Anda di halaman 1dari 4

Nama :

Kelas
:

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


A. Tujuan Pembelajaran POLA-POLA HEREDITAS

1) Peserta didik dapat menjelaskan dengan benar dan teliti pola-pola


hereditas dengan tepat dan penuh tanggung jawab, dengan kajian literatur
baik secara individu dan kelompok,
2) Peserta didik dapat mendeskripsikan dengan jelas pautan gen pada
kromosom autosom, dengan kajian literatur baik secara individu dan
kelompok,
3) Peserta didik dapat mendeskripsikam pautan gen pada kromosom
gonosom,dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,
4) Peserta didik dapat menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom X, dan
memberikan contoh, dengan kajian literatur baik secara individu dan
kelompok, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,
5) Peserta didik dapat menjelaskan gen-gen terpaut pada pada kromosom Y,
dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,
6) Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal pautan gen dengan teliti dan
tekun, secara berkelompok sesuai dengan kajian literatur,

B. Ringkasan Materi
Pola-Pola Hereditas

Peristiwa berangkai dapat terjadi pada kromosom tubuh (autosom) maupun


pada kromosom kelamin (gonosom). Gen-gen jumlahnya hingga ribuan pada tiap
kromosom. Peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada sebuat
kromosom yang sama disebut “berangkai/Linkage”. Gen-gennya dinamakan gen-
gen terangkai.

Posisi gen terangkai pada kromosom

1
Gambar tersebut memperlihatkan gen-gen A, B, C, D, E, F, a, b, c, d, e, f, dll.
Gen A berangkai dengan gen B, C, D, dst pada kromosom yang sama. Begitu pula
alel mereka yaitu gen a berangkai dengan gen b, c, d, dst pada kromosom
homolognya.
➢ Ratio Harapan Gen-Gen Tidak Terpaut
Misal : jika sapi hitam tidak bertanduk heterozigot (BpPp) disilangkan dengan
sapi merah bertanduk (bbpp) maka ratio harapan hasil persilangan ini adalah
1/4 BbPp (hitam tidak bertanduk) : 1/4 Bbpp (hitam bertanduk) : 1/4 bbPp
(merah tidak bertanduk) : 1/4 bbpp (merah bertanduk) Untuk mengetahui
genotip suatu individu dilakukan jalan menyilangkannya dengan individu
yang homozigot resesif yang disebut testcross. Ratio fenotipe harapan dari
testcross yang gen-gennya tidak terpaut adalah 1 : 1 : 1 : 1.
➢ Ratio Harapan Gen-Gen Terpaut
Misal : Gen C pada tikus mengontrol munculnya warna (umumnya hitam)
sedangkan alel resesif (c) dalam keadaan homozigot resesif akan
menghasilkan warna albino. Alel dominan F menghasilkan bulu normal
sedangkan alel resesif (f) menghasilkan bulu kusam. Jika tikus hitam berbulu
normal heterozigot (CcFf) disilangkan dengan tikus albino berbulu kusam
maka hanya akan dihasilkan 2 macam fenotip yaitu 1/2 CCFF (hitam berbulu
normal) dan 1/2 ccff (albino berbulu kusam). Gamet yang dihasilkan oleh F1
yang bergenotip CcFf seharusnya adalah CF, Cf, cF dan cf. Namun karena gen
C dan F terpaut maka hanya ada 2 macam gamet yang terbentuk yaitu CF dan
cf. Akibatnya hasil testcross dihibrida hanya menghasilkan 2 macam fenotipe
(lihat gambar 13).
➢ Kondisi gen yang berangkai
Kondisi ini menunjukkan bahwa gen C-c dan F-f bukan terletak pada
kromosom yang berbeda tapi pada kromosom yang sama, artinya mereka
berangkai/berpautan.

2
C. Sumber :
a) Campbell Reece, dan Michell. 2002. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta.
Erlangga,
b) Soryo. 2008. Genetika Manusia. Yogyakarta. Gadja Mada University
Press,
c) Pratiwi, D.A, Maryati. 2010. Biologi. Untuk SMA Kelas XII. Jakarta.
Erlangga,
d) Anonim. 2013. Berangkai dan Pindah Silang. Diakses tanggal 28 Juni
2014. Tersedia di :http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/berangkai-dan-
pindah-silang.html

D. Alat dan Bahan


1. Alat tulis

2. Buku sumber,

E. Prosedur:
1. Peserta didik duduk dalam kelompok asal,
2. Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok ahli,
3. Kerjakan soal LKPD pada masing-masing kelompok,
4. Diskusikanlah jawaban yang benar dan pastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakan/ mengetahui jawaban,
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok ,
6. Simpulkan hasil diskusi.
F. Soal
1. Gen-gen terpaut kromosom autosom
a. Jelaskan mengapa sampai terjadi pautan gen pada kromosom autosom.
b. Buatlah bagan persilangan pada penyakit albino.
c. Buatlah peta silsilah yang menggambarkan penurunan penyakit
menurun albino.
d. Seorang laki-laki normal heterozigot menikah dengan wanita
heterozigot pula. Adakah keturunan yang menderita albino ?
2. Gen-gen terpaut kromosom-X
a. Jelaskan bagaimana pautan gen yang terjadi pada kromosom-X
b. Buatlah bagan persilangan yang memunculkan wanita normal, wanita
buta warna, wanita carrier, pria buta warna dan pria nomal.
c. Mengapa tidak pernah terdapat pria carrier ?
d. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya buta warna ?

3
e. Seorang wanita buta warna menikah dengan pria normal. Mereka
mempunyai 10 anak (6 pria dan 4 wanita).
1) Berapa anak yang berpenglihatan normal ?
2) Berapa anak yang menderita buta warna ?
3. Gen-gen terpaut pada kromosom-Y
a. Jelaskan bagimana pautan gen yang terjadi pada kromosom-Y
b. Buatlah peta silsilah yang menggambarkan dimunculkannya keturunan
yang bergenotip wanita normal, pria normal, dan pria hypertrichosis,
c. Mengapa tidak pernah terdapat wanita hypertrichosis ? buatlah bagan
persilangannya.

Kesimpulan :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai