Ketel uap vertikal sederhana menghasilkan uap pada tekanan rendah dan dalam jumlah kecil. Karenanya digunakan
pada pembangkit daya rendah atau pada tempat di mana ruang terbatas. Konstruksi ketel jenis ini diperlihatkan oleh
gambar 1. Ketel ini terdiri dari kulit silinder yang mengelilingi kotak api silinder. Kotak api silinder ditap di atasnya
tempat mengalirnya uap ke permukaan. Pada dasar kotak api terdapat grate (panggangan). Kotak api dilengkapi
dengan dua atau lebih pipa melintang miring F, F. Kemiringan bertujuan untuk menaikkan permukaan pemanasan
disamping juga untuk meningkatkan sirkulasi air. Lubang tangan (hand hole) dibuat disamping untuk keperluan
pembersihan deposit. Sebuah lubang orang (man hole) dibuat di atas untuk supaya orang bisa memasuki ketel untuk
pembersihan. Sebuah lobang abu dibuat pada dasar ketel untuk pembuangan abu yang mengendap. Ruang antara
kulit boiler dan kotak api diisi dengan air yang akan dipanaskan.
Damper (8) berguna untuk mengatur besar aliran gas asap keluar. Katup (11) berfungsi menyuplai uap ke mesin
seperti yang dikehendaki. Ketel dilengkapi dengan katup pengaman pegas (10), katup pengaman jika uap tinggi dan
air rendah (12). Blow off cock (16) untuk membuang lumpur dsb yang mengendap pada dasar ketel.
5. Ketel Cornish
Ketel ini sejnis dengan ketel Lanchasire kecuali ia mempunyai hanya satu pipa asap. Diameter ketel cornish berkisar
antara 1 m hingga 2 m dan panjang 5 m hingga 7,5 m. Kapasitas dan tekanan kerja ketel ini adalah rendah jika
dibandingkan dengan ketel Lanchasire.
6. Ketel Lokomotif
Merupakan jenis ketel mobile dan pembakaran internal, horisontal banyak pipa. Prisnip ketel ini adalah
menghasilkan uap dengan laju kecepatan tinggi. Jenis ketel lokomotif moderen diperlihatkan pada gambar 6.
Ketel terdiri dari kulit atau barrel yang mempunyai diameter 1,5 m dan panjang 4 m. Batubara diumpan kedalam
kotak api melalui pintu api dan terbakar pada panggangan. Gas asap dari panggangan dibelokkan oleh bata dan
keseluruhan kotak api terpanaskan secara baik. Ada sekitar 157 pipa tipis atau pipa api F (diameter 47,5 mm) dan 24
buah pipa panas lanjut tebal G (diameter 13 cm). Gas asap setelah melewati pipa ini masuk ke kotak asap. Gas
kemudian keluar ke atmosfir melewati cerobong. Barrel berisi air disekeliling pipa, dimana dipanaskan oleh gas asap
dan berubah menjadi uap.
Header terbagi atas dua porsi, satu adalah ruang uap panas lanjut dan satu lagi ruang uap jenuh. Pipa uap
mengarahkan uap dari regulator ke ruang uap jenuh. Kemudian uap diarahkan ke pipa panas lanjut, dan setelah
melewati pipa ini, uap kembali ke ruang uap panas lanjut. Uap panas lanjut sekarang mengalir melalui pipa uap ke
silinder, satu buah di setiap sisi. Abu daripanggangan dikumpulkan pada nampan abu (ash pan) dan dibuang dari
waktu ke waktu dengan bantuan damper yang dioperasikan oleh batang dan tuas.
Ketel terdiri dari drum uap dan air (1). Drum dihubungkan dengan pipa pendek ke bagian atas header atau riser (2).
Pipa air (5) (diameter 10 cm) dipasang miring dan menghubungkan header atas dengan header bawah. Header
dilengkapi dengan lobang tangan (hand hole) di depan pipa dan ditutup dengan cap (18).
Kotak lumpur (6) disediakan pada header bagian bawah dan lumpur yang mengendap bisa dibuang. Terdapat
panggangan berantai otomatis yang bergerak lambat dimana ditempatkan batubara yang diumpan dari hopper (21).
Baffle bata tahan api akan membuat gas panas bergerak naik turun dan naik lagi sampai akhirnya masuk ke
cerobong. Damper (17) digerakkan oleh rantai (22) untuk mengatur isapan.
Ketel di keempai sisinya dikelilingi oleh dinding tahan api. Pintu (4) berguna untuk orang masuk ke ketel untuk
tujuan perbaikan dan pembersihan. Air bersirkulasi dari drum (2) ke header (3) dan melalui pipa (5) ke header dan
kembali ke drum. Air terus-menerus bersirkulasi seperti ini sampai air menguap. Pemanas lanjut uap (superheater)
terdiri dari sejumlah besar pipa baja (10) dan berisi dua kotak, satu adalah kotak uap panas lanjut (11) dan satunya
lagi kotak uap jenuh(12).
Uap yang dihasilkan diatas level air di drum mengalir di dalam pipa kering dan pipa inlet ke kotak panas lanjut (11).
Kemudian uap menuju kotak uap jenuh (12) melalui (10). Uap selama mengalir melalui pipa (10) mendapat panas
lanjutan sehingga menjadi uap panas lanjut. Uap kemudian diambil dari ujung pipa (14) melalui katup (15).
Ketel dilengkapi dengan berbagai fitting seperti katup pengaman (19), katup pengumpan (20), indikator ketinggian
air (8) dan pengukur tekanan (9).
8. Ketel La-Mount
Ketel ini adalah ketel moderen jenis tekanan tinggi, pipa air, bekerja dengan sirkulasi paksa. Sirkulasi diatur oleh
pompa sentrifugal, digerakkan oleh turbin uap menggunakan uap dari ketel. Sirkulasi paksa menyebabkan berat air
umpan (feed water) yang bersirkulasi ke seluruh dinding air dan drum sama dengan sepuluh kali berat uap. Ini akan
mencegah pipa mendapatkan panas lebih. Skematik diagram ketel ini bisa dilihat pada gambar 8.
Air umpan mengalir melalui ekonomiser ke drum penguap. Kemudian air ditarik dengan pompa ke pipa. Pompa
mendorong air ke header pada tekanan diatas tekanan drum. Header mendistribusikan air melalui nosel ke pipa
pembangkit yang bekerja secara paralel. Air dan uap dari pipa ini mengalir ke drum. Uap di dalam drum kemudian
diambil setelah melewati superheater.
9. Ketel Loeffler
Ketel ini adalah ketel jenis pipa air menggunakan sirkulasi paksa. Prinsip kerja utama adalah dengan menguapkan air
dengan uap panas lanjut dari superheater. Gas panas dari dapur pemanas digunakan untuk pemanasan panas lanjut.
Skema ketel ini bisa dilihat pada gambar 9.
Air umpan dari ekonomiser dipaksa bercampur dengan uap panas lanjut di dalam drum penguap (evaporating
drum). Sehingga terbentuk uap jenuh, dan kemudian ditarik dari drum dengan pompa sirkulasi uap. Uap ini
kemudian mengalir melalui pipa-pipa pada dinding ruang bakar memasuki superheater. Dari superheater, sekitar
sepertiga uap panas lanjut diteruskan ke turbin dan sisanya yang dua pertiga digunakan untuk menguapkan air
umpan di drum penguap.
Keuntungan Dan Kerugian Ketel Pipa Air Keuntungan-keuntungan ketel pipa air:
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa api.
2. Untuk daya yang sama, menempati ruang/tempat yang lebih kecil daripada ketel pipa api.
3. Laju aliran uap lebih tinggi.
4. Komponen-komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas pada arah tegak lurus.
6. Pecah pada pipa air tidak menimbulkan kerusakan ke seluruh ketel.
10. Superheater
Superheater adalah piranti penting pada unit pembangkit uap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan temperatur
uap jenuh tanpa menaikkan tekanannya. Biasanya piranti ini merupakan bagian integral dari ketel, dan ditempatkan
dijalur gas asap panas dari dapur. Gas asap ini digunakan untuk memberikan panas lanjut pada uap. Superheater
Sudgen yang biasanya terpasang pada ketel Lanchasire diperlihatkan oleh gambar 11. Piranti ini terdiri dari dua kotak
baja atau heater dimana bergantung padanya sekumpulan pipa lengkung berbentu U. Ujung dari pipa-pipa ini
diteruskan ke header.
Uap masuk ke ujung belakang header dan keluar diujung depan header. Panas yang berlebihan pada pipa superheater
dicegah dengan menggunakan damper penyeimbang yang diopersikan dengan handel.
Superheater bekerja jika damper pada posisi yang ditunjukkan gambar. Jika damper pada posisi vertikal, gas akan
lewat langsung di dasar tanpa melewati pipa-pipa superheater. Pada kondisi ini maka superheater tidak bekerja.
Perlu dicatat bahwa jika superheater bekerja, katup G dan H dalam kondisi terbuka dan katup F tertutup. Jika uap
diambil langsung dari ketel , katup G dan H tertutup dan katup F terbuka.
11. Ekonomiser
Ekonomiser adalah piranti yang digunakan untuk memanaskan air umpan dengan memanfaatkan panas dari gas
asap sebelum masuk ke cerobong. Ekonomiser akan meningkatkan nilai ekonomis ketel uap. Jenis ekonomiser yang
populer adalah ekonomiser Greans dan banyak digunakan pada ketel stasioner. Ekonomiser ini terdiri dari
sejumlah besar pipa vertikal yang ditempatkan sebagai penambahan gas asap antara ketel dengan cerobong seperti
terlihat pada gambar 12. Pipa-pipa ini mempunyai panjang 2,75 m, diameter luar 11,4 cm dan tebal 11,5 mm dari
bahan besi tuang. Ekonomiser dibuat dalam seksi tegak. Setiap seksi umumnya terdiri dari enam atau delapan pipa
vertikal (1). Pipa-pipa ini disambung ke pipa atau kotak horisontal (2) diatas dan (3) dibawah. Kotak atas (2) dari
seksi yang berbeda disambung dengan pipa (4), sedangkan kotak bawah disambungkan ke pipa (5).
Air umpan dipompa ke ekonomiser pada (6) dan memasuki pipa (5). Kemudian air masuk ke dalam kotak bawah (3)
dan kemudian ke dalam kotak atas (2) melalui pipa (1). Air kemudian diarahkan pipa (4) ke pipa (7) dan kemudian ke
ketel.
Perlu dicatat bahwa temperatur air umpan tidak boleh kurang dari 35 oC, jika tidak ada bahaya korosi disebabkan
oleh uap air di gas asap mengendap di pipa dingin. Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan menggunakan
ekonomiser:
1. Ada penghematan batubara 15 sampai 20%.
2. Meningkatkan kapasitas menghasilkan uap karena memperpendek waktu yang diperlukan untuk merubah air ke
uap.
3. Mencegah pembentukan kerak di dalam pipa air ketel, sebab kerak sekarang mengendap di pipa ekonomiser yang
bisa dengan mudah dibersihkan.
4. Karena air umpan memasuki ketel panas, sehingga regangan karena ekspansi yang tidak sama bisa diminimasi.
PENGERTIAN
Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk
pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan
minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain. Pendidih merupakan bagian terpenting
dari penemuan mesin uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Sebuah ketel uap harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Dalam waktu tertentu harus dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dan tekanan lebih
besar dari 1 atmosfir.
2. Uap yang dihasilkan harus dengan kadar air yang sedikit mungkin
3. Kalau dipakai alat pemanas lanjut, maka pada pemakaian uap yang tidak teratur, suhu uap
tidak boleh berubah banyak dan harus dapat diatur dengan mudah
4. Pada waktu olah gerak dimana pemakaian uap berubah-rubah maka takanan uap tidak boleh
berubah banyak
5. Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahan bakar yang serendah mungkin
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa sehingga bahan bakar dapat
dibakar dengan tidak memerlukan ongkos dan tenaga yang terlalu besar.
Material
Bejana pada suatu ketel uap biasanya terbuat dari baja (steel /alloy steel), atau awalnya dari besi tempa.
Baja stainless sebenarnya tidak disarankan (oleh ASME Boiler Code) untuk digunakan pada bagian-
bagian yang basah dari ketel uap modern, tapi seringkali digunakan pada bagian super heater yang tidak
akan terpapar ke cairan ketel uap.Tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih muddah di-
pabrikasi untuk ketel uap ukuran kecil. Sejarahnya, tembaga sering digunakan untuk peti api (firebox)
(terutama untuk lokomotif uap air, karena kemudahannya dibentuk dan pengantar panas yang tinggi;
namun, saat ini, harga tembaga yang tinggi menjadi pilihan yang tidak ekonomis dan lebih murah
menggunakan material pengganti (seperti baja)
Untuk kebanyakan ketel uap Victorian, hanya menggukaan besi tempa kualitas paling tinggi, yang dirakit
menggunakan keling (rivet). Kualitas yang tinggi dari lembaran dan kecocokan untuk kehandalan yang
tinggi digunakan pada aplikasi yang kritikal, seperti ketel uap tekanan tinggi. Pada abad 20, untuk
praktisnya disain bergerak kearah penggunaan baja, dimana lebih kuat dan lebih murah, dengan
konstruksi las, yang lebih cepat dan sedikit pekerja.
Besi tuang (cast iron)digunakan untuk bejana pemanas untuk pemanas air. Walaupun suatu pemanas
biasanya disebut pendidih (boiler), karena tujuannya adalah untuk membuat air panas, bukan uap air,
karena dioperasikan pada tekanan rendah dan menghindari pendidihan sebenarnya. Kerapuhan dari besi
tuang menjadikannya tidak cocok untuk ketel uap tekanan tinggi
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah
produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang
diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Gb water tube boiler
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap) mengingat
arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan
uap superheat bertekanan tinggi.
Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan menjadi :
PLTU Batubara
PLTU Minyak
PLTU gas
PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses pembakarannya, yaitu PLTU dengan
pembakaran batu bara bubuk (Pulverized Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara
curah (Circulating Fluidized Bed).
Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas adalah pada peralatan dan sistem
penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan limbah abunya. PLTU batubara
mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas.
PLTU gas merupakan PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.
Gb Tata letak Pulverized Coal
(PC) Boiler Batubara
Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat dibedakan menjadi:
Gb Skema Balanced
Draft Boiler
PLTU dengan Balanced Draft Boiler (tekanan berimbang) biasa digunakan untuk pembakaran bahan
bakar batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir, biasanya sekitar 10
mmH2O. Tekanan ini dihasilkan dari pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap paksa (Induced Draft
Fan, IDF) dan kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara
pembakaran menuju ruang bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk menghisap gas dari
ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. Sedangkan PLTU dengan vacum boiler tidak
dikembangkan lagi, sehingga saat ini tidak ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan
negatif.
Gb Economiser tipe
pipa bersirip (finned tubes)
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header bawah (bottom
header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipa down comer ke
header bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang
tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik
kedrum kembali akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi,
konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi
air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali
ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap
pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh
terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini
digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju
sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa
keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa pemanas
pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan
Gb Siklus air
BOILER
Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap/steamuntuk
berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin
boiler, jenis air yang digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk mensterilkan air yang
digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat dimaksimalkan dengan baik. Untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang
dihasilkan.
Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga
terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang
lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih
kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.
Uap air panas yang dihasilkan dari boiler sangat penting karena memiliki kemampuan seperti menyimpan dan
membebaskan energi panas yang besar, pindah panas yang cepat, bersih, mudah disalurkan kemana saja, suhunya
stabil sesuai tekanan, dan mudah diatur sehingga tidak over heating. Selanjutnya uap air yang dihasilkan boiler ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang industri seperti untuk pembangkit tenaga dengan cara
mengalirkan uap panas sehingga mengerakkan turbin atau dapat juga digunakan untuk sterilisasi karena uap panas
yang dihasilkan juga memiliki tekanan yang tinggi.
Boiler memiliki 3 sistem pengolahan yaitu terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam
diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem (Anonim, 2006).
Boiler dapat dibagai menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakar yang digunakan, berdasarkan mekanisme
fluida, berdasarkan tekanan, dan berdasarkan sirkulasi. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan boiler dibagi
menjadi 3 jenis yaitu boiler bahan bakar padat, misalnya boiler yang digunakan pada industri penghasil gula dari
tebu. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan tebu. Bahan tebu merupakan bahan sampingan dari proses
pengolahan tebu menjadi gula pasir. Kedua yaitu boiler bahan bakar cair, misalnya boiler yang digunakan pada
industri penghasil gula semut yang ada di lapangan praktikum Leuwikopo_IPB Dramaga. Bahan bakar yang
digunakan berupa bahan bakar solar. Ketiga boiler berbahan bakar gas. Gas yang digunakan dapat berupa LPG.
Keempat, yaitu boiler listrik dimana boiler jenis ini menggunakan listrik sebagai sumbernya.
Menurut Febriantara (2008), berdasarkan mekanisme fluida yang digunakan, jenis mesin boiler ada dua, yaitu
mesin boiler pipa api (Water Tube Boiler) dan mesin boiler pipa air (Fire Tube Boiler).
1. Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah
menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan
steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000
kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas
atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilersdikonstruksi
sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
2. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke dalam drum. Air yang
tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube
boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat
tinggi. Banyak watertube boilers yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.
Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik water
tube boiler sebagai berikut:
- Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
- Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
- Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Prinsip kerja dari boiler pipa api ini adalah gas panas dari hasil pembakaran dialirkan melalui sebuah pipa
dimana disekeliling pipa terdapat air sehingga gas panas tersebut memanaskan air yang terdapat di dalam boiler
secara konduksi panas sehingga terbentuk uap panas. Uap (steam) yang dihasilkan oleh boiler pipa air ini memiliki
tekanan dan kapasitas yang rendah. Prinsip kerja dari boiler pipa air ini adalah air dilewatkan melalui pipa kemudian
pipa tersebut dipanaskan dengan cara dibakar dengan api sehingga air berubah menjadi uap air. Uap yang dihasilkan
boiler pipa air ini memiliki tekanan dan kapasitas yang lebih tinggi.
Boiler pipa api dan boiler pipa air masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Keuntungan boiler pipa
api adalah proses pemanasan yang mudah dan cepat dan tidak membutuhkan setting khusus, investasi awal yang
lebih murah karena harga boiler jenis ini lebih murahj daripada boiler pipa air, bentuknya lebih compact dan
portable, dan tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler. Namun demikian boiler pipa api memiliki
beberapa kekurangan seperti tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar, kapasitas steam relative
kecil (13.5 TPH) jika dibandingkan dengan boiler pipa air, tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa kondisinya, serta nilai effisiensinya rendah karena banyak energi kalor yang terbuang
langsung menuju stack.
Adapun kelebihan penggunaan boiler pipa air yakni kapasitas steam yang besar sampai 450 THP, tekanan
operasi mencapai 100 bar, nilai effisiensi yang relatif besar, dan perawatan yang lebih mudah karena tungku mudah
dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan.. Sedangkan kekurangannya yakni proses
konstruksi yang lebih detail, investasi awal relativemahal karena harga boiler pipa air lebih mahal daripada boliler
pipa api, lebih sulit dalam penangann air yang masuk karena komponen pendukungnya yang sensitif, dan
membutuhkan tempat yang lebuh luas karena kemampuannya dalam menghasilkan kapasitas steamyang lebih besar
(Djokosetyardjo, 1990)
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan boiler dibagi menjkadi 2 jenis yakni boiler tekanan rendah (Low
Preassure) dan boiler tekanan tinggi (High Preassure). Boiler tekanan rendah memiliki tekanan steam operasi
kurang dari 15 psig atau menghasilkan panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperature dibawah 250 0F.
Boiler tekanan tinggi memiliki tekan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan di
atas 160 psig atau temperature di atas 250 0F. Berdasarkan sirkulasi air boiler dibagi menjadi 2 yaitu boiler sirkulasi
alami dan boiler sirkulasi paksa. Berikut tabel perbedaan jenis-jenis boiler.
(Febriantara, 2008)
(Febriantara, 2008)
(Febriantara, 2008)
DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. 2006. Peralatan Energi Panas: Boiler &PemanasFluidaTermis. UNEP.
Anonim.2011. Bagian-Bagian Boiler. [terhubung berkala] http://scribd.com (24 Januari 2013)
Djokosetyardjo, Ir. MJ. 1990. Ketel Uap. Jakarta:Pradnya Paramita.
Djokosetyardjo,M.J. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. P.T. Pradya Paramitha. Jakarta
Febriantara, Aris. 2008. Klasifikasi Mesin Boiler. Jakarta.
Payne, F. William dan Richard E. Thompson. 1999. Efficient Boiler Operations Sourcebook. United State of
America: The Fairmont Press, Inc
UNIT PENGADAAN UAP
Uap (Steam) sangat berperan penting dalam proses untuk menggerakkan mesin-mesin
bertenaga uap dan pemanas awal. Sebuah ketel uap (boiler) digunakan untuk mengubah air
menjadi uap dengan pertolongan panas. Ditinjau dari tenaga termis (panas) yang didapat dengan
pembakaran bahan bakar, ketel uap termasuk External Combustion Engine, yaitu pesawat tenaga
dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di luar pesawat (mesin uap) itu sendiri.
Uap yang dihasilkan mempunyai tenaga termis, tenaga potensial dan tenaga kinetis yang
dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Tenaga termis yang dikandung uap dapat langsung digunakan sebagai bahan pemanas pada
proses industri.
b. Tenaga potensial dari uap diubah menjadi tenaga mekanik dengan mesin uap untuk selanjutnya
diperoleh tenaga mekanik.
c. Tenaga kinetis dari uap diubah menjadi tenaga putar dengan suatu turbin uap. Selanjutnya
dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
A. Ketel Uap
ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah air yang ada di
dalamnya menjadi uap dengan cara dipanaskan. Dengan adanya bahan perantara air tersebut,
maka di dalam ketel uap harus ada ruang atau tempat air. Uap yang dibentuk di dalam ketel
mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka ketel harus mampu
menahan tekanan uap tersebut. Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk
yang lebih kuat untuk menahan tekanan yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat
cembung dan silinder sebab dengan bentuk semacam itu sukar berubah bentuknya yang
disebabkan oleh tekanan dari dalam. Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan untuk
ketel uap karena konstruksinya yang sulit unruk dikerjakan. Oleh karena itu pada umumnya ketel
uap dibuat dalam bentuk silinder. Bahan untuk ketel uap harus baik karena disamping harus
menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan pada suhu yang tinggi. Biasanya digunakan baja
Siemens-Martin yang liat dan mudah dikerjakan.
Macam-macam air yang dapat digunakan sebagai air pengisi ketel adalah air sumur dan
air kondensat. Air kondensat sudah murni sehingga tidak perlu mengalami pengolahan yang
khusus, sedangkan untuk air yang berasal dari sumur perlu mendapat pengolahan-pengolahan
lebih dahulu.
Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang digunakan sebagai air pengisi
ketel, harus memenuhi syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada yang
dalam keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium, kalsium dan lain-lain).
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada
peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada
peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh
oksigen
Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak
pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.
Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada bahan
kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya korosi
dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi sebaliknya, yaitu
kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.
E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar untuk mengendap
dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih lama.
E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat padat tersuspensi
didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik bila unit beroperasi pada
kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa padatan bersamanya. Demikian pada tekanan
yang tinggi dapat memecahkan media akan keluar pada saat dilakukan backwash.
E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat, chloride (klorida)
dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.4 Diagram Alir Demineralizer
a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion positif yang
terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H (type Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini
dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah, dimana akan terjadi pengikatan logam-logam
tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.
Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain. Keasaman
berkisar antara Ph 2,8 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan regenerasi dengan
menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.
b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan gas CO2 yang
terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.
Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan menggunakan steam
ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring sebagai media untuk memperluas bidang kontak sehingga air
yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan
dengan menginjeksi air dari bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery
tank, maka CO2 akan terlepas sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.
c. Anion Tower
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam kandungan
air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex
Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat
netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari bagian atas. Air keluar
tangki ini memiliki pH = 7,5 8,5. Untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di
dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang
sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium dan
sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air
umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 7. ( Anonymous.
1994 )
E.5 Deaerasi
Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang dengan pemanasan awal
air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas
tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim
boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air
(H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3).
Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air umpan boiler
sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam
menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler
akan mengalami pengendapan dan meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini
tidak hanya berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang diperlukan
untuk mencapai perpindahan panas.
1. Pengertian Boiler
Menurut UNEP (2006), Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya
akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan
menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan
pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan
adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2) Air makeup
(air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk
mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air
3. Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik,
hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat
beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube
dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri dari packaged boilers
adalah:
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan
yang lebih cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas
konvektif yang baik.
Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik. Sejumlah
lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu berapa kali gas
pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu
kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga
pass/lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
Gambar 3. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar Minyak
Chain-grate atau traveling-grate stoker : Batubara diumpankan ke ujung grate baja yang
bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada
ujung sebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila menyetel grate,
damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih serta menghasilkan
seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara
memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara pada tungku. Sebuah grate
batubara digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku
dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam sebab
bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu mencapai ujung grate.
Operasi sistem tertutup dengan kehilangan minimum dibanding dengan boiler steam.
Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 250 0C dibandingkan kebutuhan
tekanan steam 40 kg/cm2 dalam sistem steam yang sejenis.
Efisiensi termis yang baik karena tidak adanya kehilangan panas yang diakibatkan oleh
blowdown, pembuangan kondensat dan flash steam.
Faktor ekonomi keseluruhan dari pemanas fluida termis tergantung pada penerapan spesifik dan
dasar acuannya. Pemanas fluida thermis berbahan bakar batubara dengan kisaran efisiensi panas
55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan dibandingkan dengan hampir kebanyakan
boiler. Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gas buang akan mempertinggi
tingkat efisiensi termis selanjutnya.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang
penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari
pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap
atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi
pemanasan.
part 1
Ketel uap adalah suatu kombinasi antara system-sistem dan berbagai macam
komponen yang kerjanya saling berkaitan. Sedangkan untuk gambar ketel uap yang
akan direcanakanadalah sebagai berikut:
Keterangan Gambar:
* Fan tekan
* Pemanas Udara
* Ekonomizer
* Pipa didih konveksi
* Pipa didih radiasi
* Drum atas
* Drum bawah
* Cerobong asap
* Pipa screen
* Header uap jenuh
* Header bawah
* Saluran uap jenuh
* Superheater
* Saluran uap panas lanjut
* Burner
Keunggulan bahan bakar minyak jika dibandingkan dengan bahan bakar padatadalah :
1. Kualitas stabil dan nilai pembakarannya relatif tinggi, sehingga kebutuhan bahan
bakar akan lebih ringan (hemat).
Air pengisi ketel uap diatur melalui sebuah regulator untuk mengatur kapasitas
sesuai yang dibutuhkan. Awalnya air masuk ke ekonomiser untuk dinaikkan
temperaturnya melalui proses pemindahan panas gas asap ke ekonomiser tersebut.
Kemudian air masuk drum atas turun ke drum bawah dan header-header bawah
melalui pipa-pipa turun sampai semua header dan pipa penuh terisi air.
Udara luar diisap oleh Fan kemudian disalurkan ke pemanas udara untuk dinaikkan
suhunya. Kemudian udara bercampur dengan bahan bakar di dalam burner/dapurn
ketel, karena percikan api maka terjadi pembakaran dan menghasilkan gas asap. Gas
asap dari pembakaran mempunyai energi panas dan memanasi air yang ada pada pipa-
pipa didih, superheater, ekonomiser dan juga pemanas udara (air heater) yang
selanjutnya akan keluar melalui cerobong asap dengan bantuan fan.
Ketika air dalam pipa-pipa didih mendapat pemanasan., air dalam pipa mendidih
sehingga air mengandung uap dan berat jenis air berkurang., air dan uap mengalir ke
atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan menggantikan posisi air yang
menuju ke atas.
Pada drum atas air dan uap berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap jenuh
disalurkan ke superheater untuk diubah menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak mesin
uap.
1. Beranda
2. Produk
Steam Drum
Blowdown Continue
Pada komponen ini berfungsi untuk membuang air ketel yang dilakukan
secara terus menerus. Hal itu dilakuan jika terdapat zat-zat yang tidak larut.
Seperti terjadi buih atau busa pada permukaan air ketel yang mengganggu
peranan gelas penduga. Selain itu Blowdown Continue juga
berfungsi menurunkan electric conductivity yang terkandung pada air ketel.
Bagian pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure Heater danHigh
Pressure Heater) , economizer, pemanas lanjut (Superheater), dan pemanas ulang (Reheater).
Komponen utama boiler terdiri dari : wall tube, steamdrum /main drum, superheater,reheater, dan
economizer
Wall Tube
Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran, oleh karena itu disebut
dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan dididihkan. Dinding
pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbbed tube), dengan tujuan agar aliran air di
dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta
untuk mencegah terjadinya overheating karena penguapan awal air pada dinding pipa yang menerima
panas radiasi langsung dari ruang pembakaran .
Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air
dari downcomers.
Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low header.
Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke luar melalui wall tube, maka disisi luar
dari walltube dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Steam Drum
1. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall tube),dan menampung uap air
dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater.
( furnace ).
3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di dalam boiler
melalui continious blowdown.
4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat
menyebabkan overheating pada pipa boiler.
Bagian-bagian dari steam drum terdiri dari : feed pipe, chemical feed pipe, sampling pipe,baffle
pipe, sparator, scrubber, dryer, dan dry box.
Level air dari drum harus selalu dijaga agar selalu tetap setengah dari tinggi drum. Sehingga
banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang
meninggalkan drum, supaya level air tetap konstan.
Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika level air di dalam drum
terlalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating pada pipa boiler, sedangkan bila level air
dalam drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa keTurbine dan akan mengakibatkan
kerusakan pada Turbine.
Superheater
Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap panas lanjut dengan
memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke superheater berasal dari steam
drum. Temperatur masuk superheater adalah 304oC dan temperatur keluar sebesar 541oC. Uap yang
keluar dari superheater kemudian digunakan untuk memutar HP Turbine.
Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP Turbine dengan
memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan
untuk menaikkan efisiensi sistem secara keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan
pada reheater adalah perpindahan panas konveksi. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan IP
Turbine, dan setelah uap keluar dari IP Turbine, langsung digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa
mengalami pemanasan ulang.
Economizer
Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang ditempat laluan gas hasil pembakaran sebelum air
heater. Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewatisuperheater, untuk
memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan
temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drumtidak terlalu tinggi, sehingga tidak
terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan) di dalam main drum. Selain itu
dengan memanfaatkan gas sisa pembakaran, maka akan meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.
Perpindahan panas yang terjadi di economizer terjadi dengan arah aliran kedua fluida berlawanan
(counter flow). Air pengisi steam drum mengalir ke atas menuju steam drum, sedangkan udara pemanas
mengalir ke bawah.