Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DAN

KEARIFAN LOKAL

Disusun Oleh :
Ahmad Muzaki

SMAN 1 BATU AMPAR


TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................. .............
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Komunitas dan Kearifan Lokal.....................................................................
2.1 Komunitas................................................................................................
2.2 Kearifan Lokal.........................................................................................
B. Strategi Pemberdayaan Komunitas Ditengah Globalisasi.............................
2.1 Memahami Prinsip Pelaksanaan Pemberdayaan......................................
2.2 Inisiator Pemberdayaan Komunitas.........................................................
2.3 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas.....................................
2.4 Proses Pelaksanaan Pemberdayaan..........................................................
C. Ragam Pemberdayaan Komunitas Melalui Kearifan Lokal..........................
2.1 Pemberdayaan Komunitas dalam Masyarakat Tradisional......................
2.2 Pemberdayaan Komunitas dalam Masyarakat Modern...........................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................. .................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................


BAB III PENUTUP ................................................................................
3.1 Kesimpulan .............................................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah sosiologi
yang berjudul "Strategi Pemberdayaan Komunitas dan Kearifan Lokal"

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besanya kepada pihak yang
telah membantu sehingga perbuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari masa sempuma, maka dari itu penulis
mengharap kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, sekian dan terimakasih.

15 Januari 2023

Ahmad Muzaki
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan masyarakat telah menjadi konsep yang umum dilakukan untuk memecahkan
permasalahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal tersebut khususnya berlaku
pada masyarakat tradisional. Upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemberdayaan
komunitas yang bertujuan menumbuhkan kemandirian masyarakat untuk berani menghadapi
setiap tantangan, dampak serta peluang yang muncul seiring berkembangnya zaman. Strategi ini
dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan nilai-nilai budaya setempat.
memperhatikan dampak yang akan timbul terhadap lingkungan, tidak menciptakan
ketergantungan, serta dilaksanakan secara berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa itu kearifan lokal?

- Bagaimana proses terbentuknya kearifan lokal?

- Apa saja unsur kearifan lokal?

- Bagaimana pemberdayaan komunitas ditengah era?

1.3 Tujuan Penulisan


-Mengetahui tentang kearifan lokal.

-Menjelasjan proses terbentuknya kearifan lokal.

-Mengetahui unsur kearifan lokal.

-Memahami pemberdayaan komunitas ditengah era globalisasi

.
BAB II PEMBAHASAN
A. Komunitas dan Kearifan Lokal

2.1 Komunitas
Pengertian Komunitas dapat dimaknai sebagai sebuah kelompok dari suatu masyarakat
atau sebagai sekelompok orang yang hidup di suatu area khusus yang memiliki
karakteristik budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki sifat
interaksi.
Jenis - jenis komunitas :
1. Komunitas berdasarkan lokasi atau tempat
2. Komunitas berdasarkan minat 3. Komunitas
berdasarkan komuni Unsur - unsur komunitas :
3 elemen penting lokalitas, kehidupan sosial dan solidaritas sosial. Unsur - unsur perasaan
komunitas adalah seperasaan, sepenanggungan dan saling memerlukan
2.1 Kearifan Lokal
Pengertian Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
Unsur - unsur kearifan lokal :
Nilai lokal, Keterampilan lokal, Pengetahuan lokal, Hukum lokal, Kepercayaan lokal.
Kearifan lokal tidak terbentuk dengan sendirinya. Terbentuknya kearifan lokal dimulai
dari adanya ide atau gagasan individu yang kemudian menyebar menjadi gagasan
kolektif. Gagasan ini kemudian dipadukan dengan adat istiadat dan nilai budaya dari
suatu masyarakat sehingga menghasilkan suatu tradisi baru. Fungsi dan cerminan dalam
globalisasi kearifan lokal :
1) Kearifan lokal sebagai penyatu budaya berarti kearifan lokal mampu menyatukan
budaya asli masyarakat setempat dengan budaya lain sehingga membentuk identitas
kebudayaan nasional.
2) Dimiliki bersama, bersifat terbuka dan dapat diterapkan selama bertahannya
komunitas. 3) Memandang setiap kelompok memiliki proses sosial yang berbeda.
4) Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung tercapainya kemajuan
tanpa menolak modernisasi dan globalisasi.

B. Strategi Pemberdayaan Komunitas Ditengah Globalisasi

2.1 Memahami Prinsip Pelaksanaan Pemberdayaan


• Prinsip kesetaraan
Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan kesetaraan kedudukan
masyarakat agar masing-masing pihak yang terlibat bisa saling mengakui kelebihan dan
kekurangan sehingga dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan dukungan.
• Prinsip partisipasi
Program akan berhasil menstimulasi kemandirian masyarakat jika bersifat partisipasif,
artinya masyarakat ikut merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasinya.
• Prinsip keswadayaan dan kemandirian
Prinsip keswadayaan artinya menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat
daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek
yang tidak berkemampuan, melainkan sebaliknya.
• Prinsip berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang agar berkelanjutan. Di awal, pendamping
memang memiliki peran yang lebih dominan, namun secara perlahan peran mereka akan
makin berkurang. Sebab masyarakat-lah yang diharap mampu mengelola kegiatannya
sendiri.
2.2 Inisiator Pemberdayaan Komunitas
1. Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan komunitas
karena bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan rakyat
2. Lembaga swasta seperti Lembaga Swadaya Masyarakat berperan besar dalam
pemberdayaan komunitas seperti mewujudkan kesejahteraan masyarakat, memberikan
sosialisasi,dan member arahan/bimbingan
3. Masyarakat adalah inisiator terpenting dalam pemberdayaan. Pemberdayaan
dalam masyarakat biasanya diprakarsai oleh tokoh penting di wilayah tersebut.
2.3 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas
• Mempertimbangkan potensi masyarakat
• Memberikan pendampingan secara berkelompok
• Memberikan pelatihan khusus
• Mengangkat kearifan lokal
• Memberikan bantuan sarana
2.4 Proses Pelaksanaan Pemberdayaan
1. Tahap Persiapan, menyiapkan segala perangkat untuk program pemberdayaan.
2. Tahapan pengkajian (assessment), mengidentifikasi masalah dan apa yang dibutuhkan
oleh objek.
3. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, proses pencarian solusi dengan
melibatkan masyarakat agar tau persis apa yang dibutuhkan kedepannya.
4.. Tahap pemformalisasi rencana aksi, merumuskan dan menentukan program dan
kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
5. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan, mengeksekusi apa
yang sudah direncanakan dalam perumusan dan penentuan program. Kemudian menjaga
keberlangsungannya agar berjalan dengan lancar.
6. Tahap evaluasi, proses pengawasan dari warga dan petugas program
pemberdayaan masyarakat dengan menilai dampak dari keberlangsungan program
pemberdayaan.
7. Tahap terminasi. Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara
formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera
berhenti.

C. Ragam Pemberdayaan Komunitas Melalui Kearifan Lokal

2.1 Pemberdayaan Komunitas dalam Masyarakat Tradisional


1. Pemberdayaan Komunitas pengrajin kain tenun bandar, bandar kidul, Jawa Timur.
Upaya yang dilakukan yaitu memfasilitasi perajin untuk melaksanakan pameran produk,
mengadakan pelatihan keterampilan bagi kelestarian kain tenun, memberikan pinjaman
modal.
2. Pemberdayaan komunitas petani tambak pesisir pantai lestari Desa Karangsang,
Indramayu, Jawa Barat. Upaya yang dilakukan yaitu melakukan edukasi pemeliharaan
hutan bakau, membebaskan lahan kritis, memperdayakan masyarakat untuk mengelola
tanaman bakau, mengangkat kearifan lokal pesisir yang mulai ditinggalkan.
3. Pemberdayaan komunitas suku anak dalam. Upaya yang dilakukan yaitu
pendampingan pendidikan, pemberdayaan ekonomi dengan pemberian bibit pohon buah
dan holtikultura. membangun kawasan perhutan sosial.
4. Pemberdayaan komunitas nelayan suku boja. Upaya yang dilakukan yaitu
membentuk kelompok sadar lingkungan untuk menerapkan keanfan lokal dalam merawat
kelestarian bakau, melakukan pemberdayaan ekonomi dan pemerintah.
2.2 Pemberdayaan Komunitas Dalam Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi zamannya atau hidup sesuai dengan konstelasi zamannya, Komunitas
Masyarakat modern memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks dibandingkan
komunitas masyarakat tradisional yaitu memiliki tugas anggota yang lebih bermacam-
macam dan memiliki tujuan yang lebih banyak. Dalam pemberdayaan komunitas
masyarakat modern ini pemerintah mempunyai beberapa program yaitu di antaranya ilmu
berbagi foundation, rumah mimpi atau start up rumah mimpi, keluarga Indonesia
berkebun, save street child, Braille lant.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Strategi pemberdayaan komunitas dengan mempertahankan kearifan lokal ditengah pengaruh
globalisasi yang gencar saat ini adalah dengan memanfaatkan nilai-nilai kebersamaan seperti
gotong royong, etos kerja yang tinggi, toleransi terhadap sesama, dan musyawarah mufakat.
Dalam prosesnya pemberdayaan diawali dengan mengkaji kondisi lokasi tertentu apakah
warganya masih terlibat dalam kemiskinan dan masalah-masalah yang ada di dalam lokasi
tersebut. Apabila sudah dikaji, kemudian membentuk kelompok-kelompok pemberdayaan
masyarakat untuk memudahkan. Setelah sudah terdapat kelompok masyarakat pemberdayaan,
barulan dimulai menyusun program atau rencana kegiatan.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai