Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi

Secara konseptual kuliah kerja dakwah (KKD) memadukan aspek catur


dharma perguruan tinggi yang merupakan ciri khas dari Universitas
Muhammadiyah se indonesia. Keterpaduan antara empat aspek catur dharma
artinya KKD merupakan program kegiatan lapangan yang memadukan aspek-
aspek pendidikan dan pengajaran,penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta
al-islam dan kemuhammadiyahan (AIK). KKD Berbasis Satgas merupakan
pendekatan yang memadukan AIK dengan
interdisipliner yang komprehensif, artinya pemecahan masalah dalam kegiatan
KKD dilakukan dengan pendekatan AIK serta interdisiplin yang komprehensif
yang dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu (fakultas, jurusan, program studi yang berbeda). Pola pelaksanaan kegiatan
KKD Berbasis Satgas juga merupakan proses keterpaduan antar sektor yang
membutuhkan kerjasama antarlembaga dan instansi dalam proses pemberdayaan
dan pembangunan.Program-program KKD Berbasis Satgas dilaksanakan secara
pragmatis, artinya direncanakan atas dasar persoalan nyata dilapangan, dapat
dilaksanakan dan
mendatangkan manfaat.
Dalam pelaksanaan di lapangan, KKD Berbasis Satgas mempunyai ciri-ciri :
 Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
 Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap pemecahan
masalah dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.
 Mengutamakan sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial dan tanggungjawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
 Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator dan
problem solver.
Berdasarkan hasil observasi lapangan yang kami lakukan di Universitas
Muhammadiyah Gorontalo pada tanggal 19-20 April 2014, kami selaku
mahasiswa melihat ada beberapa masalah yang terdapat di Universitas
Muhammadiyah Gorontalo,
diantaranya :
1) Belum adanya plafon di dalam masjid dan belum terciptanya suasana
yang nyaman bagi pengguna masjid di Universitas Muhammadiyah
Gorontalo
2) Terbatasnya jumlah air untuk kegiatan ibadah
3) Perlunya rehab sarana olahraga ( lapangan voli dan takraw)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah disampaikan dapat dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apakah manfaat plafon bagi civitas akademik di Universitas
Muhammadiyah Gorontalo?
2) Apakah manfaat tandon bagi civitas akademik di Universitas
Muhammadiyah Gorontalo?
3) Apakah pengaruh sarana olahraga terhadap civitas akademikdi Universitas
Muhammadiyah Gorontalo?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1) Tersedianya fasilitas dan suasana yang nyaman dan bersih ketika sholat di
masjid Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2) Menambah semangat berolahraga.
Manfaat
1) Memberikan manfaat, baik dilihat dari sisi kebersihan dan kenyamanan,
di dalam masjid.
2) Terpeliharanya lingkungan sekitar, serta menjadikan lingkungan masjid
Universitas Muhammadiyah Gorontalo lebih bersih dan indah.
1.4 Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran KKD Berbasis Satgas antara lain
berkembangnya sifat kreatif dan inovatif mahasiswa untuk menggerakan
pembangunan Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan menggali potensi
masyarakat serta membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator
dan problem solver.
1.5 Metode Yang Digunakan
Observasi, observasi dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai gambaran
dan pengetahuan praktis tentang keadaan dan kebutuhan kampus sehingga
memudahkan dalam menyusun rencana kerja. Dalam observasi, mahasiswa
melakukan survei sederhana tentang keadaan geografis dan geologis kampus serta
hal-hal yang dianggap perlu yang langsung berhubungan erat dengan
pembangunan.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKD

2.1 Letak Geografis Universitas Muhammadiyah Gorontalo


2.2 Profil Lokasi

2.3 Program Kerja

Karena dipersiapkan menyelenggarakan tugas dan fungsi untuk


menghasilkan
tenaga yang berkualitas dan profesional yang membekali mahasiswa dengan
kemampuan-kemampuan yang dapat digunakan sebagai modal untuk bersaing di
lingkungan kerja yang lebih luas, Universitas Muhammadiyah Gorontalo
memiliki 5
fakultas dengan 11 program studi. :
Daftar Fakultas dan Program Studi

No Fakultas Program studi Jenjang Akreditasi


1 ILMU KESEHATAN Keperawatan S1 C
Bidan pendidik D3 C
2 IPA Sistem Informasi
Geografi
3 ILMU PERTANIAN Peternakan
Budidaya perairan
Agribisnis
4 ILMU BUDAYA Sastra arab
Sastra inggris
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
3.1 Landasan Teoritis
Istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN) pertama kali diperkenalkan pada bulan
Nopember 1971. Selama rentang waktu perjalanannya KKN telah berkembang
sebagai kegiatan intrakurikuler yang semakin mantap secara konsep maupun
operasional. KKN telah diberdayakan oleh pemerintah daerah untuk melibatkan
civitas perguruan tinggi dalam proses pembangunan didaerahnya. Sedangkan oleh
perguruan tinggi dijadikan
sebagai media untuk menangkap masukan guna pengembangan IPTEKS
kedepannya. Oleh karena peran KKN kedepan semakin dibutuhkan oleh
masyarakat mengingat dengan perubahan rezim sentralistik kepada desentralistik,
maka inisiasi pembangunan harus dihela oleh masyarakat. Mahasiswa sebagai
agen pembaharuan dan pembangunan
memiliki ruang pertisipasi yang strategis.
Kebijakan pimpinan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG)
mengistilahkan KKN dengan sebutan lain yaitu Kuliah Kerja Dakwah
(KKD).Kebijakan tersebut didasarkan atas keputusan rapat pimpinan Universitas
Muhammadiyah Gorontalo Tahun 2010. Pertimbangannya ialah untuk
memberikan difference image sekaligus menegaskan peran substansif dari
Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Sisi lain kata dakwah dalam KKD untuk tetap
menjaga spirit dan benang merah antara UMG dengan misi utama organisasi
Muhammadiyah. Dakwah
dalam perspektif luas yang tujuannya adalah menghadirkan keterlibatan ummat
dan bangsa Indonesia.
Kegiatan KKD angkatan I UMG dilaksanakan pada tahun 2012 yang
tersebar di dua Kabupaten yaitu Gorontalo Utara dan Gorontalo. Ada dua tema
yang menjadi fokus program KKD Angkatan I yaitu pendidikan dan kesehatan
lingkungan. Tema tambahannya ialah olahraga dan seni, kegiatan KKD angkatan
II Tahun 2013, UMG bekerja sama dengan Yayasan Damandiri melalui program
Pemberdayaan Pos Keluarga(Posdaya). Sedangkan kegiatan KKD angkatan III
Tahun 2013 mengangkat tema
berbasis satuan tugas (SATGAS) dengan fokus atau bentuk program kegiatan
terbagi atas 2 program fisik dengan konsentrasi pembangunan fasilitas kampus
serta non fisik dengan konsentrasi kegiatan akademik di luar kampus serta
program tambahan berupa program pengabdian sesuai kebutuhan peserta KKD.

Kuliah Kerja Dakwah (KKD) merupakan kegiatan intrakurikuler yang


memadukan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang dilaksanakan
secara lintas sektoral dan interdisipliner oleh mahasiswa diluar kampus dengan
pembimbingan dosen yang bertanggung jawab pada masing-masing kelompok.
Maksud pelaksanaan kegiatan KKD adalah meningkatkan relevansi pendidikan
tinggi dengan perkembangan
serta kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS)
serta dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan dan
pengajaran,maka KKD merupakan kurikulum pendidikan tinggi strata satu yang
programnya tidak terpisahkan dari tujuan dan pendidikan tinggi dan bahkan
berfungsi mengikat dan merangkum semua isi kurikulum yang telah ada. KKD
juga akan memberi pengalaman praktis yang menghubungkan konsep-konsep
akademis dengan kenyataan masyarakat
sehingga akan mematangkan kepribadian mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya
diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi pembangunan bangsa ke depan.

3.2 Konsepsi KKD dan KKD Berbasis Satgas


KKD Berbasis Satgas merupakan pendekatan yang memadukan AIK
dengan interdisipliner yang komprehensif, artinya pemecahan masalah dalam
kegiatan KKD dilakukan dengan pendekatan AIK serta interdisiplin yang
komprehensif yang dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari
berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi yang berbeda). Pola
pelaksanaan kegiatan KKDBerbasis Satgas juga merupakan proses keterpaduan
antar sektor yang membutuhkan
kerjasama
antarlembaga dan instansi dalam proses pemberdayaan dan pembangunan.
Program-program KKD Berbasis Satgas dilaksanakan secara pragmatis, artinya
direncanakan atas dasar persoalan nyata dilapangan, dapat dilaksanakan dan
mendatangkan manfaat. Oleh karena itu keberhasilan KKD Berbasis Satgas sangat
terkait beberapa prinsip di bawah ini :
1) Innovator : Seluruh mahasiswa peserta KKD dan stakeholder terkait
mampu mengembangkan kreasi dan inovasi sehingga mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan kampus.
2) Motivator : Sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri peserta
KKD dalam arti peningkatan keahlian, tanggung-jawab, maupun rasa
kesejawatan.
3) Problem Solver : Seluruh peserta KKD terlatih untuk berpikir dan bekerja
secara disipliner sehingga memungkinkannya untuk menelaah, dan merumuskan,
dan memecahkan masalah secara pragmatis ilmiah dalam lingkup sosial
kemasyarakatan.

3.3 Ciri KKD Berbasis Satgas


Dalam pelaksanaannya di lapangan, KKD Berbasis Satgas mempunyai ciri-ciri :
1) Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
2) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap pemecahan masalah
dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.
3) Mengutamakan sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial dan tanggungjawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
4) Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan
problem solver.

3.4 Tujuan
Pemberdayaan sumber daya manusia dan masyarakat (enpowerment of
human
resources and people) agar terciptanya keseimbangan antara kemahiran individu
masyarakat dengan tingkat kelayakan kehidupan demi terwujudnya peningkatan
1) kualitas dan kemandirian masyarakat yang produktif baik dibidang
ekonomi,politik, maupun sosial budaya.
2) Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan dan pengalaman
kerja nyata pembangunan.
3) Mengoptimalkan kerjasama seluruh stakeholder KKD Berbasis Satgas.
4) Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa
5) Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
3.5 Sasaran
Sasaran pelaksanaan KKD Berbasis Satgas antara lain sebagai berikut :

1) Melatih mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan


yang dimilikinya dalam kerangka pemberdayaan masyarakat (social
empowerment) agar maju mandiri dan bertangungjawab.
2) Melatih mahasiswa untuk berpikir dan bekerja secara disipliner sehingga
memungkinkannya untuk menelaah, merumuskan, dan memecahkan
masalah secara pragmatis ilmiah dalam lingkup sosial kemasyarakatan.
3) Membangun kemitraan dan jaringan kerja (networking) dengan agen
pembangunan (pemeritah sektor swasta dan organisasi non pemerintah)
untuk memberdayakan masyarakat.
4) Memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas program-program
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat khususnya di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
5) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang
melaksanakan Kuliah Kerja Dakwah.

3.6 Tema
Satuan Tugas (Satgas) merupakan proses keterpaduan antara sektor yang
membutuhkan kerjasama antarlembaga dan instansi dalam proses pemberdayaan
dan pembangunan yang dilaksanakan secara pragmatis, artinya direncanakan atas
dasar persoalan nyata dilapangan, dapat dilaksanakan dan mendatangkan manfaat.
Terkait dengan hal tersebut tahun ini Tema kegiatan Kuliah Kerja Dakwah (KKD)
adalah
Kuliah Kerja Dakwah Berbasis Satuan Tugas (Satgas).
3.7 Keadaan Pelaksana
Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Berbasis satgas
adalahmahasiswa Strata 1 (S1) dari Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial di
Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Penempatan mahasiswa Kuliah Kerja
Dakwah (KKD)bertugas berdasarkan pada prinsip bahwa mahasiswa harus
bersedia ditempatkan dimana saja dan tidak ada perbedaan. Mahasiswa Kuliah
Kerja Dakwah (KKD) yang termasuk dalam Kelompok 1 POLAPA dan berada di
bawah pembinaan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dra. Talha Dangkua M.Pd
adalah Mahasiswa Kelas Sentra

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL
4.1 Realisasi Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh civitas kampus,
mahasiswa KKD Berbasis Satgas Angakatan IV Kelompok 1 POLAPA
Universitas Muhammadiyah Gorontalo melakukan beberapa langkah, yaitu :
1) Penyusunan Program Kegiatan
Penyusunan program kegiatan didasarkan atas Tema dari Kuliah Kerja
Dakwah Angkatan IV yakni Berbasis Satgas, serta dengan memperhatikan
hasil observasi lapangan tentang masalah-masalah yang dihadapi.
2) Melakukan Rapat Program Kerja
Melakukan rapat pembahasan program kerja yang telah disusun,
agar dapat disetujui dan secara bersama mendapat dukungan untuk
melakukan program yang telah direncanakan.
3) Pelaksanaan Program
Merealisasikan program kerja yang telah disepakati bersama, antara
mahasiswa peserta KKD dan stakeholder yang terkait dalam
pembangunan.
4) Melaksanakan Rapat Evaluasi
Rapat evaluasi dilaksanakan agar dapat mengukur sejauh mana program
kerja yang direncanakan telah terealisasikan selama berada di lokasi KKD.
5) Melaksanakan Rapat Evaluasi Akhir
Rapat Evaluasi Akhir dilaksanakan untuk memberikan gambaran
informasi kepada Dosen Pembimbing Lapangan, Civitas Akademik, dan
stakeholder terkait tentang program yang telah dikerjakan, serta
memberikan masukan untuk program yang belum sempat dilaksanakan
selama di lokasi.
Program kerja KKD Berbasis Satgas Angkatan IV Universitas
Muhammadiyah
Gorontalo terdiri atas :
a. Program Inti
Program Inti KKD Angkatan IV Kelompok 1 POLAPA meliputi :
a) Pembuatan Plafon Masjid
Melihat tidak adanya plafon masjid yang ada di Universitas
Muhammadiyah Gorontalo maka kami melakukan pembuatan plafon
Tujuan utama dibuatnya plafon masjid adalah untuk memberikan
18manfaat, baik dilihat dari sisi keindahan, kebersihan, kenyamanan,
dankerapian daerah sekitar dalam masjid.
b. Program Tambahan
Program tambahan KKD Angkatan IV Kelompok 1 POLAPA yaitu
program
Pembuatan tandon dan pengecatan lapangan voli dan lapangan takraw.
Dengan adanya program tambahan ini setidaknya kita bisa memenuhi
kebutuhan pemakaian air wudhu dan MCK yang ada di masjid pada
khususnya dan kampus pada umumnya, dan memberi semangat dengan
olahraga dapat menyehatkan tubuh.

c. Faktor Pendorong Pelaksanaan Program Kerja


Adapun yang menjadi faktor pendorong bagi kami mahasiswa peserta
Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Berbasis Satgas khususnya Kelompok 1 POLAPA
adalah berkat kerjasama dan dukungan dari semua pihak, baik mahasiswa peserta
KKD, civitas akademika, dan seluruh stakeholder yang terlibat dan ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan program kami.
4.2 Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Kerja
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi kami mahasiswa
Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Berbasis Satgas Kelompok 1 POLAPA adalah
kurangnya tenaga pekerja sehingga menghambat suatu pekerjaan selesai tepat
pada waktunya. Dana, dana juga menjadi salah satu faktor penghambat dimana
untuk pembangunan Plafon Masjid dana yang tersedia masih kurang.

Anda mungkin juga menyukai