Anda di halaman 1dari 73

PERTEMUAN KE-6

PERAN PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH GIZI

Peran perawat dalam Pelaksanaan Diet

Mengidentifikasi Kebutuhan gizi

Kolaburasi dengan tim kesehatan lain

Motivator Pelaksanaan Diet

Memberikan Pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet

Mengidentifikasi kebutuhan gizi

F. Peran Perawat

Menurut Hidayat (2012) perawat mempunyai peran dan fungsi sebagai perawat sebagai berikut:

1. Pemberian Perawatan (Care Giver)


Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan, sebagai perawat, pemberian
pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh.
Contoh pemberian asuhan keperawatan meliputi tindakan yang membantu klien secara fisik
maupun psikologis sambil tetap memelihara martabat klien. (Berman, 2010).

2. Sebagai Advocat Keluarga

Perawat sebagai advocat keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti dalam
menentukan haknya sebagai klien. Dalam peran ini, perawat dapat mewakili kebutuhan dan
harapan klien kepada profesional kesehatan lain, seperti menyampaikan keinginan klien
mengenai informasi tentang penyakitnya yang diketahu oleh dokter.Perawat juga membantu
klien mendapatkan hak-haknya dan membantu pasien menyampaikan keinginan (Berman, 2010).

3. Pencegahan Penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan keperawatan sehingga setiap dalam

1
melakukan asuhan keperawatan harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan terhadap
timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah yang diderita, penyuluhan
preventif dapat membantu pencegahan berbagai penyakit, sehingga secara bermakna juga dapat
menurunkan tingkat stunting. (Wong, 2009).

4. Pendidik

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus mampu berperan sebagai
pendidik, sebab beberapa pesan dan cara mengubah perilaku pada pasien atau keluarga harus
selalu dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan. Melalui
pendidikan ini diupayakan pasien tidak lagi mengalami gangguan yang sama dan dapat
mengubah perilaku yang tidak sehat. (Kyle & Carman, 2015).

5. Konseling
Konseling merupakan upaya perawat dalam melaksanakan perannya dengan memberikan waktu
untuk berkonsultasi terhadap masalah yang dialami oleh pasien maupun keluarga. Dalam hal ini
perawat memberikan konsultasi terutama kepada individu sehat dengan kesulitan penyesuaian
diri yang normal dan fokus dalam membuat individu tersebut untuk mengembangkan sikap,
perasaan dan perilaku baru dengan cara mendorong klien untuk mencari perilaku alternatif,
mengenai pilihanpilihan yang tersedia dan mengembangkan rasa pengendalian diri (Berman,
2010).

6. Kolaborasi
Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama, pelayanan keperawatan pasien tidak dilaksanakan
secara mandiri oleh tim perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli
gizi, psikolog dan lain-lain, mengingat pasien merupakan individu yang kompleks/ yang
membutuhkan perhatian dalam perkembangan (Hidayat, 2012).

7. Pengambilan Keputusan Etik


Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat penting karena perawat
selalu berhubungan dengan pasien dalam kurun waktu kurang lebih 24 jam selalu disamping
pasien, maka peran perawatan sebagai pengambil keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat,
seperti akan melakukan tindakan pelayanan keperawatan (Wong, 2009).

8. Peneliti

2
Peran perawat sebagai peneliti perawat harus melakukan kajiankajian keperawatan pasien, yang
dapat dikembangkan untuk perkembangan teknologi keperawatan. Peran perawat sebagai
peneliti juga dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pasien
(Hidayat, 2012)

Setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
serta memerlukan air dan serat

Pemberian gizi sebaiknya memperhatikan kemampuan tubuh seseorang utk mencerna makanan,
umur, jenis kelamin, jenis aktifitas, dan kondisi tertentu spt sakit, hamil dsb. Perawat hrs
mengenal tanda-tanda nutrisi buruk

Mengobservasi status fisik, asupan makanan, penambahan atau kehilangan BB dan respon terepi
klien.

Mengidentifikasi masalah aktual atau potensial dim status gizi

Menentukan gizi seimbang

Gizi seimbang: makanan yg dikonsumsi individu dim satu hari yg beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesua kebutuhan tubuh.

Kolaburasi dengan tim kesehatan lain

Perawat berkolaburasi dgn ahli diet dim melakukan pengkajian nutrisi yg komprehensif. Perawat
berkolaburasi dgn ahli diet dim merencanakan diet Perawat berbagi tanggung jawab dgn ahli gizi
utk mengevaluasi asupan makanan dan berbagi dlm pendidikan klien ttg diet

Perawat sbg motivator

Perawat harus memotivasi pasien untuk mandiri Memberikan motivasi pasien utk mengkonsumsi
cairan Memotivasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

Memberikan pendidikan kesehatan ttg gizi

Pendidikan dpt dilakukan melalui pendekatan keluarga Pentingnya gizi sbg kebutuhan pokok
dim keluarga Pengetahuan ttg gizi hrs benar-benar diketahui oleh keluarga

3
Pengetahuan tsb meliputi : fungsi makanan, susunan makanan, kombinasi makanan yg dpt
menghindari pemborosan, cara mengelola dan memilih dan cara menilai kesehatan yg
berhubungan dgn faktor gizi. Penyuluhan tdk hanya menyampaikan pengetahuan tetapi jg
konseling kepada klien

Perlu ada tingkatan prioritas terhadap sasaran yang dituju. Misalnya gizi utk ibu hamil,ibu
menyusui, gizi bayi dsb. Materi± materi pendidikan kesehatan dpt diperoleh dari bahan bacaan
atau media elektronik.

Pengkajian/assesmen gizi

Assesmen awal

Nama Gender

Umur

Tinggi badan

BB

Indeks masa Tubuh (IMT)

BB ideal

Assesmen lanjut

Data sosial ekonomi

Data antropometri: BB, TB, BB ideal, IMT, perub BB abnormal

Tebal lemak bawah kulit (trisep dan skapular)

Lingkar lengan atas (LILA)

Data lab: biokimia darah, urine, jaringan berkaitan status protein.

Data medik

riwayat medik :kemungkinan pengaruh penyakit hasil px yg berkaitan/mempengaruhi status gizi


Data riwayat gizi atau diet food reccal 24 jam terakhir Frek kons.makanan Penggunaan suplemen
Aktivitas fisik Penggunaan obat

4
antropometri

Antropometri: Pengukuran tentang ukuran, berat badan, dan proporsi tubuh manusia Meliputi :
TB, BB, tebal lipatan kulit dan lengan Area yg diperiksa kepala, dada dan lengan Tebal lipatan
kulit: cara menetukan prosentase lemak pada tubuh. Pengukuran pada trisep atau trisep skinfold

Lingkar tubuh yg diukur adl kepala, dada, lengan atas bagian tengah dan otot lengan atas bagian
tengah Lingkar dada dan kepala untuk pengkajian tum-bang otak bayi

LILA: lingkar lengan atas dan LOLA : lingkar otot lengan Atas utk menilai status nutrisi

LILA (LINGKAR LENGAN ATAS)

Mengukur LILA pada anak tidak seperti penjahit mengukur lengan baju Lingkar lengan atas
menggambarkan besarnya otot dan lemak tubuh pada anak Lingkar lengan atas juga diketahui
berhubungan dengan angka kematian Digunakan lengan kiri Tentukan acromion, kemudian
tentukan olecranon, hubungkan 2 titik tersebut dengan alat pengukur panjang, tentukan
tengahnya. Ukur LILA di tengah-tengah olecranon dan acromion, sehingga ...Jika LILA < 12.5
cm rujuk ke petugas kesehatan Pemeriksaan antropometri

Observasi klinis

Perawat mengobservasi tanda klinis status nutrisi pada bagian tubuh spt penampilan umum berat
badan, mata, leher ( kelenjar), kuku, kaki, tungkai, kerangka dil Intervensi yang memudahkan
penyuluhan pd klien dan keluarga Dengarkan masalah dan ide klien Dorong keterlibatan
keluarga Tekankan pentingnya mendapatkan nutrisi adekuat Tenangkan klien yg sangat kuatir ttg
makan Bantu klien memilih makanan yg tepat Beritahu klien tentang interaksi obat ± nutrien

Hindari penggunaan istilah diet

Tekankan hal ± hal yg perlu dilakukan

Pertahankan pesan yg sederhana 10. Tinjau ulang materi tertulis bersama klien

Anjurkan klien utk menghindari makanan yg tidak bisa ditoleransi

5
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu yang mempunyai peranan sangat
penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Pemenuhan kecukupan gizi selama bekerja
merupakan salah satu bentuk penerapan syarat keselamatan dan kesehatan kerja sebagai upaya
meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Gizi merupakan faktor yang akan menentukan prestasi
kerja karyawan karena adanya kecukupan dan penyebaran kalori yang seimbang selama bekerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi adalah pola makan.

Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan maupun minuman yang dikonsumsi
akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari
berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM), maka pola makan perlu
ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang. Gizi yang baik membuat berat badan menjadi
normal, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta
terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.

Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung
dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker. Sebagian besar PTM terkait
gizi berasosiasi dengan kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan
gizi. Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energi, kaya
lemak jenuh, gula dan garam tambahan, namun kekurangan asupan pangan bergizi seperti
sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, serta kurang melakukan aktivitas fisik.

Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian
upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
memonitor berat badan secara teratur. Empat pilar tersebut adalah:

1) Mengonsumsi makanan beragam dengan proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur,

2) Membiasakan perilaku hidup bersih agar terhindar dari paparan sumber infeksi,

3) Melakukan aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanya sumber energi dalam tubuh dan juga memperlancar sistem metabolisme di dalam
tubuh termasuk metabolisme zat gizi,

4) Mempertahankan dan memantau berat badan normal yang sesuai untuk tinggi badannya
sebagai indikator yang menunjukkan bahwa ada keseimbangan zat gizi di dalam tubuh.

Penilaian status gizi juga perlu dilakukan karena dengan mengetahui status gizi maka dapat
ditentukan kebutuhan gizi yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan. Penilaian

6
status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain pemeriksaan biokimia, pemeriksaan
klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri. Antropometri merupakan metode yang paling
sering digunakan dalam penilaian status gizi. Metode ini menggunakan parameter berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB). Melalui kedua parameter tersebut, dapat dilakukan penghitungan
Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m)2.

Adapun kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh usia, ukuran tubuh, dan jenis kelamin.
Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan sehari-
hari, keadaan fisiologis, keadaan khusus; seperti pada pemulihan kesehatan dan anemia, dan
keadaan lingkungan kerja.

Berikut adalah tips makan sehat untuk menunjang produktivitas kerja antara lain :

1) Sarapan, selain untuk menjaga metabolisme tubuh, sarapan juga berperan penting untuk
menjaga kadar gula dalam tubuh tetap stabil, otakbekerja lebih efektif dan membuat kita tidak
merasakan lemas dalam melakukan aktivitas di pagi hari,

2) Mengatur konsumsi teh dan kopi agar tidak berlebihan, sebagai alternatif agar tidak
mengonsumsi kafein secara berlebihan yang dapat menghambat kinerja otak, lebih baik diganti
dengan the hijau,

3) Konsumsi buah tinggi serat dan air putih di sela waktu antara makan pagi dan makan siang,

4) Makan siang dengan sumber protein seperti daging ayam atau ikan dan beberapa sayuran
untuk memberikan sumber energi pada tubuh,

5) Makan malam dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat, tinggi serat, dan tinggi
protein. Pastikan setelah makan malam, kita memberikan selang waktu 2 jam untuk memulai
tidur.

Macam diet dan indikasi pemberian

Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema atau asites dan atau hipertensi seperti
yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia
pada kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan
keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat diet garam rendah, yakni :

Diet garam rendah I (200-400 mg Na)

7
Diet garam rendah I diberikan pada pasien dengan edema, asites dan atau hipertensi berat.
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.

Diet garam rendah II (600-800 mg Na)

Diet garam rendah II diberikan pada pasien dengan edema, asites dan atau hipertensi tidak terlalu
berat. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya dengan diet garam rendah I.

Diet garam rendah III (1000-1iet 200 mg Na)

Diet garam rendah III diberikan pada pasien dengan edema dan atau hipertensi ringan.
Pengelolaan makanan boleh menggunakan 4gr garam dapur.

Tujuan Diet Rendah Protein:

Diet rendah protein bagi penderita mempunyai tujuan sebagai berikut:

Memberikan makanan dalam jumlah cukup tanpa memberatkan kerja ginjal.

Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah.

Mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Diet Rendah Protein :

Asupan natrium dibatasi, terutama bila disertai hipertensi atau terjadi oedem, sulit/sedikit
kencing (ikuti aturan diet rendah garam).Kalori yang diberikan harus mencukupi agar protein
dalam tubuh tidak dipakai sebagai sumber energi.

Makanan Yang harus dihindari dalam Diet Rendah Protein:

Makanan sumber protein nabati karena mempunyai mutu protein yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan protein hewani. Contoh: tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan (kacang
tanah, kacang merah, kacang hijau, kedele, dll).

8
Makanan yang harus dibatasi dalam Diet Rendah Protein

Sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur, ikan, hati, dan lain-lain

Susu dan keju

Makanan atau kue yang dibuat dari bahan tersebut di atas.

Makanan yang diperbolehkan dalam Diet Rendah Protein:

Buah-buahan.

Sayur-sayuran.

Makanan tinggi kalori rendah protein seperti sirup ,madu, ubi-ubian, kue nagasari, hunkwe, dll.

Tips dalam Diet Rendah Protein:

Makanan lebih baik dibuat dalam bentuk kering.

Bila jumlah urin sehari kurang dari normal, maka perlu membatasi minum.

Diet Hati

Pengertian Diet hati

Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein. Sebagain besar hasil pencernaan setelah diabsorpsi, langsung dibawa ke hati
untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut kebagian tubuh yang
membutuhkan.

Tujuan Diet Hati

Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa meberatkan fungsi hati.

Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut atau meningkatkan
fungsi jaringan hati.

Mencegah katabolisme protein.

9
Mencegah penurunaan berat badan atau meningkatkan berat badan. Mencegah atau mengurangi
asites, varises esofagus, dan hipertesi portal.

Mencegah koma hepatik.

Syarat Diet Hati

Energi Tinggi untuk mencegah pemecahan protein.

Lemak cukup.

Protein agak tinggi.

Vitamin dan mineral.

Natrium diberikan rendah.

Cairan diberikan biasa.

Untuk makanan lemak.

PERTEMUAN KE-7

GIZI SEIMBANG

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Empat pilar gizi seimbang adalah prinsip utama
gizi seimbang yang terdiri dari empat pilar yaitu beragam pangan, aktivitas fisik, kebersihan diri
dan lingkungan, serta pemantauan berat badan. Dalam pedoman gizi seimbang terdapat 10 pesan
gizi seimbang yang terdiri dari

1) syukuri dan nikmati anekaragam jenis makanan,

2) banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan,

3) konsumsi lauk-pauk berprotein tinggi,

4) konsumsi aneka ragam makanan pokok,

10
5) hatasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak,

6) biasakan sarapan pagi sebelum beraktivitas,

7) minum air putih yang cukup dan aman,

8) biasakan baca label pada kemasan makanan,

9) biasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,

10) berolahragalah secara teratur dan jaga berat badan normal (Permenkes, 2014).

Pesan nomor dua dari pedoman gizi seimbang adalah menganjurkan agar banyak makan sayuran
dan cukup makan buah-buahan setiap hari. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral,
serat, dan antioksidan yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manfaat sayur dan buah bagi
tubuh manusia antara lain menyehatkan pencernaan, menurunkan tekanan darah, menurunkan
risiko penyakit jantung, menurunkan risiko diabetes dan mencegah kegemukan. Menurut World
Health Organization (WHO, 2014) dalam Permenkes No 41 tahun 2014, anjuran kecukupan
konsumsi sayur dan buah untuk kelompok umur remaja adalah 400-600 gram orang/hari, dengan
minimal 400 gram/orang/hari

(5 porsi/hari). Sekitar dua pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayur dan bunh adalah porsi
sayur. Terdiri dari 250 gram sayur dan 150 gram buah. Apabila kelompok umur remaja dan
dewasa mengonsumsi sayur dan buah kurang dari 400 gram/orang/hari (batas minimal) maka
termasuk kategori "kurang mengonsumsi sayur dan buah dan apabila mengonsumsi≥ 400 gram
orang/hari maka termasuk kategori "cukup mengonsumsi sayur dan buah (Permenkes, 2014).

Untuk mengimplementasikan konsumsi sayur dan buah, pemerintah dalam hal ini Kementrian
Kesehatan mengeluarkan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Germas
merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat berfokus pada tiga aktivitas
utama, yaitu: memeriksa kesehatan secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengkonsumsi
sayur dan buah (Kemenkes, 2017).

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan 95,5% penduduk Indonesia usia lima
tahun keatas kurang mengonsumsi sayur dan buah dari 5 porsi dalam sehari dan mengalami
peningkatan dari tahun 2013 dengan prevalensi 93,5%. Hasil Riskesdas 2018 di Provinsi Bali
menyebutkan penduduk kurang mengonsumsi sayur dan buah sebesar 93,5% (Riskesdas, 2018)

11
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23 Tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-18 tahun. Masa ini merupakan tahap tumbuh kembung yang luar biasa secara
fisiologis, psikologis, dan sosial. Usia remaja merupakan periode rentan gizi karena berbagai
sebab antara lain terjadiperubahan gaya hidup termasuk pola konsumsi karena dipengaruhi oleh
lingkungan teman sebaya agar dapat diterima dalam sebuah kelompok. Remaja saat ini
kebanyakan memilih jenis-jenis makanan siap santap (fastfood) yang berasal dari negara barat
seperti hot dog, pizza, hamburger, fried chicken dan french fries sering dianggap sebagai
lambang kehidupan modern oleh para remaja dibandingkan mengonsumsi sayur dan buah,
Pentingnya konsumsi sayur dan buah masih kurang disadari oleh penduduk Indonesia khususnya
pada remaja. Padahal, konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting
dalam mewujudkan Gizi Seimbang (Kemenkes, 2017).

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Denpasar merupakan SMP yang terletak di Jalan
Gunung Agung No 112 Denpasar, yang dimana siswanya termasuk kelompok remaja pada
umumnya. Di area sekolah tersebut tepatnya pada depan sekolah terdapat banyak penjual
makanan fastfood sehingga memudahkan siswa untuk memperoleh makanan fastfood dan
cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Menurut Sediacetama, 2004 pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku pada remaja walaupun secara tidak langsung. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan, maka remaja akan bersikap positif untuk memilih alternatif yang terbaik dan
cenderung berperilaku yang baik. Pengetahuan juga merupakan salah satu pertimbangan
seseorang dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. Semakin baik pengetahuan seseorang
maka akan semakin memperhatikan kualitas dan kuantitas pangan yang dikonsumsinya. Perilaku
mengonsumsi sayur dan buah merupakan perilaku yang dipengaruhi oleh pengetahuan sayur dan
buah (Sediacetama, 2004).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai gambaran tingkat pengetahuan sayur buah dan tingkat konsumsi sayur buah pada
remaja di SMP Negeri 2 Denpasar, guna mendukung program pemerintah dalam hal ini
Kementrian Kesehatan mengenai mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.

12
A. Empat Pilar Gizi Seimbang

Pedoman Giza Scimbung yang telah dimplementasikan di Indonesia sejak talu 1955 merupakan
realisasi dari rekomendasi Konferensi Paman Sedunia di Rena tahun 1992. Pedoman tersebut
menggantikan slogan "4 Sehat 5 Sempurna"! yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 naman
sudah tidak sesuat lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam
bidang gin serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Diyakini dengan mengimplementasian.
105: secara benar, semua masalah pri dapat diatasi Prinsip Giri Seimbang terdiri dari 4 (empat)
Pil yang pada dasarnya merupakan magkain upaya untuk menyembungkan unum za gizi yang
keluar dan za gizi yang masuk dengan memantan benut badan secam teranu. Engut Pilar tesebut
adalah mengonsumsi anekamyam pangan membiasakan perikka hidup bersih, melakukan
aktivitas fak dan memantau berat badan.

1. Menguasai Anekaragam Pangan

Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semtas jenis sat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk menami pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya. kecuali Air Susu Ibu (ASI)
amik bayi baru lahir sampu berusia bulan. Copth: nust merupakan sumber utama kalori tetapi
miskin vitamin dan mineral, sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin,
muncral dan serat, tetapi maskin kalori dan priten ikan merupakan sumber utama proten temps
sodik kaloes Khusus uk bayi berusia 0-6 bulan, AS merupakan makanan taggal yang scepura
Yang dimaloadkan beranekaragam dalam pup in sel keanekaragama jeris pangan juga termasak
proporsi makanan yang seimbang dalam jumlah yang cukup, udak berlebihan dan dilakukan
secara teratur. Anjuran pola makan dalam beberapa dekade terakhir selah memperhitungkan
proporsi setiup kelompok pangan sesuai dengan kebutuhan yang sehannaya. Contohnya, saat ini
dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dibandingkan dengan anjuran
sebelumnya. Demikian pula jumlah makanan yang mengandang gula, garam dan lemak yang
dapat meningkatkan resiko heberapa penyakit tidak menular

dianjurkan untuk disung Akhir-akhir in minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan
dalam komponen gizi sambung oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam
pencegahan detidasi

2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersili

13
Penyakit ini merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi status giri seseorang
secara langsung terutama aka Secong yang menderita penyakit infeksi akan mengalami
penurunan sala makan sehingga jumlah dan jenis zat yang masuk ke tubuh berkung Sebaliknya
pada keadaan infeksi, utah membuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi peningkun
metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila disertai panas. Pada orang yang
menderita penyakit diare, herarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan
memperburuk kondisnya. Demikian pula sebaliknya, sesemang yang menderiua kumng gizi akas
mempunyai risiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kuang gia daya tahan tubuh
seseorang menurun. sehingga kaman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua hal
tersebut menunjukkan bahwa hubungan karang gizi dan penyakit infeksi adalah hubungan timbul
bulk. Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dan keterpan terhadap
sumber infeksi Contol

1) Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air basil mengalir sebelum makan sebelum
memberikan AS1, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, din setekih buang air besar dan
kecil, akan menghindarkan terkamaminasinya kungan dan makanan dari kanan penyakit antara
lain kuman penyakit types dan disentri

2) Menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanım ihinggapt Lalat dan batang
lannya serta debu yang membawa bedags kuman

3) Selalu menutup mudut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan kuman penyakit dan

4) Selalu menggunakan alim kaki agar terhindar dari penyakit cacingan

3. Meltkukan Aldivitas Fhill

Melakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik yang meliputi segala umcun kegiatan tubah termasuk
olahraga merupakan salah sam upaya untuk menyeimbangkan authen pengelamun dan pematan
zat gun utamanya suraber energi dalam tubuh Akuva fisk mnrlukan nagi Selain itu akavaa fisik
juga mempedancar sistem meubolisme di dalam tubus temaak metabolisme zat gizi Old
karenanya aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang
masuk ke dalam tubuh

4. Memantau Berat Badan

14
Memantin Berat Badan (88) secara tent untuk mempertahankan berat hadan normal Bagi orang
dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di
dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang oal yaku beat haan yang sesuai untuk tinggi
badanya Indikator tesebut dikenal dengan Indeks Mara Tubuh (IMT) Cheh karena in,
pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan G
Seimbang. sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi
penyimpang dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan lan penanganannya. Bagi hayi
dan halita indikator yang digunakan adalah perkembangan berat badan sesuai dengan
pertambahan unit. Pemantauannya dilakukan dengan menggunakan KMS. Yang dimaksud
dengan berat badan normal adalah untuk orang dewasa jika IMT 18.3-25,0. b. bagi anak Halita
dengan menggunakan KMS dau berada di dalam pita hijau

B. Pesan Gizi Seimbang

Pesa mini berlaku untuk usia dewasa dan berbagai lapisan masyarakat dalam kondist schat, dan
untuk mempertahankan hidup sehat

Syukuri dan nikmati andaragam məkanım

Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengomanesti tima kelompok pangan. setiap hari atau
senap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makananpokok, lauk pauk, sayuran,
buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan
(makaran pokok, lauk pank sayuran dan buah- buahan) setiap kali makan akan lebih baik.

Scuap orang diharapkan selalu bersyukur dan menikmati makanan yang dikonsumenya
Barsyukur dupas dreajudkan berupa bentos sebelum makan... Nikmatya akan ditentukan oleh
kesesuaian kombinasi aneka dan bumbu. cara pengolahan, penyajian makanan dan sarana makan.
Cara makan yang baik adalah makan yang tidak tergesa-gesa. Dengan bersyukur dan menikmati
makan anekaragam makaman akan mendukung terwujudnya cara makan yang baik, tilak tergesa-
gesa. Dengan demikian makanan dapat dikunyah, dicema dan diserap oleh tubuh lebih baik.

15
Banyak Banyak malan sayuran dan cukup buah-buahan

Secara tentin sayuran dan buah-buahan merupakan sumber horhagai vitamin, mineral, dan serat
pangan Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan
sebagai antiokadan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-
buahan juga menyediakan karbohidras terutama berupa frucsa das glukosa Sayur tertentu juga
menyediakan karbohidrat, seperti wortel dat kentang saya. Sementara buah tertentu juga
menyediakan lemak tidak jenth seperti buah alpukat dan buah merah. Oleh karena i konsumsi
sayaran dun buah-buahan merupakan salah sama bagian penting dalam wajudican Ci Seimbang

Berbagi kajian mengakkan bahwa konsumsi sayuran dais buah-buahan yang cukup turut
berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kantar gala do kolesterol darah. Konsumsi
sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sewhelit) dan
kegemukan Hal ini menonjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut
berperan dalam pencegahun penyakit dak menular kronik. Konsumsi sayum dan buah-buahan
yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbing

Semakin matang buah yang ngandung karbohidrat semakin tinggi Kandungan fruktosa dan
ghakowanya, yang dicirikan oleh rasa yang semakin muis Oleh karena ma konsumsi buah yang
terlalu matang dan maman yas bergula pertu dibatasi agar tu mengendalikan kadar gula darah

Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

Lauk pauk terdiri dari pungan sumber protein hewant dan pangan sumber protein nahati. Kelgok
pasan lauta pak sumber perrein hewani meliputi dagleg numinasi daging sapi, daging kambing
daging rusa diti, daging anggas (dugme ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur
dan susu serta hasil olafunya. Kelompok Pag lauk pauk sumber protein aabati meliputi kacang-
kacangan dan haseolahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang
merah, kacang hitam, kacangolo dan lain-lain

Meskipun kedua kelompok pangan tersebut (pangun sumber protein hewani dau pangan sumber
pustein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi masing masing kelompok pangan
tersebut mempunyai keunggulim dan kekurangan. Pangan hewan mempunyai asam amino yang
lebih lengkap dan mempunyai mutua zat gizi yaita potein, vitamin dan mineral lebih baik, karena
kandungan za zat gizi sesebu Ichih banyak dan mudah diserap rahah. Tetapi pangas hewan

16
mengandung tinggi kolesterol (kecualikan) dan lemak. Lemak dari daging dan unggas lebih
banyak mengandung lemak jenuh Kolesterol dan lek jenuh diperlukan tabah teratura pada anak-
anak setupi perlu dihamasai aszpannya pada orang dewasa. Pangan protein nabati mempunyai
keunggulan mengandung propoesi lemak tidak jenuli yang lebi hanyak dibanding pangan hewani
Juga mengandung isoflavon, yaitu kandungan fikimia yang unit burtigst minip homon estrogen
(hormon kewanza) das antioksidan sesta anti-kolesterol. Kansisi kedele dan tempe telah terbukti
dapat menurmikan kolesterol dan meningkatkan sensitifitas insulin dan produksi insulin.
Sehingga dapat mengendalikan kadar kolessenal dan gula darah Namns kalnas protein dan
mineral yang dikandung pangan protem nuhun lebih rendah dibanding

Oleh karena itu dalam mewujudkan Our Seimbang kedua kelompok pangam ini (hewani dan
naban) perlu dikonsumsi bersamu kelompok pangan lainnya setiap hari agar jumlah dan kualitas
au gia yang dikunni lebih baik dan sempurna Kebahan pangan hewani 2-4 pood, setara dengan
70.140 g (2-4 potong) daging sapi ukuran sedang atau 80-160 g (2-1 potong) daging ayam
ukuran sedang atau 80-10 g(2-4 potong) ikan ukuran sedang sehari Kebutuhan pangan protein
nabati 2-4 porsi sehari, setara dengan 100-200 g (4 posong) sempe kuran sedang atau 200-400 g
(4-8 puukeran sedang. Porsi yang daanjurkan tersebut tagating kelompok umur dan kondisi
fisselogs thamil, menyusui, lama ak, remaja dewasa Susu sebagai bagian dari pangan hewani
yang dikonsumsi berupa minuman dianjurkan terutama bagi ibu hamil. ibu menyusai serta anak-
anak setelah usia satu tahun. Mereka yang mengalami diare atau intoleransi laktosa Karena
minum su dak dianjurkan minum susa hewani Konsumi ichur, susu kodek dan ikan merupakan
salah satu alternatif solasinga di Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok

Makanan pokok adalah pang mengandung karbohidrar yang sering dikonsumsi un selah menjadi
bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesi sejak lama. Contoh pingan karbohidrat
adalah beras, jagung, singkong, thi talas, garut, sorgsam, jewawut, sagu dan produk olahannya.
Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat tersebut.

Disamping mengandung karbohidrat, dalam makanan pokok biasanya juga terkandung antara
lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa neral. Mineral dari makanan pokok ini
biasanya mempunyai muta biologis au penyerapan oleh mbuh yang rendah Serealia uruh seperti
jagung beras merah, beras hitam, at hiji hijian yang tidak disosah dalam penggilinganya
mengandung serat yang tinggi Scrat ini penting untuk melancarkan buang air besar dan
pengendalian kolesterol: dah. Selain in senzatia tersebut juga memilla karbohidrat yung lambat
diubah menjadi gula darah sehingga turut mencegah gila darah tinggi. Beberapa jenis umbi mian

17
juga mengandung zat non-pin yang bermanfaat untuk kesehatan seperti ubi jalar ung dan ubijalar
kuning yang mengandung antasiamin dan lain-laim

Schuin makanan pokok yang diproduksi di indonesia, ada juga makanim pokisk yang tersedia di
Indonesia melalui impor seperti terigu. Pemerintah Indonesia telab mewajibkan pengavaan
mumeral dan vitamin (zat besi, zink, asam folat tiamin dan riboflavin) pasa sennia lengu yang
dipasarkan di Indonesia sebagai bagian dan strategi pernakan gizi terutama peninggalangan
anemia

Cam mewujudkan pola komumsi makanan pokok yang bergany adalah dengan mengonsumsi
lebih dari sam jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah satu cara mengangkat
cura pangan karbohidrat lokul adalah denganmencampur makanan karbohidrat lokal dengan
terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam misalnya, con atau mie campuran
tepung singkong dengan tepung terigu pembuatan roti gulung pisang, slugkang goreng keju dan
lain-lain

Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak

Menteri Kesehatan nomor 30 jun 2012 lentang Pencantum.Informasi Kandungas Ciula, Ciaran
dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Slap Saji menyehatkan
halwa konsumsi puta lehi dari 50 (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh)
dan lemak/minyak sutal lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan
risiko hipertensi, smoke, diabetes, dan serangan jantung informasi kandungan gula, garam dan
serta pesan kesehatan yang tercantum pada tabel pangan dan makanan siap shardikih dan mudah
dibaca dengan jelas oleh konsumen.

Label dan iklan pangan harus mengikut Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1999 Khusus
untuk anak usia 6-24 hulas Kosumi lemak tidak perlu dibatasi

1.Kosumsi gula

Gula yang dikonsumsi melampau kebutuhan akan berdampak pada peningkatan berat badan,
bahkan jika dilakukan dalum jangka waktu lamu secara langsung akan meningkatkan kadar gula
darah dan berdampak pada terjadinya diabetes type-2, hahkan secara tidak langsung
herkontribusi pada penya seperti osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.

2.kosumsi Gaeam

18
b. Kurangi penggunaan gala, baik pada berbagai minuman (ch, kopi, susu, jus dan minuman lain
bergula) maupun pada berbagai makanan. jajanan dan saat menubuhkan pada masakan Jika ingin
memberi rasa pada minuman, dapat ditambahkan potongan buah atau daun. seperti jeruk nipis,
data man tranti makanan penupudessert yang mana dengan bah yang mempunyai rasa kurang
manis dan/atau sayur-sayurüm separ 4. Mariakan informasi pada label keinasan dalam memilih
makan yang kurang manis atau rendah kalori. Konsumi unium yang berlebihan akan
mempengaruhi kesehatan tertama meningkatkan tekanan darah. Karena itu dianjurkan
meegssumsi garam sekedarnya dengan cara menyajikan makanan rendah natrium

1. Gunakan garam bersodium untuk konsumsi


2. Jika membeli pangan kemasan dalam kaleng, seperti sayuran kacang- kacangan atau ikan,
agar membaca label inlbemasi nilai gizi dan pildi yang rendahnatrium
3. Jika tlak to seña pangan kemasa dalam kaleng yang rendah nai, pangan dalam kemasan
taselt peras ditiriskan hita mengandung caman bergaram
4. Hila mengi makanan instan yang rambunya terpisah dianjurkan mengurungi penggunan
bumbu yang berginum.
5. .Cobalah menggunakan bumba tambahan lain seperti tonot, bawang cabe, juhe atau
lainnya untuk meningkatkan rasa

3.Kosumsi Lemak

Lemak yang terdapat didalam makinan berguna untk meningkatkan jumlah energi, manbantu
penyerapaniamin A. D. E dan Kera menabu any bidang Konsumsi lemak dan minyak dalam
hidangan sehari-hari dika dakchilar 196kban energs, jika mengonsumsi lemak secara bestebina
akan mengabarkan bakangnya kömma makamın lain. Hal ini disebabkan karan lemak berada
didalam pesem pencerata relati menimbulkan rasa kenyang yang lebih lam

Berdasan hasil Riskesdas Tai 2010, secara nasional, rata koti lemak di Indonesia telah sesuai
dengan yang dianjurkan yaitu 47. framkapisha au 25 persen dan kasumi zien. Menurut
kandungan asam lemaknya minyak bagi menjadi 2 (dua) kelompo kepok lemak takut dan
kekumpok leuk jak Makanan yang

meg lemak tak jenuli, iya boasal dais panga naba kecuali minyak kelaps. Sedangkan mukama,
yang mengandung asam lunak jenuh, umumnya berasal dari pengan hewani. Tilam memproduse
hormon, tubuh meshubuhkan kolested yang mengkon yang telaput dalam tubuh mum hotesrof

19
dan zat gizi yang dit dari makanan ymg mengundang lemas enuh, sepeng telur, lanak daging dan
kein Kadar kolesterol darah yang melebihi ambung mommal 16-20 mgilly dipat mezgakhatkan
penyaka uning balikan serangan jantung Hal ini dapet dicegah ia pendak mennapkan pala kauss
man eta emak

Biasakan Sarapan

Sarapan dala kegiatan yang dilakukan antara bangta pagi sa cui jam 9 mm mexenta sebagian
kebocah gizian (15 30%) kalam rangu mwalken halup shat aku dan prodot dog tidspunkan
berdapat bus hodep proses belajar di sekolah bagi anak sekolah, memanalam aktisas firik,
menyebabkan kegemukan pada remaj orang dewasa, dan muningkatkan risiko jajan yang tidak
scha. Sebulatya, sarapan menbekali tobul desgin at gia yang diperlukan untuk bespil, bekers, da
melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bang pag Bagi ak sek supan yang cukup terti
dapat meningkatkan konsentrasi bela ur dun stamina. Bagas dan mang dewam sarapan yang
cukup testak dapat mencegr Kegemukan. Membiakan sarapan juga berti membiasakan disiplin
bangun pagi dan beatifitas pagi dos secuti dai makan berlebihan la makan kudapan atau makan
ng Kann sarapan mengulan saha perlaku penting dalam mewujudkan gizi seimbang. Pekan
Rampan Nasional (PESANY yang dipering sap ang 14-20 Februari dapat dijadikan chugai
mimentum berkala. siamuselah mengingatkan di dorong mayarakat agar melakukan saman yang
sehat schap bagian dari upya mewujudkan Giri Seimbang, Sarapan sehat cap pagi dapat diwataka
denge haneun pagi, mempersiapkan danmengonsumsi makanan dan minuman pag sebelum
melakukan aktus harian. Sarapan yang baik terdiri dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk.
sayuran atau buah-buahan dan minuman. Bagi orang yang tidak biasa makan kudapan pagi dan
kudapan sing, porsi makanan saat sarapan sekitar sepertiga dan total makan sehari. Bagi orang
yang biasa makan kudapan pagi dan makanan kudapas siang. jumlah porsi mukanan sarapan
sebaiknya seperempat dari makanan harian.

Biasakan minum air putih yg cukup dan aman

A diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga keseimbangan air
perlu dipertahankan dengan mengatur jumlah masukan air dan keluaran air yang seimbang.
Persentase kadar air dalam tubuh anak lebih tinggi dibanding dalam tubuh orang dewasa.
Sehingga anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kilogram berat badannya dibandingkan
dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi kebutuhan air seperti tahap pertumbuhan. laju
metabolisme, akuvitus fisik, laju pernafasan suhu tubuh dan lingkungan kelembaban mara,

20
jumlah dan jenis palatan yang dikeluarkan ginjal, dan pola konsumsi pangan. Bagi tubuh, an
berfungsi sebagai pengarar proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk atau kocponga
nd das gas, media imporsus zat gan dan pembuangan sisa metabolisme, pelimas sendi dan
bantulan organ Prones biokimiawi dalam tubuh memerlukan air yang cukup. Gangguan terhadap
keseimbangan air di dalam tubul dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit,
unturn a sulit ke belakang konstipasi, kat saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal
akut dan obesitas Sekitar 78% heat otak adalah at Herbaun pandition membuktikan bahwa
kurang air tabuh pada anak sekolah menimbulkan rasa letah (fatigue), menurunkan atem atau
konsentrasi belajar. Minum yang cukup mau hidrasi tak hanya mengoptimalkan atensi atu
konsentsi behar anak tetapi juga mengoptimalkan memori anak dalam belajar Pemenalan
kebutuhan air tubul dilakukan melalui konstens makanan dan minuman

Biasakan membaca label pada kemasan pangan

Label adalah keterangan tentang is, komposisi zu gizi, unggul kadaluarsa dan keterangan penting
lain yang dicantumkan pada kemasan Sena keserangan yang noci pada label makanan yang
dikemas sangat membantu konsumen untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam
makanan tersebut. Selain stu dapat memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi padu konsumen
yang berisiko tinggi karena ponya penyakit tertentu. Oleh karena itu diannickan untuk membaca
label pangan yang dikemas terutama keterangan tentang informasi kätesdungaer ett grei dan
tanggal kudaluara sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebça.

1) Cuci tangan pakal subun dengan air bersih mengalir

Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun dengan air bersih mengalir
adalah agar kebersihan tenaga secara keseluruhan sena mencegah kum dan bakteri berpindah dari
tangan ke makanan yang akan dikonsumsi dan jugu agar tubu tidak terkena kumon Perilaku
hidup bersih harus dilakukan atas dasar kesadaran oleh setiap anggota keluarga agar terhindar
dan penyakit, karena 45% penyakit dare bisa dicegah dengan mencuci tangan. Pengguna sabun
khusus cuci tangan baik berbentuk hata maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan
yang maksimal Saat yang dilunakan utk mencaci tangan dengan air bersih mengalir dan pakai
sabun, adalale)

1) Sebelum dan sesudah makan

2) Sebelum dan sesudah memegang makanan

21
3) Sesudah buang air besar dan bold bayi anak

4) Sebelum memberikan susu ibu

5) Semudah menegang binatang

Lima (5) langkah cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar

1) Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir

2)Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan selu jari jari

3) Bersih kan bagian bawah kuku

4) Bilas dengan air bersih mengalir

5) Keringkan ngan dengan handussa a keringkan dengan

Manfaat melakukan 5 langkah mencuci tangan yanu merabersihkan dan membunuh kuman yang
menempel secara cepat dan efektif karena semua bagian fangan akan dicuci menggunakan sabun

1) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Lakukan akuvitus fisk yang cukup dan pertahankus berat badan nomal Akrivi fik adalah setiap
geukan tubuh yang meningkatkan popel tenaga energi dan pembakaran energi. Aktivitas fisik
dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan latihan fisik atau olah raga selama 30 menit
setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan
antara lain aktivkas tik sehari-hari seperti berjalan kaki, berkebun, menyapu menci, mengepel,
naik turun tangga dan lain-lais Lathan fik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan
secara terstruktur das terencana, dengan mijates untuk meningkatkan kesegaran jasmani
Beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan seperti berlari, joging, bermain bola berenang
senam, bersepeda dan lain-lain

Aktivitas fisik yang teratur akan meningkatkan kesempatan hidup schat lebih panjang. Dasar
sederhana adalah mempertahankan berat badan normal seimbang kalori yang dimakan dan kalori
yang digunakımı (dibakar). Karena itu pula konsumsi makasan yang sehat disertai aktivitas fick

22
dalam lingkungan bebas polusi termak yang adu asap rokok akan membantu mengontrol burua
budan, schmyga badan akan menjadi lebih seha

Penelitian teli meinukikan adanya madan aktivitas fick tataday keschatan pada barbaga
kelampok (pra perempuan, anik, recaja, dewasa s lanjut, orang dengan gangguan fisik -
disabilities, thu hamil dan ibu menyusu seperti

1) Mencegah komatian dini

2) Mencegah penyakit tidak menula and lam penyakit jantung Kowner stroke, kanker, diabetes
type 3 oscoporosis dan depres

3) Menurunkan risiko penyaka seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol

4) Meningkatkan kebugaran fisik dan kekuatan otot

5) Meningkatkan kapasitas finusional (Komampuan melakukan kegitim dalam kehidupan sehari


hari);

6) Mengoptimalkan kesehatan mental dan fungsi kognitif.

7) Mencegah trauma dan serangan jantung mendadak

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu gizi seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)

2. Sosial budaya (tidak bertentangan)

3. Kendisi kesehatan

4. Umur

6. Aktivas

7. Kebiasaan makan (like or dislike)

. Angka Kecukupan Gizi

23
1. Pengertian Angka Kecukupan Gizi

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA)
adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup
untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan gizi berbeda dengan
angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat-zat
gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.

Angka kecukupan gizi (AKG) merupakan nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang
diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur,
jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui.

2. Angka Kebutuhan Gizi yang Dianjurkan

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok
umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi
mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu
dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG
dihitung berdasarkan berat badan idealnya. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan tidak
digunakan untuk perorangan.

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud sebagai


berikut:

a. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk.
Untuk itu perlu diketahui pola pangan dan distribusi penduduk. Karena AKG yang dianjurkan
adalah angka kecukupan pada tingkat faali, maka dalam merancang produksi pangan perlu
diperhitungkan kehilangan pangan yang terjadi pada tiap tahap perlakuan pascapanen

b. Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan ataupun kelompok. Dalam hal ini
perlu diperhatikan bahwa dalam penetapan AKG digunakan patokan berat badan tertentu,
misalnya pria dewasa 62 kg dan wanita dewasa 54 kg. Bila hasil survei menunjukan bahwa rata-
rata berat badan menyimpang dari patokan berat badan yang digunakan, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap angka kecukupan. Demikian pula penyelesaian angka kecukupan perlu
dilakukan bila nilai asam amino dan nilai kecernaan hidangan berbeda dengan nilai yang
digunakan dalam penetapan AKG yang dianjurkan. Penyesuaian perlu juga dilakukan dalam hal
kecukupan energi dan vitamin yang berkaitan dengan penggunaan energi kelompok sebenarnya.

c. Perencanaan pemberian makanan di industri, seperti rumah sakit, sekolah,


industri/perkantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga kemasyarakatan. Juga
dalam hal ini perlu diperhatikan berat badan rata-rata, aktivitas yang dilakukan dan untuk rumah
sakit kecukupan gizi untuk penyembuhan. Institusi yang tidak menyediakan makanan lengkap
sehari perlu memperhatikan proporsi AKG yang perlu dipenuhi melalui penyediaan makanan.

24
d. Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat: membantu para
transmigrasi dan penduduk yang terkena bencana alam serta memberi makanan tambahan untuk
balita, anak sekolah, dan ibu hamil. Pertimbangan yang dikemukakan pada butir 2 perlu
diperhatikan.

e. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional

f. Merencanakan program penyuluhan gizi.

g. Mengembangkan produk pangan baru di industri.

h. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan. Biasanya dicantumkan


proporsi AKG yang dapat dipenuhi oleh satu porsi pangan tersebut.

Standar konsumsi gizi dapat dilihat dari komponen berikut :

a. EAR (Estimated Average Requirement)

Rata-rata kecukupan zat gizi yang diperoleh dari rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil
penelitian terhadap sejumlah orang sehat. Rata-rata kecukupan zat gizi ini bila diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari mencukupi kecukupan 50% populasi sehat.

b. RDA (Recommended Dietary Allowance)

Angka kecukupan gizi yang bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan memenuhi
kebutuhan gizi 97.5% populasi sehat. RDA= EAR+2SD.

c. AI (Adequate Intake)

Angka yang menggambarkan kecukupan gizi berdasarkan asupan gizi orang sehat. Digunakan
bila belum cukup kajian kebutuhan atau kecukupan zat gizi tertentu pada populasi tertentu.

d. UL (Tolerable Upper Intake Level)

Angka tertinggi dari suatu anjuran kecukupan gizi yang bila dikonsumsi dalam jumlah tersebut
setiap hari tidsk menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan.

3. Menentukan Kebutuhan Faali

Sedapat mungkin, AKG ditetapkan dengan terlebih dahulu menerapkan kebutuhan faali rat-rata
tubuh terhadap zat gizi yang sudah diserap/distribusi. Nilai ini kemudian disesuaikan dengan
faktor kehilangan karena penyerapan tidak sempurna dan untuk menampung variasi kebutuhan
antar individu dan ketersediaan faali zat gizi antar sumber bahan pangan. Dengan demikian,

25
dalam AKG sudah dimasukkan faktor keamanan untuk zat gizi, yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang zat gizi bersangkutan, ketersediaan faalinya, dan variasi antar penduduk.

Kebutahan bayi dan anak merupakan kebutuhan zat gizi yang memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang memuaskan, sedangkan untuk orang dewasa merupakan
jumlah yang dibutuhkan untuk memelihara berat badan normal dan mencegah deplesi zat gizi
dari tubuh yang diperkirakan melalui penelitian keseimbangan, serta pemeliharaan konsentrasi
normal zat gizi didalam darah dan jaringan tubuh. Untuk zat-zat gizi tertentu, kebutuhan
mungkin pula didasarkan atas jumlah yang diperlukan baik untuk mencegah ketidakmampuan
tubuh melakukan suatu fungsi khusus, maupun untuk mencegah timbulnya tanda-tanda defisiensi
khusus, yaitu jumlah yang mingkin sanagat berbeda dengan kebutuhan guna mempertahankan
simpanan tubuh. Dengan demikian, penetapan kebutuhan untuk setiap zat gizi berbeda sesuai
kriteria yang dipilih.

Langkah pertama dalam menyusun kecukupan gizi adalah menetapkan kebutuhan faali
rata-rata penduduk yang sehat dan mewakili tiap golongan umur dan gender menurut kriteria
yang telah diterapkan. Untuk itu, perlu diketahui perbedaan-perbedaan didalam tiap golongan
yang memungkinkan perkiraan jumlah yang perlu ditambahkan pada kebutuhan rata-rata untuk
memenuhi kebutuhan sesungguhnya semua orang sehat. Eksperimen demikian pada manusia
sangat mahal dan perlu waktu serta sering tidak dapat dilakukan karena alasan estis. Oleh sebab
itu, pemikiran kebutuhan dan variasinya sering dilakukan atas dasar informasi yang terbatas.

Bila kebutuhan penduduk mengikuti distribusi normal, penambahan dua standar baru
(SB) terhadap kebutuhan rata-rataakan memenuhi kebutuhan sebagai besar (97,5%) populasi.
Dengan kemungkinan ada pengecualian tentang kebutuhan protein, hanya sedikit bukti yang
menunjukkan bahwa kebutuhan zat-zat gizi berdistribusi normal. Oleh karena itu, tiap zat gizi
diperlukan tersendiri guna memperhitungkan perubahan didalam suatu populasi.

Kecukupan untuk energi ditetapkan dengan cara berbeda dari pada kecukupan untuk zat-
zat gizi lain. AKG untuk energi mencerminkan rata-rata kebutuhan tiap kelompok penduduk.
Kebutuhan energi berbeda tiap perorangan. Tambahan kecukupan untuk memenuhi variasi ini
kurang tepat, karena untuk jangka waktu lama kelebihan ini akan menimbulkan obesitas pada
seseorang yang mempunyai kebutuhan rata-rata.

Angka kecukupan untuk protein dan zat-zat lain dinyatakan sebagai taraf suapan terjamin
(safe level of intake), yaitu rata-rata kebutuhan +2,5 standar baku yang memenuhi atau melebihi
kebutuhan hampir semua individu (97,5%) dalam kelompok bersangkutan. Perkiraan demikian,
memperhitungkan perbedaan kebutuhan individu didalam kelompok. Bila semua orang
mengonsumsi protein atau zat-zat gizi lain pada nilai yang sama atau sedikit lebih besardari
konsumsi yang dianggap aman, sedikit kemungkinan bahwa seseorang mengkonsumsi jumlah
yang tidak cukup. Jumlah yang sedikit lebih banyak ini tidak akan menimbulkan akibat
merugikan.

26
4. Cara Memenuhi AKG

Karena masih kurangnya pengetahuan, AKG belum dapat ditetapkan untuk semua zat
gizi yang sudah diketahui. Akan tetapi AKG untuk zat-zat gizi yang sudah ditetapkan dapat
dijadikan pedoman, sehingga menu dapat bervariasi memenuhi AKG untuk zat-zat gizi tersebut
diharapkan cukup pula dalam zat-zat gizi lainnya. Oleh sebab itu, dianjurkan agar menu sehari-
hari terdiri atas bahan pangan bervariasi yang diperoleh dari berbagai golongan bahan pangan
(bukan dari suplementasi atau fortifikasi), dan supaya diperhitungkan pula kemungkinan
kehilangan zat-zat gizi selama pengolahan makanan. Di Indonesia pola menu seimbang
tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedomam Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula pertimbangan aspek akseptabilitas makanan
yang disajikan, karean sealain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial
dan emosional.

5. Dasar Perhitungan AKG di Indonesia

Dasar perhitungan AKG di Indonesia dilakukan dengan cara:

a. Menetapkan berat badan patokan untuk berbagai golongan penduduk

Data diperoleh dari hasil pengumpulan data oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi,
Departemen Kesehatan. Sifatnya masih terbatas pada beberapa kelompok dengan keadaan gizi
optimal dan aktivitas sedang.

b. Menggunakan rujukan WHO, FAO dan Amerika Serikat

AKG disusun berdasarkan rujukan dari WHO, FAO, dan AKG Amerika Serikat yang
disesuaikan dengan ukuran tubuh orang indonesia. AKG beberapa zat gizi mikro diambil
langsung dari AKG Amerika Serikat karena pengaruh keragaman berat badan tidak bermakna.

AKG yang ditetapkan pada Widyakarya Pangan dan Gizi Nasional tahun 1998 meliputu zat-zat
gizi sebagai berikit; energi (kkal), protein (g), vitamin A (RE), vitamin D (mg), vitamin E (µg),
vitamin K (mg), tiamin (mg), riboflavin (mg), niasin (mg), vitamin B12 (µg), piridoksin (mg),
vitamin C (mg), kalsium (mg), fosfor (mg), besi (mg), seng (µg), iodium (mg), dan selenim (µg).

AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang dewasa
umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4
potong, sayuran 1½-2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong. Dengan catatan dalam keadaan
berat badan ideal.

Berikut adalah prinsip menyusun menu seimbang :

27
a. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi biologi, psikologi dan
sosial.

b. Makanan dapat dikelompokkan menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk pauk,
sayur-sayuran, buah dan susu.

c. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan psikologis,
pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi.

d. Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda kerusakan bahan
makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik.

e. Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan berbagai macam makanan yang
mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis maupun jumlahnya.

f. Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan zat gizi dapat
terpenuhi, dapat memilih bahan makanan yang baik, dan sesuai keadaan sosial, ekonomi dan
budaya, mengurangi kehilangan zat gizi selama penyiapan makanan, serta mengurangi
kebosanan akan menu makanan.

g. Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikan berbagai faktor, yaitu:


kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai, serta menyelenggarakan
makanan.

h. Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan kecukupan gizi,
menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan makanan, serta pengolahan bahan makanan

Gizi di Indonesia

Pada saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah
gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya
persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium).
Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat
tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.

1. Masalah Gizi Kurang

Keberhasilan pemerintah dalam peningkatan produksi pangan dalam Pembangunan Jangka


Panjang Tahap I (PJP I) disertai dengan perbaikan distribusi pangan, perbaikan ekonomi, dan
peningkatan daya beli masyarakat telah banyak memperbaiki keadaan gizi masyarakat. Namun, 4
masalah gizi kurang yang dikenal sejak pelita 1, hingga sekarang masih ada walaupun dalam
taraf jauh berkurang. Upaya penanggulangan masalah kurang gizi yang di lakukan secara terpadu
antara lain:

28
a. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi
beraneka ragam pangan.

b. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang di arahkan pada pemberdayaan
keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

c. Peningkatan upaya gizi terpadu dan sistem rujukan di mulai dari tingkat pos pelayanan
terpadu (posyandu).

d. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi
(SKPG).

e. Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat.

f. Meningkatkan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang


bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas.

g. Interfensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT).

h. Peningkatan kesehatan lingkungan.

i. Upaya portifikasi bahan pangan dengan vitamin A, yodium dan zat besi.

j. Upaya pengawasan makanan dan minuman.

k. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.

2. Masalah Gizi Lebih

Masalah gizi lebih baru muncul dipermukaan pada tahun-tahun terahir PJP1, yaitu pada awal
tahun 1990an. Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama
diperkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama dalam pola makan. Pola
makan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar, dan rendah lemak berupa
ke pola makan baru yang rendah karbohidrat, rendah serat kasar, dan tinggi lemak sehingga
menggeser mutu makanan kearah tidak seimbang. Perubahan pola makan ini di percepat oleh
makin kuatnya arus budaya makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi, informasi,
dan globalisasi ekonomi.

Masalah gizi lebih disebabkan oleh kebanyakan masukan energi dibandingkan dengan keluaran
energi. Penanggulangannya adalah dengan menyeimbangkan masukan dan keluaran energi
melalui pengurangan makanan dan penambahan latihan fikik atau olahraga serta menghindari
tekanan hidup atau stress. Penyeimbangan masukan energi dilakukan dengan membatasi
konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol. Untuk itu diperlukan
upaya penyuluhan kemasyarakat luas. Disamping itu, diperlukan peningkatan teknologi

29
pengolahan makanan tradisional indonesia siap santap, sehingga makanan tradisional yang lebih
sehat ini disajikan dengan cara dan kemasan yang dapat menyaingi cara penyajian dan kemasan
makanan barat.

3. Kurang Energi Protein (KEP)

Kurang energi protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan sumber energi secara umum
dan kekurangan sumber protein. Pada anak-anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan
terhadap penyakit terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.

Pada orang dewasa, KEP menurunkan produktifitas kerja dan derajat kesehatan sehingga
menyebabkan rentan terhadap penyakit. Status gizi balita diklasifikasikan dalam gizi buruk, gizi
kurang dan gizi baik. KEP berat pada orang dewasa yang disebabkan oleh kelaparan, pada saat
ini sudah tidak terdapat lagi. KEP berat pada orang dewasa dikenal sebagai honger oedeem. KEP
pada saat ini terutama terdapat pada anak balita.

4. Anemia (Penyakit Kurang Darah)

Penyakit ini terjadi karena konsumsi zat besi pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari
kebutuhan tubuh. Zat besi merupakan mikro elemen yang esensisl bagi tubuh, sangat diperlukan
dalam pembentukan darah yakni dalam hemoglobin. Kekurangan zat besi pada umumnya
menyababkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan
penyembuhan luka.

5. Penyakit Gondok Endemik

Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan komponen dari hormone
thyroxsin. Zat iodim ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang
dipergunakan dalam sintesis hormon thyroxsin. Kekurangan zat iodium berakibat kondisi
hypothyroidisme dan tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan
gondok. Akhirnya terjadi hypertrophi (membesarnya kelenjar tiroid), yang kemudian disebut
penyakit gondok. Penyakit gondok di Indonesia merupakan endemik terutama di daerah terpencil
seperti di pegunungan, yang air minumnya kekurangan zat iodium. Oleh sebab itu, penyakit
kekurangan iodium ini disebut gondok endemik. Untuk penanggulangan penyakit akibat
kekurangan iodium dapat dilakukan melalui program iodiumisasi, yaitu dengan menyadiakan
garam dapur yang diperkaya dengan iodium.

6. Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala-
gejala penyakit ini adalah kekeringan epithel biji mata dan kornea, karana glandula lacrimalis

30
menurun. Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata bergerak. Fungsi mata
berkurang menjadi hemeralopia atau nictalpia, yang oleh orang awam disebut buta senja atau
buta ayam, yaitu tidak sanggup melihat pada cahaya remang-remang. Pada stadium lanjut dapat
menimbulkan kebutaan. Fungsi vitamin A yakni : berfungsi dalam proses melihat, proses
metabolisme, dan proses reproduksi.

E. Indonesia Sehat 2020

1. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


(SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra)
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah
ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-
2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif
memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat 2020 dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah :

1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak

2) Meningkatnya pengendalian penyakit

3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan

4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan

5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin

6) Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan
pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.

31
1) Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.

2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan


kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.

3) Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

2. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat

Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus kita tangani
dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, perbaikan
status gizi masyarakat merupakan salah satu prioritas dengan menurunkan prevalensi balita gizi
kurang (underweight) menjadi 15% dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada
tahun 2014.

Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana
underweight meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%, stunting juga meningkat dari 36,8% menjadi
37,2%, sementara wasting (kurus) menurun dari 13,6% menjadi 12,1%. Riskesdas 2010 dan
2013 menunjukkan bahwa kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) <2500 gram
menurun dari 11,1% menjadi 10,2%. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang
disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif
tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak
dalam kemiskinan.

Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan masa
depannya, dan pada periode itu anak Indonesia menghadapi gangguan pertumbuhan yang serius.
Yang menjadi masalah, lewat dari 1000 hari, dampak buruk kekurangan gizi sangat sulit diobati.
Untuk mengatasi stunting, masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu
hamil dan anak balita.

Secara aktif turut serta dalam komitmen global (SUN-Scalling Up Nutrition) dalam menurunkan
stunting, maka Indonesia fokus kepada 1000 hari pertama kehidupan (terhitung sejak konsepsi
hingga anak berusia 2 tahun) dalam menyelesaikan masalah stunting secara terintergrasi karena
masalah gizi tidak hanya dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan saja (intervensi spesifik) tetapi
juga oleh sektor di luar kesehatan (intervensi sensitif). Hal ini tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.

Pengertian Pangan Gizi Seimbang

32
Pangan dengan gizi seimbang adalah pangan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak
sebagai sumber energi, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama masa kehamilan, namun tidak semua
kebutuhan nutrisi meningkat secara proporsional.

Pada dasarnya menu makanan ibu hamil tidak jauh berbeda dengan menu sebelum hamil. Oleh
karena itu, diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam mengatur menu selama masa
kehamilan.Pada masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak
dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
sendiri dan janin yang dikandungnya, saat persalinan. makanan ibu yang terbatas pada janin akan
terus menyerap persediaan makanan ibu hingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi patah,
rambut rontok dan lain-lain. Begitu pula jika makanan ibu tidak tercukupi maka pertumbuhan
dan perkembangan janin akan terganggu, apalagi jika status gizi ibu sebelum hamil memang
sudah buruk. Kondisi ini dapat mengakibatkan aborsi, BBLR, bayi prematur atau bahkan lahir
mati. Saat persalinan dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan komplikasi
lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi yang besar, dan juga dapat
mengakibatkan preeklamsia (keracunan kehamilan). Ketika makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami selama kehamilan tidak dapat diperbaiki
sepenuhnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:

• Usia

• Berat badan

• Suhu lingkungan

• Pengetahuan ibu hamil dan keluarganya tentang zat gizi pada makanan

• Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

• Aktivitas

• Status kesehatan

• Status ekonomi

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yang perlu diperhatikan dalam mengatur menu
makanan selama hamil antara lain :

1. Hindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis berlebihan, susu berlemak dan
makanan yang tidak segar.

33
2. Ibu hamil harus makan teratur minimal tiga kali sehari.

3. Hidangan tersusun dari bahan makanan yang bergizi.

4. Menggunakan variasi makanan yang tersedia.

5. Pilih dan beli berbagai makanan segar.

6. Kurangi makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kol dan lainnya.

7. Kurangi bumbu yang merangsang, seperti santan kental pedas.

8. Hindari merokok dan minum alkohol.

2.2 Dampak Gizi Buruk pada Ibu Hamil

• Anemia gizi besi

Kekurangan zat besi merupakan hal yang umum terjadi di Indonesia sehingga ibu hamil
disarankan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi atau makanan yang mengandung zat besi.
Seperti hati ayam dan lainnya.

• Pertambahan berat badan yang rendah selama kehamilan

Di negara maju, rata-rata pertambahan berat badan selama kehamilan adalah 12-14 kg. Saat ibu
hamil kekurangan gizi, kenaikan berat badan hanya 7-8 kg akan mengakibatkan bayi lahir
dengan berat badan kurang. Namun berdasarkan perkembangan terakhir juga disampaikan bahwa
ternyata kenaikan berat badan saat hamil tidak terlalu berpengaruh terhadap berat badan janin,
karena ada kalanya ibu yang kenaikan berat badannya cukup ternyata kenaikan berat badan janin
justru masih rendah dan ada juga ibu yang kenaikan berat badannya kurang saat hamil tetapi
kenaikan berat badan janin sesuai.

• Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan saat hamil (hiperemesis gravidarum) Mual

muntah berlebihan yang menyebabkan ibu pingsan dan menjadi lemas memerlukan penanganan
khusus. Namun biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal kehamilan saat kebutuhan nutrisi
janin tidak terlalu besar.

2.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Contoh Makanan Makanan

yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari antara lain:

Kelompok Bahan Makanan

Porsi

roti, sereal, nasi dan mie 6 piring/porsi

34
Sayuran 3 mangkok

Buah 4 buah of

Susu, yoghurt dan atau keju 2 gelas

Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 buah

Lemak, minyak

5 sendok teh

Gula 2 sendok makan

Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan Zat Gizi Indonesia)

Jenis Makanan

Jumlah Jenis Gizi yang Dibutuhkan

Sumber energi (karbohidrat)

10 porsi nasi/pengganti

2 sdm gula pasir

4 sdm minyak goreng Karbohidrat

Sumber bahan pembangun dan mineral

7 porsi terdiri dari:

2 porsi ikan/daging, @ 50 gr

3 porsi tempe/tahu, @50-75 gr

1 porsi kacang hijau/merah Protein, vitamin

Sumber zat pengatur

7 porsi terdiri dari :

4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr

3 porsi buah @ 100 gr Vitamin dan mineral

Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral

Contoh menu sehari ibu hamil

35
Bahan Makanan

Porsi Makan per Hari Jenis Makanan

Nasi 5 + 1 porsi Makan Pagi: 1,5 porsi nasi (150 gram) dengan 1 potong ikan/daging ukuran
sedang (40 gram), 2 potong tempe ukuran sedang (50 gram), 1 mangkok sayur dan 1 potong
sayur buah ukuran sedang

3 mangkok

Buah 4 buah

Tempe 3 buah Cemilan: susu 1 gelas dan buah 1 buah sedang

Daging 3 buah

Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk pauk, sayur dan buah sama
seperti pagi hari

Cemilan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang

Makan malam : nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk pauk, sayur dan buah sama seperti
pagi/siang

Cemilan : 1 gelas susu

Minyak 2 gelas

Gula 2 sendok makan

Menu di atas bisa divariasikan dengan bahan makanan pengganti, sebagai berikut :

Jenis

Bahan Makanan Pengganti

1 porsi nasi (100 gram), 3 potong roti ukuran sedang (70 gram), 2 kentang ukuran sedang (210
gram), 5 kue besar (50 gram), 2 gelas mie basah (200 gram), 1 potong besar singkong ( 210
gram), biji jagung 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi jalar 1 sedang (135
gram)

1 potong ikan sedang (40 gram) 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan ikan teri
kering (20 gram), 1 potong ayam tanpa kulit ukuran sedang (40 gram), 1 potong hati ayam
ukuran sedang (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram),
10 bakso ukuran sedang (170 gram) dan

36
1 mangkok (100 gram) sayur lainnya Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam,
sawi, terong dan lain-lain.

1 buah 1 buah pepaya ukuran besar (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 buah melon ukuran besar (190 gram), 1 buah semangka ukuran besar (180 gram),
1 apel (85 gram), 1 buah belimbing besar (140 gram), 1/4 buah nanas ukuran sedang (95 gram),
3/4 buah mangga ukuran besar (125 gram), 9 buah duku ukuran sedang (80 gram), 1 jambu biji
ukuran besar ( 100 gram) , 2 buah jambu ukuran sedang (110 gram), 8 rambutan (75 gram), 2
buah salak ukuran sedang (65 gram), 3 buah nangka (45 gram), 1 buah sawo ukuran sedang (85
gram), dan lain-lain.

2 buah tempe ukuran sedang (50 gram), 1 buah tahu besar (110 gram), 2 buah oncom kecil (40
gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram),
1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lain-lain.

1 gelas susu sapi (20 cc), 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt tanpa lemak
(120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lain-lain.

Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) 1/2 buah alpukat ukuran besar (60 gram), 1 butir kelapa
kecil (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lain-
lain.

Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) 1 sendok makan madu (15 gram)

2.4 Contoh Kombinasi Menu Makanan Ibu Hamil Selama 1 Minggu

Hari/Waktu Pagi Siang

Senin Malam

1. 1 porsi nasi (100 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong ayam ukuran sedang (40 gram ) )

4. 1 gelas susu sapi (20 cc)

5. Buah pepaya 100 gram

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 buah tempe ukuran sedang (50 gram)

3. 1 mangkok (100 gram) sayur

37
4 1 potong ikan sedang (40 gram)

5. 1 hati ayam ukuran sedang (30 gram)

6. Jus tomat

7. Puding susu 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 butir telur ayam kampung (55 gram)

3. 1 mangkok (100 gram ) sayuran

4. 2 jeruk manis (110 gram)

5. 1 gelas susu sapi (20 cc)

selasa 1. 1 porsi nasi (100 gram)

2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran

3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)

4. 1 buah pisang (50 gram)

5 1 gelas susu sapi (20 cc)

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayur mayur

3. 1 potong ati ayam ukuran sedang (30 gram)

4. 1 potong daging sapi (35 gram)

5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)

6. 1 buah semangka ukuran besar (180 gram)

7. 1 gelas jus jeruk 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong ikan asin (15 gram)

4. 1/2 buah alpukat ukuran besar (60 gram)

5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)

Rabu

38
1. 2 gelas mie basah (200 gram)

2. Tahu 1 potong besar (110 gram)

3. 10 bakso ukuran sedang (170 gram)

4. 1 buah sawo ukuran sedang (85 gram)

5. 1 sendok makan madu (15 gram )

6. 1 gelas susu sapi (20 cc)

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)

4. 1 sendok makan ikan teri kering ( 20 gram )

5. 1 potong daging sapi (35 gram)

6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)

7. Jus alpukat (60 gram) 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 mangkok sayuran (100 gram )

3. 1 butir telur ayam kampung (55 gram)

4. 1 buah semangka ukuran besar (180 gram)

5. 1 gelas susu sapi (20cc)

Kamis 1. 1 porsi nasi (100 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong sedang daging ayam tanpa kulit (40 gram)

4. 1 gelas susu sapi (20 cc)

5. Buah pepaya 100 gram

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 potong besar tahu (110 gram)

3. 1 mangkok (100 gram) sayuran

39
4. 1 potong ikan ukuran sedang (40 gram)

5. 1 potong hati ayam ukuran sedang (30 gram)

6. Jus tomat + wortel

7. Bubur kacang hijau 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 butir telur ayam kampung (55 gram)

3. 1 mangkok (100 gram) sayuran

4. 2 buah jeruk manis (110 gram)

5. 1 gelas susu sapi (20 cc)

Jumat 1. 2 gelas mie basah (200 gram)

2. Tahu 1 potong besar (110 gram)

3. 10 bakso ukuran sedang (170 gram)

4. 1 buah sawo ukuran sedang (85 gram)

5. 1 sendok makan madu (15 gram )

6. 1 gelas susu sapi (20 cc)

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)

4. 1 sendok makan ikan teri kering ( 20 gram )

5. 1 potong daging sapi (35 gram)

6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)

7. Jus alpukat (60 gram) 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 mangkok sayuran (100 gram )

3. 1 butir telur ayam kampung (55 gram)

4. 1 buah semangka ukuran besar (180 gram)

5. 1 gelas susu sapi (20cc)

40
Sabtu 1. 1 porsi nasi (100 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)

4. 1 buah pisang (50 gram)

5. 1 gelas susu sapi (20 cc)

1 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong hati ayam (30 gram)

4. 1 potong daging sapi (35 gram)

5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)

6. 1 buah semangka ukuran besar (180 gram)

7. 1 gelas jus jeruk 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong daging sapi (35 gram)

4. alpukat 1/2 buah besar (60 gram)

5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)

Minggu

1. 1 porsi nasi (100 gram)

2. 1 mangkok (100 gram) sayuran

3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)

4. 1 gelas susu sapi (20 cc)

5. Buah pepaya 100 gram

1. 3 porsi nasi (300 gram)

2. 1 potong tahu ukuran besar (110 gram)

3. 1 mangkok (100 gram) sayuran

41
4. 1 potong ikan ukuran sedang (40 gram)

5. 1 potong hati ayam ukuran sedang (30 gram)

6. Jus semangka

7. Bubur kacang hijau 1. 1,5 porsi nasi (150 gram)

2. 1 butir telur ayam kampung (55 gram)

3. 1 mangkok (100 gram) sayuran

4. 2 jeruk manis (110 gram) gram)

5. 1 gelas susu sapi (20 cc)

PERTEMUAN KE-9

PENCERNAAN,ABSORPSI, DAN TRANSPORTASI

Makanan harus mengalami berbagai perubahan di dalam saluran cerna hingga di peroleh bentuk-
bentuk sederhana yang dapat di absorpsi ke dalam darah untuk selanjutnya di angkut oleh darah
atau limfe ke sel-sel tubuh. Perubahan menjadi bentuk-bentuk sederhana ini di lakukan melalui
proses pencernaan di dalam saluran cerna .

Pencernaan

Pencernaan makanan terjadi di dalam saluran cerna yg panjangnya 8-9 meter pada orang dewasa.
Saluran cerna di mulai dari mulut, melalui esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum,
dan berakhir di anus (lihat gambar 2.1). saluran cerna dapat di katakan berada “di luar” tubuh.
Zat-zat gizi yg berasal dari makanan harus melalui dinding saluran cerna agar dapat di absorpsi
ke dalam aliran darah.

Saluran cerna merupakan sistem yg sangat kompleks yg melakukan berbagai fungsi faaali :
menerima , menghaluskan , dan transfortasi bahan-bahan yg d makan ; sekresi enzim cerna ,
asam , mukus , empedu dan bahan lain ; pencernaan bahan-bahan yg di makan ; absorpsi dan
transfortasi produk hasil cerna ; serta transfor , penyimpanan dan eksresi produk-produk sisa.
Pencernaan di lakukan melaluin perubahan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, makanan di
hancurkan melalui proses pengunyahan dan proses peristaltik proses mengunyah memperluas
permukaan makanan sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih baik. Proses peristaltik,
yaitu proses mengaduk dan mendorong makanan yg di mungkinkan oleh gerakan kontraksi dan

42
relaksasi dinding saluran cerna sehingga makanan terdorong ke bawah, menambah penghancuran
makanan dalam bentuk yg lebih kecil dan mengaduk nya dgn sekresi pencernaan.

Secara kimiawi makanan di hancurkan oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini di


keluarkan melalui air ludah ke mulut, melalui cairan lambung ke dlm lambung dan melalui
cairan usus halus ke dlm usus halus. Di samping itu cairan empedu yang dikeluarkan oleh
kantong empedu membantu pencernaan dan absorpsi di dlm sel-sel dinding usus halus. Asam
klorida di dlm lambung juga membantu pencernaan.

Enzim adalah molekul protein yg berperan sebagai katalisator dlm berbagai reaksi kimia,
dlm hal ini proses hidrolisis. Sebagai katalisator enzim itu sendiri tidak berubah.

Anatomi Saluran Cerna

Mulut

Proses pencernaan di mulai di mulut. Waktu mengunyah, gigi geligi memecah makanan menjadi
bagian-bagian kecil, sementara makanan tercampur dgn cairan ludah untuk memudahkan proses
menelan. Ketika di telan, makanan melewati epiglotis, suatu katuk yg mecegah makanan masuk
trakea ke paru-paru. Makanan yg di telan di namakan bolus.

Esafagus ke lambung

Bolus kemudian melalui pipa esafagus masuk lambung. Dinding lambung mengeluarkan sekresi
untuk keperluan pencernaan makanan. Pada pintu lambung ada sfingter kardiak yg menutup
setelah bolus masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk ke esafagus. Bolus dalam lambung
dgn cairan lambung dan di giling halus menjadi cairan yg di namakan kimus (chyme). Lambung
kemudian sedikit demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus ke dlm usus halus,
setelah mana sfingter pilorus menutup.

Usus halus

Pada bagian atas usus halus kimus, melewati saluran empedu, yg meneteskan cairan ke dlm usus
halus berasal dari dua alat yaitu kantong empedu dan pankreas. Kimus kemudian melalui tiga
bagian dari usus halus : duodenum (usus dua belas jari), jejunum (bagian usus halus setelah
duodenum sampai ke ileum) dan ileum (ujung usus halus, yg panjangnya kurang lebih 6 meter
sebagian besar pencernaan di selesaikan di duodenum ; jejunum dan ileum terutama berfungsi
mengabsorpsi zat-zat gizi.

Usus besar (kolon)

43
Kimus melalui sfingter lain, yaitu katuk ileosekal yg berada pada awal usus besar di bagian
kanan perut. Kimus kemudian melewati lubang lain yg menuju ke apendiks (usus buntu) dan
berjalan melalui usus besar naik (ascending colon), ke usus besar, melintang (transverse colon)
dan ke usus besar turun (descending colon) ke dalam rektum.

Rektum

Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air dikeluarkan dari kimus sehingga
terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya
untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa makanan keluar
melalui sfingter terakhir, yaitu anus yang membuka.

Proses Pencernaan

Tahap pertama pencernaan di mulai dari mulut, dimana terjadi proses mengunyah, penambahan
cairan ludah, dan kegiatan lidah yg dapat menghancurkan makanan menjadi bubur yg kasar.
Makanan kemudian di telan.

Peristaltik

Bolus dari ujung esafagus bergerak dgn gerakan peristaltik, yaitu gerakan bergelombang yg di
sebabkan oleh kontraksi otot pada dinding saluran cerna yang mendorong makanan sepanjang
saluran cerna gerakan ini di mungkin kan oleh otot-otot yang mekingkar dan otot-otot yang
memanjang ( longitudinal ). Setiap kali otot melingkar berkontraksi dan otot memanjang
mengendor atau relaks saluran mengecil, sedangkan setiap kali otot melingkar mengendor dan
otot memanjang berkontraksi saluran membesar.

Gelombang kontraksi pada saluran cerna bergerak dengan kecepatan dan intensitas berbeda,
bergantung pada bagian saluran cerna bersangkutan dan ada tidak nya makanan. Misalnya , di
dalam lambung glombang terjadi 3 kali permenit , sedangkan di dalam usus halus menjadi 10
kali permenit. Bila saluran cerna kosong , saluran cerna hampir tidak bergerak, tetapi secara
priodik muncul glombang yang kuat .

Proses di dalam lambung

Di antara seluruh bagian saluran cerna , lambung mempunyai dinding paling tebal dan otot
paling kuat. Di samping otot-otot yang melingkar dan memanjang , lambung mempunyai lapisan
otot diagonal yang secara bergiliran berkontraksi dan mengendor. Sementara ketiga macam otot
ini menekan kimus kebawah , sfingter pilorus tetap tertutup rapat untuk mencegah kimus masuk
kedalam duodenum. Akibatnya , kimus di aduk dan di tekan ke bawah, mengenai sfingter pilorus
tetapi tetap di dalam lambung. Sementara itu lambung mengeluarkan cairan lambung. Bila kimus
menjadi cairan halus , sfingter pilorus membuka sebentar ( kira-kira 3 kali permenit ) dan kimus
keluar sedikir demi sedikut masuk ke duodenum.

44
Segmentasi

Alat pencernaan tidak saja mendorong , akan tetapi secara priodik juga memeras isinya
sepanjang saluran, sehingga memungkinkan getah pencernaan dan sel-sel dinding usus
bersentuhan baik dengan isi saluran cerna.

Kontraksi sfingter

Ada empat jenis otot sfingter yang membagi saluran cerna ke dalam bagian-bagian utama. Otot-
otot ini mencegah terjadinya arus balik isi saluran cerna. Sfingter kardiak mencegah isi lambung
kembali ke esofagus . sfingter pilorus mencegah isi usus kembali ke lambung dan menjaga agar
bolus tinggal cukup lama di dalam lambung untuk memunkinkan pencampuran yang baik dengan
getah lambung dan menjadikannya lebih halus. Pada usus halus ada sfingter ileoskal yang
berfungsi mengosongkan isi usus halus ke dalam usus besar. Kencangnya otot rektum dan otot
anus bertindak sebagai pengaman untuk mencegah agar pengeluaran sisa pencernaan tidak
terjadi secara sembarangan .

Sekresi getah pencernaan

Untuk menghancurkan makan menjadi unit-unit kecil berupa zat-zat gizi yang dapat di absorpsi
tubuh , di butuhkan getah-getah pencernaan. Ada 5 organ tubuh yang mengeluarkan getah
pencernaan ; (1) kelenjar ludah ; (2) lambung; (3) pankreas; (4) hati melalui kantong empedu,
dan (5) usus halus. Sekresi organ-organ ini memasuki saluran cerna pada tempat-tempat tertentu
berupa airdan enzim-enzim

Cairan ludah

Kelenjar ludah mengeluarkan cairan yg terdiri atas mukus (lendir), garam-garam dan enzim
pencernaan yg memulai proses pencernaan karbohidrat. Air ludah berupa mukus membasahi
makanan sehingga memudahkan proses menelan, hingga bolus masuk ke esofagus. Mukus pada
umumnya menjaga agar seluruh permukaan saluran cerna dalam keadaan basah sehingga
memudahkan gerakan makanan serta melindungi permukaan gigigeligi , mulut , esofagus dan
lambung dari serangan zat-zat tajam atau berbahanya .

Cairan lambung

Sel-sel lambung mengeluarkan cairan yang terdiri atas campuran airm enzim-enzim, dan asam
klorida. Asam plorida mempunyai pH kurang lebih 2 dan berperan membuka gulungan protein
sehingga siap untuk di cernakan , mencegah pertumbuhan bakteri dan membunuh sebagian besar
bakteri yang masuk dengan makanan . untuk mencegah kerusakan sel-sel dinding lambung oleh
asam plorida dan enzim-enzim percernaan, sel-sel tersebut mengekuarkan mukus ( lendir ) yang
menutupi dinding lambung .

45
Enzim-enzim lambung bekerja dengan baik pada cairan dengan pH kurang atau sama dengan 2
enzim-enzim ini memecah ( hidrolisis ) protein sparo jalan . enzim lipase menghidrolisis
sebagian kecil lemak. Enzim-enzim cairan ludah yang di telan bersama bolus tidak dapat bekerja
pada cairan asam, sehingga pencernaan karbohidrat dalam lambung boleh di katakan berhenti.
Asam plorida menghidrolisis sedikit karbohidrat. Vitamin B12 di dalam lambung memperoleh
suatu alat angkut beruopa protein, yaitu faktor intrinsik.

Cairan pankreas dan enzim usus

Pencernaan karbohidrat,lemak,dan protein terutama terjadi di dalam usus halus. Cairan pankreas
mengandung enzim-enzim yang berperan pada ketiga jenis zat energi ini. Sel-sel dinding usus
halus juga mengeluarkan enzim-enzim pencernaan pada permukaannya.

Di samping enzim-enzim, cairan pankreas mengandung natrium bikarbonat yang bersifat basa .
dengan demikian, cairan pankreas menetralisir kimus yang tadinya bersipat asam, sehingga
menjadi netral atau sedikit basa .

Cairan empedu

Cairan empedu di keluarkan oleh hati secara terus menerus kedalam duodenum, untuk kemudian
di konsentrasikan dan di simpan di dalam kantung empedu. Cairan empedu berperan sebagai
emulsifier lemak, sehingga menjadi suspensi dalam air . enzim-enzim kemudian dapat memecah
suspensil lemak tewrsebut menjadi kompenen-kompenennya.

Faktor-faktor pelindung

Sifat netral cairan usus halus dan usus besar memungkinkan pertumbuhan bakteri dalam keadaan
sehat, usus menunjang kehidupan bakteri-bakteri yang tidak membahanyakan tubuh, bahkan
menguntungkan seperti bakteri yang dapat membentuk vitamin B dab K.

Saluran cerna juga dapat membentuk dan memelihara bahan-bahan yang dapat melindungi
tubuh terhadap bahan-bahan asing yang berbahanya dengan membentuk sistem imun atau
kekebalan.

Tahap akhir pencernaan

Selama proses pencernaan , zat-zat energi- karbohidrat, lemak dan protein-dipecah menjadi
bentuk-bentuk dasar dan siap untuk di absorpsi zat-zat gizi lain sampai vitamin, mineral,dan air-
pada umumnya tidak dipecah, dan di absorpsi sebagaimana adanya. Sisa-sisa yang tidak di
cernakan, seperti serat tidak di absorpsi dan melewati saluran cerna dalam bentuk semi-padat .
sisa-sisa ini membantu peristaltik usus. Serat juga menyerap air untuk menjaga feses tidak
menjadi keras. Disamping itu serat menyerap beberapa bagian dari makanan, antara lain : asam
empedu, beberapa mineral zat aditif, dan bahan-bahan tidak berguna lain.

Peranan usus besar (kolon)

46
Usus besar, bagian akhir dari saluran cerna berperan sebagai tempat mengumpulkan sisa
makanan padat, tempat mengabsorpsi air dan mineral tertentu serta tempat pertumbuhan bakteri.

Sisa makanan ditahan dalam kolon hingga dikeluarkan dalam bentuk feses. makanan paling
lama di tahan di dalam kolon, sering sampai dua puluh empat jam. Karena kontraksi peristaltik
dan segmentasi bergerak lebih lambat dalam kolon, bakteri mendapat kesempatan untuk
berkembang biak. Bakteri mendapat makanan dari sisa makanan yg ada dalam kolon. Beberapa
produk kimia hasil metabolisme bakteri dapat di serap kembali melalui kolon. Sampai 10%
energi yg di absorpsi seseorang dapat berasal dari jalur ini.

bakteri dalam kolon dapat membentuk beberapa jenis vitamin yg sebagian di absorpsi oleh
tubuh. Sebagian kecil vitamin B dan K didugadi peroleh melalui absorpsi ini. Di samping itu
bakteri kolon menghasilkan gas sebagai sisa produk metabolisme makanan. Bila gas ini
tertumpuk akan dikeluarkan melalui anus.

Kolon memberi tubuh kesempatam terakhir untuk mengabsorpsi air serta natrium dan klorida.
Bila tidak menghasilkan akan menimbulkan diare. Ini hanya terjadi dalam keadaan khusus. Bila
sfingter pada ujung kolonyaitu rektum mengendor (relaksasi), maka sisa akhir makanan
berbentuk semi padat di keluarkan melalui anus.

Absorpsi

Anatomi sistem absorpsi

Absorpsi zat-zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus uyg panjangnya
kurang lebih enam meter dan diameter kurang lebih 2,5 cm mempunyai permukaan sangat luas
kira-kira 200 m2 . hal ini di mungkinkan karena permukaan bagian yg sekilas tampaknya licin, di
bawah mikroskop tampak berlipat-lipat. Tiap lipatan mempunyai ribuan jonjot-jonjot yg
dinamakan vili. Sebuah vili terdiri atas ratusan sel yg masing-masing mempunyai bulu yg sangat
halus, dinamakan mikrovili atau brush border. Di dalam celah-celah antarvili terdapat kripta-
kripta atau lekuk-lekuk kecil berupa kelenjar-kelenjar yg mengeluarkan getah-getah usus ke
dalam saluran usus halus (lihat gambar 2.2). umur sel-sel vili sangat pendek, yaitu dua hingga
lima hari.

Sistem absorpsi

Vili secara terus-menerus dalam keadaan bergerak. Tiap vilis di lapisi oleh lapisan otot yg sangat
tipis. Tiap molekul zat gizi yg ukurannya cukup kecil untuk di serap terjerat di dalam mikrovili
dan diserap ke dalam sel. Sebagian zat gizi yg belum selesai dicerna, terlebih dahulu
diselesaikanpencernaannya di dalam mikrovili dgn bantuan enzim-enzim.

Pada tiap vili terdapat pembuluh-pembuluh limpe /getah bening yang berasal dari sitem
peredaran darah dan sistem limfe/getah bening yang merupakan sistem tranportasi zat-zat

47
gizi.molekul zat gizi yang menembus sel vili,dapat memasuki darah atau limpe untuk di bawa ke
bagian-bagian tubuh (lihat gambar 2.2).

Saluran cerna bekerja secara selektif.Bhan-bahan yang di butuhkan tubuh di pecah ke dalam
bentu-bentuk yang dapat di serap dan di angkut ke seluruh tubuh.Sebagian bahan yang tidak
dapat di gunakan di keluarkan dari tubuh .Sel-sel viliah yang memilih dan mengatur penyerapan
zat-zat gizi yang di butuhkan tubuh.di dalam mikri vili terdapat beratus macam enzim dan
’’pompa –pompa ’’yang mencernakan zat-zat gizi yang sesuai .

Sel-sel bagian tertentu dari saluran cerna mempunyai fungsi tertentu dalam absorpsi.Zat-zat gizi
yang lebih awal berada dalam keadaan siap di serap akan di absorpsi pada bagian awal dari
saluran cerna,sedangkan zat-zat gizi yang membutuhkan proses pencernaan yang lebih lama akan
akan di absorpsi di bagian lebih bawah .Zt-zat gizi yan larut air ( termasuk hasil pencernaan
lemak berbentuk emulsi ) diabsorpsi langsung dalam peredaran darah melalui pembuluh darah
rambut atau kakapiler.Lemak dalam bentuk lebih besar dan vitamin larut lemak tidak larut dalam
air,sedangkan darah sebagian besar terdiri atas air.Sel-sel saluran cerna menyatukan produk-
produk hasil pencernaan lemak ini dan membentuk molekul-molekul ini di tempatkan protein-
protein khusus sehingga membentuk kilomikron.Kilomikron .Mauk ke dalam sistem limfe dam
melalui limfe memasuki aliran darah di dekat jantung .

Cara Absorpsi

Absorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan menggunakan tiga


cara :pasif,fasilitatif,aktif,dan fagositosis atau pinositosis.

Absorpsi pasif terjadi bila zat gizi diabsorpsi tanpa menggunakan tanpa menggunakan alat
angkut (carrier )atau energi .Hal ini terjadi bila konsentrasi zat gizi di dalam saluran cerna lebih
tinggi daripada sel yang mengabsorpsi .Perbedaan konsentrasi ini mendorong absorpsi pasif ini
melalui membran sel yang dapat menyerap zat gizi tersebut (permeable).Proses absorpsi pasif ini
sama dengan proses osmsis biasa.Hanya sebagian kecil zat gizi diabsorpsi secara pasif ini,yaitu
air dam beberapa mineral. Absorpsi fasilitatif menggunakan alat angkut
protein untuk memindahkan zat gizi dari saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi. Absorpsi
fasilitatif tidak membutuhkan energy. Di sini absorpsi juga terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi. Absorpsi fasilitatif dilakukan untuk fruktosa.

Absorpsi fasilitatif menggunakan alat angkut protein dan energi.Glukosa,galaktosa,asam


amino,kalium,magnesium ,fosfat,iodida,kalsium,dan zat bisi diabsorpsi secara aktip.Beberapa zat
gizi mungkin menggunakan alat angkut yang sama,sehingga berkompotensi untuk diabsorpsi.
Sebagai sumber energi adalah adenin trifosfat (ATP).

Energi dapat secara aktif memompakan senyawa bersangkutan kedalam vili, sehingga dapat
memindahkan larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Transfortasi aktif
disamping itu membutuhkan pompa natrium. Contoh alat angkut untuk besi adalah protein

48
transferin dan untuk vitamin A protein mengikat retinol (retinol binding protein/RBP).
Fagositosis atau pinositosis adalah cara absorpsi dimana membran sel-sel epitel “menelan” zat-
zat yang akan di absorpsi dengan cara ini dapat di absorpsi butiran besar, seperti protein utuh.
Masuknya protein asing melalui saluran cerna kedalam peredaran darah yang menimbulkan
reaksi alergi mungkin disebabkan oleh fagositosis ini.

Pengaturan Perencanaan dan Absorpsi

Proses perencanaan dan absorspi berlangsung dengan cara sangat terkoordinasi. Struktur saluran
cerna dan cara kerjanya memungkinkan pemecahan makanan menjadi unut-unit sangat halus dan
pengantaran produknya ke dalam tubuh.

Hormon-hormon Saluran Cerna dan Sistem Saraf

Ada dua sistem yang mengatur proses pencernaan dan penyerapan, yaitu sistem hormon
(endokrin) dan sistem saraf. Isi saluran cerna merangsang atau menghambat sekresi pencernaan
dengan memberi pesan yang didampaikan hormon dan sistem saraf dari satu bagian saluran
cerna ke bagian lain. Pengaturannya dilakukan melalui mekanisme umpan balik

Pengatur pH Lambung

Pemeliharaan pH lambung pada nilai 1,5-1,7 dilakukan oleh hormon gastrin yang dikeluarkan
oleh dinding lambung. Masuknya makanan kedalam lambung merangsang sel-sel pada dinding
lambung untuk mengeluarkan gastrin. Gastrin merangsang kelenjar sel-sel lambung lain untuk
mengeluarkan cairan hidroklorida. Bila pH mencapai 1,5 asam klorida menghentikan
pengeluaran gastrin, sehingga produksi hidroklorida ikut terhenti, dan lambung tidak menjadi
terlalu asam. Jadi sistem cairan lambung dapat menyesuaikan tingkat keasaman lambung.
Pengatur lain adalah reseptor saraf didalam dinding lambung. Reseptor ini bereaksi terhadap
kehadiran makanan dengan cara merangsang kelenjar lambung untuk mengeluarkan

cairannya dan otot untuk melakukan kontraksi. Pada waktu lambung mengosongkan diri,
reseptor tidak lagi merangsang, pengeluaran cairan lambung diperlambat dan kontraksi lambung
diperlambat.

Pengatur pembukaan sfingter pilorus

Pengatur pembukaan dan penutupan sfingter pilorus dilakukan sebagai berikut: bila sfingter
pilorus relaks, kimus yang bersifat asam masuk dari lambung ke usus halus. Sel otot pilorus
dibagian usus halus merasakan keasaman ini yang berakibat menutupnya sfingter dengan rapat.
Baru setelah kimus yang masuk dinetralisir oleh bikarbonat yang dikeluarkan pankreas sehingga
medium disekitar sdingter pilorus menjadi basa, otot sfingter akan relaks kembali. Proses ini
menjamin kimus masuk kedalam usus halus secara perlahan sehingga sambil bergerak dapat
dinetralisir. Hal ini penting karena dinding usus halus tidak terlalu tahan terhadap asam.

49
Pengaturan Pengukuran Bikarbonat oleh Pankreas

Begitu kimus masuk ke usus halus, pankreas mengeluarkan bikarbonat, sehingga pH isi usus
Halus selalu bersifat sedikit basa. Cara mengatur pengeluaran bikarbonat ini adalah sebagai
berikut : Kimus merangsang sel-sel dinding duodenum mengeluarkan hormon sekretin ke dalam
darah. Di dalam pankreas hormon ini merangsang pengeluaran bikarbonat. Bila kebutuhan telah
terpenuhi,sel-sel dinding duodenum tidak terangsang lagi untuk mengeluarkan hormon ini, dan
pankreas tidak lagi menerima pesan untuk mengeluarkan bikarbonat. Urat saraf juga mengatur
sekresi pankreas. Pankreas mengeluarkan pula campuran enzim
untuk mencernakan karbohidrat, lemak dan protein. Pankreas dapat mengatur campuran enzim
yang sesuai dengan susunan makanan yang di konsumsi. Komposisi enzim-enzim diatur oleh
hormon-hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel dinding saluran cerna.

Bila lemak masuk ke dalam usus halus, kantung empedu berkontraksi dan mengeluarkan
empedu guna menghancurkan lemak mejadi emulsi. Lemak dalam hal ini merangsang sel-sel
dinding usus untuk mengeluarkan hormon kolesistokinin. Hormon inilah yang merangsang
kantung empedu untuk berkontraksi dan mengeluarkan empedu. Setelah lemak di pecah menjadi
emulsi dan enzim bekerja untuk mencernakannya, lemak berhenti merangsang pengeluaran
kolesistokinin sehingga kantung empedu berhenti berkontraksi.

Pencernaan lemak memakan waktu lebih lama dari pada pencernaan karbohidrat. Untuk
memberi kesempatan pada pencernaan lemak, gerakan usus menjadi lebih lambat. Cara mengatur
gerakan usus ini adalah sebagai berikut : kolesistokinin dan peptida di dalam lambung
memperlambat gerakan saluran cerna, sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung.
Dengan memperlambat proses pencernaan, lemak membantu kecepatan gerakan usus yang
memungkinkan semua reaksi pencernaan dapat di selesaikan. Peptida lambung juga mencegah
sekresi asam lambung.

Keadaan yang Memungkin Sistem Pencernaan dan Absorpsi Bekerja Sebaik Mungkin

Saluran cerna sangat peka terhadap kondisi lingkungan.Hal yang di pengaruhi oleh faktor-faktor
gaya gaya hidupsebagaiberikut: tidur,istirahat,aktivitas fisik,dankeadaan emosional.Tidur dan
istiraha tcukup memungkinkan pemeliharaan dan jaringan-jaringan serta pengeluaran sisa-sisa
yang dapat mengganggu fungsi saluran cerna. Aktivitas fisik mempengaruhi kekencangan otot.
Keadaan mental mempengaruhi aktivitas hormon dan urat saraf yang mempengaruhi pencernaan
dan absorpsi. Pada waktu makan seseorang harus dalam keadaan tenang dan relaks
Faktor lain yang berpengaruh adalah jenis makanan yang dimaka ,yanitu
keseimbangan,keragaman dan kecukupan

Sistem Transportasi

Zat-zat gizi akan di angkut keseluruh tubuh yang membutuhkan setelah memasuki peredaran
darah .

50
Sistem vaskular

Sistem vaskular atau sistem peredaran darah,merupakan sistem pembuluh darah tertutup,yang \
memungkinkan darah mengalir secara terus-menerus dalam bentuk angka delapan dengan jntung
di tengahnya yang berfungsi sebagai pompa.Sementara bersirkulasi di dalam sistem ini, darah
memungut dan mengantarkan bahan –bahan tubuh sesuai dengan kebutuhan (Gambar 2.3) .
Semua jaringan tubuh meperoleh oksigen dan zat-zat gizi dari darah dan mengeluarkan karbon
dioksida dan sisa-sisa lain melalui darah .Paru-paru mengeluarkan

karbon diosida dar idarah (melalui pernafasan ) dan menggantinya dengan oksigen untuk dibawa
darah keseluruh tubu.Sistem pencernaanmenyediakan zat-zat gizi untuk dibawa darah.Sisa-sisa
lain disaring dari darah di dalam ginjal untuk dikeluarkan melalui kemi /urine

Darah yang keluar dari bagian kanan jantung masuk melalui arteri kedalam kapiler paru-
paru dan kembali kebagian kiri jantung melaluivena/pembuluh balik.bagian kiri jantung
kemudian memompakan darah melalui arteri kesemua jaringan tubuh .Disini darah masuk
melalui kapiler-kapir dansaling bertukar bahan dengan sel-sel untuk kemudin bersatu ke dalam
vena yang kemudan kembali ke bagian kanan jantung.

Perjalanan darah melalui sistem pencernaan terjadi sebagai berikut : darah dibawa ke
sistem pencernaan oleh arteri, yang kemudian bercabang menjadi kapiler dan masuk ke semua
sel. Darah meninggalkan sistem pencernaan melalui vena dan masuk ke hati. Vena ini bercabang
kembali menjadi kapiler dan masuk ke semua sel hati. Darah meninggalkan hati melalui vena
dan kembali ke jantung. “ Dari jantung melalu arteri ke kapiler (di dalam saluran
pencernaan) ke vena, ke kapiler (di dalam hati) ke vena ke jantung.

Hati berperan sebagai organ utama untuk melaksanakan metabolisme zat – zat gizi .di
dalam hati zat – zat yang dibawa dari bsaluran cerna disortir, yang berbahaya dipunahkan.

Sisitem limfe

Sistemlimfe merupakan jalur satu arah bagi cairan yang berasal dari jaringan tubuh untuk
masukke darah. Cairan limfe bersirkulasi diantara sel – sel tubuh dan berkumpul di dalam kapiler
– kapiler halus. Cairan limfe hampir sama dengfan darah, hanya tidak mengandung sel darah
merah atau platelet. Sistem limfe tidak mempunyai pompa. Sebagian besar limfe padaakhirnya
berkumpul kedalam pipa / duktus besar dibelakang hati.Duktus ini berakhir di satu vena yang
membawa limfe ke jantung. Jadi bahan-bahan dari saluran cerna yamng masuk ke dalam
pembuluh – pembuluh limfe (lemak – lemak bentuk besar dan vitamin larut – lemak) melalui vili
pada akhirnya masuk ke sistem peredaran darah dan beredar melalui arteri, kapiler dan vena
seperti halnya zat – zatgizi lain, akan tetapi tanpa terlebih dahulu masuk ke hati.

51
Setelah berada di sistem vaskular, zat – zat gizi dapat berjalan bebas ke sel – sel manapun
untuk digunakan sebagaimana mestinya.

A. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi pada bagian
pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan gangguan pada aktivitas
yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tak
bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini
adalah pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang menyangkut
berbagai organ yang terkait dengan sistem pencemaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat
terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja
fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
diberi tubuh yang sehat.

B. Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya Di antaranya beberapa


macam penyakit gangguan pencernaan adalah sebagai

berikut:

1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit pada sistem pencernaan pada
lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan karena produksi asam
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh
bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.

2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati,

sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.

3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri,
diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada
dinding usus.

52
4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan
dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dankeras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran
feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat
menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut
atau stress

5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan
gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas,
kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus,
sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul
rasa nyeri pada lambung.

6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang. membengkak dan terisi oleh
nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.

7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung berkembang


pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita
sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk.
Gejala- gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.

8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan.
Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan
tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga
dada dan perut serta demam.

Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di atas di antaranya bisa


disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

a. Pola makan yang salah

b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.

c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor.infeksi atau
pelebaran pembuluhnya.

53
Organ Pencernaan Pada Manusia

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan system pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan
menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh. Berdasarkan prosesnya, pencernaan
makanan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: proses mekanis dan proses kimiawi.

1) Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
makanan yang terjadi didalam lambung.

2) Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi
hal-hal berikut.

1) Ingesti: pemasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut.

2) Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

3) Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim, terdapat di lambung.

5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan digunakan oleh alat-alat
tubuh kita. Agar dapat diserap oleh sel-sel jonjot usus, makanan harus dicerna terlebih dahulu
oleh alat-alat pencernaan. Organ-organ yang membentuk saluran pencernaan terdiri dari:

1. Mulut

Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam

54
mulut, terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah.

a. Gigi

Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah
makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim
pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan dan perkembangan, gigi manusia mengalami
perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat
usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada anak berusia 6 tahun, gigi
berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut: Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah,
berfungsi memotong makanan. Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek
makanan. Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan. Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut:

a. Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.

b. Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanamdi dalam rahang.

c. Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.

b. Lidah

Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan makanan,
mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan
dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan
karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan
permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).

Sebagai indera pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). Ada
tiga bentuk papila, yaitu:

1. Papila fungiformis

2. Papila filiformis

3. Papila serkumvalata

Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam
dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan danminuman karena adanya indra pengecap ini.
Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk
rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang
belakang untuk rasa pahit.

55
c. Kelenjar ludah

Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu sebagai berikut.

1. Glandula parotis, kelenjar air liur dekat telinga. Kelenjar ini menghasilkan getah hanya
berbentuk air.

2. Glandula submadibularis atau kelenjar ludah bawah rahang bawah.

3. Glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah.

Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di
dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara
kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan.
Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-

uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah
dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini
diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.

2. Tekak atau Faring

Faring merupakan penghubung rongga mulut dengan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.

3. Kerongkongan atau Esofagus

Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut
menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung.
Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak
peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya
kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan
melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung adalah sebagai berikut.

56
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara
dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk
ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan.
Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip
gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung.
Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah

tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk

trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan untuk menuju lambung.

4. Lambung

Lambung merupakan organ berbentuk J yang terletak di bawah rusuk terakhir sebelah kiri.
Yang panjangnya 20 cm, diameternya 15 cm, pH lambung 1 – 3,5. Lambung tediri atas tiga
bagian sebagai berikut.

1) Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-

batasan dengan esofhagus.

2) Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.

3) Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara
refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, dibagian pilorus terdapat otot yang
disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot
kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).

Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh
kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding
lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam
lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat
rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung

bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga
mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan
lipase. Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.

57
1) Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen
diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan
pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.

2) Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.

3) Mengubah kelarutan garam mineral.

4) Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut
masuk ke lambung bersama bolus.

5) Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.

6) Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air
susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini
berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul- molekul peptida. Sementara itu,
lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

5. Usus Halus

Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm
dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan
eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan. Usus halus
terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut.

1. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus
dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum
berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m

58
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus
halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam
usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas
permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan,
yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan
usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti
“lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang
berarti “kosong”.

3. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di
mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-
molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul
pati dicernakan lebih

sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna


menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul
gliserol dan asam lemak.

Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam
enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus
halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

a. Cairan Empedu

Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan
tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan
empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.

1. Air, berguna sebagai pelaru tutama.

2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada
dinding usus.

59
3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang
beratnya ± 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat
penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak.
Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu
tubuh.

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses
pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak
dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu
berfungsi

menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan
merangsang gerak peristaltik usus.

b. Getah Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar
eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk
pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar
tetap normal dan mencegah diabetes melitus.

Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam
pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak,
tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase pankreas, lifase pankreas, dan garam
NaHCO3.

a. Tripsinogen adalah proteinase yang belum aktif. Karena pengaruh enterokinase,


tripsinogen diubah menjadi enzim tripsin. Enzim ini berfungsi untuk menghidrolisis pepton
menjadi asam-asam amino.

b. Karbohidrase pankreas berupa disakarase. Enzim ini berfungsi untuk menghdrolisis


disakarida menjadi monosakarida. Disakarase yang penting adalah maltase, sukrase, dan laktase.

c. Lipase pankreas atau steapsin berfungsi untuk menghidrolisasi emulsi lemak menjadi asam
lemak + gliserin.

d. Garam NaHCO3 memberikan lingkungan getah pankreas menjadi bersifat basa.

60
c. Getah Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah
usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.

1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa


dan fruktosa.

2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua


molekul glukosa.

3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.

4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi


asam amino.

Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus
mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum.
Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.

Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini
terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa
diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan
asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi
lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk
masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa). Melalui pembuluh kil, emulsi lemak
menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi
menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju
usus besar (kolon).

6. Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil
yang disebut

61
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-
zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air
dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-
zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses

pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu
membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan

peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu
rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang
disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter
yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses
pencernaan telah selesai dengan sempurna.

SOAL LATIHAN

1. Proses masuknya makanan dan air dari lingkungan ke dalam tubuh melalui proses
menelan merupakan proses dari...
a. Ingesti
b. Digesti
c. Absorbsi
d. Metabolisme
e. Ekskresi

2. 1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tinggi dan Berat Badan
4. Kelainan endokrin
5. Suhu Lingkungan
6. Keadaan Sakit
kalori basal dipengaruhi oleh....

62
a 1,2,3 benar
b. Usia dan keadaan sakit
c. Suhu lingkungan
d. Semua benar
e. A1.2.3.4 benar

3. komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen merupakan pengertian
dari..

a. Protein

b. Karbohidrat

c. Lemak

d. Vitamin

e. Mineral dan air

4. Yang merupakan zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh adalah...

a. Karbohidrat

b. Mineral dan air

c. Vitamin

d. Lemak

e. Nutrien

5. Proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua perubahan kimia
yang dialami makanan sejak diserap tubuh sampai dikeluarkan sebagai sampah.

63
A. Ingesti

B. metabolisme

C. Ekskresi

D. Absorbsi

E. Digesti

6. Kekurangan protein dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut,kecuali

a. Kwashiorkor

b. Marasmus

c. Malnutrisi

d. Kekurangan Protein

e. Diabetes mellitus

7. Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B6,
B12) sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah.....

A. Vitamin B6.B1, dan A

B. Vitamin C.A.D. dan B12

C. Vitamin A,D,E

D. Vitamin A.D.E, dan K

8. Yang bukan merupakan fungsi dari Lemak

64
A. Sebagai sumber energi merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan
9 kal/gr

B. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh

C. Ikut serta membangun jaringan tubuh

D. Menghasilkan jaringan baru

E. Sebagai perlindungan tubuh

9.Nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui
rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube),nasogastrik
tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin,
merupakan pengertian dari.....

A. Nutrisi Enteral

B. Nutrisi Parenteral

C. Nutrisi absorbs

D. Nutrisi parenteral perifer

E. Nutrisi parenteral sentral

10. Yang merupakan kebutuhan cairan pada bayi adalah..

A. 130-150 ml/kg/han

B. 140-160 ml/kg/hari

C. 135-155 ml/kg/hari

65
D. 145-165 ml/kg/han

E. 125-145 ml/kg/hari

11. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. merupakan
pengertian Nutrisi menurut...

A. Supanasa (2001)

B. Rock CL (2004)

C. Soenarjo (2000)

D. Wiryana (2007)

E. At Tock, (2007)

12. Yang merupakan tanda-tanda klinis kekurangan Nutrisi ?

A. Berat badan 10-20% dibawah normal

B. Tinggi badan dibawah ideal

C. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar

D. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

E. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita

13. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh
orang dewasa, rumus ini hanya cocok untuk diterapkan pada mereka yang berusia antara lain...

66
A. 15-70 tahun

B. 16-70 tahun

C. 17-70 tahun

D. 18-70 tahun

E. 19-70 tahun

14 Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk riwayat


kesehatan. Bagian tubuh yang harus lebih diperhatikan dalam pemeriksaan klinis yaitu,
kecuali....

A. Kulit

B. Gigi

C. Gusi

D. Hidung

E. Alat kelamin (khusus lelaki)

15. Tujuan yang hendak dicapai dalam pemeriksaan antropometris yaitu....

A. Besaran komposisi tubuh yang dapat dijadikan isyarat dini perubahan status gizi

B. Besaran indeks massa tubuh yang dapat dijadikan isyarat dini perubahan status

gizi

C. Perubahan fungsi kekebalan yang dapat dijadikan isyarat dini perubahan status

67
gizi

D. Melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan struktur jaringan yang
dapat digunakan isyarat dini perubahan status gizi

E. Frekuensi makan dan cara seseorang maupun keluarga dalam memperoleh pangan
sesuai dengan kebutuhan gizi

1) Antropometri

2) Klinis

3)Biokimia

4)Biofisika

16. Merupakan penilaian status gizi secara....

A. Normal

B. Tidak Normal

C. Langsung

D. Tidak Langsung

E. Netral

17.Akibat yang terjadi apabila kekurangan gizi antara lain, kecuali

A. memurunnya kekebalan tubuh

B. tidak mudah terkena penyakit infeksi

C. terjadinya gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

68
D. kekurangan energi yang dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja E. sulitnya
seseorang dalam menerima pendidikan dan pengetahuan mengenai gizi

18.. Berikut ini faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi adalah, kecuali....

A. Pendapatan

B. Pendidikan

C. Kondisi fisik

D. Budaya

E. Pekerjaan

19. Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Adalah pengertian penilaian status gizi secara...

A. Secara klinis

B. Secara biokimia

C. Secara langsung

D. Secara biofisik

E. Secara antropometri

20.Berikut ini yang dapat dilakukan untuk menilai status gizi dengan cara antropometri,
kecuali...

A. Umur

69
B. Berat badan

C. Jaringan epitel

D. Lingkar lengan atas

E. Lemak dibawah kulit

21. Status gizi merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh dan
penggunaannya, adalah pengertian yang dikemukakan oleh ...

A. Mc Laren dalam Suhardjo (1989)

B. Sockarmin (2000)

C. Supariasa (2002)

D. Beck (2000)

E. Moesijanti (2011)

22.Menurut Supariasa (2001) penilaian status gizi dapat dilakukan dengan ... cara.

A. 3

B. 5

C. 6

D. 4

E2

23. ASI dianjurkan untuk bayi, diantaranya karena....

70
A. Mengandung kadar gula yang sangat tinggi

B. Mengandung antibody, yaitu kolostrum.

C. anak mudah terserang penyakit

D. tidak praktis

E. Susu formula lebih mahal

24. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak
usia sekolah membutuhkan rata-rata...kalori/hari.

A. 3400

B. 2300

C. 2400

D. 2500

E. 3500

25. Pengertian dari ASI mature jalah...

A. Asi yang dihasilkan mulai hari pertama bayi lahir

B. Asi yang di hasilkan mulai hari kedua

C. Asi yang dihasilkan mulai hari keempat sampai ke sepuluh

D. Asi yang dihasilkan mulai hari kedua sampai ke sepuluh

E. ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.

71
26.Makanan sehat adalah...

a.Makanan yang mengandung lemak jenuh

b.Makanan yang rasanya enak

c.Makanan yang mengandung mineral

d.Makanan dengan gizi seimbang

e.Semua salah

27. Fungsi kalsium adalah....

A. menguatkan kerangka

B. meregulasi daya rangsang dan kontraksi otot

C. merupakan faktor pembekuan darah

D. A, B, dan C benar semua

28.Kejang pembuluh koroner dan aritmia jantung ditemukan pada defisiensi....

A. kalsium

B. iodium

C. magnesium

D. tembaga

29.Zat yang dapat meningkatkan absorpsi besi oleh mukosa usus adalah ....

72
A. transferin

B. tetrasiklin

C. asam fytat

D. asam askorbat

30.Udema dan naiknya tekanan darah dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi....

A. kalium klorida

B. garam dapur

C. kalsium glukonat

D. kuprisulfat

73

Anda mungkin juga menyukai