0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien dengan hipertermi. Terdiri dari pengertian hipertermi sebagai suhu tubuh di atas normal, tujuan untuk acuan melakukan asuhan, kebijakan mengacu pada SK kepala puskesmas, dan langkah-langkah meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan seperti kompres, minum, pakaian tipis, kolaborasi dengan dokter, implementasi, evaluasi,
Dokumen ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien dengan hipertermi. Terdiri dari pengertian hipertermi sebagai suhu tubuh di atas normal, tujuan untuk acuan melakukan asuhan, kebijakan mengacu pada SK kepala puskesmas, dan langkah-langkah meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan seperti kompres, minum, pakaian tipis, kolaborasi dengan dokter, implementasi, evaluasi,
Dokumen ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien dengan hipertermi. Terdiri dari pengertian hipertermi sebagai suhu tubuh di atas normal, tujuan untuk acuan melakukan asuhan, kebijakan mengacu pada SK kepala puskesmas, dan langkah-langkah meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan seperti kompres, minum, pakaian tipis, kolaborasi dengan dokter, implementasi, evaluasi,
1. Pengertian Asuhan keperawatan hipertermi adalah merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien / pasien yang suhu tubuh meningkat di atas rentang normal.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan hipertermi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. . 445/173/PKM-TB tentang Penyelenggaraan
layanan Klinis di Puskesmas Tanah Baru
4. Referensi 1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi 1. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017. 2. Buku Saku Keperawatan Edisi 9 NANDA, NIC, NOC. EGC. 2012. 3. Undang – undang Keperawatan no.38 tahun 2014. 5. Langkah-langkah 1. Perawat memanggil nama dan nomor antrian pasien. Prosedur 2. Perawat mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis, jika ada ketidak sesuaian data maka perawat berkoordinasi dengan petugas pendaftaran. 3. Perawat melakukan pengkajian dan analisa data kepada pasien dengan hipertermi. 4. Perawat menegakkan diagnosis keperawatan. 5. Perawat merumuskan rencana tindakan keperawatan diantaranya anjurkan pemberian kompres hangat di daerah leher, ketiak atau lipatan paha, anjurkan untuk minum yang cukup tiap harinya, anjurkan untuk menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik. 6. Perawat melakukan implementasi keperawatan (Tindakan Keperawatan). 7. Perawat melakukan evaluasi. 8. Perawat melakukan pencatatan di rekam medis. 6. Diagram alir -