Anda di halaman 1dari 5

Biji buah biraksa (Cassia fistula L.

Klafikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Class : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Cassia
Species : C.fistula

Deskripsi Tanaman
Trengguli atau biraksa (Cassia fistula) adalah tumbuhan di dalam keluarga Fabaceae, anak suku
Caesalpinioidea. Berbunga kuning cerah dan indah, tengguli banyak ditanam sebagai pohon hias dan juga tanaman
obat tradisional. Tanaman ini memiliki tinggi 10 hingga 20 m dengan batang bebas cabang sekitar 5 m. Daun-daun
tersusun berseling, majemuk menyirip genap, panjang 30-40 cm. Anak daun 3-8 pasang, bundar telur memanjang,
berambut pendek, sisi bawahnya hijau biru 6–20 cm × 3,5–9 cm. Perbungaan berupa tandan terminal yang
menggantung, 15–40 cm panjangnya, berbunga banyak, tidak rapat. Bunga-bunga berbau enak; kelopaknya berbagi-5
dalam; mahkota 2-3,5 cm panjangnya, kuning cerah. Tiga tangkai sari yang terbawah berbentuk-S, lebih panjang
daripada yang lainnya.
Khasiat dan Kandungan
Bagian yang sering digunakan sebagai bahan tanaman obat adalah Akar, buah, daun dan biji. Trengguli
sering digunakan obat Kepala pusing,urat saraf lemah,lelah ,kurap ,tekanan darah tinggi ,tetanus,sembelit ,wasir
,kencing batu,cacar sapi , cacar air ,eksim , Buahnya mengandung saponin, tannin, gula, hidroksimetil, oxymethyl-
anthaquinon, asam hidrosianik, asam sitrat, pectin.Dari ekstrak metanol serbuk biji buah biraksa yang dapat
memberikan aktivitas anti jamur

Efek Farmakologi

Manis, berkhasiat sebagai pengelat (astringent), pencahar (purgatif), penurun demam (febrifuge).

Terapi

Untuk mengobati kurap disiapkan 20 gram akar trengguli dicuci bersih kemudian dimemarkan atau ditumbuk
kasar lalu dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Daun Senggani ( Melastoma malabathricum L.)

Klafikasi Tanaman

Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Myrtales
Family : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Species : Melastoma candidum L,

Deskripsi Tanaman
Tumbuhan senggani merupakan tumbuhan perdu, tegak, tinggi ½-4m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun
tunggal, bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal
membulat, tepi rata, permukaan berambut pendekyang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 lubang daun
melengkung, panjang 2-20 cm, lebar 0,75-8,5cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk keluar diujung cabang berupa malai
rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi
dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan.
Khasiat dan Kandungan

Daun Melastoma berkhasiat sebagai obat mencret, obat kepulihan, obat radang usus dan obat sanawan. Akar dan getah tanaman tersebut
untuk mengobati kejang dan ayan. Untuk obat mencret dipakai ± 2 gram daun muda segar Melastoma dicuci, ditambah gararn dapur secukupnya
dikunyah dan airnya ditelan. Daun melastoma merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, dan steroid yang
berfungsi sebagai antifungi.

Efek Farmakologis

Daun Senggani terasa pahit.

Terapi
Untuk mengobati kurap digunakan daun senggani 30 - 60 g daun segar atau yang telah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan,
pada daerah penyakit kurap.
Daftar Pustaka
Ghosh, P., Thakur, S., Iton, T., and Matsumoto, 1982, Setrols from Flowers Cassia siamea Lam., Cassia sophera Linn
and Cassia fistula Linn., Indian Journal of Chemistry, 21 B, 796-797.
Gupta, V., Agrawl, A., Singh and Tiwari, H.P., 1989, Isolation and Characterization of Two Flavonol and a Xanthone
Glycosides from the Stembark of Cassia sophera Linn, Indian Journal of Chemistry, 28 B, 282-284.
Harizon, 2000, Skrining Fitokimia Tumbuhan Obat dan Pestisidal Tradisional Masyarakat Terasing (Suku Anak Dalam )
Jambi, Laporan Penelitian, Unja, Jambi.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. 7. Lemmens, 1996, Medical
and Poisonous Plants, Prosea, 12, 5-7. 8. Morimoto, S., Nonaka, G.I., Chen, R.F., Nishioka, 1988, Tannins and Related
Compounds LXI. Isolation and Structures of Novel Bi and Triflanoids from the Leaves of Cassia fistula. L., Chemical &
Pharmaceutical Bulletin, 36 (1), 39-47.
Purwantini I. 2002. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antifungi dari Kulit Buah Punica granatum L., Tests Program Pasca
Sarjana UGM, 42-56. Yogyakarta.
Roller S. 2003. Natural Antimicrobials for the Minimal Processing of Foods, 211. CRC Press, Washington DC.
Wiryowidagdo S. 2008. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam, 310. Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai