Anda di halaman 1dari 2

Cara Mengendalikan Hama Ulat Cabai

Petani cabai seringkali mengeluhkan akan adanya serangan hama ulat


yang merusak daun atau buah tanaman cabai mereka. Hama ulat sendiri
memang merupakan hama populer untuk sayuran di dataran rendah, tidak
terkecuali cabai.

Ulat yang sering menyarang tanaman cabai diantaranya adalah ulat


grayak (Spodoptera litura) dan ulat buah Helicoverpa sp..Ulat grayak
biasanya akan memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu
kemampuan fotosintesis tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak
memakan habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.
Sedangkan ulat buah akan membuat lubang pada buah cabai baik yang
masih hijau ataupun yang sudah berwarna merah. Kedua jenis ulat ini
sangatlah merugikan karena menyerang tanaman secara bergerombol dan
massif . Ulat biasanya menyerang pada malam hari dan juga seringkali
bersembunyi di pangkal tanaman sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari
pengamatan petani.

Nahh, untuk mengendalikan ulat-ulat tersebut, maka petani dapat


melakukannya secara terpadu dengan menggunakan beberapa langkah
seperti berikut ini.

Mekanis

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memunguti ulat pada


malam hari secara menyeluruh.

Kultur teknis

Pengolahan tanah secara sempurna sangat dibutuhkan. Dalam proses


pengolahan tanah, bedengan harus cukup lama dibolik-balik dan
dikeringkan agar sisa-sisa ulat atau pupa benar-benar mati. Selain itu,
Gulma yang ada di parit, bedengan atau bahkan di lubang tanam harus
dibersihkan, karena gulma-gulma tersebut bisa menjadi inang dari hama
ulat.

Pemasangan perangkap imago hama

Imago ulat dapat ditangkap dengan cara dipasangkan perangkap


berupa sex ferromone “ugratas” di areal yang terserang. Ugratas
berbentuk seperti sonar plastik kecil berwarna merah. Ujung-ujungnya
dipotong, kemudian digantungkan di dalam botol bekas air mineral yang
telah diberi lubang.Lubang dibuat menggunakan pisau hingga membentuk
huruf “X”. Keempat sisi lubang ini dilipat ke dalam agar imago yang masuk
ke dalamnya akan sulit untuk keluar lagi. Ugratas yang telah dipotong
akan memancarkan aroma birahi dari imago betina sehingga imago jantan
akan berusaha mendatanginya. Setelah terperangkap, populasi imago
jantan akan menurun sehingga imago betina tidak terkawini. Akibatnya,
populasi ulat akan menurun drastis.

Pemanfaatan musuh alami

Ada beberapa musuh alami yang dapat digunakan untuk


mengendalikan hama ulat, antara lain parasitoid telur Trichogramma ,
parasitoid larva Diadegma argenteopilosa, jamur Metharhizium, dan
nematoda parasit serangga.

Penyemprotan insektisida

Insektisida hanya dapat digunakan untuk mengendalikan ulat pada


fase (instar) awal. Bila telah memasuki instar akhir (3-4), ulat akan sulit
dikendalikan. Penyemprotan beberapa saat setelah telur menetas sangat
membantu menurunkan populasi ulat.

Sumber: 8Villages

Anda mungkin juga menyukai