Anda di halaman 1dari 11

Rancangan Layanan Psikologi bagi ASN

Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara

Deskripsi Layanan Psikologi

Layanan Psikologi merupakan segala aktivitas pemberian jasa dan praktik Psikologi
yang memerlukan kompetensi sebagai psikolog dalam rangka memberi tindakan promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Kotler (1997:49) mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan adalah keseluruhan ciri


serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas pelayanan yang baik
sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan karena
dapat memberikan beberapa manfaat. Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi Kualitas
Layanan adalah ilmu yang mempelajari tentang aktifitas manusia, baik sikap maupun
perilaku dalam mengembangkan diri untuk menjadi professional dalam bidang pelayanan.

Pengertian Psikolog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) psikolog memiliki arti ahli psikologi.
Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi disebut psikolog dan
dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha
untuk memahami perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial. harfiah
psikologi berarti ilmu jiwa.

Bentuk-Bentuk Layanan Psikologi :


- Konsultasi masalah tugas kedinasan/pekerjaan;
- Konsultasi masalah pribadi dan keluarga;
- Konsultasi masalah hukum.
- Konseling individu/ kelompok
- Psikoedukasi
- Assessment
- Tes Psikologi untuk Seleksi Calon Karyawan, Promosi Karyawan, atau Evaluasi.
- Seminar dan Pelatihan
- Konseling Karir
- Perancangan dan Evaluasi Program
- Pengembangan Instrumen

Menurut Permenkes No. 45 Tahun 2017, wewenang Psikolog Klinis adalah :


- Pelaksanaan asesmen psikologi klinis;
- Penegakan diagnosis dan prognosis psikologi klinis;
- Penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis;
- Melakukan rujukan; dan.
- Pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis.

Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomer


per/11/M.PAN/5/2008 tahun 2008 Tentang Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dan Angka
Kreditnya Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini yang
dimaksud dengan:
1. Psikolog Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan psikologi klinis kepada
masyarakat di unit pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang;
2. Pelayanan psikolologi klinis mencakup promosi, preventif, kuratif, rehabilitasi dan
pelatihan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan psikologis sebagai bagian dari
kesehatan manusia seutuhnya baik secara fisik, psikologis, dan sosial.
3. Unit pelayanan kesehatan adalah tempat pemberian pelayanan kesehatan yang bersifat
dasar, spesialistik dan subspesialistik atau pelayanan paripurna dalam bentuk
assesmen dan intervensi pada Masyarakat.
4. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Psikolog Klinis dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya.
5. Tim penilai angka kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Psikolog Klinis.
Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.

No. 5/2014 ini. Pasal 79 UU ini menegaskan, pemerintah wajib membayar gaji yang
adil dan layak kepada PNS serta menjamin Kesejahteraan PNS. Gaji dibayarkan sesuai
dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan.

THL UU Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia


Nomor: KEP.100/MEN/VI/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu Bab V Perjanjian Kerja Harian Lepas Pasal 10 :
(1) Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan
volume pekerjaan serta upah didasarkan pada kehadiran, dapat dilakukan dengan perjanjian
kerja harian lepas.
(2) Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
dengan ketentuan pekerja/buruh bekerja kurang dari 21 (dua puluh satu) hari dalam 1 (satu)
bulan.
(3) Dalam hal pekerja/buruh bekerja 21 (dua puluh satu) hari atau lebih selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut atau lebih maka perjanjian kerja harian lepas berubah menjadi PKWTT.

Prosedur Layanan :
1. Berstatus sebagai CPNS dan PNS Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara;
2. Melampirkan fotocopy Karpeg/KTP;
3. Melampirkan fotocopy SK pangkat terakhir;
4. Melampirkan fotocopy SK jabatan terakhir;
5. Konsultasi gratis tidak dipungut biaya;
6. Wajib mengisi identitas
7. Menggunakan bahasa yang jelas dan sopan (untuk konsultasi off line).

Teknis Pelaksanaan
 Inisiatif pegawai sendiri- Pegawai dapat berinisiatif sendiri untuk melakukan
konsultasi dan terapi psikologi bagi dirinya sendiri, sehingga PNS yang bersangkutan
dapat langsung mendaftar ke BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara;
 Perintah Perangkat Daerah yang bersangkutan- Kepala Perangkat Daerah meminta
BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara untuk melakukan konsultasi dan terapi
psikologi bagi pegawai yang ada dalam otoritasnya;
 Pemanggilan BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan analisis
kepegawaian bahwa terdapat pegawai yang memang membutuhkan assesment dan
konsultasi. Oleh karena itu, BKPPD melakukan pemanggilan kepada pegawai yang
bersangkutan.

Jones (1970: 96) berpendapat bahwa konseling merupakan hubungan antara seorang
konselor yang terlatih dan seorang klien sebagai hubungan profesional. Sedangkan menurut
Mortensen (1964) menyatakan bahwa konseling adalah proses interpersonal di mana satu
orang membantu orang lain untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemecahan
masalah.

Konseling dengan demikian merupakan tawaran yang membantu menciptakan kondisi


bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bermakna, merasa aman, membutuhkan
cinta dan rasa hormat, memiliki harga diri, membuat keputusan dan mengembangkan diri.
Seorang konselor bersedia mendengarkan kisah hidup klien, keinginannya, kegagalan,
perasaan, harapan dan tragedi yang dia alami dalam hidupnya, serta masalah yang dia hadapi.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan unsur


penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah bidang kepegawaian, dan
pengembangan sumber daya manusia. Dari awal rekrutmen hingga pensiun kepegawaian
akan di proses pada BKPSDM ini. Mulai dari proses kepegawaian seperti karir, tahapan,
problem, izin cerai,bekerja sesuai passion. Sehingga BKPSDM-PPU memerlukan pegawai
dengan background pendidikan psikologi serta tenaga ahli professional yang berprofesi
seperti psikolog.

Pengguna layanan psikologi adalah seluruh ASN dan Tenaga Harian Lepas di
lingkungan Pemerintah BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara di instansi pemerintah BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan jumalah 46 staf dan diantaranya terdapat 14 staf menjadi partisipan wawancara, di
ketahui bahwa saat ini BKPSDM Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan layanan
psikologi dilihat dari hasil wawancara dimana ASN memerlukan konsultasi dan dampingan
dari tenaga ahli professional.

Dengan demikian, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kabupaten Penajam Paser Utara memerlukan layanan psikologi, mulai dari banyaknya
pegawai yang sudah berumah tangga dan mempunyai permasalahan lain di luar pekerjaan,
tenaga ahli professional juga dibutuhkan dari awal rekrutmen seperti tes psikologi yang
penting untuk dilakukan karena untuk mengetahui potensi dalam diri individu dengan cara
melakukan berbagai tes untuk dapat memposisikan ASN sesuai dengan bidang dan
kemampuannya.

Adapun urusan kepegawaian yang memerlukan konseling dan bersifat rahasia, serta
untuk analisis jabatan serta kasus-kasus yang ada. Permasalahan ASN dengan stress kerja,
banyaknya kasus yang memerlukan mediator /bimbingan konseling sebelum kasus diproses
seperti disipliner terkait pelanggaran jam kerja, narapidana, pensiun, serta pemberhentian.
Tidak hanya menangani berbagai permasalahan ASN, namun juga untuk memberikan fasilitas
dan pendampingan bagi seluruh pegawai. Banyak pegawai yang stress terutama konflik
rumah tangga yang dialami akibat stress dikantor dan berdampak hingga didalam rumah.
Adapun pegawai yang bekerja tidak sesuai passion, perlunya konsultasi agar mampu bekerja
secara maksimal. Pada 2022, BKPSDM mencatat ada 20 kasus perceraian PNS. Namun, dua
diantaranya berhasil rujuk. Kasus disipliner dengan rata-rata 2-4 kasus pertahun.

Tidak hanya itu, ASN di BKPSDM sendiri sering kali merasakan job burn out yaitu
Lelah fiisk, Lelah mental, dan Lelah emosional. Pernah mengalami penurunan kinerja akibat
stress kerja ketika pekerjaan menumpuk yang membuat pekerjaan dikerjakan kurang
maksimal, bosan dan jenuh dengan rutinitas, pekerjaan datang secara bersamaan sehingga
situasi dan kondisi kantor yang kurang disukai tersebut mengakibatkan munculnya konflik,
pekerjaan yang di cukup membebani ketika dibawa hingga ke dalam rumah. ASN yang
berpikir bahwa tidak akan berkembang dalam berkarir.

Bahkan ASN pernah mengalami penurunan kerja dan memberikan usulan mutasi
karena power atau kemampuan yang dimiliki tidak dimaksimalkan. Kasus lainnya terdapat
ASN yang kesulitan dalam memberdakan antara pekerjaan dengan urusan kemanusiaan
seperti ada pegawai yang konsul ingin usulan mutasi namun dikarang ceritanya dan menjadi
tidak objektif. ASN terkadang juga memerlukan tempat untuk berkeluh kesah mengenai
masalah apapun dengan perspektif yang netral dan pendengar yang baik.

Berdasarkan penjelasan dan fakta yang ada, diketahui bahwa BKPSDM-PPU sangat
membutuhkan tenaga ahli professional yang dapat membantu serta mendampingi proses
kepegawaian secara professional.

Visi & Misi Layanan Psikologi


Visi
 Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiaan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengetasan
masalah agar para pegawai berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
 Menjadi pusat pengembangan, pengarahan dan pelayanan Bimbingan dan Konseling
di bidang Karier, Akademik, Kinerja dan Pribadi-Sosial, yang unggul dan menjadi
rujukan.
 Sebagai pusat layanan dan tenaga konselor yang menjunjung tinggi kepuasan klien
untuk menghasilkan tenaga kepegawaian unggul, sehat fisik maupun mental, open
minded, bersemangat dalam pekerjaan, serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Misi
 Menyelenggarakan pelayanan konseling di bidang karier, akademik, kinerja dan
pribadi-sosial, dalam rangka membantu ASN mengembangkan potensi dan
kepribadiannya yang unggul secara nasional dan regional.
 Menyelenggarakan pengembangkan konseling untuk penyelenggaraan pelayanan
konseling yang prima.
 Menyelenggarakan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kepegawaian dalam
perannya sebagai pelayanan ASN.
 Menyelenggarakan tata pamong yang tangguh, akuntabel, dan transparan serta
memperkuat kemitraan dalam rangka meningkatkan kualitas pengembangan dan
pelayanan konseling yang berkelanjutan.
 Misi kepegawaian, yaitu memfasilitasi pengembangan ASN melalui pembentukan
perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
 Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi ASN
dalam lingkungan pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
 Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengetasan masalah ASN mengacu
pada kehidupan efektif sehari-hari.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan Layanan Psikologi Manfaat Layanan Psikologi


 Membantu ASN dalam proses  Menciptakan pandangan positif,
penyelesaian masalah terkait terhadap diri sendiri secara apa
pendidikan maupun masalah adanya dan dengan perasaan yang
psikososial yang berpotensi menjadi lebih bahagia, lebih baik hingga
kendala selama bekerja. tenang serta nyaman.
 Menumbuhkan pikiran yang terbuka
 Meminimalisir penurunan kinerja terkait menghadapi pekerjaan hingga
urusan pribadi dari perseptif yang
 Pengembangan diri & karir ASN. netral.
 Menurunkan tingkat stres yang
dihadapi para konseli, bagi pegawair
 Melakukan koordinasi antara ASN
bisa berupa tugas dan beban kerja
dengan staf-staf di BKPSDM serta
yang cukup banyak dan persoalan
bekerja sama dengan Unit Layanan
lain yang harus mereka hadapi.
Knseling yang berkaitan dengan
 Membantu ASN memahami lebih
evaluasi penilaian kinerja pegawai.
dalam dirinya sendiri dan orang lain,
sehingga muncul kekerabatan yang
erat dan efektif.
 Memberi bantuan pada ASN untuk
bisa lebih mengembangkan diri,
sehingga dapat menggunakan
potensi yang ada dalam dirinya
secara optimal.
Struktur Unit Layanan Konseling & Jobdesk

KEPALA BKPSDM

Jabatan Sekretaris
Fungsional

Umum Keuangan

Bidang Pengadaan,
Pemberhentian, Bidang Mutasi
Kompetensi, dan
Infomasi

Pembinaan Kepegawaian:

-Unit Layanan Konseling

Mutasi keluar/ masuk

Pembinaan FFI

Assessment

Pangkat

Promosi
Hubungan Konselor dengan Konseli :

 Konselor wajib menghormati harkat, martabat, integritas dan keyakinan konseli.


 Konselor wajib menempatkan kepentingan konseli di atas kepentingan pribadi
konselor.
 Konselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku, bangsa, ras,
agama, atau status sosial dan gender terhadap konseli.
 Konselor tidak diperkenankan memaksa untuk melaksanakan pelayanan terhadap
seseorang tanpa izin dari pihak yang bersangkutan.
 Konselor wajib memberikan pelayanan kepada siapapun yang memerlukannya,
terlebih-lebih dalam keadaan darurat atau banyak orang menghendakinya.
 Konselor wajib memberikan pelayanan hingga tuntas sebagaimana diperlukan oleh
konseli, termasuk kepada orang yang tidak mampu membayar.
 Konselor wajib menjelaskan kepada konseli tujuan konseling, sifat hubungan yang
sedang dibina dan tanggung jawab konselor serta konseli masing-masing dalam
hubungan profesional konseling.
 Konselor wajib memperhatikan kondisi konseli ketika kegiatan layanan berlangsung.
 Konselor tidak diperbolehkan memberikan bantuan profesional konseling kepada
anggota keluarga dan atau orang-orang yang memiliki hubungan dekat dan bisa
merusak hubungan profesional kedua belah pihak.

Mekanisme kerja
Jam Operasional :
Senin-Kamis : 08.00-16.00
Istirahat : 12.00-13.30
Jumat : 08.00-11.00
Istirahat :-
Libur : Sabtu-Minggu, mengikuti edaran pemerintah
Bentuk-bentuk Pelayanan :
1. Konsultasi terkait kinerja
2. Konseling permasalahan rumah tangga
3. Tes-tes psikologi seperti tes kepribadian, tes minat bakat, tes intelegensi
4. Konsultasi pengembangan karir
5. Pendampingan mediasi perceraian
6. Pendampingan kasus-kasus disipliner
7. Melakukan pemprosesan rekrutmen pegawai
8. Konsultasi ASN yang ingin mutasi, perencanaan karir hingga pensiun

Mekanisme Layanan Psikologi


Alur Proses Layanan Psikologi:
 ASN mendapat rujukan dari analis jabatan untuk berkonsultasi dengan ahli
profesional
 ASN dapat langsung mendatangi Unit Layanan Konseling atau lebih dianjurkan
membuat janji terlebih dahulu dengan staf terkait dalam unit layanan
 Datang ke BKPSDM sesuai jadwal yang telah ditentukan
 Berkonsultasi terkait permasalahan, atau hal-hal yang menjadi kendala dalam
pekerjaan
 Konselor mempertimbangkan permasalahan terkait
 Konselor memanggil kembali ASN yang bersangkutan
 Jika permasalahan dan/atau konsultasi memerlukan penanganan tindak lanjut maka
konselor wajib menanyai apakah konseli bersedia (tes-tes psikologi, dll)
EDUKASI

Peran Konseling dalam Kepegawaian


Konseling merupakan proses bantuan secara profesional antara staf ahli dan ASN yang
dapat bersifat individu atau kelompok, untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri
dalam kehidupan sehari-hari serta mempelajari cara efektif untuk mengatasi permasalahan
tertentu.

Kapan konseling penting untuk dilakukan:


 Mengalami kesulitan dalam permasalahan pekerjaan.
 Sulit konsentrasi sehingga mengganggu produktivitas/aktivitas sehari-hari.
 Tidak memiliki minat untuk melakukan aktivitas yang biasanya disukai.
 Mengeluhkan perasaan tidak menyenangkan secara berlebihan/ berlarut-larut dalam
waktu tertentu.
 Menarik diri dari lingkungan sosial.
 Memiliki permasalahan dalam beberapa aspek kehidupan lainnya yang berdampak
pada proses bekerja.

Dengan konseling dapat membantu:


 Memiliki kesadaran tentang potensi diri & memahami hambatan dalam proses belajar.
 Memiliki sikap dan kebiasaan bekerja yang efektif sesuai dengan minat ASN.
 Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan karir (Manajemen
waktu, Skala prioritas & Penerapan Metode SWOT).
 Memiliki ketrampilan dalam memyelesaikan masalah pribadi dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai