Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 10

MANAJEMEN STRATEGIK

STRATEGI ALIANSI STRATEGIK

Oleh :

1. Ni Putu Yustina Candra Diani (20.0123.0.04.180)


2. Ni Kadek Nova Yulita Sari (20.0123.0.04.095)
3. Ni Luh Ayu Diana Yanti (20.0123.0.04.077)
4. Ni Luh putu Sariani (20.0123.0.04.141)
5. Dewi Sari Dharmayanti (20.0123.0.04.185)
6. I Kadek Adinata (20.0123.0.04.2)

UNIVERSITAS MAHENDRADATTA
2022
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan tuhan yang maha esa
karena atasa izinnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ni Made Yudhaningsih selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Strategik yang membingbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami beri judul “Strategi Aliansi Strategik”

Mungkin dalam pembuatan dalam pembuatan ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman – teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Denpasar,22 Desember 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perusahaan-perusahaan berusaha untuk meningkatkan daya saingnya dengan


membangun dan bersama-sama mencari sumber-sumber baru teknologi dan ketrampilan yang
dapat membawa pada pembentukan struktur baru perusahaan (Hamel, 1998; Prahalad dan Hamel,
1990). Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan ditandai dengan semakin beragamnya
perusahaan yang mengarah pada suatu spesialisasi tertentu. Perusahaan tidak lagi mengelola semua
persoalan untuk memproduksi sebuah produk, tetapi perusahaan lebih memfokuskan pada keahlian
tertentu yang dimilikinya. Sebagai konsekuensinya perusahaan menjadi lebih terspesialisasi. Adanya
spesialisasi ini mengakibatkan munculnya kebutuhan perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan
perusahaan lain yang salah satu bentuknya adalah aliansi stratejik.

Aliansi stratejik sering digunakan dalam menjembatani berbagai bentuk hubungan


pertukaran seperti pertukaran mengenai sumber daya penting, keahlian, dan kompetensi yang
dimiliki masing-masing pihak. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang telah disepakati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah tentang Strategi Aliansi Strategic di atas maka
bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini:

1.2.1 Apa Itu Aliansi Strategik

1.2.2 Apa Saja Tipe Aliansi Strategik?

1.2.3 Apa Saja Keuntungan yang diproleh dari melakukan Aliansi Strategik?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan dari dari pembuatan makalah ini,
yakni:

1.3.1 Mengetahui Pengertian Aliansi Strategik

1.3.2 Mengetahui Apa Saja Tipe Aliansi Strategik

1.3.3 Mengetahui Apa Saja Keuntungan yang diproleh dari melakukan Aliansi Strategik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aliansi Strategik

Strategi Aliansi (Strategic Alliances) yaitu perjanjian bisnis di mana dua atau lebih
perusahaan memutuskan untuk melakukan kerjasama guna mendapatkan keuntungan bersama.
Partner-partner dalam aliansi strategi setuju untuk menggabungkan aktivitas riset dan
pengembangan, keahlian dalam pemasaran dan kemampuan manajerial. Aliansi strategi hanyalah
salah satu metode yang dilakukan perusahaan agar dapat masuk atau melakukan ekspansi operasi
internasional. Di mana pihak yang melakukan aliansi bukan menjadi pesaing bisnis secara langsung
walaupun memiliki kesamaan produk atau jasa yang memiliki target yang sama. Hal tersebut
membuat para pihak pelaku bisnis yag terkait harus mampu melakukan sesuatu yang lebih baik, dan
menimbulkan kerjasama yang baik. Sehingga dengan adanya aliansi maka suatu perusahaan dapat
saling membantu terkait kemampuan yang dimiliki. Dengan hal tersebut dapat dikatakan
bahwa strategic alliance ini penting bagi perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis.

Menurut Krajewski dan Ritzman (2002) aliansi strategik dapat berupa usaha kolaborasi, joint
venture dan lisensi teknologi. Usaha kolaborasi sering timbul ketika suatu perusahaan mempunyai
kompetensi inti yang dibutuhkan oleh perusahaan lainnya, tetapi tidak mempunyai niat untuk
meniru. Dua perusahaan tersebut menyetujui untuk bekerja bersama untuk mendapatkan manfaat
(benefit) yang saling menguntungkan. Menurut Sriram et al. (1992) kolaborasi didefinisikan sebagai
sebuah tipe hubungan yang saling menanamkan kepercayaan, komitmen, komunikasi yang terbuka
dan sebuah pengakuan saling ketergantungan. Dalam joint venture, dua perusahaan menyetujui
untuk memproduksi suatu produk atau jasa secara bersama-sama. Pendekatan ini sering digunakan
untuk mendapatkan akses terhadap pasar luar negeri.

2.2 Tipe Aliansi Strategik


Aliansi Strategik memeiliki beberapa tipe, yaitu diantaranya:

a. Join Venture Adalah salah satu tipe strategic alliance dimana didalamnya terdapat


dua tau lebih perusahaan yang menciptakan perusahaan secara mandiri dan legal.
Kemudian perusahaan tersebut dapat saling berbagi sumber daya dan keahlian yang
dimiliki untuk dikombinasikan agar mampu meningkatkan kemampuan untuk
bersaing yang baik.
b. Equity Strategic Alliance Merupakan salah satu tipe aliansi yang strategi yang
didalamnya terdapat dua atau lebih perusahaan yang mempunyai bagian kepemilikan
yang berbeda dengan perusahaan yang dibentuk secara bersama-sama. Akan tetapi
mampu untuk mengkombinasikan seluruh sumber daya dan keahlian atau ketrampilan
agar mampu meningkatkan persaingan bisnis yang berkualitas.
c. Nonequity Strategic Alliance Artinya salah satu tipe strategic alliance yang didalamnya
terdapat dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan atas suatu perjanjian untuk
menggunakan sebagian sumber daya. Serta keahlian atau ketrampilan yang khas tetapi
tidak berbagi terkait modal untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing.
d. Global Strategic Alliances Merupakan salah satu tipe strategic alliance yang
didalamnya terdapat sebuah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih
perusahaan. Di mana perusahaan tersebut bukan terjadi antar dalam negara tetapi
antar lintas negara dan lintas industri.

2.3 keuntungan Aliansi Strategik


Dalam era ekonomi dewasa ini, aliansi strategis memungkinkan korporasi meningkatkan
keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses ini
dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan tim dengan
korporasi lain akan menambahkan sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi
(komplementer), sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat dan
efisien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh dengan pesat, relatif akan berat untuk memperluas
sumber daya teknis dan operasional. Dalam proses, korporasi membutuhkan penghematan waktu
dan peningkatan produktivitas dengan tanpa mengembangkan secara individual, hal ini agar
korporasi dapat tetap fokus pada inovasi dan bisnis inti organisasi. Korporasi yang tumbuh pesat
dipastikan harus melakukan aliansi strategik untuk memperoleh benefit dari saluran distribusi,
pemasaran, reputasi merek dari para pemain bisnis yang lebih baik.

Dengan melakukan aliansi strategik, beberapa keuntungan adalah

1. memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan
kapabilitasnya,
2. pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk
memperluas akses pasar,
3. memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat
hidup.
Lebih lanjut Pits dan Lei (1996, hlm. 216-217) menyatakan ada empat keuntungan bagi
perusahaan bila perusahaan tersebut membangun aliansi dengan perusahaan-perusahaan
lain yaitu,
1. Aliansi dapat menghalangi masuknya para pendatang baru
2. aliansi dapat mengurangi dampak perubahan evolusi industri,
3. aliansi dapat meningkatkan pembelajaran tentang penggunaan teknologi baru
4. Aliansi dapat memperkuat lini produk (produk line).

BAB III
PENUTUPAN

1.1 Kesimpulan

Strategi Aliansi (Strategic Alliances) yaitu perjanjian bisnis di mana dua atau lebih
perusahaan memutuskan untuk melakukan kerjasama guna mendapatkan keuntungan
bersama. Aliansi strategi hanyalah salah satu metode yang dilakukan perusahaan agar
dapat masuk atau melakukan ekspansi operasi internasional. Di mana pihak yang
melakukan aliansi bukan menjadi pesaing bisnis secara langsung walaupun memiliki
kesamaan produk atau jasa yang memiliki target yang sama. Aliansi Strategik
memeiliki beberapa tipe, yaitu diantaranya: Join Venture, Equity Strategic Alliance,
Nonequity Strategic Alliance, dan Global Strategic Alliances. Dalam era ekonomi
dewasa ini, aliansi strategis memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan
bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses ini
dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan tim
dengan korporasi lain akan menambahkan sumber daya dan kapabilitas yang saling
melengkapi (komplementer), sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan
memperluas secara lebih cepat dan efisien. Khususnya pada korporasi yang tumbuh
dengan pesat, relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional.

1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/1312/3/2EM16548.pdf

https://www.jojonomic.com/blog/aliansi-strategis/

http://eprints.binadarma.ac.id/6796/1/Materi%208%20-%20Strategi%20aliansi.pdf

Anda mungkin juga menyukai