuk
mengeluarkan dan
mengekspresikan pemahaman
anak terhadap dunia dan
memperoleh makna dari interaksi
dengan benda-benda itu (Cuffaro,
Experimenting with the World,
1995).
Provokasi
• Provokasi dilakukan untuk
memperluas atau
mengembangkan ide-ide unik,
minat dan teori dari anak.
• Provokasi dibangun dari observasi
yang bermakna terhadap hal-hal
yang dilakukan anak, berdasarkan
rasa ingin tahu dan pemikiran
anak.
• Provokasi menantang pemikiran
anak untuk lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai