Anda di halaman 1dari 10

KONSELING PSIKOLOGI BAGI PEGAWAI NEGERI PADA POLRI

DI LINGKUNGAN POLDA KEP. BANGKA BELITUNG

OLEH:

BAGIAN PSIKOLOGI
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
POLDA KEP. BANGKA BELITUNG
2020
BAB I
LATAR BELAKANG

Manusia merupakan komponen penting dalam organisasi yang akan bergerak dan
melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari
kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
adalah lembaga eksekutif dalam hal keamanan negara di seluruh wilayah negara Indonesia.
Polri memiliki peran untuk mewujudkan keamanan dalam negeri Indonesia yang meliputi
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum,
terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya
ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Demikian pada
prinsipnya pengaturan ketentuan Pasal 2, Pasal 4, dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Menyadari kondisi masyarakat saat ini semakin tidak kondusif ditambah dengan adanya
situasi pandemic covid-19 membuat tugas Polri semakin berat. Polri tidak hanya bertugas
menjaga keamanan saja, tetapi juga ikut mengimbau masyarakat agar selalu tertib mengikuti
protocol Kesehatan yang berlaku, memberikan sanksi-sanksi pada masyarakat yang melakukan
pelanggaran dengan tidak menepati aturan yang berlaku. Beban pekerjaan anggota Polri
memberikan dampak-dampak positif dan negatif. Dampak positif dari beban pekerjaan muncul
banyak pujian pada anggota Polri, Polri semakin dikagumi masyarakat, Polri semakin diakui
pekerjaannya. Sedangkan dampak negatif yang terjadi pada anggota Polri, muncul keluhan
sakit kritis/parah pada anggota, anggota yang malas-malasan semakin bermasalah, anggota
Polri merasakan kejenuhan terhadap pekerjaan, muncul masalah-masalah pribadi yang
membuat anggota semakin tidak bersemangat dalam bekerja.
Dampak negatif tersebut perlu ditindaklanjuti. Salah satu cara dengan melakukan
konseling psikologi. Konseling psikologi tidak hanya dilakukan kepada anggota Polri yang
bermasalah saja. Konseling psikologi dapat dilakukan oleh setiap anggota Polri. Sesuai dengan
Peraturan Asisten Kepala Negara Republik Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia Nomor 2
Tahun 2018 tentang Pelayanan Konseling Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia, bahwa Konseli adalah Pegawai Negeri pada Polri yang perlu mendapatkan
pelayanan konseling. Tujuan dari konseling sendiri terselenggara pelayanan konseling,
meningkatkan upaya pencegahan, pemulihan dan rehabilitasi masalah psikologis serta untuk
pengembangan potensi diri dan terpenuhinya hak Pegawai Negeri pada Polri untuk
mendapatkan pembinaan mental.
BAB II
PERMASALAHAN

Berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan, ada beberapa permasalahan/ kendala


yang dihadapi dalam pelaksanaan konseling psikologi dilingkungan Polda Kep. Bangka
Belitung. Hal tersebut berkaitan dengan:
1. Hasil rekomendasi e-mental bagi anggota yang dinyatakan wajib konseling kurang
akurat. Hal tersebut disebabkan sering terjadi gangguan pada system aplikasi e-mental.
Hasil akhir pengisian aplikasi e-mental kurang didukung cetak hasil sehingga kurang
mengetahui anggota yang wajib konseling.
2. Data dari Propam pada tahun 2019 sampai dengan Oktober 2020 diperoleh sebagai
berikut:

Tabel 1. Jumlah kasus yang dilakukan anggota Polda Kep. Bangka Belitung
Tahun 2019 - Oktober 2020
No Tindakan Jumlah
kasus
1. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) 13
2. Berkaitan dengan Kode Etik Profesi Polri 71
3. Berkaitan dengan Disiplin 173

3. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bagian Perawatan Personil (Watpers) SDM
Polda Kep. Bangka Belitung, diperoleh data anggota yang mengalami sakit menahun,
sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah anggota yang mengalami sakit menahun

No Penyakit Jumlah Orang


1. Diabetes 6
2. Hipertensi / stroke 2
3. Kanker 1
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN / TEROBOSAN KREATIF

Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut membuat bagian psikologi SDM Polda
Kep. Bangka Belitung mengambil langkah-langkah. Bagian psikologi berupaya untuk hadir
mendampingi anggota yang membutuhkan bantuan penguatan mental. Pada anggota yang nilai
e-mentalnya tergolong pada kategori wajib konseling, bagian psikologi melaksanakan
penjadwalan untuk dilakukan konseling pada anggota sesuai jadwal yang ditentukan dimulai
dari Satker-satker berlanjut pada Satwil yang ada di Polda Kep. Bangka Belitung. Anggota
yang wajib konseling dari hasil aplikasi e-mental tergolong pada anggota yang aspek kelelahan
emosi, kebosanan dan tingkat stress yang cenderung tinggi. Konseling yang dilakukan
dilaksanakan di satker masing-masing/digabung dengan satker yang jadwalnya sama pada hari
itu. Pertama dilakukan konseling kelompok, selanjutnya dilakukan pendalaman konseling
individu pada anggota yang dinyatakan wajib konseling.

Gambar 1.
Proses konseling kelompok pada anggota yang dinyatakan wajib konseling

Gambar.2
Proses konseling individu pada personil yang dinyatakan wajib konseling
Pada anggota yang mengalami masalah, berdasarkan data dari propam, bagian
psikologi melakukan pendampingan dengan memberikan konseling psikologis pada anggota
tersebut baik sesuai panggilan penyidik, kesadaran anggota tersebut maupun rekomendasi dari
kasatker. Anggota Polri memiliki hak untuk diberikan pelayanan psikologis, anggota tersebut
bebas memilih dengan siapa ia akan dikonseling oleh personil bagian psikologi. Konselor
psikologi Polri sesuai dengan Peraturan Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Nomor
2 Tahun 2018, yaitu Pegawai Negeri pada Polri yang memiliki latar belakang strata satu
Psikologi, telah mengikuti Pendidikan pengembangan spesialisasi atau pelatihan
pengembangan spesialisasi atau pelatihan konselor psikologi yang ditugaskan untuk
memberikan pelayanan psikologi. Pelaksanaan konseling pada anggota bermasalah dilakukan
pada waktu jam dinas, tempat pelaksanaan menyesuaikan kondisi pada saat dilaksanakan
konseling dan bersifat rahasia. Konseling ini bersifat tidak memaksa, sehingga konseli tidak
terpaksa ketika dilakukan proses konseling.

Gambar.3
Konseling anggota bermasalah dengan motivasi kerja

Gambar. 4
Konseling anggota bermasalah terkait pencurian senpi Ditsamapta
Pada anggota yang sakit, bagian psikologi pada tahun 2019 sudah melakukan
kunjungan untuk mengetahui kondisi terkini anggota tersebut. Bagian psikologi melakukan
pendampingan dengan memberikan dukungan, mendengarkan curahan hati dan mencari tahu
kebutuhan anggota. Di tahun 2020 bagian psikologi bersama dengan bagian perawatan personil
SDM, Propam dan Bid Dokkes Polda Kep. Bangka Belitung melakukan kunjungan pada
anggota yang mengalami sakit menahun. Langkah ini dilakukan dengan maksud agar anggota
tersebut merasa lebih diperhatikan oleh instansi, mendapatkan perawatan terbaik, kebutuhan
terkait penyakitnya dapat terlayani dengan baik, keluarga anggota tersebut memahami bahwa
anggota tersebut juga masih bagian dari anggota Polri dimana instansi juga memberikan
dukungan terbaik agar anggota tersebut lekas pulih dan dapat bekerja sesuai dengan
kemampuannya. Tugas dari bagian psikologi sendiri adalah memberikan motivasi kepada
anggota yang mengalami sakit menahun, meningkatkan kondisi psikologisnya dan
mendengarkan keluhan dari anggota tersebut. Selain itu memberikan penguatan pada keluarga
anggota agar selalu bisa mendampingi anggota yang sedang sakit.

Gambar.5
Kunjungan anggota yang sakit menahun di tahun 2019

Gambar.6
Kunjungan personil bagian psikologi ke Rumah Sakit Bhayangkara
Gambar.7
Kunjungan personil bagian Watpers, bagian Psikologi, Propam dan Dokkes untuk
menindaklanjuti rujukan anggota yang sakit menahun ke Rumah Sakit

Pelaksanaan konseling ini sendiri apabila dirasa masih kurang oleh anggota, dapat
dilakukan secara berulang sampai anggota merasakan kenyamanan. Bagi anggota yang baru
melaksanakan pengisian e-mental, nilai belum keluar/baru keluar dan hasilnya dinyatakan
wajib konseling agar melapor dan melaksanakan wajib konseling tetap dilayani meskipun
jadwal yang diberikan sudah melewati ketentuan yang diberikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan konseling Psikologi bagi Pegawai Negeri pada Polri dilingkungan
Polda Kep. Bangka Belitung untuk jajaran sudah berjalan cukup baik meskipun belum
optimal. Mengingat ada Satwil/Polres yang letak geografisnya cukup jauh dan
membutuhkan waktu untuk mencapai tujuan/ tempat tersebut. Pada personil di Polda
Kep. Bangka Belitung masih kurang adanya kesadaran/ motivasi pada diri personel
yang bersangkutan untuk segera menemukan solusi atas permasalahan yang
dihadapinya, pengawasan/ kontrol dari pengemban fungsi SDM (Kasubagrenmin/
Kasubagsumda), bagi anggota yang memiliki rekomendasi e-mental dinyatakan wajib
konseling sehingga lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat. Bagi anggota yang
memiliki penyakuit menahun didatakan oleh bagian watpers dan bidokkes untuk
selanjutnya bersama bagian psikologi dan Bidpropam melaksanakan kunjungan kepada
pasien (anggota yang menderita sakit menahun). Menemui keluarga dari pasien untuk
memberikan penguatan emosional menghadapi sakit yang diderita oleh anggota
keluarganya.

B. SARAN
Berdasarkan data yang diperoleh dan permasalahan yang dihadapi oleh bagian
Psikologi SDM Polda Kep. Bangka Belitung, maka:
1. Konseling bagi anggota yang memiliki permasalahan psikologis bisa dilakukan
lebih dari satu kali pertemuan untuk menerapkan perlakuan/ psikoterapi yang
diberikan kepada yang bersangkutan, sebaiknya dilakukan secara periodic/ terus
menerus minimal dua kali kehadiran. Sehingga yang bersangkutan menemukan
insight (pencerahan) dan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
2. Bagi anggota dengan hasil rekomendasi e-mental yaitu wajib konseling, kurang
memiliki keterbukaan dan kesadaran diri untuk melakukan konseling. Oleh karena
itu, bagi pejabat pengemban fungsi SDM (Kasubagrenmin/ Kasubagsumda) agar
mengkompulir print out/ hardcopy hasil e-mental agar dapat diawasi/ dikontrol,
untuk diketahui bagi anggota yang wajib konseling, dan diarahkan mengikuti
konseling psikologi.
3. Anggota yang memiliki keengganan untuk menyampaikan permasalahannya
kepada bagian psikologi karena beranggapan akan menjadi masalah baru bila
diketahui oleh orang lain terkait permasalahan yang dihadapinya, khusus anggota
yang masih melakukan pelanggaran, seperti: tidak masuk dinas dalam jangka waktu
lama, bisa dilakukan kunjungan kerumah/ untuk melihat secara langsung kondisi
yang bersangkutan.
4. Perlu adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti: bagian watpers, bagian
psikologi, bidpropam, biddokkes dalam memberikan penanganan kepada anggota
Polri, khususnya pada anggota Polda Kep. Bangka Belitung yang mengalami sakit
menahun.
5. Menggiatkan samber pulih secara terus menerus/ periodic membantu anggota yang
membutuhkan pertolongan baik fisik maupun psikis.
6. Bagi anggota di Belitung, kesulitan untuk ditemui dan menemui personil bagian
psikologi karena jarak untuk proses konseling, selain itu sinyal yang kurang stabil
membuat kesulitan dapat melakukan proses konseling melalui metode virtual baik
video call / zoom meeting.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Sumber Daya
Manusia Nomor 2 Tahun 2018: Tentang Pelayanan Konseling Pegawai Negeri
Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pedoman Teknis Pelayanan Konseling Psikologi
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai