Boiler pipa api pada bentuk awalnya sudah digunakan untuk menghasilkan uap untuk
keperluan industri sejak akhir abad ke 18. Di dalam Boiler pipa api, gas panas yang
dihasilkan dari dapur pembakaran (furnace) dialirkan melalui bagian dalam pipa (disebut
pipa api) sedangkan pada bagian luar pipa-pipa tersebut diliputi air Boiler (pipa-pipa api
terbenam di dalam air Boiler). Pada Boiler pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air
umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi uap. Boiler pipa api digunakan untuk
menghasilkan uap dengan kapasitas kecil dengan tekanan steam rendah. Pada Boiler jenis ini
nyala api dan gas panas diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar untuk men transfer
panasnya. Gas panas dilewatkan melalui pipa-pipa disekitar dinding luar yang dikelilingi oleh
Boiler jenis ini tidak digunakan lagi dalam instalasi daya utilitas yang besar-besar.
Boiler pipa api masih digunakan dalam instalasi industri untuk menghasilkan uap jenuh
dengan tekanan tinggi 250 psig (kira-kira 18 bar) dengan kapasitas uap sampai 50.000
lbm/jam (6.3 kg/det). Meski ukurannya sudah meningkat tetapi rancangan dasarnya tidak
banyak berubah. Boiler pipa api merupakan bentuk khusus dari Boiler jenis cangkang. Boiler
jenis cangkang (shell-type boiler) terdiri atas bejana tertutup atau disebut cangkang (shell),
biasanya berbentuk silinder yang berisi air. Sebagian dari cangkang tersebut, misalnya bagian
bawah diberi kalor berupa gas nyala api dari luar. Dengan tekanan uap dan kapasitas yang
lebih tinggi, Boiler pipa-api memerlukan diameter cangkang yang lebih besar. Dengan
diameter yang begitu besar, cangkang akan beroperasi pada tegangan dan tekanan yang
sangat tinggi, sehingga dindingnya harus dibuat sangat tebal. Disamping itu cangkang mudah
mengalami endapan kerak dan sering mengalami ledakan. Sehingga harganya menjadi mahal.
Boiler jenis cangkang sudah berkembang menjadi bentuk yang lebih modern seperti
Boiler listrik (electric boiler), dimana kalor dipasok oleh elektroda yang dibenamkan di
dalam air ataupun akumulator dimana kalor dipasok oleh uap dari sumber luar yang
dilewatkan melalui pipa di dalam cangkang. Boiler jenis jenis ini menyebabkan cangkang
tidak lagi terkena panas langsung. Boiler cangkang ini berkembang menjadi Boiler pipa api.
Sekarang gas panas dan bukan uap yang dilewatkan melaui pipa. Oleh karena perpindahan
kalornya lebih baik, Boiler pipa-api lebih efisien dari pada Boiler cangkang yang semula dan
umum adalah Boiler pipa api horisontal. Pada Gambar 2.1 memperlihatkan bagan sederhana
Boiler pipa api jenis pipa horisontal. Tanur dan kisi tungku ditempatkan di posisi bawah pada
bagian ujung depan cangkang. Gas dilewatkan secara horisontal di sepanjang bagian bawah
ke belakang, lalu berbalik arah dan melalui pipa horisontal ke cerobong yang terletak di
bagian depan.
• Boiler Cochran
• Boiler Lancashire
• Boiler Conish
• Boiler Lokomotif
Dalam Boiler kamar api (fire box boiler), tanur atau kamar api ditempatkan di dalam
cangkang bersama-sama dengan pipa apinya. Sedangkan Boiler Scotch marine, pembakaran
berlangsung di dalam satu atau beberapa ruang berbentuk silinder yang biasanya terletak di
dalam cangkang-utama di dekat dasarnya. Gas keluar dari ruang ini di sebelah belakang,
berbalik arah dan kembali melaui pipa-api ke depan dan kembali melaui pipa-api ke depan
dan keluar melalui cerobong. Boiler scotch-marine biasanya menggunakan bahan bakar cair
atau gas.
Oleh karena pendidihan berlangsung di dalam kompartemen yang berisi air, Boiler
pipa api hanya bisa menghasilkan uap jenuh saja. Boiler ini biasanya terbatas pada kapasitas
kecil dengan tekanan uap rendah, misalnya untuk pengadaan uap sebagai pemanasan ruangan
dan untuk lokomotif kereta api. Boiler scotch-marine yang terbesar yang pernah dibuat di
Amerika berkapasitas 2000 daya kuda. Boiler (boiler horse power-blhp) yang mempunyai
Perintis pembangkit uap modern adalah Boiler pipa air yang dikembangkan oleh
George Babcok dan Stephen Wilcox pada thn 1867. Babcock dan Wilcox menamakannya
dengan Boiler pipa air anti ledak (non-explosive), berkaitan dengan terjadinya ledakan-
ledakan pada Boiler yang banyak terjadi sebagai bencana pada waktu itu. Namun barulah
pada awal abad ke-20, dengan perkembangan pada turbin uap yang memerlukan tekanan dan
jumlah aliran uap yang semakin besar, maka terjadi perkembangan Boiler pipa-air.
Pada Boiler pipa-air, tekanan berada di dalam pipa-air dalam drum yang diameternya
relatif kecil. Dari segi bentuknya, Boiler pipa-air pada masa awalnya hampir serupa dengan
Boiler pipa-api, kecuali air dan uap bertekanan tinggi berada di dalam pipa, sedangkan gas
pembakaran berada di luar pipa. Pada Boiler pipa air, air Boiler mengalir pada bagian dalam
pipa sedangkan pada bagian luar pipa gas panas mengalir. Hal inilah yang membuat kapasitas
uap yang dihasilkan oleh Boiler pipa air lebih besar dibandingkan dengan Boiler pipa api.
Boiler pipa-air telah mengalami beberapa tahap perkembangan. Contoh Boiler pipa
air :
• Boiler Yarrow
• Boiler La-mount
• Boiler Benson
3.2.1 Boiler Pipa Lurus
Boiler pipa air yang pertama adalah Boiler pipa lurus (straight tube boiler) yang
mempunyai pipa-pipa lurus, dengan diameter 3 – 4 inch, dipasang miring kira-kira 15o
masing-masing dengan jarak 7 – 8 inch, menghubungkan dua buah pipa kumpul (header)
vertikal. Salah satu pipa kumpul adalah pengalir-turun (down comer) atau pengisi-turun
(down take), yang mengisikan air yang hampir jenuh ke dalam pipa-pipa tersebut. Sebagian
air akan mendidih di dalam pipa. Pipa kumpul yang satu lagi adalah penarik (riser) atau
pengisi-keatas (up-take), yang menerima campuran air dan uap. Densitas air dalam pengalir-
turun lebih besar dari densitas dua fase di dalam penarik, sehingga terdapat sirkulasi alami
dari satu pipa kumpul dan pipa pipanya pun lebih dari satu dek (berkas). Campuran dua fase
masuk ke dalam drum atas yang disusun paralel terhadap pipa (drum memanjang) atau tegak
lurus terhadapnya (drum menyilang). Drum-drum tersebut menerima air umpan dari pemanas
air umpan yang terakhir dan mensuplai uap jenuh ke dalam pemanas-lanjut melalui pemisah
uap di dalam drum yang memisahkan uap dan air. Ujung bawah pengalir-turun dihubungkan
dengan drum lumpur (mud drum) yang mengumpulkan sedimen dari air yang bersirkulasi.
Satu drum memanjang yang biasanya berdiameter 4 ft, hanya dapat mempunyai
sejumlah pipa tertentu, dan karena itu permukaan pemanasannya pun terbatas. Boiler drum
memanjang dibangun dengan satu atau beberapa drum sejajar, bergantung pada kapasitas.
Boiler ini biasanya mempunyai permukaan pemanasan sebesar 1000 – 10.000 ft2
(93 – 930
m2
) dan dibatasi untuk tekanan rendah sekitar 175 – 340 psia (12 – 23 bar) dan kapasitas uap
pipa jauh lebih banyak dibandingkan dengan Boiler drum memanjang dengan luas
kapasitas uap 5000 – 500.000 lbm/jam ( 0.63 – 63 kg/det). Kedua jenis Boiler mempunyai
sekat-sekat melintang agar gas dapat melintasi pipa, dua sampai tiga kali, sehingga pipa-pipa
bersentuhan secara maksimum dengan gas panas pembakaran, juga daerah yang tidak terkena
Ada beberapa versi Boiler pipa bengkok. Pada umumnya, Boiler pipa bengkok
menggunakan pipa-pipa bengkok, antara beberapa drum atau drum dan pipa-kumpul
(header). Pipa-pipa tersebut dibuat bengkok sehingga masuk dan keluar drum secara radial.
Jumlah drum berkisar antara dua sampai empat. Sekat-sekat gas dipasang sedemikian agar
gas dapat melintasi lebih dari satu kali. Salah satu contoh dari jenis Boiler pipa-bengkok
adalah Boiler Stirling empat-drum, yang diciptakan pada awal thn 1890 dan tidak banyak
mengalami perubahan sejak saat itu. Berbeda dari Boiler pipa bengkok lainnya, Boiler jenis
ini mempunyai tiga drum-atas yang semuanya berisi campuran dua fasa dan satu drum bawah
Cara kerja Boiler Stirling empat-drum dijelaskan sebagai berikut : gas pembakaran
mengalir ke bagian atas tanur (furnace) pada bagian kanan bawah gambar, dan melalui
berkas-pipa yang pertama, yang menghubungkan drum-air dan drum-uap depan, melalui
pemanas-lanjut dan dengan bantuan sekat-sekat tertentu, melalui berkas-pipa kedua dan
ketiga yang menghubungkan drum-uap tengah dan belakang. Gas tersebut lalu keluar
berlawanan lawan arah melalui ekonomiser pipa-lurus. Air umpan dari ekonomiser masuk ke
drum-uap belakang yang letaknya mungkin sedikit lebih tinggi dari dua drum yang lain. Air
bersirkulasi dari drum-belakang ke drum-bawah melalui berkas-pipa belakang (pipa pengalir-
turun) lalu naik melalui berkas-pipa tengah dan depan (pipa penaik) ke drum tengah dan
depan. Ketiga drum itu mempunyai daerah uap dan daerah air masing-masing saling
berhubungan di bawah.
7 inch antara pusat, dimana jarak belakangnya dikurangi untuk menjaga agar kecepatan gas
tetap walaupun sudah menjadi lebih dingin dan lebih mampat. Karena saling berjarak, pipa-
pipa yang rusak dapat mudah diganti tanpa harus melepaskan pipa di sebelahnya. Boiler
Stirling empat-drum kemudian digantikan oleh jenis dua-drum yang lebih sederhana yang
mempunyai drum-uap langsung di atas drum air dengan satu berkas pipa-bengkok ke depan,
artinya ke bagian gas masuk dan satu lagi ke belakang. Dalam Boiler Stirling dua-drum
rancangan terakhir hanya ada satu laluan gas saja. Rancangan-rancangan Boiler Stirling yang
lebih mutakhir menggunakan dinding bagian dalam yang didinginkan dengan cara menempeli
dinding bagian dalam dengan pipa-pipa yang membawa air Boiler dari instalasi yang sama
Dengan demikian permukaan penyerap kalor akan bertambah dan bata tahan api
pelapis dinding juga terlindung dari suhu yang terlalu tinggi. Akibatnya laju pembakaran
menjadi lebih cepat dan laju aliran uap pun menjadi lebih tinggi. Boiler Stirling biasanya
mampu menangani kondisi dimana beban berubah dengan cepat dan berguna dalam hal
kualitas air tidak selalu tinggi, serta dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar. Boiler