Anda di halaman 1dari 40

RAPAT KERJA

MENTERI KETENAGAKERJAAN RI
DENGAN KOMISI IX DPR RI

Jakarta, 8 Juli 2020


AGENDA
PERLINDUNGAN PEMERINTAH
POKOK TERHADAP KETAHANAN STRUKTUR
KETENAGAKERJAAN PADA PANDEMI
BAHASAN COVID-19

LANGKAH STRATEGIS PEMERINTAH


DALAM PENCIPTAAN LAPANGAN
PEKERJAAN DI TAHUN 2021 PADA
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
DAN UMKM

GRAND DESIGN PROGRAM


TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT
(TAPERA) DENGAN MANFAAT
LAYANAN TAMBAHAN (MLT)
1
PERLINDUNGAN PEMERINTAH
TERHADAP KETAHANAN STRUKTUR
KETENAGAKERJAAN PADA PANDEMI
COVID-19

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PROFIL KETENAGAKERJAAN UMUM | INDONESIA, FEBRUARI 2020
Informal : 56,50%
Formal : 43,50%

% Penduduk Bekerja
Penduduk Bekerja Universitas
Jumlah 10,23%
Angkatan Kerja 131,03 Juta Diploma I/II/III 2,79%
137,91 Juta 95,01% SMK 11,82%
Tingkat Partisipasi SMA 18,34%
Angkatan Kerja SMP 17,93%
(TPAK) ≤SD 38,89%
69,17%
% TPT
Jumlah Pengangguran Universitas 5,73%
% TPAK Terbuka
Diploma I/II/III 6,76%
83,82% 6,88 Juta SMK 8,49%
54,56% Tingkat Pengangguran
SMA 6,77%
Terbuka (TPT)
SMP 5,02%
4,99%
Laki-laki Perempuan ≤SD 2,64%

Sumber : BPS, Februari 2020

4
PENDUDUK YANG BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR DAN STATUS PEKERJAAN

Sumber : BPS, Februari 2020

5
PENDUDUK YANG BEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

Sumber : BPS, Februari 2020

6
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR DAN
PROVINSI

Sumber : BPS, Februari 2020

7
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN AKIBAT COVID-19

8
MITIGASI COVID-19 DI SEKTOR KETENAGAKERJAAN
[Arahan Presiden]

1 Stimulus Ekonomi Bagi Pelaku Usaha


“Untuk mencegah meluasnya PHK, dan berbagai paket
4 Prioritas Kartu Pra Kerja Bagi Pekerja
Korban PHK
“Pendaftar Kartu Pra Kerja sudah 8,4 juta (orang)
stimulus ekonomi diberikan kepada perusahaan yang
berkomitmen TIDAK MELAKUKAN PHK” sedangkan jatahnya hanya 5,6 juta (orang) sehingga
Prioritas utama adalah Korban PHK”

2 Program yang meringankan 56 juta Pekerja


Sektor Formal
“Diantaranya Insentif Pajak, Relaksasi Pembayaran Iuran
5 Masifikasi Program Padat Karya Tunai
“Di Kemendes, Kemen PUPR, Kemen BUMN, dan
Kementerian Lain untuk ada penyerapan tenaga
BPJS Ketenagakerjaan, Pembayaran Pinjaman/Kredit” kerja”

3 Jaring Pengaman Sosial Pekerja Sektor


Informal 6 Perlindungan terhadap Pekerja Migran
“Baik yang sudah kembali ke Indonesia maupun
masih di luar negeri seperti pengiriman paket
“Dari 70,5 juta pekerja sektor informal yang termasuk
sembako untuk pekerja migran di Malaysia”
kategori miskin dan rentan HARUS mendapatkan BANSOS
dari Pemerintah” Sumber : www.setkab.go.id

9
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (1/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial

1. BLK Tanggap COVID-19 2. Program Pengembangan


Pelatihan berbasis kompetensi dan Perluasan Kesempatan Kerja
produktivitas serta BLK difungsikan untuk Berbagai program perluasan kesempatan kerja sebagai
berikut:
dapur umum dan sentra produksi alat
1. Padat Karya Insfrastruktur
pencegahan penyebaran COVID-19. Peserta 2. Padat Karya Produktif
diberikan insentif pasca pelatihan. 3. Tenaga Kerja Mandiri
4. Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
5. Kewirausahaan/Inkubasi Bisnis
6. Tenaga Kerja Sukarela

3. Posko K3 Corona
layanan informasi, konsultasi dan ✓ Program kewirausahaan diarahkan untuk mendukung program
pengaduan bagi pekerja/buruh ketahanan pangan serta memperkuat supply chain industri Nasional.
✓ Penciptaan wirausaha-wirausaha baru yang produktif dan
terkait Keselamatan dan berkelanjutan sehingga dapat membantu akselerasi penyerapan tenaga
Kesehatan Kerja (K3) di kerja.
perusahaan

10
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (2/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial

Program BLK Tanggap Covid-19


Optimalisasi peran BLK UPTP dalam memitigasi dampak
Covid-19

BLK UPTP dengan kejuruan Catering dan Food


Processing dioptimalkan untuk produksi makanan jadi
dan makan olahan

BLK UPTP dengan kejuruan Agrikultur dioptimalkan


untuk produksi bahan makanan

BLK UPTP dengan kejuruan Menjahit dioptimalkan untuk


produksi masker

Seluruh hasil produksi didistribusikan secara gratis bagi


masyarakat yang terdampak efek Covid-19

11
PROGRAM PELATIHAN TANGGAP COVID-19
Update : Senin, 06 Juli 2020
1.479.006
Masker
5 UPTP
12 UPTP 9 UPTP 10 UPTD
20 UPTP 7 UPTD
64 UPTD 22 UPTD
10 BLKK

42 Peti COVID-19 252.235


Nasi Box
1 UPTP
14 UPTP 12 UPTP
21 UPTD 26 UPTD

Optimalisasi SDM di BLK dan BPP


( UPTP, UPTD, dan Balai Produktivitas)
Pada Kejuruan Garmen, Mekanisasi Pertanian, Welding dan Peningkatan Produktivitas. 12
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (3/5)
POSKO K3 CORONA
Total Aduan = 789
335
299
350
Upaya Aktif Kemnaker dalam 300
250
melindungi pekerja/buruh dan 200 155
150
kelangsungan usaha dalam rangka 100
50
Pencegahan dan Penanggulangan 0
April Mei Juni
Pandemi Covid-19.
April Mei Juni

Posko K3 Corona Aduan Posko K3 Corona


layanan informasi, konsultasi dan
pengaduan bagi pekerja/buruh 39%
61%
terkait Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di perusahaan
Norma Kerja K3 Corona

13
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (4/5)
DAFTAR ADUAN POSKO K3 CORONA

Norma Ketenagakerjaan Norma K3 (K3 Corona)


Status Hubungan Kerja Penyediaan Alat pelindung Diri yang memadai
terkait Upaya pencegahan penularan Covid-19 di
tempat kerja
Pembayaran Upah dan Tunjangan Hari Raya
Protokol Kesehatan yang wajib dilaksanakan
Layanan Umum untuk Pelayanan Terpadu Satu Atap perusahaan apabila terdapat pekerja
(PTSA) terkonfirmasi Positif Covid-19

Permohonan bantuan akses ke Wajib Lapor Kewajiban perusahaan dalam perawatan dan
Ketenagakerjaan Online pengobatan pada pekerja terkonfirmasi Covid-19

Standar Operasional Prosedur dan mekanisme


Dampak pandemi covid-19 pada sektor Informal
pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja

Upaya Perusahaan melaksanakan Program


persiapan kembali kerja setelah PSBB / PSBB
transisi

14
PROGRAM KEMNAKER TERKAIT MITIGASI PANDEMI (5/5)
Program dilaksanakan menyesuaikan dengan Protokol Kesehatan dan untuk memberi Insentif Jaring Pengaman Sosial

Penyemprotan Desinfektan dan


Pemberian Bantuan

15
UPAYA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Perlindungan Pekerja / Buruh Relaksasi Iuran BPJS


dan Kelangsungan Usaha Ketenagakerjaan

Manajemen Penggunaan Perlindungan Pekerja dalam


Tenaga Kerja Asing dalam Pemberian JKK pada kasus
Upaya Pencegahan Masuknya COVID-19 akibat Kerja
COVID-19

Penghentian Sementara
Pekerja Migran Indonesia ke
Negara-negara Penempatan

16
KEBIJAKAN KEMNAKER
PENYUSUNAN PROTOKOL RENCANA KEBERLANGSUNGAN USAHA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
DAN PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARANNYA DI PERUSAHAAN (1)
Untuk menghadapi era New Normal saat ini, Kemnaker telah mengeluarkan surat edaran yang bertujuan untuk menghimbau para pengusaha
untuk secara serius meningkatkan kewaspadaan melalui pengambilan langkah-langkah sistematis dan efektif untuk keberlangsungan usaha
dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan :

Mengenali Identifikasi Perencanaan Identifikasi Respon


Prioritas Usaha Risiko Pandemi Mitigasi Risiko Dampak Pandemi

Pengujian Perencanaan Pengkomunikasian Perencanaan Rancangan dan Implementasi


Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan Usaha Perencanaan Keberlangsungan Usaha

17
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI PERUSAHAAN
(SE MENAKER NO. M/7/AS.02.02/V/2020)
Selanjutnya Perusahaan harus memastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan usaha di
antaranya :

Kampanye Perilaku Penerapan Standar Penggunaan APD Pemeriksaan


Hidup Sehat Higienis dan Sanitasi dan masker suhu tubuh
Perusahaan

Pemeriksaan dan Kunjungan Pengaturan Pola Kerja Pembinaan dan Sosialisasi Pembatasan Kontak
ke Fasilitas Kesehatan Hanya yang Efektif dan Optimal terkait pandemi antar Pekerja
Untuk Keadaan Darurat demi keamanan

18
PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI PERUSAHAAN
(SE MENAKER NO. M/7/AS.02.02/V/2020)
Selanjutnya Perusahaan harus memastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan usaha di
antaranya :

Koordinasi dengan Instansi Memasukkan materi tindakan


Kesehatan terkait Pekerja pencegahan penularan Covid-19
ODP dan PDP ke dalam Safety Induction

Penundaan sementara Pemantauan secara proaktif


pemeriksaan kesehatan hingga kepada pekerja untuk mendeteksi
aspek keselamatan terpenuhi dini bagi yang mengalami gejala

19
BEST PRACTICE PERUSAHAAN TIDAK MERUMAHKAN/PHK PEKERJANYA SELAMA
PANDEMI (1/2)

PT. DONG A DECAL


Jumlah Tenaga Kerja 415 Orang PT. HANSAE INDONESIA UTAMA KBN
JL. Irian Blok 39A KBN Cakung Jakarta Jumlah Tenaga Kerja 900 Orang
Utara (garmen) Cakung Blok A.06, Jakarta Utara

PT. APPAREL ONE INDONESIA PT. GUNUNG ABADI KBN


Jumlah Tenaga Kerja 2.491 Orang Jumlah Tenaga Kerja 424 Orang
Jl. Semarang – Kendal Km.12, Randu Cakung
Urut, Semarang

PT. Martina Bento, Tbk


PT. Homeware International Indonesia &
PT. Sarihusada Generasi Mahardika Jumlah Tenaga Kerja 767 Orang
Kawasan Industri Pulogadung
Jumlah Tenaga Kerja 79 & 1.319 Orang
Yogyakarta

20
BEST PRACTICE PERUSAHAAN TIDAK MERUMAHKAN/PHK PEKERJANYA SELAMA
PANDEMI (2/2)
• Tujuh (7) Perusahaan tersebut telah melakukan Upaya
penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
salah satunya dengan pelaksanaan Protokol Kesehatan secara
ketat sesuai Anjuran Gugus tugas Covid-19 dan Surat Edaran
Menteri ketenagakerjaan RI untuk pencegahan penularan Covid-
19 di tempat kerja.

• Perusahaan telah berhasil merancang dan melaksanakan


langkah-langkah sistematis dan efektif untuk keberlangsungan
usaha sehingga tidak merumahkan dan tidak melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja Pekerja selama Pandemi Covid-19.

• Hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha dilaksanakan sesuai


peraturan perundangan yang berlaku (Pembayaran Upah,
Pembayaran Jaminan Sosial, Keberlangsungan iuran BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, pelaksanaan upah lebur,
cuti tahunan dan ketentuan normatif lainnya.

21
STRATEGI DAN INOVASI KEMNAKER (1/2)
Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) Padat Karya Pertanian
Transformasi peran dan fungsi BLK wajib dilakukan untuk dapat Kerjasama Kemnaker, Pemda dan Swasta (untuk 2020 pilot
menjawab tantangan dinamika dan daya saing ketenagakerjaan. project di 2 lokasi, 2021 direplikasi ke banyak titik). Menyerap
BLK UPTP dan UPTD tidak hanya menyelenggarakan pelatihan Tenaga Kerja sekaligus mengantisipasi kelangkaan pangan.
namun juga melakukan fungsi peningkatan produktivitas. Selain
itu, BLK Komunitas tidak hanya diperuntukkan bagi calon pekerja
yang masuk ke dunia kerja namun juga dapat dimaksimalkan Inkubasi Bisnis
perannya mendorong penciptaan wirasuaha fokus kepada UMKM yang menjadi bagian dari supply chain
perusahaan yang terdampak Covid, khususnya di industri
Insentif Pemagangan pariwisata. Dengan demikian Pemerintah membantu mempercepat
Membantu dunia usaha mendapatkan Tenaga Kerja kompeten kebangkitan industri pariwisata melalui dukungan kepada pekerja
dengan memberikan insentif pelatihan dengan anggaran mandirinya.
Kemnaker dalam program pelatihan dan magang di training
centre milik perusahaan. Insentif diberikan agar dapat menekan
pengeluaran industri dalam masa recovery serta menjamin Memaksimalkan Semua Sumber Daya Untuk
penempatan pekerja setelah dilatih sesuai standar perusahaan. Penempatan Tenaga Kerja
Koordinasi dan sinergi antar unit kerja di lingkungan Kemnaker,
Mengembangkan Sistem Pelatihan Dengan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh Dinas Ketenagakerjaan
Mekanisme Blended Training Provinsi dan Kab/Kota, K/L terkait, dan pihak swasta lewat satu
Kombinasi antara berlatih secara online untuk mendapatkan pintu yaitu SISNAKER
pengetahuan dan berlatih di BLK untuk mendapatkan keterampilan
untuk re-skilling bagi tenaga kerja korban PHK
Perluasan Kesempatan Kerja dan Wirausaha
Pemutakhiran Analisis Dinamika Permintaan dan Sebagai Program Recovery
Penawaran di Sektor Ketenagakerjaan Program perluasan kesempatan kerja dan wirausaha harus dapat
Sebagai acuan kebijakan ketenagakerjaan terutama pelatihan menjadi solusi permasalahan pada meningkatnya jumlah
untuk beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh pengangguran dan pekerja sektor informal
Revolusi Industri 4.0 dan Pandemi COVID-19

22
STRATEGI DAN INOVASI KEMNAKER (2/2)

Peningkatan Intensitas dan Kualitas Dialog Sosial Gerakan Masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Dialog sosial merupakan salah satu saluran komunikasi Perusahaan Online
bagi pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk Kemnaker akan mengembangkan Rencana Aksi Nasional
mendapatkan solusi atas permasalahan- permasalahan untuk pelaporan WLKP dengan bekerja sama dengan
ketenagakerjaan. seluruh stakeholders yang ada termasuk Dinas
Ketenagakerjaan yang ada di daerah.

Mobilisasi korban PHK


SISNAKER sebagai Platform Big Data
sebagai sukarelawan pencegahan Covid di
tempat kerja dan fasilitas umum (dilatih oleh Ketenagakerjaan
Balai K3 dan WHO), diberi insentif SISNAKER akan menjadi ekosistem ketenagakerjaan yang
dapat menyediakan informasi terintegrasi mulai dari
lowongan pekerjaan, jenis pelatihan sampai dengan
sertifikasi

23
24
2
LANGKAH STRATEGIS PEMERINTAH
DALAM PENCIPTAAN LAPANGAN
PEKERJAAN DI TAHUN 2021 PADA
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
DAN UMKM

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)
Meliputi 15 Sektor pada Tingkat Proyek dan 2 Sektor pada Tingkat Program
Terdiri dari 223 proyek dan 3 Program PSN dengan nilai total proyek sebesar Rp. 4.183 T

Sumber: kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/

26
PELATIHAN VOKASI SEBAGAI PENDUKUNG PROYEK PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

DEMAND TENAGA KERJA SUPPLY TENAGA KERJA


PRIORITAS PROYEKSI
LOKUS DURASI
PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUTUHAN TENAGA
Pembangunan KERJATK
Infrastruktur 3 Bidang 263.074 5 tahun

10 Destinasi
Prioritas Pariwisata 10 Destinasi 657.491 TK 10 tahun

Tol Laut 74 Lokasi 845.423 TK 5 tahun

Listrik 35.000 MW 7 Wilayah 600.000 TK 10 tahun

Kawasan Industri
Prioritas 14 Kawasan 1.673.873 TK keseluruhan

Kawasan Ekonomi
Khusus 15 KEK 872.063 TK 10 tahun

Daerah 3T 122 Kab/Kota 12.200 TK keseluruhan


Kebutuhan TK
6 Motor Ekonomi
Nasional 6 Sektor 1.028.631 TK per tahun
Sumber : Ditjen Binapenta, Strategi Analisis Kebutuhan Pasar Kerja 2019-2020 & Kemenko Bidang Perekonomian 2018 diolah
5.689.681 TK
27
KEBIJAKAN TRIPLE SKILLING PELATIHAN VOKASI
UP-SKILLING Sasaran: Pekerja
Tujuan : peningkatan kompetensi kerja, updating skill, dan multi-
skilling, peningkatan karir
Outcome: meningkatkan produktivitas dan daya saing

TRIPLE Data Strategis:


• Pekerja: 137,91 jt org
SKILLING • Pekerja non formal 56,50%
• 27-46jt pekerjaan baru akan muncul dampak digitalisasi s.d. 2030
• 57,54% pekerja berpendidikan rendah <SMP
SKILLING RE-SKILLING

Sasaran: Pekerja berpotensi atau telah ter-PHK


Sasaran: Pencari Kerja Fresh Graduate Tujuan : pembekalan vocational skill yang berbeda/baru untuk alih
profesi / wirausaha
Tujuan : skill adjustment / matching, pembekalan vocational skill
untuk bekerja, Outcome: mencegah pengangguran kembali
Outcome: mengurangi penganggur
Data Strategis:
• Pekerja ter-PHK : 348rb org/tahun (sebelum COVID-19), 1,7 jt org
Data Strategis: (setelah COVID-19)
• Penganggur/TPT: 6,88 jt orang (4,99%) - sebelum COVID-19 • 23jt pekerjaan akan hilang terdampak digitalisasi s.d. 2030
• Natural TPT: 3-4% • 6-29 jt orang di Indonesia harus mengikuti pelatihan lagi untuk jenis
• 2,24 jt angkatan kerja baru / tahun pekerjaan yang baru
• 10 jt pekerjaan jenis baru pada 2030

28
INISIATIF KEBIJAKAN DALAM TRIPLE SKILLING PELATIHAN VOKASI

Program yang dilakukan, antara lain :


Program yang dilakukan antara lain : • Pelatihan Berbasis Kompetensi &
• Pelatihan perusahaan di BLK Sertifikasi di BLK, BLK Komunitas, dan
LPK Swasta
melalui mekanisme kerjasama. Up-
• Inisiasi Skill Development Fund Skilling • Pemagangan Dalam Negeri dan Luar
• Pengembangan program
skilling Negeri
upskilling melalui skema Kartu • Pengembangan peningkatan
Prakerja kompetensi SDM di perusahaan via
• Pengembangan online training program Super Tax Deduction PP
Nomor 45 Tahun 2019
• Pengembangan program skilling melalui
Re-skilling skema Kartu Prakerja

Program yang dilakukan antara lain :


• Pelatihan untuk tenaga kerja ter-PHK
dengan menggunakan dana operasional
BPJS TK.
• Pengembangan program re-skilling melalui
skema Kartu Prakerja
• Pengembangan online training

29
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI UMKM(1/2)

KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN
DALAM MENDUKUNG PROYEKSI STRATEGIS NASIONAL (PSN)

TARGET: 34 PROVINSI, PROYEKSI PENYERAPAN TENAGA KERJA :


95.315 ORANG

WIRAUSAHA BARU JOBFAIR TEMATIK PADAT KARYA TENAGA KERJA


PENDAMPING

1. Target Penyerapan Target Fasilitasi Pertemuan Target penyerapan tenaga Target penyerapan tenaga
perluasan kesempatan kerja Pencari kerja dan Pemberi kerja Padat Karya kerja pendamping yang
melauai penciptaan kerja sebanyak 45.000 Infrastruktur berdasarkan diberdayakan sebanyak 1.000
wirausaha baru sebanyak orang pertahun di 150 kearifan lokal sebanyak orang pertahun, dengan
43.315 orang pertahun. lokasi 6.000 orang pertahun. melakukan jejaring kerjasama
2. Melakukan penyusunan kelembagaan dan kemitraan
peta peluang usaha dan
pembekalan serta bantuan
usaha

30
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI UMKM (2/2)
PADAT KARYA

- Dengan menggunakan sistem Swakelola


- Untuk mendukung kegiatan Kewirausahaan
Terintergasi dan Berkelanjutan
<+ 2 Outcome:
Th 1. Terciptanya
Sub Sektor
perluasan dan
Tanaman kesempatan kerja
Pangan 2. Meningkatnya

PENDAMPINGAN
Stakeholder
dan kesejahteraan
Holtikultura
3. Meningkatnya
PADAT

POLA
Sub Sektor Kementerian/Dinas keterampilan
KARYA Perikanan
TEMATIK Terkait 4. Meningkatnya
kualitas kehidupan
5. Perputaran
Sub Sektor Dunia
Peternakan ekonomi melalui
Usaha/Industri penciptaan nilai
tambah

31
UMKM DIMASA PANDEMI COVID-19 (1/2)
UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan
usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi UPAYA PEMERINTAH MEMULIHKAN UMKM
produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Stimulus daya beli produk UMKM/koperasi

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM Bantuan langsung tunai usaha ultra mikro dan mikro

Restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro


PENURUNAN PENJUALAN
Restrukturisasi kredit untuk koperasi melalui Lembaga Penyalur
PERMODALAN Dana Bergulir (LPDB)

DISTRIBUSI TERHAMBAT Program belanja di warung tetangga

KESULITAN BAHAN BAKU Relaksasi pajak

PRODUKSI MENURUN Program masker untuk semua

PHK BURUH/KARYAWAN BUMN sebagai off-taker produk pangan dan bahan pokok

PROGRAM KARTU PRAKERJA


Sumber: www.depkop.go.id diolah

32
UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19 (2/2)

Stimulus Daya Beli Produk UMKM/KOPERASI Fasilitasi kerjasama wirausaha dengan Dunia
1 dengan melakukan penciptaan wirausaha
2
Usaha Dunia Industri (DUDI), melalui
terintegrasi, melalui mekanisme yaitu:
A. Pelatihan Layanan Kerjasama dengan melakukan
Pelatihan dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan pemetaan industri, kerjasama wirausaha
pemerintah maupun non pemerintah. Calon baru dengan Dunia Usaha Dunia Industri
wirausaha memperoleh materi kewirausahaan. dan implementasinya.
B. Pendampingan
Pendampingan dilakukan oleh petugas
pendamping. Mekanisme pendampingan: Regular,
dengan waktu yang rutin misalkan seminggu sekali
malakukan monitoring dan pendampingan Tidak
rutin yaitu apabila terdapat keperluan tertentu yang
membutuhkan kehadiran pendamping, seperti
apabila terdapat masalah atau kendala yang
dihadapi oleh pelaku wirausaha. Berakhirnya
Pendampingan.
C. Pemberian Sarana dan/atau prasarana
D. Output proses pelaksanaan wirausaha tahap awal
berupa Wirausaha baru

33
3
GRAND DESIGN PROGRAM TABUNGAN
PERUMAHAN RAKYAT (TAPERA)
DENGAN MANFAAT LAYANAN
TAMBAHAN (MLT)

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
PENYELENGGARAAN PROGRAM PERUMAHAN

Untuk mengatasi kekurangan kebutuhan akan perumahan (backlog), Pemerintah


mencanangkan Gerakan Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah yang beberapa
diantaranya diwujudkan dalam program berikut:

Manfaat Tabungan
Layanan Perumahan
Tambahan Rakyat

(MLT) (TAPERA)

Fasilitas pembiayaan perumahan dan atau


manfaat lain yang diberikan oleh BPJS Program penyimpanan dana jangka panjang
Ketenagakerjaan kepada PESERTA PROGRAM yang dimanfaatkan untuk pembiayaan
JHT (baik MBR maupun non-MBR) melalui perumahan, terutama bagi masyarakat
pengembangan aset dana Jaminan Hari Tua berpenghasilan rendah (MBR)
(JHT)

35
PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Regulator
Operator
KemenPUPR
Regulator, Pembina, Pelaksana dan
Koordinator Program Penyediaan dan
Pembiayaan Perumahan BP JAMSOSTEK
Mengelola Dana Jaminan Sosial (DJS)
untuk Kepentingan Peserta
Kemenkeu
Regulator, Pembina, Perencana,
Monitoring dan Evaluasi Anggaran BP TAPERA
Pembiayaan Perumahan
Melakukan tata kelola organisasi dan
pengelolaan dana Tapera (pengerahan,
Kemnaker pemupukan dan pemanfaatan)
Regulator, Pembina dan Pengawas
dalam rangka mendorong kepesertaan
dan pengelolaan program MLT dan
program Tapera

36
PASAL 37 UU SJSN

Manfaat JHT berupa uang tunai dibayarkan sekaligus dari akumulasi iuran yang disetorkan ditambah hasil
pengembangannya.
Dapat diberikan sebagian sampai batas waktu tertentu setelah kepesertaan mencapai minimal 10 tahun.

PP 46/2015
Pasal 22 Pasal 25

1. Manfaat JHT sebagian dapat diberikan kepada 1. Peserta JHT juga dapat memperoleh MLT berupa
peserta yang telah memiliki masa kepesertaan 10 fasilitas pembiayaan perumahan dan/atau manfaat
tahun, paling banyak 30% dari jumlah JHT untuk lain dengan pembiayaan dari dana Investasi JHT
kepemilikan perumahan, atau 10% untuk (Dana Jaminan Sosial JHT)
keperluan lain dengan sumber dana dari Rekening 2. Besaran Pembiayaan MLT diatur dalam PP 55/2015
Pribadi (Individual Account). dan Permenaker 35/2016.

• Dana MLT perumahan tidak dipisahkan dari dana JHT sehingga tidak dapat dipisahkan antara JHT dengan
MLT Perumahan
• Berdasarkan Pasal 32 PP 46/2015, hak atas JHT sebagaimana diatur dalam PP ini tidak dapat
dipindahtangankan, digadaikan, atau disita sebagai pelaksana putusan pengadilan.

37
KEPESERTAAN TAPERA
Peserta Tapera terdiri atas Pekerja
dan Pekerja Mandiri dengan usia
minimum 20 tahun atau sudah
Fokus Awal Operasional
menikah saat mendaftar. Pekerja dan BP Tapera
Masa Penahapan Kepesertaan
Pekerja Mandiri yang berpenghasilan
paling sedikit sebesar upah minimum Pekerja Swasta Selain dari pengalihan dana FLPP, BP Tapera juga akan
wajib menjadi Peserta. Pekerja
memperoleh dana dari likuidasi aset Bapertarum. Dengan
Mandiri yang berpenghasilan di
telah ditetapkannya PP No. 25 Tahun 2020, yang
bawah upah minimum juga dapat
merupakan prioritas tugas awal dari BP Tapera adalah:
menjadi Peserta. Peserta dapat terdiri
dari:

1. calon Pegawai Negeri Sipil;


2. pegawai Aparatur Sipil Negara; Dalam Masa Penahapan, pemberi
3. prajurit Tentara Nasional Indonesia; kerja diberikan waktu untuk
4. prajurit siswa Tentara Nasional mendaftarkan pekerjanya kepada
Indonesia; BP Tapera paling lambat 7 (tujuh)
5. anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia; tahun sejak tanggal berlakunya
6. pejabat negara; Peraturan Pemerintah ini
7. Pekerja/buruh badan usaha milik
negara/daerah;
8. pekerja/buruh badan usaha milik
desa;
9. pekerja/buruh badan usaha milik
swasta; dan
10. pekerja mandiri.

38
TANTANGAN PROGRAM TAPERA
1. Tantangan organisasi BP Tapera 4. Tantangan engagement antara program
dengan penerimaan masyarakat/public
2. Tantangan penyiapan pengelolaan dana
Tapera 5. Tantangan pengoptimalan pengerahan dan
pemanfaatan Tapera
3. Tantangan pengalihan Bapertarum dan
program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) yang akan dilebur ke
program Tapera

39
TERIMA KASIH

https://kemnaker.go.id/

Anda mungkin juga menyukai