TANAMAN HIAS
Kelas :Y
Kelompok :6
Nama kelompok :
1. Kumala Purba Sari 155040201111138
2. Huril Maknunin 155040201111161
3. Muhammad Hervansyah 155040201111163
4. M. Fiqri Amirul Mu’min 155040201111170
Ada dua jenis krisan yang umum dibudidayakan oleh petani, yaitu
krisan standar dan krisan spray. Krisan standar digolongkan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Krisan Standart Lokal
Ciri-ciri dari bunga krisan standar lokal antara lain :
1. Jumlah bunga 2-3 kuntum per tangkai
2. Diameter bunga antara 12-15 cm
3. Panjang tangkai bunga antara 70-80 cm
4. Mekar bunga kurang kompak
5. Bunganya hanya bewarna kuning dan putih
6. Tidak bebas dari serangan hama dan penyakit
7. Kesegaran bunga tidak lama , yaitu hanya mencapai 5
hari.
Contoh krisan jenis ini yaitu : chrysanthemum segatum,
chrysanthemum inodorum , chrysanthemum carintum, chrysanthemum
maximum dan jenis-jenis krisan bercabang.
Chrysanthemum Segatum
Jenis krisan ini memiliki tinggi sekitar 50cm. Bunga-bunga
muncul pada umur 3 bulan sesudah disemaikan. Lamanya
bunga bertahan pada pohon hingga 2 bulan. Bentuk bunganya
adalah cakram dengan warna kuning dan di tengahnya
berwarna gelap. Tanaman krisan Ini dapat diperbanyak melalui
biji, setek batang atau setek umbi akar. Jika bijinya disimpan
dalam tempat kering dapat bertahan hingga beberapa tahun
tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.
Chrysanthemum inodorum
Jenis krisan ini mempunyai tinggi sekitar 35 cm dan mulai
bermunculan bunga pada bulan ke 3 setelah disemaikan.
Lamanya berbunga hingga 2 bulan. Jika diperbanyak melalui
biji, krisan tumbuh 2 minggu setelah disemaikan. Jika bijinya
disimpan dalam tempat kering dapat bertahan hingga beberapa
tahun tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.
Chrysanthemum carinatum
Bunga ini berbentuk cakram yang memiliki tiga warna
melingkar dengan pusatnya bewarna gelap. Warna bunganya
beragam. Perbanyakan melalui biji dapat tumbuh rata-rata 2
minggu setelah disemaikan.
Chrysanthemum maximum
Jenis chrysanthemum maximum ini bertipe lockenpopf. Tinggi
tanaman krisan ini mencapai 1 meter. Bunganya bertangkai
panjang dan tegas bentuk cakram berwarna putih. Tanaman ini
digunakan sebagai penghias kebun atau taman, penghias
pinggiran pagar tembok maupun sebagi bunga potong.
Jenis jenis krisan bercabang
Krisan yang mempunyai banyak cabang dan ranting.
Akibatnya, akan terbentuk rangkaian bunga yang membulat.
Bunganya beraneka ragam dan berbentuk cakram atau
bersusun. Contohnya Crhysanthemum koreanum,
chrysanthemum bloemen, chrysanthemum chilleifolium dll.
3. Pembibitan
Bibit diperoleh dari tanaman indukan yang sehat, kualitas prima, daya
tumbuh yang kuat, serta bebas dari hama dan penyakit. Pembibitan
dilakukan secara vegetatif yaitu dengan anakan, stek pucuk dan kultur
jaringan.
Bibit asal anakan
Bibit asal anakan ini diperoleh dari tanaman yang sudah
tua, yang biasanya anakan muncul didekat akar atau
bagaian batang bawah
Bibit asal stek pucuk
Bibit asal stek pucuk yaitu dengan menentukan tanaman
yang sehat dan cukup umur, memilih tunas pucuk yang
tumbuh sehat. Dengan diameter pangkal 3-5 mm, panjang
5 cm, mempunyai 3 helai daun dewasa bewarna hiijau
terang, potong pucuk tersebut. Kemudian langsung
disemaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu
udara 4 derajat celcius, dengan kelembapan 30% agar tetap
segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah
dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu kemudian
dimasukkan kedalam kantong plastik rata-rata 50 stek.
Bibit asal kultur jaringan
Bibit asal kultur jaringan yaitu menentukan mata tunas atau
eksplan dan diambil dengan pisau silet, sterilisasi mata
tunas dengan submkt 0,4% (HgCL) selama 10 menit,
kemudian bilas dengan air suling steril.
4. Teknik penyemaian bibit
Penyemaian di bak
Lahan persemaian berupa bak-bak berukuran lebar 80 cm,
kedalaman 25cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan
dan sebaiknya baik berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk
drainase yang berlebihan. Medium semai berupa pasir steril
hingga cukup penuh. Semaikan stek pucuk dengan jarak
3cm x 3cm dan kedalaman 1-2cm, sebelum diberi rotooh
(ZPT). Setelah tanam pasang sungkup plastik yang
transparan di seluruh permukaan.
Penyemaian kultur jaringan
Bibit mini dalam botol dipindahkan ke persemaian berisi
medium berpasir steril dan bersungkup plastik tembus
cahaya.
Pemeliharaan pembibitan atau penyemaian
Pemeliharaan stek pucuk yaitu penyiraman dengan sprayer
2-3 kali sehari, pasang bola lampu untuk pertumbuhan
vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman diserang
hama atau penyakit. Buka sungkup persemaian pada sore
hari dan malam hari terutama pada beberapa hari sebelum
pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan
dilakukan diruangan aseptik, setelah bibir berukuran cukup
besar, diadaptasikan secara bertahap ke lapangan terbuka.
5. Media Tanam
Pertimbangan khusus dalam menentukan media tanam adalah mudah
didapat, harga relatif murah, ringan dan harus memiliki sifat-sifat dan
kimia yang bisa medukung pertumbuhan akar dan serapan hara secara
optimal. Sifat fisik yang penting adalah media harus ringan, gembur dan
memiliki aerasi yang cukup baik.
6. Teknik Penanaman
- Teknik penanaman bunga potong
Tanaman bunga krisan merupakan tanaman yang dapat
dibudidayakan secara monokultur. Jarak lubang tanam
10cmx10cm atau 20cmx20cm. Lubang tanam tesebut dibuat
dengan cara ditugal. Penanaman biasanya disesuaikan dengan
waktu panen yaitu pada hari-hari besar. Waktu tanam yang
baik yaitu antara pagi atau sore hari. Kemudian pemberian
pupuk diberikan maerata pada tanah sambil diaduk dengan
takaran Fura dan 3G sebanyak 6-10 butir perubang. Campuran
pupuk ZA 75 gram ditambah TSP 75 gram ditambah KCL 25
gram (3:3:1)/m2. Untuk cara penanaman ambil bibit satu
persatu dari wadah penampungan bibit kemudia urug degan
tanah tipis,tanamkan bibit krisan satu per satu pada lubang yng
telah disiapkan sedalam 1-2 cm , sambil memadatkan tanah
pelan-pelan dekat pangkal batang bibit. Setelah penanaman
siram dengn air dan pasang naungan sementara dari sungkup
plastik transparan.
- Teknik penanaman untuk memperpendek batang
Penanaman dilakukan sampai batas tertentu dengan ketinggian
tanaman yang diinginkan. Misalnya, bila diinginkan bunga krisan
bertangkai 70cm, maka penambahan cahaya sejak ketinggian 50-
60cm. Lampu dimatikan. Periode berikutnya beralih ke generatif.
Tangaki bunga memanjang mencapai 80cm. Bila dipanen
tangkainya 70cm, maka tangkai bunga yang tersisa adalah 10 cm
pada tanaman. Total lama penyinaran sejak bibit ditanam sampai
periode generatif antara 12-15 minggu tergantung varietas krisan.
Cara pengaturan dan penambahan cahaya yaitu dengan pola
byarpet, yaitu pencahayaan malam selama 5 menit lalu dimatikan 1
menit dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai 30 menit.
Cara lain pengaturan dan penambahan cahaya adalah dengan
memasang lampu TL pada tengah malam mulai pukul 22.30-01.00.
Waktu pemupukan dimulai umur 1 bulan setelah tanam,
kemudian diulang kontinue dan periodik seminggu sekali, dan
akhirnya sebulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan
pada fase vegetatif yaitu Urea 200 gram ditambah ZA 200 gram
ditambah KNO3 100 gram per m2 luas lahan. Pada fase generatif
digunakan pupuk urea 10 gram ditabah TSP 10 gram ditambah
KNO3 25 gram per m2 luas lahan, cara pemberiannya dengan
disebar dalam larikan atau lubang ditugal samping kanan dan
samping kiri. Jika ingin mendapatkan bunga yang besar maka
dalam satu tangkai bunga hanya dibiarkan satu bakal bunga yang
tumbuh.