Anda di halaman 1dari 12

makan, lho.

Pada akhirnya, perfeksionisme juga bisa membuatmu berhenti berusaha untuk meraih sukses.

Bahkan, masalah yang ringan pun nantinya juga dapat memengaruhi hubungan pribadimu
bersama keluarga dan rekan-rekan kerja di kantor.

Karakteristik Perfeksionis

perfeksionis

© Freepik.com

Seperti yang sudah Glints paparkan, sikap perfeksionis sebenarnya bukanlah sebuah masalah
untuk dimiliki.

Justru, yang berbahaya adalah ketika kamu sudah tidak bisa mengelolanya dan membiarkan
sifat ini mengganggu rutinitas harianmu.

Pasalnya, keinginan untuk mencapai sukses itu sehat. Akan tetapi, ambisi yang irasional untuk
bisa selalu sempurna dapat menimbulkan berbagai masalah.

Nah, kira-kira, seperti apa karakteristik seorang perfeksionis yang patut kamu perhatikan?
Berikut adalah penjelasannya.

1. Tidak pernah merasa cukup

Menurut laman Healthline, salah satu karakteristik utama dari seorang perfeksionis adalah tidak
pernah merasa cukup.

Meskipun sudah berusaha maksimal dan mendapatkan hasil yang baik, orang yang memiliki
sifat ini tidak akan merasa puas.

Justru, yang mereka rasakan adalah rasa insecure karena harus berusaha keras demi hasil
kinerja yang baik.

Bahkan, setelah diberikan apresiasi yang tinggi pun mereka lebih memilih untuk memperbaiki
hasil kinerja tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh untuk Mengatasi Sifat Perfeksionis di Tempat Kerja

2. Didorong rasa takut

Karakteristik berikutnya dari seorang perfeksionis merupakan ambisi yang didorong oleh rasa
takut.

Sejatinya, orang yang berprestasi tinggi benar-benar tertarik pada tujuan dan keinginan mereka
untuk mencapainya.

Orang-orang ini sangat senang dan merasa puas dengan setiap langkah yang mereka ambil
untuk meraih sukses.

Di sisi lain, menurut Very Well Mind, ambisi seorang perfeksionis cenderung didorong oleh rasa
takut mereka untuk tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

Hasilnya, mereka cenderung melihat sesuatu yang kurang memuaskan sebagai kegagalan
pribadi karena tidak bisa bekerja secara sempurna.

3. Standar yang tidak realistis

Umumnya, standar kesuksesan bagi seorang perfeksionis tidak pernah masuk akal.
Berbeda dengan orang yang berprestasi tinggi. Mereka bisa menetapkan tujuan yang tinggi dan
menikmati semua langkah yang diambil untuk meraih sukses.

Perfeksionis justru sering menetapkan tujuan yang dari awal perjalanan memang sudah di luar
jangkauan mereka.

4. Fokus pada hasil

Menurut Personal Exellence, karakteristik selanjutnya dari seorang perfeksionis adalah fokus
berlebih pada hasil.

Orang-orang yang berprestasi tinggi biasanya lebih menghargai proses yang mereka jalankan
untuk mengejar sukses.

Sebaliknya, perfeksionis hanya melihat tujuan akhir mereka.

Orang-orang yang memiliki sifat ini mementingkan kesuksesan sehingga mereka sangat hati-
hati untuk menghindari kegagalan yang menakutkan.

Hal ini cukup berbahaya. Sebab, proses menuju kesuksesan dapat menjadi pelajaran berharga
guna menyambut tantangan-tantangan baru di masa mendatang.

Apabila terus diabaikan, kamu akan selalu menghadapi masalah dengan pola kerja serupa yang
mungkin sebenarnya tidak terlalu efektif.

Kelebihan Sifat Perfeksionis

Memiliki sifat perfeksionis merupakan suatu kelebihan bagi seseorang, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Sangat teliti terhadap detail

Seorang perfeksionis akan memeriksa detail pekerjaannya yang mungkin orang lain tidak
perhatikan.

Perhatian ekstra terhadap detail-detail kecil inilah yang membuat mereka standout di antara
yang lain. Mereka ingin selalu memastikan bahwa tidak ada hal penting yang terlewat.

2. Standar yang lebih tinggi

Kelebihan perfeksionis selanjutnya adalah selalu menentukan standar yang lebih tinggi untuk
dirinya sendiri.

Karena terbiasa seperti itu, mereka lebih mudah untuk memenuhi ekspektasi orang lain yang
mungkin tidak setinggi ekspektasi yang dimilikinya.

3. Proses kerja yang lebih efektif

Sebagian besar orang yang perfeksionis juga biasanya sangat terorganisir dan rapi. Mereka
berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan mereka dengan efisien.

Oleh karena itu, mereka juga akhirnya berupaya membuat streamline pekerjaan di sekitar
mereka menjadi lebih efektif. Hal ini tentu menguntungkan bagi orang lain, termasuk anggota
timnya.

4. Hasil akhir yang lebih optimal

Apabila kamu adalah seorang perfeksionis, kemungkinan besar hasil kerjamu memang
memuaskan. Bagaimana tidak, kamu pasti berusaha keras supaya tidak ada kekurangan
sedikitpun.

Orang lain bahkan mungkin akan bertanya-tanya bagaimana kamu bisa seulet dan setekun itu.
Namun bagimu, memberikan hasil yang sempurna adalah suatu keharusan.
Baca Juga:

Kekurangan Sifat Perfeksionis

Nah, meskipun sifat ini bisa menjadi kelebihan, ada juga beberapa dampak buruk yang biasanya
terjadi.

Berikut adalah contoh kekurangan sifat perfeksionis.

1. Proses kerja yang lebih lama

Work flow mungkin bisa menjadi lebih efektif. Namun, karena ingin selalu memberikan hasil
yang sempurna, kamu biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu
pekerjaan.

Kamu menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan dengan orang lain saat mengerjakan
setiap langkah tugasmu.

Akibatnya, pekerjaanmu bisa melewati batas deadline yang ditentukan.

2. Menghambat hasil kerja yang lebih baik

Kontradiktif dengan kelebihan di atas, ternyata sifat perfeksionis justru bisa juga berdampak
buruk pada hasil kerja. Mengapa? Sebab, tidak semua pekerjaan harus diselesaikan dengan
sempurna.

Ada satu contoh yang disebutkan oleh Web Design Blog. Sebuah wireframe yang terlalu
sempurna, misalnya, dapat membuat klien enggan memberikan feedback untuk desain yang
lebih baik.

Akhirnya, mereka justru menyarankan di akhir-akhir proses saat perubahan sudah semakin sulit
untuk dibuat.

3. Bisa menyebabkan stres

Hal yang satu ini pasti sering kamu alami. Semakin keras kamu menuntut dirimu untuk
sempurna, semakin tinggi rasa frustrasi yang akhirnya muncul.

Belum lagi stres akibat deadline yang kian dekat. Waktu berlalu begitu cepat karena sebelumnya
kamu menghabiskan banyak waktu untuk menyempurnakan tugasmu dibandingkan fokus
berprogres.

4. Berpotensi mengurangi produktivitas

Pada kasus yang ekstrem, sifat perfeksionis bahkan bisa mengurangi produktivitas, lho.

Hal ini bisa terjadi ketika kamu terlalu fokus menyempurnakan satu tahap pekerjaanmu.

Padahal, sudah saatnya kamu melanjutkan ke tahap selanjutnya. Kamu bahkan tidak tahu
bagaimana harus melanjutkannya karena merasa tahap yang sedang dikerjakan belum selesai
dengan sempurna.

Penyebab Sifat Perfeksionis

© Freepik.com

Sebelumnya, perfeksionis adalah sebuah sifat yang dianggap terbentuk secara genetik. Dalam
arti, kepribadian satu ini sifatnya diturunkan dari pihak keluarga.

Namun, seiring berjalannya waktu, diketahui bahwa sifat perfeksionis dapat terbentuk dalam
beberapa cara. Hal itu seperti mengamati perilaku orang lain atau mengembangkannya sebagai
respons terhadap pengalaman tertentu.
Nah, berikut ini adalah sejumlah hal yang diketahui dapat menyebabkan seseorang menjadi
perfeksionis.

1. Rasa insecure

Menurut laman Very Well Mind, salah satu penyebab munculnya sifat perfeksionis adalah rasa
insecure.

Umumnya, sifat satu ini terbentuk karena rasa tidak puas atau terlalu sering menganggap
remeh hasil kerja diri sendiri.

Rasa insecure ini nantinya terus berkembang. Bahwa, seakan-akan, jika tak bisa menciptakan
sesuatu yang sempurna, kamu takkan bisa mendapatkan perhatian dari orang lain.

2. Gaya pengasuhan

Seperti yang sudah Glints paparkan, sebelumnya perfeksionis dianggap sebagai sifat yang
terbentuk karena turunan genetika pihak keluarga.

Nyatanya tidak demikian. Menurut Psychology Today, sejatinya perfeksionis adalah sifat yang
timbul karena gaya pengasuhan orang tua.

Seseorang, yang memiliki orang tua atau pengasuh kritis, keras, dan penuntut jauh lebih
mungkin untuk mengembangkan sifat dan kecenderungan perfeksionis.

Kadang-kadang sifat ini juga bisa muncul akibat gaya pengasuhan yang kasar atau lalai, dan di
lain waktu bisa menjadi hasil dari niat baik orang tua yang memiliki harapan terlalu tinggi.

3. Ingin diterima banyak orang

Ingin diterima banyak orang adalah penyebab lainnya dari sifat perfeksionis.
Orang dengan sifat perfeksionisme cenderung hipersensitif terhadap kebutuhan dan preferensi
orang di sekitarnya. Mereka juga memiliki ketakutan berlebih akan mengecewakan atau
menurunkan harapan orang lain.

Hal ini dapat mengembangkan hubungan yang tidak sehat dan kodependen di mana mereka
mengabaikan kepentingan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan orang lain.

4. Pengalaman yang kurang baik

Hal terakhir yang dapat menyebabkan sifat perfeksionis adalah pengalaman yang kurang baik.

Aspek satu ini bisa hadir selama seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosial atau
keluarganya.

Sebagai contoh, dalam lingkungan keluarga, sifat perfeksionis timbul karena anak selalu
dibandingkan dengan kelebihan saudaranya.

Hasil dari pengalaman buruk ini merupakan kecenderungan untuk merasa insecure dan enggan
menerima hasil kerja yang terlihat kurang sempurna.

Cara Mengatasi Sifat Perfeksionis

Nah, setelah membaca definisi dan karakteristiknya, jelas bahwa sifat perfeksionis yang
berlebihan tidak bisa kamu pertahankan.

Oleh karena itu, kamu juga perlu tahu cara-cara terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kira-kira, seperti apa cara yang ampuh untuk mengatasi sifat perfeksionis? Berikut adalah
penjelasannya sesuai ujaran Oregon Counseling.
Coba lebih sadar akan kemampuan diri sendiri.

Hargai setiap hasil positif yang kamu raih.

Membuat kesalahan itu wajar.

Tetapkan cita-cita yang lebih masuk akal.

Pelajari cara menerima kritik yang baik.

Turunkan tekanan yang kamu berikan pada diri sendiri.

Coba lebih fokus pada proses ketimbang hasil akhir.

Baca Juga: 4 Ciri Victim Mentality di Tempat Kerja, Apakah Kamu Mengalaminya?

Itulah pemaparan Glints mengenai definisi, karakteristik, dan cara mengatasi sifat perfeksionis.

Intinya, perfeksionis adalah suatu sifat yang dapat merugikanmu bila tidak dapat dikelola
dengan baik.

Apabila kamu merasa memiliki karakteristik dari sifat ini, coba atasi dengan tips-tips yang
sudah Glints paparkan di atas, ya.

Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan informasi serupa dan banyak manfaat
lainnya di Glints Blog.

Di kanal Skills Profesional, ada banyak jenis skill yang perlu kamu tahu untuk meningkatkan
kariermu.

Yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

Sumber

10 Ways to Overcome Perfectionism


Perfectionist Traits: Do These Sound Familiar?

Top 11 Signs That You Are a Perfectionist

What is perfectionism?

8 Signs You're a Perfectionist (and Why It's Toxic to Your Mental Health)

THE UPS AND DOWNS OF BEING A PERFECTIONIST

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 3.3 / 5. Jumlah vote: 4

ciri orang perfeksionis perfeksionis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment *

Name

Email

Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Artikel Terkait

Dunia Kerja

4 Cara Ubah File PDF ke PPT secara Online dan Offline

Andre Oliver 17 Mei 2022

Dunia Kerja

5 Cara Mudah untuk Edit PDF secara Online dan Offline

Andre Oliver 16 Mei 2022

Dunia Kerja

10 Tips Mengatasi Stres saat Commuting atau Perjalanan ke Kantor

Andre Oliver 15 Mei 2022

Dunia Kerja

6 Rekomendasi Podcast yang Perlu Disimak oleh Fresh Graduate

Andre Oliver 15 Mei 2022

BERLANGGANAN CARI LOWONGAN

KATEGORI TOPIK

Tips Karier

Bidang Profesi

Konten Eksklusif

Kabar Glints

MEDIA SOSIAL
Facebook

Twitter

Instagram

LinkedIn

CARI KERJA BERDASARKAN

Lokasi

Nama Perusahaan

Kategori

Posisi

Paling Banyak Dicari

TAMBAH ILMU & SKILL

Kelas Copywriting

Kelas Public Speaking

Kelas Influencer

Kelas SEO

Kelas Marketing

Anda mungkin juga menyukai