Jepretan Layar 2022-10-31 Pada 22.19.56
Jepretan Layar 2022-10-31 Pada 22.19.56
ginekologi
Råñdÿ Rïçhtër
Catatan Koas | Ilmu Kebidanan dan Kandungan
OBSTETRI
Kriteria :
Pintu atas panggul
- Diameter transversa < 11 cm
- Diameter anteroposterior < 10 cm
- Conjugata vera < 9,5 cm
- Conjugata diagonalis < 11,5 cm
Pintu tengah panggul
- Diameter interspinosum < 9,5 cm
Pintu bawah panggul
- Diameter intertuberosum < 8 cm
- Diameter anteroposterior < 11,5 cm
Tipe-tipe panggul :
Ginekoid diameter anteroposterior = diameter transversa normal
pada perempuan
Android diameter anteroposterior = diameter transversa, tetapi
meruncing ke depan tipikal laki-laki
Arthropoid diameter anteroposterior > diameter transversa
Plathypelloid diameter anteroposterior < diameter transversa
1. Presumptif (anamnesis)
Amenorrhea telat haid
Mual dan muntah peningkatan estrogen dan beta HCG,
penurunan motilitas gaster pagi hari
Rasa kencang dan nyeri pada payudara vaskularisasi
bertambah banyak, proliferasi asinus dan duktus
Bisa juga ditemukan linea nigra atau striae gravidarum
stimulasi MSH oleh estrogen
2. Probable (PF tetapi tidak membuktikan adanya janin)
Chadwick sign perubahan warna kebiruan atau ungu pada
cervix, vagina dan labia karena peningkatan vaskularisasi
Goodel sign perlunakan portio vaginalis karena peningkatan
vaskularisasi
Hegar sign perlunakan pada segmen bawah rahim (antara
uterus dan cervix)
3. Definite (PF dan bukti adanya janin)
DJJ laennec (usia kehamilan 17-18 minggu) dan doppler (usia
kehamilan 12 minggu)
USG gestational sac (3-5 minggu), polus embrional (6-7
minggu), gerak janin (8-9 minggu), plasenta (9-10 minggu), dua
gestational sac di minggu ke-6 (gemelli)
22 minggu umbilikus
Diagnosis obstetri
Wanita x tahun GxPxAx umur kehamilan x minggu, janin hidup/mati, satu/lebih
dari satu, intrauterin/ekstrauterin, inpartu/belum inpartu, letak, presentasi,
punggung kanan/kiri
1. Fetal distress
2. Plasenta previa totalis
3. Panggul sempit / CPD (cephalo pelvic disproportion)
4. Sudah pernah SC 2 kali
5. Letak lintang
6. Tumor yang menghalangi jalan lahir
7. Sesudah operasi vaginal
8. Ibu menderita herpes genitalis
9. Dagu posterior
10. Presentasi ganda
1. Engaged
2. Penurunan
3. Fleksi
4. Internal rotasi
5. Ekstensi
6. Eksternal rotasi
7. Ekspulsi
Catatan :
Tokolitik mengurangi kontraksi uterus Nifedipin 30 mg (memakai
efek sampingnya)
Bayi baru lahir dengan BBL > 4000 gram
Riwayat DM pada ibu
Faktor risiko
- Riwayat melahirkan bayi besar
- Obesitas
- Multiparitas
- Postterm
- Usia ibu sudah tua
Tatalaksana
- Untuk persalinan rujuk
- > 5000 gram + tanpa DM SC
- > 4500 gram + DM SC
- > 4500 gram + kala II memanjang SC
MgSO4 sediaan 1
flakon 25 cc 40%
10 gram
6 gram (maintenance) :
(15 cc MgSO4 + 1 botol
RL 500 cc) selama 6
jam, kecepatan 1 gr/jam
dalam 24 jam
WHO usia kehamilan < 22 minggu
Beberapa literatur usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500
gram
Sesuai
Abortus Tidak ada ekspulsi
Sedikit Sedang usia Tertutup
Iminens jaringan konsepsi
kehamilan
Sesuai
Abortus Sedang- Sedang- Tidak ada ekspulsi
usia Terbuka
Insipiens banyak hebat jaringan konsepsi
kehamilan
Sesuai
Abortus Sedang- Sedang- Ekspulsi seluruh
usia Terbuka
Inkomplit banyak hebat jaringan konsepsi
kehamilan
lebih kecil
Abortus Tanpa / Terbuka / Ekspulsi seluruh
Sedikit dari usia
Komplit sedikit tertutup jaringan konsepsi
kehamilan
lebih kecil Janin telah mati
Missed Tidak
Tidak ada dari usia Tertutup tapi tidak ada
Abortion ada
kehamilan ekspulsi
Tatalaksana Abortus
Periksa tanda-tanda syok jika ada lakukan tatalaksana syok
Terdapat tanda-tanda sepsis :
- Ampicillin 2 gr IV/IM kemudian 1 gr diberikan setiap 6 jam
- Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
- Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
Segera rujuk ibu ke RS
1. Tatalaksana abortus iminens
Pertahankan kehamilan
Tidak perlu pengobatan khusus
Jangan melakukan hubungan seksual
Perdarahan berhenti pantau kondisi ibu
Perdarahan tidak berhenti nilai kondisi janin dengan USG
2. Tatalaksana abortus insipiens
Usia kehamilan < 16 minggu
Evakuasi konsepsi dengan aspirasi vakum manual
Jika tidak bisa ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang tiap
15 menit jika perlu), atau
Misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4 jam jika
perlu)
Usia kehamilan > 16 minggu
Tunggu ekspulsi spontan atau evakuasi sisa konsepsi
Jika perlu oksitosin 40 IU dalam 1000 cc NaCl 0,9% atau
RL 40 tpm (mempercepat ekspulsi)
3. Tatalaksana abortus inkomplit
Usia kehamilan < 16 minggu + perdarahan ringan-sedang
Gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil
konsepsi
Usia kehamilan < 16 minggu + perdarahan banyak
Aspirasi vakum manual untuk evakuasi jaringan
Jika tidak ada kuretase dengan sendok kuret tajam
Jika perlu ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang setelah
15 menit) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang
setelah 4 jam)
Usia kehamilan > 16 minggu
Oksitosin 400 IU dalam 1000 cc RL drip 40 tpm sampai
terjadi ekspulsi
Jika perlu misoprostol 200 mcg pervag tiap 4 jam
sampai ekspulsi (max 800 mcg)
Jika perlu kuretase (membersihkan sisa jaringan)
4. Tatalaksana abortus komplit
Tidak perlu evakuasi lagi
Observasi keadaan ibu
Jika mengalami anemia sedang tablet SF 600 mg/hari selama
2 minggu
Jika mengalami anemia berat transfusi darah
5. Tatalaksana missed abortion
Usia kehamilan < 12 minggu
Evakuasi dengan AVM atau sendok kuret
Usia kehamilan 12-16 minggu
Pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan
serviks sebelum D&C (dilatasi dan kuretase)
Usia kehamilan > 16 minggu
Lakukan pematangan serviks
Infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml NaCl 0,9% / RL,
kecepatan 40 tpm hingga ekspulsi
24 jam tidak terjadi evaluasi lebih lanjut
Simfisis (anterior)
Dextra Sinistra
UUK /
Sakrum (posterior) oksiput
Letak : membujur
Presentasi : kepala denominator UUK
Posisi : oksiput dextra anterior
Sikap : fleksi
Letak : melintang
Presentasi : bahu denominator akromion
Posisi : akromion (right arm dorsoposterior)
Leopold 1 teraba 1 bagian besar, keras, melenting, simetris
(menunjukkan kepala) pada daerah fundus
Leopold 2 teraba 1 tahanan memanjang di sebelah kiri dan 1 bagian kecil-
kecil asimetris di sebelah kanan (menunjukkan bagian kiri punggung dan
bagian kanan ekstremitas)
Leopold 3 teraba 1 bagian besar, lunak, asimetris (menunjukkan bokong)
menunjukkan presentasi
Leopold 4 apakah bisa menangkupkan tangan / konvergen (belum masuk
PAP) atau tidak bisa menangkupkan tangan / divergen (sudah masuk PAP)
Letak membujur
Presentasi bokong (frank breech)
Denominator sakrum
Posisi sakrum sinistra posterior
Sikap fleksi
Letak lintang
- Perut melebar ke samping
- Palpasi bagian besar (kepala dan bokong) teraba di samping,
fundus dan bagian bawah rahim kosong
- Bahu menjadi bagian terendah disebut juga presentasi bahu
- Lakukan versi luar bila pemulaan inpartu dan ketuban intak, bila ada
kontraindikasi versi luar SC
Presentasi dagu
- Dagu anterior masih bisa pervaginam, bisa dibantu ekstraksi
forsep
- Dagu posterior SC
Presentasi kepala
- Oksiput posterior ke arah sakrum ibu
- Oksiput anterior ke arah simfisis ibu
Presentasi bokong
- Frank breech bokong saja 1 bagian besar, lunak, asimetris
- Complete breech teraba bokong dan kedua kaki teraba 1
bagian besar, lunak, asimetris dan 2 bagian kecil-kecil asimetris
- Incomplete breech teraba bokong dan satu kaki teraba 1 bagian
besar, lunak, asimetris dan 1 bagian kecil asimetris
Presentasi dahi
- Sikap defleksi ringan-sedang
- Kedudukan sementara yang sebagian besar akan berubah muka
atau kepala
Perasat Persalinan
1. Bracht manuver
- Presentasi bokong sempurna (flank breech)
- Pelvimetri klinis adekuat
- Janin tidak terlalu besar
- Tidak ada riwayat SC
- Kepala fleksi
- Jika prolaps tali pusat SC
- Caranya setelah tali pusat lahir dikendorkan lalu bokong
dipegang dengan 2 tangan pelan-pelan tidak menarik lalu
bokong dituntun ke arah perut ibu setelah suboksiput ada
dibawah simfisis, badan janin diputar ke perut ibu
2. Klasik manuver
- Caranya setelah ujung skapula depan tampak, kaki
diangkat cunam ke kanan atas sejauh mungkin melahirkan
bahu belakang, jari menelusuri bahu sampai lengan atas,
kemudian dilahirkan
3. Lovset manuver
- Lahirkan tangan
- Caranya badan ditarik ke bawah sambil memutar punggung
ke depan sampai bahu depan lahir di bawah simfisis badan
ditarik ke bawah lagi sambil memutar punggung ke depan
sampai bahu belakang menjadi bahu depan, dan lahir
dibawah simfisis
4. Muller manuver
- Caranya badan bayi ditarik ke bawah sampai bahu depan
lahir badan ditarik ke atas kanan sampai bahu belakang
lahir
5. Mauriceau-Smellie-Viet manuver
- Lahirkan kepala
Paritas Primi Multi (-)
Pernah letak
Tidak 1 kali 2 kali
sungsang
Taksiran berat
>3650 gram 3649-3176 gram <3176 gram
janin
Usia kehamilan >39 minggu 38 minggu <37 minggu
Station <-3 -2 >-1
Pembukaan
2 cm 3 cm 4 cm
serviks
>4 pervaginam
Total
<4 SC
Bracht
manuver
Lovset
manuver
Klasik
manuver
Muller
manuver
Mauriceau
Smellie Viet
manuver
Prague
terbalik
manuver
Ketuban pecah dini pecah sebelum tanda-tanda inpartu
Pecah < 37 minggu preterm prelabor rupture of membrane
Pecah > 37 minggu prelabor rupture of membrane
Gejala dan tanda
- Pengumpulan cairan di vagina mengalir keluar dari lubang serviks
saat pasien batuk atau saat penekanan fundus
- Nitrazin test kertas lakmus berubah menjadi biru (cairan amnion
lebih basa)
- Mikroskopik ferning sign (gambaran daun pakis)
Tatalaksana
- Antibiotik profilaksis Penicillin dan Makrolida
Ampicilin 2 gr IV tiap 6 jam + Eritromisin 4x250 mg IV jam
selama 2 hari diikuti Amoxcicillin 3x250 mg oral + Eritromisin
3x250 mg oral, atau
Eritromisin 4x250 mg oral, selama 10 hari
- Usia > 34 minggu induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak
ada kontraindikasi
- Usia 24-33 minggu
Betametasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam
Dexametasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam
Cek serial keadaan ibu dan janin
Kemudian diperiksa kematangan paru
- Usia < 24 minggu terminasi kehamilan
Korioamnionitis infeksi pada korion dan amnion sebelum persalinan
Diagnosis demam > 380C + 2 atau lebih tanda di bawah
- DJJ > 160 x/menit
- Frekuensi nadi ibu > 100 x/menit
- Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
- Cairan amnion berbau
Faktor predisposisi
- Persalinan prematur
- Persalinan lama
- Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
- Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia
- Ketuban pecah lama
Tatalaksana
- Ampisilin 2 gr IV tiap 6 jam + Gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
- Jika serviks matang induksi persalinan dengan oksitosin untuk
terminasi kehamilan
- Jika serviks belum matang matangkan dengan prostaglandin dan
infus oksitosin atau lakukan SC untuk terminasi kehamilan
- Jika pervaginam hentikan antibiotik setelah persalinan
- Jika SC tambahkan Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai
bebas demam selama 48 jam
Terjadi akibat posisi menyusui yang tidak benar sehingga latch on tidak
sempurna
Bayi menggigit papila mammae sehingga luka
Dapat terjadi abses mammae
Tatalaksana
- Oleskan ASI pada papila lini pertama
- Oleskan lanolin alternatif
Bendungan payudara yang terjadi akibat ekspansi dan penampungan
ASI berlebih
Faktor predisposisi
- Posisi menyusui yang salah
- Penyapihan yang terlalu cepat
- Pemberian ASI jarang
- Cracked nipple
- Implan payudara
Gejala dan tanda
- Payudara bengkak dan keras
- Nyeri pada payudara
- Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan
- Mengenai kedua payudara (bilateral)
Tatalaksana
- Kompres hangat payudara selama 5 menit
- Urut payudara dari pangkal papila
- Susukan bayi atau pompa ASI setiap 2-3 jam sekali
- Bromokriptin 2,5 mg agonis dopamin, mencegah sekresi prolaktin
Infeksi pada kelenjar mammae, sering terjadi pada minggu 3-4 post
partum
Etiologi Staphylococcus aureus
Gejala dan tanda
- Demam biasanya menghilang dalam 48-72 jam setelah terapi
- Eritema, nyeri dan bengkak pada payudara
- Curiga abses payudara bila demam tidak menghilang dalam 72 jam
setelah terapi dan fluktuasi (+)
Tatalaksana
- Kompres dingin
- Paracetamol 3x500 mg oral
- Antibiotik
Kloksasilin 4x500 mg oral, selama 10-14 hari
Eritromisin 3x250 mg oral, selama 10-14 hari
- Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri (unilateral)
- Monitoring dalam 72 jam
- Pada abses insisi drainase + antibiotik
Gejala dan tanda
- Demam tidak membaik dalam 72 jam setelah terapi sebagai
mastitis
- Merah pada payudara
- Fluktuasi (+)
- Ada pus / nanah
Tatalaksana
- Insisi dan drainase
- Jangan menyusui terlebih dahulu
- Paracetamol 3x500 mg oral
- Antibiotik
Kloksasilin 4x500 mg oral, selama 10-14 hari
Eritromisin 3x250 mg oral, selama 10-14 hari
Kegunaan kontrasepsi
- Menunda kehamilan
- Menjarangkan kehamilan
- Tidak hamil lagi
Metode kontrasepsi
1. Berbantu
- Permanen
Vasektomi (pada laki-laki vas deferens)
Tubektomi (perempuan tuba falopi)
- Sementara
Barrier (mekanik)
IUD / AKDR
Kondom / diafragma
Spermisida
Hormonal
Implan
Pil KB / suntik KB
Kontrasepsi darurat
2. Alami
- Metode amenore laktasi (ibu menyusui)
- Pantang berkala (menggunakan kalender)
- Senggama terputus
Cara Pemilihan KB
- Fase menunda kehamilan (urutan berdasarkan prioritas)
1. Pil
2. AKDR
- Fase menjarangkan kehamilan (urutan berdasarkan prioritas)
1. AKDR
2. Suntikan
- Fase tidak hamil lagi (urutan berdasarkan prioritas)
1. Steril (tubektomi atau vasektomi)
2. AKDR
Definisi
- Menutup tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
perempuan
- Oklusi vas deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilisasi tidak terjadi laki-laki
Efek samping nyeri pasca operasi
Kerugian infertilitas bersifat permanen