Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

Dampak Pemindahan Ibu Kota Baru Terhadap Lingkungan

di Kalimantan Timur

Dosen Pengampu :

Suryo Sakti Hadiwidoyo & Putri Hergianasari

Disusun oleh :

Fisilia Nefika Runtunuwu

372018095

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan sistem politik atau peraturan dengan bentuk kebijaksanaan dan strategi
nasional berdasarkan dari dorongan aspirasi nasional geografik, yang dimana memiliki dampak
secara langsung ketika kebijakan yang dimaksud dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Geopolitik juga mempunyai hubungan erat dengan aspek geografi sosial, yang dimana segala
sesuatu dikaitkan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Istilah geopolitik muncul serta
dikemukakan oleh Frederich Ratzal yang merupakan seorang ilmu bumi politik yang kemudian
diperluas oleh Rudolf Kjellen yang merupakan seorang sarjana ilmi politik Swedia. Menurut
Rudolf bumi politik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi, dan kemudian muncul
berbagai pandangan menurut beberapa ahli yang lainnya seperti Haushofer.

Indonesia atau Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara yang terletak di Asia
Tenggara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dan juga berada di antara daratan benua Asia dan
Australia, dan juga antara Samudera Pasifik dan Samudera Hidia. Indonesia adalah Negara yang
terdiri dari 17.504 pulau dan Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Indonesia
merupakan Negara yang memiliki penduduk terbesar ke-4 di dunia. Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa, bahasa, serta agama, dan Indonesia juga merupakan anggota dari PBB
bdan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB. Untuk menyelenggarakan berbagai
tujuan Negara, Indonesia tentunya harus memiliki prisndip-prinsip dasar sebagai pedoman agar
tidak mudah goyah pada saat memperjuangkan tujun nasional, dan dalam wawasan nusantara
kadang konsepsi geopolitik Indonesia yaitu unsur ruang yang berkembang tidak secara geografis
tetapi dalam pengertian secara keseluruhannya. Wawasan nusantara adalah pandangan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan Lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yang jelas sesuai dengan geografis wilayah nusantara. Faktor-faktor yang mempengaruhi
wawasan nusantara yaitu wilayah atau geografi yang menyangkut asas kepulauan, kepulauan
Indonesia, konsepsi wilayah kelautan, karakteristikdan wiayah nusantara serta faktor geopolitik
dan geostrategi.
Geostrategi diartikan sebgaia metode atau sebuah bentuk aturan-aturan untuk mencapai cita-
cita dan tujuan dengan melalui proses pembangunan yang tersususun dengan baik. Bagi bangsa
Indonesia, geostrategic diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, seperti
yang terantum dalam pembukaan UUD 1945 melalui proses pembangunan nasional. Bentuk
Negara Indonesia adalah Negara kesatuan dan bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik
yangibu kota awalnya terletak di Jakarta yang kemudian pada 2019 ibu kota akan dipindahkan ke
Kalimantan Timur.

1.2 Rumusan masalah

Apa dampak dari pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan bagi lingkungan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemindahan Ibu Kota Negara dalam Pandangan Geopolitik

Ibu kota merupakan suatu wilayah yang menjadi tempat kedudukan pusat pemerintahan
dari sebuah kabupaten. Ibu kota Indonesia yang awalnya terletak di Jakarta hingga 2018, dan
akhirnya pada ibu kota Indonesia di putuskan untuk di pindahkan ke Kalimantan Timur pada
masa pemerintahan Jokowi. Pemindahan ibu kota, tentunya pemerintah memiliki banyak
pertimbangan untuk memindahkan ibu kota, yang dimana pemerintah memepertimbangkan kalau
di kota yang ingin dipindahkan tersebut harus memiliki kriteria seperti berada di tengah-tengah
Indonesia, taka da ancaman gempa, tidak ada konflik-konflik, bandara internasional, mempunyai
pelabuhan samudra, dll.

Pemindahan ibukota bukanlah sesuatu yang aneh. Negara anggota ASEAN seperti
Myanmar pada tahun 2005 memindahkan ibukotanya dari Yangon ke Naypyidaw. Jauh sebelum
itu ibukota Australia berpindah dari Melbourne ke Canberra (1927), Turki dari Istanbul ke
Ankara (1923), Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia (1960), Pakistan dari Karachi ke Islamabad
(1967), Nigeria dari Lagos ke Abuja (1991), Kazakhstan dari Almaty ke Astana (1997).
Tetangga kita Malaysia yang sedikit rumit, Putrajaya menjadi pusat administrasi negara, tapi
Kuala Lumpur masih tetap sebagai ibukota. Salah satu indikator disebut Ibukota negara adalah
dengan terdapatnya kedutaan-kedutaan asing dan istana negara. Malaysia ada miripnya dengan
Korea Selatan, banyak kantor-kantor kementerian di Sejong City, tapi istana negara di
Cheongwadae, Seoul. Alasan atas peindahan ibukota bisa karena geopolitik dan geoekonomi.
2.2 Alasan pemindahan ibu kota

Geopolitik juga ada dalam isu-isu pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke
Kalimantan Timur. Berdasarkan aspek keamanan, Jakarta terancam contohnya seperti setiap
orang yang ingin mengegemukakan pendapat mereka melalui demo, pasti itu akan membuat
kekacauan yang sangat memberi dampak yang serius bagi masyarakan maupun pemerintah, juga
salah satu ancaman yaitu permukaan laut yang meningkat. Permukaan laut yang diakibatkan oleh
oleh fenomena pemanasan global yang dimana suhu yang meningkat ini membuat es dan gletser
di kutub utara dan selatan mencair, sehingga dampaknya dalam 10 tahun terakhir Jakarta Utara
tenggelam 2,5 meter per tahunnya. Maka dari itu jika ini terus berlanjut, diprediksikan bahwa
Jakarta akan tenggelam sebelum 2050. Akan tetapi bukan hanya masalah mengenai permukaan
laut, tetapi mengenai kepadatan penduduk, dan masalah ekonomi yang tidak merata antara
provinsi karena Jakarta berada di pulau Jawa maka semua pembangunan berpusat di Jawa, dan
juga membuat semua orang ingin tinggal di Jawa. Sehingga dari hal tersebut, akhirnya Jawa yang
hanya punya luas 7% dari keseluruhan Indonesia akhirnya terpaksa menampung 58% dari jumlah
penduduk Indonesia.

Kalimantan yang akhirnya menjadi pertimbangan untuk menjadi Ibu kota Indonesia, yang
diprediksikan akan mengatasi kepadatan penduduk di Indonesia. Kelebihan Kalimantan yang
tidak dimiliki pulau-pulau lain adalah letaknya yang berada di luar potensi gempa bumi dan
gunung merapi, sehingga dapat dikatakan bahwa Kalimantan sebagai pulau yang bebas bencana
dan cukup sesuai untuk dijadikan ibu kota masa depan. Awalnya Soekarno pernah untuk
terpikirkan untuk pindah ibu kota dan Soekarno tidak suka kalu Jakarta menjadi ibu kota, karena
Ia sebagai peninggalan penjajah Belandah yang dikenali sebagai pusat administrasi Hindia
Belanda dari tahun 1619 sampai 1942 yang dikenal dengan nam Batavia. Soekarno ingin ibu
kota baru yang terbebas dari pengaruh Belanda dan juga beliau melihat bahwa Palangkaraya di
Kalteng sebagai kandidatnya. Soekarno memilih Kalimantan karena berkaitan dengan visi
“Indonesia Raya” atau “Nusantara” yang berbentuk kerajaan Majapahit. Pemindahan ibu kota
sekarang, selain bertujuan untuk keamanan dan sosial ekonomi, juga ternyata melambangkan
transformasi identitas Indonesia mengarah ke potensial.
Pemindahan ibu kota juga menstimulus turunnya jumlah output di hampir semua
sektor tradable-goods yang berbasis sumber daya alam. Sebaliknya, sektor yang meningkat
justru ada pada non-tradable goods yang terhitung bukan sektor produktif. Di antaranya yaitu
administrasi, pertahanan, pendidikan dan kesehatan, hingga kertas dan publikasi. P emindahan
ibu kota ke Kalimantan Tengah ataupun Kalimantan Timur akan mengerek harga barang di
kedua daerah tersebut, Sebab, akan ada tambahan sekitar 2 juta lebih penduduk dan membuat
permintaan terhadap barang meningkat. Jika suplainya terbatas, maka harga pun akan otomatis
naik. Kalau sampai hal ini terjadi secara bersamaan, maka akan terjadi inflasi. Dampak negatif
lainnya yang mungkin terjadi berupa, resiko gangguan operasional kegiatan pemerintahan,
jika proses pemindahannya tidak lancar. Proses pemindahan ini juga bisa mengganggu
pelayanan pemerintahan terhadap swasta, karena swasta juga kemungkinan harus memiliki
cabang untuk berurusan dengan pemerintahan di ibukota baru. Ada juga resiko kerusakan
lingkugan dan gejolak terhadap sosial budaya penduduk lokal di Kalimantan yang berbeda
dengan Jakarta. Masalah Indonesia sekarang adalah infrastruktur, dan Jokowi terus berupaya
menyelesaikan masalah. Setelah semua infrastruktur siap, maka ia bisa langsung melepas
kekuatannya. Berkaca pada sejarah kebangkitan Amerika Serikat menjadi negara adidaya di
Amerika Utara, kuncinya tiada lain adalah infrastruktur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Melalui rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah suatu
keputusan yang berat dan tidak mudah, dikarenakan banyak pertimbangan yang harus
dipertimbangkan oleh pemerintah. Salah satu pertimbangan dari pemerintah yaitu melihat dari
sisi letak dari kota tersebut, serta jumlah penduduknya. Jakarta yang sudah mengalami
kepadatan penduduk serta banyak kali terjadi bencana alam dan itu hanya membuat masyarakat
menjadi merasa tidak aman serta meningkatnya polusi yang disebabkan oleh kendaraan-
kendaraan yang begitu padat di Jakarta. Maka dari itu ibukota disepakati untuk pindah ke
Kalimantan, karena di Kalimantan merupakan kota yang sesuai dengan kriteria yang
diinginkan demi kwmajuan Indonesia.
Sumber
https://www.academia.edu/5914904/
MAKALAH_ANGKATAN_41_KELOMPOK_XII_ANALISIS_KEBIJAKAN_PEMINDAHA
N_IBU_KOTA_NEGARA_PUSAT_PEMERINTAHAN_Diajukan_sebagai_salah_satu_tugas_
mata_kuliah_Kebijakan_Publik_Dosen

https://minanews.net/pemindahan-ibukota-di-tengah-geopolitik-dan-geoekonomi/

http://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/geopolitik-dan-geostrategi/

Anda mungkin juga menyukai