Anda di halaman 1dari 295

SMA KOLESE GONZAGA

Jl. Pejaten Barat 10A


Jakarta Selatan 12550 Indonesia
Telp. 021 - 7804986
Fax. 021 - 7820740 l
http://www.kolesegonzaga.com
Competence

Commitment
STUDENT’S
BOOK
Compassion

Conscience
This book belongs to
C o n t
4
20
5
6 18-19
21
6 22 - 23
24 - 30
7 St. Ignatius Loyola

17 Struktur Organisasi

15-16
9 - 14
st. Aloysiu s 31

gonzaga 43
47
49

Buku Siswa 2
e n t s
78
55 79
65 79
80
68 81

75 81
82
82

52 82
83
84
84
85
86
86
88
Kegiatan yang 89
89
dilakukan 90
di SMA Kolese
Gonzaga

Buku Siswa 3
91 94
92
109
92

94

112 - 125

126
Buku Siswa 3
Core Values

Visi
Pusatpendidikanyangungguldalammempersiapkankaummuda
menjadipribadikompeten,berhatinurani,sertapedulikepada
sesamadanlingkungan,dalamterangkristiani.

Misi
Menyelenggarakanpendidikankarakterdanpembelajaranyang
1 inovatif,kompetitif,integratifsecaraefektifdanefisiendengan
menggunakanparadigmaPedagogiIgnatian.

2 Menanamkannilai-nilaikristianidankebangsaandalamkehidupan
sehari-hari.

Menyediakansaranadanprasaranaedukasiyangprimasesuai
3 denganperkembanganzamandanteknologi.

Menjalankantatakelolasekolahsesuaidengansistemmanajemen
4 yangbakudanmoderen.

5 Membangunjejaringyangmendukungpengembanganinstitusi
dankegiatannya.

Menyelenggarakankegiatanstrategisyangmelibatkanmasyarakat.
6
Menyelenggarakantatakelolalingkunganhidupyanglestari
7
Buku Siswa 4
Nilai-nilai yang di kembangkan

1. Jujur dan cinta kebenaran


2. Disiplin dan bertanggung jawab
3. Terbuka dan inovatif
4. Peduli kepada sesama dan lingkungan
5. Kerja sama dan persaudaraan
PROFIL LULUSAN SMA KOLESE GONZAGA
1. Kokoh sebagai pribadi, mampu beradaptasi dengan perkembangan
masyarakat dan Perkembangan global, dengan tetap berpegang
pada penilaian hati nurani yang sehat serta kepedulian bagi sesama.
2. Bersikap proaktif, mampu mencari dan mengolah informasi dari
berbagai sumber.
3. Mampu mempelajari hal-hal baru sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan baik.
4. Memiliki keterampilan berkomunikasi di tengah masyarakat.
5. Memahami dan menghargai kerja sama dengan sesama dari
berbagai macam latar belakang.
6. Memiliki sikap positif terhadap kerja tangan yang bertumpu
pada penghargaan akan martabat manusia.
7. Mencintai dan memelihara lingkungan hidupnya.
8. Peduli terhadap sesama, khususnya yang miskin dan menderita

janji Pelajar
Kami, pelajar SMA Kolese Gonzaga berjanji
Kami, pelajar SMA Kolese Gonzaga berjanji:
1. Setia kepada Undang-Undang Dasar 1945, dan membela
Pancasila sebagai dasar negara.
2. menjunjung tinggi semboyan kami AD MAIOREM DEI
GLORIAM.
3. menghormati orang tua kami, para guru dan karyawan yang
mewakili mereka.
4. membina rasa kekeluargaan dan penghargaan terhadap rekan-
rekan dan sesamamanusia.
5. sadar dan insyaf dalam sepak terjang serta kelakuan bahwa
kami ini manusia susila terpelajar yang berketuhanan, dan
warga negara
demokratis yang ikut bertanggung jawab atas kesejahteraan

Buku Siswa 6
Nilai-nilai yang di kembangkan

Ignatius Loyola adalah seorang bangsawan muda, yang lahir


pada tahun 1491 di Guipuzcoa, di daerah Bask, Spanyol. Ia terlentang
1. Jujur dan cinta kebenaran
di puri Loyola. Kaki kanannya hancur terkena peluru, ketika benteng
Pamplona dikepung pada saat terjadi perang antara Spanyol dan
2. Disiplin dan bertanggung jawab
Perancis pada tahun 1521. Ia harus menjalani operasi agar dapat
3. Terbuka dan inovatif
sembuh seperti sediakala, tidak pincang. Sebelum musibah itu
menimpanya, ia bercita-cita menjadi seorang pahlawan. Inigo,
4. Peduli kepada sesama dan lingkungan
demikian nama panggilan Ignatius Loyola. Ia adalah seorang militer
yang mahir menggunakan senjata, dan bersemangat mengabdi raja.
5. Kerja sama dan persaudaraan
Untuk mengisi waktu luangnya selama ia terbaring di kamar
sakit, Inigo ingin membaca buku-buku roman. Namun di
perpustakaan hanya terdapat buku “Mengikuti jejak Kristus” karangan
omas A. Kempis, buku Injil dan riwayat hidup para santo atau orang
kudus. Karena tidak ada buku lain, maka buku-buku tersebutlah yang
dibacanya. Dari buku-buku inilah ia menemukan arti “kepahlawanan”
yang sebelumnya tidak diketahuinya, yakni perbuatan cinta kasih,
perbuatan rendah hati, perbuatan tobat. Akhirnya Ignatius
berkesimpulan bahwa perbuatan-perbuatan itu pun membutuhkan
keberanian seperti yang dituntut dalam perang di Spanyol, bahkan
lebih dari itu.

Mesk ipun demi k ian, da lam dir i Ig natius ter jadi


pergolakan batin, yaitu antara hasrat untuk merebut hati seorang
puteri bangsawan, dan melakukan perbuatan seperti yang dilakukan
Fransiskus Asisi dan Dominikus. Akhirnya ia memutuskan untuk
mengikuti jejak Santo Fransiskus Asisi dan Dominikus, yaitu
mengikuti dan mengabdi Yesus Kristus Raja Abadi. Inilah sekelumit
kisah pertobatan Ignatius Loyola, yang adalah seorang santo.

Buku Siswa 7
Ignatius mengasingkan diri selama tiga hari di peziarahan Bunda
Maria di Monserrat, berjaga dengan senjata lengkap semalam suntuk
di muka altar. Keesokan harinya Ignatius meninggalkan senjatanya di
Gereja Bunda Maria itu, sedangkan keledainya diberikan kepada para
pertapa dan pakaiannya ditukar dengan pakaian pengemis. Di
Manresa ia bermeditasi sambil berlutut selama tujuh jam. Semua
pengalaman rohaninya yang diterima selama ini dicatatnya, sehingga
terbentuklah suatu kumpulan latihan untuk kehidupan Kristiani yang
kita kenal sekarang ini dengan nama “Latihan Rohani”.

Setelah belajar di pelbagai sekolah dan Universitas di Spanyol,


Ignatius pergi ke Paris dan ditahbiskan menjadi imam. Teman-
temannya diajak untuk membaca dan mempraktekan “Latihan
Rohani”, dan bersama sembilan kawannya, antara lain Fransiskus
Xaverius, ia mendirikan tarekat/ordo “Societas Iesu” atau Serikat
Yesus. Kelak para anggotanya dikenal dengan sebutan Yesuit. Pada
tahun 1534 Ignatius bersama para sahabatnya mengucapkan kaul
dengan maksud mengabdikan diri kepada Paus sebagai wakil Kristus.
Pada tanggal 27 September 1540, Paus Paulus III mengesahkan
berdirinya Ordo Serikat Yesus dengan bula (surat keputusan Paus)
Regimini Militantis Ecclesiae (To the Government of the Church
Militant), yang artinya Kepada Gubernasi OrangOrang Kristiani yang
Terlibat dalam Perang melawan Kejahatan dan Musuh Kristus.

Santo Ignatius Loyola wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556


dan selanjutnya tanggal ini dijadikan hari besar Yesuit untuk
memperingati St. Ignatius. Pada saat itu sudah ada 1000 Yesuit. Kawan-
kawannya tersebar ke seluruh dunia mengikuti panggilan Tuhan
dengan semboyan “Ad Maiorem Dei Gloriam” yang biasa disingkat
“AMDG”, yang berarti “Demi semakin bertambahnya kemuliaan
Allah”. Semboyan ini hingga sekarang tetap diemban oleh para Yesuit;
termasuk para pater, bruder dan frater yang mengelola SMA Kolese
Gonzaga ini. [Disadur dari berbagai sumber].

Buku Siswa 8
Castiglione-Masa Kecil
Aloysius (Luigi) Gonzaga, putra tertua Marchese (bangsawan) dari
Castiglione, dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1568. Meski baru berumur 4
tahun, Luigi diajak dalam ekspedisi untuk mengenal dunia militer. Pada
kesempatan seperti itu, Si kecil (Aloysius) ini mengenakan seragam tentara
dan berjalan di samping ayahnya memeriksa pasukan. Namun permainan
tentara ini harus ditinggalkan ketika Aloysius terserang malaria. Pada usia 7
tahun, ia bertobat dari cara hidup kebangsawanan untuk memulai
kehidupan yang lebih mengutamakan hal batiniah. Sejak saat itu ia mulai
berdoa dan dengan kegembiraan besar mendaraskan mazmur-mazmur.
Ketika ayahnya kembali dari kunjungan dua tahun ke Spanyol pada tahun
1576, ia mendapati putranya yang berusia 8 tahun memiliki penguasaan
diri seperti seorang dewasa, dan ia sudah menganggapnya sebagai seorang
ahli waris Castiglione yang pantas.
Karena ia adalah anak tertua, masa depan Aloysius sudah ditentukan. Tetapi
sementara ayahnya memikirkan Aloysius sebagai pengikut langkahnya,
Aloysius sendiri memikirkan kemungkinan untuk mengikuti langkah
seseorang yang lain.

Kebangsawanan dan Pengikraran Kaul Kemurnian


Pada 1577, Aloysius dan adiknya, Rudolfo, dibawa ke Firenze
(Florence) kepada seorang bangsawan kawan ayah mereka
seorang Adipati, Francesco de Medici. Di istana bangsawan itu,
mereka tinggal untuk mengetahui adat-istiadat kebiasaan
seorang bangsawan. Keluarga Medici adalah salah satu keluarga
bangsawan yang paling berkuasa di Eropa. Namun pada saat
yang sama, dalam keluarga itu, intrik dan kebohongan
merajalela; pisau belati dan racun adalah alat untuk
menyelesaikan

Buku Siswa 9
masalah. Dikelilingi oleh suasana demikian, Aloysius yang berjiwa peka
menarik diri dan menolak untuk mengambil bagian dalam perlombaan-
perlombaan serta pertunjukan kosong orang-orang Firenze. Hanya dengan
cara inilah ia dapat menghindari dosa. Demikian muak ia dengan jalan hidup
ini sehingga pada suatu hari, pada 1578, selagi berada di dalam Gereja Maria
Annunciata, ia membuat sebuah keputusan kuat untuk tidak pernah
menyakiti Tuhan dengan berdosa.

Atribut
Aloysius Gonzaga dilukiskan dengan gambaran seorang laki-laki muda yang
mengenakan jubah hitam dengan superpli putih. Atributnya berupa:
1. bunga lili, yang melambangkan kesucian pribadinya;
2. salib yang dipegangnya menunjukkan kesetiaan dan pengorbanan
sepanjang hidup;
3. tengkorak menunjukkan karyanya di tengah-tengah orang yang
menghadapi kematian; dan
4. Rosario menunjukkan devosinya kepada Santa PerawanMaria.

Mantua-Ingin Menjadi Imam


Dari Firenze, Aloysius dikirim ke Mantua pada bulan November 1579. Di
sana ia hidup bersama sanak saudaranya. Salah seorang dari mereka
mempunyai kapel pribadi yang sangat menarik hatinya. Di sini, ia membaca
buku 'Kehidupan Para Kudus' dan tetap asyik mendaraskan mazmur-
mazmur. Dari pendarasan mazmur harian inilah, pikiran untuk menjadi
seorang imam muncul. Aloysius kembali ke Castiglione pada tahun 1580. Di
perpustakaan keluarga, ia menemukan ringkasan ajaran kristiani, karangan
St. Petrus Kanisius dengan meditasimeditasi untuk setiap hari pada akhir
buku itu. Aloysius menggunakan meditasi-meditasi itu untuk doanya dan
segera mulai merasakan buah-buah rohani. Penerimaan Komuni Pertama
Carolus Borromeus, yang menjadi Kardinal di Milano, tiba di Castiglione
pada kunjungannya di Keuskupan Agung itu. Ia bertemu dengan Aloysius
yang berusia 12 tahun dan sangat terkesan oleh anak

Buku Siswa 10
itu. Dalam berbagai pembicaraan, Kardinal yang suci itu mendengar, bahwa
anak muda ini belum menerima Komuni Pertama, maka beliau
mempersiapkan Aloysius. Pada tanggal 22 Juli, beliau sendiri menerimakan
Komuni Pertama kepada Aloysius. Sesudah itu, Aloysius selalu rindu untuk
menerima komuni. Aloysius juga berpuasa tiga hari seminggu, bermeditasi
pagi dan sore, serta menghadiri misa setiap hari sejauh mungkin.

Perjalanan ke Madrid
Pada tahun 1581, ketika Maria dari Austria, janda Kaisar
Maximilianus II, melewati Italia dalam perjalanannya pulang ke Spanyol,
ayah Aloysius memutuskan supaya keluarganya mengantarkan ke Madrid.
Aloysius bersama Maria tiba di Madrid pada tanggal 7 Maret 1582. Ia menjadi
pelayan pendamping adipati dari Austria, dan kemudian diangkat menjadi
ksatria. Pada saat itu, Aloysius sudah yakin bahwa kehidupan bangsawan
bukanlah untuk dia.

Madrid-Ingin Menjadi Jesuit


Di Madrid itu pula ia mempunyai bapa pengakuan seorang Yesuit,
dan makin lama semakin terpikir untuk menjadi seorang Yesuit. Hasrat itu
dikuatkan pada tanggal 15 Agustus 1583, ketika ia sedang berdoa di depan
patung Bunda Maria di gereja yesuit. Dalam hati ia merasa bahwa inilah yang
Tuhan minta darinya, dan setelah meninggalkan gereja itu ia pergi ke bapa
pengakuannya untuk memberitahukan keputusannya. Namun bapa
pengakuannya menerangkan bahwa ia sekarang harus memperoleh izin dari
ayahnya.

Konflik dengan Sang Marchese


Mendengar bahwa putra tertua dan ahli warisnya ingin
meninggalkan warisan keluarganya demi hidup imamat, Sang Marchese
menjadi marah. Karena ayah dan anak sama-sama teguh dalam pendirian
mereka masing-masing, maka suatu ketegangan terjadi dalam hubungan
mereka. Mengira bahwa ia dapat mengubah kehendak putranya, Sang
Marchese membawa keluarganya kembali ke Castiglione pada tahun 1584.
Lalu ia mengirim Aloysius dan adiknya untuk mengunjungi pelbagai istana di
Italia, dengan harapan bahwa Aloysius akan meninggalkan pikirannya untuk
menjadi imam. Ketika Aloysius kembali dari perjalanan itu, ia belum juga
mengubah keputusannya. Akhirnya sang ayah jemu, dan memberikan
persetujuan. Pada awal bulan November tahun

Buku Siswa 11
itu, Aloysius meninggalkan warisannya, pergi ke Roma dan menghadap Pater
Jendral Claudio Aquaviva. Ia masuk novisiat Serikat Yesus pada tanggal 25
November 1585.

Roma-Bergabung dengan Serikat Yesus


Aloysius baru berusia tujuh belas setengah tahun, namun di novisiat,
ia sudah dewasa karena latar belakang dan perjuangannya. Motto yang
memimpin dia ke novisiat tetap ia pegang selama tahun-tahun berikut: “Saya
ibarat sepotong besi yang telah bengkok. Saya masuk biara agar diluruskan
kembali.” Aloysius memberikan dirinya secara total ke dalam proses untuk
menjadi seorang Yesuit. Setelah mengakhiri masa novisiatnya, ia pindah ke
Kolese Roma untuk menyelesaikan studi filsafatnya. Ia telah mulai studi
filsafat ketika berada di istana raja di Madrid. Ia mengucapkan ketiga kaulnya
(kemiskinan, kemurnian dan ketaatan) pada tanggal 25 November 1587.

Castiglione-Diutus Mendamaikan Saudaranya


Kemudian ia melanjutkan studinya dengan belajar teologi dan ia
terbukti sebagai mahasiswa yang cemerlang dengan otaknya yang encer.
Dalam tahun 1589, ia kembali ke Castiglione untuk waktu yang cukup lama
demi mendamaikan saudaranya Rodolfo dengan Adipati Mantua. Setelah
berhasil dalam soal ini, ia kembali ke Roma pada bulan Mei 1590.

Roma-Wabah dan Kelaparan di Roma


Pada awal tahun berikutnya, 1591, terjadilah wabah dan
kelaparan di Italia. Aloysius mengumpulkan dana dengan
mengemis di Roma bagi daerah-daerah yang terkena
wabah. Kemudian ia bekerja langsung merawat orang-
orang sakit. Ia mengangkut orangorang yang hampir mati di
jalan raya, membawanya ke rumah sakit, memandikan
mereka dan memberi mereka makan serta mempersiapkan
mereka untuk penerimaan sakramen-sakramen. Keadaan
jasmaninya memberontak ketika berhadapan dengan
penyakit, darah, dan segala yang kotor dan bau. Sekalipun
demikian ia mengatasi rasa jijik itu untuk membantu
mereka yang membutuhkan pertolongan. Ketika

Buku Siswa 12
ia suatu malam kembali dari rumah sakit, ia berkata kepada pembimbing
rohaninya, Pater Robertus Bellarminus, “Saya merasa hari-hari saya tak akan
lama lagi. Saya merasakan kerinduan begitu besar untuk bekerja dan melayani
Tuhan sehingga saya tidak bisa percaya Tuhan telah memberikan kerinduan
itu sekiranya Ia tidak bermaksud mengambil saya dengan segera.”

Tertular Penyakit Menular


Karena banyak Yesuit muda mulai terkena penyakit itu, Pater
Superior melarang Aloysius untuk kembali ke rumah sakit. Ketika Aloysius
mengajukan lagi permintaan untuk melayani orang-orang sakit, ia diberi izin,
tetapi hanya untuk membantu di Rumah Sakit Santa Perawan Maria
Penghibur. Di sana, pasien-pasien dengan penyakit menular biasanya tidak
diterima. Aloysius pergi ke sana, mengangkat seorang pasien dari tempat
tidurnya, merawatnya dan mengembalikannya ke tempat tidur semula.
Ternyata orang itu terkena penyakit menular dan Aloysius ketularan penyakit
itu sehingga ia terpaksa istirahat pada tanggal 3 Maret 1591. Untuk sementara
waktu, penyakit itu bertambah hebat, tetapi kemudian Aloysius dapat sembuh
dan infeksinya reda. Namun demikian, penyakit itu telah menjadikannya
begitu lemah sehingga tak pernah pulih kembali. Demam serta batuk muncul
dan selama beberapa minggu ia tetap hidup namun kesehatannya semakin
mundur.

Kematian St. Aloysius Gonzaga


Dalam doa, Aloysius diberitahukan bahwa ia akan meninggal pada
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Ketika hari itu tiba, yaitu tanggal 21 Juni
1591, ia tampak lebih segar daripada hari sebelumnya. Ia memohon
Sakramen Bekal Suci, tetapi Pembesarnya menolaknya karena kelihatannya
Aloysius tidak akan mati dalam waktu singkat. Malam itu untuk kedua kalinya
ia minta Bekal Suci. Supaya Aloysius tenang, pembesar mengatur baginya
penerimaan sakramen tersebut. Dua orang imam tinggal bersama dengan dia
pada malam itu. Sesaat sesudah pukul 10.00, rasa sakit lambungnya yang
terluka semakin hebat dan tak tertahankan lagi. Maka, ia minta supaya
badannya diangkat sedikit. Ketika kedua Yesuit itu datang mendekat, mereka
mengamati bahwa wajahnya mulai berubah dan mereka menyadari bahwa
Aloysius yang muda ini akan segera wafat. Aloysius mengarahkan pandangan
matanya kepada salib yang ia pegang, dan sewaktu mencoba menyebut nama
Yesus, ia meninggal dunia

Buku Siswa 13
Pemakaman jenazah St. Aloysius Gonzaga
Aloysius Gonzaga berusia 23 tahun dan
dimakamkan di Gereja Anunciata, di samping
Kolese Roma. Di kemudian hari, jenazahnya
yang suci dipindahkan ke Gereja Santo Ignatius.
Di sana jenazahnya dihormati sampai hari ini.
Aloysius Gonzaga adalah orang kudus Tuhan. Di
atas segalanya, ia mencintai kerendahan hati dan
doa. Baginya, doa menjadi sangat penting bagi
semua pengetahuan; cinta diterima dalam batin
melalui doa kontemplatif.

Empat Devosi Khusus


Aloysius mempunyai empat devosi khusus. Pertama, devosi kepada
Sakramen Maha Kudus. Ia membagi hari-harinya dalam satu minggu
menjadi dua; yang pertama, untuk mengucap syukur atas Komuni Suci yang
telah diterimanya terakhir kali, dan yang kedua, untuk menyiapkan dirinya
bagi penerimaan Komuni Suci mendatang. Devosi kedua ditujukan kepada
Sengsara Kristus. Pengalaman Aloysius dalam penderitaan dan penyesahan
diri secara alami membawanya pada pencarian misteri penderitaan Kristus
sebagai sebuah model untuk menjadi kuat dan tenteram. Devosi ketiga adalah
devosi kepada Bunda Maria. Devosi ini menunjukkan bahwa ia mempunyai
cinta yang dalam kepada Bunda Maria. Yang terakhir adalah devosi kepada
Para Malaikat. Ini terlihat dari tulisan-tulisan utamanya yang berbicara
tentang Malaikat Penjaga dan Kesembilan Malaikat Surga yang bernyanyi
memuji Tuhan. Mata hatinya yang selalu tertuju pada hal-hal surgawi adalah
bukti bahwa hidupnya terarah pada Sang Raja Abadi.

Beatifikasi dan Kanonisasi St. Aloysius Gonzaga


Melihat hidup doa, karya, dan semua keutamaan yang dimilikinya,
Aloysius menjalani hidupnya dalam kesucian. Oleh karena itu ia diberi gelar
Beato oleh Paulus V pada tanggal 19Oktober 1605 dan dinyatakan sebagai
Santo oleh Paus Benediktus XIII pada tanggal 31 Desember 1726. Pesta Santo
Aloysius dirayakan pada tanggal 21 Juni.

[Sumber: N. Tylenda, SJ, Joseph, Para Kudus dan Martir Serikat Yesus 2 April-
Juni, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993, hl.176-182].

Buku Siswa 14
SMA Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti adalah dua unit karya
yang berbeda tetapi bertalian satu sama lain. Seminari Wacana Bhakti
menampung dan mendidik para calon imam di tingkat menengah. Di kelas X
, XI dan XII para seminaris mengikuti pendidikan di SMA Kolese Gonzaga.
Pada awalnya direncanakan sebuah seminari menengah di
Keuskupan Agung Jakarta, namun kemudian dipikirkan bahwa mendirikan
seminari akan menjadi terlalu mahal biaya operasionalnya. Sebuah SMA
akhirnya didirikan bersamaan dan berdampingan dengan seminari di atas
tanah seluas 2,8 hektar di wilayah Pejaten Barat ini. Semula tanah ini adalah
tanah milik Keuskupan Agung Jakarta atas nama Mgr. A. Djajaseputra, SJ
(alm.) Uskup Agung Jakarta. Atas prakarsa Mgr. Leo Soekoto, SJ (alm.),
pengganti Mgr. Djajaseputra, SJ, dibentuklah sebuah panitia kecil untuk
pembangunan kompleks seminari dan SMA. Pengajuan izin untuk
mendirikan bangunan sudah dimulai sejak tahun 1978, namun baru lima
tahun kemudian izin keluar. Maka sejak saat itu panitia kecil yang telah
ditunjuk terus bekerja keras, menghimpun dana, dan mengadakan studi-
studi untuk merencanakan pembangunannya. Tidak lebih dari dua tahun
(1986-1987), seluruh kompleks Seminari yang dirancang oleh Ir. Wanda
Basuki ini selesai dikerjakan.
Pada tanggal 15 Juli 1987, Seminari dan SMA yang waktu itu
bernama SMA Kanisius unit selatan ini menerima murid angkatan pertama.
Para seminaris langsung mengikuti proses belajar mengajar bersama dengan
teman-teman mereka di SMA. Satu tahun kemudian dirasa perlu adanya
nama lain yang kiranya dapat menjadi ciri khas sekolah di Jln. Pejaten Barat
10A ini. Akhirnya dipilihlah nama KOLESE GONZAGA. Nama ini diambil
dari penggalan nama Santo Pelindung, yakni St. Aloysius Gonzaga (lihat
Riwayat singkat St. Aloysius Gonzaga).
Tanggal 3 November 1988 merupakan hari bersejarah bagi SMA
Kolese Gonzaga. Pada hari itu sekolah diresmikan oleh Mgr. Leo Soekoto, SJ
bersama dengan Bapak Mochtar Zakaria, Walikota Jakarta Selatan. Berkat
kerja keras P.J. Drost, SJ, Kepala Sekolah yang sekaligus Rektor pertama
bersama seluruh staf pengajar dan karyawan, tiga tahun kemudian tepatnya
pada tanggal 9 Januari 1991, SMA Kolese Gonzaga mendapatkan status
disamakan dari pemerintah

Buku Siswa 15
Semenjak itu upaya-upaya pengembangan pendidikan di SMA
Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti ini terus ditingkatkan. Mulai
tahun 1990, untuk memberikan nuansa pergaulan para remaja yang wajar
baik bagi para seminaris maupun para siswa Gonzaga pada umumnya,
mulailah SMA Kolese Gonzaga menerima putri. Bagi para seminaris sendiri
diharapkan agar sejak dalam proses pendidikan awal tidak menjadi canggung
bergaul dengan kaum wanita. Apalagi dalam medan pelayanan imamat kelak
mereka pun mesti berhadapan secara wajar. Bagi para siswa, sejak awal
mereka pun diharapkan dapat mengalami pergaulan yang wajar.
Di bawah kepemimpinan P. R. Murtrisunu Wisnumurti, SJ (1991 s.d.
1993) dan Br. Budihardjo, SJ, (1993 s.d. 2000) berbagai pengembangan dan
penataan fisik dilaksanakan. Anak-anak mendapatkan sarana untuk latihan
mendaki gunung yang sangat baik dengan didirikannya wall-climbing.
Kemudian, giliran Pater J. Heru Hendarto SJ (2000 s.d. 2009) datang
memimpin Kolese ini. Di bawah kepemimpinan beliau, penataan fisik
sekolah terus dikembangkan. Ruang laboratorium yang dirasa kurang
memadai mulai dibangun sehingga sekarang telah tersedia ruang
laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi. Ditambah juga laboratorium Bahasa,
Komputer, Ruang Tari, Audio Visual, perluasan Hall, dan keasrian
lingkungan SMA Kolese Gonzaga. Keasrian taman pun tak luput dari
perhatian sehingga SMA Kolese Gonzaga menjadi kompleks yang sejuk demi
pengembangan proses belajar mengajar di sekolah. Begitu juga perpustakaan
dikembangkan dengan menambah jumlah koleksi buku per tahun yang
cukup signifikan. Pengadaan AC di tiap ruangan pun dilakukan pada masa
beliau.
Pada bulan Juli 2009, Pater Heru selesai menjalankan tugas. Dengan
demikian, kepemimpinan SMA Kolese Gonzaga diganti Pater A. Hendro
Subekti, SJ (Minister Wacana Bhakti) menjadi Pejabat sementara Kepala
Sekolah SMA Kolese Gonzaga (Agustus s.d. November 2009). Setelah itu,
Pater A. Sigit Widisana, SJ (2009 s.d.2011). Pada bulan Juli 2011, Pater
Leonardus Evert Bambang Winandoko, SJ menjabat sebagai Kepala Sekolah
sampai sekarang.
Pada masa kepemimpinan Pater Winandoko, SJ, pembangunan
berbagai sarana prasarana sekolah dilanjutkan, seperti perbaikan jaringan
internet untuk menunjang peningkatan proses pembelajaran, pengadaan
komputer Apple di laboratorium komputer, pengadaan studio band dan dua
patung St. Aloysius Gonzaga, perbaikan ruang, seperti moderator, sarana
prasarana, guru, senat, tamu, kelas, pergantian jadwal hari sekolah dari enam
hari menjadi lima hari, membangun sistem manajemen sekolah, perbaikan
ruang perpustakaan dengan sistem daring dan naiknya peringkat akreditasi
SMA Kolese Gonzaga di tingkat DKI Jakarta. Usaha tersebut dilakukan demi
semakin meningkatnya pelayanan sekolah terhadap para siswa SMA Kolese
Gonzaga.
Buku Siswa 16
STRUKTUR ORGANISASI SMA KOLESE GONZAGA

Buku Siswa
YAYASAN WACANA BHAKTI

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH INSTANSI LAIN DIKNAS

WAKASEK. KESISWAAN WAKASEK. KURIKULUM WAKASEK. SAR PRAS

Team Guru Pendamping Pendamping Wali Guru


Team Karyawan Karyawan Karyawan
Bidang Perpustakaan
BP / BK Piket Ekskul Senat Kelas Kurikulum Kebersihan Lab. Lainny
Studi

S I S W A

IKATAN ALUMNI GONZAGA

17
Buku Siswa 18
Buku Siswa 19
MARS

Buku Siswa 20
Senat SMA Kolese Gonzaga adalah organisasi kesiswaan yang dipilih
oleh komunitas SMA Kolese Gonzaga dan menjadi wakil siswa untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan kesiswaan di bawah pendampingan
Pembinaan Senat sebagai Wakil Moderator (Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan).
Arti Lambang
• Perisai Gonzaga “Marchese” memiliki arti yang sama
dengan lambang Kolese Gonzaga yang sudah dijabarkan
sebelumnya.
• “Cincin Emas” menggambarkan kesetiaan, ketelitian dan
ketepatan dalam bekerja dan melayani keluarga besar SMA
Kolese Gonzaga.
• “Daun” : Menggambarkan harapan yang terus tumbuh.
Seperti dalam peribahasa, “Harapan adalah tiang yang
menyangga dunia” harapan untuk terus memajukan SMA
Kolese Gonzaga tidak akan pernah hilang dan akan terus
berkembang.
• AMDG : Motto dari sekolah kita yang juga digunakan oleh
kolesekolese lain “Ad Maiorem Dei Gloriam” menandakan
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan, demi lebih besarnya
kemuliaan nama Tuhan.
• “SERVIRE EXEMPLA TRAHIT” : Berasal dari Bahasa Latin
yang artinya “Melayani Adalah Melaksanakan Dalam
Perbuatan.” Pada hakikatnya dalam seluruh kegiatan yang
berlangsung di SMA Kolese Gonzaga merupakan kesempatan
untuk belajar saling melayani satu sama lain. Pelayanan yang
diberikan tidak semata-mata melalui katakata saja tetapi juga
dilaksanakan dalam perbuatan secara nyata.

Buku Siswa 21
Pembentukan pribadi, menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran di
setiap institusi pendidikan yang dikelola oleh Serikat Yesus. Tercapainya
citacita ini sepenuhnya tergantung pada setiap insan yang terlibat dalam
institusi tersebut, dari jajaran paling atas hingga paling bawah. Sikap dan
perilaku seluruh insan dalam institusi seharusnya mencerminkan nilai-nilai
utama yang diyakini institusi.
Melalui perumusan nilai-nilai yang diyakini institusi dan berbagai sikap serta
perilaku sebagai cerminan nilai-nilai tersebut, budaya sekolah yang
dikembangkan oleh segenap civitas SMA Kolese Gonzaga akan diwujudkan.
Budaya sekolah bukanlah cara hidup yang diundangkan ataupun suatu
rumusan yang memuat sanksi-sanksi bagi yang melanggarnya. Budaya
sekolah merupakan komitmen pribadi untuk mewujudkannya dalam gaya
kehidupan nyata.
Kiranya lima budaya di bawah ini menjadi ciri khas SMA Kolese Gonzaga.

1. Jujur dan cinta kebenaran


a. jujur dan tulus dalam berkata-kata serta bertindak
b. siap dan berani membela kebenaran

Buku Siswa 22
2. Disiplin dan bertanggung jawab
a. tepat waktu dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
b. menjalankan tugas-tugas yang diemban dengan sepenuh hati
c. memiliki keluwesan dalam melayani orang lain
d. memberi kontribusi positif dalam pemecahan masalah
e. memiliki kesediaan untuk mengembangkan diri demi pelayanan
yang semakin baik

3. Terbuka dan inovatif


a. memiliki kesediaan menerima kritik dan saran untuk dirinya
maupun terkait tugas yang dilaksanakannya
b. berani berinisiatif dan berkreasi untuk kemajuan sekolah
c. berani menyampaikan tanggapan yang membangun

4. Peduli kepada sesama dan lingkungan


a. berpakaian rapi dan sopan
b. berkomunikasi secara baik dan bertutur kata sopan
c. selalu membangun atmosfer positif
d. menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan
e. bijaksana dalam menggunakan media komunikasi sosial

5. Kerja sama dan persaudaraan


a.memiliki kesediaan untuk bekerja sama dan membantu orang lain
b.memiliki sikap menghargai orang lain
c.berpikir positif dan tidak menaruh curiga terhadap teman
d.menunjukkan sikap penguasaan diri
e.menciptakan hubungan yang baik dengan semua anggota
komunitas

Buku Siswa 23
Buku Siswa 24
Buku Siswa 25
Buku Siswa 26
Buku Siswa 27
Buku Siswa 28
Buku Siswa 29
Buku Siswa 30
Siswa SMA Kolese Gonzaga adalah siswa yang masih aktif dan legal
menjalankan proses belajar di SMA Kolese Gonzaga sampai dengan
tanggal kelulusan yang ditentukan oleh pihak sekolah.

Tujuan peraturan sekolah ialah:


1. Menjaga dan menjamin keadaan serta suasana belajar. Tata
tertib di sekolah, di tiap-tiap kelas, dan dalam semua kegiatan
merupakan syarat mutlak bagi hidup dan kelancaran proses
mengajar maupun belajar di sekolah.
2. Membentuk kepribadian. Pembentukan kepribadian akan
terlaksana apabila tingkah laku dilandaskan pada asas-asas
yang benar dan peraturan yang berlaku. Semangat kejujuran,
keterbukaan, dan disiplin harus menjiwai kesanggupan
menaati peraturan-peraturan sekolah. Dalam menaati
peraturan sekolah siswa hendaknya didorong oleh kesadaran
diri, rasa tanggung jawab terhadap sesama siswa dengan
membina suasana semangat belajar yang baik sebagai pribadi
sosial, dan rasa ikut bertanggung jawab atas masa depan
bangsa dan kesejahteraan raky

A. Peraturan
Proses Belajar-Mengajar
Semua siswa diharapkan menunjukkan hasrat dan usaha mengerahkan
daya belajar yang maksimal disertai rasa tanggung jawab yang besar
dalam menuntut ilmu, sesuai dengan bakat-bakat yang ada pada diri
masing-masing. Begitu pula, siswa diharapkan mengikuti pelajaran
dengan seksama dan penuh

Buku Siswa 31
perhatian, menjaga suasana tertib dan tenang dalam kelas hingga dapat
mengambil faedah yang sebesar-besarnya dari pelajaran yang
diberikan.

1. Pembagian Waktu Pelajaran


Pada tahun ajaran 2019-2020, proses Belajar Mengajar dijadwalkan
sebagai berikut:
Hari Senin-Kamis
Sembilan jam pelajaran
Pukul 06.55 : Bel masuk kelas
Pukul 07.00-07.45 : Pelajaran I
Pukul 07.45-08.30 : Pelajaran II
Pukul 08.35-09.20 : Pelajaran III
Pukul 09.20-10.05 : Pelajaran IV
Pukul 10.05-10.30 : Istirahat 25 menit
Pukul 10.30-11.15 : Pelajaran V
Pukul 11.15-12.00 : Pelajaran VI
Pukul 12.00-12.45 : Pelajaran VII
Pukul 12.45-13.15 : Istirahat 30 menit
Pukul 13.15-14.00 : Pelajaran VIII
Pukul 14.00-14.45 : Pelajaran IX
Pukul 14.45-14.55 : Eksamen

Hari Jumat
Enam jam pelajaran
Pukul 06.55 : Bel masuk kelas
Pukul 07.00-07.45 : Pelajaran I
Pukul 07.45-08.30 : Pelajaran II
Pukul 08.35-09.20 : Pelajaran III
Pukul 09.20-10.05 : Pelajaran IV
Pukul 10.05-10.30 : Istirahat 25 menit
Pukul 10.30-11.15 : Pelajaran V
Pukul 11.15-12.00 : Pelajaran VI
Pukul 12.00-12.10 : Eksame
Catatan:
a. Lima menit sebelum pelajaran I, V dan VIII siswa harus siap
di dalam kelas.
b. Sistem pembelajaran SMA Kolese Gonzaga menggunakan
moving class system (Siswa berpindah tempat sesuai pelajaran
yang diikuti pada jam pelajarannya. Guru mempunyai ruang
pelajarannya sendiri/Setiap mata pelajaran mempunyai ruang
sendiri).
Buku Siswa 32
2. Kartu Pelajar
a. Siswa wajib memiliki kartu pelajar sebagai identitas siswa
SMA Kolese Gonzaga.
b. Bila kartu pelajar hilang atau rusak, siswa wajib menghubungi
moderator dan mengganti biaya cetak sebesar Rp 250.000,-.

3. Keterlambatan
a. Siswa terhitung terlambat sejak pukul 07.01 WIB.
b. Siswa terhitung terlambat apabila ia tidak masuk ke gedung
sekolah sebelum pukul 07.01 WIB.
c. Siswa yang terlambat 15 menit atau lebih diperkenankan
masuk bila:
1) Diantar orang tua/wali sampai ke ruang Moderator,
2) Orang tua/wali sudah menginformasikan kepada
Moderator sebelum pukul 07.00 WIB.
d. Sanksi Keterlambatan
1) Terlambat sampai dengan 07.04 WIB, siswa ke ruang
Moderator dan meminta surat izin masuk kelas.
2) Terlambat antara 07.05-07.14 WIB: siswa diberi sanksi
kerja sosial selama satu jam pelajaran.
3) Terlambat 15 menit atau lebih dengan pemberitahuan
orang tua atau diantar orang tua diberi sanksi kerja sosial
selama dua jam pelajaran. Bila tanpa pemberitahuan
seperti dalam poin 3c siswa dipulangkan.
4) Terlambat 3 kali: Orang tua dipanggil dan siswa membuat
surat komitmen.
5) Terlambat 9 kali: Siswa dipulangkan (dihitung alpa).
6) Terlambat 12 kali: Siswa dipulangkan (dihitung alpa),
diberi Surat Peringatan dan wajib menuliskan refleksi.
7) Terlambat 17 kali: Siswa diberi Surat Peringatan
berikutnya.
4. Perizinan
a. Perizinan adalah permohonan dari orang tua yang
disetujui oleh Pater Moderator. Jika tidak disetujui
maka tidak diizinkan.
b. Siswa yang berhalangan masuk sekolah sehubungan
dengan perizinan wajib meminta izin secara lisan dan
tertulis kepada Pater Moderator dan mendapatkan
persetujuan selambat-lambatnya tiga hari sebelumnya.

Buku Siswa 33
c. Sanksi: Di luar ketentuan di atas, status kehadiran siswa
dihitung alpa dan tidak berhak meminta memo ulangan
susulan kepada Moderator.

5. Alpa
a. Status alpa diberikan kepada siswa bila:
1) Orang tua/siswa belum memberikan surat keterangan
(izin/sakit) ke Moderator. Batas pemberian surat ke
Moderator adalah maksimal 3 (tiga) hari kerja terhitung
setelah siswa masuk.
2) Siswa cabut dari kegiatan sekolah.
b. Sanksi alpa:
1) 3x alpa : pemberitahuan kepada orang tua.
2) 6x alpa : orang tua dipanggil.
3) 9x alpa : diberi Surat Peringatan (SP).
4) 12x alpa : tidak boleh mengikuti ujian semester/ujian
sekolah.
6. Masuk Kelas
a. Segera setelah bunyi bel tanda masuk yang pertama, siswa
harus masuk kelas dan pengurus kelas mengisi buku jurnal.
b. Pada waktu pergantian pelajaran, siswa segera berpindah ke
ruang berikutnya dengan tenang. Begitu juga pada saat
menunggu kedatangan guru, siswa tetap tenang di dalam kelas
agar tidak mengganggu kelas-kelas lain.
c. Selama proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak
diperkenankan meninggalkan komplek sekolah.
d. Siswa yang karena hal tertentu (sakit atau alasan lain) akan
meninggalkan pelajaran harus:
1) Meminta surat keterangan meninggalkan pelajaran
kepada Moderator lalu meminta persetujuan guru yang
bersangkutan.
2) Menunjukkan surat keterangan yang telah ditandatangani
oleh guru kepada Moderator.
3) Jika siswa yang bersangkutan harus meninggalkan
sekolah karena alasan tersebut, ia akan diberi kartu izin
keluar komplek sekolah (berwarna merah dan harus
diserahkan kepada Satpam). Selain kartu izin keluar,
siswa juga meminta surat keterangan meninggalkan
sekolah yang harus diserahkan kepada orang tua. Pada
waktu siswa tersebut masuk sekolah kembali,

Buku Siswa 34
surat keterangan meninggalkan sekolah yang sudah
ditandatangani oleh orang tua tersebut harus diserahkan
kepada Moderator.
e. Apabila siswa berhalangan masuk sekolah karena (1) sakit; (2)
keluarga inti meninggal dunia; (3) bencana alam; (4)
kecelakaan, siswa wajib memberitahu kepada Moderator.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dari pihak keluarga ialah
1) Telepon ke Moderator pada hari siswa tersebut tidak masuk
sekolah.
2) Pada hari siswa tersebut masuk sekolah lagi, ia diharuskan
membawa surat keterangan dari orang tua (dalam surat
dicantumkan: nama lengkap siswa, kelas, dan nomor urut
siswa).
3) Orang tua/siswa yang bersangkutan tidak diperbolehkan
memberi surat izinnya dengan menunda-nunda dan
menggabung surat izin yang belum diberikan sebelumnya
dengan alasan apapun.
e. Jika pada hari siswa tidak masuk sekolah terdapat ulangan,
maka siswa wajib mengurus ulangan susulan kepada guru
yang bersangkutan dan meminta memo ulangan susulan
kepada Pater Moderator atau stafnya.
f. Bila guru yang mengajar belum hadir di kelas:
1) Ketua kelas segera melaporkan hal itu ke Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum/Guru Piket yang kemudian
akan menindaklanjutinya.
2) Siswa tetap di kelas dan tenang agar tidak mengganggu
kelas-kelas lain, ada guru piket yang mendampingi.
3) Tidak dibenarkan bahwa ketua kelas/wakil/siswa lainnya
menentukan sendiri guru pengganti, menentukan kegiatan
sendiri, atau menentukan pulang.
7. Hal di Kelas
a. Segala bentuk corat-coret, perusakan, pencurian atas fasilitas
sekolah (vandalisme) dilarang.
b. Siswa bertanggung jawab atas ketertiban, keutuhan, dan
kebersihan ruang kelas.
c. Setiap siswa dilarang makan di kelas dan dilarang menaruh
sampah di laci meja.
d. Untuk keperluan yang berkaitan dengan kelas (situasi atau
sarana), ketua kelas wajib menghubungi kepala
sekolah/wakil kepala sekolah dan/atau Moderator.

Buku Siswa 35
e. Jika siswa ketahuan melakukan tindakan vandalisme (lihat
poin 7 a di atas), siswa tersebut akan diberikan Surat
Peringatan (SP).
f. Setiap siswa harus memperhatikan barang-barang yang
dibawanya dan bertanggung jawab penuh atas barang-barang
tersebut agar tidak tertinggal di kelas. Barang-barang
elektronik atau berharga yang tertinggal di sekolah yang
ditemukan dan dititipkan di Moderator harus segera diambil
oleh si pemilik pada hari itu juga. Bila tidak diambil, maka
yang diperkenankan untuk mengambil adalah orang tua/wali.
Barang yang hilang menjadi tanggung jawab si pemilik.
Prosedur pencarian barang yang hilang:
1) Teliti, cermati, dan bertanya pada teman atau siapapun
mengenai barang tersebut.
2) Hubungi pihak moderator, mungkin tercatat dalam
laporan penemuan barang. Bila tidak tercatat, pemilik
barang yang hilang menuliskan laporan kehilangan
barang.
3) Menghubungi dan meminta tolong tim support.
4) Meminta bantuan tim IT untuk mengakses CCTV.
5) Bila seluruh proses sudah dilakukan dan barang tidak
ditemukan maka dinyatakan hilang.
8. Penindasan, Pelecehan, dan Intimidasi (Bullying)
a. Pelecehan, intimidasi, atau penindasan adalah setiap pesan
tulisan atau gambar yang disengaja termasuk dalam bentuk
elektronik–verbal atau tindakan fisik yang:
1) secara fisik melukai seseorang atau merusak
barang orang itu;
2) mempunyai efek mengganggu proses
belajar siswa;
3) sangat buruk, berkelanjutan dan berpengaruh
sehingga menciptakan lingkungan yang
menekan atau penuh ancaman;
4) mempunyai efek merusak tatanan operasional
sekolah.
b. Siswa yang dengan sengaja melukai atau menguasai orang
lain secara fisik atau emosional akan dikenai
sanksi/hukuman sesuai peraturan.
1) Penindasan dapat berupa: ancaman, pemberian
julukan, godaan, penolakan, juga penyerangan.
Penindasan cyber juga termasuk dalam hal ini.
Buku Siswa 36
c. Beberapa bentuk kekerasan, perundungan, perisakan dan hal
negatif lainnya yang dimaksud seperti:

d. Perayaan ulang tahun hendaknya dilakukan dengan rasa


hormat dan sopan terhadap siswa, guru, dan karyawan yang
berulang tahun. Semua tindakan yang merugikan dan
membahayakan siswa, guru, dan karyawan tersebut dan
lingkungan sekitarnya adalah tindakan bullying. Bagi siswa
yang melanggar akan dikenakan sanksi / hukuman sesuai
dengan prosedur hukuman yang tertulis dalam peraturan
tentang hukuman.
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

FISIK 1) Memukul, menendang, 1) Memerintah, membujuk,


meludah, melempar barang, menjebak, dan atau pun
mencuri barang menempatkan orang lain untuk
2) Ketidakpantasan seksual, melakukan tindakan-tindakan
contoh: komentar ini atau pun mengalami
homophobic (menunjukkan tindakan-tindakan ini.
atau mengungkapkan atau 2) Memfoto bagian tubuh yang
tuduhan terhadap kaum sensitif dan atau
homosekskual), sentuhan menyebarkannya di media
sosial.
NON- 1) Penindasan dapat berupa: 1) Memerintah, membujuk,
FISIK/ ancaman, pemberian julukan, menjebak, dan atau
VERBAL godaan, penolakan, juga menempatkan orang lain untuk
penyerangan. Penindasan mengejek.
cyber juga termasuk dalam 2) Menyebarkan gosip jahat, hoax,
hal ini. berita bohong (fake news),
2) Hinaan verbal, contoh: cyber bullying (contoh:lewat
julukan tutur kata, sms, email, social
3) Komentar-komentar negatif, media).
contohnya tentang suku,
agama, ras, orientasi seksual,
tubuh
4) Merampas, memalak
5) Pengucilan, contoh:
mencegah seseorang
mengikuti suatu kelompok
6) Cat calling atau merayu.
NON 1) Tindakan mengancam dan 1) Memindahkan atau
VERBAL seksual menyembunyikan barang milik
2) Pengucilan dari kelompok orang lain
atau kegiatan 2) Mengucilkan orang lain dari
suatu kelompok atau pun
kegiatan.

Buku Siswa 37
9. Kendaraan
a. Motor.
1) Siswa yang boleh membawa motor adalah siswa yang
sudah berusia 17 tahun ke atas dan memiliki SIM C.
2) Siswa boleh membawa motor setelah mendapatkan surat
pernyataan persetujuan dari orang tua di atas meterai.
3) Siswa boleh membawa motor dengan mendaftarkannya di
Moderator dan wajib menempelkan stiker dari Moderator.
4) Motor harus diparkir di tempat yang sudah disediakan
dan harus dikunci. Parkiran motor bisa digunakan
sampai dengan pukul 17.30 WIB.
b. Mobil.
1) Siswa yang boleh membawa mobil adalah siswa kelas
XII yang sudah berumur 17 tahun ke atas dan sudah
memiliki SIM A.
2) Siswa yang membawa mobil harus mendapat “Tanda
Parkir” dari Moderator. Syarat untuk mendapatkan
“Tanda Parkir” adalah:
a) fotokopi SIM A;
b) fotokopi STNK mobil (hanya 1 mobil yang diberi
tanda parkir dan diperbolehkan parkir di tempat
parkir);
c) surat keterangan kepentingan membawa mobil dari
orang tua;
d) dana parkir sejumlah Rp. 300.000,- untuk satu (1)
tahun ajaran.
3) Mobil diparkir di tempat yang disediakan sampai dengan
pukul 17.30 WIB.
c. Motor atau mobil pengantar/penjemput tidak boleh diparkir di
halaman sekolah selain waktu yang sudah ditentukan.
d. Kehilangan kendaraan atau barang merupakan tanggung
jawab pemilik/pengguna kendaraan.
10. Ulangan Susulan
a. Setiap siswa yang karena alasan sakit atau alasan lain yang
diketahui Moderator tidak menempuh ulangan, baik yang
berlangsungnya diumumkan sebelumnya atau mendadak,
dapat mengikuti ulangan susulan melalui prosedur sebagai
berikut:

Buku Siswa 38
1) Meminta Surat Keterangan Ulangan Susulan dari
Moderator, yang menyatakan alasan tidak masuk atau
tidak ikut ulangan (yang dibuktikan dengan surat
keterangan orang tua dilampiri surat keterangan dokter).
2) Menyerahkan Surat Keterangan Ulangan Susulan
tersebut kepada Kepala Sekolah untuk memperoleh tanda
tangan, sebagai izin diperkenankan mengikuti ulangan
susulan.
3) Menyerahkan Surat Keterangan Ulangan Susulan tersebut
kepada guru pengajar yang bersangkutan, untuk kemudian
menentukan bersama tanggal pelaksanaan ulangan
susulan tersebut.
4) Permohonan pembuatan memo ulangan susulan paling
lambat 3 (tiga) hari terhitung mulai siswa itu masuk
kembali belajar dan di luar itu permohonan tidak dilayani
Moderator.
5) Ulangan susulan dilaksanakan di ruang kelas yang
kosong setelah pulang sekolah dan diawasi oleh guru
pengampu.
b. Apabila seorang siswa lalai menempuh ulangan susulan,
atau tidak diberi izin menempuh ulangan susulan, ia akan
dianggap gagal dan akan diberi nilai nol. Siswa yang tidak
diberi memo ulangan susulan antara lain:
1) siswa yang kabur atau membolos.
2) siswa yang datang terlambat.
3) siswa yang tidak masuk tanpa surat keterangan (alpa).

11. Pekerjaan Rumah (PR)


a. Pekerjaan rumah (PR) harus dikerjakan sesegera mungkin
tanpa menunda-nunda. Sebaiknya menyediakan waktu
sekurang-kurangnya 2,5 s.d 3 jam sehari untuk belajar dan
mengerjakan PR.
b. Orang tua sangat diharapkan mendampingi anaknya supaya
pekerjaan rumah dikerjakan dengan teliti dan teratur.
c. Dilarang mencetak/print pekerjaan rumah (PR) dengan
fasilitas sekolah.

Buku Siswa 39
12. Penerimaan Rapor
Pada akhir semester, Wali Kelas menyerahkan rapor kepada orang tua
/ wali dan siswa.
a. Orang tua/wali bersama anak mengambil rapor kepada
Wali Kelas dengan berpakaian rapi, sopan dan bersepatu
tertutup sesuai dengan peraturan seragam sekolah pada hari
pengambilan rapor.
b. Pengembalian rapor yang sudah ditandatangani oleh orang tua /
wali paling lambat 1 (satu) minggu setelah kegiatan belajar
dimulai pada semester berikutnya kepada wali kelas masing-
masing.
c. Pada semester genap (kenaikan kelas), pengembalian rapor
dilakukan bersamaan dengan daftar ulang.

13. Komunikasi dengan Orang Tua


a. Sangat diharapkan adanya hubungan erat antara orang
tua/wali dengan sekolah (Guru, Wali Kelas, BP, Moderator,
Wakil Kepala Sekolah, dan Kepala Sekolah) supaya dapat
mengetahui perkembangan anak (baik intelektual maupun
kepribadiannya), lebih-lebih jika seorang siswa kurang maju
dalam salah satu atau beberapa mata pelajaran. Minimal
komunikasi tatap muka langsung terjadi dua kali dalam satu
semester. Dengan demikian kekecewaan-kekecewaan pada
akhir tahun ajaran dapat dihindari.
b. Secara berkala, pihak orang tua diharapkan mencari informasi
perkembangan anak kepada Wali Kelas, BP, dan Moderator.

14. Perpustakaan
Perpustakaan menyediakan koleksi buku yang lengkap sebagai bahan
referensi pembelajaran reguler dan bacaan lainnya yang mengikuti
perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi sehingga
siswa dapat secara optimal mengembangkan diri dengan fasilitas yang
telah disediakan sekolah. Buku-buku referensi oleh sekolah setiap
tahun selalu terus ditambah.
Para pengguna perpustakaan diharapkan dapat bekerja sama dengan
mematuhi beberapa peraturan berikut ini:
a. Jadwal Pelayanan Perpustakaan:
1) Senin – Kamis : pukul 07.00 – 17.00 WIB
2) Jumat : pukul 07.00 – 15.00 WIB
3) Sabtu : pukul 07.00 – 11.00 WIB

Buku Siswa 40
b. Tata Tertib bagi pihak intern SMA Kolese Gonzaga:
1) Bagi siswa-siswi SMA Kolese Gonzaga dan Seminari
Menengah Wacana Bhakti, wajib berpakaian:
a) Pria : celana panjang, kemeja atau polo shirt,
sepatu
b) Wanita : rok atau celana panjang, kemeja atau
polo shirt, sepatu
2) Pengunjung masuk perpustakaan dengan kartu siswa
masing-masing.
3) Pengunjung dilarang membawa tas ke dalam
perpustakaan.
4) Pengunjung dilarang makan dan minum di dalam
perpustakaan.
5) Pengunjung harus menjaga ketenangan dan ketertiban di
dalam perpustakaan.
6) Pengunjung diperbolehkan mengambil 1 (satu) majalah
atau koran yang akan dibaca.
7) Pengunjung wajib menjaga keutuhan buku, majalah,
koran (tidak mencoret-coret, merobek atau mengotori).
8) Setelah membaca, pengunjung mengembalikan buku
bacaan dan kursi ke tempat semula.
9) Buku-buku referensi (kamus dan ensiklopedia) hanya
dapat dibaca di ruang diskusi perpustakaan.
10) Pengunjung yang akan meminjam buku mengurusnya
pada pustakawan dengan aturan sebagai berikut:
a) Peminjam menunjukkan kartu siswa kepada
pustakawan (berlaku bagi peminjaman buku untuk
dibaca di ruang baca maupun dibawa pulang).
b) Lama peminjaman 1 (satu) minggu dan dapat
diperpanjang 1 (satu) minggu lagi.
c) Untuk pengembalian buku, peminjam
menyerahkannya kepada pustakawan.
d) Jika terlambat mengembalikan buku, peminjam
dikenakan denda Rp 1000,- (seribu rupiah) per buku
per hari.
11). Guru mata pelajaran menginformasikan kepada
pustakawan sehari sebelumnya bila ingin menggunakan
perpustakaan untuk kegiatan belajar siswa dan wajib
mendampingi.

Buku Siswa 41
12) Pemustaka bertanggung jawab terhadap buku yang
dipinjamnya dan ia tidak meminjamkan buku tersebut ke
siswa atau orang lain.
13) Siswa dapat menggunakan pelayanan fotocopy di
perpustakaan pada saat jam istirahat atau pun setelah
pulang sekolah. Di luar waktu tersebut, siswa wajib
menyertakan memo tertulis dari Guru.
c. Tata Tertib bagi pihak ekstern (tamu, pengunjung yang
berasal dari luar SMA Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana
Bhakti)
1) Untuk pengunjung tamu berlaku tata tertib 14.b.1) –
14.b.9)
2) Pengunjung tamu tidak diperbolehkan meminjam buku
untuk dibawa pulang.
3) Pengunjung tamu diperkenankan fotokopi terbatas,
maksimal 10 (sepuluh) halaman.
4) Pengunjung tamu diharapkan merekam sendiri bahan
yang dibutuhkan.
15. Penggunaan Fasilitas Sekolah
Ketentuan bagi para siswa yang akan menggunakan sarana ruang
maupun prasarana lain adalah sebagai berikut:
a. Permohonan kegiatan yang menggunakan tempat dan sarana
prasarana milik sekolah harus sepengetahuan Moderator dan
izinWakil Kepala Sekolah (Wakasek) III Bidang Sarana
Prasarana.
b. Pemohon wajib membuat daftar sarana yang akan digunakan
secara tertulis. Permohonan izin tersebut ditujukan dan
disetujui oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana
yang diketahui oleh Moderator dan Guru Penanggung Jawab
kegiatan tersebut.
c. Untuk acara-acara kecil/tentatif yang tidak memerlukan ruang
dan waktu yang banyak, izin pemakaian ruang dan sarana
minimal didapatkan pada 3 hari sebelum acara dilaksanakan.
d. Untuk acara besar yang memerlukan perencanaan matang,
izin pemakaian ruangan dan penggunaan sarana prasarana
milik sekolah wajib diajukan minimal 2 minggu sebelum
kegiatan berlangsung. Kepala Sekolah juga harus mengetahui
acara yang akan diselenggarakan.

Buku Siswa 42
e. Setelah penggunaan ruang dan alat selesai, alat dan ruang
tersebut ditata dan dibersihkan seperti sebelum ruang dan alat
tersebut digunakan sehingga aktivitas ruang siap digunakan
untuk kegiatan belajar kembali.
f. Peminjaman dan penggunaan loker dikoordinasi Wakil
Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana yang dibantu oleh
Moderator dengan ketentuan khusus.

B. Tata Tertib Umum


Pembentukan watak dan kepribadian siswa, sebagaimana tercantum di
depan, hanya dapat tercapai dengan memuaskan apabila ada
keselarasan bimbingan dan pendampingan di rumah dan di sekolah.
Oleh karena itu, pihak sekolah mengharapkan dan meminta kepada
orang tua bersama-sama melaksanakan bimbingan dan pendampingan,
terutama mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Pakaian dan cara berpakaian yang juga meliputi
cara memelihara diri harus sopan, sederhana,
rapi, wajar, dan bersih. Ketentuan seragam ialah
a. Hari Senin: Kemeja batik tradisional dan menggunakan:
1) Untuk putra : celana panjang, bebas rapi, bersih dan
wajar, pantas untuk sekolah (bukan celana kargo,
tanpa kantong-kantong saku tempelan, celana jeans
yang ada sobekan/lubang, dsb.).
2) Untuk putri : rok kulot berwarna krem yang
panjangnya di bawah lutut atau celana jeans polos
sepanjang mata kaki, bebas rapi, bersih dan wajar,
pantas untuk sekolah (tanpa kantong-kantong saku
tempelan, celana jeans yang ada sobekan/lubang, dsb.).
b. Hari Selasa: Kemeja batik tradisional dan menggunakan:
1) Untuk putra : celana panjang, bebas rapi, bersih dan
wajar, pantas untuk sekolah (bukan celana kargo,
tanpa kantong-kantong saku tempelan, celana jeans
yang ada sobekan/lubang, dsb.),
2) Untuk putri : rok kulot berwarna krem yang
panjangnya di bawah lutut.
c. Hari Rabu dan Kamis: kemeja putih lengan pendek, bersih
dan wajar, dan menggunakan:
1) Untuk putra : celana panjang abu-abu, utuh, dan
bersih.
2) Untuk putri : rok kulot berwarna abu-abu yang
panjangnya di bawah lutut.
Buku Siswa 43
d. Hari Jumat: Kemeja bermotif bebas, atau kaos berkerah
dengan atribut SMA Kolese Gonzaga yang pantas untuk
sekolah. Siswa wajib berpakaian sederhana, rapi, bersih,
layak dan sopan (tidak tipis, tidak ketat). Siswa dilarang
mengenakan kaos tanpa kerah dan pakaian yang bertuliskan /
bergambar iklan apa pun yang tidak ada hubungannya dengan
SMA Kolese Gonzaga. Untuk Celana dan Rok:
1) Untuk putra : celana panjang, bebas rapi, bersih
dan wajar, pantas untuk sekolah (bukan celana kargo,
tanpa kantong kantong saku tempelan, celana jeans
yang ada sobekan/lubang, dsb.)
2) Untuk putri : rok kulot berwarna krem atau abu-abu
yang panjangnya di bawah lutut atau celana jeans
polos sepanjang mata kaki, bebas rapi, bersih dan
wajar, pantas untuk sekolah (tanpa kantong-kantong
saku tempelan, celana jeans yang ada sobekan/lubang,
dsb.).
e. Pada waktu olahraga siswa harus memakai seragam olahraga
SMA Kolese Gonzaga.
f. Apabila siswa tidak memakai seragam yang sesuai, wajib
melaporkan diri dan meminta Surat Dispensasi ke Moderator.
g. Selama sekolah siswa wajib mengenakan kaus kaki yang
terlihat dan sepatu kets/pantofel sebagaimana mestinya
(sepatu tidak diinjak di bagian belakangnya); pemakaian
sandal merupakan pelanggaran tata-tertib.
h. Siswa tidak dibenarkan membuat coretan, tulisan, atau
gambar-gambar pada pakaian.
i. Siswa (putra dan putri) tidak diperkenankan:
1) mengenakan perhiasan secara berlebihan sebagai siswa;
2) menghias bagian tubuh dengan kuteks;
3) menghias bagian tubuh dengan tato (permanen maupun
temporer);
4) mengenakan perhiasan dan/atau aksesori (seperti: anting
atau giwang, cincin, kalung, rantai tangan, dan lain-lain)
dengan motif/bentuk simbol-simbol yang bertentangan
dengan perkembangan kepribadian yang sehat dan dapat
mengganggu suasana belajar yang sungguh-sungguh.
5) mengenakan make-up;
6) memakai gelang lebih dari satu;
7) (khusus siswa putra) memakai aksesoris tindikan; serta
8) mengecat rambut.
Buku Siswa 44
2. Mengenai Rambut

Contoh gambar potongan


rambut putra
Rambut siswa putra hendaknya dicukur rapi dengan ketentuan :
a. Panjang rambut bagian belakang di atas kerah baju pada saat
posisi kepala tegak.
b. Rambut bagian samping tidak menutup telinga.
c. Tinggi rambut tidak lebih dari 5 cm baik yang berambut
lurus maupun kribo.
d. Rambut siswa tidak diperbolehkan diwarnai/dicat dan/atau
dibuat gimbal.
e. Model rambut siswa hendaknya rapi dan konvensional.
f. Bagi siswa putra, yang nilai rata-rata rapornya pada akhir
semester terakhir = 85, diperbolehkan berambut panjang dan
rapi.

3. Siswa dilarang:
a. Menyontek dan atau memberi contekan. Siswa yang
kedapatan menyontek dan atau memberi contekan dan berbuat
curang akan dikenakan sanksi dengan pemberian nilai nol
oleh guru pengajar yang bersangkutan. Selain itu, siswa juga
akan diberi sanksi berupa Surat Peringatan Kedua (SP2),
kemudian orang tua akan dipanggil oleh pihak sekolah.
b. Membawa segala macam buku bacaan yang tidak sopan.
c. Membawa, menyebarkan, dan atau mengonsumsi konten
porno.
d. Membawa gadgets (laptop, handphone, tablet, console game,
headset (earphone) atau alat elektronik yang tidak berkaitan
dengan pelajaran.
e. Membawa senjata tajam.
f. Membawa dan atau menggunakan segala jenis minuman keras
dan obat terlarang (narkoba).

Buku Siswa 45
g. Merokok dan atau membawa rokok baik elektrik maupun
nonelektrik di lingkungan dan sekitar sekolah maupun
kegiatan yang diadakan di luar sekolah (selama 24 jam).
h. Melakukan tawuran dan tindakan kekerasan lain terhadap
sesama.
i. melakukan praktik perjudian dan/atau main kartu di komplek
sekolah dan sekitarnya.
j. Memalsukan kehadiran siswa.
k. Melakukan perbuatan asusila di komplek sekolah.
l. Memakai pakaian yang “compang-camping” (celana
pendek, robek) selama kegiatan sekolah.
m. Menciptakan dan atau menyebarkan konten yang merugikan
orang lain.
n. Menyebarkan berita bohong (hoax) secara lisan, tulis, dan
digital.
Bagi siswa yang melanggar akan dikenakan sanksi/hukuman sesuai
dengan prosedur hukuman yang tertulis dalam peraturan tentang
hukuman.

4. Upacara Bendera:
a . Siswa wajib mengikuti upacara bendera secara khidmat,
kecuali yang mendapat dispensasi dari Moderator.
b . Pada hari pelaksanaan upacara, siswa wajib mengenakan
seragam sesuai dengan jadwal seragam yang telah
ditentukan.
c . Siswa yang hadir dan mengikuti kegiatan upacara bendera
wajib memastikan kehadirannya tercatat (presensi) kepada
Wali Kelasnya masing-masing.

5 . Sopan santun dan hubungan kekeluargaan:


a. Setiap siswa wajib bersikap sopan baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
b. Siswa wajib menunjukkan tingkah laku sopan dan hormat
kepada siapa pun: orang tua, bapak / ibu guru atau pendidik,
karyawan, penjual di kantin dan sesama siswa. Misalnya:
memberi salam / tanda hormat kepada guru sewaktu
bertemu / berpisah, memberi jalan kepada orang yang mau
lewat, duduk pada kursi (bukan meja), dan lain sebagainya.

Buku Siswa 46
c. Siswa boleh bersosialisasi (tutorial, kerja kelompok, tugas,
kepanitiaan) di komplek sekolah sepulang sekolah sampai
pukul 17.30 WIB.
d. Kesempatan jajan di kantin hanya pada saat sebelum /
sesudah jam sekolah, waktu jam istirahat, dan sesudah
pelajaran olahraga untuk yang bersangkutan.

6. Pihak sekolah mengadakan pemeriksaan mendadak.


Barang hasil sitaan dapat / boleh diambil kembali oleh
orang tua siswa atas persetujuan Pater Moderator.
7. Pembuatan, pengedaran, dan atau penjualan segala
bentuk-barang dan kegiatan yang mempergunakan logo
dan atau tulisan “Kolese/SMA Kolese Gonzaga”
dan sejenisnya harus mendapat persetujuan dari Pembina
Senat dan Pater Moderator.
8. Jual beli barang atau jasa yang dilakukan siswa di komplek
SMA Kolese Gonzaga harus mendapatkan izin tertulis dari
Moderator.

9. Siswa diwajibkan menjaga dan melaksanakan kebersihan,


ketertiban, keamanan, kesehatan, dan kekeluargaan.

C. Hukuman
Siswa yang melanggar peraturan akan diberi sanksi oleh Kepala
Sekolah / Pater Moderator. Pelaksanaan sanksi bagi siswa yang
melanggar peraturan sekolah dapat berupa:
1. Peringatan lisan oleh guru, wali kelas, BP, moderator, wakil
kepala sekolah, dan kepala sekolah dan dicatat dalam arsip
sekolah.
2. Peringatan tertulis kepada siswa yang melanggar ditujukan
kepada orang tua / wali oleh wali kelas dan Moderator.
Peringatan tertulis ini disertai dengan skorsing sebagai
berikut:
a. kerja sosial di bawah pengawasan guru atau karyawan
yang ditunjuk oleh Pater Moderator dalam jangka waktu
tertentu;
b. dilarang masuk kelas (mengikuti pelajaran) selama
beberapa hari dengan diberi tugas yang harus
diselesaikan di sekolah;

Buku Siswa 47
c. dilarang masuk sekolah (dirumahkan) yang lamanya
ditentukan oleh Kepala Sekolah / Pater Moderator; dan
d. dikeluarkan dari sekolah setelah orang tua atau wali
diberi peringatan sebanyak tiga kali, disertai laporan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
3. Siswa yang mendapatkan surat peringatan tidak dapat
menjadi senator, panitia inti, koordinator bidang,
pendamping divisi, mentor, dan seksi acara kegiatan.

Catatan:
Umumnya, peringatan diberikan maksimal sebanyak tiga kali. Namun
untuk kasus-kasus tertentu yang berat siswa bisa langsung
dikeluarkan dari sekolah. Jadi, siswa bisa langsung dikeluarkan
dengan tanpa melalui proses peringatan terlebih dahulu.

Jenis pelanggaran yang diklasifikasikan dalam pelanggaran berat:


1 . Ketidakjujuran dalam bidang akademis.
2 . Merusak dan atau menghina nama baik sekolah.
3 . Perbuatan asusila di kompleks sekolah.
4 . Tidak hormat terhadap pihak yang lebih tua seperti
karyawan dan guru dengan berbagai macam bentuk seperti
mencatut nama mereka, bersikap melawan / menantang,
dan menciptakan konten negatif yang disebarkan di
internet.
5 . Terlibat perkelahian, tawuran dan kekerasan fisik lainnya di
komplek sekolah mau pun di luar komplek sekolah.
6 . Merokok dan atau membawa rokok, membawa,
mengedarkan dan atau memakai obat-obatan terlarang dan
minuman keras di komplek sekolah.
7 . Berjudi dalam bentuk apa pun di komplek sekolah.
8 . Berurusan dengan yang berwajib karena melakukan
kejahatan atau tindak kriminal.
9 . Memalsu tanda tangan orang tua, guru, karyawan dan
kepala sekolah.
1 0 . Mengubah atau memalsukan rapor.
1 1 . Memalsukan kehadiran siswa.

Buku Siswa 48
1 2 . Melakukan perusakan atau pencurian sarana-
prasarana sekolah, uang, barang berharga milik
orang lain di komplek sekolah.
1 3 . Berkali-kali secara sengaja melanggar peraturan
sekolah.
1 4 . Menghasut sesama siswa untuk mengacau ketertiban
sekolah, termasuk hoax, fake news dan sejenisnya
baik itu lisan, tertulis, dan digital.
1 5 . Membawa senjata tajam.
1 6 . Les privat dengan guru SMA Kolese Gonzaga.
1 7 . Nongkrong tidak sehat dalam radius 1 km dari Jalan
Pejaten Barat 10A.

D. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan olah raga maupun non-
olahraga yang diselenggarakan oleh sekolah untuk menunjang proses
belajar mengajar dengan alokasi waktu setelah kegiatan intrakurikuler
selesai. Kegiatan ekstrakurikuler menjadi syarat penentuan kenaikan
kelas.
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengonkretkan nilai-
nilai competence, conscience, compassion, dan commitment yang
merupakan kesadaran mendalam untuk mengembangkan segenap
potensi diri secara total dan bertanggung jawab. Hal ini dilandasi oleh
kesadaran bahwa pengembangan potensi nonakademik adalah hal
baik untuk membantu menjadi men and women for others.

1. Tujuan:
a. Memenuhi syarat kenaikan kelas.
b. Mendukung para siswa dalam pembentukan kepribadian
yang utuh menyangkut fisik, emosi, kerohanian, maupun
intelektual.
c. Memupuk semangat kepedulian bagi sesama agar semakin
mampu membuka dan melibatkan diri dalam masyarakat
secara nyata, kritis dan bertanggungjawab.
d. Menyalurkan bakat dan minat, serta pengembangan
kreativitas di bidang olahraga, seni dan organisasi.
e. Memberikan latihan kepemimpinan dan mengembangkan
rasa tanggung jawab dan kerja sama yang sehat, baik dengan
sesama anggota Keluarga Besar SMA Kolese Gonzaga
maupun pihak-pihak lain.

Buku Siswa 49
2. Pelaksanaan:
a. Untuk mewujudkan tujuan di atas, siswa tidak dibenarkan
menenggelamkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler secara
berlebihan atau tidak ikut sama sekali.
b. Setiap siswa wajib memilih hanya satu ekstrakurikuler untuk
satu tahun ajaran.
c. Orang tua harus mengetahui dan menyetujui secara tertulis
kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih siswa.
d. Nilai aktivitas ekstrakurikuler siswa SMA Kolese Gonzaga
akan dimasukkan dalam buku rapor dan memengaruhi
kenaikan kelas (minimal B). Yang memberikan nilai adalah
pelatih resmi yang ditunjuk sekolah.
e. Penilaian ekstrakurikuler meliputi kehadiran dan
kompetensi.
f. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari di luar
jam pelajaran dengan durasi 2 jam.
g. Pilihan kegiatan ekstrakurikuler berlaku untuk satu tahun.
h. Setiap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler mematuhi
peraturan dan tata tertib sekolah.

3. Kehadiran
a. Siswa wajib hadir pada jadwal ekstrakurikuler dengan bukti
tanda tangan pelatih di dalam buku presensi setiap
ekstrakurikuler.
b. Siswa tidak hadir dinyatakan alpa.
c. Sanksi alpa:
1) 3 kali alpa : siswa dipanggil dan pemberitahuan kepada
orang tua.
2) 5 kali alpa : orang tua dipanggil.
3) 8 kali alpa : siswa mendapatkan Surat Peringatan (SP).

4. Sanksi
a. Setiap ekstrakurikuler akan mendapatkan sanksi berupa
teguran, peringatan, skorsing dari Moderator apabila
melakukan pelanggaran, seperti dijabarkan di bawah ini:
1) Selesai ekstrakurikuler melebihi waktu yang ditentukan.
2) Menelantarkan alat-alat yang digunakan di sembarang
tempat.
3) Tidak merapikan tempat atau ruangan yang ditinggalkan.
4) Mengadakan latihan di luar jam eksktrakurikuler.
Buku Siswa 50
b. Setiap ekstrakurikuler akan dibubarkan oleh sekolah apabila:
1) Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.
2) Melakukan tindakan kekerasan, bullying dan atau
senioritas terhadap sesama anggota atau adik
angkatannya.

5. Ketentuan mengikuti undangan lomba di luar sekolah


a. Setiap ekstrakurikuler dapat mengikuti lomba-lomba yang
diadakan oleh SMA Kolese Gonzaga maupun pihak luar
dengan menggunakan nama SMA Kolese Gonzaga sesuai
persetujuan tertulis dari Pater Moderator.
b. Dalam satu semester setiap ekstrakurikuler diperbolehkan
mengikuti 3 kali lomba.
c. Lomba-lomba yang dapat diikuti adalah kegiatan yang
diselenggarakan setelah pukul 12.00 siang. Waktu
keikutsertaan lomba juga disesuaikan dengan kemungkinan
waktu yang ada di sekolah. Bila kegiatan di sekolah
berbarengan dengan perlombaan dari pihak luar, prioritas
diberikan kepada kegiatan di sekolah. Undangan kegiatan dari
pihak luar tersebut tidak ditanggapi dan ditindaklanjuti.
d. Biaya pendaftaran lomba dapat diminta ke Moderator. Khusus
untuk sarana transportasi, Moderator dapat memberikan
pertimbangan.
e. Semua hasil perlombaan dan pemakaian uang hadiah lomba
harus dilaporkan dan diserahkan kepada Moderator untuk
dikelola.

Buku Siswa 51
*** Sewaktu-waktu bisa berubah

Buku Siswa 52
Buku Siswa 53
Buku Siswa 54
Apa itu Examen?
Santo Ignasius dari Loyola mengadaptasikan Examen sebagai doa
singkat (15 menit) yang dilakukan 2 kali sehari kapan pun, di mana
pun (yang paling sesuai).
Dalam Examen, kita bersyukur atas rahmat yang telah Allah berikan.
Kita mohon ampun atas kerapuhan dan mohon disembuhkan dari
luka-luka yang dialami. Setelah mere eksikan hari yang berlalu, kita
juga menatap hari esok dan mohon rahmat agar Tuhan menunjukkan
tantangan dan peluang yang mungkin dapat kita alami.
Beberapa Kiat Sebelum Memulai

A. Buatlah Singkat
Buatlah tepat 15 menit. Examen dirancang sebagai momen
sederhana kini-di sini untuk mengingatkanku akan kehadiran Tuhan
dan mengarahkan hidupku pada-Nya.

B. Loncatlah ke Bagian-Bagian Tertentu Saja


Tuntunan berfungsi memberi pertimbangan bagiku mengenai titik
tertentu mana yang kira-kira di sana Tuhan ingin menunjukkan
“sesuatu” padaku. Ketika aku menemukan titik itu, aku
meninggalkan hal-hal yang lain dan tinggal di sana bersama Tuhan
selama beberapa saat sebelum berlanjut.

Disadur oleh F.R. Popo, SJ dari Mark E. Thibodeaux, SJ, Reimagining The Igna an Examen.

Buku Siswa 55
C. Jangan Terjebak Kedosaan
Tujuan Examen Ignasian adalah melihat secara utuh bersama Tuhan
hidupku yang telah-sedang-akan aku hidupi. Yang ditinjau tidak
melulu sisi-sisi negatifku melainkan juga sisi-sisi positif dalam
hidupku. Mere eksikan kedosaanku sama saja membuatku terpusat
dan sibuk dengan diriku sendiri.

D. Pelihara Nuansa Doa


Karena terlalu praktis, maka Examen harus berpusat pada Tuhan.
Maksudnya,
• Kumohon Tuhan sendiri yang membimbingku bagaimana Ia
memandang hari yang telah kulalui.
• Aku ngobrol dengan Tuhan dan bukan bicara dengan diriku
sendiri.
• Aku mendengarkan suara Tuhan. Dengan mata batinku, aku
melihat apa yang dilakukan Tuhan. Apa yang ingin Ia katakan
padaku saat ini? Apakah Ia tersenyum padaku? Apakah Ia
mendengarkanku dengan penuh perhatian? Apakah Ia hanya
diam dan terasa jauh?

E. Awali dan Akhiri Examen dengan Caramu Sendiri


Baik apabila kita mulai mengembangkan cara-cara pribadi untuk
memulai dan mengakhiri Examen. Intinya, aku memiliki cara
sederhana, singkat, dan khusuk untuk memulai doa dan
mengakhirinya untuk kembali ke hidup harian.

Examen Ignasian Tradisional


Santo Ignasius menyarankan 5 tahap berikut; mencecap-cecap
(Relish) anugerah yang kuterima, memohon (Request) bimbingan
Roh Kudus, memutar kembali (Review) hariku, melakukan
pertobatan (Repent) atas kesalahan-kesalahanku, dan membangun
niat (Resolve) untuk hidup lebih baik di hari esok.

Buku Siswa 56
1. Kumulai Examen-ku seperti biasanya.
2. Pertama, aku mencecap-cecap.
Kumohon pada Tuhan untuk menunjukkan semua anugerah dan
rahmat yang telah Ia berikan padaku hari ini, dari yang sangat besar
(hidupku, rasa aman, kasih-sayang) hingga yang tampak amat kecil
(tidur malam yang nyenyak, telepon yang meneguhkan dari seorang
teman, pekerjaan yang dapat diselesaikan, sebuah pujian untukku).
Untuk setiap anugerah yang muncul, kuambil beberapa saat untuk
mensyukurinya dan memuji keagungan Tuhan.

3. Kedua, aku memohon.


Karena aku membutuhkan bantuan Tuhan untuk lebih realistis
dalam melihat kerapuhanku dari sudut pandang cinta-Nya yang
penuh belas-kasih, kumohon agar Ia mencurahkan Roh Kudus-Nya
atas diriku.
Kuminta pada-Nya untuk memimpinku dan mendahului langkahku
selama proses doa ini, daripada memberi celah padaku untuk
menjadikannya renungan obsesif atas hal-hal yang tidak kusukai dari
diriku.

4. Ketiga, aku memutar kembali.


Dari jam ke jam, kuputar kembali hariku. Dalam imajinasiku, aku
menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman penting dalam
hariku. Aku tinggal pada momen-momen penting itu.

5. Keempat, aku mohon ampun dan bertobat.


Sembari meneliti hariku, aku terus bersyukur pada Tuhan atas semua
anugerah yang kujumpai.
Namun sekarang, aku berhenti sejenak pada pengalaman-
pengalaman tertentu – ketika aku memikirkan sesuatu yang buruk,
mengatakan hal yang seharusnya tak kukatakan, atau melakukan
tindakan yang kurang pas. Kuperhatikan pula kesempatan-
kesempatan yang kulewatkan, semisal ketika aku sebenarnya mampu
bersikap lebih Kristiani namun tidak.
Ketika aku menemukan saat-saat di mana aku belum sepenuhnya
menjadi diriku yang sesuai dengan panggilan terdalamku, aku
berhenti sejenak dan memohon pengampunan dari Tuhan. Kucoba
untuk merasakan belas kasih-Nya yang menyembuhkan
membasuhku, membuatku bersih dan utuh kembali.
Buku Siswa 57
6. Kelima, aku membangun niat.
Dari apa yang kukenali selama waktu berdoa ini tentang diriku dan
hidupku, kumohon pada Tuhan untuk menunjukkan padaku, secara
konkret, bagaimana Ia menginginkanku menanggapi-Nya atau apa
yang Ia kehendaki untuk kuperbuat besok.
Mungkin, lebih penting lagi, aku memohon pada-Nya agar Ia
berkenan menunjukkan panggilan-Nya bagiku untuk menjadi
pribadi seperti apa esok hari. Aku membangun niat untuk menjadi
pribadi seperti itu. Aku juga bisa membuat semacam komitmen
untuk mendukung niat itu.
Kumohon bantuan Tuhan untuk menjadikan diriku seturut
kehendak-Nya.

7. Kuakhiri Examen-ku seperti biasanya.


Eksamen-eksamen Tematik:
A. Kejujuran
Untuk memulai eksamen, duduklah dengan rileks, bernapaslah
secara teratur, dan kita buat tanda kemenangan Kristus, “Dalam
nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin.”
Pejamkanlah mata, rasakan perasaan-perasaan yang muncul dalam
hati... fokuslah pada perasaan yang dominan... rasakan dan jadilah
hening. Dalam keheningan ini tengok kembali bagaimana hari ini
aku bersikap dan berperilaku jujur:
· Apakah aku jujur kepada diri sendiri, kepada orang tua,
maupun kepada teman-teman?...
· Apakah aku jujur dalam menggarap tugas maupun jujur
dalam mengerjakan ulangan? ...
· Apakah aku berlaku jujur bukan hanya karena diawasi atau
karena takut sanksi, melainkan karena aku suka pada
kejujuran dan aku tidak bisa lain daripada berlaku jujur? ...
· Bukankah kita merasa puas dan berharga jika kita berhasil
meraih nilai ulangan yang baik dengan jujur?
Ingatlah dan rasakanlah, sadari semua itu sebagaimana adanya

Buku Siswa 58
Mari kita teladani sikap jujur dan tidak mencari muka dari Yesus,
Guru, dan Tuhan kita, agar kita tidak angin-anginan, tidak sekadar
mencari aman, melainkan berani memihak yang benar.
Jika teman-teman tergerak oleh sesuatu yang dirasa bermakna,
baiklah hal itu ditulis dalam buku jurnal harian supaya menjadi
khazanah berharga yang tidak mudah terlupakan ...
Mari kita akhiri eksamen siang ini dengan berdoa: Tuhan, ajarlah
kami bersikap jujur dan tidak mencari muka. Ajarlah kami bersikap
berani dan tegas melawan ketidakjujuran. Amin.

B. Sikap Murid
Untuk memulai eksamen, ambil sikap duduk yang pantas untuk
berdoa, dan kita buat tanda kemenangan Kristus, “Dalam nama
Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin.” Pejamkan mata, dengarlah
suara-suara di sekitar, dengarlah suara hatimu sendiri ... dan jadilah
hening.
Dalam keheningan ini tengok kembali perjalanan hari ini:
· Bagaimana aku mempersiapkan pembelajaran hari ini? ...
· Bagaimana aku mengikuti pengajaran dari guru-guru? ...
· Apakah aku mengerjakan tugas atau ulangan dengan jujur
dan teliti? ...
· Apakah aku bersikap proaktif dan sportif? ...
· Apakah aku tulus berbagi tetapi juga rela untuk dievaluasi? ...
Perhatikanlah pengalaman paling berkesan dan cermati pengalaman
itu hendak mengajarkan apa padaku.
Mari kita timbang-timbang pengalamanku hari ini dengan interaksi
Yesus Sang Guru dan Tuhan bersama dengan para murid-Nya, yang
membimbing dengan lembut dan keras.
Catatlah apa yang dirasa penting sebagai nota sejarah hidupku ...
Mari kita akhiri eksamen siang ini dengan berdoa: Tuhan,
tumbuhkan dalam diri kami sikap seorang murid yang siap belajar
dari peristiwa gembira atau duka supaya kami semakin berarah
kepada kesempurnaan kami masing-masing. ... (doa-doa lain). Amin.

Buku Siswa 59
C. Tanggung Jawab atas Talenta
Untuk memulai eksamen, duduklah dengan rileks, bernapaslah
secara teratur, dan kita buat tanda kemenangan Kristus, “Dalam
nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin.”
Pejamkan mata, sadari perasaan-perasaan tubuh kita mulai dari
kepala, badan, kaki, dan sebaliknya ... Sadari perasaan paling
dominan, mungkin rasa penat atau pening, .. dan jadilah hening.
Dalam keheningan ini ingatlah kembali pengalaman diriku:

· Apakah aku giat dan aktif atau loyo dan malas? Apakah aku
aktif menggunakan ingatan ataukah aku cuek dan melotot
saja? ...
· Apakah aku aktif berpikir sebagai seorang pelajar ataukah
sibuk bermain seperti kanak-kanak? ...
· Apakah aku sudah memenuhi kewajibanku, yakni wajib
menghargai orang lain, wajib menyediakan sumbangan
pendidikan, wajib mendengarkan pengajaran dari guru,
wajib membuat catatan yang tuntut, wajib ikut merawat
sarana dan prasarana sekolah, wajib turut menjaga
kebersihan lingkungan? ...
· Sebaliknya, sudahkah aku memperoleh hak yang semestinya,
yakni hak dihargai, hak mendapat layanan pembelajaran
yang memuaskan, hak bertanya, hak memakai sarana dan
prasarana pendidikan, hak mendapat bimbingan pribadi,
hak atas kondisi belajar yang kondusif? ...

Ingatlah dan rasakanlah, sadari semua itu sebagaimana adanya.


Tulislah hal-hal yang dirasa penting dan bermakna.
Marilah kita berdoa: Tuhan, ajarlah kami memahami dan menepati
hak dan wajib secara benar. Ajarlah kami hidup bermakna bagi kami
sendiri maupun orang lain yang membutuhkan, demi kemuliaan-Mu
dan demi keselamatan kami. Amin.

Buku Siswa 60
D. Terima kasih atas ...
Aku mulai eksamen seperti biasa. Spontan, kubuka percakapan
dengan Tuhan mengenai hal-hal, orang-orang, dan pengalaman-
pengalaman yang membuatku merasa sangat bersyukur. Kukatakan
pada-Nya, “Tuhan, terima kasih atas …” dan kuberi kebebasan bagi
pikiranku untuk berkelana dari satu anugerah ke anugerah lain dalam
hidupku, tanpa menyetirnya ke sana atau sini dengan kesadaranku.
Kucermati apa yang sedang dikatakan hati dan jiwaku pada Tuhan
saat ini. Setelah itu, aku catat beberapa hal agar menjadi memori
berharga bagiku. Lalu aku tutup Eksamen ini dengan doa Bapa Kami.
E. Maafkan aku karena ...
Aku mulai eksamen seperti biasa. Lalu, pada Tuhan kukatakan hal-
hal, orang-orang, dan pengalaman-pengalaman yang membuatku
merasa tidak enak, bersalah, buruk. Kukatakan pada-Nya, “Tuhan,
maafkan aku karena …” dan kubiarkan diriku melanjutkannya.
Kudengarkan dengan seksama apa yang sedang dikatakan hati dan
jiwaku pada Tuhan saat ini. Setelah itu, aku catat beberapa hal agar
menjadi memori berharga bagiku. Lalu aku tutup Eksamen ini
dengan doa Bapa Kami.
F. Bantulah aku dengan ...
Aku mulai eksamenku seperti biasa. Dengan Tuhan kubicarakan hal-
hal, orang-orang, dan pengalaman-pengalaman yang akan kujumpai
di masa depan di mana aku membutuhkan pertolongan Tuhan. Aku
bicarakan pula dengan Tuhan akan hal, orang, dan pengalaman di
mana saat ini aku membutuhkan bantuan-Nya. Sambil memikirkan
hari ini dan yang akan datang tersebut, kuberdoa, “Tuhan, bantulah
aku dengan ...” dan kubiarkan diriku melanjutkannya. Kuperhatikan
apa yang sedang dikatakan hati dan jiwaku pada Tuhan saat ini.
Setelah itu, aku catat beberapa hal agar menjadi memori berharga
bagiku. Lalu aku tutup Eksamen ini dengan doa Bapa Kami.
English Versions
e Traditional Examen Prayer

Buku Siswa 61
The Examen: Habits
1. I begin in my usual way.
2. I spend a few moments in gratitude, thanking God for one or
two of the blessings, big and small, that I've received today:
the good mood I woke up in, a kind word from a friend, my
undeserved good health, an easy commute to work, another
day with my wonderful spouse.
3. Looking over my day, I ask God to show me a few of my
habits. I try to see my one thought or action today that is
actually typical of the way I think or act. For example, I may
nd myself saying to Christ, “Lord, looking over my day, I see
that I am in the habit of . . .”
a. criticizing and nitpicking my friends, faculty and
staffs, teachers.
b. staying focused on my work, once I've had a strong
cup of coffee
c. putting myself down for the smallest things
d. wasting time on the Internet
e. greeting people warmly when they walk in the door
4. It's usually easier to see my unhealthy habits than to see the
healthy ones. When I do nd an unhealthy habit, I speak with
God about it. Perhaps I'll ask God for forgiveness, or for
healing, and for ideas about how to break the habit.
5. But I don't want to settle for simply looking at my bad habits.
I won't rest until I nd a couple of good habits in my day
today. When I do nd them, I will give thanks and praise. I
speak to God about why I'm so grateful for this good habit.
6. I now look to tomorrow. What bad habit do I want to break?
What good habit do I want to cultivate? What graces will I ask
God for in order to help me break these particular bad habits
and grow these particular good habits? I speak with God
about this.
7. I end in my usual way.

Buku Siswa 62
The Examen: Most Important Moments
1. I begin in my usual way.
2. I spend a few moments in gratitude, thanking God for one or
two of the blessings, big and small, that I've received today.
3. I ask God to show me the most important moment of this
day—the moment that had the biggest impact on me or on
others, whether that impact be physical, spiritual, or
emotional. Why was it so important? How was I feeling, deep
down? Were there any negative thoughts or emotions that I
did not admit to having (for example, fear of rejection)? Was I
spiritually free or unfree in that most important moment?
What were the consequences of that moment? As
appropriate, I give thanks, I ask for forgiveness, I ask for
healing.
4. If I wish and have the time to do so, I can return to my review
of the day, asking God to show me another important
moment of the day. I talk with God, using the same questions
above. Again, I give thanks, ask for forgiveness, ask for
healing.
5. Now, I look to tomorrow. Speci cally, what do I think will be
my most important moment tomorrow? What are my great
desires for that moment? I allow my great desires to well up
within me. I place these desires in God's hands and ask God
to make them holy. I ask God to show me what grace or virtue
I need to be the person I want to be at that moment. I ask for
that grace or virtue.
6. What other important moments may I experience
tomorrow? I talk with God, using the re ection questions
above.
7. If I feel called to do so, I make a concrete resolution to be the
kind of person I feel called to be.
8. I end in my usual way.

Buku Siswa 63
1. I get into a comfortable position. I let my muscles relax and
mind quiet down. I take a deep breath and ask God to make
his presence known around and in me. I feel this presence and
soak in it.
2. I ask God to reveal all the gifts and graces he has given me
today, from the big ones (life, safety, love) to the small ones (a
good night's sleep, a phone call from a friend, a compliment).
I thank to God for each of the gifts.
3. I ask God to ll me with his merciful love. I ask God to be the
leader of this prayer time, rather than obsessing over myself or
the day.
4. Going hour by hour, I review my day. In my imagination, I
relive each signi cant moment of my day. I linger in the
important moments and pass quickly over the less relevant
ones.
5. I continue thanking God for the gins I nd in my day. I pause
at any of the difricult moments of my day. I pay attention to
any missed opportunities, when I could have acted in a
certain way but didn't. When I nd moments in which I was
not the person I was called to be, I ask God forgiveness. I try
to sense his healing mercy wash over me.
6. I ask God to show me concretely, how he wants me to respond
or what he wants me to do tomorrow. I ask God to show me
what kind of person he is calling me to be tomorrow. I resolve
to be that person and ask God for His help.
7. I ask myself if there are any last words I wish to say to the
Lord.
8. I close with one or two of the following gestures: I make the
sign of the cross, bow, or say an Our Father.

Buku Siswa 64
Buku Siswa 65
Buku Siswa 66
Buku Siswa 67
Buku Siswa 68
Buku Siswa 69
Buku Siswa 70
764

Pusat pendidikan yang unggul dalam mempersiapkan kaum muda


menjadi pribadi kompeten,berhati nurani,serta peduli kepada
sesama dan lingkungan, dalam terang kristiani

PENDIRI ALUMNI TUJUAN MAKNA


Mendidik para Aku semakin mencintai
calon pemimpin almamaterku ini; aku mau
masa depan, menjadi bagian sejarah
bersama WB: kolese ini; Aku mau turut
mengembangkan kolese ini
pemimpin Gereja
dengan prestasiku
(calon imam)
Pater Josphus
Ignatius Gerardus
maria Drost, SJ
1925-2015
LUAS TANAH 3,2 hektar
KONTEKS
Jl. PEJATEN BARAT 10.A
Kebutuhan akan imam di jakarta cukup besar
oleh karena itu, Uskup Leo Soekoto, SJ RAGUNAN, PASAR MINGGU,
mempersiapkan membangun JAKARTA SELATAN 12550
seminari dan SMA Tlp : (021) 7804986

Buku Siswa 71
KEPALA SEKOLAH
SMA KOLESE GONZAGA

P. Josephus Ignatius
Gerardus Maria Drost, Sj
1987 - 1991

P. R. Murtrisunu
Wisnumurti SJ
(1991-1993)

Br. Budiharjo SJ
(1993-2000)

P. J. Heru Hendarto SJ
(2000-2009)

P. A. Hendro Subekti SJ
(Agustus-November 2009)

P. A. Sigit Widisana SJ
(2009-2011)

P. Leonardus E.B. Winandoko SJ


(2011- 2018)

P. Paulus Andri Astanto, SJ


(2018-sekarang)

Buku Siswa 72
Kolese Jhon de beritto (jB)
Kolese St Petrus Canisius Kolese Canisius (CC) (sma Kanisius)
Mertoyudan (MERTO) Jl.Menteng Raya 64 Jakarta Jl. laksada adisupcipto 161 Yogyakarta
Jl.Mayjend.Bambang Soegeng 15, 1 juni 1927 19 Agustus 1948
Magelang Pater Dr.J.Kurris. sj Pater Djojoseputro,SJ
30 Mei 1912 SMA -homogen cowok Para Pater Jesuit dan Para suster
Petrus Darmaseputra Carolus Boromeus
dan F.X. Satiman SMA-homogen cowok
SMA Seminari-homogen cowok

Kolese Loyola (LC) Kolese Mikael (MICO)


(canisius VHO) JL. Adisucipto 1 Surakarta
Jl. Karanganyar 37 Semarang 1 agustus 1962
Agustus 1949 pater wakers, sj
Pater Jan Van Waayenburg, sj stm -homogen
SMA-Hetrogen Sekolah mesinindustri

kolese le cocq
Kolese pika (pika) Kolese gonzaga ( GC ) d Armandville (le cocq)
Jl.iman bonjol 69 semarang (kanisius Unit Selatan) (sma Adi Luhur)
25 maret 1963 Jalan Pejaten barat, Jakarta Selatan Jl. Merdeka, Nabire
br. josef haeken, sj 15 juli 1987 1987
smk-heterogen P.j. drost,sj Para Awam Paroki Nabire
sekolah perkayuan sma-heterogen SMA-heterogen

Buku Siswa 73
Buku Siswa 75
Buku Siswa 76
Buku Siswa 77
Buku Siswa 78
Buku Siswa 79
Buku Siswa 80
-
.

Buku Siswa 81
Buku Siswa 82
Buku Siswa 83
Buku Siswa 84
Buku Siswa 85
Buku Siswa 86
Buku Siswa 87
Buku Siswa 88
Buku Siswa 89
Buku Siswa 90
Buku Siswa 91
Buku Siswa 92
Jakarta, 1juli 2019

Pater Paulus Andri Astanto, SJ

Buku Siswa 93
Kontak Person Kesiswaan

Bapak. Johanes S. Maruli


0815 1103 4398

Bapak. J Adianto
0815 1354 7896

Ibu A. Anie Puspitasari, S.S.


0813 1701 8932

Fr.Jakobus Aditya C. M., SJ


0815 2039 6171

Ibu Boima Royalti Turnip

Buku Siswa 94
Pater P. Andri Astanto, SJ, M.Hum.
Kepala Sekolah

P. Gerardus Hadian Drs. Himawan Santanu


Panamokta, S.J., M.Hum.
Wakil Kesiswaan/Pamong Moderator Wakil Kurikulum

Drs. V. Bambang Sulistiyanto G. Kristalinawati, S.Pd.


Wakil Keuangan Wakil Sarana Prasarana/Humas
Buku Siswa 95
Staf Moderator
Drs. Johanes S. Maruli

Drs. J Adianto

A. Anie Puspitasari, S.S.

Fr.Jakobus Aditya
Christie Manggala, SJ

Boima Turnip

Pendamping Senat
MM. Endah TS., SPd.

P. Hari
Prasetyo, S.Si., M.Pd.

Buku Siswa 96
Bimbingan Konserling
Fransisca E.
Gazali, S.Psi.

Dewanti Rosari

Prisma

Bendahara dan Tata Usaha


Dra. Lis Eliati W.

Drs. Supantiyana

Dwianto
Bayujatmiko, SP.

Dra. Loina Girsang

Buku Siswa 97
Staf Pengajar SMA Kolese Gonzaga

AGAMA
MM. Endah TS., SPd.

Rm. G. Hadian
Panamokta, SJ

Fr. J. Aditya
Christie M,SJ

Fiktus Riyanto, SPd.

B. Indonesia
Agustina Anie, SS

Drs. Aloysius
Heri Purwanto

Dra. Irma Yanthi

YB Dion
Rikayakto, Spd.

Lusia Ely R.,SPd.

Buku Siswa 98
PKN
Drs. V. Bambang
Sulistiyanto

P. Citra Triwamwoto,
SS., M.Hum.
SEJARAH

Drs. TB. Purwanto

Yudi Sulistyo, Spd

Drs. Agus
Dewa Irianto SOSIOLOGI

Dra. Th. M.
SENI Wara Kusharini

Buku Siswa 99
Augustinus

MATEMATIKA
Widiprihartono, Spd.

Drs. Y. Tri Susila

Helena Panca R, Spd.

Dra. Sri Superti

Bobby, SPd.

Drs. A.
Bambang Utomo
FISIKA
Drs. J. Adianto

Dra. Fransisca Haryati

Fransisca Felbi
Helvina Gea

Antonia, SPd.

Buku Siswa 100


Drs. L. Triyono

KIMIA
Odilia Galuh, Spd.

P. Hari Prasetyo,
S.Si., M.Pd.

Drs. Isharmanto
BIOLOGI

Sri Sustain
De Hugo S, Spd.

G. Kristalinawati,
Spd., M.Si.

PSIKOLOG
Yasinta T. Carysa Spi.

Buku Siswa 101


GEOGRAFI
Alex Citra, M.Si

Slamet Riyadi, Spd.

EKONOMI
Y. Mujiharto, M.Ed.

Am. Suharto, SE.


PENJASORKES

J. S. Maruli, Spd.

Imannuel Abrisaac

Emil. Spd.

Buku Siswa 102


R. Himawan
Santanu, M.Ed.

B. INGGRIS Susana
Sunarsasi, Spd.

Johana Rahayu
Pujiastuti, Spd.

Augustine
A Mahardika

B. JEPANG
Silviana Sari
B. MANDARIN

Defi

PKWU
Permata Firty
Nirmala

Buku Siswa 103


SENI
Widiatmo
Seni Suara

Theresia Kenty K.
Angklung

Martinus Bambang P.
Seni Gitar

Victorianus Wienarto
Seni Drama

Wayan Sukaya
Seni Tari

Markus Hardjanto
Seni Drama

Ignatius L. Yulian
Seni Rupa

B. Djoko Santoso
Seni Rupa

Anjar
Vokal

Bob Santoso
Piano

Buku Siswa 104


Perpustakaan dan Laboran
Th. Kristiningsih

Pieter Raynaldo

Benidiktus Ile Lajar

Informasi dan Tekhnologi


Hernata Rio Cahyo B.

Yohanes Indra

Buku Siswa 105


Tim Keindahan
Petrus Lilin Sukoco

Philipus Maryanto

Wardhani

A. Yudha A.N.

Dalijo

Cornelius Kuwatno

Yunovadi

Buku Siswa 106


Keamanan
Suroso

Mardiyono

Nicholaus Driyarkara

Agustinus S

Andreas Silvester

Arnold

Berten J. Karisoh

Buku Siswa 107


Buku Siswa 108
JADWAL PELAJARAN SEM. GANJIL
Senin Selasa Rabu

Kamis Jumat Sabtu

Buku Siswa 109


JADWAL PELAJARAN SEM. Genap
Senin Selasa Rabu

Kamis Jumat Sabtu

Buku Siswa 110


Buku Siswa 111
2019 - 2020

Agenda
7 14 21 28

1 8 15
Upacara
22 29
Pembukaan
Tahun Ajaran
MIG

2 9 16 23 30
Kls X
MIG

3 10 17 24 31
Kls X Pesta
MIG St.Ignatius

4 11 18 25
Misa Awal
Tahun Ajaran

5 12 19 26
Demo Ekskul

6 13 20
Pertemuan
27
orang tua
kelas XII
& Edufair

Buku Siswa 113


4 11 18 25
Hari Raya Retret
Idul Adha Kelas XII

5 12 19 26
Retret
Kelas XII

6 13 20 27
Retret
Kelas XII

7 14 21 28
Retret
Kelas XII

1 8 15 22 29
Retret Guru
Retret dan
Kelas XII Karyawan

2 9 16 23 30
Retret Guru
Ignatius Day Retret dan
Kelas XII Karyawan

3 10 17
Hari
24 31
Pertemuan Kemerdekaan RI Retret Retret Guru
Orang Pesta Rakyat Kelas XII dan
Tua Murid X, XI Gonzaga LDK Jambore Karyawan

Buku Siswa 114


1 8 15 22 29
Tahun Baru
Hijriyah

2 9 16 23 30
Gonz Fest
PPDB Open House

3 10 17 24
Gonzaga
Festival

4 11 18 25
Gonzaga
Festival

5 12 19 26
Gonzaga
Festival

6 13 20 27
TFT Gonzaga
Jambore Festival

7 14 21 28
TFT Gonzaga Closing
Jambore Festival Gonzaga
Festival

Buku Siswa 115


6 13 20 27

7
Jambore Kls
14 21 28
Upacara Pojok Seni
X & XI Surga & Puisi
Partisi Seni
Gonzaga Magis ( tema : sumpah
XII pemuda )

1 8 15 22 29
Jambore Kls
X & XI
Gonzaga Magis
XII

2 9 16 23 30
Jambore Kls Gonzaga Gonzaga
X & XI Magis Magis
Gonzaga Magis Kelas X,XI,XII Kelas X,XI,XII
XII

3 10 17 24 31
Jambore Kls
X & XI
Gonzaga Magis
XII

4 11
Jambore Kls
18 25
Gonzaga
X & XI Magis
Gonzaga Magis Kelas X,XI,XII
XII

5 12 19 26
Penerimaan Perkiraan
Rapor Mid Psikotes
Sem 1 X, XI, XII

Buku Siswa 116


3 10 17 24

4 11 18 25
Gonzaga Day Pojok Seni Orkestra
dan Partisi Seni
SEMI ( tema : hari pahlawan PAS XII
Sarasehan , hari guru, gonzday )

5 12 19 26
PAS XII

6 13 20 27
Gonzaga Magis Gonzaga Magis Gonzaga Magis
PAS XII
Kelas X,XI,XII Kelas X,XI,XII Kelas X,XI,XII

7 14 21 28
Latihan
Kepemimpinan PAS XII
Ignasian

1 8 15 22 29
Latihan
Gonzaga Magis Gonzaga Magis Kepemimpinan Gonzaga Magis
Kelas X,XI,XII Kelas X,XI,XII PAS XII
Kelas X,XI,XII Ignasian

2 9 16 23 30
Latihan
Maulid Nabi Kepemimpinan
Ignasian

Buku Siswa 117


1 8 15 22 29
Libur Akhir
Semester Libur Akhir
Semester

2 9 16 23 30
PAS UAS Kls XI Susulan PAS Libur Akhir Libur Akhir
Kelas X & XI Ujian Praktik Gonz-League Semester Semester
Kls XII

3 10 17 24 31
PAS UAS Kls XI Libur Akhir Libur Akhir
Rapat Pleno/
Kelas X & XI Ujian Praktik Semester Semester
Gonz-League
Kls XII

4 11 18 25
PAS UAS Kls XI Libur Akhir
Kelas X & XI Ujian Praktik Semester
Kls XII

5 12 19 26
PAS UAS Kls XI Rapor Semester Libur Akhir
Kelas X & XI Ujian Praktik Ganjil XII Semester
Kls XII

6 13 20 27
UAS Kls XI Rapor Semester Libur Akhir
UAS Kls X Ujian Praktik Ganjil X, XI Semester
Kls XII

7 14 21 28
Career Day Libur Akhir Libur Akhir
Kls XI Semester Semester

Buku Siswa 118


5 12 19 26

6
Hari Pertama
13 20 27
Kelas XII: Upacara Kelas XII:
Kelas XII: Review Pelantikan Senat Try Out 1
Review Materi Materi kelas XI Kelas XII: Mapel USBN
kelas X Review Kelas XII

7 14 21 28
Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Review Review Review Try Out 1
Materi kelas X Materi kelas XI Materi kelas XIi Mapel USBN

1 8 15 22 29
Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Review Review Review Try Out 1
Materi kelas X Materi kelas XI Materi kelas XIi Mapel USBN

2 9 16 23 30
Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Review Review Review Try Out 1
Materi kelas X Materi kelas XI Materi kelas XIi Mapel USBN

3 10
Pemilu Senat
17 24 31
Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Kelas XII: Review Try Out 1
Review
Review Materi kelas XIi Mapel USBN
Materi kelas XI
Materi kelas X

4 11 18 25
Kelas XII:
Sarasehan X Review Sarasehan X
Materi kelas XI

Buku Siswa 119


2 9 16 23

3
Kelas XII:
10 17 24
Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Pembahasan Try Out 1 Try Out 2 Try Out 2
Try Out Mapel UN Mapel UN Mapel USBN
Mapel USBN

4
Kelas XII:
11 18 25
Pembahasan Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Try Out Try Out 1 Try Out 2 Try Out 2
Mapel USBN Mapel UN Mapel UN Mapel USBN

5
Kelas XII:
12 19 26
Pembahasan Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Try Out Try Out 1 Try Out 2 Try Out 2
Mapel USBN Mapel UN Mapel UN Mapel USBN

6
Kelas XII:
13 20 27
Pembahasan Kelas XII: Kelas XII: Kelas XII:
Try Out Try Out 1 Try Out 2 Try Out 2
Mapel USBN Mapel UN Mapel UN Mapel USBN

7
Kelas XII:
14 21 28
Valentine Day Kelas XII:
Pembahasan Forum Try Out 2
Try Out Keputrian Mapel USBN
Mapel USBN dan Keputraan

1 8 15 22 29

Buku Siswa 120


1 8 15 22 29

2 9 16 23 30
Kelas XII:
USBN USBN Try Out 3
Live in Mapel UN

3 10 17 24 31
Kelas XII:
USBN USBN Try Out 3
Live in Mapel UN

4 11 18 25
Kelas XII:
USBN Live in Try Out 3
Mapel UN

5 12 19 26
Kelas XII:
USBN Live in Try Out 3
Mapel UN

6 13 20 27
Rapor Mid USBN Live in
Kelas X dan XI

7 14 21 28
Live in

Buku Siswa 121


5 12 19 26

6 13 20 27
Perkiraan Libur
UNBK Paskah

7 14 21 28
Perkiraan
UNBK

1 8 15 22 29
GM Kelas Perkiraan GM Kelas GM Kelas
X & XI UNBK X & XI X & XI

2 9 16 23 30
Kamis Putih
Perkiraan UNBK

3 10 17 24
GM Kelas GM Kelas
Jumat Agung
X & XI X & XI

4 11 18 25

Buku Siswa 122


3 10 17 24/31

4 11 18 25
Libur Libur
Idul Fitri Idul Fitri

5 12 19 26
Libur Libur
Idul Fitri Idul Fitri

6 13 20 27
GM Kelas GM Kelas Libur Libur
X & XI X & XI Idul Fitri Idul Fitri

7 14 21 28
Libur Libur
Idul Fitri Idul Fitri

1 8 15 22 29
GM Kelas GM Kelas Libur Libur
Hari Buruh
X & XI X & XI Idul Fitri Idul Fitri

2 9 16 23 30
Bazar Libur
Amal Idul Fitri

Buku Siswa 123


7 14 21 28

1 8 15 22 29
Hari Kesaktian PAT Kelas PAT Kelas
Pancasila X & XI X & XI

2 9 16 23 30
PAT Kelas PAT Kelas
X & XI X & XI

3 10 17 24 31
PAT Kelas PAT Kelas Susulan
GM Kelas X & XI PAT Kelas X & XI
X & XI X & XI

4 11 18 25
PAT Kelas PAT Kelas Susulan
X & XI X & XI PAT Kelas X & XI

5 12 19 26
PAT Kelas PAT Kelas Rapat Pleno
GM Kelas X & XI X & XI X & XI

6 13 20 27
Penerimaan
Rapor
Semester 2

Buku Siswa 124


Refleksi
Harian
2019-2020
Juli
Senin ...... Juli ......

AMDG

Selasa ...... Juli ......

AMDG
RABU ...... Juli ......

AMDG

KAMIS ...... Juli ......

AMDG
JUMAT ...... Juli ......

AMDG

SABTU ...... Juli ......

AMDG
Senin ...... Juli ......

AMDG

Selasa ...... Juli ......

AMDG
RABU ...... Juli ......

AMDG

KAMIS ...... Juli ......

AMDG
JUMAT ...... Juli ......

AMDG

SABTU ...... Juli ......

AMDG
Senin ...... Juli ......

AMDG

Selasa ...... Juli ......

AMDG
RABU ...... Juli ......

AMDG

KAMIS ...... Juli ......

AMDG
JUMAT ...... Juli ......

AMDG

SABTU ...... Juli ......

AMDG
Senin ...... Juli ......

AMDG

Selasa ...... Juli ......

AMDG
RABU ...... Juli ......

AMDG

KAMIS ...... Juli ......

AMDG
JUMAT ...... Juli ......

AMDG

SABTU ...... Juli ......

AMDG
agustus
Senin ...... Agustus ......

AMDG

Selasa ...... Agustus ......

AMDG
RABU ...... Agustus ......

AMDG

KAMIS ...... Agustus ......

AMDG
JUMAT ...... Agustus ......

AMDG

SABTU ...... Agustus ......

AMDG
Senin ...... Agustus ......

AMDG

Selasa ...... Agustus ......

AMDG
RABU ...... Agustus ......

AMDG

KAMIS ...... Agustus ......

AMDG
JUMAT ...... Agustus ......

AMDG

SABTU ...... Agustus ......

AMDG
Senin ...... Agustus ......

AMDG

Selasa ...... Agustus ......

AMDG
RABU ...... Agustus ......

AMDG

KAMIS ...... Agustus ......

AMDG
JUMAT ...... Agustus ......

AMDG

SABTU ...... Agustus ......

AMDG
September
Gonz Fest
Senin ...... September ......

AMDG

Selasa ...... September ......

AMDG
Rabu ...... September ......

AMDG

Kamis ...... September ......

AMDG
JUMAT ...... September ......

AMDG

SABTU ...... September ......

AMDG
Senin ...... September ......

AMDG

Selasa ...... September ......

AMDG
Rabu ...... September ......

AMDG

Kamis ...... September ......

AMDG
JUMAT ...... September ......

AMDG

SABTU ...... September ......

AMDG
Senin ...... September ......

AMDG

Selasa ...... September ......

AMDG
Rabu ...... September ......

AMDG

Kamis ...... September ......

AMDG
JUMAT ...... September ......

AMDG

SABTU ...... September ......

AMDG
Senin ...... September ......

AMDG

Selasa ...... September ......

AMDG
Rabu ...... September ......

AMDG

Kamis ...... September ......

AMDG
JUMAT ...... September ......

AMDG

SABTU ...... September ......

AMDG
okteber
Jambore
Senin ...... oktober ......

AMDG

Selasa ...... oktober ......

AMDG
Rabu ...... oktober ......

AMDG

Kamis ...... oktober ......

AMDG
JUMAT ...... oktober ......

AMDG

SABTU ...... oktober ......

AMDG
Senin ...... oktober ......

AMDG

Selasa ...... oktober ......

AMDG
Rabu ...... oktober ......

AMDG

Kamis ...... oktober ......

AMDG
JUMAT ...... oktober ......

AMDG

SABTU ...... oktober ......

AMDG
Senin ...... oktober ......

AMDG

Selasa ...... oktober ......

AMDG
Rabu ...... oktober ......

AMDG

Kamis ...... oktober ......

AMDG
JUMAT ...... oktober ......

AMDG

SABTU ...... oktober ......

AMDG
Senin ...... oktober ......

AMDG

Selasa ...... oktober ......

AMDG
Rabu ...... oktober ......

AMDG

Kamis ...... oktober ......

AMDG
JUMAT ...... oktober ......

AMDG

SABTU ...... oktober ......

AMDG
november
PPDB SMA KOLESE GONZAGA 2018
Senin ...... november ......

AMDG

Selasa ...... november ......

AMDG
Rabu ...... november ......

AMDG

Kamis ...... november ......

AMDG
JUMAT ...... november ......

AMDG

SABTU ...... november ......

AMDG
Senin ...... november ......

AMDG

Selasa ...... november ......

AMDG
Rabu ...... november ......

AMDG

Kamis ...... november ......

AMDG
JUMAT ...... november ......

AMDG

SABTU ...... november ......

AMDG
Senin ...... november ......

AMDG

Selasa ...... november ......

AMDG
Rabu ...... november ......

AMDG

Kamis ...... november ......

AMDG
JUMAT ...... november ......

AMDG

SABTU ...... november ......

AMDG
Senin ...... november ......

AMDG

Selasa ...... november ......

AMDG
Rabu ...... november ......

AMDG

Kamis ...... november ......

AMDG
JUMAT ...... november ......

AMDG

SABTU ...... november ......

AMDG
desember
Senin ...... Desember ......

AMDG

Selasa ...... desember ......

AMDG
Rabu ...... Desember ......

AMDG

Kamis ...... desember ......

AMDG
JUMAT ...... Desember ......

AMDG

SABTU ...... desember ......

AMDG
Senin ...... Desember ......

AMDG

Selasa ...... desember ......

AMDG
Rabu ...... Desember ......

AMDG

Kamis ...... desember ......

AMDG
JUMAT ...... Desember ......

AMDG

SABTU ...... desember ......

AMDG
Senin ...... Desember ......

AMDG

Selasa ...... desember ......

AMDG
Rabu ...... Desember ......

AMDG

Kamis ...... desember ......

AMDG
JUMAT ...... Desember ......

AMDG

SABTU ...... desember ......

AMDG
Senin ...... Desember ......

AMDG

Selasa ...... desember ......

AMDG
Rabu ...... Desember ......

AMDG

Kamis ...... desember ......

AMDG
JUMAT ...... Desember ......

AMDG

SABTU ...... desember ......

AMDG
Januari
MEN AND WOMEN FOR OTHERS
Senin ...... Januari ......

AMDG

Selasa ...... januari ......

AMDG
Rabu ...... Januari ......

AMDG

Kamis ...... januari ......

AMDG
JUMAT ...... Januari ......

AMDG

SABTU ...... januari ......

AMDG
Senin ...... Januari ......

AMDG

Selasa ...... januari ......

AMDG
Rabu ...... Januari ......

AMDG

Kamis ...... januari ......

AMDG
JUMAT ...... Januari ......

AMDG

SABTU ...... januari ......

AMDG
Senin ...... Januari ......

AMDG

Selasa ...... januari ......

AMDG
Rabu ...... Januari ......

AMDG

Kamis ...... januari ......

AMDG
JUMAT ...... Januari ......

AMDG

SABTU ...... januari ......

AMDG
Senin ...... Januari ......

AMDG

Selasa ...... januari ......

AMDG
Rabu ...... Januari ......

AMDG

Kamis ...... januari ......

AMDG
JUMAT ...... Januari ......

AMDG

SABTU ...... januari ......

AMDG
Februari
Temu Kolese
Senin ...... Februari ......

AMDG

Selasa ...... Februari ......

AMDG
Rabu ...... Februari ......

AMDG

Kamis ...... Februari ......

AMDG
Jumat ...... Februari ......

AMDG

Sabtu ...... Februari ......

AMDG
Senin ...... Februari ......

AMDG

Selasa ...... Februari ......

AMDG
Rabu ...... Februari ......

AMDG

Kamis ...... Februari ......

AMDG
Jumat ...... Februari ......

AMDG

Sabtu ...... Februari ......

AMDG
Senin ...... Februari ......

AMDG

Selasa ...... Februari ......

AMDG
Rabu ...... Februari ......

AMDG

Kamis ...... Februari ......

AMDG
Jumat ...... Februari ......

AMDG

Sabtu ...... Februari ......

AMDG
Senin ...... Februari ......

AMDG

Selasa ...... Februari ......

AMDG
Rabu ...... Februari ......

AMDG

Kamis ...... Februari ......

AMDG
Jumat ...... Februari ......

AMDG

Sabtu ...... Februari ......

AMDG
Maret
Senin ...... maret ......

AMDG

Selasa ...... maret ......

AMDG
Rabu ...... maret ......

AMDG

Kamis ...... maret ......

AMDG
Jumat ...... maret ......

AMDG

Sabtu ...... maret ......

AMDG
Senin ...... maret ......

AMDG

Selasa ...... maret ......

AMDG
Rabu ...... maret ......

AMDG

Kamis ...... maret ......

AMDG
Jumat ...... maret ......

AMDG

Sabtu ...... maret ......

AMDG
Senin ...... maret ......

AMDG

Selasa ...... maret ......

AMDG
Rabu ...... maret ......

AMDG

Kamis ...... maret ......

AMDG
Jumat ...... maret ......

AMDG

Sabtu ...... maret ......

AMDG
Senin ...... maret ......

AMDG

Selasa ...... maret ......

AMDG
Rabu ...... maret ......

AMDG

Kamis ...... maret ......

AMDG
Jumat ...... maret ......

AMDG

Sabtu ...... maret ......

AMDG
April
Senin ...... april ......

AMDG

Selasa ...... april ......

AMDG
Rabu ...... april ......

AMDG

Kamis ...... april ......

AMDG
Jumat ...... april ......

AMDG

Sabtu ...... april ......

AMDG
Senin ...... april ......

AMDG

Selasa ...... april ......

AMDG
Rabu ...... april ......

AMDG

Kamis ...... april ......

AMDG
Jumat ...... april ......

AMDG

Sabtu ...... april ......

AMDG
Senin ...... april ......

AMDG

Selasa ...... april ......

AMDG
Rabu ...... april ......

AMDG

Kamis ...... april ......

AMDG
Jumat ...... april ......

AMDG

Sabtu ...... april ......

AMDG
Senin ...... april ......

AMDG

Selasa ...... april ......

AMDG
Rabu ...... april ......

AMDG

Kamis ...... april ......

AMDG
Jumat ...... april ......

AMDG

Sabtu ...... april ......

AMDG
mei
Senin ...... mei ......

AMDG

Selasa ...... mei ......

AMDG
Rabu ...... mei ......

AMDG

Kamis ...... mei ......

AMDG
Jumat ...... mei ......

AMDG

Sabtu ...... mei ......

AMDG
Senin ...... mei ......

AMDG

Selasa ...... mei ......

AMDG
Rabu ...... mei ......

AMDG

Kamis ...... mei ......

AMDG
Jumat ...... mei ......

AMDG

Sabtu ...... mei ......

AMDG
Senin ...... mei ......

AMDG

Selasa ...... mei ......

AMDG
Rabu ...... mei ......

AMDG

Kamis ...... mei ......

AMDG
Jumat ...... mei ......

AMDG

Sabtu ...... mei ......

AMDG
Senin ...... mei ......

AMDG

Selasa ...... mei ......

AMDG
Rabu ...... mei ......

AMDG

Kamis ...... mei ......

AMDG
Jumat ...... mei ......

AMDG

Sabtu ...... mei ......

AMDG
juni
Senin ...... juni ......

AMDG

Selasa ...... juni ......

AMDG
Rabu ...... juni ......

AMDG

Kamis ...... juni ......

AMDG
Jumat ...... juni ......

AMDG

Sabtu ...... juni ......

AMDG
Senin ...... juni ......

AMDG

Selasa ...... juni ......

AMDG
Rabu ...... juni ......

AMDG

Kamis ...... juni ......

AMDG
Jumat ...... juni ......

AMDG

Sabtu ...... juni ......

AMDG
Senin ...... juni ......

AMDG

Selasa ...... juni ......

AMDG
Rabu ...... juni ......

AMDG

Kamis ...... juni ......

AMDG
Jumat ...... juni ......

AMDG

Sabtu ...... juni ......

AMDG
Senin ...... juni ......

AMDG

Selasa ...... juni ......

AMDG
Rabu ...... juni ......

AMDG

Kamis ...... juni ......

AMDG
Jumat ...... juni ......

AMDG

Sabtu ...... juni ......

AMDG

Anda mungkin juga menyukai