Manajemen Strategis
DISUSUN OLEH :
Ananda Chika Bintani 1902112303
Budi 1902110037
Izra Tasyha Ardhya 1902110028
Syahli Apri 1902124372
Rosalina Indah Putri 1902110002
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkah,rahmat,karunia serta hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Strategis dengan judul‘‘Strategi Dalam Tindakan” Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu tugas matakuliah Strategi Dalam Tindakan. Untuk itu kami selaku
penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terutama kepada dosen Matakuliah Strategi Dalam Tindakan yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak,terutama bagi kami selaku penyusun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tujuan jangka panjang ?
2. Apa saja jenis-jenis strategi ?
3. Bagaimana Strategi Integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi defensif ?
4. Bagaimana Lima Strategi Generik Michael Porter ?
5. Apa saja makna untuk mencapai strategi ?
6. Bagaimana manajemen strategis di organisasi nirlaba dan pemerintahan ?
7. Bagaimana manajemen strategis di perusahaan kecil ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tujuan jangka panjang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi
3. Untuk mengetahui strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi
defensif
4. Untuk mengetahui lima strategi generik michael porter
5. Untuk mengetahui makna mencapai strategi
6. Untuk mengetahui manajemen strategis di organisasi nirlaba dan pemerintahan
7. Untuk mengetahui manajemen strategis di perusahaan kecil
1
BAB II
PEMBAHASAN
Walaupun tujuan keuangan khususnya penting dalam perusahaan, sering kali ada pilihan
antara tujuan keuangan dan strategik seperti keputusan penting yang harus dibuat. Contohnya
perusahaan dapat melakukan beberapa hal untuk memaksimalkan tujuan keuangan jangka
pendek yang akan mengganggu tujuan strategik jangka panjang. Untuk meningkatkan posisi
2
keuangan dalam jangka pendek lewat harga pasar yang lebih tinggi, contohnya,
membahayakan panga pasar. Jangka panjang Bahaya yang terkait dengan pertukaran antara
tujuan strategis jangka panjang dengan kinerja laba rugi jangka pendek yang khususnya berat,
jika pesaing tidak mau mengalah dalam mengejar peningkatan pangsa pasar dengan
mengorbankan profitabilitas jangka pendek.
B. Jenis-jenis Strategi
Manajemen strategik Didefinisikan dan diberikan contoh dalam Tabel 5-4, alternatif
strategi bahwa perusahaan dapat dikelompokkan dalam 11 tindakan: Integrasi ke depan, integrasi
ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,
diversifikasi terkait diversifikasi yang tidak terkait pengurangan, pelepasan, dan likuidasi. Setiap
strategi ermatif memiliki variasi yang tidak bernilai. Contohnya, penetrasi pasar dapat termasuk
tenaga penjual tambahan, belanja iklan yang meningkat, kupon, dan menggunakan tindakan
sejenis untuk meningkatkan pangsa saham dalam area geografis tertentu.
Banyak, jika bukan sebagian besar, organisasi secara simultan mengejar kombinasi dari
dua atau lebih strategi, namun strategi kombinasi (combination strategy) dapat berisiko jika
dibawa terlalu jah. Tidak ada organisasi yang dapat mengejar semua strategi yang mungkin
menguntungkan perusahaan. Keputusan sulit harus dibuat. Prioritas harus ditentukan. Organisasi,
seperti individu, memiliki sumber daya yang terbatas. Baik organisasi maupun individu harus
memilih antara pilihan strategi dan menghindari kewajiban utang yang berlebihan. Organisasi
tidak dapat melakukan terlalu banyak hal dengan baik karena sumber daya dan pesaing akan
memperoleh manfaat. Secara luas, perusahaan yang terdiversifikasi, strategi kombinasi digunakan
secara kombinasi ketika divisi yang berbeda mengejar strategi yang berbeda. Kemudian,
organisasi yang berusaha untuk bertahan mungkin secara simultan menggunakan kombinasi dari
berbagai strategi bertahan, seperti pengurangan, likuidasi, dan pelepasan.
Tingkatan Strategi
Pembuatan strategi bukanlah pekerjaan eksekutif puncak. Manajer kelas bawah dan
menengah juga dapat terlibat dalam proses perencanaan strategik seluas mungkin. Di perusahaan
besar, ada empat level strategi: corporate, divisional, fungsional dan operasional seperti yang
diilustrasikan pada Figur 5-2. Namun, di perusahaan kecil, ada tiga level strategi: perusahaan,
fungsional, dan operasional.
Di perusahaan besar, orang bertanggung jawab untuk memiliki strategi yang efektif pada
berbagai tingkatan, termasuk CEO pada level corporate; presiden atau wakil presiden eksekutif
pada level divisional, respective chief finance officer (CFO), chief information officer (CIO),
manajer sumber daya manusia (human resource management-HRM), chief marketing officer
3
(CMO), dan sebagainya pada level fungsional dan manajer pabrik, manajer penjualan regional,
dan sebagainya pada level operasional. Di perusahaan kecil orang umumnya bertanggung jawab
untuk memiliki strategi efektif pada berbagai tingkat, termasuk pemilik bisnis atau presiden pada
tingkat perusahaan, dan orang yang sama pada dua tingkat di bawahnya, sebagaimana perusahaan
besar.
4
masyarakat apartemen perkotaan yang takut akan kehilangan barang kiriman Amazon
mereka atau takut barangnya dicuri. Strategi ini juga menyingkirkan permasalahan
pencurian yang muncul dengan mengikuti truk UPS dan FedEx serta mencuri paket
yang ada di pintu depan.
Integrasi Ke Belakang
Pada bulan Maret 2013, Starbucks membeli ladang kopi pertamanya-properti 600
acre (1 acre = hektare-ed.) di Costa Rica. Strategi ke belakang ini dimanfaatkan untuk
mengembangkan varietas kopi baru dan menguji metode dalam memberantas
penyakit jamur yang dikenal sebagai hama kopi yang mengganggu industri. Baik
pembelian manufaktur maupun peritel membutuhkan bahan bake dari pemasok.
Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi mencari kepemilikan
atas meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut khususnya
sesuai ketika pemasok perusahaan tidak andal, terlalu mahal, atau tidak memenuhi
kebutuhan perusahaan.
Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal (horizontal integration) mengacu pada strategi kepemilikan atau
peningkatan kendali atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan
dalam manajemen strategik hari ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi
horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambil alihan
antara pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomis dan meningkatkan
transfer sumber daya dan kompetensi divisi buku.
2. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk mengacu sebagai strategi
intensif (intensive strategies) karena mereka mensyaratkan usaha intensif jika posisi bersaing
perusahaan dengan produk yang ada ingin dikembangkan.
Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar (market penetration) berusaha untuk meningkatkan pangsa
pasar untuk produk dan jasa di pasar saat ini lewat usaha pemasaran yang lebih besar.
Strategi ini secara luas digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Penetrasi
pasar meliputi meningkatnya angka tenaga penjual, meningkatnya beban iklan,
menawarkan promosi penjualan item secara ekstensif atau meningkatkan usaha
publikasi.
Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar (market development) melibatkan pengenalan produk atau jasa
saat ini ke area geografis yang baru. India adalah target untuk beberapa perusahaan
untuk berekspansi secara geografis. Contohnya, Coca-Cola Company dan rekanan
pembuat botolnya menginvestasikan $5 miliar di India antara tahun 2013 dan 2020
karena negara tersebut memiliki 1,2 miliar orang yang rata rata mengonsumsi 12
botol Coca-Cola berukuran delapan-ons setahun dibandingkan dengan 240 di Brasil
dan 90 botol secara global.
Pengembangan Produk
Pengembangan produk (product development) adalah strategi yang mencari kenaikan
penjualan dengan meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa saat ini.
5
Pengembangan produk biasanya memerlukan pengeluaran untuk kegiatan penelitian
dan pengembangan yang besar. Walt Disney Company secara cepat mengembangkan
lini Disney Baby untuk produk dan jasa yang diharapkan untuk menjadi merek bayi
yang kuat untuk umur konsumen nol hingga dua tahun. Bob Chapek, presiden Disney
Consumer Products, baru-baru ini mengatakan: "Ini memberikan kesempatan kepada
Disney untuk mendekati para ibu ketika momen magis dimulai, tidak ada peristiwa
yang lebih spesial selain kelahiran bayi."
3. Strategi Diversifikasi
Ada dua tipe strategi diversifikasi (diversification strategies): diversifikasi terkait (related
diversification) dan diversifikasi tidak terkait (unrelated diversification). Bisnis dikatakan
terkait ketika rantai nilai mereka memiliki kecocokan dengan strategi antara bisnis; bisnis
dikatakan tidak terkait ketika rantai nilai mereka tidak sama, sehingga tidak ada kecocokkan
dengan strategi antar-bisnis yang terjadi. Sebagian besar perusahaan memilih strategi
diversifikasi terkait untuk mengambil keuntungan dari sinergi sebagai berikut:
- Mentransfer keahlian, pengetahuan teknologi, atau kemampuan lain yang bernilai dari
satu
- Mengombinasikan aktivitas terkait dari bisnis yang terpisah ke operasi tunggal bisnis ke
lainnya untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah.
- Mengeksploitasi penggunaan yang umum dari nama merek yang terkenal.
- Kolaborasi antar bisnis untuk membuat kekuatan sumber daya bernilai kompetitif dan
kapabilitas.
Diversifikasi harus melakukan lebih dari risiko bisnis yang sederhana antar-industri yang
berbeda karena pemegang saham bisa menyelesaikan hal ini dengan membeli saham dari
perusahaan yang berbeda dan industri yang berbeda atau dengan menginvestasikan dana pada
reksadana. Diversifikasi masuk akal hanya jika strategi tersebut menambah nilai pemegang
saham daripada jika pemegang saham harus melakukannya secara individual. Oleh karena itu,
industri terpilih agar diversifikasi harus cukup atraktif dalam menghasilkan secara konsisten
kembalinya investasi yang tinggi dan menawarkan potensi di antara divisi operasi untuk
sinergi yang lebih besar daripada yang dapat dicapai entitas-entitas itu sendiri.
Diversifikasi Terkait
Enam pedoman ketika diversifikasi terkait mungkin merupakan strategi efektif adalah
sebagai berikut:
o Ketika organisasi bersaing di industri dengan pertumbuhan nol atau pertumbuhan
yang sangat lambat.
o Ketika menambahkan produk baru terkait yang akan secara signifikan
meningkatkan penjualan produk saat ini.
o Ketika produk baru, namun terkait, dapat ditawarkan pada harga bersaing yang
tinggi.
o Ketika produk baru, namun terkait memiliki level penjualan musiman yang
menyeimbangkan dengan periode puncak dan penurunan penjualan.
o Ketika produk organisasi baru-baru ini ada pada tahap menurun dalam daur
hidup produk
o Ketika organisasi memiliki tim manajemen yang kuat.
6
Diversifikasi yang Tidak Terkait
Semua strategi diversifikasi yang tidak terkait akan mengapitalisasi dalam portofolio
bisnis yang mampu menyampaikan kinerja keuangan yang baik di industrinya
masing-masing daripada berusaha untuk mengapitalisasi strategi rantai nilai di antara
bisnis. Perusahaan yang menggunakan diversifikasi yang tidak terkait secara
berlanjut terus mencari industri yang berbeda untuk perusahaan-perusahaan yang bisa
diakuisisi dan memiliki potensi untuk memberikan imbal hasil atas investasi yang
tinggi.
Sepuluh pedoman ketika diversifikasi yang tidak terkait mungkin menjadi strategi
yang dektif adalah:
o Ketika pendapatan yang diturunkan dari produk atau jasa organisasi saat ini akan
meningkat secara signifikan dengan menambahkan produk yang baru dan tidak
terkait.
o Ketika organisasi bersaing pada industri yang sangat kompetitif atau tidak
tumbuh sama sekali, hal ini mengindikasikan margin laba dan imbal hasil industri
yang rendah.
o Ketika saluran distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan
produk baru untuk pelanggan saat ini.
o Ketika produk baru memiliki pola penjualan di luar penjual musiman yang ada
dibandingkan dengan produk organisasi saat ini.
o Ketika industri mendasari organisasi mengalami penurunan penjualan dan laba
tahunan.
o Ketika organisasi memiliki talenta manajerial dan modal yang dibutuhkan untuk
bersaing secara sukses dalam industri yang baru.
o Ketika organisasi memiliki kesempatan untuk membeli bisnis yang tidak terkait
untuk menarik kesempatan investasi
o Ketika terdapat sinergi keuangan antara perusahaan yang diakuisisi dan yang
mengakuisisi. (Catatlah bahwa perbedaan kunci antara diversifikasi yang terkait
dan tidak terkait adalah yang pertama sebaiknya berdasarkan beberapa hal yang
umum di pasar, produk, atau teknologi, sementara yang terakhir, berdasarkan
pertimbangan laba.)
o Ketika pasar yang sudah ada untuk produk organisasi saat ini jenuh.
o Ketika tindakan antipersaingan dapat dituduhkan terhadap organisasi yang
berkonsentrasi pada industri tunggal.
4. Strategi Defensif
Sebagai tambahan untuk strategi integratif, intensif dan diversifikasi, organisasi dapat
melakukan pengurangan, pelepasan, atau likuidasi.
Pengurangan
Pengurangan (retrenchment) terjadi ketika organisasi mengelompokkan kembali
lewat pengurangan biaya dan aset untuk mengembalikan penurunan penjualan dan
laba. Terkadang disebut pembalikan organisasi, pengurangan didesain untuk
membenteng kompetensi dasar organisasi yang khusus. Selama pengurangan para
pembuat strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan
7
dari pemegang saham, karyawan, dan media. Dalam beberapa kasus, kebangkrutan
(bankruptcy) dapat menjadi tipe strategi pengurangan yang efektif.
Lima pedoman ketika pengurangan mungkin merupakan strategi yang efektif untuk
diikuti adalah :
o Ketika organisasi memiliki kompetensi khusus yang jelas, namun gagal secara
konsisten memenuhi tujuan dan pencapaiannya dari waktu ke waktu.
o Ketika organisasi adalah salah satu pesaing terlemah di industri.
o Ketika organisasi dihantui oleh ketidakefisienan, profitabilitas yang rendah,
moral karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk
meningkatkan kinerja.
o Ketika organisasi gagal untuk mengapitalisasi kesempatan eksternal,
meminimalkan ancaman eksternal, mengambil keuntungan atas kekuatan
internal, dan mengatasi kelemahan internal dari waktu ke waktu; oleh karena itu,
ketika manajer strategik organisasi telah gagal (dan kemungkinan akan
digantikan dengan individu yang lebih kompeten).
o Ketika organisasi telah tumbuh sangat besar dengan cepat, sehingga re-organisasi
kembalisecara internal dibutuhkan.
Divestasi
Menjual divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (divestiture). Divestasi
sering kali digunakan untuk meningkatkan modal atau akuisisi strategik ke depan
atau investasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi pengurangan untuk
melepaskan bisnis organisasi yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu
banyak modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas lain perusahaan. Divestasi juga
menjadi strategi yang populer untuk perusahaan untuk berfokus pada bisnis inti
mereka dan menjadi lebih tidak terdiversifikasi.
Enam pedoman ketika divestasi mungkin menjadi strategi yang efektif untuk diikuti:
o Ketika organisasi mengikuti strategi pengurangan dan gagal menyelesaikan
peningkatannya.
o Ketika divisi butuh lebih banyak sumber daya untuk dapat bersaing daripada
yang dapat diberikan perusahaan.
o Ketika divisi bertanggung jawab atas kinerja organisasi keseluruhan yang buruk.
o Ketika divisi tidak sesuai dengan bagian lain dari organisasi; ini dapat dihasilkan
dari pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai, dan kebutuhan yang sangat
berbeda.
o Ketika jumlah kas yang besar dibutuhkan secara cepat dan tidak dapat diperoleh
dari sumber sumber lainnya.
o Ketika tindakan antipersaingan pemerintah mengancam organisasi.
Likuidasi
Menjual semua aset perusahaan, sebagian, untuk nilai berwujud mereka disebut
likuidasi (liquidation). Likuidasi adalah pengakuan kekalahan dan secara konsekuen
dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional. Namun, mungkin lebih baik untuk
menghentikan operasi melanjutkan kehilangan sejumlah besar uang.
Tiga pedoman ini mengindikasikan ketika likuidasi mungkin adalah strategi yang
efektif untuk diikuti:
8
o Ketika organisasi telah mengikuti strategi pengurangan dan divestasi serta tidak
ada yang sukses.
o Ketika alternatif organisasi satu-satunya adalah kebangkrutan. Likuidasi
merepresentasikan makna yang terencana dan berurutan dalam mendapatkan kas
sebesar mungkin untuk aset organisasi. Perusahaan dapat secara legal
mendeklasikan kebangkrutan dahulu, kemudian melikuidasi berbagai divisi untuk
meningkatkan modal yang dibutuhkan.
o Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan
menjual asetorganisasi.
Fokus (focus) berarti memproduksi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan kelompok kecil
konsumen. Dua tipe alternatif strategi fokus adalah Tipe 4 dan Tipe 5. Tipe 4 adalah strategi
fokus biaya-rendah yang menawarkan produk atau jasa ke sejumlah kecil (kelompok kecil)
pelanggan pada harga terendah yang tersedia di pasar. Contoh perusahaan yang menggunakan
strategi Tipe 4 adalah hetty Lube International dan Pizza Hut, serta diler mobil bekas lokal serta
restoran hot dog. Tipe 5 adalah strategi fokus nilai terbaik yang menawarkan produk atau jasa ke
sebagian kecil konsumen pada harga terbaik yang tersedia di pasar.
Alasan utama untuk mengikuti strategi integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal adalah
untuk memperoleh keuntungan kepemimpinan biaya nilai-terbaik atau biaya-rendah. Namun,
kepemimpinan biaya secara umum harus dikejar sehubungan dengan diferensiasi.
Perusahaan menggunakan strategi biaya rendah (Tipe 1) atau nilai terbaik (Tipe 2) harus
memperoleh keunggulan bersaing mereka dengan cara yang sulit bagi pesaing untuk ditiru atau
9
diikuti. Jika pesaing menemukannya relatif mudah atau tidak mahal untuk meniru metode
kepemimpinan biaya, keuntungan pemimpin tidak akan bertahan cukup lama untuk menghasilkan
seuatu yang bernilai di pasaran. Ingatlah bahwa sumber daya harus bernilai, harus langka, sulit
untuk diikuti, atau tidak dengan mudah disubsitusi. Untuk menggunakan strategi kepemimpinan
yang sukses, perusahaan harus memastikan bahwa biaya totalnya lebih rendah dari pada biaya
total pesaing. Ada dua cara untuk memperoleh hal ini :
1. Melakukan aktivitas rantai nilai secara lebih efisien daripada pesaing dan mengontrol faktor
faktor yang memicu biaya aktivitas rantai nilai. Beberapa aktivitas dapat meliputi mengganti
tata letak pabrik, membuat teknologi baru, menggunakan bagian atau komponen umum dalam
produk yang berbeda, menyederhanakan desain produk, menemukan cara untuk
mengoperasikan secara penuh kapasitas sepanjang tahun, dan sebagainya.
2. Mengubah rantai nilai keseluruhan perusahaan untuk mengeliminasi atau melewatkan
beberapa aktivitas yang dapat meliputi mengamankan pemasok atau distributor baru, menjual
preshak secara online, merelokasi fasilitas pabrik, menghindari penggunaan serikat pekerja,
dan sebagainya.
Strategi Tipe 1 dan Tipe 2 dapat efektif di bawah kondisi sebagai berikut :
Pengembangan produk adalah contoh strategi yang menawarkan keuntungan diferensiasi. Strategi
diferensiasi sebaiknya diikuti hanya setelah studi yang berhati-hati akan kebutuhan konsumen dan
referensi untuk menentukan kelayakan bergabungnya satu atau lebih fitur diferensiasi yang
memungkinkan perusahaan untuk menekankan harga yang lebih tinggi untuk produknya dan
mendapatkan kesetiaan pelanggan karena pelanggan mungkin secara kuat terikat pada fitur
diferensiasi. Fitur khusus yang membedakan satu produk dapat termasuk pelayanan superiror,
10
ketersediaan suku cadang, desain perakitan, kinerja produk, umur manfaat, penghematan bahan
bakar, dan kemudahan penggunaan.
Risiko dalam mengejar strategi diferensiasi adalah produk yang unik mungkin tidak bernilai
cukup tinggi bagi pelanggan untuk menjustifikasi harga yang lebih tinggi. Ketika ini terjad
strategi kepemimpinan biaya dengan mudah mengalahkan strategi diferensiasi. Risiko lain dalam
mengejar strategi diferensiasi adalah para pesaing dengan cepat mengembangkan cara-cara untuk
meniru fitur pembeda. Perusahaan harus menemukan sumber-sumber keunikan yang tahan lama
yang tidak dapat diimitasi dengan cepat atau dengan murah oleh perusahaan pesaing.
1. Ketika ada beberapa jalan untuk mendiferensiasikan produk atau jasa dan banyak pembeli
merasakan perbedaan ini bernilai.
2. Ketika kebutuhan pembeli dan penggunaan mereka berbeda-beda.
3. Ketika beberapa perusahaan pesaing mengikuti pendekatan diferensiasi yang sama.
4. Ketika perubahan teknologi dan kompetisi berkembang dengan cepat dalam fitur produk
Kesuksesan strategi fokus bergantung pada segmen industri dengan ukuran yang memadai yang
memiliki pertumbuhan yang baik, dan tidak penting untuk kesuksesan pesaing utama lainnya.
Strategi seperti penetrasi pasar dan pengembangan pasar menawarkan keunggulan srategi fokus
yang substansial. Perusahaan besar dan berukuran sedang secara efektif mengikuti strategi
berbasis fokus sehubungan dengan strategi diferensiasi atau strategi berbasis kepemimpinan
biaya. Semua perusahaan pada intinya mengikuti strategi yang berbeda. Karena hanya satu
perusahaan dapat membedakan dirinya dengan biaya terendah, perusahaan lain di industri harus
menemukan cara lain untuk membedakan produk mereka.
Risiko mengejar strategi fokus termasuk kemungkinan bahwa beberapa pesaing akan mengakui
keunggulan strategi fokus dan menirunya atau jika preferensi konsumen akan berbeda terhadap
atribut produk yang diinginkan oleh pasar secara keseluruhan. Organisasi yang menggunakan
strategi fokus dapat berkonsentrasi pada kelompok tertentu dari pelanggan, pasar geografis, atau
segmen lini produk khusus untuk melayani pasar yang terdefinisi dengan baik, namun sempit
lebih baik daripada pesaing yang melayani pasar yang lebih luas.
Strategi fokus biaya-rendah (Tipe 4) atau nilai terbaik (Tipe-5) dapat secara khusus menarik di
bawah kondisi berikut ini:
11
5. Ketika beberapa. jika ada, pesaing lain berusaha untuk mengkhususkan segmen target yang
sama.
Strategi untuk Bersaing dalam Pasar yang Turbulesi dan Berkecepatan Tinggi
Dunia berubah lebih dan lebih cepat, serta konsekuensinya industri dan perusahaan berubah lebih
cepat daripada sebelumnya. Beberapa industri berubah terlalu cepat, sehingga peneliti
menyatakannya sebagai pasar yang turbulensi (turbulent) dan berkecepatan tinggi (high-velocity),
seperti telekomunikasi, medis, bioteknologi, farmasi, perangkat keras, perangkat lunak, dan
secara virtual semua industri berbasis Internet. Perubahan berkecepatan tinggi makin menjadi
sebuah aturan dibandingkan sebuah pengecualian, bahkan di industri-industri, seperti mainan,
telepon, perbankan, pertahanan, percetakan, dan komunikasi.
Memenuhi tantangan dari pasar kecepatan tinggi memberikan perusahaan dengan pilihan apakah
akan bereaksi, mengantisipasi, atau memimpin pasar dengan strateginya. Untuk bereaksi akan
perubahan di industri akan menjadi strategi defensif yang digunakan untuk menyerang balik,
contohnya, pergeseran yang tidak diharapkan dalam selera pembeli dan terobosan teknis. Strategi
bereaksi-terhadap perubahan tidak akan seefektif strategi mengantisipasi perubahan, yang akan
memerlukan dan mengikuti rencana untuk menangani perubahan yang diharapkan. Namun,
perusahaan, idealnya berusaha dalam posisi memimpin perubahan dalam pasar yang berkecepatan
tinggi, mereka akan menjadi pionir dalam teknologi dan produk yang baru dan lebih baik serta
membentuk standar industri. Menjadi pemimpin atau pionir dalam pasar berkecepatan tinggi
adalah strategi yang agresif dan ofensif yang melibatkan menyegerakan produk generasi
selanjutnya untuk selangkah lebih maju dari pesaing dan menjadi proaktif secara berkelanjutan
dalam membentuk pasar untuk keuntungan satu pihak. Walaupun strategi pemimpin perubahan
adalah terbaik kapan pun perusahaan memiliki sumber daya untuk mengikuti pendekatan ini,
pada akhirnya bahkan perusahaan terkuat dalam industri yang turbulensi harus menggunakan
strategi bereaksi terhadap-pasar dan strategi mengantisipasi pasar.
Mungkin contoh terbaik dari perusahaan pesaing dalam aliansi membentuk industri untuk
bersaing melawan yang lain adalah di industri maskapai penerbangan. Saat ini tiga aliansi
besar Sky, SkyTeam, dan Oneworld, namun aliansi-aliansi lain mulai terbentuk, seperti
ventura bersana Trans Atlantic di antaranya American Air, British Air, dan Iberia Air yang
12
dibentuk oleh Oneworld. Ada juga ventura bersama Trans Pasific di antaranya American,
Japan Air, United Continental, dan All Nippon Air.
b. Ventura Bersama dan Kemitraan
Ventura bersama adalah strategi populer yang terjadi ketika dua atau lebih perusahaan
membentuk kemitraan atau konsorsium sementara untuk tujuan untuk mengambil beberapa
kesempatan. Sering kali, dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk organisasi terpisah
dan membagi kepemilikan ekuitas mereka di entitas yang baru. Tipe perjanjian kerja sama
(cooperative arrangements) lain termasuk kemitraan penelitian dan pengembangan, perjanjian
distribusi bersama, perjanjian lisensi bersama, perjanjian manufaktur bersama, dan
konsorsium tender-bersama. Ventura bersama dan perjanjian kerja sama digunakan secara
meningkat karena mereka memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan komunikasi dan
jaringan, mengglobalkan operasi, dan meminimalkan risiko. Ventura bersama dan kemitraan
sering kali digunakan untuk mengejar kesempatan yang terlalu kompleks, tidak ekonomis,
atau berisiko untuk perusahaan tunggal mengejarnya sendiri. Ventura bersama dan kemitraan
juga digunakan ketika mendapatkan dan melanjutkan keunggulan bersaing ketika industri
mensyaratkan jangkauan yang lebih luas dalam kompetensi dan pengetahuan daripada yang
bisa diperoleh perusahaan lain.
Ada banyak contoh ventura bersama yang gagal. Beberapa permasalahan umum yang
menyebabkan ventura bersama gagal adalab sebagai berikut:
1. Manajer yang harus berkolaborasi harian dalam mengoperasikan ventura bersama tidak
terlibu dalam mendirikan dan membentuk usaha tersebut.
2. Ventura bersama dapat menguntungkan perusahaan kemitraan, namun tidak
menguntungkan konsumen yang kemudian mengeluhkan jasa yang buruk atau mengkritik
perusahaan dengan cara lain
3. Ventura bersama mungkin tidak didukung secara seimbang oleh mitranya. Jika didukung
dengan tidak seimbang, permasalahan muncul.
4. Ventura bersama mungkin mulai bersaing dengan salah satu perusahaan mitra.
Enam pedoman saat joint venture menjadi efektif untuk mengejar strategi adalah:
o Ketika organisasi yang dimiliki secara privat membentuk ventura bersama dengan
organim yang dimiliki publik; ada beberapa keuntungan dengan dipegang secara
privat, seper kepemilikan tertutup, ada beberapa keuntungan jika dipegang publik,
seperti akses unti mengeluarkan saham sebagai sumber modal. Terkadang,
keuntungan unik menjadi privat das publik dapat secara sinergis dikombinasikan
dalam ventura bersama.
o Ketika organisasi domestik membentuk ventura bersama dengan perusahaan asing,
ventun bersama dapat memberikan perusahaan domestik kesempatan untuk
memperoleh manajemen dari negara asing, dan mengurangi risiko seperti
pengambilalihan dan pengusikan oleh badan negara yang bersangkutan
o Ketika kompetensi khusus dari dua atau lebih saling melengkapi satu dengan yang
lain dengan sangat baik.
o Ketika beberapa proyek secara potensial profitabel, namun diliputi sumber daya dan
risiko menyeluruh.
13
o Ketika dua atau lebih perusahaan kecil memiliki permasalahan dalam bersaing
dengan perusahaan besar.
o Ketika ada kebutuhan secara cepat untuk memperkenalkan teknologi baru.
c. Merger/Akuisisi
Merger dan akuisisi adalah dua cara umum yang digunakan untuk mengejar strategi. Merger
terjadi ketika dua organisasi dengan ukuran yang hampir sama membentuk satu perusahaan.
Akusisi (acquisition) terjadi ketika organisasi besar membeli (mengakusisi) perusahaan yang
lebih kecil, atau sebaliknya. Ketika merger atau akuisisi tidak diinginkan oleh kedua belah
pihak, hal itu dapat disebut dengan pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan yang
tidak ramah (hostile takeover). Sebaliknya, jika akuisisi diinginkan oleh kedua belah pihak,
hal itu diistilahkan merger yang ramah (friendly merger). Sebagian besar merger adalah
ramah. Contohnya, dua produser baja Jepang. Nippon Steel Corp. dan Sumitomo Metal
Industries Ltd., yang baru-baru ini melakukan merger untuk membentuk produser baja
terbesar kedua di dunia setelah ArcelorMittal. White Knight adalah istilah yang mengacu
pada perusahaan yang setuju untuk mengakuisisi perusahaan lain ketika perusahaan lain
menghadapi pengambilalihan yang tidak ramah oleh beberapa perusahaan.
14
yang kuat, dan (d) membuat tiruan atau duplikasi yang sulit ditiru lawan. Untuk melanjutkan
keunggulan kompetitif yang diperoleh dengan menjadi pelangkah pertama, perusahaan perlu
menjadi pembelajar yang cepat. Ada beberapa risiko terkait dengan menjadi pelangkah
pertama, seperti permasalahan yang diantisipasi dan tidak diantisipasi serta biaya yang terjadi
karena menjadi perusahaan pertama yang melakukan bisnis di pasar yang baru Oleh karena
itu, menjadi pelangkah yang pelan [juga disebut pengikut cepat (fast follower) atau penggerak
lambat (late mover)] dapat menjadi efektif ketika perusahaan dengan mudah menyalin atau
meniru produk atau jasa perusahaan pertama.
15
o Katalis untuk perubahan: Menggunakan pengetahuan eksternal untuk memberikan
tambahan kapasitas dalam perusahaan untuk inovasi produk
o Meningkatkan kapasitas untuk inovasi: Menggunakan pengetahuan eksternal untuk
menyediakan kapasitas intern yang terbatas untuk inovasi produksi.
o Mengurangi waktu untuk pemasaran: Mengakselerasi pengembangan atau produksi
dari produk lewat kapabilitas tambahan yang dibawa oleh pemasok.
o Manajemen risiko: Mengelola risiko dengan kemitraan dengan perusahaan luar.
o Keuntungan pajak: Mengapitalisasi insentif pajak untuk memindahkan pabrik
manufaktur untuk menghindari pajak yang tinggi dalam berbagai negara.
2. Organisasi Medis
Rumah sakit-awalnya berniat untuk menjadi tempat orang yang sekarat karena tuberkulosis,
cacar, kanker, pneumonia, dan penyakit infeksi lainnya-saat ini membuat strategi baru
sebagai peningkatan diagnosis dan perlakuan terhadap penyakit kronis sesuai dengan misi
sebelumnya. Rumah sakit mulai memberikan pelayanan ke pasien dan membawa pasien ke
16
rumah sakit; pelayanan kesehatan menjadi lebih dan lebih lagi berkonsentrasi di tempatnya
sendiri dan komunitas perumahan, tidak di rumah sakit kampus. Pelayanan kronis akan
membutuhkan fasilitas yang membutuhkan perlakuan-harian, monitor elektronik di rumah,
pelayanan ambulans yang ramah pengguna, desentralisasi jaringan pelayanan, dan pengujian
laboratorium. Strategi rumah sakit yang sukses untuk masa depan akan membutuhkan
kolaborasi baru dan dalam, dengan ahli fisik, yang merupakan sentral rumah sakit, dan
relokasi sumber daya dari pelayanan akut ke kronis di rumah dan komunitas.
3. Badan dan Departemen Pemerintah
Strategis di organisasi pemerintah beroperasi dengan otonomi strategi yang lebih sedikit
daripada bagian lain dalam perusahaan privat. Perusahaan publik secara umum tidak dapat
mendiversifikasi ke bisnis yang tidak terkait atau penggabungan usaha dengan perusahaan
lain. Strategis pemerintah biasanya menikmati sedikit kebebasan dalam mengubah misi
organisasi atau mengarahkan tujuan kembali. Legislator dan politikus sering kali memiliki
kontrol langsung maupun tidak langsung terhadap keputusan dan sumber daya besar. Isu
strategis didiskusikan dan diperdebatkan di media dan badan legislatif. Isu-isu tersebut
menjadi dipolitisasi, menghasilkan alternatif strategi yang lebih sedikit. Sekarang, ada yang
lebih dapat diprediksi dalam manajemen perusahaan sektor publik.
Badan dan departemen pemerintah menemukan bahwa karyawan mereka tertarik akan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses manajemen strategik dan memiliki dampak
pada misi, tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi. Sebagai tambahan, badan dan
departemen pemerintah menggunakan pendekatan manajemen strategik untuk
mengembangkan dan melanjutkan permintaan formal untuk pendanaan tambahan.
Sejumlah majalah dan artikel jurnal telah berfokus dalam mengaplikasikan konsep
manajemen strategik ke bisnis kecil. Kesimpulan besar dari artikel-artikel ini adalah kurangnya
pengetahuan manajemen strategik adalah penghambat serius dalam banyak pemilik bisnis kecil.
Masalah lain sering kali dalam mengaplikasikan konsep manajemen strategik untuk usaha kecil
adalah kurangnya modal yang memadai untuk meraih kesempatan eksternal dan kerangka
referensi kognitif harian. Penelitian juga mengindikasikan bahwa manajemen strategik di
perusahaan kecil lebih informal daripada di perusahaan besar, namun perusahaan kecil yang
melakukan manajemen strategik mengalahkan mereka yang tidak melakukannya.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Fred dan Forest R David. 2019. Manajemen Strategik:Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing.
Jakarta:Salemba Empat.
19