Anda di halaman 1dari 17

Berikut cara budidaya tanaman hias dengan menggunakan teknik potong.

Membuat lubang tanam

Bunga krisan merupakan salah satu jenis tanaman bunga potong. Tanaman ini dibudidayakan secara
monokultur. Sebelum mulai menanam Anda terlebih dahulu membuat lubang tanaman dengan jarak
diameternya 10 x10 cm atau 20×20 cm, dengan cara ditugal. Waktu tanam yang baik dapat dilakukan
pagi atau sore hari.

Pemberian pupuk dasar

Untuk budidaya tanaman hias Anda memerlukan pupuk furadan 3G sebanyak 6–10 butir per setiap
lubangnya. Pada saat pemberian pupuk dapat dicampurkan dengan beberapa macam ampuran pupuk
diantaranya pupuk ZA 75 grm ditambah TSP 75 gram ditambah KCl 25 grm (3:3:1)/m2 luas tanam,
usahakan pada saat merata diberikan merata pada tanah dengan sambil diaduk.

Cara penanaman

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengambil satu persatu bibit pada wadah penampung.

Urug dengan tanah tipis supaya perakaran pada bibit krisna tidak langsung terkena furadan 3G.

Mulailah tanam bibit krisna satu persatu pada lubang yang telah disiapkan tadi pada ke dalaman 1–2 cm
dengan terus memadatkan tanah secara perlahan dekat dengan batang bibit.

Setelah itu siramlah dengan air dengan memasang naungan dalam dari sungkup plastik yang sedikit
transparan.

Teknik penanaman untuk memperpendek batang

Cara penanaman cukup dilakukan pada bunga potong biasa, tetapi tetap dengan menambahkan sedikit
cahaya agar tangkai dapat lebih mudah dipendekkan ketika melakukan pemotongan pada batang bunga.

Lakukan pengaturan dan penambahan cahaya

Baca Juga: 7 Kaktus Hias Tahan Banting Ini Cocok untuk Pemula
Dalam hal ini cukup sampai pada batas tertentu dengan ketinggian yang sudah ditentukan. Jika Anda
menginginkan bunga krisan memiliki tangkai 70 cm, maka Anda tinggal menambahkan sedikit cahaya
pada ketinggian 50–60.

Sebuah pencahayaan malam yang di biarkan selama 5 menit lalu dimatikan selama 1 menit. Hal ini terus
dilakukan secara berulang hingga 30 menit. Adapun cara lain pada pengaturan dan penambahan cahaya
adalah dengan memasang lampu TL pada tengah malam sekitar pukul 22.30–01.00 setiap harinya.

Pemupukan

Waktu pemupukan sendiri dimulai pada umur 1 bulan setelah bibit ditanam, kemudian diulang selama
seminggu sekali sampai sebulan sekali. Untuk pemberian jenis pupuk yang diberikan pada fase vegetatif
yaitu pupuk urea 200 gram ditambah ZA 200 gram ditambah KNO3 100 gram per m2 luas lahan.
Sedangkan pada fase generatif dengan pupuk Urea 10 gram yang ditambah TSP 10 gram dan KNO3 25
gram per m2 luas lahan, dan cara pemberiannya dengan cara disebarkan dalam lubang ditugal samping
kiri dan samping kanan.

Batasan / Peristilahan

Bunga potong : merupakan setangkai atau lebih bunga, baik yang dikemas ataupun tidak, dimana untuk
pengemasan ini biasanya disesuaikan dengan permintaan pasaran (sudah disiapkan) atau pesanan
khusus dari konsumen, meliputi kombinasi dan jenis bunga, seperti untuk hand bouqet, krans, vas meja
ataupun bouqet.

Pengemasan bunga hias : bahan baku utama adalah aksesoris dan media. Aksesoris biasanya
menggunakan daun-daunan, dekorasi dan plastik sebagai pembungkus (terutama bunga potong).
Sedangkan medianya menggunakan oasis (sejenis busa, untuk rangkaian vas meja), bambu dan
stereofoam. Media bambu dan stereofoam biasanya digunakan pada rangkaian bunga untuk ucapan
selamat, duka cita dan sejenisnya.

(1). Peredaran

Hasil sebuah penelitian melalui pengamatan peredaran bunga potong pada para pedagang pengumpul,
produsen kecil, produsen besar dan florist di Cipanas, Lembang, Bandung, dan Jakarta, yang banyak
diperdagangkan adalah : berbagai jenis anggrek, mawar, krisan, anyelir, gladiol, anthurium, heliconia,
gerbera, lilium, sedap malam, dahlia, amaryllis, calalily, gypsophilla, trachelium, customa, kangaroo
paws, gypsi, alpinia, musa, nicolaia, statice, alstromeria dan aster.

Sedangkan yang paling mendominasi pasaran hanya beberapa jenis yaitu mawar, krisan, anyelir, gladiol,
gerbera, anthurium dan heliconia. Dimana jenis-jenis bunga tersebut juga sudah umum diproduksi oleh
petani, sehingga memerlukan penggolongan kualitas bunga potongnya, kecuali anggrek karena sudah
dibuat standar anggrek bunga potong. Untuk bunga mawar, hanya beberapa jenis saja yang paling
mendominasi pasaran.

(2). Karakterisasi di Pasaran

Dari hasil inventarisasi bunga potong di pasaran di kota-kota besar (di Cipanas, Lembang, Bandung dan
Jakarta), tidak terdapat perbedaan karakter bunga potong untuk tiap daerah pengamatan, namun
terdapat perbedaan karakteristik mutu yang spesifik untuk tiap jenis bunga (wuryan.wordpress.com,
2008/12/31). Adapun karakteristik mutu bunga potong yang diamati meliputi: panjang tangkai bunga,
diameter bunga, diameter kuntum bunga, jumlah bunga pertangkai, jumlah bunga perikat, lama
kesegaran dan tanda serangan hama dan penyakit. Hasil pengamatan sudah terangkum juga dalam
tulisan ini selanjutnya ’Produsen dan di pasaran’.

(3). Ragam dan jenis bunga potong

(3.1). Mawar / Rose (Rosa sp)

Bunga ini merupakan bunga tahunan dari genus Rosa dan famili Rosaceae. Terdapat lebih dari 100
spesies di dunia. Tanaman berupa semak tegak, batang berduri tajam, tanaman merambat atau
memutar. Warnanya putih, kuning, dan merah. Sebagian besar spesies berasal dari Asia, dan sebagian
kecil berasal dari Eropa, Amerika Utara, dan Barat Laut Afrika. Sedangkan spesies kultivar, dan hibrida
banyak ditanam karena keindahan dan keharumannya.

Untuk detail bunga mawar ini dapat dilihat di Bunga Mawar.

Di produsen dan pasaran bunga

Terdapat dua jenis mawar di pasaran yaitu jenis Holland dan jenis lokal, dimana keduanya terdapat
perbedaan yang nyata pada karakter panjang tangkai bunga, lama kesegaran dan tanda serangan hama
dan penyakit, seperti berikut.
(a). Bunga mawar jenis Holland : panjang tangkai bunga 30 cm - 70 cm, tangkai tegak, lurus dan kuat,
duri sudah dibersihkan. Penampilan kuncup bunga sehat, tidak terlihat tanda serangan hama dan
penyakit. Diikat seragam berdasarkan panjang tangkai dan warna bunga sebanyak 20 tangkai per ikat.
Rata-rata lama kesegaran setelah dipotong 8,9 hari pada suhu kamar. Kebanyakkan diproduksi oleh
produsen besar, namun produsen kecil di Lembang sudah memproduksi dalam skala yang kecil. Hasil
pada kedua kelompok produsen tersebut tetap masih berbeda.

(b). Bunga mawar jenis lokal : kurang baik yaitu selalu terlihat tanda serangan hama dan penyakit yang
menjadi salah satu penyebab pendeknya kesegaran rata-rata hanya 6 hari, panjang tangkai bunga 25-50
cm yang tergantung orientasi produsen apakah dipotong dengan panjang tangkai tertentu atau akan
dipotong dari pangkal tunas.

Produsen kecil menjual bunga mawar jumlahnya tidak seragam walau warna bunga sama dalam satu
ikatan (berkisar antara 20 - 50 tangkai). Bunga dipasarkan dalam bentuk masih kuncup dan dibungkus
dengan daun pisang.

(3.2). Krisan atau Seruni (Chrysanthemum morifolium).

Carolus Linnaeus memberi nama bunga ini yang berarti bunga emas (bahasa Yunani). Biasanya
ditemukan dalam warna kuning atau bervariasi karena persilangan sehingga ada warna-warna pink,
merah atau bahkan ungu. Bunga nasional Jepang ini dalam bahasa Jepang disebut sebagai ?? (kiku).
Bunganya beraroma wangi sehimgga sering di tambahkan ke dalam teh agar lebih wangi dan nikmat

Bunga krisan berasal dari Asia dan Timur Laut Eropa. Banyak sekali hibrida dan ribuan kultivar
dikembangkan untuk tujuan holtikultura, dan menghasilkan krisan dengan berbagai macam variasi
warna.

Menurut US National Chrysanthemum Society, Inc , krisan mekar sesuai dengan sistem klasifikasi
internasional dibagi menjadi 13 bentuk berdasarkan susunan mahkota yang berbeda, yaitu :

1. Irregular Incurve (membengkok tidak rata): raksasa pada dunia krisan. Sering tidak ditunaskan untuk
membentuk bunga besar tunggal yang mekar (ogiku), kelopak bunga tersembunyi, mahkota bunga yang
menyembunyikan kelopak bunga juga ada yang bergantung membentuk “rok’.

2. Reflex : kelopak bunga disembunyikan, dan mahkota bunga tersusun ke atas dan membentuk
penampilan seperti pel.
3. Regular Incurve (membengkok rata): hampir sama dengan irregular incurves, Similar to the irregular
incurves, hanya saja biasanya bentuk mekar lebih kecil dan berbentuk hampir bulat sempurna. Kelopak
bunga tersembunyi. Bentuk ini biasa disebut “Chinese”.

4. Decorative: hampir sama dengan bentuk “reflex” tetapi tanpa penampilan seperti pel. Kelopak bunga
tersembunyi dan mahkota bunga biasanya tidak tegak 90 derajat terhadap batang.

5. Intermediate Incurve: bentuk mekar antara Irregular dan Regular incurves baik ukuran dan bentuk.
Biasanya memiliki kuntum yang longgar dan lebih luas. Kuntum bunga tersembunyi.

6. Pompon: Bunga mekar berganda, ukuran kecil, dan bentuk nyaris bulat sempurna.

7. Single/Semi-Double: bentuk mekar dengan menunjukkan kelopak bunga, memiliki 1 sampai 7 helai
mahkota. Pada umumnya membentuk sudut kurang dari 90 derajat terhadap batang.

8. Anemone: Kelopak bunga tampak jelas, kadang-kadang terangkat dan dibayangi oleh mahkota.

9. Spoon: Kelopak bunga terlihat dan mahkota bunga berbentuk spatula panjang.

10. Quill: kelopak bunga tersembunyi dan mahkota bunga berbentuk seperti pipa.

11. Spider: Kelopak bunga tersembunyi dan mahkota bunga berbrntuk seperti pipa dengan ujung
berduri dan menggantung di sekitar batang.

12. Brush & Thistle: kelopak bunga terlihat. Mahkota bunga berbentuk seperti tabung dan menutupi
seluruh kepala bunga atau sejajar dengan batang

13. Exotic: Jenis mekar yang bertentangan dengan klasifikasi karena memiliki atribut lebih dari satu dari
semua tipe mekar yang ada.

Sebenarnya bunga ini sudah lama dikenal, tetapi yang ada di pasaran lokal hanya jenis berbunga tunggal
besar dengan warna putih atau kuning. Kedua jenis ini dianggap sebagai standar bunga krisan di
Indonesia karena sejak jaman Belanda dulu hingga saat ini masih saja ditanam para petani tradisional.
Padahal jenis-jenis krisan hasil pemuliaan mutakhir, seperti di Belanda dan Jepang, telah menghasilkan
ratausan varietas baru yang telah diproduksi dan dijual secara komersial.

Demikian beraneka ragamnya jenis-jenis krisan baru ini sehingga seringkali orang tak menyangka bahwa
bunga yang dilihatnya itu adalah krisan, sama seperti halnya anggrek yang varietasnya seolah-olah tak
terbatas.

Cara penanaman bunga krisan dibagi atas dua kelompok : (a). krisan yang ditanam di tanah sebagai
bunga potong, (b). krisan yang ditanam dalam pot sebagai bunga hias.

Jenis bunga : berbunga tunggal besar dan ada lagi yang berbunga banyak kecil-kecil pada satu tangkai
(jenis ‘spray’).
Perbedaan warna mahkota : gradasi warna begitu lengkap sehingga sulit untuk menyebut jenis
warnanya, namun pada umumnya warna dasar adalah putih, kuning, merah jambu, oranye, merah dan
ungu. Dari warna dasar inilah lahir ratusan kombinasi warna yang bagitu indah.

Produsen dan di pasaran

Terdapat dua macam bunga potong krisan yaitu ‘standar’ dan ‘spray’. Di pasaran krisan standar juga
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bunga krisan standar jenis hibrida dan jenis lokal yang dibudidayakan
oleh petani di Cipanas.

(a). Bunga krisan standar : (a.1). Jenis hibrida : diproduksi oleh Pb mempunyai karakter yang sangat
bagus yaitu jumlah bunga hanya satu per tangkai, bunga mekar kompak dan sempurna dengan diameter
8 – 12 cm, bunga dan daun bebas dari tanda serangan hama dan penyakit, sehingga lama kesegaran
bunga mencapai 12 hari. Bunga diikat dengan panjang tangkai yang seragam 60, 70, dan 80 cm sebanyak
20 tangkai per ikat. Warna bunga krisan hibrid adalah kuning, putih, ungu, merah dan oranye. (a.2).
Jenis lokal : jumlah bunga 2 – 3 kuntum per tangkai, selalu dijumpai serangan karat, thrips atau bercak
coklat lain baik pada daun maupun bunga, lama kesegarannya hanya mencapai 5 hari. Warna yang
dijumpai di pasaran hanya putih dan kuning. Hanya dibudidayakan oleh petani bunga di Cipanas dan
sebagian kecil di Lembang, dengan volume pemasaran yang makin sedikit, diameter yang lebih lebar
yaitu 12 – 15 cm tetapi kurang kompak, panjang tangkai bunga antara 70 dan 80 cm, diikat seragam
dalam warna dan ukuran, masing-masing 20 tangkai per ikat.

(b). Bunga krisan ‘spray’ : Yang dijumpai di pasar, semuanya adalah jenis hibrid dengan warna yang
beraneka, ada dua karakter yang berbeda yaitu panjang tangkai serta tanda serangan hama dan
penyakit. Krisan spray dengan panjang tangkai antara 35 – 50 cm dibudidayakan oleh produsen kecil di
rumah plastik tanpa tambahan cahaya, sedangkan yang mempunyai panjang tangkai lebih dari 50 sampai
80 cm dibudidayakan oleh produsen besar dalam rumah plastik dengan tambahan cahaya. Sebagian
bunga krisan hasil produksi produsen besar tidak terbebas dari serangan karat dan atau thrips.

Bunga krisan dapat bertahan seminggu dalam vas.

(3.3). Anyelir/Carnation (Dianthus caryophyllus)

Banyak digunakan dalam industri florist karena memiliki warna yang bermacam-macam. Berasal dari
Mediterania, beberapa di antaranya juga berasal dari Siberia, Arktik, Jepang dan Himalaya.

Untuk pertumbuhan tanaman ini dibutuhkan banyak cahaya dan suhu sekitar 75 F/24 C.
Menurut sejarah telah dibudidayakan sejak 2000 tahun yang lalu. Kata ‘Dianthus’ kurang lebih berarti
‘bunga para dewa’, sedangkan ‘caryophyllus’ diambil dari nama bunga cengkeh, sesuai dengan aroma
dasar bunga anyelir ini. Sedangkan nama ‘Carnation’ berasal dari kata ‘coronation’ yang artinya
penobatan atau naik tahta. Konon dahulu bangsa Yunani menjalin bunga ini dalam suatu rangkaian
seperti mahkota untuk dianugerahkan kepada para pahlawan atau atlet-atlet yang memenangkan suatu
pertandingan.

Anyelir termasuk jenis bunga potong yang lumayan mahal karena petaninya masih terbatas. oleh karena
itu mengebunkan bunga anyelir merupakan alternatif usaha punya peluang. Namun untuk mendapatkan
kualitas bunga yang bagus memang perlu perhatian khusus.

Menurut pengalaman seorang pengusaha tanaman hias yang sudah belasan tahun mengebunkan bunga
ini, menuturkan bahwa :

(a). bunga ini membutuhkan tempat yang mempunyai iklim sejuk, karena tanaman ini berasal dari
daerah sub tropis dengan suhu udara antara 15 – 25 derajat celcius. Untuk mendapatkan kondisi iklim
yang hampir menyerupai daerah sub tropis tersebut, dia menanamnya di Cibodas dengan ketinggian
1.200 m dpl dan suhu udara antara 20 – 30 derajat celcius, dimana tanahnya harus gembur dengan pH
6,5-7, selain itu lapisan top soil tanahnya juga harus masih utuh.

Pada masa sekarang bunga anyelir sudah jauh berbeda dari bunga asalnya, sejak William Sim pada tahun
1938 berhasil menyilangkan bunga ini, maka lahirlah ratusan varietas baru dengan sifat-sifat yang unggul
seperti tangkainya yang lebih panjang, mahkota bunganya lebih besar dan ‘penuh’, gradasi warnanya
semakin halus serta mampu berbunga terus-menerrus sepanjang tahun.

Jenis bunga yang dikenal saat ini ada dua yaitu : (a). standard-carnation berbunga tunggal dengan
ukuran relatif besar, (b). spray-carnation merupakan kumpulan bunga-bunga kecil pada satu tangkai
bunga, dimana masing-masing jenis mempunyai puluhan varietas yang setiap tahunnya selalu muncul
lagi varietas baru, seperti halnya mode pakaian.

Negara-negara penghasil anyelir tiga terbesar yang menghasilkan ratusan juta tangkai anyelir setiap
tahunnya yaitu : (a). Belanda, banyak menghasilkan silangan jenis baru yang hasilnya dipasarkan ke
Eropa Barat. (b). Kenya sudah mampu menghasilkan sekitar 125 juta tangkai per tahun yang sebagian
besar dijual ke Eropa terutama pada saat produksi negara Eropa menurun pada musim dingin. (b).
Colombia pernah menghasilkan hingga 310 juta tangkai yang pasar utamanya adalah Amerika Serikat.

Adapun kelemahan dari kedua negara berkembang tersebut adalah sebagian besar produksinya
dilakukan di alam terbuka, sehingga kualitas bunga seringkali beragam, sehingga fluktuasi harga tajam
dan ketidak stabilan pendapatan para petaninya.
Di Indonesia, beberapa tahun terakhir ini anyelir semakin banyak ditanam orang, terutama jenis hybrida
yang bibitnya didatangkan dari luar negeri. Persyaratan tumbuhnya relatif mudah sehingga banyak yang
berhasil membudidayakannya dengan sukses, membuat produksinya cenderung meningkat, tetapi
dengan tingkat harga jual yang semakin menurun bila dibandingkan dengan bunga potong lainnya.

Teknologi budidayanya belum dapat dikatakan canggih seperti halnya di Belanda yang menggunakan
rumah kaca, sehingga mutu bunga yang dihasilkan belum dapat mencapai standar kualitas ekspor.
Alternatif yang ada adalah memasarkan bunga ini di kota-kota besar di dalam negeri.

Produsen dan di pasaran

Perbedaan menyolok produksi bunga dari produsen besar dan produsen kecil adalah :

(a). Gejala serangan hama dan penyakit. Produsen kecil : sulit sekali bebas dari tanda serangan karat
dan thrips, Produsen besar : persentase yang terkena serangan karat dan thrips atau kombinasi keduanya
sangat kecil.

(b). Panjang tangkai. Produsen besar : dapat memproduksi bunga dengan panjang tangkai lebih dari 40
sampai 60 cm, sedangkan petani/ Produsen kecil : panjang tangkai antara 35 sampai 45 cm. Hal ini
disebabkan petani menginginkan hasil bibit pada batang bagian bawah, sehingga terjadi kompetisi
tumbuh antara tunas vegetatif dan tunas generatif.

(c). Ikatan bunga potong anyelir sekitar 10 – 20 tangkai per ikat pada produsen besar/kecil. Beberapa
produsen besar : mengikat 12 tangkai per ikat dengan panjang dan warna yang seragam, produsen kecil :
mengikat dengan panjang tangkai dan warna yang beragam.

Bunga potongnya memiliki masa hidup selama 6 s/d 9 hari.

(3.4). Gladiol (Gladiolus hybridus sp)

Gladiol merupakan tanaman jenis umbi berbunga tahunan yang termasuk dalam keluarga Iris (Iricaceae),
banyak didistribusikan di Eropa Tengah, Asia, Afrika tropis, dan Afrika Selatan.

Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yg berarti pedang kecil, seperti bentuk daunnya. Tanaman
hias bunga gladiol berasal dari Afrika Selatan & menyebar di Asia sejak 2000 tahun, tahun 1730 mulai
memasuki daratan Eropa & berkembang di Belanda.

Bunga ini memiliki bermacam-macam warna seperti : merah jambu, ungu terang dengan putih dengan
tanda kontras, atau putih kegadingan, atau oranye kemerahan. Dihibridisasikan secara ekstensif yang
menghasilkan berbagai macam warna dan varietas, dimana kelompok hibrida utama telah diperoleh dari
persilangan antara empat sampai lima spesies, antara lain: Grandiflorus, Primulines and Nanus.

Gladiol hibrida merupakan bunga potong yang sangat baik, disamping warna yang bervariasi
kelebihannya adalah kesegaran yang dapat bertahan lama sekitar 5-10 hari & dapat berbunga sepanjang
waktu.

Ragam jenis bunga gladiol adalah : (a). Gladiolus gandavensis, berukuran besar, susunan bunga terlihat
bertumpang tindih, panjang 90-150 cm. (b). G. primulinus. berukuran kecil, sangat menarik, bertangkai
halus tetapi kuat & panjangnya mencapai 90 cm. (c). G ramosus, panjang tangkai bunga 100-300 cm. (d).
G nanus, tangkai bunga melengkung, & panjang hanya 35 cm.

Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yg telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty, Priscilla, Oscar,
Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer, Ceker & lain sebagainya

Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan & keperluan
ritual lainnya.

Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia utk daerah Jawa Barat : di Parongpong (Bandung), Salabintana
(Sukabumi) & Cipanas (Cianjur). Sedangkan di Jawa Tengah yaitu di daerah Bandungan (Semarang), dan
di Jawa Timur di daerah Batu (Malang).

Budidaya

Di Indonesia gladiol dapat ditanam sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun musim hujan,
dapat tumbuh dgn baik di daerah ketinggian 500-1500 m dpl & beriklim sejuk, dengan curah hujan rata-
rata 2.000-2500 mm/tahun. Sedangkan jenis tanah yg cocok adalah andosol & latosol yg subur, gembur
& banyak mengandung bahan organic dengan tanah memiliki pH 5,5-5,9. Perlu diperhatikan yaitu
dikarenakan tanaman tinggi maka jenis yang dibudidayakan berpeluang jatuh jika terkena angin.

Produsen dan di pasaran

Sebagian besar bunga potong gladiol di pasar bunga baik di Jakarta maupun di Bandung, adalah jenis
Holland (White friendship) dan jenis lokal (Dr. Mansoer, Queen Oceer, Golden Boy). Bunga potong
tersebut diproduksi oleh produsen kecil di daerah Lembang, Cipanas dan Sukabumi.

(a). Persyaratan panjang tangkai, produsen kecil : sudah memenuhi kriteria standar yang telah disusun
oleh Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo, 1993). Di pasar dijumpai 2 ragam ukuran panjang tangkai : (a).
Ukuran 40 - < 60 cm : dihasilkan dari anak subang yang berdiameter lebih kurang 2,5 cm. Anak subang
demikian memang diproduksi untuk memenuhi permintaan rangkaian bunga papan. (b). >60 - 90 cm
lazim mendominasi pasar.

Lama kesegaran : Pada suhu kamar rata-rata sekitar 4 sampai 5 hari, tergantung kerusakkan akibat hama
penyakit, kesehatan fisik dan fisiologis serta jumlah kuntum yang sudah mekar.
Penjualan : Para petani menjualnya setelah 3 – 4 kuntum mekar, namun para florist besar hanya
menerima bunga dengan jumlah kuntum yang mekar maksimum satu. Pemasaran bunga biasanya
dalam bentuk ikatan 10 tangkai per ikat dengan warna dan panjang tangkai yang seragam.

Penggunaan : Gladiol lokal kebanyakan hanya digunakan untuk rangkaian bunga papan.

(3.5). Gerbera, (Gerbera jamesonii)

Tanaman berbunga dengan bentuk seperti bunga daisy yang lebar dan berwarna-warni.

Bunga gerbera di Indonesia sejak dahulu juga sudah ada, bisaanya disebut ‘Herbras’ atau bahkan ‘Air
Beras’. Pada umumnya tidak ditanam sebagai bunga potong tetapi sebagai tanaman bunga hias di
pekarangan, terutama di daerah pegunungan yang beriklim sejuk. Bunga ini seolah-olah akan terlupakan
begitu saja, apabila tidak masuk jenis

Gerbera baru yang ‘Super Quality’ dari Belanda. Sepintas lalu memang tidak terlalu istimewa
penampilannya, berbunga tunggal dengan tangkai tidak berdaun. Namun apabila sebagai rangkaian
bunga dalam vas, bunga ini berkesan tenang, cantik dan sederhana.

Di Indonesia, bunga garbera dapat tumbuh dengan baik jika memenuhi persyarata seperti di dataran
yang memiliki ketinggian antara 400 meter hingga 1400 meter di atas permukaan laut, tanah dengan pH
5,5 – 6. Dalam skala kecil, seperti sebagai tanaman hias di halaman rumah, perawatannya lebih mudah,
namun apabila membudidayakan dalam skala yang besar. Perhatikan beberapa hal berikut ini:

Gerbera generasi terbaru hasil pemuliaan di negeri Belanda memang menampilkan sosok bunga yang
lain dari yang telah dikenal. Ukurannya yang semakin besar, warnanya yang semakin cerah dan beragam
serta produktivitas tanamannya yang tinggi, membuat bunga ini dapat bersaing dengan bunga-bunga
potong lainnya. Sekurang-kurangnya 200 varietas baru telah dihasilkan dan seperempat dari jumlah ini
telah memasuki pasaran produksi komersial. Menurut catatan statistik di Belanda, bunga ini menduduki
urutan ketiga dari besarnya jumlah produksi, yaitu setelah mawar dan krisan. Sejarahna pada tahun 1985
saja produksi Gerbera di rumah-rumah kaca telah mencapai 292 hektar dengan produksi total sekitar
320 juta tangkai per tahunnya.

Sejak beberapa tahun yang silam, sudah banyak pengusaha yang mulai mengebunkan bunga ini di
Indonesia. Bibit-bibit jenis mutakhir diimpor dari Belanda dan ditanam dengan hasil yang baik di daerah
pegunungan di sekitar Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Kendala yang dihadapi adalah masalah pengadaan
bibitnya, karena bibit asal Belanda ini dilarang untuk diperbanyak, karena dilindungi hak paten. Boleh
dibibitkan, asal membayar royalty yang besarnya ditentukan oleh suatu kontrak persetujuan. Masalah
lain adalah sulitnya memperoleh produk dengan mutu prima sebagaimana bunga induknya di negara
asalnya. Untuk itu perlu dibuatkan rumah plastik sederhana untuk menaungi bunga dari terpaan air
hujan. Tetapi usaha ini tentu saka mengakibatkan investasi semakin besar, sehingga berakhir dengan
harga jual yang jauh lebih mahal daripada jenis Gerbera tradisional yang ditanam di udara terbuka.

Gerbera termasuk tanaman perenial (tahunan) tetapi berbatang lunak. Perbanyakan bisaanya dari
anakan, tetapi sekarang sudah digunakan bibit hasil pembiakan kultur jaringan. Jarak tanam di lapangan
dapat 20 x 20 cm sampai 30 x 30 cm. Usia produktif tanaman antara 1 – 1,5 tahun, dalam masa itu dapat
dihasilkan bunga sebanyak 25 – 35 tangkai per tanaman. Serangan penyakit dapat menurunkan produksi
bunga dengan drastis. Cendawan yang bisaa menyerang adalah Phytium, Phytophthora dan Rhizoctorial,
sedangkan serangan hama paling ganas adalah kutu putih. Karena itu menanam bunga ini di alam
terbuka sudah tentu banyak sekali kesulitannya.

Gerbera dapat tahan antara 3 – 7 hari sebelum tangkainya layu walaupun mahkotanya masih segar,
namun tangkai yang masih segar mudah sekali patah, sehingga packingnya harus ekstra hati-hati.

Produsen dan di pasaran

Bunga potong gerbera jenis hibrida sedikit dijumpai di pasaran, karena serangan hama dan penyakit
serta produksinya lebih rendah dibandingkan dengan produksi bunga lainnya.

Di lapangan dijumpai 2 kelompok gerbera jenis hibrida berdasarkan panjang tangkai, panjang tangkai 25
– 60 cm yang dibudidayakan oleh produsen kecil dan yang bertangkai 40 – 60 cm yang diproduksi
produsen besar.

Diameter bunga gerbera hasil kedua produsen hampir sama yaitu 7,5 – 12 cm termasuk penampilan
bunga dan tanda serangan hama dan penyakit.

Lama kesegaran : hasil produsen kecil rata-rata 8,2 hari tidak jauh berbeda dengan gerbera hasil
produsen besar.

Kemasan : Produsen besar adalah 12 tangkai per ikat dengan warna bunga sama dan panjang tangkai
seragam, kuntum bunga ditutup plastik atau kertas, sedangkan oleh produsen kecil juga 12 tangkai per
ikat namun panjang tangkai dan warna bunga beragam.

(3.6). Anthurium

Tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia tetapi lebih sebagai tanaman hias karena daunnya yang
lebar-lebar seperti kuping gajah itu, bunganya unik dan merupakan ciri khas yang tidak dimiliki bunga
lain. Dahulu tidak populer sebagai bunga potong, namun setelah masuknya varietas baru dari Belanda
yang bunganya lebih besar dan menarik, maka tanaman hias ini lebih terkenal sebagai bunga potong
Anthurium.

Nama lain yang populer di luar negeri adalah ‘Flamingo Flower’ atau ‘Painter’s Palette’, sedangkan
varietas-varietas yang populer antara lain ‘Cuba’ yang berwarna putih, ‘Avoanneke’ berwarna pink dan
‘Avoclaudia’ berwarna merah

Produktivitas berbunga termasuk rendah untuk golongan bunga potong, baik jumlah tanaman per m2
maupun jumlah tangkai bunga per tanamannya, sehingga tidak heran kalau harganya cukup mahal.

Kelebihannya adalah daya simpan bunga antara 7 – 14 hari yang tergantung varietas, sehingga jenis
bunga ini cocok untuk komoditi ekspor -- mengingat daya simpannya yang cukup lama dan terutama
harganya yang relatif mahal--, sehingga kurang terjangkau oleh pasar bunga lokal.

Produsen dan di pasaran

Panjang tangkai : minimum bunga potong anthurium sudah ditetapkan Asbindo (1993) yaitu 50 cm, dan
panjang tangkai tersebut dapat dijangkau oleh produsen besar maupun kecil, perbedaannya ditentukan
oleh hasil produksinya.

Jenis : Produsen besar memproduksi berbagai macam anthurium jenis hibrid, dengan ukuran lebar
bunga yang bervariasi sesuai jenisnya. Sedangkan produsen kecil memproduksi anthurium jenis lokal
berwarna merah dan putih.

Lama kesegaran : yang panjang yaitu sekitar 14 hari.

Karena bunga anthurium begitu menonjol penampilannya maka yang terdapat di pasaran telah bebas
dari hama penyakit, tetapi masih dijumpai cacat akibat kerusakan fisik dan bentuk tangkai yang tidak
lurus.

Kemasan : Bunga jenis hibrid dijual individual per tangkai yang dibungkus plastik, hal ini dilakukan karena
ukuran bunga yang cukup besar dan harga per tangkai relatif mahal.

(3.7). Heliconia (Heliconia spp).

Disebut juga bunga pisang-pisangan atau pisang hias. Tanaman ini berasal dari Amerika tropis dan
Kepulauan Samudera Pasifik sebelah barat Indonesia, banyak ditemukan di daerah Afrika atau tropika.
Heliconia memiliki 100-200 jenis, bentuk bunga mirip seperti burung dengan keindahan warnanya,
sehingga tidak heran kalau disebut Bunga Bird of Paradise. Sering digunakan sebagai penghias halaman,
taman, atau kantor. Selain itu baik daun maupun bunganya sangat cocok untuk dijadikan bunga potong.

Adapun jenisnya yaitu : Heliconia rostrata, H, densiflora, dan H. collinsiana. H. rostrata berwarna merah
dengan bunga menggantung seperti pisang, dan H. densiflora yang berwarna kuning dengan bunga tegak
seperti cakar kepiting. Tanaman yang mudah perawatannya dan akan tumbuh baik apabila terkena
cahaya matahari langsung, atau butuh naungan ketika anakan. Perbanyakan dilakukan dengan
memisahkan anakan atau tunas.

Coba lihat bunga ini sungguh indah dengan keelokan kelopak bunga, namun berhati-hatilah dengan
bunga ini karena sangat beracun kalau termakan!.

Produsen dan di pasaran

Heliconia merupakan tanaman hias tropis yang mendapat perhatian cukup hesar dari pemerintah,
sehingga mendorong minat masyarakat pecinta bunga untuk mempromosikan heliconia baik di dalam
maupun di luar negeri, dimana saat ini terdapat dua produsen besar yang sudah mengekspor heliconia
dengan negara tujuan Belanda, Perancis, Jepang dan Singapura dalam bentuk bibit dan bunga.

Panjang tangkai : Penampilan yang bersih dan sehat, bunga yang akan diekspor mendapatkan perlakuan
pasca panen yang lebih cermat, yakni setiap ujung tangkai bunga diberi kapas basah dan dibungkus
plastik, kemudian setiap jumlah tertentu dibungkus kertas dan dimasukkan kardus dengan ukuran sesuai
keadaan bunga.

Produsen kecil kurang memperhatikan penanganan pasca panen, sehingga penampilan bunga kurang
menarik, namun ukuran panjang tangkai bunga sudah memenuhi persyaratan standar (Asbindo, 1993)
yaitu 50 – 200 cm sesuai jenisnya.

Kemasan : umumnya dijual dalam bentuk satuan atau dalam 10 tangkai per ikat untuk jenis yang
berukuran kecil.

(3.8). Dahlia (Dahlia sp.).


Suku Aztec mencari dan membudidayakan dahlia untuk makanan, upacara, dan juga dekorasi. Ranting
yang panjang digunakan sebagai pipa kecil. Merupakan tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan
(perenial), berbunga di musim panas sampai musim gugur. Berasal dari Mexico, Amerika tengah dan
Colombia. Merupakan bunga nasional negara Meksiko.

Setidaknya terdapat 36 spesies dahlia yang antara lain Dahlia Imperialis yang memiliki tinggi hingga 10
meter. Sekarang terdapat ratusan kultivar, sebagian besar varietas menghasilkan bunga warnanya cerah
dan mempesona, sehingga merupakan komoditas penting bagi industri bunga potong dan tanaman pot.
Nama Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani berkebangsaan Swedia dari abad ke-18 yang
bernama Anders Dahl. Terdiri dari banyak jenisnya, seperti : Dahlia apiculata, D. australis, D. dumicola ,
D. pinnata

Tips pemanenan

Panenlah saat mahkota bunga mekar sempurna. Umur hidup tanaman saat sudah dipanen antara 1-2
minggu jika bunga diawetkan dengan glukosa. Perawatan sebelum panen juga dapat memperpanjang
masa hidup. Jauhkan dahlia dari sinar matahari langsung dan tiupan angin. Hindarkan dari suhu yang
tinggi.

(3.9). Sedap Malam (Polianthes tuberosa)

Sedap Malam merupakan tanaman tahunan dari keluarga Agave (Agavaceae). Nama umumnya berasal
dari bahasa Latin ‘Tuberosa’ yang berarti menggembung atau ‘tuberus’ yang merujuk pada sistem akar
tanaman ini. sedangkan Polianthes dalam bahasa Yunani memiliki makna "berbunga banyak".

Terdiri dari 12 spesies, sedangkan para ahli Botani mengelompokkan bunga ini sebagai cultigen, istilah
yang menggambarkan bahwa tanaman tidak tumbuh secara liar.
Dengan daun panjang dan batang yang tinggi serta memiliki bunga berbentuk tabung yang harum, sedap
malam dapat digunakan sebagai tambahan menarik untuk taman bunga atau lansekap rumah. Sedap
malam juga menghasilkan bunga potong yang cantik untuk digunakan sendiri atau untuk dirangkai.

, ekstraksi dari sedap malam digunakan sebagai bahan pembuat parfum.

(3.10). Lili / Lilium (Lilium sp)

Lili merupakan bunga yang sangat wangi, memiliki batang tegak yang tidak bercabang, daun sempit,
serta enam kelopak bunga yang lebar dan berbentuk terompet. Lebih dari 80 jenis atau umbi spesies
didistribusikan ke belahan bumi bagian utara.

(3.11). Anggrek

Anggrek merupakan keluarga terbesar dari kingdom tanaman yaitu lebih dari 25,000 spesies asli di
seluruh dunia, ditambah hibrida yang sebagian besar dikembangkan secara khusus di rumah (houseplant
orchid) seperti Phalaenopsis sp, Dendrobium sp, Vanda, Paphiopedilum sp atau Cymbidium sp.

Selain itu saat ini anggrek dipercaya sebagai keluarga terbesar kedua dari tanaman berbunga, dengan
jumlah 21,950 dan 26,049 spesies yang ditemukan di 880 genera. Ahli holtikultura diyakini telah
menghasilkan lebih dari 100,000 jenis hibrida dan kultivar.

Bunga anggrek memiliki daya tahan selama satu bulan dalam bentuk tanaman dan 10 hari setelah
dipotong.

Untuk uraian mengenai berbagai jenis bunga anggrek ini akan ditulis secara tersendiri.

TIP : Menempatkan bunga dalam vas


(a). Memotong bunga (misalnya dari kebun), supaya dilakukan dengan posisi miring agar permukaan
serap batang menjadi luas.

(b). Gunakan gunting tanaman atau pisau tajam untuk memotong batang, tidak menggunakan gunting
kertas atau kain, karena bisa menjepit dan melukai batang.

(b). Bersihkan wadah dengan tangan atau busa (sampai mengenai semua permukaan dalam wadah)
sehingga bersih

(c). Jangan membersihkan wadah dengan sabun karena residu sabun bisa mengubah sifat kimiawi air.

(d). Isi wadah dengan air bersih secukupnya, yang penting air mampu merendam bagian bawah batang.

(e). Saat memasukkan bunga (misalnya bunga hias), pastikan pastikan tidak ada daun yang terendam air
di dalam wadah, karena residu berupa karbondioksida/CO2 (pemasakan makanan oleh daun) dalam air
bisa diserap oleh tanaman kembali, hal ini akan merusak tanaman (bunga hias).

(f). Bersihkan batang dari daun dan duri, sebelum memasukkan bunga dalam wadah. Juga bersihkan
bagian bawah batang dari lendir dan kotoran yang dapat mencemari air.

(g). Gantilah air dalam wadah bunga setiap hari, dimana saat mengganti air, potonglah batang paling
bawah sepanjang 1 cm, karena bagian ini biasanya mengalami proses pembusukan.

(h). Hindari bunga potong dari paparan matahari langsung serta tiupan angin yang kencang.

(i). Bunga yang diletakkan di ruang AC biasanya mempunyai umur bunga yang relatif lebih pendek, hal ini
karena sirkulasi udara yang tidak baik dan kelembaban yang rendah. Selain rajin mengganti air, beri juga
kesempatan bagi bunga untuk "bernapas" yaitu dengan meletakkannya di ruangan terbuka (yang tidak
terkena paparan matahari) atau ruang bersirkulasi udara baik.

Catatan akhir

Kriteria utama menuju standarisasi mutu bunga potong adalah diwujudkan dalam penampilan bunga
yang baik dan menarik, sehat, bebas dari tanda-tanda serangan hama dan penyakit.
Jenis bunga potong yang mendominasi pasar yaitu anggrek, mawar, gladiol, krisan, sedap malam, anyelir,
anthurium dan gerbera, sedangkan untuk heliconia mulai banyak diminati dan diperdagangkan.

Keterangan gambar: dari internet

Sumber : Media Indonesia 23/3/2013; Kompas 15/5/2013; asbindo.org; ngasih.com 2014/09/25 & /
2015/03/17; budidaya-petani.blogspot.co.id 2013/0, bunga-rawabelong.com 2010/04/161.

https://www.pertanianku.com/cara-praktis-budidaya-tanaman-hias-dengan-teknik-bunga-potong/

http://isamas54.blogspot.com/2015/11/macam-macam-bunga-potong.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai