DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Latar belakang
cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, protoplasma, sel,
aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang
antara lain (1). Totipotensi Sel: Setiap sel dari manapun asalnya, akan mampu
tumbuh menjadi tanaman sempurna kalau diletakkan pada lingkungan yang sesuai
jaringan. Dapat dilihat salah satu prinsip adalah terbebas dari kontaminasi
menentukan media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang
sterilisisasi adalah suatu proses yang berusaha membebaskan bahan atau alat dari
mikroorganisme. Namun perlu diketahui bahwa bahan atau alat yang telah melalui
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga
yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan pun juga harus dalam keadaan steril. Tidak hanya
terbatas pada peralatan, namun ruangan yang akan digunakan pun harus dalam
kondisi aseptik. Tujuan utama dari sterilisasi ruangan maupun peralatan kultur
pada dasarnya untuk menghindari kontaminasi oleh mikro organisme yang ada di
dilakukan terutama pada ruang penabur atau tempat yang digunakan untuk
Tujuan Praktikum
jaringan tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sterilisasi basah dapat
digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat tembus uap air dan
tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110-121 . Sterilisasi
dalam setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua
dan bahan dari segala bentuk kehidupan terutama mikrobia (Fardiaz 2012: 4).
yang umum dilakukan dapat berupa: (a). Sterilisasi secara fisik (pemanasan,
kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau
(oven dengan temperatur 170–180 dan waktu yang digunakan 2 jam yang
umumnya untuk peralatan gelas), (b). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan
seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba).
medium kultur jaringan tumbuhan denan mengunakan tekanan 15 psi (1,02 atm)
dan suhu 121°C . Sterilisasi dengan autoklaf adalah salah satu metode sterilisasi
dengan uap air di bawah tekanan. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada
alat dan media kultur jarinan tumbuhan yang disterilkan memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara panas.
Biasanya untuk mensterilkan media diunakan suhu 121°C dan tekanan 15 lb/in²
diperlukan lingkungan yang steril. Ada beberapa metode sterilisasi alat dan bahan
kimiawi. Sterilisasi dengan pembakaran yaitu alat-alat yang terbuat dari logam
dapat disterilkan dengan cara memanaskan atau membakar di atas lampu spirtus.
Sterilisasi dengan udara panas/kering pada alat-alat dari gelas seperti cawan petri,
erlenmeyer, tabung piala, botol eksplan, tabung reaksi dan sebagainya dapat
disterilkan dengan udara panas (oven) pada suhu 130 – 160o C selama 1 – 2 jam.
Alat-alat ditata tidak terlalu rapat agar sirkulasi udara antar tumpukan alat dapat
berjalan lancar, sehingga semua alat dapat disterilkan dan dapat dengan mudah
Budi Medan.
Alat
Petridis Pipet
TetesPinset Scalpel
Bahan
Detergen - Aquades
Bayclean
Prosedur kerja
1. Semua alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan seperti botol kultur,
Hasil
2 Media yang 13
terkontaminasi
Pembahasan
sebagian embrio kebiul rusak. Sel-sel tersebut dapat juga mati karena pengaruh
panas dari alat-alat yang digunakan pada waktu pemotongan atau penanaman
eksplan.
kontaminasi merupakan faktor pembatas dalam keberhasilan kultur
jaringan yang dapat berasal dari bahan tanaman baik eksternal maupun internal,
organisme kecil yang masuk ke dalam media, botol kultur dan peralatan yang
kurang steril, lingkungan kerja dan ruang kultur, dan kecerobohan dalam
pelaksanaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
an metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media.
Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap partum-
berawal dari lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor ataupun kecerobohan
dalam bekerja.
Saran
modul ataupun penuntun praktikum agar tidak terjadi kesalahan di saat proses
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Praminik, D dan F. Rachmawati. 2010. Pengaruh Jenis Media Kultur In Vitro dan
Jenis Eksplan terhadap Morfogenesis Lili Oriental. J. Hort. 20(2): 111-
119.