ali
t
Daftar Isi
A. Pembagian Diare........................................................ 49
B. Prinsip Tatalaksana Penderita Diare .......................... 63
C. Penentuan Diagnosis Diare ........................................ 66
D. Pengobatan................................................................ 67
LAMPIRAN
Daftar Isi i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil rapid
kajiansurvei diare yang
morbiditas dilakukan
yang dilakukanoleh Subdit
oleh Hepatitis
Subdit Diare
Penyakit
dan ISP Infeksi Saluran
menunjukkan Pencernaan
bahwa angka (PISP)
kesakitan diaremenunjukkan
semua umur
tahun
bahwa2012
angka adalah 214/1.000
kesakitan diare penduduk
semua umur semua umur
tahun danadalah
2015 angka
kesakitan
270/1.000diare pada balita
penduduk semua adalah
umur900/1.000
dan angkabalita. Kematian
kesakitan diare
diare pada balita 75,3 per 100.000
pada balita adalah 843/1.000 balita. balita dan semua umur 23,2
per 100.000 penduduk semua umur.
B. Tujuan
1. Umum
Pendahuluan 1
2. Khusus
C. Kebijakan
E. Kegiatan
Pendahuluan 3
4 Pedoman Tatalaksana Diare
BAB II
KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE
A. Surveilans Epidemiologi
1. Tujuan
2. Pengertian
a. Epidemiologi
b. Surveilans Epidemiologi
3. Prosedur Surveilans
1) Laporan Rutin
3 Departemen Kesehatan RI. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984. Tahun 1985. Jakarta.
4 Departemen Kesehatan RI. Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 Tahun 2011. Jakarta.
2) Laporan KLB/Wabah
a. Pengertian
b. Tujuan
Pengamatan lebihintensif
Pengamaan lebih intensifbila
bila::
Kesehatan Lingkungan
2) Perilaku Masyarakat
Pengamanan sampah
n Pengamanan sampah rumah
rumah tangga,
tangga, dengan
dengan
menerapkan prinsip reduce
menerapkan reduce (mengurangi
(mengurangi sampah),
sampah),
(memanfaatkan kembali),
reuse (memanfaatkan kembali),dan
dan recycle
recycle (mendaur
(mendaur
ulang kembali).
d. Sumber Informasi
b) Di Kabupaten/Kota, meliputi:
c) Di provinsi, meliputi:
d) Di pusat, meliputi:
5. Pengorganisasian
1) Puskesmas
2) Kabupaten/Kota
4) Pusat
b. Lintas Batas
Manajemen KLB diare dapat dibagi tiga fase yaitu pra-KLB, saat
KLB dan pasca KLB.
a. Pra-KLB
b. Saat KLB
1) Penyelidikan KLB
a) Tujuan
2) Penanggulangan KLB
c. Pasca KLB
a. Tujuan
1) Rectal swab
Rectal swab (usap dubur), sebaiknya diambil sebelum
diberi antibiotika.
2) Sumber air minum yang dicurigai.
3) Makanan, minuman, dan bahan lain (bahan muntahan).
c. Alat
1) Pengambilan Specimen
Perlu diperhatikan :
(4) Makanan
(5) Muntahan
2) Penyimpanan Spesimen
a) Rectal Swab
Rectal Swab (usap
(usap dubur)
dubur)
3) Pengemasan Spesimen
(a) Rectal Swab (usap dubur)
(a) Rectal Swab
Swab (usap dubur)
Pengemasan ini penting dalam pengirim spesimen
Pengemasan
agar supayainitidak
penting dalam
terjadi pengiriman spesimen
kerusakan/pecahnya tabung
agarspesimen.
supaya tidak terjadi kerusakan/pecahnya tabung
specimen.
n
UntukUntuk kemasan
kemasan dalam
dalam botol/tabungyang
botol/tabung yang tidak
tidak
berbentuk cairan misalnya:
berbentuk cairan misalnya: Carry Carry
Carry & & Blair disusun
& Blair disusun
dalam kotak dengan rapi, antara tabung spesimen
dalam kotak dengan rapi, antara tabung spesimen
harus diberi sekat begitupun untuk setiap
harus diberi sekat begitupun untuk setiap tingkatan
tingkatan agar tidak saling berbenturan.
agar tidak saling berbenturan.
Posisi spesimen jangan sampai terbalik.
n Posisi
spesimen
Kotak bagianjangan sampai
luar harus lebihterbalik.
tebal/keras supaya
benturan dari luar tidak langsung mempengaruhi
n Kotak bagian luar harus lebih tebal/keras supaya
botol spesimen.
benturan dari luar tidak langsung mempengaruhi
Yang penting sekali adalah memasang label-
botol spesimen.
label.
n Yang penting sekali adalah memasang label-label.
Tujuan
Tujuan pengiriman
pengiriman : .....................................
: ..........................................
Alamat si pengirim : .....................................
Alamat sipengirim
Label peringatan : ..........................................
: posisi spesimen bagian
Label peringatan : posisi
atas spesimen
dan bawah bagian
(dapat atas
dan bawah (dapat
berupa tanda panah/ berupa
tanda
payung)panah/payung)
Label peringatan
Label peringatan : Hati-hati/jangan
: Hati-hati/jangan dibanting/
dibanting/ ditindih
ditindih
Label isi kotak : Gambar gelas pecah,
Label isi kotak : Gambar gelas pecah,
specimen laboratorium.
specimen laboratorium.
spesimen
(b) Air
(b)
(c) Air
Makanan
(d)
(c) Bahan Muntahan
Makanan
(d) Bahan Muntahan
B. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Strategi
1. Tujuan
1) Pemberian ASI
4) Mencuci Tangan
Ya n g h a r u s d i p e rh a t i k a n o l e h k e l u a r g a :
Mengingat
Mengingat bahwa
bahwa ada beberapa penyakit
ada beberapa penyakit yang dapat
dapat
ditularkan melalui
ditularkan melaluiair
airantara
antaralain
lainadalah
adalahdiare,
diare,hepatitis
hepatitis
A
A dan E, penyakit kulit, penyakit mata dll, maka
dan E, penyakit kulit, penyakit mata dan lain-lain, maka
penyediaan air bersih baik secara kuantitas dan kualitas
mutlak diperlukan dalam memenuhi kebutuhan air
sehari-hari termasuk untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut,
penyediaan air bersih yang cukup di setiap rumah tangga
harus tersedia. Di samping itu perilaku hidup bersih
harus tetap dilaksanakan.
d. Pengelolaan Sampah
D. Pengelolaan Logistik
1. Tujuan
2. Pengelolaan
a. Kebutuhan Rutin
(1) Oralit
Kebutuhan Oralit :
Target Penemuan Penderita Penyakit Diare
= (6.420 x 6) + 10 % (6.420 x 6) - 10.000 bungkus
10% x Angka Kesakitan Diare x Jumlah Penduduk
= 38.520 + 3.852 - 10.000 bungkus
= 42.372 bungkus
= 423,7 kotak atau 424 kotak (1 kotak =100 bungkus)
Kebutuhan Oralit :
Target Penemuan Penderita Penyakit Diare Balita
(Targetx Penemuan
20% PenderitaDiare
Angka Kesakitan Penyakit Diarex Jumlah
Balita x 6 bks) +Penduduk
Cadangan*) -Balita
Stok
*) 10% x (Target Penemuan Penderita Penyakit Diare x 6 bungkus)
Catatan : Jumlah Penduduk Balita diperkirakan 10% dari
jumlah penduduk. Apabila Provinsi mempunyai data
jumlah balita, agar menggunakan data sendiri.
32 Pedoman Tatalaksana Diare
(2) Obat Zinc
Contoh Perhitungan
Kebutuhan Oralit : Kebutuhan Oralit tahun 2014:
Jumlah Penduduk Kabupaten A = 300.000 jiwa
(Target Penemuan
Stok sisa oralitPenderita
diakhir Penyakit Diare x 6 bks) + Cadangan*)
tahun (misal) = 10.000- Stok
bks.
Target Penemuan Penderita Penyakit Diare
*) 10% x (Target Penemuan Penderita Penyakit Diare x 6 bungkus)
10 % x 214/1.000 x 300.000 = 6.420 orang
Contoh Perhitungan
Kebutuhan
Contoh Oralit :Kebutuhan
Perhitungan Oralit
Kebutuhan Balita
Oralit tahun2014:
tahun 2016
32 Pedoman Tatalaksana Diare
n Jumlah Penduduk Balita = 30.000 balita
= (6.420 xPenduduk
n Jumlah 6) + 10 % (6.420 x 6) -A10.000 bungkus
Stock sisa oralit di Kabupaten = 300.000 jiwa
akhir tahun = 10.000 bungkus.
= 38.520
n Stok sisa+ 3.852diakhir
oralit - 10.000 bungkus
tahun (misal) = 10.000 bks.
= Target Penemuan
42.372 Penderita Penyakit Diare Balita
bungkus Penderita
Target Penemuan Penyakit Diare
= 423,7 kotak10 20% x 843/1000
atau x 30.000 = bungkus)
5.058 penderita
% x424 kotak (1 kotak
214/1.000 =100
x 300.000 = 6.420 orang
Target Penemuan
Kebutuhan Oralit : Penderita Penyakit Diare Balita
17 Belakang
20%
= x Angka
(5.580 Kesakitan
x 6) + Diare Balita x Jumlah Penduduk Balita
10% = 5.058
=
= (6.420
30.348x+6)3.034
+ 10 =
%10.000
(6.420 bungkus
x 6) - 10.000 bungkus
= 38.520 + 3.852 - 10.000 bungkus
= 23.382 bungkus
Catatan
= 42.372: bungkus
Jumlah Penduduk Balita diperkirakan 10% dari
= 234 kotak (1 kotak
jumlah = 100 bungkus)Provinsi mempunyai data
penduduk.
= 423,7 kotak atau 424 kotakApabila
(1 kotak =100 bungkus)
jumlah balita, agar menggunakan data sendiri.
Target Penemuan Penderita Penyakit Diare Balita
(2) Obat Zinc
20% x Angka Kesakitan Diare Balita x Jumlah Penduduk Balita
Target Penemuan Penderita Penyakit Diare Balita x
Catatan : Jumlah 10 Tablet
Penduduk+ Cadangan*) - Stok
Balita diperkirakan 10% dari
jumlah penduduk. Apabila Provinsi mempunyai data
*) 10% x (Target
jumlahPenemuan Penderita
balita, agar Penyakit Diare Balita data
menggunakan x 6 bungkus)
sendiri.
2) Zinc
4) Selang Infus
IV Cateter dewasa
3. Pengadaan
Pengadaan oralit
Pengadaan oralit dan
dan obat
obat zinc
zinc di
di kementerian
kementerian kesehatan
kesehatan
dilaksanakan oleh
dilaksanakan oleh Ditjen
DitjenBinfar
Farmasian danKesehatan
dan Alat Alat Kesehatan
sesuai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
dengan ketentuan yang berlaku dan dikirim ke Gudang dikirim ke
Gudang Farmasi Provinsi. Oralit dan obat Zinc
Farmasi Provinsi. Oralit dan obat Zinc merupakan obat merupakan
obat esensial,
esensial, pengadaannya
pengadaannya oleh daerah
oleh daerah sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan daerah,
daerah, sedangkan pusat dapat mengalokasikan
sedangkan pusat dapat mengalokasikan obat tersebut untuk obat
tersebut
KLB. untuk KLB.
4. Penyimpanan
6.
6. Persediaan (Stok)
Persediaan (Stok)
1. Fungsi
2. Pelayanan Penderita
1. Fungsi
2. Tempat
3. Sarana Pendukung
b. Prasarana :
4. Kegiatan
Pelayanan Penderita
Kegiatan Pengendalian Penyakit Diare 39
Setelah diperiksa, tentukan diagnosis dan derajat
dehidrasi serta tentukan jumlah cairan yang
dibutuhkan, kemudian berikan rehidrasi sesuai
derajat dehidrasinya. Apabila penderita dehidrasi
ringan sedang (tidak berat), lakukan observasi 4 jam
sambil memberikan penyuluhan tentang:
1) Manfaat oralit dan cara membuatnya.
2) Perhatikan ibu waktu memberikan oralit.
3) Menjelaskan cara-cara mengatasi kesulitan dalam
memberikan larutan oralit bila muntah.
4) Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan
pengobatan selama anaknya diare di rumah.
5) Mengajari ibu mengenai cara pemberian dan
kegunaan tablet zinc.
Pelatihan
Penelitian
1. Pemantauan
a. Tujuan
b. Pengertian
1) Tatalaksana Diare
2) Surveilans Epidemiologi
4) Pengelolaan Logistik
d. Cara Pemantauan
1) Pemantauan
2) Umpan balik
2. Evaluasi
a. Tujuan
b. Pengertian
a) Semua Umur
b) Balita
n Perkiraan Jumlah
Jumlah Balita
Balita(estimasi):
(estimasi) 10% x Jumlah
n Penduduk.
Perkiraan Penderita Diare Balita adalah Angka
Perkiraan
Kesakitan Penderita Diare
Diare Balita Balita adalah
x Jumlah Balita Angka
dalam
Kesakitan
satu tahun.Diare Balita x Jumlah Balita dalam
n satu
Angkatahun.
kesakitan Diare Balita (berdasarkan Hasil
Angka
Rapid kesakitan DiareTahun
Survei Diare Balita 2015): 843/1.000
(berdasarkan Hasil
balita per
Kajian tahun. Diare Tahun 2012): 900/1.000
Morbiditas
balita per tahun.
2) Cakupan Pelayanan
Contoh Perhitungan :
n Penduduk Puskesmas A = 30.000 jiwa
Penduduk Puskesmas A = 30.000 jiwa
n Angka
Angka Kesakitan
Kesakitan Diare
Diare = =270/1000
214/1000penduduk
penduduk
n Penderita Diare
Perkiraan Penderita Diare = = 214/1000x x30.000
270/1000 30.000== 6.420
810 penderita
penderita
n Target Penemuan Penderita = 10% x 8100 = 810 penderita
400
x 100% = 49,38%
62,3%
642
810
b) Balita
Contoh Perhitungan :
n Jumlah Balita = 3.000 balita
Penduduk Puskesmas A = 30.000 jiwa
n Angka Kesakitan Diare Balita = 843/1000 per tahun
Jumlah Balita = 10% x 30.000 = 3.000 balita
n Perkiraan
Episode Penderita
Diare Diare Balita= tahun
pada Balita 2016per tahun
900/1000
843/1000
Perkiraan penderita diarexBalita
3.000tahun
= 2.529 balita
2013:
900/1000 x 3.000 = 2.700
n Target Penemuan Penderita Balita 2016
balita
Target penemuan penderita Balita 2013:
20% x 2.529 = 506 balita
20% x 2.700 = 540 balita
bila :
Jumlah penderita diare Balita yang dilayani = 310
penderita.
maka :
Cakupan Pelayanan Penderita Diare Balita :
310
61.26%
x 100% = 77,5 %
506
540
3) Kualitas Pelayanan
A. Pembagian Diare
a. Diare Akut
1) Etiologi
2) Patofisiologi
a) Diare Sekretorik
b) Diare Osmotik
1) Disentri
a) Batasan
c) Patogenesis
d) Gambaran Klinis
e) Komplikasi
(a) Perforasi
(a) Hipoglikemia
(b) Hiponatremia
(c) Sepsis
2) Kolera
a) Batasan
c) Patogenesis
a) Batasan
b) Etiologi
Etiologi
Dapat disebabkan
disebabkan oleh
oleh bakteri,
bakteri,virus
virusdan
danparasit.
parasit.Bakteri
Bakterimerupakan
merupaka
penyebab terbanyak, khususnya Enterotoxigenic Escherichia coli
(ETEC).
2) Zinc
Obat-obatan ìanti-diareî
anti-diare tidak boleh diberikan pada anak
yang menderita diare karena terbukti tidak bermanfaat. Obat
anti muntah tidak dianjurkan kecuali muntah berat. Obat-
obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan
status gizi anak. Obat antiprotozoa digunakan bila terbukti
diar e disebabkan oleh parasit (amuba, giar dia).
5) Pemberian Nasihat
1. Anak
a. Riwayat Penyakit
l. Lihat
Keadaan Umum Baik,Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai atau Tidak Sadar
Rasa Haus (beri air minum) Minum Biasa, Tidak Haus Haus, Ingin Minum Banyak Malas Minum atau Tidak Bisa Minum
2. Raba/Periksa
3. Tentukan Derajat Dehidrasi Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan - Sedang Dehidrasi Berat
(Dehidrasi Tidak Berat)
1. Anak
a. Diare Akut
Beri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat.
Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan.
Beri makanan kaya Kalium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa hijau.
Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3-4 jam).
Setelah diare berhenti beri makanan yang sama dan makanan tambahan selama 2 minggu.
JUMLAH ORALIT 200 - 400 ml 400 - 700 ml 700 - 900 ml 900 - 1400 ml
Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
Berikan Oralit 6 bungkus untuk persediaan di rumah.
jelaskan 5 langkah Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah.
Beri cairan Intravena segera. Ringer Laktat atau NaCl 0,9% (bila RL tidak tersedia)
Dapatkah Saudara
YA 100 ml/kg, dibagi sebagai berikut:
memberikan Cairan Intravena?
UMUR PEMBERIAN PERTAMA KEMUDIAN
Bayi < 1 tahun 1 jam* 5 jam
Anak > 1 tahun 30 menit* 21/ 2 jam
* Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba.
TIDAK
Nilai kembali tiap 15 - 30 menit. Bila nadi belum teraba, beri cairan lebih cepat
Juga beri oralit (5ml/kg/jam) bila penderita bisa minum biasanya setelah 3 - 4 jam
(bayi) atau 1 - 2 jam (anak).
Berikan obat Zinc selama 10 hari berturut-turut
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi
Kemudian pilihlah Rencana Terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan
terapi
Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut. Berikan sedikit demi sedikit, 20ml/kg
BB/jam selama 6 jam.
Apakah penderita bisa minum? YA Nilai setiap 1 - 2 jam :
- Bila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat
- Bila rehidrasi tidak tercapai setalah 3 jam rujuk untuk terapi Intravena
Setelah 6 jam nilai kembali dan pilih Rencana Terapi yang sesuai.
TIDAK
Catatan :
Bila mungkin amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan
bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi
Segera rujuk anak untuk oralit
rehidrasi melalui Nasogastrik/ Bila umur anak diatas 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah Saudara,
Orogastrik atau Intravena pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotika yang tepat secara oral begitu
anak sadar.
1) Disentri
a) Tatalaksana
c) Penanganan Komplikasi
(1) Hipoglikemia
(2) Hiponatremia
(3) Sepsis
(b) Jika kejang lebih dari lima menit, maka mulai terapi.
(7) Perforasi
(8) Pneumonia
2) Kolera
Tatalaksana Kolera
(a) Dehidrasi
Pemeriksaan pH tinja
Pemerisaan gula tinja dengan tablet clinic test (uji
klinik) atau tes Benedict
Pemeriksaan mikroskopik tinja untuk melihat butir
lemak.
Steatokrit
(e) Tatalaksana
(1) Rehidrasi
(2) Nutrisi
Umur anak
Kebiasaan makan sebelum dan selama sakit
Kemampuan pencernaan anak
(c) Antibiotika
(1) Dehidrasi
(2) Nutrisi
(4) Tatalaksana
1) Rehidrasi
Air 2 liter
Oralit standar WHO : paket 1 liter
Gula 50 g
Larutan elektrolit atau mineral 40 cc.
(lihat kotak
KCl 224 g
Kalium Sitrat 81 g
Magnesium Chlorida 76 g
Zinc Asetat 8,2 g
Cuprum Sulfat 1,4 g
Tambahkan air sampai dengan 2500
2) Nutrisi
Susu skim 80 g 90 g
Gula 50 g 65 g
Minyak sayur 60 g 75 g
Larutan suplementasi meineral 20 ml 20 ml
Tambahkan air menjadi 1000 ml 1000 ml
Kandungan kalori 100 kkal/dl 135 kkal/dl
3) Terapi Medikamentosa
(b) Antibiotika
5) Penyakit penyerta
a) Tatalaksana
1. Terapi Cairan
a. Derajat Dehidrasi
Untuk menentukan
Untuk menentukan derajat
derajat dehidrasi
dehidrasi dapat
dapat digunakan
digunakan
tabel dibawah ini. Sebagai pilihan dapat digunakan
Metode WHO (lihat Tabel 3) atau Sistem Skor Daldiyono
Metode Sistim tanda
berdasarkan Skor Daldiyono
dan gejalaberdasarkan
klinis (lihattanda
Tabeldan
4)
gejala klinis.
berdasarkan keadaan klinis yang diberi penilaian/skor
(Evidence IA).
Sebagai pilihan dapat digunakan juga Metode Sistem
b. Skor Daldiyono:
Jenis cairan berdasarkan keadaan klinis yang diberi
penilaian / skor
Semua diare dimulai dengan pemberian ORALIT (Evidence
IA) atau dimulai dengan cairan rumah tangga (air matang,
air tajin,air kelapa, kuah sayur) (Evidence IV).
Tatalaksana Penyakit Diare 93
perlu dipertimbangkan penggunaan antibiotika yang
tidak menimbulkan efek samping yang memperburuk
diare. Begitu pula kita harus mempertimbangkan
dampak pemakaian obat yang mempunyai efek
samping terhadap traktus gastrointestinal.
Komposisi ORALIT terdiri dari:
B. Tatalaksana Penderita Diare Dewasa
KLINIS 2,6 gram/L
Natrium klorida SKOR
Natrium bikarbonat 2,9 gram/L
Cairan
1. Terapi
1. Rasa
haus / muntah
Kalium klorida 1,5 gram/L 1
2. Kesadaran
apathis
Glukosa 13,5 gram/L 1
a. Derajat Dehidrasi
3. Kesadaran somnolent, sopor atau koma 2
4. Tekanan
Dengan darah sistolik 60-90mmHg
osmolaritas 1
Pada dewasa perlu: ditentukan tingkat dehidrasi:
5. Tekanan darah sistolik <60 mmHg> 2
6. Frekuensi Sodium
nadi >120x / 75 mmol/L
menit 2
(1) Tanpa dehidrasi, ciri utama adalah timbulnya rasa
7. Frekuensi Klorida
napas > 30x / menit 65 mmol/L 1
haus.
Glukose anhydrous 75 mmol/L
8. Fasies cholerica
(2) Potasium
Ringan 2
9. Vox(3)
cholerica 20 mmol/L 2
Sedang
Citrat 10 mmol/L
10. Sianosis
(4) Berat 2
______________________________________
11. Turgor kulit menurun 1
12. Washer
Untuk womens hand derajat dehidrasi dapat digunakan
menentukan 1
Total osmolaritas 245 mmol/L
13. Ekstremitas dingin
Metode WHO (lihat Tabel 3) atau Sistem Skor Daldiyono1
14. Umur 50 - 60 tahun
berdasarkan tanda dan gejaladalam
kliniskemasan -1
(lihat Tabel 4)
Cairan tersebut diatas tersedia sachet
15. Umur >
(ORALIT 60 tahun
berdasarkan 200keadaan klinis
ml). Pada yang diberi
penderita -2
yangpenilaian/skor
memerlukan
pemberian cairan secara intra vena diberikan cairan
(Evidence IA).
Ringer lactat atau Ringer asetat.
b. Jenis cairan
c. Jumlah Cairan
Semua diare dimulai dengan pemberian ORALIT (Evidence
Jumlah cairan dengan
IA) atau dimulai yang diberikan harus
cairan rumah sesuai
tangga dengan
(air matang,
jumlah cairan yang dikeluarkan dengan menggunakan
air tajin,air kelapa, kuah sayur) (Evidence IV).
Skor Daldiyono (lihat tabel 4)atau perkiraan klinis :
Tatalaksana Penyakit Diare 93
Komposisi ORALIT terdiri dari:
Tanpa dehidrasi : ORALIT
Dehidrasi Ringan : ORALIT
Natrium klorida 2,6 gram/L
Dehidrasi Sedang : ORALIT dan Cairan Infus
Natrium bikarbonat 2,9 gram/L
Dehidrdasi Berat : Cairan Infus dan ORALIT
Kalium klorida 1,5 gram/L
Glukosa 13,5 gram/L
45 Depan d. Cara Pemberian
Dengan osmolaritas :
CAIRAN INFUS : Kehilangan cairan sesuai perhitungan
diberikan dalam 2 jam pertama, selanjutnya diberikan
Sodium 75 mmol/L
cairan dosis pemeliharaan (1500 cc - 2000 cc per 24 jam)
Klorida 65 mmol/L
ditambah kehilangan cairan baru.
Glukose anhydrous 75 mmol/L
Potasium 20 mmol/L
Catatan :
Citrat 10 mmol/L
______________________________________
Dalam keadaan dimana cairan infus tidak bisa diberikan,
dianjurkan pemberian cairan dengan sonde lambung
Total osmolaritas 245 mmol/L
secukupnya sampai infus bisa terpasang. Untuk pasien
r a w a t j a l a n d i b e r i k a n 1 0 b u n g k u s O R A L I T.
Cairan tersebut diatas tersedia dalam kemasan sachet
94 Pedoman(ORALIT 200
Tatalaksana ml). Pada penderita yang memerlukan
Diare
pemberian cairan secara intra vena diberikan cairan
Ringer lactat atau Ringer asetat.
c. Jumlah Cairan
Cairan tersebut diatas tersedia dalam kemasan sachet
(ORALIT 200 ml). Pada penderita yang memerlukan
pemberian cairan secara intra vena diberikan cairan
Ringer lactat atau Ringer asetat.
e. Monitoring dan Rujukan
c. Jumlah Cairan
Selama terapi
Jumlah cairandengan pemberian
yang diberikan infuse
harus pasiendengan
sesuai harus
dimonitor
jumlah baik
cairan secara
yang klinis maupun
dikeluarkan laboratorium.
dengan menggunakan
Monitoring
Skor meliputi:
Daldiyono (lihatperkiraan
atau tabel 4)atau perkiraan
klinis : klinis :
1. Diuresis
Tanpa dehidrasi : ORALIT
Dehidrasi
2. TandaRingan vital : ORALIT
Dehidrasi
3. IntakeSedang dan output : ORALIT
cairan dan Cairan Infus
Dehidrdasi Berat
4. Pasien dengan dehidrasi : Cairan Infus danatau
berat ORALIT
syok perlu
dimonitor, ureum kreatinin dan elektrolit
d. Cara Pemberian
5. Pasien yang ditangani di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, yang menunjukkan tanda over
CAIRAN INFUS : Kehilangan cairan sesuai perhitungan
hidrasi, harus diberikan diuretika intravena kemudian
diberikan dalam 2 jam pertama, selanjutnya diberikan
d i rdosis
cairan u j u kpemeliharaan
u n t u k p e(1500
n a n gcc
a n-a2000
n l ecc
b i per
h l24
a njam)
jut.
ditambah kehilangan cairan baru.
f. Tatalaksana diare kronik
Catatan :
1. Pasien dengan diare kronik pada orang dewasa
Dalam keadaan dimana
dilakukan pemeriksaancairan infus tidak bisa diberikan,
feses.Bila terdapat
dianjurkan pemberian cairan dengan
Amoebiasis, langsung diberikan Metronidazolsonde lambung
3x500
secukupnya
mg selama sampai
7ñ10infus
hari. bisa terpasang. Untuk pasien
r a w a t j a l a n d i b e r i k a n 1 0 b u n g k u s O R A L I T.
94 Pedoman2. ApabilaDiare
Tatalaksana terdapatAmoebiasis berulang, maka rujuk
untuk evaluasi lebih lanjut dengan pemeriksaan
e. Monitoring dan Rujukan
endoskopi.
Selama
3. Bilaterapi dengan
Amoeba pemberian
tidak infuse
ditemukan, pasien
maka harus
dirujuk ke
dimonitor
rumahbaik secara klinis maupun laboratorium.
sakit.
Monitoring meliputi:
45 Belakang
g. Faktor risiko
1. Diuresis
2. Tanda besar
Sebagian vital penderita HIV mempunyai presentasi
3. Intake dandiare
klinis berupa output cairanOleh sebab itu pada pasien
kronis.
4. Pasien
dengan diaredengan dehidrasi
kronis perlu beratskrining
dilakukan atau syok
untukperlu
HIV.
dimonitor, ureum kreatinin dan elektrolit
5. Pasien
Riwayat yangpada
kanker ditangani
keluargadi juga
Fasilitas Pelayanan
perlu ditanyakan.
Kesehatan Primer, yang menunjukkan
Kanker kolorektal menimbulkan keluhan diare tandakronis
over
hidrasi, harus diberikan diuretika intravena kemudian
yang kadang-kadang disertai dengan amoebiasis berulang.
dirujuk untuk penanganan lebih lanjut.
2. Diare Pada Pelancong (Traveller’s Diarrhea)
f. Tatalaksana diare kronik
a. Tatalaksana Diare Pada Pelancong
1. Pasien dengan diare kronik pada orang dewasa
dilakukan pemeriksaan feses.Bila terdapat
Tatalaksana Penyakit Diare 95
Amoebiasis, langsung diberikan Metronidazol 3x500
mg selama 7ñ10 hari.
e.
f. Monitoring
Tatalaksana dan
diareRujukan
kronik
Selama
1. Pasienterapi dengan
dengan pemberian
diare infuseorang
kronik pada pasiendewasa
harus
dimonitor baik secara klinis maupun laboratorium.
dilakukan pemeriksaan feses.Bila terdapat
Monitoring meliputi:
Amoebiasis, langsung diberikan Metronidazol 3x500
mg selama 7ñ10 hari.
1. Diuresis
2.
2. Tanda
Apabilavital
terdapat Amoebiasis berulang, maka rujuk
3. untuk
Intake dan output
evaluasi cairan
lebih lanjut dengan pemeriksaan
4. endoskopi.
Pasien dengan dehidrasi berat atau syok perlu
dimonitor, ureum kreatinin dan elektrolit
5.
3. Pasien yang ditangani
Bila Amoeba di Fasilitas
tidak ditemukan, maka Pelayanan
dirujuk ke
Kesehatan
rumah sakit. Primer, yang menunjukkan tanda over
hidrasi, harus diberikan diuretika intravena kemudian
g. diru
Faktor juk untuk penanganan lebih lanjut.
risiko
f. Tatalaksana
Sebagian besardiare kronik HIV mempunyai presentasi
penderita
klinis berupa diare kronis. Oleh sebab itu pada pasien
1. Pasien
dengan diaredengan diaredilakukan
kronis perlu kronik pada orang
skrining dewasa
untuk HIV.
dilakukan pemeriksaan feses.Bila terdapat
Amoebiasis,
Riwayat kanker langsung diberikan
pada keluarga jugaMetronidazol 3x500
perlu ditanyakan.
mg selama
Kanker 7ñ10
kolorektal hari.
menimbulkan keluhan diare kronis
yang kadang-kadang disertai dengan amoebiasis berulang.
2. Apabila terdapat Amoebiasis berulang, maka rujuk
2. untuk
Diare Pada evaluasi(Traveller’s
Pelancong lebih lanjutDiarrhea)
dengan pemeriksaan
endoskopi.
a. Tatalaksana Diare Pada Pelancong
3. Bila Amoeba tidak ditemukan, maka dirujuk ke
1. rumah
Mencegah dan mengatasi dehidrasi dengan ORALIT.
sakit. Tatalaksana Penyakit Diare 95
g. 2. Pemberian
Faktor risiko antibiotik dengan Siprofloksasin 2 x 500
mg selama 1 sampai 2 hari. Alternatif lain bila terdapat
kontra
Sebagian indikasi,
besar penderita pilihan
HIV mempunyaiantibiotik adalah
presentasi
klinis berupa diare kronis. Oleh sebab itu padam
K o t r i m o k s a s o l , A m o k s i s i l i n , A z i t r o isin.
pasien
46 Depan dengan diare kronis perlu dilakukan skrining untuk HIV.
3. Terapi simtomatik, dapat diberikan loperamid
(diberikan
Riwayat kankerpada
padadiare berat)juga
keluarga dengan
perlujangka waktu
ditanyakan.
pendek.Harap
Kanker kolorektal diperhatikan
menimbulkan efek samping
keluhan loperamid
diare kronis
terjadi ileus paralitik yang akan memperburuk
yang kadang-kadang disertai dengan amoebiasis berulang.
keadaan. Penggunaan loperamid dihentikan apabila
setelah 48 jam gejala menetap.
2. Diare Pada Pelancong (Traveller’s Diarrhea)
4. Pengaturan makanan dengan makanan lunak rendah
a. Tatalaksana Diare Pada Pelancong
serat.
Meyakinkan penderita:
Rujukan dilakukan
1) Bila diare pada : dalam 48 jam, segera ke unit
memburuk
gawat darurat/rumah sakit.
1) Dehidrasi
2) Pasien dengan tidakdehidrasi
berat, tetapi
beratmuntah
atau syokprofuse.
perlu
dipantau ureum, kreatinin dan elektrolit.
2)
3) Diare
Pasienakut
yangdengan dehidrasi
ditangani berat.
di fasilitas pelayanan primer
dan menunjukkan tanda over hidrasi, harus diberikan
3) Disentri
diuretik dengan
intravena faktor risiko dirujuk
kemudian menjadi untuk
berat
merupakan
penangananindikasi rawat inap antara lain dengan
lebih lanjut.
gangguan gizi berat,
4) Pasien yang ditangani di umur kurang
fasilitas dari kesehatan
pelayanan dari satu
tahun,
primer dan menunjukkan gagal ginjal akutterakhir,
menderita campak pada enam bulan karena
disentri disertai dehidrasi berat dan disentri
syok atau komplikasi gangguan elektrolit, harus dengan
komplikasi.
dirujuk untuk penanganan lebih lanjut.
96 Pedoman Tatalaksana Diare
4) Diare persisten pada bayi muda yang berumur kurang
dari 2 bulan, mengalami dehidrasi, menderita infeksi
berat, penderita diperkirakan tidak akan dapat
mengkonsumsi makanan sesuai dengan jenis, bentuk
dan jumlah yang direkomendasikan.
46 Belakang
5) Diare bermasalah lainnya seperti diare dengan gizi
buruk, diare dengan penyakit penyerta.
b) Dewasa
47 Depan
Buku Pedoman
Buku Pedoman Pengendalian
Tatalaksana Diare ini merupakan
Penyakit revisi dari revisi
Diare ini merupakan buku
pedoman
dari bukusebelumnya dan diharapkan
pedoman sebelumnya dapat menjadi
dan diharapkan acuan untuk
dapat menjadi acuan
lebih memantapkan potensi dalam tatalaksana penyakit diare
untuk lebih memantapkan potensi dalam tatalaksana penyakit diare secara
berjenjang baik internai,
secara berjenjang baik lintas program
internal, lintasdan lintas sektor.
program dan lintas sektor.
Penutup 99
100 Pedoman Tatalaksana Diare
Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 2
Formulir 2.2
INVESTIGASI PENDERITA DIARE/KOLERA
Gejala Klinis :
O Berak tak tertahan O Berak dengan darah
O Muntah O Ada panas
O Sakit perut hebat O Turgor baik/jelek
O Dingin O Berak 5 kali
O Lemah O Berak 5 – 10 kali
O Shock O Berak lebih 10 kali
O Berak dengan ingus
Tanggal mulai sakit .................. Jam ............... Tanggal dirawat .................. Jam .........
Tanggal sembuh/mati.................................................................... Jam ........................
Dirawat di : Puskesmas/BP/RC : ................................ Dokter : .................................
Rumah Sakit : ................................ Dokter : .................................
Tidak dirawat, dengan alasan :
O Tempat jauh O Tidak mengerti, harus kemana
O Takut membayar O Ke dukun dan lain-lain .............
O Tidak percaya dengan dinas kesehatan
O Tidak ........................................................................
______________________________________________________________________________________
Keadaan kakus :
Catatan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Investigator
(........................................................)
Lampiran 3
Formulir 2.3
PENCATATAN KASUS DIARE
TAHUN ……………….
Puskesmas : _________________________________ Tanggal Pemantauan : _____/_____ /______
Kab / Kota : _________________________________ Nama Pemantau : ___________________
Propinsi : _________________________________
JENIS
)
IDENTITAS TINDAKAN / PENGOBATAN
KUNJUNGAN
I*
AN
KELUHAN UTAMA
AS
Jenis
UL
IK
NO. Kelamin
MP
IF
Umur Suhu UMUM DITEMUKAN Oralit
S
SI
A
(bln) (oC) (bks)
(Tanpa Penyakit Tuliskan jenis obat yang diberikan, bila puyer tanyakan apa
KE
KL
L P
Penyerta) isinya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Terisi : Diare Murni *) Klasifikasi A: Diare Tanpa Dehidrasi; B: Diare Dehidrasi Ringan Sedang; C: Diare Dehidrasi Berat;
Cara Mengisi Kolom : TS: Tidak disebutkan, P: Persisten, D: Disentri, Cholera : Chol
Kolom : 2, 7, 8,12 diisi dengan tanda rumput bila di kartu penderita terisi, dan tanda strip (-) bila di kartu penderita tidak terisi.
Kolom : 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16 ditulis sesuai dengan yang tertulis di kartu penderita.
Lampiran 3
Kolom : 17 diisi oleh Petugas Pusat sebagai kesimpulan setelah kolom 2 s/d 15 terisi.
Lampiran
Lampiran 44
Formulir 2.4
Tanggal : --
PROPINSI : ………………………………………………………...............………
KAB./KOTA .
: ……………………………………………………….……...............…
PUSKESMAS : ......................................................................................
RESPONDEN : …………………………………………….………………...............…
JABATAN : …………………………………...............……………………………
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
1
3. Laporan apa yang diterima dan siapa yang mengelola ?
Ya Tidak
Laporan W1
Laporan W2
Laporan STP
2
7. Apakah Saudara menghitung cakupan pelayanan penderita diare ? Ya Tidak
Bila YA, berapa cakupan pelayanan 3 tahun terakhir (target dan realisasi)?
______________________________________________________________________________________________
6. Apakah Saudara mempunyai data kualitas tatalaksana diare tahun lalu? Ya Tidak
Bila YA, Proporsi Sumber Data
Dimana ? __________________________________________
_______________________________________________________________________________________________
3
9. Apakah Saudara ikut serta kegiatan MTBS ? Ya Tidak
Bila YA, kegiatan apa : ____________________________________________________________________
10. Apakah ada kegiatan promosi kesehatan tentang program diare? Ya Tidak
Bila YA, Advokasi, sebutkan : __________________________________________
11. Apakah Saudara tahu obat program diare (Oralit dan Zinc) yang diterima Tahu Tidak
di GFK tahun ini :
12. Apakah Saudara dapat menghitung kebutuhan obat Program P2 Diare Ya Tidak
di wilayah kerja?
13. Berapa kebutuhan Oralit dalam satu tahun di wilayah kerja Saudara? _____ kotak ______ sachet
14. Berapa kebutuhan Zinc dalam satu tahun di wilayah kerja Saudara? _____ kotak ______ tablet
Lampiran 55
Lampiran
Formulir 2.5
PENGETAHUAN TATALAKSANA PENDERITA DIARE DI PUSKESMAS
MENYEBUTKAN
1. Apakah definisi operasional diare ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Bila ada anak diare, pertanyaan apa yang Anda tanyakan mengenai penyakitnya ?
a) Lamanya diare O Ya O Tidak
b) Ada darah dalam tinja O Ya O Tidak
c) Adanya penyakit penyerta O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a, b, c dijawab YA O YA O TIDAK
3. Apa yang Anda periksa untuk menetapkan klasifikasi derajat dehidrasi ?
a) Keadaan umum anak O Ya O Tidak
b) Mata cekung O Ya O Tidak
c) Haus, apakah dapat minum O Ya O Tidak
d) Turgor kulit O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a, b, c, d dijawab YA O YA O TIDAK
1
4. Sebutkan klasifikasi derajat dehidrasi ?
a) Tanpa Dehidrasi O Ya No. 5 O Tidak
b) Dehidrasi Ringan Sedang O Ya No. 7 O Tidak
c) Dehidrasi Berat O Ya No. 10 O Tidak
d) Tidak tahu O Ya No. 13 O Tidak
e) Ringan – Sedang – Berat teruskan No. 5 dan seterusnya.
5. Bagaimana menentukan klasifikasi penderita diare Tanpa Dehidrasi? (Bukan Kolera dan Disentri)
a) Keadaan umum anak : Baik, Sadar O Ya O Tidak
b) Mata : Normal O Ya O Tidak
c) Rasa haus : Minum biasa O Ya O Tidak
d) Turgor kulit : Kembali cepat O Ya O Tidak
e) Tidak tahu O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a, b, c dan d dijawab YA O YA O TIDAK
6. Bagaimana tindakan Anda terhadap anak diare Tanpa Dehidrasi? (Bukan Kolera dan Disentri)
a) Anjuran memberikan cairan lebih banyak dari biasanya (termasuk oralit) O Ya O Tidak
b) Diberi obat Zinc O Ya O Tidak
c) Anjuran meneruskan pemberian makanan O Ya O Tidak
d) Anjuran membawa ke petugas kesehatan, bila tidak baik dalam 3 hari O Ya O Tidak
e) Dipulangkan dengan diberi oralit. O Ya O Tidak
f) Diberi obat antibiotik, anti diare dan obat lain O Ya O Tidak
g) Tidak tahu O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a, b, c, d, e dijawab YA O YA O TIDAK
Kesimpulan TATALAKSANA PENDERITA DIARE TANPA DEHIDRASI disebut BENAR,
bila KESIMPULAN No.5 dan No.6 dijawab YA O YA O TIDAK
2
8. Bagaimana tindakan Anda terhadap anak diare dengan DEHIDRASI RINGAN SEDANG?
a) Dipulangkan dengan diberi oralit. O Ya O Tidak
b) Diobati dengan oralit di sarana O Ya O Tidak
c) Dirujuk O Ya O Tidak
d) Diberi obat O Ya O Tidak
e) Tidak tahu O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila b dijawab YA O YA O TIDAK
9. Berapa banyak oralit harus Anda berikan dalam 3 jam pertama pada penderita dehidrasi ringan/sedang (Rencana Terapi B)
a) 75 ml/kg BB O Ya O Tidak
b) Sesuai golongan umur(<1 th 300 ml, 1-5 th 600ml,dst) O Ya O Tidak
c) Tidak tahu O Ya O Tidak
3
12. Berapa banyak cairan I.V yang akan Anda berikan pada penderita Dehidrasi Berat (Rencana Terapi C) ?
a. 100 ml/kg BB O Ya O Tidak
b. Lainnya, jumlah ……… ml O Ya O Tidak
c. Tidak tahu O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a dijawab YA O YA O TIDAK
Kesimpulan TATALAKSANA PENDERITA DIARE DEHIDRASI BERAT disebut BENAR,
bila KESIMPULAN No.10, No.11 dan No.12 dijawab BENAR O YA O TIDAK
(b)
(c)
(d)
14. Apakah Anda biasanya memberikan obat selain antibiotik dan oralit ? O Ya O Tidak
Bila TIDAK, lanjutkan ke pertanyaan No.15.
Bila YA sebutkan obat yang biasa Anda berikan dan sebutkan alasannya
(b)
(c)
(d)
4
15. Sebutkan tanda bahaya yang harus Anda anjurkan kepada pengasuh untuk
kembali ke petugas kesehatan ? (jangan dibaca butir-butir jawabannya)
a. Berak cair terus menerus O Ya O Tidak
b. Muntah berulang-ulang O Ya O Tidak
c. Rasa haus yang nyata O Ya O Tidak
d. Tidak bisa minum atau malas minum O Ya O Tidak
e. Timbul demam O Ya O Tidak
f. Berak bercampur darah O Ya O Tidak
g. Tidak membaik dalam 3 hari O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila a s/d g dijawab YA minimal (4) O YA O TIDAK
16. Penjelasan apa yang Anda berikan kepada pengasuh dalam pemberian oralit ? (Jangan dibaca butir-butir jawabannya)
a. Menjelaskan bahwa oralit pengganti cairan yang hilang O Ya O Tidak
b. Menjelaskan berapa banyak oralit harus diberikan,
b.1 ¼– ½ gelas untuk anak < 1 tahun setiap kali berak O Ya O Tidak
b.2 ½– 1 gelas untuk anak 1-4 tahun setiap kali berak O Ya O Tidak
b.3 1 – 1½ gelas untuk > 5 tahun setiap kali berak O Ya O Tidak
c. Memberi penjelasan bagaimana cara melarutkan oralit O Ya O Tidak
17. Bagaimana cara melarutkan oralit ?
a. Cuci tangan O Ya O Tidak
b. Sediakan air masak 200 ml di dalam gelas O Ya O Tidak
c. Tuangkan semua bubuk oralit 200 cc ke dalam gelas O Ya O Tidak
d. Aduk sampai larut O Ya O Tidak
Kesimpulan BENAR, bila b, c dan d dijawab YA O YA O TIDAK
18. Sebutkan intervensi Pencegahan Diare?
a. Memberikan ASI Eksklusif O Ya O Tidak
b. Memperbaiki makanan Pendamping ASI O Ya O Tidak
c. Menggunakan air bersih yang cukup O Ya O Tidak
d. Mencuci tangan O Ya O Tidak
e. Menggunakan jamban yang sehat O Ya O Tidak
f. Membuang tinja bayi dan anak secara benar O Ya O Tidak
g. Imunisasi campak O Ya O Tidak
19. Apakah anda tahu pojok Oralit? O Ya O Tidak
Bila YA, apakah fungsi Pojok Oralit?
a. Pengobatan / observasi O Ya O Tidak
b. Penyuluhan O Ya O Tidak
c. Pelatihan O Ya O Tidak
20. Apakah anda tahu obat Zinc? O Ya O Tidak
21. Apakah anda memberikan obat Zinc pada penderita diare balita? O Ya O Tidak
Bila YA, berapa dosis Zinc yang ada berikan? Sebutkan : ......................................................
1. V. Cholera Beberapa jam sampai Mencret mendadak, kadang- Melalui makanan dan
5 hari kadang muntah, minuman yang terkontaminasi
Asidosis & shock
2. V. Parahaemolyticus Biasanya 2 – 3 hari Diare, sakit perut, mual, Melalui ikan (makanan) laut yang
Muntah, demam, sakit terkontaminasi
kepala, kadang-kadang seperti
desentri
3. Stap. Aureus 2 – 6 jam Mual, muntah, sakit perut, Melalui daging, telor, makanan
mencret, suhu badan tinggi kaleng dan roti
yang terkontaminasi
4. Salmonella spp 12 – 24 jam Mencret, demam,sakit Melalui daging, unggas, susu dan
perut telor yang terkontaminasi
5. Clostridium Perfringens 6 – 24 jam Mencret, sakit perut, Melalui daging, makanan kaleng
biasanya 10 – 12 jam mual yang terkontaminasi
7. Shigella spp 2 – 3 hari Mencret, sakit perut, Melalui saus dan makanan
Tenemus, tinja berlendir Kaleng yang terkontaminasi