Angkatan : Jabar43
Kelompok :3
Grup :B
Farla Riskaninda
Video : https://www.youtube.com/watch?v=8xaCfLmApl4
Menurut Plt Kepala Satpol PP Ende Eman Taji, pesta tersebut digelar saat
acara ulang tahun salah satu senior anggota Satpol PP. Dalam video yang beredar,
tampak seorang pria berseragam Satpol PP menari dengan seorang perempuan
berpakaian hitam dan keduanya tidak memakai masker. Sementara ada sejumlah
anggota Satpol PP lain yang tengah duduk bersama sambil meminum minuman
keras dan salah satu anggotanya menuangkan miras ke gelas milik salah satu
anggota.
1. Akuntabilitas
Seorang PNS wajib menjunjung tinggi nilai dasar PNS. Salah satunya adalah
nilai Akuntabilitas. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta
antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.
Berdasarkan pemaparan kasus di atas, tujuh Satpol PP tersebut melanggar
nilai dasar tersebut. Amanah seorang PNS adalah melaksanakan tugas tanggung
jawabnya dengan baik dan benar. Berdasarkan Kewajiban PNS yang tercantum
dalam PP No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil :
a) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
b) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan Martabat
PNS;
Mereka tidak bertanggungjawab atas tugas dan amanah yang diberikan oleh
negara dan masyarakat. Tujuh Satpol PP juga lebih mementingkan kepentingan
individu/kelompok dengan merayakan ulang tahun di tempat kerja dibandingkan
dengan menjalankan tugas dan amanahnya. Mereka juga melanggar kewajibannya
sebagai Satgas Covid-19. Mereka yang seharusnya menghimbau masyarakat untuk
taat protokol kesehatan, melainkan malah melanggar sendiri aturan tesebut.
Kemudian mereka melalaikan tugasnya saat jam kantor dengan minum miras.
Ketujuh Satpol PP juga tidak melaksanakan kewajiban PNS dalam menjaga
martabat sebagai PNS. Hal ini dikarenakan kasus ini membawa nama besar institusi
tempat mereka bekerja dan PNS secara keseluruhan. Kemudian berdampak pada
pandangan masyarkatan dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja PNS.
Aspek Akuntabilitas
2 Aspek Akuntabilitas atas Kasus oleh 7 Satpol PP di atas:
a) Aspek Akuntabilitas adalah Sebuah Hubungan (Accountbaility is a
Relationship)
Dimana ada dua pihak yang teribat yaitu Satpol PP sebagai
pelaksana kebijakan dan Masyarakat. Satpol PP tidak menjalankan
tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Mereka yang seharusnya
bekerja untuk rakyat, membimbing dan membina masyarakat, malah
menjadi contoh buruk bagi masyarakat.
Tingkatan
Karena kasus di atas melibatkan tidak hanya satu orang, melainkan lebih.
Maka tingkatan akuntabilitas yang paling relevan yaitu akuntabilitas kelompok.
Ketika Tujuh Satpol tersebut melanggar kewajibannya, maka itu tidak lagi melihat
tanggungjawab individu saja melainkan juga akuntabilitas institusi tempat mereka
bekerja. Dalam hal ini tidak ada istilah “Dia”, tetapi yang ada adalah “Mereka”.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian tanggungjawab
dan semangat kerjasama yang tinggi memainkan peranan yang penting.
Pentingnya Akuntabilitas Sebagai Nilai Dasar PNS
PNS perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat dengan
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan perilaku PNS
dengan mengedepankan kepentingan publik dan berintegritas.
2. Nasionalisme
Aspek Nasionalisme
Dalam menjaga bangsa ini dari perpecahan dan hal-hal buruk yang mungkin
terjadi di masa depan, PNS harus memiliki dan mengimplementasikan nilai-nilai
nasionalisme dalam kehidupan bekerja dan kehidupan sehari-hari sehingga tidak
mudah terpengaruh terhadap Gerakan separasi yang mungkin terjadi dan terus
bersikap netral dan menghargai setiap komponen yang ada di negeri ini.
3. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik dan kode etik ASN termaktub dalam UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan tindakan tersebut para
oknum satpol pp telah melanggar nilai – nilai dasar:
Nilai Alasan
Memegang teguh ideologi Menciderai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila karena tidak Amanah dalam menjalankan
tugasnya
Menciderai nilai kemanusiaan karena ketika
masyarakat sedang mengalami masa sulit,
mereka para oknum bersenang-senang ria
sekehendaknya menggunakan fasilitas
barang milik negara dan menunjukkan
penyimpangan moral
Menciderai nilai permusyawaratan karena
tidak mengindahkan instruksi pemerintah
pusat dan daerah untuk tidak berkerumun dan
menggunakan masker di saat PPKM
Membuat citra Satpol PP menjadi buruk karena
Memelihara dan menjunjung
melakukan penyimpangan etika, moral, dan
tinggi standar etika luhur
norma sosial
Tidak mempertimbangkan konsekuensi dari
Mempertanggungjawabkan tindakan tersebut dan dampaknya ke
tindakan dan kinerjanya masyarakat. Masyarakat akan mempertanyakan
kepada publik. kinerja dari para oknum yang melakukan
tindakan pesta miras
Sedangkan dalam kode etik yang sejatinya adalah untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN, para oknum telah melanggar:
Kode Etik Alasan
Para oknum melaksanakan dinas
dengan tidak bertanggungjawab dan
berintegritas karena masih
Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
menggunakan seragam saat pesta
bertanggung jawab, dan berintegritas
minuman keras dan berlokasi di kantor
tinggi;
serta melaksanakan tindakan tersebut
ketika Plt. Kepala Satpol PP (pimpinan)
sedang tidak ada di lokasi
Para oknum tidak melaksanakan
tugasnya sesuai ketentuan karena
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
melanggar Instruksi Menteri Dalam
ketentuan peraturan perundang-
Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
undangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat
Tindakan sehendaknya dari para oknum
Menggunakan kekayaan dan barang
tersebut berlokasi di barang milik
milik negara secara bertanggung jawab,
negara, yaitu kantor Satpol PP
efektif, dan efisien;
Kabupaten Ende
Memegang teguh nilai dasar ASN dan Reputasi dari Satpol PP maupun ASN
selalu menjaga reputasi dan integritas secara luas dapat menjadi buruk karena
ASN; dan penyimpangan yang dilakukan
Letak pentingnya kode etik diantara aparatur sipil negara atau PNS adalah
karena kode etik merupakan rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma
yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik.
Supaya pegawai pemerintah memiliki kewaspadaan profesional dan spiritual serta
memahami berbagai patokan sikap mental dalam berperilaku dan bertindak, kode
etik ASN disusun agar dapat dijadikan sebagai rujukan tekstual. Dengan ditaatinya
kode etik yang berlaku bagi ASN secara umum, diharapkan para pejabat publik
dapat menjalankan tugas-tugasnya seraya berperilaku sebagai pendukung nilai-nilai
moral dan sekaligus pelaksana nilai-nilai etika publik dalam tindakantindakan nyata.
Sesuai pernyataan dari modul etika publik di atas, dapat disimpulkan bahwa para
oknum tersebut kemungkinan besar belum memahami kode etik yang berada dalam
Undang undang tentang ASN.
4. Komitmen Mutu
Yang dimaksud komitmen mutu ialah tindakan yang efektif, efisien, inovatif,
serta berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik. Kemudian yang dimaksud tindakan berorientasi mutu ialah tindakan yang
berkomitmen pada kepuasan pelanggan dengan melakukan pelayanan dengan
cepat, tepat, ramah, dapat dipercaya dan mengayomi sepenuh hati.