TINJAUN PUSTAKA
Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
asli dari kawasan Asia Timur, seperti Korea, Jepang dan China Utara tapi saat ini
lebih banyak ditanam di Negara Eropa dan Amerika. bunga potong krisan
Chrysanthemum daisy (bulat pompon). bunga potong krisan dapat sebagai tanaman
musiman (annual) atau tahunan (parenial). Jika siklus hidupnya hanya sampai
menghasilkan bunga tanaman ini termasuk musiman, tetapi jika tanaman setelah
periodik maka tanaman ini termasuk tahunan. Jenis dan varietas tanaman krisan di
Indonesia umumnya Hibrida berasal dari Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan
produksi Indonesia.
6
7
Bunga potong krisan adalah komoditi bunga potong yang paling banyak
dibudidayakan dan paling diminati di dunia. bunga potong krisan sangat diminati
pernikahan, pertemuan resmi dan lain-lain. bunga potong krisan memiliki semua
jenis warna kecuali biru dan hitam serta memiliki ribuan varietas, 60 varietas
setidaknya 2 minggu setelah di panen. bunga potong krisan adalah salah satu
tanaman hias yang mempunyai prospek yang baik untuk dibudidayakan dan
dijadikan sumber penghasilan, karena jarak tanam bunga potong krisan hanya 11 x
11 cm menjadi faktor tidak perlunya lahan yang luas untuk budidaya bunga potong
krisan.
Usia tanam sampai dengan masa panen akhir cukup berpengaruh dan
menentukan jumlah investasi yang ditanamkan dalam usaha budidaya bunga potong
krisan. Usia bunga potong krisan dipengaruhi dengan cuaca setempat, bila cuaca
kering atau musim kering akan mempercepat waktu tanam hingga panen
sebaliknya, bila musim hujan akan memperpanjang umur tanaman sampai dengan
panen. Secara umum umur tanaman bunga potong krisan sampai dengan panen
Tanah atau media tanam yang ideal untuk media tumbuh bunga potong
krisan adalah tanah yang bertekstur liat dan berpasir, subur, gembur dan drainase
yang baik, tidak mengandung hama atau penyakit ulat tanah (agrotis ipsilon) dan
ber-pH 5,5 s.d 6,7. Kandungan bahan organik yang tinggi dan mengandung
8
berbagai unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman jua merupakan syarat untuk
pembungaan. Temperatur atau suhu udara yang ideal untuk pertumbuhan bunga
potong krisan berkisar antara 20o s.d 26o C pada siang hari dengan toleransi batas
minimum 17o dan batas maksimum 30o C. Suhu yang ideal pada malam hari antara
16o s.d 18o C, jika suhu turun dibawah 16o C maka pertumbuhan tanaman menjadi
bertambah tinggi dan akan memperlambat pembungaan. Pada suhu redah 16oC akan
mempengaruhi intensitas warna menjadi lebih pudar sebaliknya jika suhu siang hari
bunga masih segar. bunga potong krisan memerlukan intensitas cahaya pada siang
hari sekitar 32.000 lux agar pertumbuhannya optimal. Intensitas cahaya siang hari
di dataran tinggi Indonesia pada ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut
sebesar 50.000 lux. Upaya mengatur intensitas cahaya yang sesuai pada bunga
yang tinggi yaitu 70-80 %. Kelembaban udara yang tinggi perlu diimbangi dengan
sirkulasi udara yang lancar, bila kelembaban udara tinggi tapi sirkulasi udara tidak
bunga potong krisan terutama jamur. Curah hujan juga sangat mempengaruhi
Hama bunga potong krisan ada beberapa jenis antara lain ulat tanah (agrotis
ipsilon), Penggerek daun (Liriomyza sp) dan Tungau Merah (Tetranycus sp). bunga
potong krisan yang terkena hama ulat tanah (agrotis ipsilon) dapat dilihat gejalanya
pucuk dan tangkai terkulai karena ulat memakan ujung batang tanaman muda,
krisan yang terkena hama ini adalah daun menggulung seperti trowongan kecil,
ini dapat dilakukan memotong daun yang terserang dan aplikasi insektisida. Tungau
Merah (Tetranycus sp) gejala yang disebabkan adalah daun yang terserang
hama Tungau Merah (Tetranycus sp) dengan cara memotong bagian tanaman yang
terserang berat dan dibakar agar tidak menular ke tumbuhan yang lain serta
danTepung oidium. Karat daun disebabkan oleh jamur Puccinia sp dengan gejala
pada sisi bawah daun terdapat bintil-bintil coklat atau hitam dan terjadi lekukan-
lekukan mendalam yang berwana pucat pada permukaan daun bagian atas.
bunga, karat daun dapat dikendalikan dengan pemotongan daun yan sakit dan
chrysatheemi dengan gejala permukaan daun tertutup tepung putih dengan cara
pada lahan dengan ketinggian antara 700 s.d 1200 diatas permukaan laut (dpl).
Penanaman bunga potong krisan dilakukan di dalam bangunan rumah kaca atau
membutuhkan cahaya yang lebih lama, maka dimalam hari perlu bantuan cahaya
dari lampu pijar. Penyinaran paling baik untuk bunga potong krisan di malam antara
jam 23.00 s.d 03.00 dengan lampu 100 watt atau setara dengan 100 lux untuk areal
sembilan meter persegi, dan lampu dipasang setinggi 1,5 meter dari permukaan
tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2 s.d 6 minggu)
untuk mendorong hormone pertumbuhan atau hormon auxin pada bunga potong
krisan. Bunga potong krisan siap untuk dipanen setelah berumur tiga bulan. bunga
potong krisan dipanen 2 kali dalam seminggu selama tiga minggu. Selesai masa
panen dilakukan pembersihan lahan dari sisa panen bunga potong krisan, kemudian
hari.
Bunga potong krisan ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi ini dilihat
dari kebutuhan akan bunga potong krisan masih sangat tinggi. Kota Denpasar
merupakan daerah peminat bunga potong krisan tertinggi di Bali yang pada satu
bulannya Kota Denpasar memasok sekitar 3.600.000 potong bunga krisan per
bulan. Permintaan yang besar membuat para petani lokal kewalahan dalam
memenuhi permintaan tersebut. Petani bunga krisan di Bali tidak mampu memenuhi
seluruh permintaan pasar bunga potong krisan dan hanya mampu memenuhi sekitar
11
8,3 % saja dan sisa sebesar 91,7% di impor dari daerah disekitar Bali yaitu dari
pulau Jawa. bunga potong krisan Bali dihargai sebesar Rp. 1.500,- per batang,
sedangkan bunga potong krisan yang diimport hanya diharga sebesar Rp. 1000,-
per batang. Pebedaan harga antara bunga Krisan Bali dan di luar Bali terjadi karena
kualitas bunga yang dimiliki bunga potong krisan Bali dari segi warna lebih Bagus
dan dari segi ukuran Bunga Krisan Bali lebih besar ukurannya serta pengantaran
yang cukup jauh akan menyebabkan penurunan kesegaran bunga potong krisan.
Selain untuk tanaman hias, bunga potong krisan juga mempunyai manfaat
maanfaatnya dengan dikonsumsi dalam bentuk teh. Teh bunga krisan dibuat dengan
kering diseduh dengan air panas. Teh bunga krisan ini selain bermanfaat untuk
pengobatan influenza dan membersihkan liver dapat juga sebagai bahan relaksasi,
menyembuhkan panas dalam serta menyerap racun dalam tubuh karena di dalam
bunga potong krisan mengandung zat antioksidan. Bunga potong krisan juga dapat
untuk pengharum ruangan dan bahan anti serangga. Untuk produksi minyak astiri
faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tingkat kemekaran bunga, varietas
dan metode ekstraksi. Bunga potong krisan warna kuning dengan tingkat
kemekaran 75% yang terbaik untuk diekstrak minyak astirinya (Balai Peneltian
12
sumber-sumber daya seperti tanah, lahan, tenaga kerja, modal, dan air untuk
mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif
bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki
(input).
yang pertama adalah lahan. Lahan berperan sebagai faktor produksi yang
dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, luas lahan, lokasi, intensifikasi, dan fasilitas.
Unsur kedua adalah tenaga kerja yang dapat berasal dari orang lain atau dari
anggota keluarga sendiri. Unsur ketiga adalah modal yang digunakan untuk
dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Faktor produksi usahatani adalah input
13
digunakan, seperti luas lahan, modal, tenaga kerja dan manajemen, faktor -faktor
1. Tanah (lahan)
merupakan tempat dimana usahatani dapat dilakukan dan tempat hasil produksi
dikeluarkan karena tanah tempat tumbuh tanaman. Tanah sifatnya tidak sama
dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap dan permintaan akan tanah
luas lahan ditanami maka semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh
lahan.
2. Tenaga kerja
produksi. Dalam usahatani ditemukan dua macam tenaga kerja yaitu tenaga kerja
dalam keluarga dan tenga kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga adalah
tenaga kerja dalam usahatani tidak dibayar upahnya, sedangkan tenaga kerja luar
3. Modal
produksi komoditas pertanian. Modal adalah barang yang bernilai ekonomi atau
uang yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Modal dalam usahatani secara
modal pada usahatani dapat diperoleh dari dalam atau dari luar usahatani. Modal
dari dalam usahatani diperoleh dari warisan atau keuntungan yang disimpan
sedangkan modal dari luar usahatani diperoleh dari pinjaman dari lembaga
keuangan.
4. Manajemen Usahatani
untuk meningkatkan taraf hidup petani menjadi lebih tinggi. Manajemen usahatani
produk total dalam jangka waktu tertentu baik yang dipasarkan maupun tidak.
Penerimaan usahatani yaitu jumlah produksi dari komoditas yang dihasilkan oleh
petani dikalikan dengan harga yang berlaku saat itu. Penerimaan usahatani dapat
diketahui dari perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual produk.
TR = Y. Py
Dimana:
Y = Output (Produksi)
Biaya dalam arti sempit adalah harga pokok (merupakan harga pertukaran
dari sumber ekonomi yang dikorbankan atau diserahkan untuk mendapatkan suatu
barang dan jasa) dan beban (merupakan pengorbanan yang diperlukan dalam
1. Biaya tetap (Fixed Cost) biaya yang relative tetap jumlahnya dan harus
tanah, penyusutan alat dan bangunan, pemeliharaan pompa air dan lainnya.
2. Biaya tidak tetap (Variable cost) biaya tidak tetap yang sifatnya berubah -
ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang dihasilkan seperti biaya
tingginya melalui peningkatan produksi. Biaya juga sebagai suatu sumberdaya yang
dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya total Usahatani
TC = TFC + TVC
Dimana :
usahatani, sebaliknya bila total penerimaan lebih kecil dari pengeluaran total
usahatani maka usahatni tersebut dikatakan rugi. Pengeluaran total usahatani atau
total biaya yang dikeluarkan (total farm expences) didefinisikan sebagai nilai semua
masukan yang habis pakai atau dikeluarkan didalam proses produksi (Soekartawi,
1995).
usahatani bunga potong krisan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Π = TR – TC
Dimana:
musim panen dengan nilai R/C ratio sebesar 1,69 dengan kata lain usahatani ini
dikatakan menguntungkan.
Pakem, Kabupaten Sleman telah efisien dengan R/C Ratio sebesar 1,68. Dari hasil
Usahatani Cabai Keriting diketahui bahwa usahatani cabai keriting sudah efisien
cabai keriting sebagian besar diserap oleh upah tenaga kerja non keluarga dan
pembelian pestisida. Biaya tenaga kerja dan pestisida yang dikeluarkan mencapai
26,86 persen dan 22,49 persen dari biaya total rata-rata sebesar Rp.14.311.487/ ha.
Pendapataan Usahatani jagung manis (kasus di kelompok tani Sari Manis, Subak
Delod Sema Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur) pendapatan yang diterima
18
petani yang tergabung dalam kelompok tani Sari Manis, Subak Delod Sema Desa
Kesiman Petilan, Denpasar Timur sebesar Rp. 7.070.250,00 hasil dibagi dua oleh
pemilik lahan dimana 1/3 bagian atau Rp. 2.356.750,00 untuk pemilik lahan dan
2/3 atau Rp. 4.713.500,00 adalah penerimaan yang diperoleh petani. setelah
dikurangi total biaya usahatani sebesar Rp. 1.183.135,00 maka pendapatan bersih
menggunakan komoditi yang sama. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah objek yang diteliti, lokasi penelitian dan waktu penelitian serta
Pasar bunga potong krisan di Bali sangat baik dimana kota Denpasar
merupakan daerah peminat bunga potong krisan di Bali. Produksi bunga potong
krisan lokal belum dapat memenuhi permintaan akan bunga potong krisan karena
sedikitnya petani yang mau mengusahatani bunga potong krisan. Para petani takut
berusahatani Bunga potong ini karena tidak tahu berapa besar biaya yang harus
dikeluarkan petani untuk usahatani bunga potong krisan dengan menghitung semua
biaya yang dikeluarkan oleh para petani bunga potong krisan dalam satu kali musim
tanam, mulai dari biaya pengolahan lahan, biaya penanaman, biaya perawatan
dari seluruh produksi yang dihasilkan dalam satu kali musim tanam dikalikan
dengan harga jual produksi yang berlaku. Penelitian ini juga dapat mengetahui
seberapa besar pendapatan petani bunga potong krisan untuk meningkatkan taraf
hidupnya dan keluarganya serta sebagai bahan pertimbangan kepada para petani
Pasar bunga potong krisan ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk
Kabupaten Buleleng. Letak geografis dan topografi Desa Pancasri sangat cocok
untuk komoditi bunga potong krisan, selain itu Desa Pancasari mempunyai
kelompok tani yang aktif dalam usahatani bunga potong krisan dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
20
Penerimaan Biaya
Usahatani Usahatani
Biaya Biaya
Variabel tetap
Analisis Pendapatan
TR=Y.Py
TC=TFC+TVC
Π=TR-TC
Kesimpulan
Rekomendasi
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran