OLEH:
KELOMPOK 3
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, didapatkan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tujuan jangka panjang.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan jenis strategi.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi integrasi.
1
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi intensif.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi diversifikasi.
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi defensif.
7. Untuk mengetahui lima strategi generik oleh Michael Porter.
8. Untuk mengetahui sarana dalam mencapai strategi.
9. Untuk mengetahui manajemen strategi dalam organisasi nirlaba dan pemerintah.
1.4 MANFAAT
Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan, maka diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat sebagai berikut.
1. Dari segi teoritis, diharapkan paper ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
untuk pembaca serta sumbangsih ilmu melalui informasi-inromasi terkait dengan tipe-
tipe strategi pada perusahaan dalam bidang ilmu manajemen strategik.
2. Secara segi praktis, diharapkan paper ini bermanfaat untuk memberikan informasi
sejelas-jelasnya kepada masyarakat tentang tipe-tipe strategi pada perusahaan dalam
bidang ilmu manajemen strategik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
presiden pada tingkat perusahaan dan orang yang sama pada dua tingkat di bawahnya,
sebagaimana perusahaan besar.
Penting bagi semua manajer pada semua tingkatan untuk berpartisipasi dan
memahami rencana strategi perusahaan agar perusahaan memiliki koordinasi, fasilitas,
dan komitmen sambil menghindari inkonsistensi, inefisiensi, dan miskomunikasi.
6
banyak individu. Namun, terdapat konflik yang berkembang antara waralaba dan
pemilik waralaba saat segmen tersebut sering kali melampui induknya.
Burger King mengubah hampir semua gerai yang dimiliki perusahaan untuk
menjadi operasi waralaba, dengan pendapatan dari waralaba meningkat dari 30 persen
penjualan pada tahun 2011 menjadi 90 persen pada tahun 2015. Perubahan tersebut
memberikan 60 persen penurunan pendapatan bagi Burger King dalam dua tahun
sejak waralaba menunjukkan pendapatan dalam laporan laba rugi personel mereka,
namun laba operasional Burger King mendapatkan lebih dari dua kali lipat selama
masa ini. Burger King telah memiliki 45 persen toko mereka di luar AS, dan
perusahaan berencana untuk meningkatkan persentase itu secara dramatis. Sebaliknya,
saingannya, Yum Brands, memiliki hampir semua perusahaan di luar AS dan
mengatakan bahwa kebijakan itu memberi kontrol dan manfaat yang lebih besar jika
semuanya berjalan dengan baik (atau buruk).
Enam pedoman berikut menunjukkan kapan integrasi ke depan mungkin
merupakan strategi yang sangat efektif, yaitu:
a. Ketika para distributor organisasi saat ini sangat mahal atau tidak dapat
diandalkan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan distribusi perusahaan.
b. Ketika keberadaan distributor yang berkualitas sangat terbatas untuk menawarkan
keunggulan kompetitif kepada perusahaan-perusahaan yang berintegrasi ke depan.
c. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang sedang tumbuh dan
diharapkan akan terus berkembang pesat.
d. Ketika suatu organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru dengan mendistribusikan produknya
sendiri.
e. Ketika proses produksi sangat stabil, hal ini merupakan pertimbangan karena
organisasi dapat meningkatkan kepastian permintaan untuk produknya melalui
integrasi ke depan.
f. Ketika para distributor dan pengecer yang baru mempunyai margin keuntungan
yang tinggi, keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mendistribusikan
produknya sendiri secara menguntungkan dan memberi harga yang lebih
kompetitif dengan melakukan integrasi ke depan.
8
diversifikasi dalam industri yang sedang merosot.
d. Ketika suatu organisasi memiliki modal dan sumber daya manusia yang
diperlukan untuk mengelola bisnis baru dengan memasok bahan bakunya sendiri.
e. Ketika keuntungan dari harga yang stabil sangat penting; hal ini merupakan faktor
karena organisasi dapat menstabilkan biaya bahan baku dan biaya lain yang
terkait dengan produknya melalui integrasi ke belakang.
f. Ketika para pemasok baru dapat menghasilkan margin keuntungan yang tinggi,
keadaan ini menandakan bahwa bisnis memasok produk atau jasa dalam industri
tertentu merupakan usaha yang menguntungkan.
g. Ketika suatu organisasi perlu memperoleh sumber daya yang diperlukan dengan cepat.
9
saat ini, dibandingkan dengan 6,3 persen padatahun 2010.
Kelima pedoman ini menunjukkan kapan integrasi horizontal dapat menjadi
strategi yang sangat efektif:
10
Berikut lima pedoman menunjukkan kapan penetrasi pasar mungkin merupakan
strategi yang sangat efektif.
a. Pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau layanan tertentu.
b. Tingkat penggunaan pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan.
c. Pangsa pasar pesaing utama telah menurun, sementara total penjualan industri telah
meningkat.
d. korelasi antara penjualan dolar dan pengeluaran pemasaran dolar secara historis
tinggi.
e. peningkatan skala ekonomi skala memberikan keunggulan kompetitif utama
12
5. Sebuah organisasi memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang sangat
kuat
16
4.6 STRATEGI DEFENSIF
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal
yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi.
4.6.1 Retrenchment
Penghematan terjadi ketika terjadi pengorganisasian kembali sebuah organisasi
melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalikkan penurunan penjualan dan
keuntungan. Retrenchment sering juga disebut sebagai strategi turnaround atau
reorganisasi. Penghematan dirancang untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi.
Selama penghematan, ahli strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan
menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan, dan media. Penghematan dapat
mencakup penjualan tanah dan bangunan untuk mendapatkan uang tunai yang
dibutuhkan, memangkas lini produk, menutup bisnis marjinal, menutup pabrik yang
sudah usang, mengotomatiskan proses, mengurangi jumlah karyawan, dan melembagakan
sistem kendali biaya.
Misalnya seperti salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia, Net TV,
menggunakan strategi retrenchment untung mengatasi krisis di perusahaan yang hampir
bangkrut. Net TV menawarkan pegawainya untuk resign dan diimingi pemberian imbalan
(benefit) yang lebih dari jumlah gaji yang didapat sebulannya.
Lima pedoman tentang kapan penghematan dapat menjadi strategi yang sangat
efektif untuk dikejar adalah sebagai berikut:
a. Ketika sebuah organisasi memiliki kompetensi yang jelas berbeda tetapi telah gagal
secara konsisten untuk memenuhi tujuan dan tujuannya dari waktu ke waktu.
b. Ketika sebuah organisasi adalah salah satu pesaing yang lebih lemah dalam industri
tertentu.
c. Ketika sebuah organisasi diganggu oleh ketidakefisienan, profitabilitas rendah,
moral karyawan yang buruk, dan tekanan dari pemegang saham untuk
meningkatkan kinerja.
d. Ketika sebuah organisasi gagal memanfaatkan peluang eksternal, meminimalkan
ancaman eksternal, memanfaatkan kekuatan internal, dan mengatasi kelemahan
internal dari waktu ke waktu; yaitu, ketika manajer strategis organisasi telah gagal
(dan mungkin akan digantikan oleh individu yang lebih kompeten).
17
Ketika sebuah organisasi telah tumbuh begitu besar dengan sangat cepat sehingga
diperlukan reorganisasi internal yang besar.
4.6.2 Divestasi
Menjual divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (divestiture). Divestasi
sering kali digunakan untuk meningkatkan modal atau akuisisi strategi ke depan atau
investasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi pengurangan untuk melepaskan
bisnis organisasi yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal,
atau yang tidak cocok dengan aktivitas lain perusahaan. Seperti misalnya, PT Aneka
Tambang Tbk (ANTAM) yang bergerak di bidang tambang tanah air melakukan penjualan
20% saham kepemilikannya kepada PT Dairi Prima Mineral di tahun 2018. Langkah ini
diambil agar keuangan perusahaan semakin kuat dan bisa berfokus pada bisnis inti
perusahaan
Enam Pedoman ketika divestasi mungkin menjadi strategi yang efektif untuk diikuti:
a. Ketika organisasi mengikuti strategi pengurangan dan gagal menyelesaiakan
peningkatannya.
b. Ketika divisi butuh lebih banyak sumber daya untuk dapat bersaing daripada yang
dapat diberikan perusahaan.
c. Ketika divisi bertanggung jawab atas kinerja organisasi keseluruhan yang buruk.
d. Ketika divisi tidak sesuai dengan bagian lain dari organisasi; ini dapat dihasilkan dari
pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai, dan kebutuhan yang sangat berbeda.
e. Ketika jumlah kas yang besar dibutuhkan secara cepat dan tidak dapat diperoleh dari
sumber-sumber lainnnya.
Ketika tindakan antipersaingan pemerintah mengancam organisasi.
4.6.3 Likuidasi
Menjual semua asset perusahaan, untuk nilai berwujud mereka disebut likuidasi
(liquidation). Likuidasi adalah pengakuan kekalahan dan secara konsekuen dapat menjadi
strategi yang sulit secara emosional. Misalnya, sebuah toko pengecer yang mengalami
kerugian, pengusaha dari toko pengecer tersebut akan menjual seluruh bisnisnya namun
tidak ada yang tertarik untuk membeli. Maka, pengusaha tersebut memutuskan untuk
menjual seluruh alat, inventory, dan lainnya untuk mendapatkan nilai sebanyak mungkin.
Tujuannya adalah untuk menutup seluruh bisnisnya. Contoh lain, yaitu PT. Sariwangi
18
AEA yang mengalami masalah keuangan sehingga dinyatakan pailit lalu menjualnya
asetnya kepada PT. Unilever Indonesia Tbk.
Tiga Pedoman ini mengindikasikan ketika likuidasi mungkin adalah strategi yang
efektif untuk diikuti:
a. Ketika organisasi telah mengikuti strategi pengurangan dan divestasi serta tidak ada
yang sukses
b. Ketika alternative organisasi satu-satunya adalah kebangkrutan. Likuidasi
mempresntasikan makna yang terencana dan berurutan dalam mendapatkan kas
sebesar mungkin untuk asset organisasi. Perusahaan dapat secara legal
mendeklarasikan kebangkrutan dahulu, kemudian melikuidasi berbagai divisi untuk
meningkatkan modal yang dibutuhkan.
Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual
asset organisasi.
19
Namun, tidak efektif untuk mengikuti strategi kepemimpinan biaya dalam pasar kecil
karena margin laba secara umum terlalu kecil. Seperti juga tidak efektif untuk mengikuti
strategi focus di pasar besar karena skala ekonomis secara umum lebih berpihak pada
strategi biaya-rendah atau kepemimpinan biaya nilai- terbaik untuk mendapatkan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
20
c. Ketika ada beberapa cara untuk memperoleh diferensiasi produk yang memiliki nilai
untuk pembeli
d. Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dalam cara yang sama
e. Ketika pembeli dikenakan biaya rendah dalam menukar pembelian mereka dari satu
penjual ke penjual lain
f. Ketika jumlah pembeli besar dan memiliki kekuatan signifikan untuk menawar
harga agar turun
g. Ketika pendatang baru di industry menggunakan harga perkenalan yang rendah
untuk menarik pembeli dan membangun basis pelanggan.
Strategi kepemimpinan biaya yang sukses biasanya dilakukan oleh seluruh
perusahaan, yang dibuktikan dengan efisiensi yang tinggi, biaya rendah, fasilitas terbatas,
tidak adanya toleransi terhadap pemborosan sumber daya, ketatnya proses permintaan
anggaran, lingkup control yang dalam usaha pengendalian biaya. Beberapa risiko dalam
mengejar kepemimpinan biaya adalah para pesaing mungkin meniru strategi, kemudian
menurunkan industry secara keseluruhan; bahwa terobosan teknologi di Industri mungkin
membuat strategi tidak efektif; atau keinginan pembeli mungkin berpindah ke fitur
pembeda lainnya selain harga. Beberapa contoh perusahaan yang dikenal untuk strategi
kepemimpinan yang rendah biaya adalah Walmart, BIC, McDonald’s, Black&Decker,
Licoln Electric, dan Briggs & Stratton
24
semakin banyak perusahaan domestik yang bergabung dengan perusahaan asing yang
kompetitif untuk mendapatkan keuntungan bersama.
Sebagai contoh yaitu perusahaan Apple dan IBM yang bersaing dalam bidang
teknologi kini membentuk aliansi untuk bekerja sama dalam mengembangkan aplikasi
enterprise yang hanya dibuat untuk iPhone dan iPad. Aplikasi tersebut ditargetkan untuk
kalangan retail, kesehatan, perbankan, travel, dan tranportasi. Sementara layanan cloud
IBM seperti device management, keamaan dan analitik juga akan dioptimalkan untuk iOS.
Kerjasama tersebut juga mengharuskan IBM menjual perangkat iPhone dan iPad sebagai
bundle dari solusi dan layanan yang mereka tawarkan untuk kalangan enterprise. Bagi
Apple, aliansi memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan produknya ke
dunia bisnis, sedangkan untuk IBM aliansi memungkinkan perusahaan untuk
memindahkan lebih banyak perangkat lunak bisnisnya ke perangkat seluler.
28
4.8.5 Keuntungan Penggerak Utama
Keuntungan penggerak pertama mengacu pada keuntungan yang dapat dicapai
perusahaan dengan memasuki pasar baru atau mengembangkan produk atau jasa baru
sebelum perusahaan saingan. Beberapa keuntungan menjadi penggerak pertama termasuk
mengamankan akses ke sumber daya langka, memperoleh pengetahuan baru tentang fator-
faktor dan istilah kunci, serta membentuk pembagian pasar dan posisi yang mudah untuk
dipertahankan dan menjadi mahal bagi pesaing untuk mengambil alih. Penggerak pertama
dapat menjadi strategi yang sangat baik ketika tindakan seperti itu:
a. Membangun citra perusahaan dan reputasi dengan pembeli,
b. Menghasilkan keunggulan biaya dibandingkan pesaing dalam hal teknologi baru,
komponen baru, saluran distribusi baru, dan sebagainya,
c. Membuat konsumen loyal yang kuat, dan
d. Membuat tiruan atau duplikasi yang sulit di tiru lawan.
Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang diperoleh dengan menjadi
penggerak pertama, perusahaan perlu menjadi pembelajar yang cepat. Namun, ada risiko
yang terkait dengan menjadi penggerak pertama, seperti permasalahan yang diantisipasi
dan tidak diantisipasi serta biaya yang terjadi karena perusahaan pertama yang melakukan
bisnis di pasar yang baru. Oleh karena itu, menjadi penggerak lambat (juga disebut
pengikut cepat) bisa efektif bila perusahaan dapat dengan mudah menyalin atau meniru
produk atau layanan perusahaan utama. Jika teknologi berkembang pesat, penggerak
lambat sering kali dapat melompati produk penggerak pertama dengan produk generasi
kedua yang lebih baik.
Aqua adalah salah satu contoh dari penggerak utama, karena Aqua merupakan
produk air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia. Tirto Utomo pendiri
aqua berinisiatif memproduksi AMDK setelah melihat sulitnya warga asing di Indonesia
mengonsumsi air rebusan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saat itu.
Setelah mempelajari teknologi produksinya, Tirto dan adiknya Slamet Utomo, kemudian
memproduksi dan menjual air putih yang dikemas dalam botol kaca , dimana harga ini
lebih mahal dari harga bensin yang hanya Rp46/liter saat itu. Berhubung harganya cukup
mahal, saat itu Aqua hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Berkat teknologi yang
semakin maju, saat ini Aqua dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan dengan harga yang
sangat terjangkau dan memiliki beberapa pesaing yang dapat dikatakan sebagai penggerak
lambat dalam industri air minum dalam kemasan ini seperti Club, Cleo, Le Minerale, dan
sebagainya.
29
4.8.6 Outsourcing dan Reshoring
Alih daya proses bisnis melibatkan perusahaan yang mempekerjakan perusahaan lain
untuk mengambil alih beberapa bagian dari fungsi operasional mereka, seperti sumber
daya manusia, sistem informasi, penggajian, akuntansi, layanan pelanggan, dan bahkan
pemasaran. Perusahaan memilih untuk mengalihdayakan fungsi operasional mereka
karena beberapa alasan dan manfaat yaitu sebagai berikut:
a. Memungkinkan perusahaan untuk mengaitkan dirinya dengan pemasok "terbaik di
dunia" yang fokus pada dalam melaksanakan pekerjaan tertentu,
b. Memberikan fleksibilitas perusahaan akan kebutuhan konsumen yang tidak terduga,
dan
c. Memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada rantai aktivitas penting internal
lainnya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
d. Penghematan biaya.
e. Fokus sumber daya dalam mengembangkan bisnis inti daripada teralihkan pada fungsi
lain.
f. Alih daya mengubah keseimbangan biaya tetap menjadi biaya variabel dengan
memindahkan perusahaan lebih ke biaya variabel. Alih daya juga membuat biaya
variabel lebih dapat diprediksi.
g. Meningkatkan kualitas dengan mengontrak lepas beberapa fungsi bisnis ke spesialis.
h. Memperoleh akses untuk properti intelektual dan pengalaman, serta pengetahuan yang
lebih luas.
i. Memperoleh akses ke pelayanan operasional praktik terbaik yang akan menjadi sangat
sulit atau memakan waktu untuk mengembangkan sendiri.
j. Memperoleh akses untuk talenta yang lebih besar dan kelangsungan sumber
kemampuan (keahlian operasional), khususnya ilmu pengetahuan dan perakitan.
k. Membangun akses ke ceruk kemampuan yang besar dan sumber bakat berkelanjutan
terutama sains dan teknik.
l. Menggunakan pengetahuan eksternal untuk memberikan tambahan kapasitas dalam
perusahaan untuk inovasi produk.
m. Meningkatkan kapasitas dengan menggunakan pengetahuan eksternal untuk
melengkapi kapasitas internal yang terbatas untuk inovasi produk.
n. Mengurangi waktu untuk pemasaran dengan mengakselerasi pengembangan atau
produksi produk melalui kemampuan tambahan yang dibawa oleh pemasok.
o. Mengelola risiko dengan kemitraan dengan perusahaan luar.
30
p. Memanfaatkan insentif pajak untuk memindahkan pabrik manufaktur untuk
menghindari pajak yang tinggi pajak di berbagai negara.
Salah satu contoh perusahaan yang sukses menggunakan jasa outsourcing adalah
perusahaan sepatu Nike. Nike lebih fokus pada pengembangan desain produk dan untuk
pengerjaan produknya Nike menggunakan jasa pihak ketiga agar dapat memberikan biaya
operasional yang lebih rendah. Namun, terkait dengan banyaknya perusahaan jasa tenaga
kerja outsourcing yang tidak bertanggungjawab terhadap pengelolaan pekerja, perusahaan
Nike melakukan standarisasi sehingga perusahaan pengelola tenaga kerja outsourcing
menjadi professional.
Reshoring adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kembalinya fasilitas
produksi ke negara asal setelah sebelumnya pindah ke luar negeri. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan minyak goreng Indonesia menutup fasilitas manufaktur di negara lain dan
membuka yang baru di Indonesia. Reshoring dilakukan karena alasan sebagai berikut:
a. Keinginan untuk memperoleh produk yang dekat dengan pasar dan merespons
pesanan konsumen dengan lebih cepat;
b. Penghematan biaya transportasi dan pergudangan;
c. Meningkatkan kualitas dan perlindungan properti intelektual;
d. Tekanan untuk meningkatkan pekerjaan
31
organisasi pemerintah dan nirlaba mengungguli perusahaan swasta dan korporasi dalam
inovasi, motivasi, produktivitas, dan manajemen strategis.
Dibandingkan dengan perusahaan yang mecari laba, organisasi pemerintah dan nirlaba
mungkin bergantung pada pendanaan luar secara total. Khusus untuk organisasi ini,
manajemen strategis memberikan sarana yang sangat baik untuk mengembangkan dan
membenarkan permintaan untuk dukungan keuangan yang dibutuhkan.
32
4.9.2 Organisasi Medis
Penurunan tingkat hunian, deregulasi, dan percepatan pertumbuhan organisasi
pemeliharaan kesehatan, organisasi penyedia pilihan, pusat perawatan darurat, pusat bedah
rawat jalan, pusat diagnostik, klinik khusus, dan praktik kelompok adalah ancaman utama
lainnya yang dihadapi rumah sakit saat ini. Banyak lembaga medis swasta dan negara yang
didukung berada dalam kesulitan keuangan sebagai akibat dari secara tradisional
mengambil pendekatan reaktif daripada proaktif dalam menangani industri mereka.
Rumah sakit awalnya berniat untuk menjadi tempat orang yang sekarat karena
tuberkolosis, cacar, kanker, pneumonia, dan penyakit menular, rumah sakit hari ini
menciptakan strategi baru karena kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit
kronis melemahkan misi sebelumnya. Rumah sakit mulai memberikan pelayanan ke
pasien dan membawa pasien ke rumah sakit; pelayanan kesehatan menjadi lebih dan lebih
terkonsentrasi di rumah dan di komunitas perumahan, bukan di rumah sakit kampus.
Strategi saat ini sedang diupayakan oleh banyak rumah sakit termasuk menciptakan
layanan kesehatan di rumah, mendirikan panti jompo, dan membentuk pusat rehabilitasi.
Strategi integrasi ke belakang yang dilakukan beberapa rumah sakit termasuk memperoleh
layanan ambulans, layanan pembuangan limbah, dan layanan diagnostik. Jutaan orang
setiap tahun meneliti penyakit medis secara online, menyebabkan perubahan dramatis
dalam keseimbangan kekuatan antara dokter, pasien, dan rumah sakit.
34
4.11 REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
35
didasarkan pada pemanfaatan laba bersih yang berkorelasi tidak sempurna dari
beberapa perusahaan pertanian, dengan sebagian besar manfaat diversifikasi berasal
dari lindung nilai terhadap input pasar dan fluktuasi harga komoditas (Bhende dan
Venkataram, 1994; Barghouti dkk., 2004).
Adopsi kegiatan usaha pertanian alternatif dan strategi diversifikasi telah
menjadi subyek penelitian sebelumnya (Bagi dan Reeder, 2012; Vogel, 2012). Studi-
studi ini terutama melaporkan ikhtisar dan pentingnya serta mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan adopsi atau partisipasi dalam berbagai kegiatan
baik di dalam maupun di luar pertanian. Dalam konteks pertanian, diversifikasi bisa
menjadi strategi penyesuaian pertanian yang menarik (Barbieri dan Mahoney, 2009).
2) Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kepentingan relatif dari
faktor-faktor alternatif yang mempengaruhi keputusan diversifikasi petani sambil
mempertimbangkan sifat simultan dari keputusan di seluruh kegiatan diversifikasi
pertanian.
36
4) Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan
berkontribusi pada literatur tentang keputusan diversifikasi rumah tangga pertanian
dengan mempertimbangkan potensi kebersamaan dalam strategi diversifikasi
pertanian. Dengan menggunakan survei nasional besar yang dilakukan pada tahun
2012 di seluruh rumah tangga pertanian di Amerika Serikat. Serta menggunakan
analisis probit multivariat yang berguna untuk memperhitungkan pengambilan
keputusan perusahaan secara simultan, sementara juga memperhitungkan potensi
substitusi dan komplementaritas antara berbagai strategi diversifikasi.
37
mungkin menunjukkan bahwa petani organik lebih mungkin untuk berpartisipasi
dalam program-program yang terkait dengan pertanian dan konservasi di AS.
Korelasi positif dan signifikan juga ditunjukkan antara struktural dan
penghasilan strategi diversifikasi. Kebetulan, Fernandez-Cornejo dkk. (2007)
menemukan bahwa pendapatan di luar pertanian berdampak pada diversifikasi
pertanian, terutama bagi operator pertanian skala kecil. Lebih jauh, Hoppe dkk.
(2010) menyoroti bahwa karena petani kecil menjadi semakin tergantung pada
kegiatan di luar pertanian selama 50 tahun terakhir, pendapatan rumah tangga rata-
rata, termasuk yang dari kegiatan di luar pertanian, meningkat. Pertanian kecil lebih
cenderung terlibat dalam agrowisata, penjualan langsung ke konsumen, dan
pemrosesan di pertanian (Khanal dan Mishra,2014; Taman dkk., 2014).
Akhirnya, hasil menunjukkan bahwa hubungan komplementer yang positif
dan signifikan ditunjukkan antara lingkungan dan penghasilan strategi diversifikasi.
Temuan ini bertentangan dengan Dries dkk. (2012), yang menemukan korelasi negatif
antara strategi ini untuk pertanian Italia.
39
c. Karakteristik pertanian dan keuangan
6) Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan dari artikel ini, dapat disimpulkan
bahwa temuan menunjukkan adanya komplementaritas antara berbagai jenis strategi
diversifikasi pertanian. Studi ini menemukan hubungan yang saling melengkapi
antara diversifikasi pertanian dan lingkungan; dan antara diversifikasi struktural dan
pendapatan. Hasil model menunjukkan bahwa pencapaian pendidikan, baik untuk
operator pertanian dan pasangan, merupakan faktor penting dalam menentukan
pilihan strategi diversifikasi. Selain itu, temuan penting lainnya dari penelitian ini
adalah bahwa keuangan pertanian, efisiensi pertanian, dan pembayaran program
pertanian pemerintah juga mempengaruhi pilihan diversifikasi usaha tani yang
40
ditempuh oleh rumah tangga usaha tani. Di sisi lain, hasil dari penelitian ini juga
menunjukkan bahwa operator pertanian perempuan lebih cenderung memilih strategi
diversifikasi struktural dan lingkungan. Lokasi pertanian juga menentukan pilihan
strategi diversifikasi yang diamati.
7) Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini kegiatan diversifikasi hanya diklasifikasikan dalam
empat
strategi: dalam pertanian, struktural, lingkungan, dan pendapatan. Dan hanya
bergantung pada konteks negara. Sehingga tidak dapat digeneralisasikan secara luas.
41
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan kajian materi dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa
hal adalah sebagai berikut:
1. Tujuan jangka panjang mewakili hasil yang diharapkan dari mengejar strategi tertentu.
Dalam strategi, tujuan sebaiknya kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dimengerti,
menantang, hierarki, dapat diraih, dan selaras antara unit organisasi. Terdapat 2 tujuan
umum dalam strategi yaitu tujuan keuangan dan tujuan strategis.
2. Strategi alternatif yang dapat dikejar oleh perusahaan dapat dikategorikan menjadi 11
tindakan: integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait, diversifikasi yang
tidak terkait, penghematan, divestasi, dan likuidasi. Selain itu, terdapat beberapa strategi
lainnya, seperti strategi defensif, lima strategi generik Michael Porter, dan lainnya.
3. Strategi integrasi dapat dibedakan menjadi integrasi vertikal dan integrasi horizontal.
Integrasi ke depan (forward integration) melibatkan perolehan kepemilikan atau
peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Integrasi ke belakang (backward
integration) adalah strategi mencari kepemilikan atau peningkatan kendali atas pemasok
perusahaan. Sedangkan, Integrasi horizontal (horizontal integration) mengacu pada
strategi kepemilikan atau peningkatan kendali atas perusahaan pesaing.
4. Strategi intensif terdiri dari penetresi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk. Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar produk atau
layanan di pasar saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Pengembangan pasar
melibatkan pengenalan produk atau layanan saat ini ke wilayah geografis baru.
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan
meningkatkan atau memodifikasi produk atau layanan saat ini.
5. Terdapat 2 jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi umum terkait dan diversifikasi
tidak terkait. Diversifikasi umum terkait yaitu ketika rantai nilai mereka memiliki
kecocokan strategis lintas bisnis yang bernilai kompetitif. Sedangkan, diversifikasi tidak
terkait yaitu ketika rantai nilai mereka sangat berbeda sehingga tidak ada hubungan lintas
bisnis yang bernilai kompetitif.
6. Strategi defensif merupakan strategi yang ditujukan untuk mempertahankan eksistensi
perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian
42
eksternal yang sulit dikontrol dan sulit diprediksi. Beberapa jenis strategi defensif, yaitu
retrenchment (penghematan), divestasi (menjual saham perusahaan), dan likuidasi
(menjual seluruh asset perusahan).
7. Menurut Michael Porter, terdapat 5 strategi umum yang memungkin organisasi untuk
memperoleh keunggulan. Strategi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 dasar strategi
yang berbeda, yaitu Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2), Strategi
Diferensisasi (Tipe 3), dan Strategi Fokus (Tipe 4 dan Tipe 5).
8. Beberapa sarana yang dapat digunakan untuk mencapat strategi, yaitu Kerjasama Antar
Pesaing, Joint Venture dan Kemitraan, Merger dan Akuisisi, Akuisisi Ekuitas Swasta,
Keuntungan Penggerak Utama, serta Outsourcing dan Reshoring.
9. Proses manajemen strategis digunakan secara efektif dengan banyak organisasi
pemerintah dan nirlaba. Organisasi pemerintah dan nirlaba mungkin bergantung pada
pendanaan luar secara total. Khusus untuk organisasi ini, manajemen strategis
memberikan sarana yang sangat baik untuk mengembangkan dan membenarkan
permintaan untuk dukungan keuangan yang dibutuhkan.
43
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R and David, Forest R. 2017. Strategic Management : Concept and Cases (16th
Edition). USA: Hersey Company.
Khanal, Aditya R. 2020. Interlinked Diversification Strategies: Evidence From The US Farm
Business Households. Emerald: Journal of Agribusiness in Developing and Emerging
Economies.
44