Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PRAKTIK DISKUSI

TENTANG
RENCANA PEMINDAHAN IBUKOTA

TUGAS BAHASA INDONESIA


KELAS : IX.2
DISUSUN OLEH :
1. Farelio Efrem
2. Bhanu Anugerah W
3. Reyvan Dwi H
4. Dira Cahyati
5. Reski Habibah
6. Azhania Putri S
MATERI
Ibu kota, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
didefinisikan sebagai kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara
atau tempat dihimpun unsur administratif eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ibu
Kota biasanya ialah kota yang secara fisik meliputi kantor pemerintah dan tempat
pertemuan; status sebagai modal sering ditunjuk oleh hukum atau konstitusi. Di
beberapa yurisdiksi, yuridiksi sendiri adalah kewenangan bedasarkan hukum,
yang mana kewenangan ini bukan lah hal yang berdiri sendiri, melainkan
bedasarkan hukum dan dibatasi oleh nilai-nilai hukum. termasuk beberapa
negara, cabang pemerintahan yang berada di pemukiman yang berbeda. Dalam
beberapa kasus, perbedaan dibuat antara Ibu Kota resmi (konstitusional) dan
pusat pemerintahan, yang berada di tempat lain.
Secara konstitusional, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia
melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964. Jakarta telah menjadi pusat
pemerintahan sejak masih bernama Batavia pada masa Hindia Belanda. Pada
awal abad ke-20 ada upaya oleh Pemerintahan Hindia Belanda untuk mengubah
lokasi ibu kota dari Batavia ke Bandung, walaupun gagal karena Depresi Besar
dan Perang Dunia II. Setelah menjadi wacana selama puluhan tahun, Usulan
pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke lokasi lainnya telah didiskusikan
sejak kepresidenan Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden
Yudhoyono mendukung ide untuk membuat pusat politik dan administrasi
Indonesia yang baru, karena masalah lingkungan dan overpopulasi Jakarta
Joko Widodo menganggap pulau Kalimantan sebagai lokasi yang tepat.
Pulau ini jauh dari daerah batas konvergen tektonik, artinya relatif aman dari
ancaman gempa bumi dan letusan gunung berapi. Di Kalimantan, penempatan ibu
kota baru diusulkan berlokasi di bagian selatan agak ke timur.
yang menjadi alasan pemindahan ibu kota negara adalah untuk
menemukan posisi sentral Indonesia sebagai negara kepulauan. Maka dipilihlah
Kaltim agar jarak tidak terlalu jomplang. Dari barat ke timur, dari timur ke barat.
Kaltim benar-benar berada di tengah kepualauan Indonesia. Lingkungan yang
dinilai relatif masih asri adalah Kaltim. Didukung fasilitas pendidikan, kesehatan,
ditambah lagi pusat perbelanjaan, perhotelan, dan sudah memiliki infrastruktur
jalan tol. Di tambah lagi, Kaltim relatif aman, baik dari masalah sosial maupun
bencana alam.
ISU PERMASALAHAN
Melalui rapat terbatas pemerintah pada tanggal 29 April 2019, Presiden
Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau
Jawa. Pemindahan ibu kota ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional. Pada 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo
mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif
Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur
Seiring berjalannya waktu baru-baru ini pemerintah (melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas atau Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN menjadi Undang-Undang,
hingga menyepakati nama Ibu kota Negara yang baru menjadi “Nusantara”
Namun pemindahan ini menjadi polemik, karena ada yang “Pro” dan
“Kontra”.

PRO (Setuju)
Pemindahan ibu kota negara dinilai mampu untuk mewujudkan pemerataan
ekonomi, terutama masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa. Pemindahan
ibukota ke Kalimantan juga diharapkan mampu untuk membuka peluang niaga
dan lapangan kerja baru. Faktor lain yang menjadi alasan pemindahan ibu kota
negara adalah untuk menemukan posisi sentral Indonesia sebagai negara
kepulauan. Maka dipilihlah dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Agar
jarak tidak terlalu jomplang, dari barat ke timur, dari timur ke barat. Kaltim
benar-benar berada di tengah kepulauan Indonesia.

KONTRA (Tidak Setuju)


Indonesia merupakan negara yang pernah disebut sebagai paru-paru dunia
karena wilayah alamnya yang luas dan subur, serta ragam flora dan faunanya
yang terjaga pada habitatnya. Jika ibukota dipindahkan ke Kalimantan secara
tidak langsung beresiko merusak lingkungan hidup, rusaknya kehidupan fauna
dan flora. Hal ini sebagai dampak pembangunan kota, perumahan penduduk,
pertokoan, pasar. Hal ini akan mengurangi populasi pohon pohon untuk
menghasilkan oksigen. sehingga kemungkinan besar julukan paru paru dunia
untuk Indonesia akan hilang dikarenakan hutan terbesarnya sudah dijadikan
ibukota.
Menurut beberapa pakar ekonomi pemindahan ibukota ini terlalu terburu-
buru serta beresiko, walau memang payung hukumnya sudah jelas, pembangunan
Nusantara dikhawatirkan akan mangkrak dikarenakan faktor ekonomi maupun
politik yang tidak stabil, mengingat Presiden Jokowi akan lengser dari jabatan
presiden pada tahun 2024.

KESIMPULAN
Dibalik pro dan kontra terkait pemindahan ibukota, kita selaku warga
negara Indonesia berharap agar pemindahan ibukota membawa dampak positif
dalam skala yang luas bagi masyarakat Indonesia. Dan membuat negara kita
menjadi lebih maju dan berkembang, tidak hanya Jakarta saja yang dikenal dunia
tapi Kalimantan juga akan dikenal dunia.

Anda mungkin juga menyukai