Ada dua makna dalam penyebutan putri 28 cucu ( satu cucu dari Salatiga sudah
kata “ DIY”, yang pertama DIY singkatan menyusul beliau).
dari Do It Yoursel artinya “lakukan sendiri”
Di lingkungan Karangkajen saat itu
yang kedua singkatan dari “Daerah
Istimewa Yogyakarta” Status keistimewaan keluarga mbah Ozan termasuk keluarga
miskin, namun mbah Ozan dengan
Yogyakarta tidak lepas dari faktor sejarah
masa lalu, perjuangan pada jaman Belanda, perawakan sedang merupakan orang yang
dihormati dan dihargai di masyarakat.
penjajahan Jepang maupun perjuangan
mempertahankan kemerdekaan ( dari Masyarakat menyebut mbah Ozan dengan
sebutan “Mas Fauzan” sebutan untuk orang
berbagai sumber).
yang lebih tua, atau orang yang dihormati.
Secara administratif DIY terbagi
“ Suatu hari di akhir bulan
menjadi empat kabupaten yakni kab
Sleman, kab Bantul, kab Kulon Progo, kab ramadhan, kang Madi ikut - ikutan teman
sebaya meminta zakat kepada para orang
Gunung Kidul dan satu kota yaitu kota
Yogyakarta . kaya, dan kebetulan keluarga H Yasin
mengenali kang Madi sebagai putra mbah
Kota Yogyakarta terdiri 14 Ozan, maka beliau melarang kang Madi ikut
kecamatan dan 45 kelurahan. - ikutan minta zakat; dengan ancaman akan
“Karangkajen” adalah suatu kampung di diadukan kepada bapaknya”, cerita suamiku
kelurahan Brontokusuman kecamatan
Keluarga H Yasin tahu jika mbah
Mergangsan kota Yogyakarta.
Ozan model orang yang tidak suka
Di Karangkajen inilah ada sosok menghormati kepada orang kaya, dan tidak
seorang “Zuhud, pribadi selalu bersyukur senang bila melihat orang merunduk -
dan futuristik” (“ Sang Pengembala dari runduk merendahkan diri di hadapan orang
Karangkajen”, tulisan Aris Mulyawan kaya.
seorang jurnalis ,cucu yang diasuh beliau)
Sebagai petani kecil mbah Ozan
bernama Simbah Muh Fauzan, mempunyai dua petak sawah yang tidak
sedang menurut putranya mbah Ozan yang terlalu luas, satu petak di Jotawang dan satu
juga suamiku, beliau adalah sosok “Yang petak lagi ada di dusun Tegalasri. Dalam
sangat hormat dan menghargai orang yang situasi ekonomi sulit saat itu hasil
berilmu, terlebih dalam hal ilmu agama”. pertanian tidak mencukupi untuk biaya
hidup atau biaya sekolah putra putrinya.
Mbah Ozan lahir pada tahun 1915
Mbah Ozan nyambi bekerja menjadi buruh
dari pasangan mbah Darwis dan mbah
batik yaitu ngecap kain untuk diberi motif
Rasyidu, mempunyai satu adik .
batik.
Mbah Ozan menikah dengan simbah
Masa - masa sulit adalah saat - saat
Damingah dikaruniai 5 orang putra ,3 orang
ekonomi serasa berhenti, makan nasi
Disela – sela kesibukannya sebagai Adik – adik pakde Madi ada yang
buruh batik dan petani ada ketrampilan mencoba keberuntungan di Sumatra, saat
hidup lain yang Allah berikan pada mbah itu ada program transmigrasi dengan syarat
Ozan yakni “Tetulung” ( suka menolong punya ijasah guru atau sudah menikah,
orang lain). Aris menyebut nya sosok salah satu yang sukses hidup di Jambi
“Futuristik” ( bisa menerawang masa depan adalah bude Jumanah.
).
Alhamdulillah kehidupan putra –
Beliau sering menerima tamu untuk putri mbah Ozan sudah berhasil. Beliau
menyampaikan: keluhan hidupnya; tidak mendo’akan putra – putrinya menjadi
misalnya: anaknya minggat, anaknya orang kaya, namun dido’akan agar menjadi
rewel/nangis tiada henti, orang sakit gigi, orang yang berilmu dan ilmunya
dan juga orang yang terkilir uratnya. bermanfaat. Selain mendo’akan anak-
anaknya, beliau juga berpesan agar putra –
“Biasanya para tamu membawa putrinya tetap rukun dan tidak bertikai.
gula dan teh, sehingga kami bisa minum teh
manis , karena untuk makan saja susah , Dimasa tuanya mbah Ozan punya
apalagi beli gula, “ cerita suamiku. profesi baru sebagai penggembala kambing.