Elemen Desain Interior KULIAH 3
Elemen Desain Interior KULIAH 3
Elemen Desain Interior KULIAH 3
INTERIOR
Faktor Pembentuk Suasana Ruang Menurut Titihan Sarihati, (Sarihati, Widodo, and
Widihardjo 2015), terdiri dari:
Faktor elemen non fisik, yaitu manusia sebagai pengguna dalam mempersepsi ruang
selalu terkait dengan aspek psikologis, aspek sosial dan kultural yang mempengaruhi
kepribadian secara individual,
Faktor elemen fisik yang terdiri dari elemen-elemen yang membatasi ruang yang
bersifat fisik, unsur pembentuk ruang terdiri dari;
• Pertama, unsur horizontal yang terbentuk dari bidang datar permukaan alas atau
pijakan dan bidang ambang atas yang membentuk volume ruang di antaranya.
• Kedua, unsur vertikal merupakan sisi bidang yang membentuk ketinggian Unsur unsur
dasar yang bersifat fisik seperti lantai di dinding dan langit-langit yang memiliki warna,
cahaya, tekstur dan pola suatu permukaan bidang yang akan mempengaruhi persepsi
terhadap bobot visual, proporsi dan dimensinya.
RUANGAN YANG DIINGINKAN
Elemen Desain Interior
Menciptakan atmosfer atau suasana ruang yang nyaman bagi pemakai adalah salah
satu tujuan utama dari desain interior. Atmosfer pada desain interior dapat muncul
karena dibentuk oleh elemen-elemen yang menyusunnya sebagai berikut :
■ Ruang
Ruang merupakan elemen utama pada desain interior yang diartikan sebagai tata
letak. Tata letak interior tidak hanya mengenai peletakkan elemen pembentuk ruang
sesuai keingininan dan kebutuhan saja, melainkan juga mempertimbangkan
pencahayaan, penghawaaan, susunan dan akses bagi pengguna ruang.
A. Lantai :
Bahan penutup lantai yang memberi suasana hangat, misanya:
karpet, parket, jalur kayu, serat kayu, dan sebagainya. -Bahan penutup
lantai yang memberi suasana dingin/sejuk. misalnya: marmer batuan
alami lantai keramik. dan sebagainya. - Bahan marmer, mempunyai
karakteristik permanen dan kaku. Penggunaan bahan marmer sebagai
penutup lantai memberikan suasana yang indah dan sejuk (nyaman) -
Bahan keramik tile. mempunyai karakteristik indah, sejuk, dan luas. -
Bahan kayu, mempunyai karakteristik alamiah, kedap suara, tahan
lama, dan penghantar hangat yang baik. Suasana yang tercipta adalah
suasana hangat, alami, dan indah.
Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua
dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan
jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila
salah satu diantaranya tidak ada maka tidak dapat disebut
sebagai interior karena ruangan tersebut tidak dapat berfungsi
dan dipergunakan dengan baik. Secara tiga dimensional,
terdapat empat elemen dasar pembentuk interior yang terdiri
dari tiga bidang dimensional (3D) yang akan membentuk
volume (panjang x lebar x tinggi) sebuah ruangan :
Lantai sebagai bidang bawah
Dinding sebagai bidang tengah/ penyekat
Plafon sebagai bidang atas
Berbagai bukaan yang dapat diaplikasikan ke dalam tiga
bidang dimnsional diatas
Elemen pengisi ruang yang disebut juga perabot /furniture,
biasanya berwujud kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan,
vegetasi, lampu dll
b. Bahan pada elemen penunjang interior
1) Pintu
a) Jenis-jenis pintu
b) Bahan Pintu
2) Jendela
3) Bovenlight
c. Bahan pada elemen pengisi interior
1) Furniture
a) Fix Furniture
b) Loose Furniture
- Batu : Bermacam-macam batu alam (batu kali. batu bata, batako dan
sebagainya) . Memberi kesan dan suasana relief mirip dengan dinding goa
sehingga terasa adanya pendekatan dengan alam indah hangat dan
merupakan sebuah usaha untuk menciptakan suasana dan unsur yang
berlainan.
- Gelas : Cermin, kaca (kaca bening, rayben, kaca es) memberikan suasana
indah dan modern, memperluas kesan ruang dan terang karena bahan kaca
dapat merefleksi cahaya.
C. Plafon :
■ Tak pelak dalam desain interior, warna merah dapat memberi emosi yang berlebih
kepada penghuninya.
Hijau
■ warna hijau dapat memberi kesan rileks dan menenangkan kepada penghuni.
Karena itu, pemilihan warha hijau cocok digunakan di ruang santai seperti di kamar
tidur utama.
■ Warna hijau juga dapat diaplikasikan di ruang makan dan kamar mandi, sehingga
setiap pagi, penghuni dapat merasakan kesegaran.
Oranye
■ memberi kesan hangat pada ruangan, warna cokelat pun otomatis juga memberi kesan
hangat.
Putih
Putih dapat memberi kesan luas dan kesan ruang yang lebih lega. Warna putih juga dapat memberi suasana
yang clean.
Biru
■ Warna biru adalah warna yang dingin sehingga kehadirannya memberi kesan
menenangkan. Karena menenangkan, dapat meningkatkan konsentrasi pada
penghuninya.
Pink
warna ungu melambang kemewahan dan kesan elegan. Warna ungu dapat menghilangkan kesan
kotor pada ruangan
Elemen Desain Interior
■ Penghawaan
Menjaga kualitas udara yang baik sangat penting bagi kestabilan ruangan.
■ Tata Suara
Unsur tata suara adalah salah satu unsur yang berpengaruh terhadap atmosfer suatu
ruang. Makin kecil tingkat kebisingan pada suatu ruang akan memberikan tingkat
kenyamanan yang lebih baik bagi pengguna ruang. Kebisingan pada suatu ruang dapat
diredam dengan memanfaatkan material plafon, dinding atau lantai yang tidak
merefleksikan suara.
Elemen Desain Interior
■ Kenyamanan
Kenyamanan merupakan hal yang diprioritaskan paling utama pada perancangan
suatu interior ruang. Ruang yang nyaman secara tidak langsung dapat memberikan
dampak positif bagi pengguna, sehingga terhindar dari rasa tertekan, gelisah, dan
mendapatkan kebebasan beraktifitas di dalam ruangan. Kenyamanan ruang ini dapat
diperoleh melalui kenyamanan visual, audio dan thermal.
■ Gaya Arsitektur
Gaya arsitektur merupakan elemen desain interior yang menggambarkan penampilan
dan perasaan yang ditumbulkan oleh suatu ruang dengan memperhatikan nilai estetika
dalam perencanaan interior meskipun sifatnya selalu berubah-ubah seiring waktu. Gaya
arsitektur dapat menggambarkan kondisi kekinian dari suatu lingkungan masyarakat.