Anda di halaman 1dari 7

Antracol

Antracol adalah fungisida yang memiliki kerja cepat dan telah diproduksi serta dipasarkan di
Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Antracol sangat cocok untuk mengontrol Phytophthora
dan Alternaria untuk sayur-sayuran. Antracol adalah kegiatan residu yang sangat baik.

Score 250 EC adalah fungsida sistemik dan juga sebagai zat pengatur tumbuh. Bekerja secara
sistemik dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui pembuluh kayu (xylem) dan
langsung mengendalikan penyakit yang ada dalam tanaman. Score 250 EC diciptakan untuk
petani yang ingin meningkatkan hasil panennya dan melindungi tanaman secara menyeluruh dari
serangan penyakit utama pada tanaman padi, sayuran dan buah-buahan. Efek fitotoniknya
membuat penampilan tanaman lebih sehat dan hijau. Score 250 EC adalah suatu teknologi untuk
meningkatkan hasil panen dan keuntungan yang berlipat bagi pengguna dengan biaya yang
ekonomis.

Bazoka 80 wp
Fungisida protektif berbentuk tepung berwarna kuning yang dapat disuspensikan untuk
mengendalikan penyakit pada tanaman kentang, bawang merah, cabai dan tomat.
Wendry 75 WP. Bahan Aktif : Klorotalonil 75 %.Fungisida protektif berbentuk tepung yang
dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman

Ridomil Gold MZ 4/68 WG fungisida sistemik dan kontak yang bersifat preventif dan kuratif
yang bekerja mengendalikan penyakit langsung ke pusatnya. Ridomil Gold MZ 4/68 WG
merupakan formulasi terbaru yang mengandung dua bahan aktif tersebut akan melindungi dan
mengendalikan penyakit dari bagian luar dan dalam tanaman. Fungisida ini sangat mudah
diaplikasikan dan sangat efektif untuk mengendalikan semua penyakit utama jamur/ cendawan
golongan Oomycetes. Ridomil Gold MZ 4/68 WG termasuk golongan phenylamide yang bekerja
sangat spesifik. Fungisida ini sangat efektif untuk mengendalikan penyakit busuk daun
Phytophora infestans pada tanaman kentang dan tomat, penyakit Phytophtora palmivora pada
tanaman kakao serta penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis pada melon.

Revus 250 SC fungsida anti busuk tanaman terbaru sebagai hasil penemuan teknologi terkini dari
syngenta AG. Revus 250 SC merupakan fungsida protektif yang bersifat sistemik lokal yaitu
bekerja dengan cara menembus lapisan lilin hingga bagian bawah daun dimana terdapat spora
aktif yang harus dikendalikan selain itu juga menghentikan pertumbuhan mycellium dan
sporangia. Revus 250 SC berbentuk pekatan yang larut dalam air, berwarna putih kecoklatan,
bekerja dengan 3 cara yaitu melindungi dari serangan penyakit, menghentikan perkembangannya
dan mencegah penyebaran penyakit. Ini berarti Revus 250 SC mengendalikan penyakit secara
preventif dan kuratif yang efektif pada tanaman bawang merah, cabai, kentang, ketimun, melon,
semangka, dan tomat.
Throne 250 Ec

Fungisida sistemik berbenduk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna kekuning-kuningan


untuk mengendalikan penyakit hawar pelepah Rhizoctonia sp. pada tanaman padi.

Curacron 500 EC

insektisida racun lambung dan kontak yang berspektrum luasdan dapat mengendalikan berbagai
jenishama serangga mulai dari kutu daun sampaiulat pada tanaman bawang merah, cabai,jeruk,
kacang hijau, kapas, kentang, kubis,semangka, tebu, tembakau, dan tomat. Mudahterserap oleh
jaringan tanaman dengan demikianmampu mengendalikan hama yang tersembunyi di balik daun.
Efek translaminar ini membuat Curacron 500 EC sangat efektif dalam mengendalikan hama
secara tuntas selain itu tidak mudah tercuci oleh air hujan (rainfast).

MATADOR 25 EC

insektisida sintetik piretroid generasi terbaru yang mampu mengendalikan jenis hama tanaman
dengan dosis rendah. Mempunyai daya berantas yang sangat luas, bekerja langsung terhadap
sistem syaraf pusat serangga sehingga memberikan daya pengendalian yang sangat cepat.
Matador 25 EC bbekerja baik secara kontak, maupun racun perut . Matador 25 EC mempunyai
sifat repelensi sehingga memberikan pengendalian hama dalam jangka waktu yang lama dengan
jumlah penyemprotan lebih sedikit. Matador 25 EC sangat tepat digunakan dalam sistem
peringatan dini hama tanaman, baik dalam penekanan hama secara terkendali dengan pengamatan
yang teratur, maupun untuk pencegahan dan pengendalian hama dalam areal yang luas.
Cakram 25 EC

Cakram Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulasikan,
berwarna bening kekuningan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman cabai, tanaman
tomat, dan tanaman kentang.

Pegasus 500 sc

insektisida yang juga bersifat akarisida bekerja sebagai racun kontak dan perut. Cara kerja
insektisida ini sangat unik yaitu dengan cara penguraian bahan aktif diafenthiuron oleh bantuan
sinar matahari menjadi carbodimide dan urea. Carbodimide bersifat insektisida yang efektif
mengendalikan hama. Sedangkan urea yang dihasilkan bersifat menyuburkan tanaman (efek
fitotonik). Pengasus 500 SC mempunyai daya translaminar yang kuat serta perlindungan terhadap
tanaman dalam waktu yang lama dan menjadikan tanaman akan lebih hijau, sehat dan subur.

Spontan 400 Sl
Spontan Insektisida racun kontak, lambung dan sistemik berbentuk pekatan yang dapat larut
dalam air, berwarna coklat kemerah-merahan untuk mengendalikan hama penggerek batang
(Tryporyza incertulas) , wereng coklat (Nilaparvata lugens) , hama putih (Nymphula depunctalis),
lalat daun (Hydrellia philipina), hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis) pada tanaman Padi,
lalat bibit (Ophiomya phaseoli) dan penggulung daun (Lamprosema indicate) pada tanaman
Kedelai, lalat penggorok daun (Lirimyza huidobrensis) pada tanaman Kentang, dan belalang
(Locusta migratoria) pada tanaman Jagung serta (Sexava nubila) pada tanaman Kelapa.
Kita mengetahui kalau virtako (insektisida superior produk dari PT Syngenta) ini sangat ampuh
mengendalikan beberapa hama pada beberapa komoditas. Menurut Marsudi, Product Manager
Insektisida, virtako produk terbaru yang baru saja diluncurkan ini sangat superior dibandingkan
insektisida yang telah beredar di pasaran. Misalnya, terbukti sangat efektif mengendalikan
hama-hama utama pada tanaman padi, yaitu: sundep, beluk, wereng, hama putih palsu dan ulat
penggulung daun. sehingga pasti lebih efisien dari segi biaya, waktu dan praktis dalam
aplikasinya karena satu kali semprot mampu mengendalikan berbagai hama utama pada tanaman
padi” katanya menambahkan.

Gambar : Insektisida superior virtako 300 sc produk dari PT syngenta

Bukan hanya itu saja, ketika para petani Kawarang, Jawa Barat mencoba memakai virtako,
mereka menemukan bahwa tanaman padinya tumbuh lebih subur menghijau. Hal itu disebabkan
karena tanaman padi terbebas dari serangan hama setelah menggunakan virtako, maka tanaman
padi akan tumbuh lebih sehat sehingga produksi akan lebih meningkat, lanjut Marsudi.

Insektisida dengan bahan aktif KLORANTRANILIPROL 100 gr/L + THIAMETHOKSAM


200 gr/L ini mempunyai cara kerja sistemik dan kontak.

Tetapi keampuhannya ini juga harus diimbangi dengan harga yang tidakl murah, harga virtako
yang 100 ml sudah sekitar Rp. 200.000 sedangkan yang 50 ml sekitar Rp.100.000.

Kalau Prevathon gimana ?


Gambar : Insektisida prevathon 50 sc produk dari PT Dupont

Prevaton sebuah insektisida keluaran dari PT Dupont ini memiliki bahan aktif yang hampir
sama dengan virtako yaitu KLORANTRANILIPROL 50 gr/L. Coba anda cermati berapa % kah
kandungan bahan aktifnya ? hanya setengah dari virtako yaitu hanya 50 gr/ l. Selain itu pada
prevathon juga tidak mengandung THIAMETHOKSAM 200 gr/L ini berarti kalau prevathon
tidak bisa untuk mengendalikan hama jenis kutu-kutuan seperti wereng. Tetapi prevathon
memiliki kelebihan disisi harga yaitu hanya sekitar Rp.100.000 yang kemasan 250 ml. Cara
kerja juga sama sistemik dan kontak.

Lalu pilih mana antara virtako 300 sc dan prevathon 50 sc ?

Dalam mengendalikan hama pada tanaman tentu kita harus mengenal hama apa yang akan kita
kendalikan. Jika yang menyerang hanya sundep/ beluk atau ulat putih palsu atau ulat
grayak kita bisa menggunakan prevathon. Tetapi jika pada tanaman kita diserang banyak jenis
hama, kita sebaiknya menggunakan virtako sekalian agar hemat di ongkos dan tenaga.

Demikian sedikit ulasan dari maspary di Gerbang Pertanian tentang virtako 300 sc dan
prevathon 50 sc, semoga anda semakin bijaksana dalam memilih pestisida. Semoga artikel ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.

TAHAPAN KEGIATAN URAIAN PELAKSANAAN


Persiapan Benih.  Jam 4 sore, lakukan seleksi benih dengan cara perendaman dalam air garam
(5-7 kg benih untuk jarak tanam (4 sdm/10 liter air) selama 5-10 menit, lalu tiriskan.
40 x 20 cm).  Selanjutnya benih direndam (dalam ember atau baskom) selama 12-14 jam. Setelah itu,
benih ditiriskan, lalu diperam selama 24 jam.
 Esok paginya, benih yang sudah mulai berkecambah siap disebar dipersemaian.
Persiapan Bedeng  Luas areal persemaian + 25 meter persegi, lalu buat 5 bedengan berukuran lebar 1 m dan
Persemaian panjang sesuai ukuran lahan.
 2 hari sebelum benih disemai, pupuk bedengan dengan 4-5 kg SP-36 dan 1 kg Urea.
Persemaian 15-17 hari  Umur 3 HSS (hari setelah sebar), semprot Virtako dan Amistartop (dicampur), dengan dosis
masing-masing 5-7 ml/10 liter air
 Umur 6 HSS, semprot larutan urea, caranya : masukan 4-5 sdm (sendok makan) urea
kedalam tanki sprayer, kemudian disemprotkan merata.
 Umur 10 HSS, taburkan 1-2 kg urea secara merata
 Umur 13-14 HSS, semprot Virtako dan Amistartop (dicampur), dengan dosis masing-masing
7 ml/10 liter tanki sprayer
 Umur 15 - 17 HSS, benih siap dicabut dan dipindahtanamkan
Persiapan Lahan  Penyemprotan Gramoxone 7-10 hari sebelum pindah tanam, dosis 2-3 liter/hektar.
(Pengolahan, Perbaikan  Lakukan olah tanah sempurna (OTS) dan Penyemprotan Logran 75 WG di areal persawahan
Pematang, Pengendalian gulma 2-3 hari sebelum bibit ditanam, dengan dosis 20 gram/hektar, disemprotkan dalam kondisi
dan pembuatan jalur Jajar lahan macak-macak (berair setinggi mata kaki)..
Legowo)  Pembuatan Jalur dengan jarak tanam 40 x 20 cm. tanam 1 bibit per rumpun.
Pemeliharaan Tanaman Teknologi Pemupukan (waktu dan dosis per hektar) :
(Pemupukan dan Perlindungan Umur 3-5 HST = 100 kg SP-36, plus 400 kg Petroganik (dianjurkan)
Tanaman)  Umur 10 HST = 75-100 kg Urea dan 50 kg KCl, plus 20 kg Petrobio (dianjurkan)
 Umur 26 HST = 50 kg Urea (Susulan I), plus 20 kg Petrobio (dianjurkan)
 Umur 40 HST = 25 kg Urea (Susulan II, lihat BWD)
Atau
 Umur 7-10 HST = 200 kg NPK Pelangi + 240 kg Petroganik + 18 kg Petrobio
Varietas Padi Unggul : dan 18 kg Urea (semua dicampur rata lalu disebar dipersawahan)
Mekongga, Batang Gadis,  Umur 20, 30, 40, dan 55 HST, dianjurkan pemupukan lewat daun dengan POC.
Cibogo, Ciherang, Cigeulis, Teknologi Perlindungan Tanaman dan Peningkatan Hasil Panen :
Ciliwung, INPARI 1-16
Dan IR-64  Umur 3-5 HST, penyemprotan Cruiser 350 FS, dosis : 50 ml/ha.
 Umur 14 HST, penyemprotan Virtako dan Amistartop, dosis masing-masing 100 ml/ha.
 Umur 20 HST, penyemprotan Filia, dosis : 150 ml/ha (15 ml/tanki sprayer), plus POC.
 Umur 28 HST, penyemprotan Virtako, dosis : 100 ml/ha.
 Umur 30 HST, penyemprotan Filia, dosis : 150 ml/ha. plus POC (15 ml/tanki sprayer)
 Umur 42-45 HST, penyemprotan Virtako dan Score, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
 Umur 50 HST, penyemprotan Filia, dosis : 150 ml/hektar. plus POC
 Malai keluar 10%, semprot Alika dan Amistartop, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
 Malai keluar 70%, penyemprotan Alika dan Score, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
 Malai keluar 100%, penyemprotan Alika, dosis : 100 ml/ha.
Panen dan Ubinan  Panen dilakukan bila bulir padi sudah menguning (masak fisiologis 90-95%).
(Guna mengetahui tingkat  Lakukan ubinan guna mengetahui produktivitas sesuai Juknis BPS. Caranya : ubinan
produktivitas) berukuran 2,5 x 2,5 m, lalu potong rumpun padi yang ada didalam petak ubinan, ambil
gabahnya dan timbang hasilnya (kg), kemudian di kali dengan 1600 guna mengetahui nilai
GKP (Gabah Kering Panen). Selanjutnya GKP dikali dengan 0.8651 untuk memperoleh
GKG (Gabah Kering Giling).

Anda mungkin juga menyukai