Anda di halaman 1dari 4

Mendengar Seruan Generasi Mendatang

oleh : Mashur

Penulisan essay dengan judul “Mendengar Seruan Generasi Mendatang “ ini ditujukan
untuk pemenuhan syarat pengajuan beasiswa Pertamina Foundation tahun 2022.
saya mengwali penulisan essai ini dengan memperkenalkan diri. Saya memiliki nama
lengkap Mashur dan merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara. saya lahir di Siak pada 2 Mei
2002 dan sekarang sedang menimba ilmu Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama
Islam Sultan Syarif Hasyim Siak.

Dewasa ini, bumi kita ini semakin hari semakin luar biasa panasnya. Dan,cuaca yang
sering sekali mengalami kegalauan layaknya telah putus cinta, terkadang cuaca panas
terkadang hujan, sangat tidak menentu.
Sebenarnya apa yang sedang dialami oleh bumi kita ini?
Sekarang bumi kita ini sedang mengalami yang namanya pemanasan global (global
warming). Apa itu pemanasan global (global warming)?, saya akan memberikan sebuah
ilustrasi agar lebih dekat dengan pengertian pemanasan global.
Mungkin kita pernah berada didalam mobil yang tertutup rapat pada siang hari. Sinar
matahari dengan leluasa dapat masuk kedalam ruangan mobil melalui kaca mobil, sehingga
menyebabkann udara didalam mobil menjadi lebih panas. Udara didalam mobil menghangat,
karena panas sinar matahari yang masuk tidak dapat leluasa keluar,sehingga panas tersebut
terperangkap didalam mobil.
Ilustrasi diatas sama halnya dengan pemanasan global. Matahari memancarkan
radiasinya kebumi menembus lapisan atmosfer bumi. Radiasi tersebut akan dipantulkan
kembali keangkasa,namun sebagian gelombang tersebut diserap oleh gas rumah kaca, yaitu
CO2 (karbondioksida), CH4(metana), N2O(dinitro oksida) dan CFC(Cloro Flour Carbon)
yang berada diatmosfer. Akibatnya gelombang tersebut terperangkap di alam atmosfer bumi.
Peristiwa ini terjadi berulang-ulang, sehingga menyebabkan suhu rata-rata dipermukaan bumi
meningkat. Peristiwa inilah yang disebut dengan Pemanasan Global.
Tanpa kita sadari banyak sekali kebiasaan dalam kehidupan keseharian kita membawa
dampak dari pemanasan global menjadi lebih besar. Dengan adanya global warming banyak
sekali kerusakan yang dapat ditimbulkan, bukan hanya satu namun bisa mencapai seluruh
struktur yang berada dibumi itu sendiri.
Isu pemanasan global sendiri muncul pada tahun akhir 1980 dimana terjadi perubahan
iklim akibat gas CO2, NOx, CFC, N2O,CO(karbonmonoksida),CCI4, CH4(metana). Gas-gas
ini dikenal dengan gas rumah kaca. Produksi gas rumah kaca dapat berasal dari gas buang
kendaraan bermotor,gas buang pabrik, pembakaran sampah, pembakaran hutan, dan
pembakaran lahan gambut. Besarnya produksi gas yang dihasilkan dari kegiatan tersebut
membuat banyaknya gas yang tertahan diatmosfer dan membuat suhu bumi meningkat,
meningkatnya suhu bumi ini mempengaruhi alam dengan mencairnya es dikutub dan
meningkatnya volume air laut,meningkatnya gas rumah kaca terutama dalam industri dan
kendaraan bermotor dapat menyebabkan polusi berupa asap racun, selain itu produksi gas
rumah kaca seperti SOx mampu memberikan dampak berupa hujan asam.
Besarnya konstribusi gas rumah kaca terhadap meningkatnya suhu bumi bukan masalah
satu-satunya pencemaran terhadap lingkungan. Sampah merupakan masalah klasik yang
kurang menjadi perhatian di sebagian masyarakat. Produksi wadah makanan, alat elektronik,
alat kosmetik, hingga pakaian yang kita kenakan akan menjadi sampah saat kita sudah tidak
memakainya lagi. Penyianyiaan terhadap makananpun masih tinggi, yang membuat banyak
makanan atau minuman yang dibuang. Peningkatan produksi sampah pun menjadi
permasalahan global karena beberapa jenis sampah sulit untuk di urai terutama sampah plastik
dan sampah elektronik.
Untuk menangani masalah ini saya dan tetangga beserta beberapa anggota pemuda
pemudi yang berada disekitar rumah berinisiatif untuk melakukan sedikit musyawarah
mengenai permasalahan pemanasan global ini. Inisiatif ini banyak didukung oleh banyak
pihak terutama dari keluarga saya sendiri, tak lupa pak RT kami atusias dengan gagasan ini.
Saya dan beberapa aggota pemuda pemudi membagi tugas untuk membuat dan melaksanakan
kegiatan ini. Adapun kegiatan yang kami lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan
global ini yakni salah satunya menanam pohon. Seperti yang kita ketahui, pohon menyerap
karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah
mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali keatmosfer. Satu pohon
berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya,
satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2.
Setelah musyawarah kami selesai, para pemuda pemudi mulai kembali kerumah masing-
masing untuk mengambil peralatan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini.
sayapun ikut mengambil peralatan apa yang ada dirumah saya. Ada yang membawa cangkul,
dodos, parang dan sebagainya. Dan untuk bibit pohonnya kami ambil dari rumah pak RT yang
memang sudah beliau siapkan untuk kegiatan ini. Setelah semuanya terkumpul saya beserta
rombongan pemuda pemudi dengan tidak melupakan protokol kesehatan, mulai membagikan
kelompok pada setiap pinggir jalan kampung untuk mulai menanam bibit pohon yang telah
tersedia. Warga dan pemuda pemudi sangat antusias dan mendukung kegiatan yang kami
lakukan tersebut.
Sekali lagi saya sebutkan bahwa pemanasan global sangat mengerikan bagi bumi kita.
Jangan izinkan pemanasan global menggila dibumi kita. Kalau saja kita bisa mendengar suara
generasi mendatang, kita akan mendengar seruan mereka agar kita segera bertindak
menanggulangi pemanasan global. Anak cucu kita yang sekarang belum lahir itu akan
menanggung beban berat akibat kelalaian kita.
Banyaknya gas rumah kaca yang terperangkap diatmosfer membuat suhu bummi ini
meningkat setiap harinya. Jadi wajar, jika kita merasakan panas yang begitu luar biasa pada
siang hari. Akibat dari meningkatnya suhu dibumi membuat gletser di enam benua mencair
seiring waktu. Tidak hanya itu,lautan es yang beradadikutub utara dan dikutub selatan juga
mencair dari waktu ke waktu. Banyaknya gas rumah kaca yang berkeliaran diudara juga
membuat hujan yang turun kebumi ini mengandung belerang yang bersifat asam. Hujan asam
tersebut juga bersifat korosi, sehingga benda yang terkena air hujan tersebut akan mudah
rusak.
Seiring maraknya pemanasan global, banyak bencana yang menghadang bumi ini silih
berganti. Tsunami, yang merupakan ombak besar yang datang ke daratan adalah akibat
volume air yang semakin bertambah akibat lapisan es yang berada dikutub utara dan kutub
selatan serta gletser yang berada dienam benua mencair. Dan, gelombang laut yang tinggi
juga akan berujung badai yang besar pula. Kemudian, bertambah volume air memudahkan
banjir leluasa terjadi dimana-mana. Dan hal tersebut berujung bencana tanah longsor. Lebih
parahnya lagi, terjadinya peningkatan suhu dibumi karena pemanasan global, membuat bumi
kita ini sering terjadi bencana gunung meletus yang berujung pada bencana gempa bumi.
Dibeberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan, namun ditempat lainnya malah
mengalami curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan. Sebagian besar Daerah
Aliran Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang makin tajam.
Hal ini mengakibatkan meningkatkan terjadinya banjir dan kekeringan. Hal ini akan menjadi
parah jika daya tampung badan sungai atau waduk tidak terpelihara akibat erosi.
Pemuda pemudi generasi muda merupakan ujung tombak dimasa depan. Kita harus bisa
menyikapi segala keadaan yang terjadi disekitar kita dengan berfikir kritis dan melakukan
gerakan perubahan yang bisa mengayomi warga atau masyarakat untuk sejalan dengan tujuan
yang telah dilakukan oleh pemerintah. Dan untuk pemerintah sendiri kami harap agar setiap
pemerintah dan setiap negara bekerjasama untuk sama-sama mempromosikan kesadaran
lingkungan kepada masyarakatnya. Agar mereka sadar bahwa bumi ini semakin terancam dan
menimbulkan cinta untuk menjaga lingkungannya. Dan lewat kesadaran masing-masing
individu akan hal-hal kecil yang mereka lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan
global sudah membantu bumi ini dari jeratan neraka. Dan berikan sanksi tegas kepada pelaku
yang melanggar aturan tersebut agar mereka jera dengan perbuatannya.
Meskipun sudah sering dibicarakan, tetapi isu ini akan terus ada sampai saat ini. Untuk
itu, perlu ada kerjasama dari berbagai pihak terutama generasi muda sebagai penerus bangsa
dimasa depan. Dan saya harap melalui essai ini akan membangunkan kesadaran kita yang
telah lama tidur untuk dapat menjaga bumi kita ini dangan mencintai lingkungan. Sebenarnya,
ada satu hal yang membuat kalian tergugah untuk menjaga bumi ini. Bumi ini adalah ciptaan
Allah SWT, bagian dari alam semesta yang Allah swt cipta. Jika kalian cinta kepada Allah
SWT, seharusnya kalian tidak melakukan tindakan yang akan merusak bumi ini. Berarti
kalian sama saja telah melanggar perintah-Nya untuk menjaga alam semesta yang Allah cipta.
Dan berarti sama saja kalian melakukan sebuah dosa yang akan kalian pertanggungjawabkan
di akhirat nanti. Bukankah kita ingin anak cucu kita aman dan nyaman dinegeri inikan?
Kalau bukan kita yang melakukannya siapa lagi.

Anda mungkin juga menyukai