Anda di halaman 1dari 8

1.

Pagoda (Clerodendrum squamatum)6

Sumber : Merapi Farma Herbal Sumber : http://plantamor.com


Ciri Morfologi Khusus :

Clerodendrum  squamatum mempunyai daun tunggal, letak berhadapan dengan bentuk bulat


telur dengan pangkal berbentuk hati, ukuran daun 8-36 cm x 6-24 cm. Batangnya dipenuhi
rambut halus. Bunganya majemuk berwarna merah.Terdiri dari bunga kecil-kecil yang
berkumpul membentuk piramida keluar dari ujung tangkai (Dalimartha, 2008)

Kandungan & Khasiat :

Daun pagoda memiliki khasiat sebagai anti radang dan mengeluarkan nanah (Dalimartha,
2008). Tumbukan daun yang ditempel ke perut dapat digunakan sebagai obat maag. Seduhan
bunga kering yang ditumbuk dapat mengobati insomnia, anemia, wasir, keputihan, dan
perdarahan (Munawaroh,2017).Senyawa kimia yang terkandung dalam daun Pagoda yaitu
flavonoid, terpen, tanin, alkaloid, sterol, dan glikosida antimikroba, antiviral, antihipertensi,
antioksidan, antiplatelet, sitotooksik, dan aktivitas anti-inflamasi (Rathee et al., 2009).
2. Senggugu (Clerodendron serratum)6

Sumber : Merapi Farma Herbal Sumber : http://plantamor.com


Ciri Morfologi Khusus :

Senggugu mempunyai daun tunggal, tebal dan kaku,letak berhadapan, bentuk bundar telur
sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut
halus, panjang 8 - 30 cm, lebar 4 - 114 cm, warnanya hijau. Tanaman ini termasuk golongan
perdu tegak, tinggi 1 - 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar berwarna abu
kehitama.Perbungaan majemuk mulai yang panjangnya 6 - 40 cm, warnanya putih keunguan,
keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam

( www.greeners.co)

Kandungan & Khasiat :

Akar tanaman ini dapat memperjenih suara yaitu dikonsumsi dengan cara diremas-remas
halus dan ditelan. Seduhan akarnya merupakan obat asma, bronkhitis, atau sebagai peluruh
air seni (kencing batu).Daunnya mengandung unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan
flavonoid flavon. Pada kulit akarnya terdapat glikosida fenol, manitol, dan sitosterol
(Dalimartha, 1999).
3. Kembang Bugang, Keji Beling (Clerodendrum calamitosum)6,8

Sumber : Merapi Farma Herbal Sumber : http://plantamor.com


Ciri Morfologi Khusus :

Daun berhadapan, helai daun berbentuk lanset melonjong atau hampir jorong, panjang helai
daun 9 cm sampai 18 cm, lebar helai daun 3 cm sampai 8 cm, kedua permukaannya kasar.
Tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi 0,5 m sampai 1 m. Perbungaan tersusun dalam
bulir padat, gagang bunga lebih panjang dari kelopak, kelopak tertutup dengan rambut-
rambut pendek, mahkota berbentuk corong, terbagi 5, panjang 1,5 cm sampai 2 cm,
berambut, berwarna kuning, benang sari 4. Buah berbentuk gelondong, mengandung 2
sampai 4 biji (Prawirosujanto, 1977)

Kandungan & Khasiat :

Daun keji beling mengandung polifenol, saponin, alkaloid, kalium dan kalsium. Selain itu
juga ditemukan kumarin, flavonoid, iridoid, triterpen, dan sterol (Sudarsono dkk., 2002)
yang dapat digunakan sebagai obat batu saluran kencing, batu kandung empedu, kencing
kurang lancar, wasir, sembelit, dan kencing manis (diabetes melitus). Pemanfaatanya
dengan cara di rebus (Dalimartha, 2004).
4. Nona Makan Sirih (Clerodendrum thomsonae )6,9

Sumber : Merapi Farma Herbal Sumber : http://plantamor.com

Ciri Morfologi Khusus :

Clerodendrum thomsonae memiliki daun tunggal, bertangkai, bentuk bundar telur hingga bundar
telur memanjang, panjang 8–17 cm, ujung runcing dan tepi rata. Perdu atau liana memanjat
dan merambat dengan panjang mencapai 5 m. Ranting muda berbentuk segi empat.
Perbungaan payung menggarpu, keluar dari ujung ranting atau ketiak daun, terdiri atas 8–20
kuntum. Bunga berbentuk lonceng, mahkota berwarna putih, merah sampai keunguan,
panjang 2 cm. Buah batu, bulat, berwarna hitam dan berisi 2–4 biji. Biji berwarna cokelat
hitam (Munaworoh,2017)

Kandungan & Khasiat :

Rebusan daun dapat mengobati radang kronis selaput gendang telinga pada anak-anak,
pelancar air seni, dan kencing batu karena mengandung flavonoid, fenolik, tanin, dan steroid
(Halilah et.al.,2017)
5. Miana,jawer kotok, iler (Coleus blumei atau Coleus atropurpureus)4,6

Sumber : Taman Herbal Mayangsari Sumber : Merapi Farma Herbal

Ciri morfologi khusus :

Daun berbentuk hati, pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk tipis
yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka
ragam. Batang termasuk herba tegak dengan tinggi batang sekitar 30–150 cm. Jenis ini
mempunyai penampang batang berbentuk segi empat dan termasuk kategori tumbuhan basah
yang batangnya mudah patah (Munawaroh,2017).

Kandungan & Khasiat :

Daun mengandung alkaloid, etil salisilat, metil eugenol, timol, karvakrol, dan mineral yang
berhasiat mengatasi wasir, diabetes mellitus, demam, diare (sakit perut), datang bulan
terlambat, dapat dimanfaatkan sebagai obat luka, sakit pinggang, dan demam. dan bisul.
Adapun pengolahan yaitu dengan direbus atau dilumatkan (Badrunasar,2017).
6. Daun jinten,bangun-bangun (Coleus amboinicus ) 4,6

Sumber : Merapi Farma Herbal Sumber https://rumahsehatherbaholistic.com

Ciri morfologi khusus :

Coleus amboinicus  helaian daun bundar telur dengan permukaan atas dan bawah daun
memiliki trikoma dan permukaan atas memiliki kutikula, panjang helaiannya ± 3,5-6 cm,
pinggirnya agak berombak dengan panjang tangkai ± 1,5-3 cm, dan tulang dam menyirip.
tanaman Bangun-bangun memiliki ciri batang berkayu lunak, beruas-ruas dan berbentuk
bulat, diameter pangkal ± 15 mm, tengah ± 10 mm dan ujung ± 5 mm (

Kandungan & Khasiat :

Coleus amboinicus mengandung berbagai metabolit sekunder seperti tanin, saponin,


flavonoid, glikosida steroid, poliuronida (Asiimwe et al. 2014; Sathasivam dan Elangovan
2011), alkaloid, glikosida jantung, terpenoid, dan flavonoid (Sathasivam dan Elangovan 2011
yang memiliki efek farmakologis menghambat pembelahan sel kanker, asma,obat demam
malaria, hepatopati, batu ginjal dan kandung kemih, batuk, asma kronik, cekukan, bronkitis,
cacingan, kolik.kejang dan peningkat asi (Buyel 2017) yang dapat diolah sebagai sop
(Warsiki,2009)
Glossarium :

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik
dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan)

Flavonoid adalah metabolit sekunder dari polifenol, ditemukan secara luas pada tanaman
serta makanan dan memiliki berbagai efek bioaktif termasuk anti virus, anti-inflamasi

Sitotooksik : tingkat merusaknya suatu zat pada sel.

manitol : obat diuretik yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam kepala(intrakranial)
akibat pembengkakan otak serta menurunkan tekanan bola mata akibat glaukoma

sitosterol : sterol tumbuhan yang dapat membantu dalam mencegah pembesaran prostat dan
mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

Daftar Pustaka

Asiimwe, S., Borg-Karlsson A.K., Azeem, M., Mugisha, K.M., Namutebi A., and Gakunga,
N.J. (2014). Chemical composition and toxicological evaluation of the aqueous leaf extracts
of Plectranthus amboinicus Lour. Spreng. International Journal of Pharmaceutical Science Invention
3(2): 19- 27

Badrunasar, Anas & Harry Budi Santoso.2017. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. NTB : Forda press

Buyel, J.F. (2017). Biotechnology and Production of Anti- Cancer Compounds Springer
.InternationalPublishing.2: 39-56.

Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Halilah, N. A., Febrina, L., & Ramadhan, A. M. (2017). Standarisasi Ekstrak Daun Nona
Makan Sirih (Clerodendrum x speciosum Dombrain). Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals
Conferences, 6(1), 36-40

https://www.greeners.co/flora-fauna/manfaat-tanaman-senggugu-untuk-pengobatan-
tradisional/ (Diakses pada 20 November 2020 pukul 12.31 WIB)

http://plantamor.com/species/info/zephyranthes/candida (Diakses pada 20 November 2020


pukul 10.41 WIB)

https://rumahsehatherbaholistic.com/daun-jinten-coleus-amboinicus (Diakses pada 20


November 2020 pukul 13.49)
Prawirosujanto,Sunarto. 1977.Materia medika Indonesia Jilid I. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan.

Rathee, P. et al. (2009) ‘Mechanism of Action of Flavonoids as Anti- inflammatory Agents:


A Review. Inflammation & Allergy - Drug Targets 8(3) 229–235.

Sudarsono, dkk. (2002). Dalam Tumbuhan obat II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Sekip
Utara.

Warsiki, E. dan kawan-kawan. 2009. Pedoman Uji Migrasi Kemasan Pangan. Direktorat Pengawasan
Produk Dan Bahan Berbahaya. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

Anda mungkin juga menyukai