TUGAS ASAS DAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ECO ARCHITECTURE
DI KOTA MAKASSAR

OLEH :
AINUN LARASATI MAMONTO
60100119021

DOSEN PENGAMPU :
MUH. AJWAD MUZDAR, S.T., M.T.

TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022/2023
 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang tentunya sangat perlu pembangunan
infrastruktur dan fasilitas yang mampu menunjang kesejahteraan masyarakat, salah
satunya adalah fasilitas Pendidikan. Di Indonesia semua penduduk wajib mengikuti
program wajid belajar 12 tahun yaitu SD, SMP, DAN SMA. Program tersebut telah
diatur melalui Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pentingnya pendidikan tidak boleh diremehkan. Selain menjadi sarana untuk
menambah wawasan, pendidikan bisa mengasah kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian, hingga menciptakan
kesempatan kerja yang lebih baik.
Jumlah anak tidak sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan masih cukup tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, jumlah anak tidak sekolah pada usia
7-18 tahun di Sulsel sebesar 163.940 orang. Adapun di Kota Makassar sendiri masih
terdapat ribuan anak-anak yang tidak mengeyam Pendidikan. Faktor problematika
kemiskinan mendominasi alasan anak-anak di Kota Makassar tidak bisa mendapatkan
kesempatan belajar secara formal.
Beberapa upaya memperbaiki kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan mutu pendidikan itu sendiri adalah melalui konsep Sekolah Terpadu.
Sekolah Terpadu adalah sekolah yang berada disatu lingkungan dan dikelola oleh pihak
yang sama berdasarkan tiap jenjang dan satuan pendidikan, mulai sekolah tingkat dasar
(SD), sekolah tingkat menengah pertama (SMP) dan sekolah tingkat atas (SMA). Yang
artinya, ketika satuan dan jenjang pendidikan tersebut terpadu, maka dalam hal
pendidikan para siswa/siswi tidak akan terputus.
Dengan menggabungkan ke 3 jenjang sekolah ini, adapun kendala yang
memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara tiap sekolah dikarenakan perbedaan
cara berpikir anak berumur 7-12 dengan umur 12-15 serta umur 15-18. Hingga
perbedaan perilaku antarasiswa SD, SMP dengan siswa SMA. Maka dari itu, perlunya
pertimbangan dalam mencampur aktivitas antara ke tiga belah pihak sehingga dapat
terjadi keterpaduan antara sekolah. Nanti pula akan membahas bagaimana pengaruh
karakter siswa serta keterpaduan ketiga unit sekolah ini kedalam desain bangunan
 berupa pendekatan desain pola ruang, alur, dan zonasi bangunan serta perancangan
sekolah dengan pendekatan Eco Architecture.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang Sekolah Terpadu di Kota Makassar yang dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan Eco Architecture?
2. Bagaimana bentuk keterpaduan ketiga jenjang sekolah berdasarkan aktifitas yang
ada di tiap jenjang sekolah?
C. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan Tujuan dan sasaran
perancangan sebagai berikut :
1. Menghasilkan rancangan Sekolah Terpadu di Kota Makassar dengan pendekatan
Eco Architecture yang dapat menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
2. Dapat memahani bentuk keterpaduan berdasarkan kebutuhan pengguna dengan
penerapannya terhadap fasilitas dan bentuk bangunan.

D. Lingkup dan Batasan Pembahasan

Adapun ruang lingkup yang dibahas meliputi aspek-aspek perencanaan dan
perancangan Sekolah Terpadu ini lebih mengutamakan penerapan desain arsitektur
berdasarkan pola aktifitas ruang dan kebutuhan pengguna yang disalurkan menjadi
sebuah wujud desain bangunan.
Penyelesaian masalah dibatasi pada perencanaan dan perancangan Sekolah Terpadu
yaitu :
1. Fokus perancangan dikaitkan dengan aspek-aspek fisik dan non-fisik perancangan
yang menyangkut bentuk massa bangunan, pola sirkulasi, fasilitas, dan landscape
bangunan.
2. Fungsi bangunan, kurikulum sekolah, aktifitas dan pengguna Sekolah Terpadu.