Anda di halaman 1dari 5

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Superkonduktor adalah bahan konduktor yang dapat mengalirkan arus listrik
tanpa adanya hambatan atau hambatan listrik yang dimilikinya bernilai nol.
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh Heike Kamerlingh Onnes dan
asistennya Gilles Holst pada tahun 1911 di Leiden. Mereka menemukan bahwa
nilai resistivitas pada merkuri bernilai nol pada suhu 4,2 K. Selain itu
superkonduktor juga memiliki sifat dapat menolak medan magnet luar yang
mengenainya. Dengan dua sifat keunggulannya tersebut superkonduktor dapat
diaplikasikan didalam teknologi, seperti kereta api super cepat, Superconducting
Quantum Interference Device (SQUID) magnetometer, Magnetic Resonance
Imaging (MRI) dan lain-lain (Buckel dan Kleiner, 2004).
Menurut medan kritisnya superkonduktor dibagi menjadi dua tipe yaitu,
superonduktor tipe I dan superkonduktor tipe II. Supekonduktor tipe I hanya
mempunyai satu nilai medan kritis yaitu , sedangkan untuk superkonduktor tipe
II memiliki dua nilai medan kritis yaitu medan kritis rendah dan medan kritis
tinggi . Jika batas permukaan diperhatikan, maka superkonduktor tipe II
mempunyai satu medan kritis lagi yaitu medan kritis permukaan untuk bahan
yang berukuran mesoskopik, yaitu bahan yang mempunyai ukuran bahan berkisar
10nm-100nm (De Gennes, 1966; Cyrot dan Pavuna, 1992; Buckel dan Kleiner,
2004; Anwar, 2015). Menurut teori Ginzburg-Landau superkonduktor dapat
ditinjau dari parameter Ginzburg-Landau  , superkonduktor akan termasuk
superkonduktor tipe I jika memiliki nilai   2 dan termasuk jenis
1

superonduktor tipe II jika memiliki nilai


 2 (Anwar, 2015; Cyrot dan
Pavuna, 1992) 1
Pada zaman modern ini superkonduktor tipe II lebih potensial diterapkan ke
dalam teknologi dibandingkan superkonduktor tipe I. Hal ini dikarenakan
superkonduktor tipe II memiliki suhu kritis ( ) yang lebih tinggi dibanding

1
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c.i

superkonduktor tipe I. Ketika superkonduktor tipe II ini diterapkan atau


diaplikasikan di dalam teknologi, superkonduktor jenis ini hampir selalu
berbatasan dengan bahan lain. Kejadian ini dapat menyebabkan perubahan sifat
superkonduktifitas dari superkonduktor itu sendiri. Fenomena inilah yang disebut
dengan efek proksimitas (Cyrot dan Pavuna, 1992; Wisodo, 2004; Anwar, 2015).
Saat ini banyak peneliti seperti (Buscaglia et al., 1999; Barba-Ortega et al.,
2009; Barba-Ortega et al., 2012; Wisodo, 2004; Anwar, 2014; Anwar, 2015;
Muthoharul, 2016; Archi, 2016) yang berhasil meneliti perubahan sifat
superkonduktifitas untuk berbagai macam bentuk geometri pada superkonduktor
tipe II menggunakan persamaan Time Dependent Ginzburg Landau (TDGL) yang
diselesaikan dengan metode U .
Pada peneltian-penelitian sebelumnya, Anwar (2015) telah meneliti
pengaruh ukuran dan efek proksimitas terhadap sifat magnet superkonduktor
dengan variasi yang masih terbatas sedangkan Archi (2016) telah meneliti
pengaruh efek proksimitas dengan variasi yang lebih detail dengan ukuran tetap
dan Muthoharul (2016) telah meneliti pengaruh ukuran pada keadaan tanpa
adanya efek proksimitas. Hasil dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pengaruh tanpa adanya efek proksimitas dengan adanya efek proksimitas tetap
berpengaruh terhadap sifat magnet superkonduktor. Akan tetapi variasi ukuran
dan efek proksimitas yang diteliti dari ketiga penelitian tersebut masih terbatas
atau masih kurang mencukupi sehingga masih perlu untuk ditambahkan atau
dikembangkan variasinya.
Dengan mengacu dari penelitian sebelumnya (Anwar, 2015; Archi, 2016;
Muthoharul, 2016), telah dilakukan penelitian yaitu mengenai kajian numerik
pengaruh ukuran terhadap sifat magnet superkonduktor tipe II pada keadaan ada
efek proksimitas menggunakan persamaan TDGL dan syarat batas yang
diselesaikan menggunakan metode U .
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c.i

1.2. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini memfokuskan pada pembuatan model dan komputasi numerik
pada superkonduktor mesoskopik tipe II berbentuk persegi yang memiliki
nilai   2 dan merupakan perluasan dari model kajian analitik yang sudah
ada.
2. Superkonduktor dikenai medan magnet luar
H yang seragam dalam arah
tegak lurus permukaan bidang x - y bahan. ext

3. Sifat magnet superkonduktor yang dimaksud adalah tanggap bahan


superkonduktor terhadap medan magnet luar
H yang berubah-ubah
ext

seiring bertambahnya waktu secara linier dan ketika berbatasan langsung


dengan bahan lain yang memiliki nilai panjang ekstrapolasi b= 1, 3, 10.
4. Program simulasi TDGL dan Syarat Batas yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan program seperti yang digunakan oleh Anwar (2015) dalam
penelitiannya.

1.3. Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap modulus
parameter benahan kuadrat rata-rata dan magnetisasi rata-rata sebagai fungsi

medan magnet luar atau   2


 H dan  M  Hext pada keadaan ada
e

efek proksimitas ?
2. Bagaimana pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap nilai Hc1

dan
H c3 pada keadaan ada efek proksimitas ?
3. Bagaimana pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap modulus
parameter benahan kuadrat sebagai fungsi ruang dan medan magnet luar
2
atau  (x, y, H ) pada keadaan ada efek proksimitas ?
e
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c.i

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Memperoleh pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap
modulus parameter benahan kuadrat rata-rata dan magnetisasi rata-rata
sebagai fungsi medan magnet luar atau dan
pada keadaan ada efek proksimitas.
2. Memporelah pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap nilai
dan pada keadaan ada efek proksimitas.
3. Memperoleh pengaruh variasi ukuran luas superkonduktor terhadap
modulus parameter benahan kuadrat sebagai fungsi ruang dan medan
magnet luar atau pada keadaan ada efek proksimitas.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Dapat dijadikan acuan dalam membuat teknologi superkonduktor
mesoskopik tipe II.
2. Dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya tentang masalah terkait.
3. Dapat menjelaskan tentang pengaruh variasi luasan superkoduktor tipe II
dalam efek proksimitas dengan pemberian medan magnet luar yang
berubah-ubah seiring dengan bertambahnya waktu.
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c.i

Anda mungkin juga menyukai