Anda di halaman 1dari 47

Ketel Uap Vertikal Sederhana

Ketel uap vertikal sederhana menghasilkan uap pada tekanan rendah dan dalam jumlah kecil. Karenanya digunakan
pada pembangkit daya rendah atau pada tempat di mana ruang terbatas. Konstruksi ketel jenis ini diperlihatkan oleh
gambar 1. Ketel ini terdiri dari kulit silinder yang mengelilingi kotak api silinder. Kotak api silinder ditap di atasnya
tempat mengalirnya uap ke permukaan. Pada dasar kotak api terdapat grate (panggangan). Kotak api dilengkapi
dengan dua atau lebih pipa melintang miring F, F. Kemiringan bertujuan untuk menaikkan permukaan pemanasan
disamping juga untuk meningkatkan sirkulasi air. Lubang tangan (hand hole) dibuat disamping untuk keperluan
pembersihan deposit. Sebuah lubang orang (man hole) dibuat di atas untuk supaya orang bisa memasuki ketel untuk
pembersihan. Sebuah lobang abu dibuat pada dasar ketel untuk pembuangan abu yang mengendap. Ruang antara
kulit boiler dan kotak api diisi dengan air yang akan dipanaskan.

2. Ketel Uap Cochran atau Ketel Pipa Banyak Vertikal


Ada banyak desain mengenai ketel pipa banyak, ketel Cochran dianggap sebagai salah satu ketel jenis ini yang paling
efisien. Ketel cochran merupakan jenis ketel vertikal sederhana yang telah ditingkatkan. Ketel terdiri dari kulit
silinder eksternal dan kotak api seperti yang diperllihatkan gambar 2. Kulit dan kotak api keduanya berbentuk
setengah bola. Mahkota setengah bola pada kulit memberikan ruang maksimum dan kekuatan maksimum untuk
menahan tekanan uap di dalam ketel. Kotak api dan ruang bakar (combustion chamber) dihubungkan melalui pipa
pendek. Gas asap dari ruang bakar mengalir ke kotak asap (smoke box) melalui sejumlah pipa asap. Pipa ini
umumnya mempunyai diameter luar 62,5 mm dan berjumlah 165 buah. Gas dari kotak asap mengalir ke atmosfir
melalui cerobong (chimney).Ruang bakar dilapisi dengan batu tahan api pada sisi kulit. Lobang orang dekat puncak
mahkota kulit diperlukan untuk pembersihan.
Pada dasar kotak api terdapat panggangan (dalam halpembakaran batubara) dan batu bara di umpan melalui lobang
api (fire hole). Jika ketel digunakan untuk pembakaran bahan bakar minya, tidak diperlukan panggangan, tetapi
dasar kotak api dilapisi dengan bata tahan api. Pembakar minyak di pasang di lobang api.
3. Ketel Scotch Marine
Ketel uap marine (kapal) jenis Scotch atau tangki digunakan untuk kerja di laut karena kekompakannya, efisien
dalam operasinya dan kemampuannya untuk menggunakan berbagai jenis air. Ketel mempunyai drum dengan
diameter dari 2,5 hingga 3,5 meter yang ditempatkan secara horisontal. Ketel uap ini bisa berupa ujung tunggal atau
ujung ganda. Panjang ketel uap ujung tunggal bisa sampai 3,5 meter, sedangkan ujung ganda bisa sampai 6,5 meter.
Ketel ujung tunggal mempunyai satu sampai empat dapur yang masuk dari sisi depan ketel. Ketel ujung ganda
mempunyai dapur pada kedua ujungnya, dan bisa mempunyai dapur dari dua sampai empat pada setiap ujung.
Ketel uap ujung tunggal Scotch marine bisa dilihat pada gambar 3. Setiap dapur mempunyai ruang bakarnya masing-
masing. Terdapat pelat datar di setiap ruang bakar yaitu pelat atas, pelat bawah, dua pelat sisi dan pelat tube/pipa.
Sejumlah pipa asap ditempatkan secara horisontal dan menghubungkan ruang bakar dengan cerobong. Pipa dapur,
pipa asap dan ruang bakar, semuanya dikelilingi oleh air, memberikan luas permukaan pemanasan yang sangat
besar. Air bersirkulasi disekeliling pipa asap. Level air dijaga sedikit diatas ruang bakar. Kotak asap (smoke box)
dibuat dengan pintu untuk membersihkan pipa dan kotak asap.
4. Ketel Lanchasire
Ketel ini merupakan jenis pipa api stasioner, pembakaran dalam, horisontal dan sirkulasi alami. Digunakan jika
tekanan kerja dan daya yang diperlukan menengah. Ketel ini mempunyai diameter kulit silinder 1,75 hingga 2,75
meter. Panjangnya bervariasi dari 7,25 m hingga 9 m. Ketel ini mempunyai dua pipa gas asap internal yang
berdiameter kira-kira 0,4 kali dari diameter kulit. Gambar ketel ini bisa dilihat pada gambar 4. Ketel ini terdiri dari
kulit eksternal silinder panjang (1) yang terbuat dari pelat baja. Ketel mempunyai dua pipa api internal besar (2). Pipa
ini diameternya mengecil pada bagian belakang untuk akses ke bagian yang lebih rendah pada ketel. Panggangan api
(3) yang disebut juga dapur disediakan pada ujung pipa gas asap dimana disini bahan bakar padat dibakar. Pada
ujung panggangan terdapat bata (5) yang berfungsi membelokkan gas asap ke atas. Gas asap panas setelah
meninggalkan pipa gas asap internal turun ke pipa dasar (6). Gas asap ini bergerak ke depan ketel dimana alirannya
terbagi dan mengalir ke lorong api sisi (7). Gas asap memasuki lorong utama (9) dan selanjutnya menuju cerobong.

Damper (8) berguna untuk mengatur besar aliran gas asap keluar. Katup (11) berfungsi menyuplai uap ke mesin
seperti yang dikehendaki. Ketel dilengkapi dengan katup pengaman pegas (10), katup pengaman jika uap tinggi dan
air rendah (12). Blow off cock (16) untuk membuang lumpur dsb yang mengendap pada dasar ketel.

5. Ketel Cornish
Ketel ini sejnis dengan ketel Lanchasire kecuali ia mempunyai hanya satu pipa asap. Diameter ketel cornish berkisar
antara 1 m hingga 2 m dan panjang 5 m hingga 7,5 m. Kapasitas dan tekanan kerja ketel ini adalah rendah jika
dibandingkan dengan ketel Lanchasire.

6. Ketel Lokomotif
Merupakan jenis ketel mobile dan pembakaran internal, horisontal banyak pipa. Prisnip ketel ini adalah
menghasilkan uap dengan laju kecepatan tinggi. Jenis ketel lokomotif moderen diperlihatkan pada gambar 6.
Ketel terdiri dari kulit atau barrel yang mempunyai diameter 1,5 m dan panjang 4 m. Batubara diumpan kedalam
kotak api melalui pintu api dan terbakar pada panggangan. Gas asap dari panggangan dibelokkan oleh bata dan
keseluruhan kotak api terpanaskan secara baik. Ada sekitar 157 pipa tipis atau pipa api F (diameter 47,5 mm) dan 24
buah pipa panas lanjut tebal G (diameter 13 cm). Gas asap setelah melewati pipa ini masuk ke kotak asap. Gas
kemudian keluar ke atmosfir melewati cerobong. Barrel berisi air disekeliling pipa, dimana dipanaskan oleh gas asap
dan berubah menjadi uap.
Header terbagi atas dua porsi, satu adalah ruang uap panas lanjut dan satu lagi ruang uap jenuh. Pipa uap
mengarahkan uap dari regulator ke ruang uap jenuh. Kemudian uap diarahkan ke pipa panas lanjut, dan setelah
melewati pipa ini, uap kembali ke ruang uap panas lanjut. Uap panas lanjut sekarang mengalir melalui pipa uap ke
silinder, satu buah di setiap sisi. Abu daripanggangan dikumpulkan pada nampan abu (ash pan) dan dibuang dari
waktu ke waktu dengan bantuan damper yang dioperasikan oleh batang dan tuas.

7. Ketel Babcock and Wilcox


Merupakan ketel jenis pipa lurus, stasioner, pipa air. Gambar 7 memperlihatkan ketel jenis ini.

Ketel terdiri dari drum uap dan air (1). Drum dihubungkan dengan pipa pendek ke bagian atas header atau riser (2).
Pipa air (5) (diameter 10 cm) dipasang miring dan menghubungkan header atas dengan header bawah. Header
dilengkapi dengan lobang tangan (hand hole) di depan pipa dan ditutup dengan cap (18).
Kotak lumpur (6) disediakan pada header bagian bawah dan lumpur yang mengendap bisa dibuang. Terdapat
panggangan berantai otomatis yang bergerak lambat dimana ditempatkan batubara yang diumpan dari hopper (21).
Baffle bata tahan api akan membuat gas panas bergerak naik turun dan naik lagi sampai akhirnya masuk ke
cerobong. Damper (17) digerakkan oleh rantai (22) untuk mengatur isapan.
Ketel di keempai sisinya dikelilingi oleh dinding tahan api. Pintu (4) berguna untuk orang masuk ke ketel untuk
tujuan perbaikan dan pembersihan. Air bersirkulasi dari drum (2) ke header (3) dan melalui pipa (5) ke header dan
kembali ke drum. Air terus-menerus bersirkulasi seperti ini sampai air menguap. Pemanas lanjut uap (superheater)
terdiri dari sejumlah besar pipa baja (10) dan berisi dua kotak, satu adalah kotak uap panas lanjut (11) dan satunya
lagi kotak uap jenuh(12).
Uap yang dihasilkan diatas level air di drum mengalir di dalam pipa kering dan pipa inlet ke kotak panas lanjut (11).
Kemudian uap menuju kotak uap jenuh (12) melalui (10). Uap selama mengalir melalui pipa (10) mendapat panas
lanjutan sehingga menjadi uap panas lanjut. Uap kemudian diambil dari ujung pipa (14) melalui katup (15).
Ketel dilengkapi dengan berbagai fitting seperti katup pengaman (19), katup pengumpan (20), indikator ketinggian
air (8) dan pengukur tekanan (9).
8. Ketel La-Mount
Ketel ini adalah ketel moderen jenis tekanan tinggi, pipa air, bekerja dengan sirkulasi paksa. Sirkulasi diatur oleh
pompa sentrifugal, digerakkan oleh turbin uap menggunakan uap dari ketel. Sirkulasi paksa menyebabkan berat air
umpan (feed water) yang bersirkulasi ke seluruh dinding air dan drum sama dengan sepuluh kali berat uap. Ini akan
mencegah pipa mendapatkan panas lebih. Skematik diagram ketel ini bisa dilihat pada gambar 8.
Air umpan mengalir melalui ekonomiser ke drum penguap. Kemudian air ditarik dengan pompa ke pipa. Pompa
mendorong air ke header pada tekanan diatas tekanan drum. Header mendistribusikan air melalui nosel ke pipa
pembangkit yang bekerja secara paralel. Air dan uap dari pipa ini mengalir ke drum. Uap di dalam drum kemudian
diambil setelah melewati superheater.

9. Ketel Loeffler
Ketel ini adalah ketel jenis pipa air menggunakan sirkulasi paksa. Prinsip kerja utama adalah dengan menguapkan air
dengan uap panas lanjut dari superheater. Gas panas dari dapur pemanas digunakan untuk pemanasan panas lanjut.
Skema ketel ini bisa dilihat pada gambar 9.
Air umpan dari ekonomiser dipaksa bercampur dengan uap panas lanjut di dalam drum penguap (evaporating
drum). Sehingga terbentuk uap jenuh, dan kemudian ditarik dari drum dengan pompa sirkulasi uap. Uap ini
kemudian mengalir melalui pipa-pipa pada dinding ruang bakar memasuki superheater. Dari superheater, sekitar
sepertiga uap panas lanjut diteruskan ke turbin dan sisanya yang dua pertiga digunakan untuk menguapkan air
umpan di drum penguap.
Keuntungan Dan Kerugian Ketel Pipa Air Keuntungan-keuntungan ketel pipa air:
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa api.
2. Untuk daya yang sama, menempati ruang/tempat yang lebih kecil daripada ketel pipa api.
3. Laju aliran uap lebih tinggi.
4. Komponen-komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas pada arah tegak lurus.
6. Pecah pada pipa air tidak menimbulkan kerusakan ke seluruh ketel.

Kerugian-kerugian ketel pipa air:


1. Air umpan mensaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk mencegah endapan kerak di dalam pipa. Jika
terbentuk kerak di dalam pipa bisa menimbulkan panas yang berlebihan dan pecah.
2. Ketel pipa air memerlukan perhatian yang lebih hati-hati bagi penguapannya, karena itu akan menimbulkan biaya
operasi yang lebih tinggi.
3. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan.

10. Superheater
Superheater adalah piranti penting pada unit pembangkit uap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan temperatur
uap jenuh tanpa menaikkan tekanannya. Biasanya piranti ini merupakan bagian integral dari ketel, dan ditempatkan
dijalur gas asap panas dari dapur. Gas asap ini digunakan untuk memberikan panas lanjut pada uap. Superheater
Sudgen yang biasanya terpasang pada ketel Lanchasire diperlihatkan oleh gambar 11. Piranti ini terdiri dari dua kotak
baja atau heater dimana bergantung padanya sekumpulan pipa lengkung berbentu U. Ujung dari pipa-pipa ini
diteruskan ke header.
Uap masuk ke ujung belakang header dan keluar diujung depan header. Panas yang berlebihan pada pipa superheater
dicegah dengan menggunakan damper penyeimbang yang diopersikan dengan handel.
Superheater bekerja jika damper pada posisi yang ditunjukkan gambar. Jika damper pada posisi vertikal, gas akan
lewat langsung di dasar tanpa melewati pipa-pipa superheater. Pada kondisi ini maka superheater tidak bekerja.
Perlu dicatat bahwa jika superheater bekerja, katup G dan H dalam kondisi terbuka dan katup F tertutup. Jika uap
diambil langsung dari ketel , katup G dan H tertutup dan katup F terbuka.
11. Ekonomiser
Ekonomiser adalah piranti yang digunakan untuk memanaskan air umpan dengan memanfaatkan panas dari gas
asap sebelum masuk ke cerobong. Ekonomiser akan meningkatkan nilai ekonomis ketel uap. Jenis ekonomiser yang
populer adalah ekonomiser Greans dan banyak digunakan pada ketel stasioner. Ekonomiser ini terdiri dari
sejumlah besar pipa vertikal yang ditempatkan sebagai penambahan gas asap antara ketel dengan cerobong seperti
terlihat pada gambar 12. Pipa-pipa ini mempunyai panjang 2,75 m, diameter luar 11,4 cm dan tebal 11,5 mm dari
bahan besi tuang. Ekonomiser dibuat dalam seksi tegak. Setiap seksi umumnya terdiri dari enam atau delapan pipa
vertikal (1). Pipa-pipa ini disambung ke pipa atau kotak horisontal (2) diatas dan (3) dibawah. Kotak atas (2) dari
seksi yang berbeda disambung dengan pipa (4), sedangkan kotak bawah disambungkan ke pipa (5).
Air umpan dipompa ke ekonomiser pada (6) dan memasuki pipa (5). Kemudian air masuk ke dalam kotak bawah (3)
dan kemudian ke dalam kotak atas (2) melalui pipa (1). Air kemudian diarahkan pipa (4) ke pipa (7) dan kemudian ke
ketel.
Perlu dicatat bahwa temperatur air umpan tidak boleh kurang dari 35 oC, jika tidak ada bahaya korosi disebabkan
oleh uap air di gas asap mengendap di pipa dingin. Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan menggunakan
ekonomiser:
1. Ada penghematan batubara 15 sampai 20%.
2. Meningkatkan kapasitas menghasilkan uap karena memperpendek waktu yang diperlukan untuk merubah air ke
uap.
3. Mencegah pembentukan kerak di dalam pipa air ketel, sebab kerak sekarang mengendap di pipa ekonomiser yang
bisa dengan mudah dibersihkan.
4. Karena air umpan memasuki ketel panas, sehingga regangan karena ekspansi yang tidak sama bisa diminimasi.

PENGERTIAN
Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk
pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan
minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain. Pendidih merupakan bagian terpenting
dari penemuan mesin uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Sebuah ketel uap harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1. Dalam waktu tertentu harus dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dan tekanan lebih
besar dari 1 atmosfir.
2. Uap yang dihasilkan harus dengan kadar air yang sedikit mungkin
3. Kalau dipakai alat pemanas lanjut, maka pada pemakaian uap yang tidak teratur, suhu uap
tidak boleh berubah banyak dan harus dapat diatur dengan mudah
4. Pada waktu olah gerak dimana pemakaian uap berubah-rubah maka takanan uap tidak boleh
berubah banyak
5. Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahan bakar yang serendah mungkin
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa sehingga bahan bakar dapat
dibakar dengan tidak memerlukan ongkos dan tenaga yang terlalu besar.

Material
Bejana pada suatu ketel uap biasanya terbuat dari baja (steel /alloy steel), atau awalnya dari besi tempa.
Baja stainless sebenarnya tidak disarankan (oleh ASME Boiler Code) untuk digunakan pada bagian-
bagian yang basah dari ketel uap modern, tapi seringkali digunakan pada bagian super heater yang tidak
akan terpapar ke cairan ketel uap.Tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih muddah di-
pabrikasi untuk ketel uap ukuran kecil. Sejarahnya, tembaga sering digunakan untuk peti api (firebox)
(terutama untuk lokomotif uap air, karena kemudahannya dibentuk dan pengantar panas yang tinggi;
namun, saat ini, harga tembaga yang tinggi menjadi pilihan yang tidak ekonomis dan lebih murah
menggunakan material pengganti (seperti baja)
Untuk kebanyakan ketel uap Victorian, hanya menggukaan besi tempa kualitas paling tinggi, yang dirakit
menggunakan keling (rivet). Kualitas yang tinggi dari lembaran dan kecocokan untuk kehandalan yang
tinggi digunakan pada aplikasi yang kritikal, seperti ketel uap tekanan tinggi. Pada abad 20, untuk
praktisnya disain bergerak kearah penggunaan baja, dimana lebih kuat dan lebih murah, dengan
konstruksi las, yang lebih cepat dan sedikit pekerja.

Besi tuang (cast iron)digunakan untuk bejana pemanas untuk pemanas air. Walaupun suatu pemanas
biasanya disebut pendidih (boiler), karena tujuannya adalah untuk membuat air panas, bukan uap air,
karena dioperasikan pada tekanan rendah dan menghindari pendidihan sebenarnya. Kerapuhan dari besi
tuang menjadikannya tidak cocok untuk ketel uap tekanan tinggi

Peraturan yang berlaku


Sertifikasi bagi operator Ketel Uap dan Ketel Uap mengacu pada peraturan berikut: 1. ASME sect. I, II,
dan V 2. Undang-Undang Uap Thn 1930 3. Peraturan Uap thn 1930 4. Undang- undang No.1 thn 1970
Pemeriksaan dilakukan oleh ahli Keselamatan Kerja Pesawat Uap dan bejana tekan, melalui badan yang
ditunjuk oleh Depnaker. Operator harus mengikuti pelatihan boiler melalui pihak ke-3 yang ditunjuk oleh
Depnaker utk menyelenggarakan pelatihan dan mengeluarkan sertifikatnya.

Prinsip Kerja Boiler


Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa
dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara
kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah
produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang
diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Gb water tube boiler

Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat
arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan
uap superheat bertekanan tinggi.
Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan menjadi :

PLTU Batubara
PLTU Minyak
PLTU gas
PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses pembakarannya, yaitu PLTU dengan
pembakaran batu bara bubuk (Pulverized Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara
curah (Circulating Fluidized Bed).
Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas adalah pada peralatan dan sistem
penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan limbah abunya. PLTU batubara
mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas.
PLTU gas merupakan PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.
Gb Tata letak Pulverized Coal
(PC) Boiler Batubara

Gb Tata letak Circulating Fluidized Boiler (CFB)

Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat dibedakan menjadi:

PLTU dengan Pressurised Boiler


PLTU dengan Balanced Draft Boiler
PLTU dengan Vacuum Boiler
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa disebut draft atau tekanan statik
didalam ruang bakar dimana proses pembakaran bahan bakar berlangsung. PLTU dengan pressurised
boiler (tekanan ruang bakar positif) digunakan untuk pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan
ruang bakar yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced Draft Fan,
FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan tekanan.

Gb Jenis-jenis Tekanan (Draft)


Boiler

Gb Skema Balanced
Draft Boiler
PLTU dengan Balanced Draft Boiler (tekanan berimbang) biasa digunakan untuk pembakaran bahan
bakar batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir, biasanya sekitar 10
mmH2O. Tekanan ini dihasilkan dari pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap paksa (Induced Draft
Fan, IDF) dan kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara
pembakaran menuju ruang bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk menghisap gas dari
ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. Sedangkan PLTU dengan vacum boiler tidak
dikembangkan lagi, sehingga saat ini tidak ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan
negatif.

Siklus Air di Boiler


Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat pasokan fluida
kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler
menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan ditampung didalam steam drum.
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di
dalameconomiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke
atmosfir melalui cerobong.

Gb Economiser tipe
pipa bersirip (finned tubes)
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah (bottom
header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipa down comer ke
header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang
tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik
kedrum kembali akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi,
konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi
air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali
ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap
pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh
terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini
digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju
sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa
keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa pemanas
pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

Gb Siklus air

Klasifikasi Ketel Uap


Ketel Uap banyak sekali macamnya, dan perkembangannya dapat mengikuti kemajuan teknologi masa
kini. Dari sekian banyak macam ketel perlu dikelompokkan menjadi beberapa bagian. sesuai
kegunaannya, konstruksinya dan lain-iain. Di bawah ini akan diuraikan pengelompokan tersebut secara
garis besar:

Pembagian Menurut Undang-Undang Uap


Karena tempat penggunaannya berbeda-beda, maka menurut Undang-Undang Uap pasal 9, Ketel Uap
dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Ketel Tetap atau Ketel Darat, yaitu ketel-ketel yang dipakai di darat seperti paberik-paberik,
PLTU dan lain-lain yang mempunyai pondasi yang tetap.
2. Ketel Kapal, yaitu ketel-ketel yang dipakai di kapal. Di sini perlengkapan alat-alat keselamatan
ketel biasanya mempunyai konstruksi yang sedikit berbeda dengan ketel-ketel lainnya, mengingat
keadaan kapal-kapal yang selalu oleng selama berlayar.
3. Ketel-Ketel yang dapat bergerak. yaitu ketel-ketel yang tidak termasuk dalam kedua golongan
ketel tersebut di atas, seperti ketel kereta api, ketel tiang pancang dan lain-lain.
Pembagian Menurut Konstruksinya
Ketel dibuat untuk menghasilkan uap dengan jalan memanasi air yang ada di dalamnya oleh gas panas
hasil pembakaran bahan bakar. Ketel harus bekerja seefisien mungkin ; artinya harus dapat menghasilkan
uap sebanyak-banyaknya dengan pemakaian bahan bakar yang seminimal mungkin. Oleh karena itu
konstruksi ketel harus sedemikian sehingga panas dari bahan bakar harus sebanyak-banyaknya dapat
diserap oleh air ketel guna menghasilkan uap. Untuk mencapai hal tersebut maka konstruksi ketel dibuat
dari susunan pipa-pipa yang memisahkan antara air dan gas-gas panas yang memanaskan air tersebut.
Dilihat dari kedudukan pipa ketel dibagi menjadi :
1. Horizontal contoh : B & W Seksi
2. Vertikal contoh : Foster Wheeler
3. Miring contoh : B & W Integral

BOILER

Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap/steamuntuk
berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin
boiler, jenis air yang digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk mensterilkan air yang
digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat dimaksimalkan dengan baik. Untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang
dihasilkan.
Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga
terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang
lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih
kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.
Uap air panas yang dihasilkan dari boiler sangat penting karena memiliki kemampuan seperti menyimpan dan
membebaskan energi panas yang besar, pindah panas yang cepat, bersih, mudah disalurkan kemana saja, suhunya
stabil sesuai tekanan, dan mudah diatur sehingga tidak over heating. Selanjutnya uap air yang dihasilkan boiler ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang industri seperti untuk pembangkit tenaga dengan cara
mengalirkan uap panas sehingga mengerakkan turbin atau dapat juga digunakan untuk sterilisasi karena uap panas
yang dihasilkan juga memiliki tekanan yang tinggi.
Boiler memiliki 3 sistem pengolahan yaitu terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam
diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem (Anonim, 2006).
Boiler dapat dibagai menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakar yang digunakan, berdasarkan mekanisme
fluida, berdasarkan tekanan, dan berdasarkan sirkulasi. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan boiler dibagi
menjadi 3 jenis yaitu boiler bahan bakar padat, misalnya boiler yang digunakan pada industri penghasil gula dari
tebu. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan tebu. Bahan tebu merupakan bahan sampingan dari proses
pengolahan tebu menjadi gula pasir. Kedua yaitu boiler bahan bakar cair, misalnya boiler yang digunakan pada
industri penghasil gula semut yang ada di lapangan praktikum Leuwikopo_IPB Dramaga. Bahan bakar yang
digunakan berupa bahan bakar solar. Ketiga boiler berbahan bakar gas. Gas yang digunakan dapat berupa LPG.
Keempat, yaitu boiler listrik dimana boiler jenis ini menggunakan listrik sebagai sumbernya.
Menurut Febriantara (2008), berdasarkan mekanisme fluida yang digunakan, jenis mesin boiler ada dua, yaitu
mesin boiler pipa api (Water Tube Boiler) dan mesin boiler pipa air (Fire Tube Boiler).
1. Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah
menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan
steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000
kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas
atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilersdikonstruksi
sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
2. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke dalam drum. Air yang
tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube
boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat
tinggi. Banyak watertube boilers yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.
Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik water
tube boiler sebagai berikut:
- Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
- Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
- Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

Prinsip kerja dari boiler pipa api ini adalah gas panas dari hasil pembakaran dialirkan melalui sebuah pipa
dimana disekeliling pipa terdapat air sehingga gas panas tersebut memanaskan air yang terdapat di dalam boiler
secara konduksi panas sehingga terbentuk uap panas. Uap (steam) yang dihasilkan oleh boiler pipa air ini memiliki
tekanan dan kapasitas yang rendah. Prinsip kerja dari boiler pipa air ini adalah air dilewatkan melalui pipa kemudian
pipa tersebut dipanaskan dengan cara dibakar dengan api sehingga air berubah menjadi uap air. Uap yang dihasilkan
boiler pipa air ini memiliki tekanan dan kapasitas yang lebih tinggi.
Boiler pipa api dan boiler pipa air masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Keuntungan boiler pipa
api adalah proses pemanasan yang mudah dan cepat dan tidak membutuhkan setting khusus, investasi awal yang
lebih murah karena harga boiler jenis ini lebih murahj daripada boiler pipa air, bentuknya lebih compact dan
portable, dan tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler. Namun demikian boiler pipa api memiliki
beberapa kekurangan seperti tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar, kapasitas steam relative
kecil (13.5 TPH) jika dibandingkan dengan boiler pipa air, tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa kondisinya, serta nilai effisiensinya rendah karena banyak energi kalor yang terbuang
langsung menuju stack.
Adapun kelebihan penggunaan boiler pipa air yakni kapasitas steam yang besar sampai 450 THP, tekanan
operasi mencapai 100 bar, nilai effisiensi yang relatif besar, dan perawatan yang lebih mudah karena tungku mudah
dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan.. Sedangkan kekurangannya yakni proses
konstruksi yang lebih detail, investasi awal relativemahal karena harga boiler pipa air lebih mahal daripada boliler
pipa api, lebih sulit dalam penangann air yang masuk karena komponen pendukungnya yang sensitif, dan
membutuhkan tempat yang lebuh luas karena kemampuannya dalam menghasilkan kapasitas steamyang lebih besar
(Djokosetyardjo, 1990)
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan boiler dibagi menjkadi 2 jenis yakni boiler tekanan rendah (Low
Preassure) dan boiler tekanan tinggi (High Preassure). Boiler tekanan rendah memiliki tekanan steam operasi
kurang dari 15 psig atau menghasilkan panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperature dibawah 250 0F.
Boiler tekanan tinggi memiliki tekan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan di
atas 160 psig atau temperature di atas 250 0F. Berdasarkan sirkulasi air boiler dibagi menjadi 2 yaitu boiler sirkulasi
alami dan boiler sirkulasi paksa. Berikut tabel perbedaan jenis-jenis boiler.

Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Proses pemasangan mudah
Tekanan operasi steam terbatas untuk
1 Fire Tube dan cepat, Tidak
tekanan rendah 18 bar
membutuhkansetting khusus
Kapasitas steam relatif kecil (13.5 TPH)
Investasi awal boiler ini murah
jika diabndingkan dengan water tube
Tempat pembakarannya sulit dijangkau
Bentuknya
untuk dibersihkan, diperbaiki, dan
lebih compact danportable
diperiksa kondisinya.
Nilai effisiensinya rendah, karena banyak
Tidak membutuhkan area yang
energi kalor yang terbuang langsung
besar untuk 1 HP boiler
menuju stack
Kapasitas steam besar sampai
2 Water Tube Proses konstruksi lebih detail
450 TPH
Tekanan operasi mencapai 100
Investasi awal relatif lebih mahal
bar
Penanganan air yang masuk ke dalam
Nilai effisiensinya relatif lebih boiler perlu dijaga, karena lebih sensitif
tinggi dari fire tube boiler untuk sistem ini, perlu komponen
pendukung untuk hal ini
Tungku mudah dijangkau
Karena mampu menghasilkan kapasitas
untuk melakukan
dan tekanan steam yang lebih besar, maka
pemeriksaan, pembersihan,
konstruksinya dibutuhkan area yang luas
dan perbaikan.

(Febriantara, 2008)

Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Bahan baku mudah
1 Solid Fuel Sisa pembakaran sulit dibersihkan
didapatkan.
Murah konstruksinya. Sulit mendapatkan bahan baku yang baik.
Sisa pembakaran tidak banyak
2 Oil Fuel Harga bahan baku paling mahal.
dan lebih mudah dibersihkan.
Bahan bakunya mudah
Mahal konstruksinya.
didapatkan.
3 Gaseous Fuel Harga bahan bakar paling Mahal konstruksinya.
murah.
Sulit didapatkan bahan bakunya, harus ada
Paling baik nilai effisiensinya.
jalur distribusi.
4 Electric Paling mudah perawatannya. Paling buruk nilai effisiensinya.
Mudah konstruksinya dan
Temperatur pembakaran paling rendah.
mudah didapatkan sumbernya.

(Febriantara, 2008)

Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Dapat menghasilkan listrik
1 Power Boiler dan sisa steam dapat Konstruksi awal relatif mahal.
menjalankan proses industri.
Steam yang dihasilkan
Perlu diperhatikan faktor safety.
memiliki tekanan tinggi
Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki tekanan
2 Industrial Boiler
mudah. rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki tekanan
3 Commercial Boiler
mudah. rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki tekanan
4 Residential Boiler
mudah. rendah.

(Febriantara, 2008)

Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Package Boiler Mudah pengirimannya. Terbatas tekanan dan kapasitas kerjanya.
Dibutuhkan waktu yang
Komponen-komponen boiler tergantung
singkat untuk mengoprasikan
pada produsen boiler.
setelah pengiriman.
Tekanan dan kapasitas
Sulit pengirimannya, memakan biaya yang
2 Site Erected Boiler kerjanya dapat disesuaikan
mahal.
keinginan.
Komponen-komponen boiler
Perlu waktu yang cukup lama setelah boiler
dapat dipadukan dengan
berdiri, setelah proses pengiriman.
produsen lain.
(Febriantara, 2008)

Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Low Pressure Tekanan rendah sehingga Tekanan yang dihasilkan rendah, tidak
penanganannya tidak terlalu dapat membangkitkan listrik.
rumit
Area yang dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan biaya
konstruksi tidak lebih mahal
dari high pressure boiler
Tekanan yang dihasilkan
tinggi sehingga dapat
membangkitkan listrik dan Tekanan tinggi sehingga penanganannya
2 High Pressure
sisanya dapat didaur ulang perlu diperhatikan aspek keselamatannya.
untuk mengoprasikan proses
industri
(Febriantara, 2008)

Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Konstruksinya relatif Limbah yang diproduksi pembakaran lebih
1 Stoker Combustion
sederhana. banyak
Panas yang dihasilkan kurang merata jika
tidak ada komponen pendukung.
Effisiensi relatif rendah
Konstruksinya rumit dan membutuhkan
2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi
dana investasi yang mahal.
Proses pembakaran lebih
merata pada tungku
pembakaran.
Konstruksinya rumit dan membutuhkan
3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi
dana investasi yang mahal.
Suhu pembakaran tidak
mencapai suhu 1000 0C
sehingga tidak menimbulkan
NOX
Limbah yang diproduksi
4 Firing Konstruksi relatif rumit, perlu nozzle.
pembakaran lebih sedikit
Panas yang dihasilkan lebih
merata
Effisiensi relatif lebih baik
(Febriantara, 2008)

Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.
Dapat dialiri steam untuk Konstruksi lebih rumit.
tekanan tinggi.
2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.
Konstruksi lebih sederhana. Dapat dialiri steam untuk tekanan yang
terbatas.
(Febriantara, 2008)
Menurut Anonim (2011), boiler terdiri dari beberapa bagian yaitu fumace, steam drum, superhetaer, air heater,
economizer, safety valve, blowdown valve.
- Fumace, merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Adapun bagian-bagian dari fumace adalah refractory, ruang
perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.
- Steam Drum, merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh
(saturated steam). Selain itu steam drum juga berfungsi untuk memisahkan uap dan air yang dipisahkan di ruang
bakar (fumace), mengatur kualitas air boiler dengan membuang kotoran-kotaran terlarut di dalam boiler
melalui continuous blowdown, mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler beroperasi
yang dapat menyebabkan overheating pada pipa boiler.
- Team drum terdiri dari feed pipe, chemical pipe, sampling pipe, baffle pipe, separator, scrubber, dryer, dan dry
box. Perlu diperhatikan agar level air di dalam drum tetap dijaga (agar tetap konstan) agar selalu setengah dari tinggi
drum sehingga banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang
meninggalkan drum.
- Superheater, merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk
mengerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
- Air Heater, merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk
meminimalisai udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
- Economizer, merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang terkondensai dari
sitem sebelumnya maupun air umpan baru.
- Safety Valve, merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi kemampuan
boiler menahan tekanan steam.
- Blowdown Valve, merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam.
Menurut Payne dan Richard (1999), untuk meningkatkan efisiensi dari boiler dapat dilakukan beberapa langkah
berikut : membersihkan permukaan pipa yang kontak langsung dengan udara panas, membersihkan permukaan pipa
yang kontak denagn air denagn cara menyemburkan air panas keluar (blow down), menambahakan bahan kimia,
serta menghilangkan kesadahan air yang digunakan dengan penambahan kapur+soda atau ion exchange resin. Perlu
diperhatikan agar air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan agar tidak menimbulkan
masalah-masalah pada pengoperasian boiler.
Air tersebut harus bebas dari mineral-mineral yang tidak diinginkan serta pengotor-pengotor lainnya yang dapat
menurunkan efisiensi kerja dari boiler. Jika hal ini tidak dipenuhi maka akan menyebabkan masalah yang berkaitan
dengan kinerja dan kualitas uap yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut dapat berupa terjadinya pembentukkan
kerak, peristiwa korosi, pembentukkan deposit, dan terbawanya uap (steam carryover).
Boiler banyak digunakan untuk mengerakkan mesin-mesin produksi yang ada di industri. Misalnya pada
industri pengolahan tebu menjadi gula pasir. Jenis boiler yang digunakan pada umumnya adalah jenis boiler yang
menggunakan bahan bakar padat yakni bagas tebu dan digunakan juga dalam industri penghasil gula semut. Adapun
jenis boiler yang digunakan adalah boiler pipa air denagn bahan bakar cair beruba solar.

DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. 2006. Peralatan Energi Panas: Boiler &PemanasFluidaTermis. UNEP.
Anonim.2011. Bagian-Bagian Boiler. [terhubung berkala] http://scribd.com (24 Januari 2013)
Djokosetyardjo, Ir. MJ. 1990. Ketel Uap. Jakarta:Pradnya Paramita.
Djokosetyardjo,M.J. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. P.T. Pradya Paramitha. Jakarta
Febriantara, Aris. 2008. Klasifikasi Mesin Boiler. Jakarta.

Payne, F. William dan Richard E. Thompson. 1999. Efficient Boiler Operations Sourcebook. United State of
America: The Fairmont Press, Inc
UNIT PENGADAAN UAP

Uap (Steam) sangat berperan penting dalam proses untuk menggerakkan mesin-mesin
bertenaga uap dan pemanas awal. Sebuah ketel uap (boiler) digunakan untuk mengubah air
menjadi uap dengan pertolongan panas. Ditinjau dari tenaga termis (panas) yang didapat dengan
pembakaran bahan bakar, ketel uap termasuk External Combustion Engine, yaitu pesawat tenaga
dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat (mesin uap) itu sendiri.

Uap yang dihasilkan mempunyai tenaga termis, tenaga potensial dan tenaga kinetis yang
dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Tenaga termis yang dikandung uap dapat langsung digunakan sebagai bahan pemanas pada
proses industri.
b. Tenaga potensial dari uap diubah menjadi tenaga mekanik dengan mesin uap untuk selanjutnya
diperoleh tenaga mekanik.
c. Tenaga kinetis dari uap diubah menjadi tenaga putar dengan suatu turbin uap. Selanjutnya
dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.

A. Ketel Uap
ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah air yang ada di
dalamnya menjadi uap dengan cara dipanaskan. Dengan adanya bahan perantara air tersebut,
maka di dalam ketel uap harus ada ruang atau tempat air. Uap yang dibentuk di dalam ketel
mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka ketel harus mampu
menahan tekanan uap tersebut. Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk
yang lebih kuat untuk menahan tekanan yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat
cembung dan silinder sebab dengan bentuk semacam itu sukar berubah bentuknya yang
disebabkan oleh tekanan dari dalam. Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan untuk
ketel uap karena konstruksinya yang sulit unruk dikerjakan. Oleh karena itu pada umumnya ketel
uap dibuat dalam bentuk silinder. Bahan untuk ketel uap harus baik karena disamping harus
menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan pada suhu yang tinggi. Biasanya digunakan baja
Siemens-Martin yang liat dan mudah dikerjakan.

Gambar 5-8. Skema proses pada Ketel Uap (Boiler)


Air Pengisi Ketel

A. Sumber-sumber air pengisi ketel

Macam-macam air yang dapat digunakan sebagai air pengisi ketel adalah air sumur dan
air kondensat. Air kondensat sudah murni sehingga tidak perlu mengalami pengolahan yang
khusus, sedangkan untuk air yang berasal dari sumur perlu mendapat pengolahan-pengolahan
lebih dahulu.

B. Syarat Air Pengisi Ketel

Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang digunakan sebagai air pengisi
ketel, harus memenuhi syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada yang
dalam keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium, kalsium dan lain-lain).

Tabel 5-1. Syarat air pengisi ketel dan air ketel

Spesifikasi Air pengisi ketel Air ketel

Kesadahan < 0,1 OD <0,1 OD


pH 7,5-8,0 10,0-10,8

TDS Tidak nyata max 1500

PAlkali 50 ppm 300 ppm

M Alkali 100 ppm 500 ppm

Chlorine Tidak nyata max 70 ppm


A. Persyaratan air umpan
boiler :
Sulfit 30 ppm max 60 ppm
Boiler atau ketel uap
Oksigen Tidak nyata -
merupakan sebuah alat untuk
Silikat Tidak nyata -
pembangkit uap dimana uap
ini berfungsi sebagaizat
Fe Tidak nyata

P205 Max 30 ppm


pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang dikandung dalam uap dinyatakan dengan entalpi
panas.

Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada
peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada
peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh
oksigen

Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak
pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.

Berikut ini merupakan persyaratan bakumutu air umpan boiler :


Tabel baku mutu air umpan boiler

Parameter Satuan Ukuran


PH unit 10,5-11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M- Alkalinity Ppm 800 , max
O Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2 , min
T - Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
PHospat residual Ppm -
SulpHite residual Ppm 20,50
PH Condensate Unit 8,0 9,0

Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada bahan
kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya korosi
dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi sebaliknya, yaitu
kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.

A. Karakteristik air boiler :


1. PH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . PH (Pondus hidrogenium) ditentukan
oleh jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor logaritmik, ketika sebuah
larutan menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu unit.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listrik yang
dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler di[erhatikan untuk
mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan perpidahan panas dan untuk
menjaga kemurnian steam.
3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan ion
+
H . Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air boiler karena dapat
menimbulkan pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang melaluinya
terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)

E. Pengolahan Eksternal Air Umpan Boiler


Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan tersuspensi, padatan telarut (terutama ion
kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen
dan karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Koagulasi dan Flokulasi
2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Softening
6. Deaerasi
Metode pengolahan awal adalah sedimentasi sederhana dalam tangki pengendapan ataupengendapan
dalam clarifiers dengan bantuan koagulan dan flokulan. Penyaring pasirbertekanan, dengan aerasi untuk
menghilangkan karbon dioksida dan besi.

E.1 Koagulasi dan Flokulasi


Koagulasi dan flokulasi yaitu proses pemberian bahan-bahan koagulan dan flokulan kedalam air
umpan boiler dengan cara penginjeksian. Koagulasi merupakan proses netralisasi muatan sehingga partikel-
partikel dapat saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Flokulasi merupakan proses penyatuan antar
partikel-partikel yang sudah saling berdekatan satu dengan yang lain sehingga partikel-partikel akan saling
menarik dan membentuk flok. Untuk menurunkan turbidity pada inlet clarifier diinjeksikan bahan kimia, yaitu
:
a. Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3 . 18 H2O)
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
c. Klorin (Cl2)
d. Coagulant Aid (Polymer)

E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar untuk mengendap
dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama.

E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat padat tersuspensi
didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik bila unit beroperasi pada
kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa padatan bersamanya. Demikian pada tekanan
yang tinggi dapat memecahkan media akan keluar pada saat dilakukan backwash.

E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat, chloride (klorida)
dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.4 Diagram Alir Demineralizer
a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion positif yang
terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H (type Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini
dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah, dimana akan terjadi pengikatan logam-logam
tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.

Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain. Keasaman
berkisar antara Ph 2,8 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan regenerasi dengan
menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.

b. Degasifier

Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan gas CO2 yang
terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.

Reaksi yang terjadi adalah :


H2CO3 -----> H2O + CO2

Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan menggunakan steam
ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring sebagai media untuk memperluas bidang kontak sehingga air
yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan
dengan menginjeksi air dari bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery
tank, maka CO2 akan terlepas sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.

c. Anion Tower

Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam kandungan
air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex
Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat
netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari bagian atas. Air keluar
tangki ini memiliki pH = 7,5 8,5. Untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.

d. Mix Bed Polisher

Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di
dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang
sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium dan
sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :

Na2SiO3 + 2 R SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3


Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2 R = N OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O

Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air
umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 7. ( Anonymous.
1994 )

E.5 Deaerasi

Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang dengan pemanasan awal
air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas
tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim
boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air
(H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3).

Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air umpan boiler
sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam
menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler
akan mengalami pengendapan dan meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini
tidak hanya berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang diperlukan
untuk mencapai perpindahan panas.

1. Pengertian Boiler
Menurut UNEP (2006), Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya
akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan
menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan
pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan
adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2) Air makeup
(air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk
mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.

2. Tipe - tipe Boiler


Boiler terdiri dari bermacam-macam tipe yaitu :

1. Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa pipa dan air umpan boiler adadidalam shell untuk
dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakanuntuk kapasitas steam yang relatif kecil
dengan tekanan steam rendah sampaisedang. Sebagai pedoman, fire tube boiler kompetitif untuk
kecepatan steamsampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm. Fire tube boiler
dapatmenggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalamoperasinya.
Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksisebagai paket boiler (dirakit
oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.

Gambar 1. Fire Tube Boiler

2. Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa pipa masuk ke dalam drum. Air
yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum.
Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler
untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam
antara 4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boiler yang
dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube
boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :

Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran

Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air

Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi


Gambar 2. Water Tube Boiler

3. Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik,
hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat
beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube
dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri dari packaged boilers
adalah:

Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan
yang lebih cepat.

Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas
konvektif yang baik.

Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik. Sejumlah
lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.

Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.

Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu berapa kali gas
pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu
kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga
pass/lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
Gambar 3. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar Minyak

4. Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)


Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan
memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem pembakaran yang konvensional dan
memberikan banyak keuntungan antara lain rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap
bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan
seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, barang
tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Boiler
fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100
T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed partikel padat
seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada kecepatan yang
rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana
partikel tersuspensi dalam aliran udara sehingga bed tersebut disebut terfluidisasikan. Dengan
kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi yang kuat,
pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat menampilkan
sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang disebut bed gelembung fluida (bubbling
fluidized bed). Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala
batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan
cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) berlangsung
pada suhu sekitar 840C hingga 950C. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu, maka
pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang
lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas sebagai akibat
pencampuran cepat dalam fluidized bed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui
perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi
minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari
terbawanya partikel dalam jalur gas.

5. Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC)


Boiler Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric Fluidized Bed
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang ditambah
dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistem seperti telah dipasang digabungkan dengan water
tube boiler/ boiler pipa air konvensional. Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 10 mm
tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan udara ke ruang pembakaran. Udara
atmosfir yang bertindak sebagai udara fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan,
setelah diberi pemanasan awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam bed yang membawa air
pada umumnya bertindak sebagai evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super
heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas awal udara
sebelum dibuang ke atmosfir.

6. Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler


Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC), sebuah kompresor memasok udara
Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki bertekanan. Laju panas yang dilepas dalam
bed sebanding dengan tekanan bed sehingga bed yang dalam digunakan untuk mengekstraksi
sejumlah besar panas. Hal ini akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan peyerapan sulfur
dioksida dalam bed. Steam dihasilkan didalam dua ikatan pipa, satu di bed dan satunya lagi berada
diatasnya. Gas panas dari cerobong menggerakan turbin gas pembangkit tenaga. Sistem PFBC
dapat digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau pembangkit tenaga
dengan siklus gabungan (combined cycle). Operasi combined cycle (turbin gas & turbin uap)
meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8 persen.

7. Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)


Dalam sistem sirkulasi, parameter bed dijaga untuk membentuk padatan melayang dari bed.
Padatan diangkat pada fase yang relatif terlarut dalam pengangkat padatan, dan sebuah down-
comer dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak terdapat pipa pembangkit
steam yang terletak dalam bed. Pembangkitan dan pemanasan berlebih steam berlangsung di
bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser. Boiler CFBC pada umumnya lebih
ekonomis daripada boiler AFBC, untuk penerapannya di industri memerlukan lebih dari 75 100
T/jam steam. Untuk unit yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan
memberikan penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu tinggal
bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang semakin besar pula,
dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk pengendalian NOx daripada pembangkit
steam AFBC.
Gambar 4. CFBC Boiler

8. Stoker Fired Boilers


Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis grate
nya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.

Spreader stokers : memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran


grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatas bed pembakaran batubara.
Batubara yang halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar akan jatuh ke grate,
dimana batubara ini akan dibakar dalam bed batubara yang tipis dan pembakaran cepat.
Metode pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban,
dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara cepat bila laju pembakaran meningkat. Karena
hal ini, spreader stoker lebih disukai dibanding jenis stoker lainnya dalam berbagai
penerapan di industri.
Gambar 5. Spreader Stoker Boiler

Chain-grate atau traveling-grate stoker : Batubara diumpankan ke ujung grate baja yang
bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada
ujung sebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila menyetel grate,
damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih serta menghasilkan
seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara
memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara pada tungku. Sebuah grate
batubara digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku
dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam sebab
bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu mencapai ujung grate.

Gambar 6. Traveling Grate Boiler


9. Pulverized Fuel Boiler
Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara menggunakan
batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan batubara
yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan
lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini.
Untuk batubara jenis bituminous, batubara digiling sampai menjadi bubuk halus, yang berukuran
+300 micrometer (m) kurang dari 2 persen dan yang berukuran dibawah 75 microns sebesar 70-75
persen. Harus diperhatikan bahwa bubuk yang terlalu halus akan memboroskan energi
penggilingan. Sebaliknya, bubuk yang terlalu kasar tidak akan terbakar sempurna pada ruang
pembakaran dan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena bahan yang tidak terbakar.
Batubara bubuk dihembuskan dengan sebagian udara pembakaran masuk menuju plant boiler
melalui serangkaian nosel burner. Udara sekunder dan tersier dapat juga ditambahkan. Pembakaran
berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700 C, tergantung pada kualitas batubara. Waktu tinggal
partikel dalam boiler biasanya 2 hingga 5 detik, dan partikel harus cukup kecil untuk pembakaran
yang sempurna. Sistem ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai
kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan, penggunaan suhu udara
pemanas awal yang tinggi dll. Salah satu sistem yang paling populer untuk pembakaran batubara
halus adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat buah burner dari keempat sudut
untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.

Gambar 7. Pembakaran tangensial untuk bahan bakar halus

10. Boiler Limbah Panas


Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah panas dapat
dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan menggunakan
gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang menggunakan bahan bakar. Jika steam
tidak langsung dapat digunakan, steam dapat dipakai untuk memproduksi daya listrik menggunakan
generator turbin uap. Hal ini banyak digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang
dari turbin gas dan mesin diesel.
Gambar 8. Skema sederhana Boiler Limbah Panas

11. Pemanas Fluida Termis


Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas dalam berbagai penerapan untuk
pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai media
perpindahan panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistem pembakaran terdiri
dari sebuah fixed grate dengan susunan draft mekanis. Pemanas fluida termis modern berbahan
bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan dipasang dengan sistem
jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas
dan disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida memindahkn panas untuk proses
melalui penukar panas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada
ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis,
berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada api yang tinggi atau rendah tergantung pada
suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban sistem.
Keuntungan pemanas tersebut adalah:

Operasi sistem tertutup dengan kehilangan minimum dibanding dengan boiler steam.

Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 250 0C dibandingkan kebutuhan
tekanan steam 40 kg/cm2 dalam sistem steam yang sejenis.

Penyetelan kendali otomatis, yang memberikan fleksibilitas operasi.

Efisiensi termis yang baik karena tidak adanya kehilangan panas yang diakibatkan oleh
blowdown, pembuangan kondensat dan flash steam.

Faktor ekonomi keseluruhan dari pemanas fluida termis tergantung pada penerapan spesifik dan
dasar acuannya. Pemanas fluida thermis berbahan bakar batubara dengan kisaran efisiensi panas
55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan dibandingkan dengan hampir kebanyakan
boiler. Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gas buang akan mempertinggi
tingkat efisiensi termis selanjutnya.

Gambar 9. Konfigurasi Pemanas Fluida Termis

Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang
penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari
pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap
atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi
pemanasan.

Jenis jenis boiler:


1. Ketel pipa api ( fire tube boiler ) or ( shell boiler ). Air didalam tabung & diluarnyaapi.
2. Ketel pipa air ( water tube boiler )

Komponen Utama Ketel uap :


1. Pompa air umpan ketel
2. Economiser
3. Boiler
4. Superheater
5. Alat Pemanas Udara ( APL)
6. Ruang Bakar
7. Cerobong Asap
8. Blower

Cara kerja ketel uap


Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal sebelum masuk
ketel uap Dari economiser air yang sudah hangat dialirkan ke ketel, selanjutnya dipanaskan
sampai menghasilkan uap jenuh (saturated steam)
Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater) dan menghasilkan uap
panas lanjut (superheated steam) yang siap untuk digunakan, seperti :
Menggerakkan turbin uap (steam turbine)
Untuk keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan, dll.) Steam generation juga
dilengkapi dengan peralatanperalatan keselamatan, seperti :
Pengukur level air di ketel
Pengukur tekanan di ketel dll.

part 1

Ketel uap adalah suatu kombinasi antara system-sistem dan berbagai macam
komponen yang kerjanya saling berkaitan. Sedangkan untuk gambar ketel uap yang
akan direcanakanadalah sebagai berikut:

Keterangan Gambar:

* Fan tekan
* Pemanas Udara
* Ekonomizer
* Pipa didih konveksi
* Pipa didih radiasi
* Drum atas
* Drum bawah
* Cerobong asap
* Pipa screen
* Header uap jenuh
* Header bawah
* Saluran uap jenuh
* Superheater
* Saluran uap panas lanjut
* Burner

Bahan bakar yang akan digunakan dalam perencanaan ketel uap


ini adalahfuel oil (minyak bakar). Pemilihan minyak bakar sebagai bahan bakar
ketel uap ini melalui beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut:

1. Konstruksi dapur sederhana sehinggga dalam investasi akan lebih murah.


2. Polusi (limbah) lebih kecil karena mengandung abu yang relatif sedikit.
3. Kandungan sulfur relatif kecil sehingga ketel uap akan lebih awet.
4. Perawatan dan operasional murah.
5. Dapat digunakan pada ketel uap dengan kapasitas rendah sampai kapasitas tinggi.

Selain dengan pertimbangan-pertimbangan diatas, pemilihan bahan bakar ketel uap


juga didasarkan pada tebel pemilihan bahan bakar dibawah ini:

Keunggulan bahan bakar minyak jika dibandingkan dengan bahan bakar padatadalah :

1. Kualitas stabil dan nilai pembakarannya relatif tinggi, sehingga kebutuhan bahan
bakar akan lebih ringan (hemat).

2. Transportasi dan penyimpanan mudah.


3. Kualitas tidak berubah walaupun disimpan cukup lama.

4. Kandungan abu sedikit.

Air pengisi ketel uap diatur melalui sebuah regulator untuk mengatur kapasitas
sesuai yang dibutuhkan. Awalnya air masuk ke ekonomiser untuk dinaikkan
temperaturnya melalui proses pemindahan panas gas asap ke ekonomiser tersebut.
Kemudian air masuk drum atas turun ke drum bawah dan header-header bawah
melalui pipa-pipa turun sampai semua header dan pipa penuh terisi air.

Udara luar diisap oleh Fan kemudian disalurkan ke pemanas udara untuk dinaikkan
suhunya. Kemudian udara bercampur dengan bahan bakar di dalam burner/dapurn
ketel, karena percikan api maka terjadi pembakaran dan menghasilkan gas asap. Gas
asap dari pembakaran mempunyai energi panas dan memanasi air yang ada pada pipa-
pipa didih, superheater, ekonomiser dan juga pemanas udara (air heater) yang
selanjutnya akan keluar melalui cerobong asap dengan bantuan fan.

Ketika air dalam pipa-pipa didih mendapat pemanasan., air dalam pipa mendidih
sehingga air mengandung uap dan berat jenis air berkurang., air dan uap mengalir ke
atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan menggantikan posisi air yang
menuju ke atas.

Pada drum atas air dan uap berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap jenuh
disalurkan ke superheater untuk diubah menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak mesin
uap.

1. Beranda

2. Produk

MENGENAL LEBIH DEKAT FUNGSI DARI


KOMPONEN BOILER
Senin, 7 Desember 2015
Tungku Pembakaran (Furnance)
Furnance adalah tempat pembakaran bahan bakar yang nantinya
akan menghasilkan panas yang akan ditransfer melalui pipa-pipa
air ketel yang menempel pada dinding tungku pembakaran yang
berguna untuk menerima panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran. Ada tiga proses perpindahaan panas yang
dihasilkan katel uap yaitu melalui pancaran panas pada dinding
ketel uap (Radiasi), hantaran (Konduksi), dan melalui singgungan
terhadap yang panasnya akan menyeluruh kebagian air. Furnance
sendiri terbagi menjadi dua ruang, yang pertama adalah ruang
yang menerima langsung panas yang dihasilkan. Sedangkan
ruang kedua yang berada diatas menerima uap panas yang
dihasilkan dari pembakaran ruang pertama.

Steam Drum

Bagian ini merupakan tempat terbentuknya uap yang dikelilingi


sekat-sekat penahan butir-butir air yang bertujuan untuk
meminimalisir air yang terbawa oleh uap. Tabung itu terletak
pada bagian atas yang berisikan air dan uap dengan
perbandingan yang sama antara air dan uap yaitu 50 : 50.
Water Drum
Drum yang berada di bagian bawah ini berfungsi sebagi
penghubung pipa-pipa ketel yang dari pisteam drum. Selain itu
Water drum juga memiliki peranana sebagai tempat
pengendapan kotoran yang berada di air dalam ketel yang tidak
menempel pada dinding ketel melainkan yang terlarut dan
mengendap.

Pemanasan Lanjut (Super Heater)

Seperti namanya, Super Heater merupakan proses lanjutan untuk


mengeringkan uap yang dihasilkan dari steam drum karena masih
dalam keadaan basah sehingga tidak dapat dipergunakan. Maka
dari itu, dalam proses ini akan dilakukan proses pemanasan
dengan Super Heater Pipe dengan suhu berkisar antara 260
- 350C hingga uap menjadi kering dan dapat menggerakan
turbin dan keperluan lainnya.
Air Heater
Komponen ini cukup berperan dalam menciptakan proses pembakaran
yang sempurna. Komponen ini berfungsi untuk memanaskan udara yang
akan dihebuskan setelah melalui Air Heater. Sebelum melewati air heater,
udara memiliki suhu yang sama atau suhu normal yaitu 38C namun
setelah melalui air heater suhunya akan meningkat menjadi 230C
sehingga dapat menghilangkan kandungan air dalam udara yang
dihembuskan untuk proses pembakaran.
Pengumpul Abu (Dust Collector)
Dust Collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu yang
berada sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar hingga gas
buang. Dalem menggunakan Dust Collector ada beberapa keuntungan
yang didapatkan diantaranya adalah gas buang menjadi bersih, sehingga
tidak mengganggu pencemaran udara serta tidak menjadikan kerusakan
alat-alat bantu lainnya.

Air Seal Damper


Air seal damper merupakan komponen boiler yang terdiri dari dua buah
damper yang berada dibagian atas dan bawah yang berfungsi ganda
membuka dan menutup secara bergantian untuk mengeluarkan abu pada
Dust collector dan mencegah udara luar untuk tidak masuk akibat tarikan
I.D.F.

Katup Pengaman (Safety Valve)


Katup pengaman ini berfungsi membuang uap apabila tekanan yang
dihasilkan melebihi tekanan yang telah ditentukan pada saat pengaturan
katup. Umumnya, pengaturan tekanan katup uap basah (Saturated Steam)
sebesar 21 Kg/cm2. Sedangkan pada katup pengaman uap kering sebesar
20,5 Kg/cm2.

Gelas Penduga (Sight Glass)


Gelas penduga merupakan alat yang berfungsi untuk melihat ketinggian
air dalam drum atas serta memudahkan pengontrolan air dalam ketel
selama operasi berlangsung. Gelas penduga atau (Sight Glass) ini juga
dilengkapi dengan alat pengontrolan air otomatis yang akan membunyikan
bell dan menyalakan lampu bewarna merah saat kekurangan air dan akan
menyala lampu bewarna hijau disertai bell pada saat muatan air melebihi
batas.

Blowdown Continue
Pada komponen ini berfungsi untuk membuang air ketel yang dilakukan
secara terus menerus. Hal itu dilakuan jika terdapat zat-zat yang tidak larut.
Seperti terjadi buih atau busa pada permukaan air ketel yang mengganggu
peranan gelas penduga. Selain itu Blowdown Continue juga
berfungsi menurunkan electric conductivity yang terkandung pada air ketel.

- See more at: http://steelindonesianews.com/detail.asp?id=1788#sthash.C6RcNmdG.dpuf

Bagian bagian Boiler


Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap pada tekanan dan temperatur tinggi
(superheated vapor). Perubahan dari fase cair menjadi uap dilakukan dengan memanfaatkan energi
panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar. Boiler pada PLTU menggunakan batubara
sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar pendukung adalah solar dan residu, dimana
solar dan residu ini digunakan hanya sebagai pemantik awal (ignition) untuk membakar batubara.
Penyaluran panas dari bahan bakar ke air demin dapat terjadi secara radiasi, dan konveksi.

Bagian pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure Heater danHigh
Pressure Heater) , economizer, pemanas lanjut (Superheater), dan pemanas ulang (Reheater).

Pemindahan panas dalam boiler terjadi dalam proses :

1. Radiasi di ruang bakar

2. Konveksi di Economizer dan Air Heater

3. Kombinasi radiasi dan konveksi di Superheater dan Reheater.

Komponen Utama Boiler

Komponen utama boiler terdiri dari : wall tube, steamdrum /main drum, superheater,reheater, dan
economizer

Wall Tube

Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran, oleh karena itu disebut
dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan dididihkan. Dinding
pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbbed tube), dengan tujuan agar aliran air di
dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta
untuk mencegah terjadinya overheating karena penguapan awal air pada dinding pipa yang menerima
panas radiasi langsung dari ruang pembakaran .

Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air
dari downcomers.

Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low header.

Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke luar melalui wall tube, maka disisi luar
dari walltube dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Steam Drum

Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :

1. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall tube),dan menampung uap air
dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater.

2. Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang bakar

( furnace ).

3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di dalam boiler
melalui continious blowdown.

4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat
menyebabkan overheating pada pipa boiler.

Bagian-bagian dari steam drum terdiri dari : feed pipe, chemical feed pipe, sampling pipe,baffle
pipe, sparator, scrubber, dryer, dan dry box.

Level air dari drum harus selalu dijaga agar selalu tetap setengah dari tinggi drum. Sehingga
banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang
meninggalkan drum, supaya level air tetap konstan.
Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika level air di dalam drum
terlalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating pada pipa boiler, sedangkan bila level air
dalam drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa keTurbine dan akan mengakibatkan
kerusakan pada Turbine.

Superheater

Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap panas lanjut dengan
memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke superheater berasal dari steam
drum. Temperatur masuk superheater adalah 304oC dan temperatur keluar sebesar 541oC. Uap yang
keluar dari superheater kemudian digunakan untuk memutar HP Turbine.

Reheater

Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP Turbine dengan
memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan
untuk menaikkan efisiensi sistem secara keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan
pada reheater adalah perpindahan panas konveksi. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan IP
Turbine, dan setelah uap keluar dari IP Turbine, langsung digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa
mengalami pemanasan ulang.

Economizer

Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang ditempat laluan gas hasil pembakaran sebelum air
heater. Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewatisuperheater, untuk
memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan
temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drumtidak terlalu tinggi, sehingga tidak
terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan) di dalam main drum. Selain itu
dengan memanfaatkan gas sisa pembakaran, maka akan meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.

Perpindahan panas yang terjadi di economizer terjadi dengan arah aliran kedua fluida berlawanan
(counter flow). Air pengisi steam drum mengalir ke atas menuju steam drum, sedangkan udara pemanas
mengalir ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai