Anda di halaman 1dari 5

Mengatasi Daun Tomat Keriting

Budidaya, Sayuran / Oleh Abdurrosyid
Keriting daun pada tanaman tomat salah satunya disebabkan oleh serangan hama thrips.

Hama Thrips atau biasa disebut sebagai kutu daun merupakan organisme pengganggu
tanaman (OPT) yang biasa menyerang tanaman tomat. Hama Thrips ini menyerang daun
pupus tanaman tomat yang masih muda seperti pucuk, tunas dan bunga dengan cara
menghisap cairan dari tanaman tersebut. sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
dan akibatnya tidak dapat berbuah. Hama thrips ini bersembunyi pada permukaan
bagian bawah daun muda. Daun yang terserang akan berwarna keperakan dan daun
mengkerut ke arah atas.

Serangan terberat hama Thrips adalah saat musim kemarau, karena telur thrips menetas
pada suhu tinggi (sekitar 32ºC), sehingga perkembangbiakan thrips lebih pesat saat
musim kemarau tiba. Hama thrips ini tidak tahan terhadap sinar matahari, sehingga ia
akan bersembunyi dibalik daun dan akan aktif menyerang saat pagi atau sore hari.
Namun pada musim hujan serangan masih dapat terjadi jika lokasi sawah berada di
dataran rendah yang sering mendung dan hujan turun sesekali saja.

Thrips memiliki panjang sekitar 1-1,2 cm, berwarna hitam dengan garis merah pada
bagian tubuhnya. Pada fase nimfa, thrips ini memiliki warna putih kekuningan dan tidak
memiliki sayap. Sementara thrips dewasa atau imago memiliki sayap dan juga rambut
yang berumbai-rumbai.

Gejala awal serangan thrips yang mudah dideteksi adalah jika ditemukan daun keriting
dan menggulung ke atas. Serangan pada tanaman muda menyebabkan kelayuan. Akibat
dari serangan hama thrips adalah daun keriting, kering lalu mati. Pertumbuhan tanaman
akan terganggu dan produktivitas menurun. Pada serangan hebat bisa mengakibatkan
gagal panen, karena tanaman tidak mampu berproduksi sama sekali. Serangan hama
thrips juga mengakibatkan bunga-bunga kering dan rontok.

Hama thrips juga bisa menjadi vektor virus TSWV (tomato spotted wilt virus)  atau virus
bercak layu tomat. Serangan virus ini menyebabkan munculnya bercak kuning di atas
permukaan daun yang perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning,
bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran normal, daun melengkung ke dalam, daun
kaku keriting dan sebagian besar menjadi rontok

Untuk mengatasi daun tomat keriting yang disebabkan oleh serangan hama thrips,
dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian sejak dini baik itu secara mekanis
ataupun kimiawi, berikut ini penjelasannya.

PENGENDALIAN MEKANIS

Pengendalian secara mekanis adalah pengendalian hama penyakit secara fisik, yakni
perlakuan langsung terhadap tanaman baik menggunakan alat tertentu maupun secara
manual, misalnya dengan menggunakan benih unggul yang telah terbukti tahan.

Gunakan pula mulsa perak untuk mengusir hama thrips karena salah satu kelemahan
hama thrips adalah tidak menyukai sinar matahari yang menyengat, sehingga
bersembunyi dibawah daun atau di dalam bunga. Mulsa perak akan memantulkan
cahaya matahari yang datang dari atas melalui permukaan mulsa dan mengenai bagian
bawah daun tanaman yang merupakan tempat persembunyian thrips.

Lakukan sanitasi lahan seperti membersihkan gulma di lahan penanaman dan sekitarnya,
karena gulma dan rumput liar bisa menjadi tanaman inang bagi hama thrips.

PENGENDALIAN KIMIAWI

Pengendalian hama penyakit secara kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan


zat kimia. Karena keriting daun tomat ini disebabkan oleh serangga berupa thrips, maka
pengendaliannya dapat dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida berbahan aktif
abamectin.
Insektisida berbahan aktif abamectin saat ini banyak dijual dan digunakan, dan terbilang
ampuh untuk hama thrips, namun penggunaan secara terus menerus akan
menyebabkan hama ini kebal. Sehingga perlu dilakukan selingan dengan pestisida
berbahan aktif lain seperti imidakloprid yang merupakan insektisida sistemik. Insektisida
sistemik imidakloprid ini dapat masuk ke jaringan tanaman sehingga dapat
mengakibatkan keracunan bagi thrips dan tidak membuatnya kebal.

Adapun jadwal selingan penyemprotannya adalah 2:1 antara imidakloprid dan


abamectin.

Cara penyemprotannya dilakukan dengan posisi nozzle menghadap ke atas dengan


sasaran daun bagian bawah dan bunga tanaman, karena disitulah tempat hama thrips
bersembunyi.

Waktu penyemprotan yang paling tepat adalah saat pagi atau sore hari ketika angin
tidak bertiup kencang. Lakukan penyemprotan sejak dini, artinya ketika tanaman masih
berbentuk bibit, dan rutin seminggu sekali atau saat terlihat 1-2 tanaman terserang.

Anda mungkin juga menyukai