Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan dengan hasil pembahasan di atas, maka kelompok menyimpulkan
bahwa:
1. Evaluasi kurikulum adalah penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data
yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang
sedang berjalan atau telah dijalankan. Atau, evaluasi kurikulum adalah suatu
tindakan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembang
kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum.
2. Secara garis besar, berbagai konsep/model evaluasi yang telah dikembangkan
selama ini dapat digolongkan ke dalam empat rumpun model – measurement,
congruence, illumination, dan educational system evaluation.
3. Standar evaluasi dalam kurikulum diatur dalam PP Nomor 32 Tahun 2013,
tentang penataan Standar Nasional Pendidikan dikemukakan beberapa
ketentuan tentang penilain atau evaluasi kurikulum.
4. Dilihat dari berbagai konsep kurikulum, maka evaluasi mempunyai kedudukan
yang sangat penting dan strategis. Kedudukan evaluasi kurikulum dapat dilihat
dari berbagai segi, antara lain kurikulum adalah suatu program dan guru sebagai
pengembang kurikulum perlu mengetahui kefektifan dan efisiensi sistem
kurikulum.
5. Tujuan evaluasi kurikulum yaitu mengungkapkan proses pelaksanaan kurikulum
secara keseluruhan, ditinjau dari berbagai aspek. Adapun indikator kinerja yang
dievaluasi adalah evektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan program. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan acuan dan gambaran program kedepan.
6. Di dalam pendidkan formal evaluasi begitu penting keberadaanya, dengan
adanya evaluai guru menjadi tahu nilai arti kinerjanya selama melaksanakan
proses belajar mengajar, sedangkan bgai pengembang kurikulum evaluasi dapat
memberikan informasi untuk perencanaan perbaikan kurikulum yang akan
ditetapkan dan dimasukkan ke dalam sistem.
7. Objek evaluasi harus berhubungan dengan kegiatan nyata dan telah terjadi
karena tidak mungkin orang melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang masih
dalam pikiran teoritis atau angan-angan, kecuali orang tersebut melakukan

16
penelitian. Objek evaluasi harus bertitik tolak dari tujuan evaluasi itu sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar apa yang dievaluasi relevan dengan apa yang diharapkan.
Objek evaluasi kurikulum dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu (a) dimensi-
dimensi kurikulum, mencakup dimensi rencana, dimensi kegiatan dan dimenasi
hasil, (b) komponen-komponen kurikulum, mencakup tujuan, isi, proses (metode,
media, sumber, lingkungan), dan evaluasi (formatif dan sumatif) dan (c) tahap-
tahap pengembangan kurikulum, mencakup tahap perencanaan (Silabus dan
RPP), pelaksanaan (sekolah dan di luar sekolah), monitoring, dan evaluasi.
8. Evaluasi kurikulum pada intinya ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik mampu mencapi tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan merupakan
acuan dari keseluruhan komponen yang ada di dalam kurikulum. Baik komponen
bahan, metode maupun evaluasi. Apa yang dipelajari siswa agar memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan tercermin dari isi kurikulum.
Bagaiaman Isi kurikulum luas dan dalamnya ditentukan oleh tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian bila ingin diketahui apakah tujuan itu tercapai
seluruhnya atau tidak, maka seluruh komponen menjadi dasar melakukan
evaluasi.
9. Dilihat dari kurikulum sebagai suatu program maka terdapat jenis evaluasi yang
dibagi menjadi lima jenis, diantaranya evaluasi perencanaan dan
pengembangan, monitoring, dampak, efisiensi-ekonomis, program komprehensif

17

Anda mungkin juga menyukai