MENTERI KETENAGAKERJAAN RI
DENGAN KOMISI IX DPR RI
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PROFIL KETENAGAKERJAAN UMUM | INDONESIA, FEBRUARI 2020
Informal : 56,50%
Formal : 43,50%
% Penduduk Bekerja
Penduduk Bekerja Universitas
Jumlah 10,23%
Angkatan Kerja 131,03 Juta Diploma I/II/III 2,79%
137,91 Juta 95,01% SMK 11,82%
Tingkat Partisipasi SMA 18,34%
Angkatan Kerja SMP 17,93%
(TPAK) ≤SD 38,89%
69,17%
% TPT
Jumlah Pengangguran Universitas 5,73%
% TPAK Terbuka
Diploma I/II/III 6,76%
83,82% 6,88 Juta SMK 8,49%
54,56% Tingkat Pengangguran
SMA 6,77%
Terbuka (TPT)
SMP 5,02%
4,99%
Laki-laki Perempuan ≤SD 2,64%
4
PENDUDUK YANG BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR DAN STATUS PEKERJAAN
5
PENDUDUK YANG BEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
6
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR DAN
PROVINSI
7
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN AKIBAT COVID-19
8
MITIGASI COVID-19 DI SEKTOR KETENAGAKERJAAN
[Arahan Presiden]
9
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (1/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial
3. Posko K3 Corona
layanan informasi, konsultasi dan ✓ Program kewirausahaan diarahkan untuk mendukung program
pengaduan bagi pekerja/buruh ketahanan pangan serta memperkuat supply chain industri Nasional.
✓ Penciptaan wirausaha-wirausaha baru yang produktif dan
terkait Keselamatan dan berkelanjutan sehingga dapat membantu akselerasi penyerapan tenaga
Kesehatan Kerja (K3) di kerja.
perusahaan
10
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (2/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial
11
PROGRAM PELATIHAN TANGGAP COVID-19
Update : Senin, 06 Juli 2020
1.479.006
Masker
5 UPTP
12 UPTP 9 UPTP 10 UPTD
20 UPTP 7 UPTD
64 UPTD 22 UPTD
10 BLKK
13
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (4/5)
DAFTAR ADUAN POSKO K3 CORONA
Permohonan bantuan akses ke Wajib Lapor Kewajiban perusahaan dalam perawatan dan
Ketenagakerjaan Online pengobatan pada pekerja terkonfirmasi Covid-19
14
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (5/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial
15
UPAYA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
Penghentian Sementara
Pekerja Migran Indonesia ke
Negara-negara Penempatan
16
KEBIJAKAN KEMNAKER
PENYUSUNAN PROTOKOL RENCANA KEBERLANGSUNGAN USAHA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
DAN PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARANNYA DI PERUSAHAAN (1)
Untuk menghadapi era New Normal saat ini, Kemnaker telah mengeluarkan surat edaran yang bertujuan untuk menghimbau para pengusaha
untuk secara serius meningkatkan kewaspadaan melalui pengambilan langkah-langkah sistematis dan efektif untuk keberlangsungan usaha
dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan :
17
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI PERUSAHAAN
(SE MENAKER NO. M/7/AS.02.02/V/2020)
Selanjutnya Perusahaan harus memastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan usaha di
antaranya :
Pemeriksaan dan Kunjungan Pengaturan Pola Kerja Pembinaan dan Sosialisasi Pembatasan Kontak
ke Fasilitas Kesehatan Hanya yang Efektif dan Optimal terkait pandemi antar Pekerja
Untuk Keadaan Darurat demi keamanan
18
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI PERUSAHAAN
(SE MENAKER NO. M/7/AS.02.02/V/2020)
Selanjutnya Perusahaan harus memastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan usaha di
antaranya :
19
BEST PRACTICE PERUSAHAAN TIDAK MERUMAHKAN/PHK PEKERJANYA SELAMA
PANDEMI (1/2)
20
BEST PRACTICE PERUSAHAAN TIDAK MERUMAHKAN/PHK PEKERJANYA SELAMA
PANDEMI (2/2)
• Tujuh (7) Perusahaan tersebut telah melakukan Upaya
penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
salah satunya dengan pelaksanaan Protokol Kesehatan secara
ketat sesuai Anjuran Gugus tugas Covid-19 dan Surat Edaran
Menteri ketenagakerjaan RI untuk pencegahan penularan Covid-
19 di tempat kerja.
21
STRATEGI DAN INOVASI KEMNAKER (1/2)
Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) Padat Karya Pertanian
Transformasi peran dan fungsi BLK wajib dilakukan untuk dapat Kerjasama Kemnaker, Pemda dan Swasta (untuk 2020 pilot
menjawab tantangan dinamika dan daya saing ketenagakerjaan. project di 2 lokasi, 2021 direplikasi ke banyak titik). Menyerap
BLK UPTP dan UPTD tidak hanya menyelenggarakan pelatihan Tenaga Kerja sekaligus mengantisipasi kelangkaan pangan.
namun juga melakukan fungsi peningkatan produktivitas. Selain
itu, BLK Komunitas tidak hanya diperuntukkan bagi calon pekerja
yang masuk ke dunia kerja namun juga dapat dimaksimalkan Inkubasi Bisnis
perannya mendorong penciptaan wirasuaha fokus kepada UMKM yang menjadi bagian dari supply chain
perusahaan yang terdampak Covid, khususnya di industri
Insentif Pemagangan pariwisata. Dengan demikian Pemerintah membantu mempercepat
Membantu dunia usaha mendapatkan Tenaga Kerja kompeten kebangkitan industri pariwisata melalui dukungan kepada pekerja
dengan memberikan insentif pelatihan dengan anggaran mandirinya.
Kemnaker dalam program pelatihan dan magang di training
centre milik perusahaan. Insentif diberikan agar dapat menekan
pengeluaran industri dalam masa recovery serta menjamin Memaksimalkan Semua Sumber Daya Untuk
penempatan pekerja setelah dilatih sesuai standar perusahaan. Penempatan Tenaga Kerja
Koordinasi dan sinergi antar unit kerja di lingkungan Kemnaker,
Mengembangkan Sistem Pelatihan Dengan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh Dinas Ketenagakerjaan
Mekanisme Blended Training Provinsi dan Kab/Kota, K/L terkait, dan pihak swasta lewat satu
Kombinasi antara berlatih secara online untuk mendapatkan pintu yaitu SISNAKER
pengetahuan dan berlatih di BLK untuk mendapatkan keterampilan
untuk re-skilling bagi tenaga kerja korban PHK
Perluasan Kesempatan Kerja dan Wirausaha
Pemutakhiran Analisis Dinamika Permintaan dan Sebagai Program Recovery
Penawaran di Sektor Ketenagakerjaan Program perluasan kesempatan kerja dan wirausaha harus dapat
Sebagai acuan kebijakan ketenagakerjaan terutama pelatihan menjadi solusi permasalahan pada meningkatnya jumlah
untuk beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh pengangguran dan pekerja sektor informal
Revolusi Industri 4.0 dan Pandemi COVID-19
22
STRATEGI DAN INOVASI KEMNAKER (2/2)
Peningkatan Intensitas dan Kualitas Dialog Sosial Gerakan Masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Dialog sosial merupakan salah satu saluran komunikasi Perusahaan Online
bagi pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk Kemnaker akan mengembangkan Rencana Aksi Nasional
mendapatkan solusi atas permasalahan- permasalahan untuk pelaporan WLKP dengan bekerja sama dengan
ketenagakerjaan. seluruh stakeholders yang ada termasuk Dinas
Ketenagakerjaan yang ada di daerah.
23
24
2
LANGKAH STRATEGIS PEMERINTAH
DALAM PENCIPTAAN LAPANGAN
PEKERJAAN DI TAHUN 2021 PADA
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
DAN UMKM
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
Meliputi 15 Sektor pada Tingkat Proyek dan 2 Sektor pada Tingkat Program
Terdiri dari 223 proyek dan 3 Program PSN dengan nilai total proyek sebesar Rp. 4.183 T
Sumber: kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/
26
PELATIHAN VOKASI SEBAGAI PENDUKUNG PROYEK PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
10 Destinasi
Prioritas Pariwisata 10 Destinasi 657.491 TK 10 tahun
Kawasan Industri
Prioritas 14 Kawasan 1.673.873 TK keseluruhan
Kawasan Ekonomi
Khusus 15 KEK 872.063 TK 10 tahun
28
INISIATIF KEBIJAKAN DALAM TRIPLE SKILLING PELATIHAN VOKASI
29
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI UMKM(1/2)
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN
DALAM MENDUKUNG PROYEKSI STRATEGIS NASIONAL (PSN)
1. Target Penyerapan Target Fasilitasi Pertemuan Target penyerapan tenaga Target penyerapan tenaga
perluasan kesempatan kerja Pencari kerja dan Pemberi kerja Padat Karya kerja pendamping yang
melauai penciptaan kerja sebanyak 45.000 Infrastruktur berdasarkan diberdayakan sebanyak 1.000
wirausaha baru sebanyak orang pertahun di 150 kearifan lokal sebanyak orang pertahun, dengan
43.315 orang pertahun. lokasi 6.000 orang pertahun. melakukan jejaring kerjasama
2. Melakukan penyusunan kelembagaan dan kemitraan
peta peluang usaha dan
pembekalan serta bantuan
usaha
30
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI UMKM (2/2)
PADAT KARYA
PENDAMPINGAN
Stakeholder
dan kesejahteraan
Holtikultura
3. Meningkatnya
PADAT
POLA
Sub Sektor Kementerian/Dinas keterampilan
KARYA Perikanan
TEMATIK Terkait 4. Meningkatnya
kualitas kehidupan
5. Perputaran
Sub Sektor Dunia
Peternakan ekonomi melalui
Usaha/Industri penciptaan nilai
tambah
31
UMKM DIMASA PANDEMI COVID-19 (1/2)
UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan
usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi UPAYA PEMERINTAH MEMULIHKAN UMKM
produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Stimulus daya beli produk UMKM/koperasi
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM Bantuan langsung tunai usaha ultra mikro dan mikro
PHK BURUH/KARYAWAN BUMN sebagai off-taker produk pangan dan bahan pokok
32
UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19 (2/2)
Stimulus Daya Beli Produk UMKM/KOPERASI Fasilitasi kerjasama wirausaha dengan Dunia
1 dengan melakukan penciptaan wirausaha
2
Usaha Dunia Industri (DUDI), melalui
terintegrasi, melalui mekanisme yaitu:
A. Pelatihan Layanan Kerjasama dengan melakukan
Pelatihan dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan pemetaan industri, kerjasama wirausaha
pemerintah maupun non pemerintah. Calon baru dengan Dunia Usaha Dunia Industri
wirausaha memperoleh materi kewirausahaan. dan implementasinya.
B. Pendampingan
Pendampingan dilakukan oleh petugas
pendamping. Mekanisme pendampingan: Regular,
dengan waktu yang rutin misalkan seminggu sekali
malakukan monitoring dan pendampingan Tidak
rutin yaitu apabila terdapat keperluan tertentu yang
membutuhkan kehadiran pendamping, seperti
apabila terdapat masalah atau kendala yang
dihadapi oleh pelaku wirausaha. Berakhirnya
Pendampingan.
C. Pemberian Sarana dan/atau prasarana
D. Output proses pelaksanaan wirausaha tahap awal
berupa Wirausaha baru
33
3
GRAND DESIGN PROGRAM TABUNGAN
PERUMAHAN RAKYAT (TAPERA)
DENGAN MANFAAT LAYANAN
TAMBAHAN (MLT)
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PENYELENGGARAAN PROGRAM PERUMAHAN
Manfaat Tabungan
Layanan Perumahan
Tambahan Rakyat
(MLT) (TAPERA)
35
PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
Regulator
Operator
KemenPUPR
Regulator, Pembina, Pelaksana dan
Koordinator Program Penyediaan dan
Pembiayaan Perumahan BP JAMSOSTEK
Mengelola Dana Jaminan Sosial (DJS)
untuk Kepentingan Peserta
Kemenkeu
Regulator, Pembina, Perencana,
Monitoring dan Evaluasi Anggaran BP TAPERA
Pembiayaan Perumahan
Melakukan tata kelola organisasi dan
pengelolaan dana Tapera (pengerahan,
Kemnaker pemupukan dan pemanfaatan)
Regulator, Pembina dan Pengawas
dalam rangka mendorong kepesertaan
dan pengelolaan program MLT dan
program Tapera
36
PASAL 37 UU SJSN
Manfaat JHT berupa uang tunai dibayarkan sekaligus dari akumulasi iuran yang disetorkan ditambah hasil
pengembangannya.
Dapat diberikan sebagian sampai batas waktu tertentu setelah kepesertaan mencapai minimal 10 tahun.
PP 46/2015
Pasal 22 Pasal 25
1. Manfaat JHT sebagian dapat diberikan kepada 1. Peserta JHT juga dapat memperoleh MLT berupa
peserta yang telah memiliki masa kepesertaan 10 fasilitas pembiayaan perumahan dan/atau manfaat
tahun, paling banyak 30% dari jumlah JHT untuk lain dengan pembiayaan dari dana Investasi JHT
kepemilikan perumahan, atau 10% untuk (Dana Jaminan Sosial JHT)
keperluan lain dengan sumber dana dari Rekening 2. Besaran Pembiayaan MLT diatur dalam PP 55/2015
Pribadi (Individual Account). dan Permenaker 35/2016.
• Dana MLT perumahan tidak dipisahkan dari dana JHT sehingga tidak dapat dipisahkan antara JHT dengan
MLT Perumahan
• Berdasarkan Pasal 32 PP 46/2015, hak atas JHT sebagaimana diatur dalam PP ini tidak dapat
dipindahtangankan, digadaikan, atau disita sebagai pelaksana putusan pengadilan.
37
KEPESERTAAN TAPERA
Peserta Tapera terdiri atas Pekerja
dan Pekerja Mandiri dengan usia
minimum 20 tahun atau sudah
Fokus Awal Operasional
menikah saat mendaftar. Pekerja dan BP Tapera
Masa Penahapan Kepesertaan
Pekerja Mandiri yang berpenghasilan
paling sedikit sebesar upah minimum Pekerja Swasta Selain dari pengalihan dana FLPP, BP Tapera juga akan
wajib menjadi Peserta. Pekerja
memperoleh dana dari likuidasi aset Bapertarum. Dengan
Mandiri yang berpenghasilan di
telah ditetapkannya PP No. 25 Tahun 2020, yang
bawah upah minimum juga dapat
merupakan prioritas tugas awal dari BP Tapera adalah:
menjadi Peserta. Peserta dapat terdiri
dari:
38
TANTANGAN PROGRAM TAPERA
1. Tantangan organisasi BP Tapera 4. Tantangan engagement antara program
dengan penerimaan masyarakat/public
2. Tantangan penyiapan pengelolaan dana
Tapera 5. Tantangan pengoptimalan pengerahan dan
pemanfaatan Tapera
3. Tantangan pengalihan Bapertarum dan
program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) yang akan dilebur ke
program Tapera
39
TERIMA KASIH
https://kemnaker.go.id/