Disusun Oleh :
Delfia Pusputaningrum
Dini Cahaya Indah Putri
Edelwis Queentabilla Hadisti
Mukhtasor Zhidan
Ryeska Ayu Saputri
Kelompok 4
X IPS 1
SMA PGRI DEPOK
KOTA DEPOK
2023
Lembar Pengesahan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah dengan judul
"ANALISIS BUDAYA WESTERNISASI DI KALANGAN SISWA SMA" ini adalah
hasil karya asli kami dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kami juga
menyatakan bahwa dalam penulisan makalah ini, kami tidak melakukan plagiat atau
pelanggaran etika akademik lainnya.
Dengan ini kami mengesahkan bahwa makalah ini telah diselesaikan dengan penuh
tanggung jawab dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh dosen pembimbing
kami. Kami juga menyadari bahwa keaslian dan kualitas makalah ini akan menjadi
tanggung jawab kami sepenuhnya.
Kami memahami bahwa makalah ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan
penelitian oleh pihak lain, dengan mencantumkan sumber yang sesuai. Kami siap
memberikan klarifikasi dan informasi tambahan yang diperlukan terkait dengan
makalah ini.
Demikian pernyataan pengesahan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh
kesadaran.
Kelompok 4 Megawati,S.Pd
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya yang telah melimpah pada kita. Shalawat dan salam juga kami sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan sempurna dalam menjalani kehidupan.
Dalam rangka memenuhi tugas akademik, kami dengan senang hati menyajikan
makalah dengan judul "Analisis Budaya Westernisasi di Kalangan Siswa SMA". Makalah ini
merupakan hasil kerja keras dan dedikasi kami dalam memahami dan menganalisis dampak
westernisasi terhadap budaya siswa SMA.
Dalam era globalisasi yang semakin maju, pengaruh budaya Barat telah menyebar
dengan cepat ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk di kalangan siswa SMA.
Westernisasi mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nilai-nilai, dan preferensi siswa, serta
membawa perubahan dalam budaya lokal. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk
mengkaji dan menganalisis dampak dari fenomena ini.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
westernisasi di kalangan siswa SMA. Kami akan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi westernisasi, mengidentifikasi perubahan budaya yang terjadi, serta
mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam konteks pendidikan. Dengan
demikian, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi
pembaca dalam memahami perubahan budaya dan merancang strategi pendidikan yang
relevan.
Kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dosen
pembimbing kami, [Nama Dosen Pembimbing], atas bimbingan, dukungan, dan arahan yang
diberikan selama penulisan makalah ini. Terima kasih juga kepada keluarga, teman, dan
semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki keterbatasan dan ruang untuk perbaikan
lebih lanjut. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang
konstruktif dari pembaca agar kami dapat terus memperbaiki dan mengembangkan
pemahaman kami tentang analisis budaya westernisasi di kalangan siswa SMA.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
memperluas wawasan dan pemahaman tentang budaya dan pendidikan di kalangan siswa
SMA. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi bagian dari upaya bersama dalam
menghadapi tantangan budaya dalam era globalisasi.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….….1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………...……..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..…..2
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………..3
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………...…….4
2.1 Pengertian Westernisasi…………………………………………………………….....4
2.2 Penyebab Westernisasi…………………………………………………………..…….4
2.3 Penyebab Westernisasi Menurut Ahli…………………………………………..……..5
2.4 Teori Pembentukan Diri Looking Glass Self………………………………………….6
2.5 Teori Perubahan Sosial…………………………………………………………...……6
2.6 Karakteristik Westernisasi……………………………………………………………..7
BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN………………………………………….…………9
3.1 Metode Penelitian Kualitatif…………………………………………………….…….9
3.2 Teknik Penambilan Data Wawancara…………………………………………....…..10
3.3 Teknik Pengambilan Data Studi Observasi………………………………….........….11
3.4 Teknik Pengambilan Data Studi Pustaka…………………………………………….12
BAB IV PEMBAHASAN, ANALISIS, GAYA HIDUP WESTERNISASI DI KALANGAN
SISWA…………………………………………………………………………………...…..14
4.1 Perilaku Westernisasi Remaja SMA…………………………………………...…….14
4.2 Penyebab Perilaku Westernisasi…………………………………………………..….14
4.3 Solusi Penyelesaian………………………………………………………………..…15
INSTRUMEN WAWANCARA FENOMENA WESTERNISASI PADA SISWA SMA…..16
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………..19
5.1 KESIMPULAN……………………………………………………...……………….19
5.2 SARAN………………………………………………………………………………19
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan dasar yang kuat bagi pembuat
kebijakan pendidikan dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung integrasi
budaya lokal dan global. Pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh westernisasi
dapat membantu merancang kurikulum yang mencakup aspek budaya yang relevan,
sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman yang seimbang tentang budaya
mereka sendiri dan budaya lain.
2. Media Massa: Peran media massa, seperti televisi, film, musik, dan internet, sangat
penting dalam menyebarkan budaya Barat. Siswa SMA terpapar oleh konten media
Barat yang menampilkan gaya hidup, nilai-nilai, dan tren budaya Barat. Popularitas
film Hollywood, musik pop Barat, dan platform media sosial seperti Instagram dan
YouTube, telah berkontribusi dalam mengenalkan dan memengaruhi budaya Barat di
kalangan siswa SMA.
4
5
6. Perubahan Nilai dan Norma Sosial: Perubahan nilai dan norma sosial dalam
masyarakat juga dapat mempengaruhi westernisasi di kalangan siswa SMA. Nilai-
nilai Barat yang menekankan individualisme, kebebasan berekspresi, kesetaraan
gender, dan inklusivitas, dapat menarik minat siswa dalam mengadopsi budaya Barat.
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat juga dapat
3. Peter Berger: Berger, seorang sosiolog dan teolog, berpendapat bahwa westernisasi
terjadi karena modernitas menyebabkan terkikisnya nilai-nilai dan tradisi yang lebih
konservatif. Menurutnya, modernitas mendorong individu untuk mencari identitas dan
gaya hidup yang lebih individualis, sekuler, dan rasional, yang sering kali sesuai
dengan nilai-nilai Barat. Hal ini terjadi karena budaya Barat memiliki pengaruh yang
kuat dalam hal kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan pemikiran rasional.
unsur Barat. Proses ini dapat menghasilkan bentuk budaya yang unik dan kompleks di
kalangan siswa SMA.
1. Adopsi Nilai-nilai Barat: Salah satu karakteristik utama westernisasi adalah adopsi
nilai-nilai budaya Barat. Nilai-nilai seperti individualisme, kebebasan berekspresi,
kesetaraan gender, rasionalitas, dan sekularisme cenderung menjadi bagian dari
transformasi budaya yang terjadi. Siswa SMA yang terpengaruh oleh westernisasi
mungkin mengadopsi pandangan hidup yang lebih individualistik dan
mengutamakan kebebasan dalam mengungkapkan diri.
8
2. Pengaruh Media Massa: Media massa, termasuk televisi, film, musik, dan internet,
memiliki peran penting dalam menyebarkan budaya Barat. Karakteristik
westernisasi terlihat dalam popularitas film-film Hollywood, musik pop Barat, dan
konten media sosial yang menampilkan tren, gaya hidup, dan nilai-nilai Barat.
Media massa mempengaruhi persepsi, preferensi, dan identitas siswa SMA
dengan mengekspos mereka pada budaya Barat secara terus-menerus.
3. Gaya Hidup dan Mode Barat: Westernisasi juga mencerminkan adopsi gaya hidup
dan mode Barat. Siswa SMA yang terpengaruh oleh westernisasi mungkin
mengadopsi gaya berpakaian, gaya rambut, dan tren fashion yang terinspirasi dari
Barat. Konsumsi produk-produk Barat seperti merek pakaian, kosmetik, dan
gadget juga menjadi karakteristik westernisasi yang terlihat dalam kehidupan
sehari-hari siswa SMA.
4. Konsumerisme dan Materialisme: Karakteristik westernisasi sering kali
berhubungan dengan konsumerisme dan materialisme. Siswa SMA yang
terpengaruh oleh westernisasi mungkin memiliki kecenderungan untuk
mengutamakan keinginan dan kebutuhan material, seperti memiliki gadget
terbaru, pakaian merek terkenal, dan barang-barang mewah. Mereka mungkin
mengadopsi gaya hidup konsumtif yang dipengaruhi oleh budaya Barat yang
menekankan kepemilikan benda material sebagai simbol status sosial.
5. Perubahan Identitas dan Nilai-nilai Tradisional: Westernisasi dapat mempengaruhi
identitas dan nilai-nilai siswa SMA. Karakteristik westernisasi terlihat dalam
perubahan persepsi dan penilaian siswa terhadap nilai-nilai tradisional dan budaya
lokal. Dalam beberapa kasus, siswa SMA yang terpengaruh oleh westernisasi
mungkin mengalami konflik budaya antara nilai-nilai tradisional yang dianut oleh
keluarga dan masyarakat mereka dengan nilai-nilai Barat yang mereka adopsi.
BAB III
METEDEOLOGI PENELITIAN
9
10
siswi, serta dampaknya terhadap identitas dan hubungan sosial mereka. Hasil
penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual
bagi sekolah dan masyarakat dalam menghadapi fenomena westernisasi.
Melalui penerapan metode penelitian kualitatif, penelitian tentang westernisasi di
kalangan siswa-siswi SMA PGRI Depok dapat memberikan perspektif yang kaya dan
mendalam tentang pengaruh budaya Barat dalam kehidupan siswa-siswi, serta
memberikan dasar bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran yang lebih relevan
dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Salah satu ahli yang memberikan pengertian tentang wawancara adalah Bogdan dan
Biklen. Menurut mereka, wawancara adalah sebuah metode pengumpulan data yang
dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan langsung kepada responden dengan tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif, sikap,
pandangan, dan pengalaman individu terkait dengan topik penelitian.
Dalam wawancara, peneliti harus membangun hubungan yang baik dengan responden
agar mereka merasa nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi yang relevan.
Peneliti juga perlu menggunakan teknik-teknik wawancara yang tepat, seperti
bertanya dengan jelas, mendengarkan dengan aktif, dan mengajukan pertanyaan
lanjutan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
wawancara tidak terstruktur memungkinkan percakapan yang lebih bebas dan tidak
terikat pada pertanyaan-pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Penelitian ini mewawancarai 5 orang siswa SMA PGRI Depok & SMA Negeri 12
Depok yang memiliki gaya hidup westernisasi. Adapun objek yang diwawancarai
adalah Fera Safitri Handayani sebagai informan 1, Alexandria Kusuma sebagai
informan 2, Windina Grantia sebagai informan 3, Ananda Putra sebagai informan 4,
Deryl Rangga sebagai informan 5.
1. Pemilihan Setting Observasi: Peneliti perlu memilih setting observasi yang relevan
dan representatif dari situasi di mana westernisasi dapat diamati. Misalnya, observasi
dapat dilakukan di lingkungan sekolah, seperti dalam kelas, ruang makan, atau area
pertemuan siswa. Pemilihan setting yang tepat akan memungkinkan peneliti untuk
mengamati perilaku siswa yang terkait dengan westernisasi secara langsung.
3. Penggunaan Alat Perekam dan Catatan Lapangan: Selama observasi, peneliti perlu
menggunakan alat perekam seperti kamera, audio recorder, atau catatan lapangan
untuk merekam peristiwa dan perilaku yang diamati. Alat perekam dapat membantu
peneliti untuk merekam secara akurat dan objektif kejadian yang terjadi selama
observasi. Catatan lapangan juga penting untuk mencatat detail-detail penting seperti
perilaku, interaksi, konteks, dan kesan subjektif yang muncul selama pengamatan.
12
Peneliti juga perlu menghubungkan temuan observasi dengan teori dan konsep yang
relevan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam.
4. Analisis dan Evaluasi Sumber Pustaka: Peneliti perlu membaca dan memahami
konten sumber-sumber pustaka yang dipilih. Selain itu, peneliti juga perlu melakukan
analisis dan evaluasi terhadap metodologi penelitian yang digunakan dalam sumber-
sumber tersebut, kualitas data yang disajikan, dan kesimpulan yang dihasilkan. Hal ini
penting untuk memastikan keandalan dan validitas sumber-sumber pustaka yang
digunakan.
14
15
3. Apa gejala negative yang 4. Gejalanya adalah terlalu menyukai lagu kebarat
informan terima? baratan secara berlebihan dan selalu mengikuti
a. gaya tersebut.
4. Menurut informan, seperti
apa gejala westernisasi? 5. Wajar, karena penyebarannya sangat mudah
5. Apakah wajar, jika disebar dengan remaja yang lebih sering
westernisasi terjadi di bermain itu lebih mudah menyebar.
kalangan remaja/siswa
17
SMA?
3. Bagaimana 1. Bagaimana keadaan 1. Keadaan di sma menurut saya cenderung tidak
keadaan westernisasi setelah terjadi terlalu menonjol karena baru menonjol dengan
westernisasi kepada remaja/siswa lagu nya.
menurut 10 SMA?
siswa SMA? 2. Dengan menonton film dan menyukai aktor
2. Bagaimana informan aktor barat tersebut secara berlebihan dan selalu
mengedintifikasi terjadinya mengikuti perkembangan aktor dan film yang
westernisasi di kalangan dimainkan aktor tersebut perankan.
remaja?
3. Menurut saya orang tua harus membatasi remaja
3. Bagaimana peran orang tua untuk menonton film kebarat baratan karena
terhadap westernisasi yang cenderung berunsur negatif seperti 18+.
terjadi dikalangan
remaja/siswa SMA? 4. Menyukai aktor film barat, menonton film barat,
dan mendengarkan musik musik barat.
4. Apa contoh yang dapat
menggambarkan perilaku 5. Dilingkungan sekolah bisa juga, dan
westernisasi yang terjadi di kebanyakan saat kita menjelajah dunia remaja
kalangan remaja? dan membuat gampang terpengaruh daripada di
lingkungan rumah.
5. Dimana saja kah informan
bisa menemukan dan
terpengaruh gejala
westernisasi?
4. Apa dampak 1. Apakah informan setuju 1. Menurut saya karena perkembangan tersebut
yang diterima jika kehidupan zaman tidak bisa dicegah, saya setuju.
terkait sekarang menerapkan
westernisasi westernisasi? 2. Karena perkembangan westernisasi lebih unggul
menurut 10 dari bidang apapun
siswa SMA? 2. Jelaskan alasannya
mengapa informan memilih 3. Dampaknya bagi diri saya sendiri adalah saya
itu? terlalu sering menyanyikannya sehingga saya
kurang hafal lagu indonesia sendiri
3. Bolehkah ceritakan
pengalaman informan 4. Selain bisa dapat berbahasa inggris tidak ada
terkait dampak dampak lain
westernisasi?
5. Yaitu film yang mengandung unsur vulgar yang
4. Apa dampak positif terkait biasanya ditayangkan di film
westernisasi menurut
informan?
pada 10 siswa ditimbulkan jika itu 2. Dengan menyukai budaya budaya dan
SMA ? negative? mengikuti perkembangan budaya kita sendiri
4. Bagaimana pendapat
informan jika lingkungan
tidak setuju dengan adanya
westernasi disini?
5.3 Kesimpulan
Berdasarkan analisis tentang westernisasi di kalangan siswa SMA PGRI Depok, dapat
disimpulkan bahwa westernisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku, pola pikir, dan gaya hidup siswa. Proses westernisasi ini terjadi melalui
berbagai faktor, seperti media massa, teknologi, globalisasi, dan interaksi dengan
budaya Barat. Dampaknya dapat terlihat dalam hal penampilan, bahasa, musik, mode,
dan preferensi konsumsi siswa.
Westernisasi tidak selalu berdampak negatif, namun perlu diwaspadai agar tidak
menghilangkan nilai-nilai budaya lokal dan identitas nasional siswa. Mencapai
keseimbangan antara asimilasi budaya Barat dan pelestarian nilai-nilai lokal menjadi
penting dalam menjaga integritas budaya siswa. Lebih lanjut, peran guru dan sekolah
sangat penting dalam memberikan pemahaman yang tepat tentang westernisasi, serta
memberikan ruang bagi siswa untuk berekspresi secara kreatif dan mengeksplorasi
budaya mereka sendiri.
5.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk menghadapi
dampak westernisasi di kalangan siswa SMA PGRI Depok:
1. Penguatan Pendidikan Budaya dan Nilai-nilai Lokal: Sekolah dan guru perlu
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan budaya dan nilai-
nilai lokal kepada siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui penyelenggaraan
kegiatan ekstrakurikuler yang memperkenalkan budaya lokal, penggunaan materi
pelajaran yang relevan dengan budaya Indonesia, dan pengenalan seni dan tradisi
lokal.
2. Pengembangan Kesadaran Budaya: Mengajarkan siswa tentang pentingnya
kesadaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam tentang identitas nasional
mereka. Hal ini dapat melibatkan diskusi, proyek penelitian, dan kegiatan
komunitas yang mendorong siswa untuk menjelajahi dan memahami budaya
Indonesia.
3. Media Sosial dan Penggunaan Teknologi yang Bijak: Mendorong siswa untuk
menggunakan media sosial dan teknologi secara bijak, dengan membatasi waktu
penggunaan dan memilih konten yang positif dan mendukung pengembangan diri.
Sekolah juga dapat memberikan pelatihan mengenai literasi digital dan
penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
19
LAMPIRAN
20