Anda di halaman 1dari 7

2.

Boiler Pipa Api (fire tube boiler)

Boiler pipa api pada bentuk awalnya sudah digunakan untuk menghasilkan uap untuk

keperluan industri sejak akhir abad ke 18. Di dalam Boiler pipa api, gas panas yang

dihasilkan dari dapur pembakaran (furnace) dialirkan melalui bagian dalam pipa (disebut

pipa api) sedangkan pada bagian luar pipa-pipa tersebut diliputi air Boiler (pipa-pipa api

terbenam di dalam air Boiler). Pada Boiler pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air

umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi uap. Boiler pipa api digunakan untuk

menghasilkan uap dengan kapasitas kecil dengan tekanan steam rendah. Pada Boiler jenis ini

nyala api dan gas panas diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar untuk men transfer

panasnya. Gas panas dilewatkan melalui pipa-pipa disekitar dinding luar yang dikelilingi oleh

air atau uap yang telah terbentuk.

Boiler jenis ini tidak digunakan lagi dalam instalasi daya utilitas yang besar-besar.

Boiler pipa api masih digunakan dalam instalasi industri untuk menghasilkan uap jenuh

dengan tekanan tinggi 250 psig (kira-kira 18 bar) dengan kapasitas uap sampai 50.000

lbm/jam (6.3 kg/det). Meski ukurannya sudah meningkat tetapi rancangan dasarnya tidak

banyak berubah. Boiler pipa api merupakan bentuk khusus dari Boiler jenis cangkang. Boiler

jenis cangkang (shell-type boiler) terdiri atas bejana tertutup atau disebut cangkang (shell),

biasanya berbentuk silinder yang berisi air. Sebagian dari cangkang tersebut, misalnya bagian

bawah diberi kalor berupa gas nyala api dari luar. Dengan tekanan uap dan kapasitas yang

lebih tinggi, Boiler pipa-api memerlukan diameter cangkang yang lebih besar. Dengan

diameter yang begitu besar, cangkang akan beroperasi pada tegangan dan tekanan yang

sangat tinggi, sehingga dindingnya harus dibuat sangat tebal. Disamping itu cangkang mudah

mengalami endapan kerak dan sering mengalami ledakan. Sehingga harganya menjadi mahal.

Boiler jenis cangkang sudah berkembang menjadi bentuk yang lebih modern seperti

Boiler listrik (electric boiler), dimana kalor dipasok oleh elektroda yang dibenamkan di

dalam air ataupun akumulator dimana kalor dipasok oleh uap dari sumber luar yang

dilewatkan melalui pipa di dalam cangkang. Boiler jenis jenis ini menyebabkan cangkang

tidak lagi terkena panas langsung. Boiler cangkang ini berkembang menjadi Boiler pipa api.

Sekarang gas panas dan bukan uap yang dilewatkan melaui pipa. Oleh karena perpindahan

kalornya lebih baik, Boiler pipa-api lebih efisien dari pada Boiler cangkang yang semula dan

mencapai efisiensi hinga sekitar 70 %.


Pipa api ditempatkan pada posisi horisontal, vertikal ataupun miring. Yang paling

umum adalah Boiler pipa api horisontal. Pada Gambar 2.1 memperlihatkan bagan sederhana

Boiler pipa api jenis pipa horisontal. Tanur dan kisi tungku ditempatkan di posisi bawah pada

bagian ujung depan cangkang. Gas dilewatkan secara horisontal di sepanjang bagian bawah

ke belakang, lalu berbalik arah dan melalui pipa horisontal ke cerobong yang terletak di

bagian depan.

Contoh Boiler pipa api:

• Boiler Cochran

• Boiler Scoth Marine

• Boiler Lancashire

• Boiler Conish

• Boiler Lokomotif

Ada dua jenis Boiler pipa api:

(1) Jenis kamar api

(2) Scotch marine

Dalam Boiler kamar api (fire box boiler), tanur atau kamar api ditempatkan di dalam

cangkang bersama-sama dengan pipa apinya. Sedangkan Boiler Scotch marine, pembakaran

berlangsung di dalam satu atau beberapa ruang berbentuk silinder yang biasanya terletak di

dalam cangkang-utama di dekat dasarnya. Gas keluar dari ruang ini di sebelah belakang,

berbalik arah dan kembali melaui pipa-api ke depan dan kembali melaui pipa-api ke depan

dan keluar melalui cerobong. Boiler scotch-marine biasanya menggunakan bahan bakar cair

atau gas.

Oleh karena pendidihan berlangsung di dalam kompartemen yang berisi air, Boiler

pipa api hanya bisa menghasilkan uap jenuh saja. Boiler ini biasanya terbatas pada kapasitas

kecil dengan tekanan uap rendah, misalnya untuk pengadaan uap sebagai pemanasan ruangan

dan untuk lokomotif kereta api. Boiler scotch-marine yang terbesar yang pernah dibuat di
Amerika berkapasitas 2000 daya kuda. Boiler (boiler horse power-blhp) yang mempunyai

dua ruang pembakaran berdiameter 13 ft (4 m) dan panjang cangkang 30 ft (9 m). Satuan

yang digunakan untuk Boiler, 1 blhp = 33.480 Btu/jam.

Boiler Pipa Air (water tube boiler)

Perintis pembangkit uap modern adalah Boiler pipa air yang dikembangkan oleh

George Babcok dan Stephen Wilcox pada thn 1867. Babcock dan Wilcox menamakannya

dengan Boiler pipa air anti ledak (non-explosive), berkaitan dengan terjadinya ledakan-

ledakan pada Boiler yang banyak terjadi sebagai bencana pada waktu itu. Namun barulah

pada awal abad ke-20, dengan perkembangan pada turbin uap yang memerlukan tekanan dan

jumlah aliran uap yang semakin besar, maka terjadi perkembangan Boiler pipa-air.

Pada Boiler pipa-air, tekanan berada di dalam pipa-air dalam drum yang diameternya

relatif kecil. Dari segi bentuknya, Boiler pipa-air pada masa awalnya hampir serupa dengan

Boiler pipa-api, kecuali air dan uap bertekanan tinggi berada di dalam pipa, sedangkan gas

pembakaran berada di luar pipa. Pada Boiler pipa air, air Boiler mengalir pada bagian dalam

pipa sedangkan pada bagian luar pipa gas panas mengalir. Hal inilah yang membuat kapasitas

uap yang dihasilkan oleh Boiler pipa air lebih besar dibandingkan dengan Boiler pipa api.

Boiler pipa-air telah mengalami beberapa tahap perkembangan. Contoh Boiler pipa

air :

• Boiler Babcock & Wilcox

• Boiler Yarrow

• Boiler La-mount

• Boiler Benson
3.2.1 Boiler Pipa Lurus

Boiler pipa air yang pertama adalah Boiler pipa lurus (straight tube boiler) yang

mempunyai pipa-pipa lurus, dengan diameter 3 – 4 inch, dipasang miring kira-kira 15o

masing-masing dengan jarak 7 – 8 inch, menghubungkan dua buah pipa kumpul (header)

vertikal. Salah satu pipa kumpul adalah pengalir-turun (down comer) atau pengisi-turun

(down take), yang mengisikan air yang hampir jenuh ke dalam pipa-pipa tersebut. Sebagian

air akan mendidih di dalam pipa. Pipa kumpul yang satu lagi adalah penarik (riser) atau

pengisi-keatas (up-take), yang menerima campuran air dan uap. Densitas air dalam pengalir-

turun lebih besar dari densitas dua fase di dalam penarik, sehingga terdapat sirkulasi alami

mengikuti arah jarum jam.

Dengan meningkatnya kapasitas, maka masing-masing diperlengkapi dengan lebih

dari satu pipa kumpul dan pipa pipanya pun lebih dari satu dek (berkas). Campuran dua fase

masuk ke dalam drum atas yang disusun paralel terhadap pipa (drum memanjang) atau tegak

lurus terhadapnya (drum menyilang). Drum-drum tersebut menerima air umpan dari pemanas

air umpan yang terakhir dan mensuplai uap jenuh ke dalam pemanas-lanjut melalui pemisah

uap di dalam drum yang memisahkan uap dan air. Ujung bawah pengalir-turun dihubungkan

dengan drum lumpur (mud drum) yang mengumpulkan sedimen dari air yang bersirkulasi.

Satu drum memanjang yang biasanya berdiameter 4 ft, hanya dapat mempunyai

sejumlah pipa tertentu, dan karena itu permukaan pemanasannya pun terbatas. Boiler drum

memanjang dibangun dengan satu atau beberapa drum sejajar, bergantung pada kapasitas.

Boiler ini biasanya mempunyai permukaan pemanasan sebesar 1000 – 10.000 ft2

(93 – 930
m2

) dan dibatasi untuk tekanan rendah sekitar 175 – 340 psia (12 – 23 bar) dan kapasitas uap

5000 – 80.000 lbm/jam (0.63 – 10 kg/det).

Boiler drum menyilang memiliki kelebihan karena geometrinya dapat menampung

pipa jauh lebih banyak dibandingkan dengan Boiler drum memanjang dengan luas

permukaan pemanasan 1000 – 25.000 ft2

, tekanan 175 – 1465 psia (12 – 100 bar) dan

kapasitas uap 5000 – 500.000 lbm/jam ( 0.63 – 63 kg/det). Kedua jenis Boiler mempunyai

sekat-sekat melintang agar gas dapat melintasi pipa, dua sampai tiga kali, sehingga pipa-pipa

bersentuhan secara maksimum dengan gas panas pembakaran, juga daerah yang tidak terkena

gas menjadi sesedikit mungkin.

3.2.2 Boiler Pipa Bengkok (bent tube boiler)

Ada beberapa versi Boiler pipa bengkok. Pada umumnya, Boiler pipa bengkok

menggunakan pipa-pipa bengkok, antara beberapa drum atau drum dan pipa-kumpul

(header). Pipa-pipa tersebut dibuat bengkok sehingga masuk dan keluar drum secara radial.

Jumlah drum berkisar antara dua sampai empat. Sekat-sekat gas dipasang sedemikian agar

gas dapat melintasi lebih dari satu kali. Salah satu contoh dari jenis Boiler pipa-bengkok

adalah Boiler Stirling empat-drum, yang diciptakan pada awal thn 1890 dan tidak banyak

mengalami perubahan sejak saat itu. Berbeda dari Boiler pipa bengkok lainnya, Boiler jenis

ini mempunyai tiga drum-atas yang semuanya berisi campuran dua fasa dan satu drum bawah

(juga disebut drum lumpur) yang berisi air.

Cara kerja Boiler Stirling empat-drum dijelaskan sebagai berikut : gas pembakaran

mengalir ke bagian atas tanur (furnace) pada bagian kanan bawah gambar, dan melalui

berkas-pipa yang pertama, yang menghubungkan drum-air dan drum-uap depan, melalui

pemanas-lanjut dan dengan bantuan sekat-sekat tertentu, melalui berkas-pipa kedua dan

ketiga yang menghubungkan drum-uap tengah dan belakang. Gas tersebut lalu keluar

berlawanan lawan arah melalui ekonomiser pipa-lurus. Air umpan dari ekonomiser masuk ke

drum-uap belakang yang letaknya mungkin sedikit lebih tinggi dari dua drum yang lain. Air
bersirkulasi dari drum-belakang ke drum-bawah melalui berkas-pipa belakang (pipa pengalir-

turun) lalu naik melalui berkas-pipa tengah dan depan (pipa penaik) ke drum tengah dan

depan. Ketiga drum itu mempunyai daerah uap dan daerah air masing-masing saling

berhubungan di bawah.

Pipa-pipa tersebut biasanya mempunyai diameter-luar 3 – 31/2 inch dengan jarak 5 –

7 inch antara pusat, dimana jarak belakangnya dikurangi untuk menjaga agar kecepatan gas

tetap walaupun sudah menjadi lebih dingin dan lebih mampat. Karena saling berjarak, pipa-

pipa yang rusak dapat mudah diganti tanpa harus melepaskan pipa di sebelahnya. Boiler

Stirling empat-drum kemudian digantikan oleh jenis dua-drum yang lebih sederhana yang

mempunyai drum-uap langsung di atas drum air dengan satu berkas pipa-bengkok ke depan,

artinya ke bagian gas masuk dan satu lagi ke belakang. Dalam Boiler Stirling dua-drum

rancangan terakhir hanya ada satu laluan gas saja. Rancangan-rancangan Boiler Stirling yang

lebih mutakhir menggunakan dinding bagian dalam yang didinginkan dengan cara menempeli

dinding bagian dalam dengan pipa-pipa yang membawa air Boiler dari instalasi yang sama

seperti Gambar 2.4.

Dengan demikian permukaan penyerap kalor akan bertambah dan bata tahan api

pelapis dinding juga terlindung dari suhu yang terlalu tinggi. Akibatnya laju pembakaran

menjadi lebih cepat dan laju aliran uap pun menjadi lebih tinggi. Boiler Stirling biasanya

mampu menangani kondisi dimana beban berubah dengan cepat dan berguna dalam hal

kualitas air tidak selalu tinggi, serta dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar. Boiler

ini digunakan dalam aplikasi stasioner maupun dilaut.

Anda mungkin juga menyukai