Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK AGENDA II

ANALISIS VIDEO BEST PRACTICES AND BAD PRACTICES

Angkatan : Jabar43

Kelompok :3

Grup :B

Nama : Alma Dwi Lestari

Ammar Galih Gumilang

Farla Riskaninda

Luthfi Rizal Fauzi

Rahmad Yesa Al-Farabi

Video : https://www.youtube.com/watch?v=8xaCfLmApl4

Video di atas dengan judul “Viral! Sekelompok Satpol PP Pesta Miras di


Kantor #iNewsMalam 19/07” menginformasikan bahwa sebanyak 28 oknum anggota
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur,
sedang asik berdansa di tengah-tengah PPKM darurat. Aksi puluhan oknum tersebut
pun viral di media sosial dan mendapat cacian dari warganet karena oknum-oknum
ini juga mengonsumsi minuman keras (miras) sekaligus tidak menaati protokol
kesehatan. Oknum-oknum ini juga menjadi bagian dari tim satgas covid-19 yang
setiap harinya selalu menghimbau warga untuk menaati protokol kesehatan. Video
ini direkam di kantor Satpol PP Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Plt Kepala Satpol PP Ende Eman Taji, pesta tersebut digelar saat
acara ulang tahun salah satu senior anggota Satpol PP. Dalam video yang beredar,
tampak seorang pria berseragam Satpol PP menari dengan seorang perempuan
berpakaian hitam dan keduanya tidak memakai masker. Sementara ada sejumlah
anggota Satpol PP lain yang tengah duduk bersama sambil meminum minuman
keras dan salah satu anggotanya menuangkan miras ke gelas milik salah satu
anggota.

Hukuman pembinaan keras sudah diberikan kepada oknum-oknum tersebut,


empat anggota mendekam di dalam sel selama 14 hari dan 3 orang lainnya
dirumahkan.

Analisis Nilai-nilai yang Bertentangan dengan ANEKA

1. Akuntabilitas

Seorang PNS wajib menjunjung tinggi nilai dasar PNS. Salah satunya adalah
nilai Akuntabilitas. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta
antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.
Berdasarkan pemaparan kasus di atas, tujuh Satpol PP tersebut melanggar
nilai dasar tersebut. Amanah seorang PNS adalah melaksanakan tugas tanggung
jawabnya dengan baik dan benar. Berdasarkan Kewajiban PNS yang tercantum
dalam PP No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil :
a) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
b) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan Martabat
PNS;
Mereka tidak bertanggungjawab atas tugas dan amanah yang diberikan oleh
negara dan masyarakat. Tujuh Satpol PP juga lebih mementingkan kepentingan
individu/kelompok dengan merayakan ulang tahun di tempat kerja dibandingkan
dengan menjalankan tugas dan amanahnya. Mereka juga melanggar kewajibannya
sebagai Satgas Covid-19. Mereka yang seharusnya menghimbau masyarakat untuk
taat protokol kesehatan, melainkan malah melanggar sendiri aturan tesebut.
Kemudian mereka melalaikan tugasnya saat jam kantor dengan minum miras.
Ketujuh Satpol PP juga tidak melaksanakan kewajiban PNS dalam menjaga
martabat sebagai PNS. Hal ini dikarenakan kasus ini membawa nama besar institusi
tempat mereka bekerja dan PNS secara keseluruhan. Kemudian berdampak pada
pandangan masyarkatan dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja PNS.

Aspek Akuntabilitas
2 Aspek Akuntabilitas atas Kasus oleh 7 Satpol PP di atas:
a) Aspek Akuntabilitas adalah Sebuah Hubungan (Accountbaility is a
Relationship)
Dimana ada dua pihak yang teribat yaitu Satpol PP sebagai
pelaksana kebijakan dan Masyarakat. Satpol PP tidak menjalankan
tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Mereka yang seharusnya
bekerja untuk rakyat, membimbing dan membina masyarakat, malah
menjadi contoh buruk bagi masyarakat.

b) Aspek Akuntabilitas memerlukan Konsekuensi (Accountability is


meaningless without consequences)
Saat Satpol PP tersebut tidak menjalankan
tugas/tanggungjawabnya, maka diperlukan adanya konsekuensi yang
layak. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan jera atas apa yang
mereka perbuat. Dalam kasus di atas pada akhirnya ketujuh Satpol PP
tersebut diberikan hukuman yaitu ditahan selama 14 hari dan sebagian
dirumahkan. Konskekuensi ini menandakan bahwa akuntabilitas sebagai
nilai dasar ASN sangat penting dan krusial untuk menjalankan prinsip
pemerintahan yang baik

Tingkatan
Karena kasus di atas melibatkan tidak hanya satu orang, melainkan lebih.
Maka tingkatan akuntabilitas yang paling relevan yaitu akuntabilitas kelompok.
Ketika Tujuh Satpol tersebut melanggar kewajibannya, maka itu tidak lagi melihat
tanggungjawab individu saja melainkan juga akuntabilitas institusi tempat mereka
bekerja. Dalam hal ini tidak ada istilah “Dia”, tetapi yang ada adalah “Mereka”.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian tanggungjawab
dan semangat kerjasama yang tinggi memainkan peranan yang penting.
Pentingnya Akuntabilitas Sebagai Nilai Dasar PNS
PNS perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat dengan
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan perilaku PNS
dengan mengedepankan kepentingan publik dan berintegritas.

2. Nasionalisme

Dari video tersebut menunjukkan bahwa dengan melakukan pesta perayaan


ulang tahun rekan kerjanya serta minum miras, satpol PP tersebut tidak
menunjukkan semangat jiwa nasionalisme. Nasionalisme adalah pandangan atau
paham kecintaan warga negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya. Jiwa
nasionalisme ini menjadi dasar yang mengilhami setiap gerak dan langkah dan
semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Nasionalisme sangat penting dimiliki
oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat,
maka setiap ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu
mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya
masing-masing.

Aspek Nasionalisme

1. Aspek Nasionalisme berdasarkan nilai nasionalisme Pancasila bagi ASN atas


kasus 7 Satpol PP di atas:
 Sila ketiga “Persatuan Indonesia” yang salah satu cara implementasinya
adalah memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan tindakan berpesta miras yang
dilakukan oleh Satpol PP tersebut, maka telah melanggar tanggung jawab
tugasnya untuk memelihara ketertiban selama masa PPKM untuk
kemaslahatan bersama dan kesembuhan negeri ini.
 Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Harusnya Satpol PP dengan iktikad baik dan
rasa tanggung jawab turut menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah. Namun, berdasarkan video tersebut tidak melaksanakan
tanggung jawab pada hasil keputusan pemerintah yang merupakan hasil
musyawarah untuk menjaga jarak selama masa PPKM dan malah
berkerumun serta tidak memakai masker.
2. Aspek Nasionalisme berdasarkan nilai nasionalisme dalam tugas ASN terhadap
kasus tersebut:
 Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki
nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan. Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa
para oknum tidak melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan sebagai
pelaksana kebijakan publik karena melanggar Instruksi Menteri Dalam Negeri
Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat dan tidak melakukan tugas untuk menertibkan masyarakat selaku
Satgas covid.
 Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan
tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Dalam kasus tersebut, para oknum telah menggadaikan integritasnya dalam
bekerja untuk melakukan hal tidak sesuai dengan tugas diberikan sehingga
dianggap tidak menjaga sikap profesionalitas.
 Sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara, setiap pegawai ASN
harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran sebagai
penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan
situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Tugas Satpol PP tersebut adalah menjaga kedaulatan negara dengan
menjaga ketertiban masyarakat selama PPKM dilaksanakan. Namun, dalam
video tersebut para oknum telah merusak reputasinya dan ASN secara luas
dengan melakukan penyimpangan. Hal tersebut berdampak pada
kepercayaan dan opini masyarakat mengenai ASN, jika sistemnya
dianggapnya cacat maka akan sulit untuk merekatkan dan mempersatukan
bangsa.
Pentingnya Nasionalisme Sebagai Nilai Dasar PNS

Dalam menjaga bangsa ini dari perpecahan dan hal-hal buruk yang mungkin
terjadi di masa depan, PNS harus memiliki dan mengimplementasikan nilai-nilai
nasionalisme dalam kehidupan bekerja dan kehidupan sehari-hari sehingga tidak
mudah terpengaruh terhadap Gerakan separasi yang mungkin terjadi dan terus
bersikap netral dan menghargai setiap komponen yang ada di negeri ini.

3. Etika Publik

Peristiwa terekamnya video 28 anggota Satuan Polisi Pamong Praja


Kabupaten Ende yang sedang pesta minuman keras (miras) di kantor menunjukkan
penyimpangan salah satu nilai dasar asn, yaitu etika publik. Etika publik sendiri
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Tindakan tersebut melanggar norma
dan kode etik yang baik sebagai pelayan publik karena mereka melanggar
norma/kode etik karena melakukan tindakan yang sekehendaknya dengan minum
minuman keras untuk mabuk dan berdansa di kantor yang merupakan barang publik
dan tindakan tersebut dilaksanakan di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat diberlakukan. Peristiwa ini sangat ironis karena seharusnya 28 anggota
satpol pp tersebut yang menertibkan tindakan minum minuman keras dan
berkerumun ini jika dilakukan oleh masyarakat umum . Minuman keras yang
diminum oleh para oknum tersebut juga patut dipertanyakan legalitasnya.

Aspek Etika Publik

Nilai-nilai dasar etika publik dan kode etik ASN termaktub dalam UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan tindakan tersebut para
oknum satpol pp telah melanggar nilai – nilai dasar:

Nilai Alasan
Memegang teguh ideologi  Menciderai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila karena tidak Amanah dalam menjalankan
tugasnya
 Menciderai nilai kemanusiaan karena ketika
masyarakat sedang mengalami masa sulit,
mereka para oknum bersenang-senang ria
sekehendaknya menggunakan fasilitas
barang milik negara dan menunjukkan
penyimpangan moral
 Menciderai nilai permusyawaratan karena
tidak mengindahkan instruksi pemerintah
pusat dan daerah untuk tidak berkerumun dan
menggunakan masker di saat PPKM
Membuat citra Satpol PP menjadi buruk karena
Memelihara dan menjunjung
melakukan penyimpangan etika, moral, dan
tinggi standar etika luhur
norma sosial
Tidak mempertimbangkan konsekuensi dari
Mempertanggungjawabkan tindakan tersebut dan dampaknya ke
tindakan dan kinerjanya masyarakat. Masyarakat akan mempertanyakan
kepada publik. kinerja dari para oknum yang melakukan
tindakan pesta miras

Sedangkan dalam kode etik yang sejatinya adalah untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN, para oknum telah melanggar:
Kode Etik Alasan
Para oknum melaksanakan dinas
dengan tidak bertanggungjawab dan
berintegritas karena masih
Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
menggunakan seragam saat pesta
bertanggung jawab, dan berintegritas
minuman keras dan berlokasi di kantor
tinggi;
serta melaksanakan tindakan tersebut
ketika Plt. Kepala Satpol PP (pimpinan)
sedang tidak ada di lokasi
Para oknum tidak melaksanakan
tugasnya sesuai ketentuan karena
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
melanggar Instruksi Menteri Dalam
ketentuan peraturan perundang-
Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
undangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat
Tindakan sehendaknya dari para oknum
Menggunakan kekayaan dan barang
tersebut berlokasi di barang milik
milik negara secara bertanggung jawab,
negara, yaitu kantor Satpol PP
efektif, dan efisien;
Kabupaten Ende
Memegang teguh nilai dasar ASN dan Reputasi dari Satpol PP maupun ASN
selalu menjaga reputasi dan integritas secara luas dapat menjadi buruk karena
ASN; dan penyimpangan yang dilakukan

Letak pentingnya kode etik diantara aparatur sipil negara atau PNS adalah
karena kode etik merupakan rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma
yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik.
Supaya pegawai pemerintah memiliki kewaspadaan profesional dan spiritual serta
memahami berbagai patokan sikap mental dalam berperilaku dan bertindak, kode
etik ASN disusun agar dapat dijadikan sebagai rujukan tekstual. Dengan ditaatinya
kode etik yang berlaku bagi ASN secara umum, diharapkan para pejabat publik
dapat menjalankan tugas-tugasnya seraya berperilaku sebagai pendukung nilai-nilai
moral dan sekaligus pelaksana nilai-nilai etika publik dalam tindakantindakan nyata.
Sesuai pernyataan dari modul etika publik di atas, dapat disimpulkan bahwa para
oknum tersebut kemungkinan besar belum memahami kode etik yang berada dalam
Undang undang tentang ASN.

4. Komitmen Mutu

Seorang ASN dalam menjalankan tugasnya memiliki nilai-nilai yang harus


senantiasa diamalkan di kehidupan bermasyarakat dan bekerjanya, salah satu nilai
itu ialah Komitmen Mutu.

Yang dimaksud komitmen mutu ialah tindakan yang efektif, efisien, inovatif,
serta berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik. Kemudian yang dimaksud tindakan berorientasi mutu ialah tindakan yang
berkomitmen pada kepuasan pelanggan dengan melakukan pelayanan dengan
cepat, tepat, ramah, dapat dipercaya dan mengayomi sepenuh hati.

Berdasarkan Video tersebut, oknum Satpol PP tersebut melanggar nilai


Komitmen Mutu. Mereka merayakan ulang tahun di tempat kerja padahal mereka
mendapatkan tugas sebagai Satgas Covid-19. Mereka mengabaikan tugas dan
melanggar aturan yang mereka tegakkan sendiri (Protokol Kesehatan) dengan
minum alkohol dan berpesta ria saat jam kerja. Mereka juga mencoreng nama baik
PNS khususnya OPD Satpol PP sehingga masyarakat tidak lagi puas atas
pelayanan yang seharusnya diterima. Selain itu, tidak adanya peran pimpinan yang
menjadi figur pengawas dalam pelaksanaan tugas bawahannya menjadikan oknum
satpol pp tadi tidak termotivasi dalam melaksanakan tugas dengan optimal dan
bertanggung jawab.
5. Anti Korupsi

Definisi Korupsi menurut Kamus Hukum ialah Penyelewengan atau


penggelapan uang negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja
untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Dalam video ini tidak ada tindakan yang
bertentangan dengan Anti Korupsi

Anda mungkin juga menyukai