NIM : 18304241025
Kelas : Pendidikan Biologi A 2018
1. Pakan hijau
Pakan hijauan adalah pakan yang berasal dari tanaman, mulai dari ujung akar
hingga pucuk daun. Hijauan merupakan jenis pakan yang penting dalam usaha
peternakan sapi potong sebab menjadi sumber selulosa dan hemiselulosa (serat kasar)
yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan pada rumen (lambung hewan pemamah
biak). Jenis hijauan yang direkomendasikan sebagai pakan sapi potong berasal dari
bagian tumbuhan yang muda (sebelum berbunga), terutama daun dan batang tanaman
rumput dan kacang-kacangan. Tanaman muda yang belum berbunga punya nilai gizi
yang lebih baik, entah dari kandungan karbohidrat, protein, maupun vitaminnya sebab
semua kandungan gizinya belum dialokasikan untuk perkembangan bunga.
Hijauan yang umum diberikan pada ternak sapi potong diantaranya yaitu: rumput
gajah, rumput benggala, rumput setaria, rumput ilalang, jerami padi, dan jerami
kacang tanah. Jerami padi diberikan ke sapi potong bukan karena nilai gizinya,
melainkan sebab harganya yang murah dan ketersediaannya yang stabil sepanjang
tahun.
2. Pakan penguat
Pakan penguat adalah bahan dengan kadar serat kasar yang rendah (<18%)
sehingga relatif lebih mudah dicerna dibandingkan hijauan. Bahan pakan konsentrat
dapat dikelompokkan menjadi konsentrat sumber karbohidrat dan konsentrat sumber
protein. Keduanya jenis konsentrat itu penting untuk usaha penggemukan sapi potong.
Limbah pertanian merupakan sumber pakan konsentrat yang umum digunakan untuk
peternakan sapi potong. Harganya yang relatif murah serta nilai gizi yang masih
tinggi menjadi alasan mengapa limbah pertanian menjadi primadona di kalangan
peternak rakyat maupun perusahaan besar. Pakan konsentrat yang umum digunakan
untuk usaha sapi potong yaitu: bekatul, dedak, ampas singgkong, ampas tahu, DDGS,
bungkil kelapa, polard, dan tepung ikan.
3. Pakan tambahan
Pakan tambahan adalah pakan yang diberikan pada ternak dalam jumlah yang sedikit.
Sapi potong yang dipelihara secara intensif membutuhkan pakan penguat untuk
meingkatkan performanya. Pakan tambahan dapat berupa vitamin, mineral, urea, dan
mikroorganisme. Vitamin yang biasa diberikan pada sapi potong adalah vitamin A
dan vitamin D. Vitamin A berfungsi untuk fungsi penglihatan dan antioksidan
sementara vitamin D berguna dalam menjaga kekokohan tulang. Mineral Ca dan P
umum diberikan pada sapi potong guna menjaga agar tulangnya tetap kuat. Tulang
yang kuat dibutuhkan sapi demi menjaga tubuhnya yang berat agar tidak rubuh. Urea
adalah sumber protein yang baik untuk sapi potong. Urea dapat tercerna seluruhnya
dalam tubuh sapi potong. Sayangnya, urea bisa membahayakan karena laju
kecernaannya yang tinggi. Laju kecernaan yang tinggi itu dapat membuat pH rumen
menjadi basa. Maka dari itu pemberian urea dibatasi maksimal 2% saja dari jumlah
total pakan yang diberikan.
Cara membuat :
1. Pakan hijau
Untuk pakan hijau ini biasanya peternak mencari pakan hijau di sawah milik
sendiri atau menccari jerami pada sawah yang sedang panen. Sekali pemberian pakan
sapi biasanya sebanyak 1 ikat hijauan atau sebanyak 10 genggam tangan orang
dewasa. Untuk rumput teki biasanya sebanyak 1 keranjang untuk sekali makan.
Waktu yang tepat dalam pemberian pakan, yaitu 3 kali sehari pada pukul 8 pagi, 12
siang, dan 5 sore.
2. Pakan penguat
Berikut pakan penguat untuk 1 ekor sapi dewasa :
- Siapkan ember besar 25L (biasanya ember cat)
- Masukkan dedak padi sebanyak 6 gayung
- Tuangkan garam krokos sebanyak 3 irus
- Berilah air hangat sampai setengah ember
- Aduk sampai rata dan berikan sehari sekali
3. Pakan tambahan
Berikut takaran pakan tambahan untuk 1 ekor sapi dewasa :
a. Temu ireng (Curcuma aeruginosa rox), temulawak (Curcuma xanthoriza), Kunyit
(Curcuma domestica), Lempuyang (Zingiber aromatica), 10-15 buah pace/mengkudu
(Morinda citrifolia Linn). Semua bahan ditumbuk halus, diberikan bersama ransum
sapi seminggu sekali.
b. Daun pepaya (Carica papaya Linn) ditumbuk lalu diperas, airnya dicampur
beberapa butir telur ayam, diberikan secukupnya.
c. Lempuyang (Zingiber aromatica) dan Temulawak (Curcuma xanthoriza) ditumbuk
kemudian + kecap + sedikit air, dimasak, diberika seminggu 2 kali.
d. Beberapa telur ayam kampung dicampur sebotol kecap diberikan sekali sehari
secukupnya.
e. Campurlah Temu ireng, asam jawa 1 genggam dan garam secukupnya. Berikan
sekali sehari secukupnya.
Referensi :
Rohayati, Ati. 2019. Formulasi Ransum Berbasis Bahan Pakan Lokal. Diakses pada
21 Oktober 2020 pukul 20.20 WIB melalui
http://dkpp.jabarprov.go.id/post/445/formulasi-ransum-berbasis-bahan-pakan-lokal