Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 61 TAHUN 2013
TENTANG KESEHATAN MATRA

Mayang Wulandari
KETENTUAN UMUM

01MATRA
Lingkungan tempat sekelompok
orang melaksanakan kegiatan
02
KONDISI MATRA
Keadaan pada matra yang serba
berubah berpengaruh pada
kelangsungan hidup
03
KESEHATAN MATRA
Upaya kesehatan yang diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan fisik
dan mental untuk menyesuaikan diri

04
KESEHATAN LAPANGAN
Kesehatan matra yang berhubngan
05
KESEHATAN KELAUTAN

Kesehatan matra yang


dengan kegiatan di darat yang
berhubungan dengan kegiatan di
bersifat temporer
laut yang bertekanan tinggi
KETENTUAN UMUM

06
KESEHATAN KEDIRGANTARAAN
Kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan
07
FAKTOR RESIKO KESEHATAN
Kemungkinan semua faktor yang berperan pada proses
timbulnya penyakit
dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah

08
RISIKO KESEHATAN
Potensi kerugian yang ditimbulkan oleh kondisi matra
dalam kurun waktu tertentu : kematian, kesakitan,
09
SURVEILANS KESEHATAN
Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit agar dapat dilakukan penanggulangan
kecacatan, pengungsian,dll secara efektif dan efisien
PENGATURAN KESEHATAN MATRA

Mewujudkan upaya kesehatan matra


secara cepat, tepat, menyeluruh, dan
terkoordinasi guna menurunkan
potensi risiko kesehatan,
meningkatkan kemampuan adaptasi,
dan mengendalikan risiko kesehatan.
Upaya bertujuan : meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat dalam
menurunkan risiko
JENIS KESEHATAN MATRA

1. Perpindahan penduduk 1. Penyelaman 1. Penerbangan dan ruang


2. Migran 2. Pelayaran dan lepas pantai angkasa
3. Haji umroh
3. Operasi militer 2. Tugas operasi
4. Penanggulangan bencana
5. Bawah tanah
6. Gangguan keamanan dan ketertiban
7. Operasi militer
8. Arus mudik
9. Penugasan kepolisian
PENYELENGGARAN

Pengurangan risiko kesehatan Peningkatan adaptasi Pengendalian risiko


Upaya yang dilakukan Upaya untuk meningkatkan Menurunkan dan menghilangkan variabel
terhadap semua faktor kemampuan menyesuaikan diri
atau faktor dalam rangka mencegah
untuk mencegah dan dengan Kondisi Matra agar terjadinya penyakit, kecacatan, dan/atau
mengurangi risiko tidak menimbulkan Risiko gangguan kesehatan serta melakukan
Kesehatan. pengobatan.
KESEHATAN PERPINDAHAN PENDUDUK
○ Sebelum perpindahan pendataan demografi; Surveilans Kesehatan; penyuluhan
kesehatan; pemberian informasi lokasi tujuan; pemeriksaan kesehatan; dan
pelayanan kesehatan primer.

● Selama proses perpindahan paling sedikit terdiri atas: penyuluhan kesehatan


terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; pelayanan kesehatan primer; Surveilans
Kesehatan; dan penyediaan dukungan logistik.

● Setelah menempati tempat baru :peningkatan kualitas media lingkungan;


penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; pelayanan
kesehatan primer; Surveilans Kesehatan; pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan; pelayanan kesehatan jiwa; dan penyediaan dukungan
logistik.
DALAM HAL TERJADI KEDARURATAN
MEDIK DAN ATAU KEJIWAAN

Pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan

Tindakan karantina dan/atau isolasi

Pelayanan kesehatan jiwa.


KESEHATAN MIGRAN

Selama proses perjalanan keberangkatan :


Sebelum keberangkatan : pendataan demografi; Surveilans penyuluhan kesehatan; pelayanan kesehatan primer;
Kesehatan; penyuluhan kesehatan; pemberian informasi Surveilans Kesehatan; dan penyediaan dukungan logistik.
kondisi tempat tujuan; pemeriksaan kesehatan; dan
pelayanan kesehatan primer

Kegiatan setelah kembali ke tanah air : penyuluhan Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau
kesehatan; pemeriksaan kesehatan; Surveilans kejiwaan pada kegiatan kesehatan dapat
Kesehatan; dan inspeksi sanitasi dan perbaikan dilakukan: pelayanan kegawatdaruratan dan
kualitas air bersih dan sanitasi pada instalasi rujukan; tindakan karantina dan/atau isolasi;
penampungan sementara dan/atau pelayanan kesehatan jiwa.
KESEHATAN HAJI DAN UMRAH

Kesehatan haji dan umrah merupakan Kesehatan Matra

01 yang dilakukan terhadap jemaah haji dan umrah serta pihak


petugas yang terkait, mulai dari perjalanan pergi, selama di
Arab Saudi, pulang dari Arab Saudi sampai dengan 2 (dua)
minggu setelah tiba kembali ke tanah air

02
Penyelenggaraan kesehatan haji dan umrah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
KESEHATAN BAWAH TANAH
● Persiapan sebelum kegiatan : kesiapan bagi pekerja bawah tanah; kesiapan pemberi kerja
dan/atau penyelenggara kegiatan; dan kesiapan pelayanan kesehatan.

● Kesiapan bagi pekerja bawah tanah : kesehatan fisik dan mental; pemahaman situasi dan kondisi
lingkungan tempat kerja; keterampilan dan kemampuan antisipasi perubahan situasi di bawah
tanah; dan kesiapan perbekalan.
● Kesiapan pemberi kerja : penyuluhan keselamatan dan kesehatan; penyediaan peralatan keselamatan;
petugas pengawas dan/atau pendamping; sistem rujukan kesehatan; jejaring keselamatan dan kesehatan;
komunikasi dan informasi
● Kesiapan pelayanan kesehatan penyuluhan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja; pendataan
demografis pekerja; pemeriksaan kesehatan pekerja; pelatihan kesehatan menghadapi situasi kerja di
bawah tanah; kesiapan pelayanan kesehatan di sekitar tempat kerja bawah tanah; dan jejaring pelayanan
kesehatan dan rujukan.
● Kegiatan selama kegiatan operasional : pemberian informasi keselamatan dan kesehatan bagi pekerja;
penemuan kasus; pelayanan kesehatan bagi pekerja; dan Surveilans Kesehatan

● Kegiatan setelah kegiatan operasional sampai dengan 24 (dua puluh empat) jam : penemuan kasus;
pelayanan kesehatan bagi pekerja; Surveilans Kesehatan; dan pemulihan kesehatan
Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat

Kesehatan situasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat


merupakan Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap masyarakat dan
petugas yang terpajan pada situasi gangguan keamanan dan
ketertiban, meliputi:
Kegiatan kesiapan antisipasi terhadap kemungkinan adanya Risiko
Kesehatan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat; dan
Kegiatan operasional kesehatan penanggulangan Risiko Kesehatan
akibat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat

Kegiatan kesiapan antisipasi terhadap kemungkinan adanya Risiko Kesehatan situasi


keamanan dan ketertiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
paling sedikit terdiri atas:
1. Analisis situasi wilayah dan potensi gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat
2. Pemetaan wilayah rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;
3. Sistem kewaspadaan dini;
4. Pemetaan sumber daya kesehatan;
5. Sistem rujukan kesehatan;
6. Mobilisasi sumber daya kesehatan;
7. Unit identifikasi korban;
8. Koordinasi dan jejaring kerja;
9. Komunikasi dan informasi; dan
10. Rencana penanggulangan kedaruratan kesehatan
Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat

Kegiatan operasional kesehatan penanggulangan Risiko Kesehatan akibat situasi keamanan


dan ketertiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit
terdiri atas:

1. Mobilisasi bantuan kesehatan;


2. Penemuan dan pertolongan korban dan musibah massal;
3. Pelayanan korban di pos depan pelayanan kesehatan lapangan dan pelayanan rujukan;
4. Pelayanan medis korban di unit pelayanan kesehatan terdekat;
5. Pengamanan terhadap pos kesehatan lapangan dan unit pelayanan kesehatan rujukan;
6. Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang harus mengungsi dari wilayah yang
terdampak gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;
7. Surveilans Kesehatan;
8. Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi di wilayah yang
terdampak; dan
9. Pemulihan pasca gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat

Koordinator kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas:


1. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, untuk koordinator kegiatan dalam situasi
tertib sipil;
2. Kepala kedokteran dan kesehatan kepolisian setempat, untuk koordinator kegiatan
dalam situasi darurat sipil; dan
3. Kepala kesehatan TNI setempat, untuk koordinator kegiatan dalam situasi darurat
militer
Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat

Tata cara penyelenggaraan kesehatan situasi gangguan keamanan dan


ketertiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai