Budidaya, Sayuran / Oleh Abdurrosyid
Dalam membudidayakan tanaman apa saja perawatan tanaman merupakan hal mutlak
yang harus dilakukan, karena tanpa perawatan sangat mustahil tanaman dapat
memperoleh capaian hasil yang optimal, begitu juga dalam budidaya tanaman terong.
Penanaman kembali atau penyulaman dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh atau
mati, selambat-lambatnya 7 hari setelah tanam agar pertumbuhan tanaman keseluruhan
menjadi seragam.
PEMASANGAN AJIR
Pemasangan ajir atau lanjaran ini berfungsi untuk menopang tanaman agar dapat berdiri
dengan tegak dan tidak mudah roboh. Pemasangan ajir ini dilakukan paling lambat pada
usia tanaman 7 HST. Ajir atau lanjaran ini dapat dibuat dari belahan bambu dan
ditancapkan pada setiap lubang tanam.
PENGAIRAN
Tanaman terong butuh cukup air meski jumlahnya tidak boleh berlebih, karena itu
penyiraman dilakukan secara berkala 2-3 kali sehari pada saat musim kemarau,
sedangkan pada musim hujan minimal 1 kali sehari. Penyiraman secara berkala ini
dilakukan sampai tanaman dapat beradaptasi dengan baik yaitu sampai usia 15 HST.
Untuk selanjutnya proses penyiraman dilakukan dengan cara di leb yaitu air
digenangkan ke dalam parit selama beberapa menit sambil disiramkan ke tanaman
menggunakan gayung. Penyiraman dengan cara ini dilakukan 2 kali dalam seminggu.
PENYIANGAN
Kegiatan perawatan lainnya yang mesti diperhatikan adalah penyiangan gulma atau
rumput liar. Tahapan ini ada baiknya dilakukan secara rutin minimal 3 kali dalam
seminggu. Kebersihan lahan akan membantu tanaman terong terhindar dari serangan
hama dan penyakit.
PEMUPUKAN
Capaian hasil yang optimal dalam budidaya terong akan diperoleh salah satunya dengan
pemupukan yang berimbang, oleh karena itu dosis dan waktu aplikasi pupuk susulan
juga mesti tepat diberikan. Pemupukan susulan diberikan pada usia 7,14, 21, 28, 35, 42
dan 50 HST.
Adapun ragam pupuk, dosis dan waktu aplikasinya secara lengkap dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Urea tablet diberikan di sekitar tanaman 5-7 cm dari batang. Pada musim hujan
pemupukan dilakukan dengan cara ditugal di tengah antar 2 tanaman, sedangkan pada
musim kemarau pemupukan dilakukan dengan cara dikocor dengan dosis larutan 250
ml/tanaman.
Yang tak kalah penting dalam budidaya terong adalah pengendalian hama dan penyakit.
Jenis hama yang biasa menyerang tanaman terong adalah kumbang daun, kutu daun,
aphids dan ulat buah. Sedangkan penyakit utamanya adalah, layu bakteri, virus kuning
dan busuk buah.
Serangan hama maupun penyakit tidak mengenal musim, oleh karena itu untuk
mengantisipasi serangan hama dan penyakit sebaiknya dibuat jadwal penyemprotan.
Dosis semprot dan konsentrasi racun sesuai dengan anjuran yang tertera pada label
kemasan racun pestisida.
Penggunaan pestisida ini sebaiknya tidak hanya menggunakan satu bahan aktif yang
sama secara terus menerus, akan tetapi diselang seling dengan beberapa merek yang
bahan aktif maupun cara kerjanya berbeda, hal ini berguna untuk menghindari
kekebalan pada jasad sasaran.