Anda di halaman 1dari 2

Abraham dianggap sebagai bapak rohani dari banyak orang.

Dalam Yahudi, Abraham disebut sebagai “bapak kami Abraham” sebagai penanda bahwa sosoknya
berperan sebagai leluhur biologis bangsa Yahudi dan ayah dari agama Yahudi.

Islam memandang Abraham (Ibrahim) sebagai teladan dan ajaran yang dibawa Muhammad
dianggap sebagai kelanjutan ajaran Abraham.

Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak begitu
besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen memiliki konsep juru selamat
yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain.

• Wajib Tahu, Gaya Hidup dan Kebiasaan di Pagi Hari yang Ternyata Bisa Memicu Kanker

Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000
SM.

Di sana ia mengadakan perjanjian: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh adalah Tuhan dan
otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan
keturunan yang tak terhitung banyaknya.

Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25) dapat mencerminkan berbagai
tradisi.

Beberapa waktu setelah kelahiran Ishak, Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan Ishak
di gunung Moria.

Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan
seekor domba jantan.

Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat
keturunannya “sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut”
Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan
seekor domba jantan.

Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat
keturunannya “sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut”, dan bahwa
mereka “akan menduduki kota-kota musuhnya.”

Anda mungkin juga menyukai