Skpa Revisi Huh
Skpa Revisi Huh
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
penggunaan energi dalam bangunan yang akan direncanakan (Diwari &
Setianji, 2016).
Berdasarkan penjelasan deskripsi di atas maka pengertian Education
Center di Kabupaten Sleman dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik
adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menyediakan tempat
beraktivitas pendidikan non-formal yang mempunyai fasilitas kegiatan
belajar sesuai standar dan fasilitas penunjang yang menerapkan sebuah ide
desain modern dengan pendekatan Arsitektur Bioklimatik yang diwujudkan
ke dalam bentuk bangunan di Kabupaten Sleman.
1.4. Tujuan
a. Merancang desain Education Center yang mampu meningkatkan
kualitas pendidikan non-formal dan berpengaruh positif terhadap
masyarakat sekitar.
b. Memberikan rancangan desain education center yang sesuai dengan
penerapan konsep Arsitektur Bioklimatik.
1.5. Sasaran
a. Menjadikan kawasan yang menunjang pendidikan di Kabupaten Sleman.
b. Menciptakan fasilitas pendidikan sebagai sarana menambah wawasan
dan ketrampilan serta untuk masayarakat Kabupaten Sleman.
c. Menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat
Kabupaten Sleman terhadap pentingnya pendidikan baik formal
maupun non formal.
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan uraian pendahuluan terkait deskripsi judul, latar
belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat, lingkup
pembahasan, metode yang dipakai dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Memberitahukan kepada pembaca tentang dasar-dasar dan teori
tentang Education Center dengan fungsi bangunan dan pendekatan
a. Edukatif
Suatu fasilitas pembelajaran materi yang ditunjang
menggunakan teknologi. Ilmu pengetahuan adalah materi yang
sangat dinamis, yangmana memiliki intensitas perubahan dan
perkembangan yang tinggi. Sebagai fasilitas edukasi, wajib bisa
menyesuaikan perubahan dinamisasi ini, yang berarti wajib
menempatkan diri terhadap perubahan dan perkembangan materi
sesuai perubahan dinamisasi ini. Sebagai salah satu jenis
fasilitas komersial, wajib merancang semenarik mungkin supaya
dapat menarik perhatian para pengunjung. Agar tercapainya
tujuan ini, materi pembelajaran yang disediakan wajib meliputi
materi edukasi untuk seluruh usia.
b. Informatif
Sebagai fasilitas yang disediakan untuk edukasi, wajib bisa
menyalurkan materi dengan baik. Artinya, bisa tersampaikan
dengan baik materi-materi pembelajaran sesuai pada rencana.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, diharapkan disediakan
lobstering, nama ruang ini diambil dari sejarah kota Saugus. Sistem
pencahayaan alami dengan skylight diterapkan di bangunan ini, hal ini
bertujuan untuk menghemat energi dan seolah menyampaikan pesan dari
cahaya yang masuk sebagai inspirasi yang tidak pernah habis.
Kreta sebagai pintu gerbang antara timur dan barat. Dengan cara ini
proposal kami menjadi jembatan setinggi enam puluh meter, ditata
secara formal di lingkungan belajar yang menarik dan menarik
dikelilingi oleh pemandangan indah yang dikombinasikan dengan
permadani berbagai tanaman, rumput, kolam, teka-teki matematika,
dan objek ilmiah.
lantai atas.
masyarakat
setempat
36
3.1.5 Klimatologi
Kabupaten Sleman mempunyai hawa tropis dengan tingkatan
curah hujan dekat 1. 500- 4. 000 milimeter/ th yang dipengaruhi oleh
masa penghujan serta masa kemarau. Bersumber pada informasi dari
Stasiun Meteorologi temperatur hawa rata- rata menampilkan angka
22o c- 35o c. Rata- rata curah hujan geser 31- hari sepanjang masa
panas di Sleman ialah pada dasarnya konstan, serta senantiasa dekat
272 mm selama waktu, serta tidak sering melebihi 466 mm ataupun
jatuh dibawah 126 mm.
Kec.
3 Gamping Trihanggo P9963028 PKBM JOGJA GREEN SCHOOL A,B
Kec.
4 Gamping Banyuraden P2961834 PKBM MANDIRI A,B,C
Kec.
5 Gamping Balecatur P2961835 PKBM PANCA USAHA A,B
Kec.
6 Gamping Kronggahan P2961833 PKBM WIDYA USAHA B,C
Kec.
11 Moyudan Sumbersari P9970207 PKBM YAUMI A,B,C
Kec.
16 Ngemplak Wedomartani P9959655 PKBM BIMA MANDIRI A,B,C
Kec.
17 Prambanan Boko Harjo P9970697 PKBM FUKUOKA C
1. Site Alternatif 1
BAB IV
ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
54
55
View paling menonjol dari site adalah pada bagian utara site yang
terdapat jalan kolektor sekunder yang pada sore dan malam hari di
ramaikan oloeh pedagang – pedagang kaki lima dan aktivitas
keramaian oleh warga sekitar dan pada barat site yang terlihat
Stadion Maguwoharjo.
B. Penerapan Konsep
B. Penerapan Konsep
Alur sikulasi akan dibuat mengitari site dengan area parker utama
berada pada bagian utara dan pakir pengelola berada di bagian
selatan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses masuk dan
drop off untuk pengunjung, serta akan ditambahkan area pedestrian
yang mengelilingi site untuk memudahkan akses pejalan kaki.
4.2.4 Analisa dan konsep matahari
A. Analisa
B. Konsep
1) Tingkat kebisingan paling tinggi dari arah utara site, hal ini
dikarenakan sebelah utara site adalah jalan raya yang ramai
dengan lalu lalang kendaraan.
2) Tingkat kebisingan dari arah selatan dan timur relative lebih kecil
dikarenakan jalan tersebut tidak sebesar jalan raya yang berada
pada bagian utara.
3) Tingkat kebisingan paling rendah berada pada bagian barat yang
merupakan lahan perkebunan, namun pada sisi barat bisa menjadi
agak bising jika terdapat pertandingan sepak bola di Stadion
Maguwo.
B. Konsep
Mengambil uang
Pengajar / Pelatih Mengedukasi Wahana
pengunjung Musholla
Memberikan Toilet
pembelajaran ATM
sesuai bidangnya
Ibadah
Ke toilet
Mengambil uang
Sport Area Costumer Service Melayani Wahana
pengunjung Musholla
Mengedukasi Toilet
pengunjuzng ATM
Memberi arahan
penggunaan
fasilitas
Ibadah
Ke toilet
Mengambil uang
Pengunjung Menikmati Wahana
fasilitas Musholla
Belajar / berlatih Toilet
Membeli ATM
makanan / Cafetaria
minuman
Bermain
Ibadah
Ke toilet
Mengambil uang
Pengelola Membersihkan Wahana
area edukasi Musholla
Mengoperasikan Toilet
alat ATM
Ibadah
Ke toilet
Mengambil uang
67
Ibadah ATM
Ke toilet Spot View
Mengambil uang Study space
Toilet
(Sumber: Analisa Penulis, 2022)
Berikut adalah tabel analisa kebutuhan ruang pada bangunan
Education Center.
Gudang alat
Office Ruang administrasi Pengunjung
Ruang pengelola Staff pekerja
Pantry Cleaning service
Ruang jaga Tenaga ahli
Ruang servis Security
Toilet
Roof Garden Spot view Pengunjung
Study space Pngelola
Toilet
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Total 178
Cafetaria Dapur 1 6 orang 2 SR 6x2 12
Kasir 1 1 orang 2 SR 1x2 2
Ruang 1 40 orang 3 AS 40 x 3 120
makan
Sirkulasi AS 27
20%
Total 161
Ruang Jaga Pos 1 1 orang 4 NAD 1x4 4
keamanan
ATM 2 2 unit 4 NAD 4x4 12
Sirkulasi AS 2
20%
Total 18
Ruang Auditorium 1 100 orang 5 NAD 100 x 5 500
Serbaguna Sirkulasi AS 100
20%
Total 600
Mushola Tempat 1 30 orang 3 AS 30 x 3 90
Ibadah
Hall 1 100 orang 2 AS 100x2 200
tempat 2 6 orang 2 SR 2x6x2 24
wudhlu
Sirkulasi AS 63
20%
Total 377
Ruang Sub Ruang Jml Kapasitas Stan Sum Jml Luas
Ruang dar ber Ruang
( m2) (m2)
Workshop Ruang 1 20 orang 3 AS 20 x 3 60
komputer
Ruang 4 20 orang 3 AS 20 x 3 60
pelatihan
75
Ruang 1 10 orang 2 AS 10 x 2 20
Tunggu
Sirkulasi 28
20%
Total 168
Toilet 4 4 orang 3 NAD 4x4x3 48
Sirkulasi AS 9
20%
Total 57
Total Luas Bangunan Lantai 2 3.919,4
(Sumber: Analisa Penulis, 2022)
76
Keterangan:
SR: Studi Ruang NAD : Nefert Architec Data
AS : Analisa MEE : Mechanical Electrical Engineering
4.3.4 Zonifikasi
Zonifikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu zonifikasi horizontal
dan zonifikasi vertikal
1. Zonifikasi horizontal
Entrance terdapat pada sisin utara bangunan yang terhubung
dengan lobby, area lobby terhubung langsung dengan taman,
fungsi taman digunakan sebagai pengatur suhu ruangan dan
keindahan pada interior bangunan tersebut
1. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan yang terbaik yakni menempatkan luas
bangunan terkecil di sebelah timur serta barat dengan
membagikan bilik luar di luar ruangan ataupun di kantilever
terbuka.
2. Perletakan Sun-shading pada bangunan
Sun - shading diletakkan pada sisi yang sangat terserang cahaya
matahari, ialah timur serta barat. Solar shading mempunyai guna
buat meredam cahaya matahari langsung yang masuk ke dalam
bangunan, melindungi temperatur ruangan serta kurangi silau
sekalian mempertahankan dampak cerah matahari.
3. Perletakaan Bukaan pada Bangunan
Penempataan bukaan yang dapat mengalirkan sirkulasi angin
kedalam bangunan termasuk cara efisien untuk mengatasi
masalah kenyamanan thermal. Teknik ini dilakukan dengan cara
menempatkan bukaan seperti pintu, jendela, maupun ventilasi
yang berintegrasi dengan arah angin sehingga dapat mengalirkan
angin kedalam bangunan.
4. Pemilihan Material Bangunan
Material pula mempengaruhi besar terhadap kenyamanan yang
diterima pengguna. Pemilihan material mempunyai sebagian
kriteria, misalnya buat kenyamanan akustik, diseleksi material
dengan kerapatan yang baik sebab lebih meresap suara. Material
dengan kepadatan yang baik pula bisa diseleksi buat konstruksi
bilik sebab bisa menolong kurangi akibat radiasi matahari sebab
proses perambatannya lelet serta panas berlebih susah buat
menembus ke dalam rumah.
5. Pemilihan Warna Bangunan
85
3. Sistem Plumbing
Sistem plumbing pada bangunan Education Center menggunakan
konsep daur ulang air, hal ini bertujuan untuk menghemat energi
dan efesiensi air sehingga berdampak baik terhadap ekologi
sekitar tapak bangunan.
Gambar 61. Sketsa Konsep Penempatan Sun Shading terhadap Sun Path
(Sumber: Analisa Penulis, 2022)
Untuk warna yang dipilih untuk eksterior adalah warna putih atau
warna-warna yang terlihat terang. Warna ini dipilih dikarenakan dapat
membantu bangunan untuk memantulkan sinar matahari yang
mengenai bangunan
DAFTAR PUSTAKA
KBBI. (2022, September 26). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Retrieved from
KBBI Online: https://kbbi.web.id
Sih Handoko, J. P., & Ikaputra. (2019). Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik
Pada Iklim Tropis. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 6 No. 2.
https://www.bolasport.com/read/311755373/demi-fans-alasan-pss-sleman-masuk-
ke-dunia-esport
https://www.google.com/search?q=education+center+adalah&oq=educ&aqs=chro
me.2.69i59l3j69i57j0i433i512j46i433i512j0i131i433i512j69i60.3437j0j7&source
id=chrome&ie=UTF-8
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/pendidikan/dikmas/040200/2/jn/all/all
www.Arsitek.HMFH.com
https://www.archdaily.com/632550/st-mary-of-the-cross-primary-school-
baldasso-cortese-architects