Dosen Pengampu :
(Hons), M.Se
DISUSUN OLEH :
PRODI MANAJEMEN
2021/2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, dimana berkat rahmat dan hidayahnya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bisinis Internasional dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih terdapat banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun
materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak baik dari
dosen pengajar maupun dari teman- teman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini, dan
agar dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Kata pengantar…………………………………………………………………………………1
Daftar isi………………………………………………………………………………………..3
BAB 1 Pendahuluan
BAB II Pembahasan
Penutup………………………………………………………………………………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil dari Manajemen Strategis Internasional adalah perkembangan dari beberapa strategis
internasional, yang merupakan kerangka kerja yang komperhensif untuk mencapai tujuan pokok
suatu perusahaan. Secara konsep, terdapat beberapa kesamaan antara mengembangkan sebuah
strategi dalam bersaing dalam sebuah negara dan mengembangkan satu strategi untuk bersaing
pada beberapa negara. Namun, mengembangkan strategi internasional jauh lebih rumit
dibandingkan dengan mengembangkan strategi domestik. Manajer yang mengembangkan sebuah
strategi untuk perusahaan domestik harus berhadapan dengan sebuah pemerintah nasional, satu
mata uang, satu sistem akuntansi, satu sistem politik dan hukum, dan, biasanya, satu bahasa dan
budaya yang sejenis.
Strategi bisnis internasional memiliki ciri-ciri yang unik. Dalam menerapkan strategi tingkat
bisnis internasional, kegiatan operasional suatu negara asal seringkali menjadi sumber
keunggulan kompetitif yang paling penting.
Berikut ini beberapa masalah yang melandasi pembuatan makalah ini antara lain :
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal Perencanaan strategis biasanaya memang menjadi tanggung jawab eksekutif
tingkat atas di kantor pusat perusahaan dan manajer senior di cabang operasional perusahaan
demestik dan luar negeri. Contohnya pertama-tama mengumpulkan data demografis dan
ekonomis yang akan dibutuhkan oleh para pengambil keputusan, dan kemudian data tersebut
itu akan digunaka untuk memilih lokasi yang akan di targetkan.
Strategi Aliansi (Strategic Alliances) yaitu perjanjian bisnis di mana dua atau lebih
perusahaan memutuskan untuk melakukan kerjasama guna mendapatkan keuntungan bersama.
Partner-partner dalam aliansi strategi setuju untuk menggabungkan aktivitas riset dan
pengembangan, keahlian dalam pemasaran dan kemampuan manajerial. Aliansi strategi hanyalah
salah satu metode yang dilakukan perusahaan agar dapat masuk atau melakukan ekspansi operasi
internasional. Usaha patungan (join venture) adalah bentuk khusus aliansi strategis yang
merupakan gabungan dua atau lebih perusahaan untuk menciptakan entitas bisnis baru yang
secara hukum terpisah dan berbeda dari induk perusahaannya. Usaha patungan biasanya
berbentuk perusahaan dan dimiliki oleh induk perusahaan dengan proporsi sesuai hasil negoisasi.
Aliansi strategis non usaha patungan dapat dibentuk semata-mata untuk membuat partner-
partner mampu mengatasi halangan yang dihadapi setiap partner dalam jangka pendek. Aliansi
strategis non usaha patungan biasanya memiliki tujuan dan lingkup yang lebih sempit. Aliasi
strategis non usaha patungan sering dibentuk untuk tujuan tertentu yang akan berakhir secara
alami. Karena misinya sempit dan tidak adanya struktur organisasi formal, aliansi strategi non
usaha patngan biasanya kurang stabil dibandingkan dengan usaha patungan (joint venture).
Dalam era ekonomi dewasa ini, strategic alliance memungkinkan korporasi meningkatkan
keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses
ini dapat mencakup pasar, teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan tim dengan
korporasi lain akan menambahkan sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi
(komplementer)Sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara lebih cepat
dan efisien.
Korporasi yang tumbuh pesat dipastikan harus melakukan strategic alliance untuk
memperoleh benefit dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek dari para pemain bisnis
yang lebih baik. Dengan melakukan strategic alliance, beberapa keuntungan, yaitu:
* Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan
kapabilitasnya
* Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk
memperluas akses pasar
* Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat
hidup.
2.4 Apa saja cakupan aliansi strategis ?
Pada prinsipnya, aliansi dilakukan oleh perusahaan untuk saling berbagi biaya, resiko dan
manfaat. Alasan rasional ditempuhnya aliansi strategi adalah untuk memanfaatkan
keunggulan sesuatu perusahaan dan mengkompensasi kelemahannya dengan keunggulan
yang dimiliki partnernya dengan demikian, masing-masing pihak yang beraliansi saling
memberikan kontribusi dalam pengembangan satu atau lebih strategi kunci dalam bidang
usaha yang dialiansikan jadi apapun bentuk serta lingkup kegiatan yang dilakukan semua
pihak menghendaki suatu keuntungan serta manfaat bersama yang diciptakan melalui
interaksi terpadu.
Wujud konkrit yang dapat diharapkan dari aliansi strategis adalah pengembangan produk
(product development) dan pengembangan pasar (market development) untuk satu atau
kelompok produk tertentu, tanpa harus menghilangkan sepenuhnya ciri khas yang dimiliki
perusahaan sebelumnya
Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu
yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran
dalam aliansi strategis dengan sumber daya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas
manufaktur, pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan
aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi,
perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan.
Aliansi strategis terkait pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis,
joint venture.
1. Berfokus pada prioritas ekonomis MNC yang berfokus pada prioritas ekonomi (economic
imperative) menggunakan strategi yang didasarkan pada kepemimpinan biaya, diferensiasi dan
segmentasi. Manajer menengah merupakan kunci dalam menstimulasi pertumbuhan laba di
dalam perusahaan sehingga memperluas kegiatan hingga pada tingkatan internasional. Banyak
dari perusahaan yang secara tipikal menjual produk dimana sebagian besar porsi nilainya
ditambahkan di aktivitas hulou ndari nilai rantai industri. Saat produk siap untuk dijual , sebagian
besar nilainya diciptakan melalui penelitian dan pengembangan, manufaktur dan distribusi.
Beberapa industri dalam kelompok ini antara lain automobil, kimia,sistem listrik berat, sepeda
motor dan baja.
Konsep prioritas ekonomi lainnya adalah “global sourcing” yang sangat berguna dalam
menyusun dan mengimplementasikan strategi. Global sourcing adalah pendanaan global.
Dimana proses pengolahan atau pembelian komponen- komponen berasal dari berbagai penjuru
dunia kemudian marakitnya ke dalam suatu produk akhir. Dengan kata lain, cara ini merupakan
pembagian kerja secara internasional artinya kegiatan-kegiatan tertentu dilakukan di negara-
negara yang bisa melakukannya dengan biaya yang murah. Contohnya yang dilakukan oleh
perusahaan Li & Fang yaitu perusahaan perdangangan ekspor terbesar di hongkong. Dimana Li
& Fang ini memperpendek siklus pembelian dengan membiarkan pabrik untuk menekan biaya
serendah mungkin.
MNC yang menggunakan pendekatan prioritas politik (political imperative) bersifat responsif
pada negara tertentu. Pendekatan ini dirancang untuk melindungi ceruk pasar lokal. Pada fitur
manajemen internasional dalam tindakan poit/counterpoint menunjukan prioritas pada politik ini.
Produk yang dijual oleh MNC sering kali sebagian besar porsi nilainya ditambahkan ke aktivitas
hulu darin rantai nilai. Contohnya adalah industri asuransi dan barang konsumen, dimana
keberhasilan barang atau jasa secara umum sangat bergantung pada pemasaran, penjualan dan
layanan. Strategi yang digunakan adalah berpusat pada negara (country centered) atau multi
domestic.
Salah satu contoh berpusat pada negara adalah perusahaan Thums Up yang merupakan salah
satu perusahaan minuman di India yang dibeli oleh Coca cola. Pada mulanya coca cola
meletakan minuman thums up pada barisan belakang tetapi masyarakat tidak tertarik membeli
coca cola sehingga panjualan coca cola menurun, pada akhirnya thums up merupakan penjual
terbesar perusahaan dan merek yang paling cepat tumbuhnya di India.
3. Penekanan pada prioritas kualitas Prioritas kualitas (quality imperative) memiliki dua jalur
interdependen yaitu:
TQM ini memiliki banyak bentuk sepertim personel lintas pelatihan untuk menjalankan
pekerjaan semua anggota dalam kelompok kerja, merekayasa ulang proses yang dirancang untuk
membantu mengidentifikasi, menghapus tugas yang berlebihan dan kegiatan yang sia-sia serta
sistem penghargaan yang dirancang untuk memperkuat kinerja kualitas. Dari penyusunan
hinggan implementasi TQM dapat dirangkum sebagai berikut:
b. Strategi kualitas disusun pada manajemen puncak dan disebarkan keseluruh organisasi,
mulai dari eksekutif puncak hingga pegawai harian beroperasi berdasarkan strategi TQM
dalam menyampaikan produk atau jasa berkualitas pada konsumen internal dan eksternal.
Manajer menengah akan memahami dan mengimplementasikan strategi ini dengan lebih baik
apabila mereka menjadi bagian dari proses tersebut.
c. Teknik TQM merentang dari inspeksi tradisional dan pengendalian kualitas statistik hingga
teknik manajemen sumber daya manusia muthakir seperti tim yang dikelola secara mandiri
dan pemberdayaan. Sebagai contoh dari strategi TQM ini adalah industri mobil. Perusahaan
mobil jepang yaitu toyota harus menarik kembali mobil yang telah diproduksi karena
beberapa masalah yang berhubungan dengan keselamatan. Akibat dari penarikan mobil
jepang ini perusahaan mobil Amerika meningkatkan produksi mobilnya sehingga lebih
unggul dari merek jepang.
4. Koordinasi administratif
Pendekatan koordinasi administratif (administrative coordination) dalam penyusunan dan
implementasi adalah pendekatan dimana MNC membuat keputusan strategis berdasarkan
keuntungan dari sebuah situasi tertentu dan bukannya menggunakan strategi ekonomi dan
politik yang ditentukan sebelumnya. Contoh perusahaan yang menggunakan pendekatan
strategi ini adalah walmart.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/436753921/Makalah-Manajemen-Strategis-Internasional