Anda di halaman 1dari 2

Marigold Perangkap Tungau pada Krisan

Bunga marigold atau tagetes alias suyok di kalangan petani bunga dan floris dikenal sebagai bahan untuk membuat tulisan dari bunga atau Blumen stick merk. Harga bunga marigold sangat murah, namun bila sudah menjadi Blumen stick merk, harganya meningkat berlipat-lipat. Tanaman marigold dapat pula sebagai perangkap nematoda bengkak akar dan tungau merah pada tanaman krisan.

nakan cerat (spuyer) kerucut, sehingga ukuran butiran semprotan yang kurang dari 100 mikron akan menyebabkan dosis sublethal. Pengendalian Tungau Merah pada Krisan Pengendalian tungau merah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penggunaan bibit sehat yang tidak terinfestasi tungau, cara kimia, dan cara kultur teknis. Pengendalian tungau yang dilakukan petani saat ini adalah secara kimiawi dengan akarisida sintetis. Jenis akarisida yang digunakan bisa dalam bentuk formulasi khusus tungau atau yang mempunyai daya bunuh terhadap tungau dan serangga hama lainnya. Pengendalian dengan akarisida cukup efektif. Penyemprotan dilakukan saat populasi tungau masih rendah atau tanaman krisan dalam masa pertumbuhan vegetatif. Pada masa itu, tungau menempati permukaan bawah daun, sedangkan setelah bunga krisan mekar tungau cenderung berpindah ke bunga. Waktu penyemprotan ditetapkan berdasarkan hasil pemantauan populasi hama tiap hari. Akarisida yang digunakan dipilih yang efektif, biasanya dalam bentuk formulasi akarisida yang barn. Pestisida yang digunakan digilir di antara beberapa jenis yang ada untuk menghindari resistensi. Penyemprotan diarahkan pada target sasaran yaitu pada permukaan bawah daun. Sprayer yang digunakan untuk menyemprot hama tungau dilengkapi dengan cerat kipas yang mempunyai kelebihan lebih irit dalam penggunaan pestisida, dengan efisiensi sekitar 30%. Petani juga mengendalikan tungau merah dengan menanam tanaman perangkap yaitu marigold. T anaman marigold yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) pada saat berbunga, tingginya hampir sama dengan tanaman krisan setelah bunganya mekar, dan (2) bunganya berwarna kuning dan berukuran besar. Bibit marigold ditanam di tengahtengah bedengan sebanyak satu baris sepanjang bedengan tanaman

arigold termasuk tanaman berbatang basah dan tumbuh sebagai tanaman semusim. Di Indonesia ditemukan beberapa kultivar marigold berdasarkan warna batang, warna bunga, ukuran bunga, dan tinggi tanaman. Di California, marigold ditanam untuk memproduksi biji, sedangkan di Indonesia biasanya dipanen dalam bentuk kuntum bunga dan juga sebagai tanaman hias pot dan taman. Marigold mempunyai bau yang khas tidak harum. Bunganya digunakan untuk membuat tulisan di papan nama yang dikenal dengan sebutan Blumen stick merk. Marigold tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Unsur hara diperoleh dari sisa pupuk tanaman pokok karena marigold biasanya ditanam secara campuran dengan tanaman semusim. Marigold biasanya ditanam dalam luasan sempit, tidak khusus atau hanya sekedar mengisi lahan kosong. Harga bunga marigold sangat murah, tetapi bila sudah menjadi hiasan dalam bentuk papan nama, harganya naik berlipat ganda. Secara alami, tanaman marigold disenangi oleh berbagai jenis hama, antara lain tungau merah, penggorok daun, dan nematoda bengkak akar. Sifat rentan dari marigold tersebut memberikan keuntungan kepada petani, yaitu dapat digunakan sebagai tanaman perangkap bila ditanam secara campuran. Dalam budi daya krisan, marigold ditanam di bagian tengah bedengan sebagai tanaman perangkap tungau merah yang akan menyerang krisan.

Tungau Merah pada Tanaman Krisan Tungau merah (Tetranychus sp.) merupakan salah satu hama utama pada krisan. Pada masa pertumbuhan vegetatif, serangan tampak pada permukaan daun bagian bawah, tetapi setelah bunga mekar, tungau berpindah ke kuntum bunga sebagai tempat tinggal, tempat berkembang biak, dan tempat mencari makan. Pada serangan berat, setiap kuntum krisan dapat dihuni 30-100 ekor tungau. Akibatnya kuntum bunga berwarna kemerahan sehingga disebut sebagai penyakit merah. Serangan berat biasanya terjadi pada kondisi panas dan kering, yaitu pada musim kemarau panjang atau kurang air. Kasus serangan tungau biasanya terjadi pada tanaman krisan yang ditanam di bawah naungan plastik. Perkembangan tungau berlangsung pesat setelah bunga mekar, karena penyiraman hanya dilakukan pada tanah saja. Daun dan bunga biasanya tidak disiram agar bunga tidak rusak. Pengendalian tungau dapat gagal karena tungau sudah resisten terhadap akarisida yang digunakan. Dapat pula karena penyemprotan yang salah atau tidak mengenai sasaran, misalnya yang disemprot permukaan daun bagian atas padahal tungau terdapat pada permukaan daun bagian bawah. Penggunaan akarisida dengan dosis yang rendah dapat menyebabkan tungau resisten. Keadaan ini terjadi bila petani menyemprot dengan menggu-

11

krisan. Jarak tanam marigold di dalam barisan sekitar tiga kali jarak tanam krisan dan jarak antara tanaman marigold dan krisan 11 cm. Tungau menyerang tanaman marigold pada daun dan bunganya. Pada serangan berat, daun dan bunga menjadi sangat rusak dan dipenuhi tungau yang ditutup benangbenang rambat. Daun dan bunga yang rusak dipangkas dan dimusnahkan dengan dibakar. Setelah bunga krisan habis dipanen, bunga marigold yang tidak terserang bisa di-

panen untuk dijual atau dibiarkan sampai bijinya masak untuk bibit selanjutnya. Keuntungan pengendalian tungau dengan tanaman perangkap marigold pada budi daya krisan adalah: (1) mudah pelaksanaannya, (2) selain mengendalikan tungau juga dapat mengendalikan nematoda bengkak akar dan sebagai perangkap hama penggorok daun, (3) lebih murah dibandingkan pengendalian dengan akarisida, sehingga biaya produksi krisan menjadi lebih murah dan harga bunga bisa ber-

saing di pasaran, dan (4) bunganya bisa dijual sebagai tambahan pendapatan (Tata Rasta Omoy). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Tanaman Hias Jalan Raya Ciherang Segunung Pacet-Cianjur 43253 T elepon : (0263) 512607 516684 Faksimile : (0263) 512607 E-mail : segunung@indoway.net

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 29, No. 2, 2007

Anda mungkin juga menyukai