Anda di halaman 1dari 6

1.

Definisi

Dalam ekonomi Islam uang didefinisikan sebagai sarana transaksi yang dilakukan oleh masyarakat dalam
kegiatan produksi dan jasa. Uang berasal dari emas dan perak. Uang digunakan sebagai alat tukar dan
bukan suatu komoditas yang dapat diperjualbelikan.

Fungsi uang

1)sebagai alat tukar artinya uang menjadi alat transaksi pembayaran barang dan jasa yang
mempermudah pertukaran.

2) uang sebagai satuan nilai atau standar harga yang digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai
barang dan jasa yang diperjualbelikan.

3) uang sebagai penyimpan kekayaan maksudnya uang yang dimiliki seseorang tidak dibelanjakan
seluruhnya dalam satu waktu tetapi ada uang yang disisihkan atau disimpan untuk keperluan di masa
mendatang.

4) uang sebagai standar pembayaran tunda, misalnya terjadi transaksi sekarang tetapi uangnya akan
diserahkan di masa yang akan datang.

Konsep uang

Dalam ekonomi islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang itu adalah uang, uang bukan
capital. Dalam konsep ekonomi Islam uang adalah milik masyarakat (money is public goods ). Barang
siapa yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif berarti mengurangi jumlah uang beredar yang
dapat mengakibatkan tidak jalannya perekonomian.

2. Fatwa tentang uang elektronik Syariah

Ketentuan umum DSN/MUI/NO-116/IX/2017

1) uang elektronik adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar jumlah nominal uang yang
disetor terlebih dahulu kepada penerbit.

2) jumlah nominal uang yang disimpan atau dikelola secara elektronik dalam satu media yang
teregistrasi.

3) uang elektronik digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan
penerbit uang tersebut.

4) uang elektronik syariah adalah uang elektronik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

5) jumlah nominal uang elektronik adalah jumlah nominal uang yang disimpan secara elektronik dan
dapat dipindahkan karena keperluan transaksi pembayaran atau transfer dana.
3. Definisi harta

Harta didefinisikan sebagai penunjang keberlangsukan kehidupan manusia,dalam Islam selalu


ditekankan akan pentingnya kemandirian dalam memiliki harta melalui kerja atau usaha.
Fungsi harta
1) Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas (mahdhah)
2) Untuk meneruskan kehidupan dari satu periode ke periode berikutnya
3) Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan dunia dan akhirat
4) Untuk mengembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu, karena menuntut ilmu jelas membutuhkan biaya
5) Untuk memutar peran-peran kehidupan, yakni adanya pembantu dan tuan
6) Untuk menumbuhkan silaturahmi, karena adanya perbedaan dan keperluan
Prinsip-prinsip harta
1) Kepemilikan mutlak hanya dimiliki oleh Allah SWT sedangkan kepemilikan manusia yang relatif
tersebut.

2) Kebolehan mencari, mengumpulkan dan memiliki harta kekayaan selama ia diakui sebagai karunia
dan amanah Allah SWT.

Konsep harta
1) Kepemilikan individu (milkiyah fardhiyah / private property), adalah izin syariat pada individu untuk
memanfaatkan suatu barang melalui lima sebab kepemilikan individu

2) Kepemilikan umum (milkiyah ‘ammah / collective property) ialah izin syariat kepada masyarakat
secara bersama-sama memanfaatkan sumber daya alam

3) Kepemilikan negara (milkiyah daulah / state property), disebut sebagai milik negara adalah harta yang
merupakan hak di seluruh kaum muslimin yang pengelolaannya menjadi wewenang khalifah.
4) . Kepemilikan mutlak, yaitu kepemilikan hakiki atas semua kekayaan yang ada di alam semesta ini
ialah Allah SWT.

5) . Kepemilikan relatif, yaitu walaupun harta itu milik Allah SWT, tetapi kepemilikan manusia diakui
secara de jure karena Allah SWT sendiri yang memberikannya kepada manusia atas kekayaan itu dan
mengakui kepemilikan

4. Definisi GMR

Gharar

Ibnu Abidin, Gharar adalah syak atau keraguan pada apakah komoditi tersebut ada atau tidak ada. Ibnu
Hazm, gharar pada bisnis yaitu sesuatu dimana pembeli tidak tahu apa yang dibeli, atau pedagang tidak
tahu apa yang dijual. As-Sarhsy,” Gharar adalah sesuatu yang aqibatnya tidak jelas. Pendapat ini yang
diyakini oleh mayoritas ulama.
Maisir

Maisir adalah setiap Mu‟amalah yang orang masuk kedalamnya dan dia mungkin rugi dan mungkin
beruntung. Kalimat “mungkin rugi dan mungkin untung”, juga ada dalam Mu‟amalat jual beli, sebab
orang yang berdagang mungkin untung mungkin rugi.
Riba

Ibnu Rif‟ah mengemukakan bahwa riba adalah nilai tambah dalam transaksi emas, perak dan seluruh
jenis makanan, dan dapat pula dikatakan bahwa riba mengambil harta tertentu selain harta yang
dipinjam.

5. Dasar hukum larangan MGR dalam tinjauan Al-Qur'an dan hadis


Gharar:
1) Dari Abi Hurairah berkata : rasullulah telah melarang jual beli hasah dan jual beli gharar. (HR. Muslim)
2) Dari Ibnu Abbas berkata : Rasullulah saw telah melarang jual beli gharar (HR. Ibnu Majah)
3) “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian dari yang lain diantara kamu dengan yang
batil.”(QS. Al-Baqarah: 188)

4) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu.” (Q.S. AnNisa : 29)

Maisir:

1) “Siapa yang berkata kapada temannya : “Kemarilah saya berqimar denganmu”, maka hendaknya ia
bershodaqoh.” (HR. Bukhari-Muslim)

2) “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan .(QS. Al-
Ma`idah : 90-91)

3) “Mereka akan bertanya kepadamu tentang minuman keras dan judi, katakanlah: pada keduanya
terdapat dosa besar dan manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya…”
(QS. Al Baqarah 2:219).

Riba:

1) Surah Al Baqarah ayat 275: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila
2) Al-Baqarah ayat 278-279 : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman.

6. Bentuk-bentuk MGR dalam transaksi ekonomi

•> Bentuk Gharar


1) Ma'dum (jual beli sesuatu yang belum Ada) artinya :
Tidak adanya kemampuan pedagang untuk memberikan obyek perjanjian, pada saat melakukan
perjanjian, baik obyek perjanjian itu sudah ada atau tidak.

2) Majhul ( jual beli barang yang samar) Artinya:


a. Menjual barang yang belum ada dibawah penguasaan pedagang.
b. Adanya keraguan mengenai sifat tertentu dari barang yang dijual
c. Adanya keraguan mengenai waktu penyerahan obyek perjanjian.
d. Adanya keraguan obyek perjanjian.
e. Keadaaan obyek perjanjian tidak bisa dijamin kesesuaiannya dengan yang ditentukan dalam jual beli.

3) Transaksi barang yang tidak mampu diserahterimakan,Artinya:


a. Adanya keraguan mengenai jenis pembayaran atau jenis barang yang djual.

b. Adanya keraguan mengenai jumlah harga yang harus di bayar.

c. Tidak Ada unsur ketegasan dalam transaksi.

d. Adanya unsur tekanan.

•> Bentuk bentuk Maysir (judi)


1) Undian yaitu dalam bentuk lotre, togel dan sebagainya dimana mereka hanya memiliki nomor
tertentu. Judi ini adalah judi masal dimana bisa diikuti oleh jutaan orang dimanapun mereka berada.
2) Taruhan untuk judi ini biasanya dikaitkan dengan analisa mengapa pengetahuan dari sipenjudi;
misalnya balapan kuda, adu ayam jantan dan lainnya.

3) Judi antar sesama penjudi lainnya, seperti permainan domino, dadu, dan lain-lain.

4) Judi antar manusia dan mesin, misalnya main jackpot, maupun permainan komputer lainnya.
•> bentuk-bentuk riba

1) Riba fadhl adalah jualbeli yang disertai adanya tambahan salah satu pengganti (penukar) dari yang
lainnya.

2) Riba Yad Jual-beli dengan mengakhirkan penyerahan (al-qabdu),yakni bercerai-berai antara dua orang
yang akad sebelum timbang terima, seperti menganggap sempurna jual-beli antara gandum dengan
sya‟ir tanpa harus saling menyerahkan dan menerima ditempat akad.
3) Riba Nasi‟ah, yakni jual-beli yang pembayarannya diakhirkan, tetapi ditambahkan harganya.

7. Kebijakan fiscal dan moneter beserta instrument kebijakannya

Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang dibuat oleh suatu pemerintah untuk dapat mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan berupa pajak pemerintah.

~ Instrumen kebijakan fiskal


1) Melakukan bisnis pemerintah dapat melakukan bisnis seperti perusahaan lainnya, misalnya dengan
mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
2) Pajak penghimpunan dana yang umum dilakukan adalah dengan cara menarik pajak dari .
3) Meminjam uang pemerintah dapat meminjam uang dari masyarakat atau sumber-sumber yang
lainnya dengan syarat harus dikembalikan di kemudian harinya.
Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi.

~ Instrumen Kebijakan Moneter


a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) adalah cara mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).

b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) adalah pengturan jumlah uang yang beredar dengan mengtur
tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) adalah mngtur jumlah uang yang beredar dengan
mengatur jumlah dana cadangan perbankkan yang harus dsimpan pada pemerintah.
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion) adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar
dengan jlan memberi imbaun kepada pelaku ekonomi.

8. Konsep kebijakan fiskal dan moneter dalam ekonomi islam

Dalam Islam kebijakan fiskal merupakan suatu kewajiban negara dan merupakan hak rakyat, sehingga
kebijakan fiskal bukanlah semata-mata sebagai suatu kebutuhan untuk perbaikan ekonomi maupun untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat saja, akan tetapi lebih pada penciptaan mekanisme distribusi ekonomi
yang adil.

Dalam Islam kebijakan moneter hanya bersifat sebagai pelengkap untuk memenuhi pembiayaan sektor
riilnya. Islam tidak mengakui adanya instrumen suku bunga karena jelas di dalam Alquran riba itu sangat
dilarang atau haram.

9. Definisi zakat, infak, dan sedekah, tujuan dan perbedaannya


Zakat:
Zakat merupakan harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya.

Infaq:
Infaq merupakan mendermakan atau memberikan rizki (karunia allah) atau menafkahkan

sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan karena allah semata atau dapat

diartikan pengeluaran derma setiap kali seorang muslim menerima rezki (karunia) dari
Allah sejumlah yang dikehendaki dan direlakannya.

Sedekah:

Sedekah merupakan pemberian dari seorang muslim secara suksrela tanpa dibatasi waktu
dan jumlah (Haul dan Nisbah) sebagai kebaikan dengan mengharap ridho Allah SWT.
Tujuan lainnya dari pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) dari berbagai konteks antara Lain:
a) Memurnikan/meyucikan harta kekayaan serta jiwa seorang muzaki.
b) Meninggikan derajat seorang fakir miskin.
c) Memperluas persaudaraan antar umat muslim dengan orang-orang lainnya.
d) Menghilangkan sifat keserakahan pada seorang individu.
e) Menghilangkan sikap kecemburuan orang miskin kepada orang kaya.

f) Sebagai jembatan antara si miskin dan si kaya

g) Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial yang dimiliki setiap individu.

h) Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) merupakan bukti rasa syukur terhadap limpahan rahmat dari Allah SWT

10. Peran zakat, sedekah dalam memerankan ekonomi pada era covid 19
MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang pemanfatan zakat infaq dan shodakoh guna penanggulangan
pandemi covid-19. Zakat yang ditunaikan oleh muzakki dan didistribusikan oleh amil akan mendorong
terjadinya produksi karena mustahik yang membelanjakan dana ZIS untuk memenuhi kebutuhannya dalam
bentuk barang maupun jasa. Adanya zakat dapat mensejahterakan umat dalam memperbaiki pola konsusmi,
produksi dan distribusi. Zakat yang disalurkan dapat meningkatkan meningkatkan produksi karena adanya
pemintaan terhadap barang.

Anda mungkin juga menyukai